Oct 10, 2012

Forum Tanya Jawab 31: Pikiranku Tidak Mampu Memikirkan Semua Relung Hatiku




Ass, untuk semuanya:

Sintesiskan tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk menemukan bahwa ternyata Pikiranku Tidak Mampu Memikirkan Semua Relung Hatiku.

Dapat menggunakan referensi.

Tuliskan sintesis anda sebagai komen mengikuti posting ini.

Demikian selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Amin

Marsigit

19 comments:

  1. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Menurut pendapat saya pikiran dan hati adalah dua hal yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Segala sesuatu yang kita pikirkan dikendalikan oleh hati. Hati manusia sangat dalam dan tidak ada alat didunia ini yang dapat mengungkapkan apakah hati manusia itu jujur atau menipu. Sehingga apa yang ada dalam relung hati kita tidak semua dapat dipikirkan. Hal ini dikarenakan berbagai hal yang kita pikirkan mempunyai cakupan yang luas dan dalam. Kita memerlukan hati untuk dapat menjernihkan pikiran kita. Pikiran kita tidak dapat mengartikan apa yang ada dalam hati kita, karena hatilah yang mengarahkan pikiran.

    ReplyDelete
  2. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Diatas itu semua, ada yang lebih dalam, tinggi, rumit dan tersembunyi lagi yaitu hati. Maka tentu saja, sesuatu yang berada di dimensi yang berbeda tidak akan mampu menjelaskan dimensi di atasnya. Tentu saja, pikiran tidak akan mampu menjelaskan hati dengan sempurna.

    ReplyDelete
  3. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Jangankan relung hati, bagian hati yang paling luar saja belum tentu pikiran mampu menjelaskannnya. Relung hati merupakan misteri dalam hidup manusia yang sampai saat ini tidak bisa dipecahkan bahkan oleh teknologi yang paling canggih sekalipun. Hati diciptakan oleh Allah SWT sebagai pengingat dan sentuhan keinginan bagi manusia untuk bertindak, berucap berfikir dan lain sebagainya.

    ReplyDelete
  4. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat malam Prof.
    Pikiran dan hati memiliki batasan tersendiri. Batasan ini dipengaruhi oleh ruang dan waktunya. Pikiran dibatasi oleh apa dan yang mungkin ada dalam pikiran. Hati dibatasi oleh keyakinan. Hati juga memiliki sumber utama, yaitu relung hati. Relung hati adalah hal terpenting yang dimiliki oleh hati. Menjadi dasar bagi hati adalah penyebabnya. Apa yang dipikirkan belum tentu mampu mencapai relung hati. Pikiran mampu memikirkan hati ketika sesuai dengan ruang dan waktunya. Hal ini sulit dilakukan oleh pikiran untuk memikirkan apa yang ada di relung hati. Terima kasih.

    ReplyDelete
  5. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Berbicara mengenai hati akan membuat bawa perasaan sementara hingga berkepanjangan. Siapa yang tahu isi hati kecuali Allah SWT, bahkan pikiran yang biasanya bekerja sama dengan hati bisa saja dibohongi terang-terangan karena sebenarnya hati tidak mau dibaca jejaknya oleh pikiran. Hati yang di dalamnya ada hati begitu seterusnya akan tetapi dipanggil “hati”, hati perih, hati pedih, hati sakit yang sakit ya hati, pikiran merasakan sakitnya tetapi tidak terlalu merasakan karena harus berbagi rasa dengan yang lain. Sehingga, sungguh berat berbicara tentang hati yang akan menimbulkan banyak spekulasi antar pihak yang menginginkan buka hatinya agar bisa masuk, agar bisa merasakan pedihnya hati ini, dll. Hal itu hanya akan menimbulkan kengerian bagi diri ini karena melibatkan hati lain.

    ReplyDelete
  6. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Hati di dalam diri ini dan di dalam diri dia sama-sama bentuknya hati, tetapi isinya yang berbeda atau sama bila dipaksakan untuk menjadi sama. Pikiran dia pikiran ini sama-sama berfungsi untuk berpikir tetapi beda kapasitas dan kualitas, bila ingin sama maka hanya akan memaksakan dua pemikiran menjadi satu yang malah akan membuat pusing. Bukannya lebih bagus berbeda pemikiran karena akan saling menambahkan informasi baru untuk dimasukkan dalam pikiran, tetapi bila dua hati yang memang salah satunya bertolak belakang tetapi dipaksa untuk menerima salah satunya akan menjadi retak. Dari sini bisa dikaitkan hati yang tertolak kadang tidak bisa dipahami pikiran, karena di dalam pikiran hanya memahami untuk teruslah mencoba sedangkan hati sudah tidak bisa mencoba lagi. Seakan-akan memang dua hal ini berhubungan tetapi kurang memahami situasi masing-masing pihak.

    ReplyDelete
  7. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Setiap manusia telah dibekali akal untuk berpikir dengan sebaik-baik berpikir. Ketika kita ingin belajar maka tidak ada batasan bagi mereka yang menginginkan suatu kebenaran. Beda halnya dengan pikiran adakalnya otak membutuhkan istirahat dan adakalanya otak bekerja. Oleh karena itu, pandai-pandailah dalam mengkondisikan pikiran kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti stress. Seseorang mampu memikirkan segala sesuatu yang ada di dunia, dua hal yang dapat dinilai dari pikiran seseorang adalah pikiran yang baik atau pikiran yang buruk.

    ReplyDelete
  8. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Perlu diketahu bahwa tidak semua perkara hati dapat dijangkau oleh pikiran, sebab terdapat hal-hal tertentu yang tidak membutuhkan pikiran manusia melainkan cukup dengan meyakini hal tersebut. apa yang tidak dikuasai pikiran di otak dapat dilakukan dengan akal di hati, karena akal di hati dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran di otak. Sebagaimana dalam hadits dijelaskan bahwasanya tinggalkan segala yang meragukanmu dan kerjakan apa yang membuatmu yakin. Karena bentuk keraguan adalah bagian daripada godaan syaitan.

    ReplyDelete
  9. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Perbuatan manusia akan dituntun oleh hati dan pikiran. Pikiran yang memerintahkan seluruh elemen penggerak dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu. Apapun isi perintah keduanya (hati dan pikiran) maka demikianlah tindakan yang terjadi. Kualitas tindakan manusia sangat bergantung pada kualitas perintah keduanya. Benar atau salahnya ditentukan oleh penilaian pikir. Baik atau tidaknya berada di bawah wewenang hati.

    ReplyDelete
  10. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Seperti yang sudah sering Prof katakan bahwa dalam berfilsafat gunakanlah pikiran dan hati. Metode berpikir filsafat adalah mendalamkan sedalam-dalamnya hingga tidak dapat terjangkau oleh pikiran dan meluaskan seluas-luasnya hingga tidak dapat terjangkau oleh pikiran. Ketika sudah tidak dapat terjangkau oleh pikiran maka hal tersebut hanya perlu diyakini dalam hati karena pikiran manusai terbatas.

    ReplyDelete
  11. Falenthino Sampouw
    18709251006
    S2 Pendidikan Matematika

    Selamat malam, Prof.
    Pikiranku sejatinya tak sanggup menggapai semua yang saya rasakan dalam hati. Saat melihat kucing tertabrak, yang dalam hati saya pun banyak hal. Saya mungkin tak suka dengan kucing, namun kasihan karena kucing adalah makhluk hidup. saya mungkin tak peduli, namun suara jeritannya memaksakan untuk segera diraih oleh penolongnya. Sayapun tak sanggup mendefinisikan (memikirkan) perasaan dalam hati saya. Saya merasa gelisah, namun belum tentu pikiran saya mampu memahami mengama saya gelisah. Dengan menyebut nama Tuhan, hati terasa tenang dan pikiran menjadi rileks. Namun, pikiran tak sanggup memikirkan hal demikian mengapat terjadi.
    Terima kasih, Prof.

    ReplyDelete
  12. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Manusia memang dikarunia hati dan pikiran oleh Allah SWT. Hati dan pikiran mempunyai dimensi yang berbeda. Meskipun pikiran manusia memiliki kemampuan yang luar biasa, namun demikian ia masih mempunyai keterbatasan. Salah satu keterbatasan pikiran manusia adalah manusia tak akan pernah mampu memikirkan dimensi spiritualnya. Sementara pikiran tak mampu menjangkau spiritualitas, hati mamupu menjangkaunya. Oleh karena itu, sampai kapan pun pikiran manusia tidak akan mampu memikirkan semua relung hatinya.

    ReplyDelete
  13. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Hati, jiwa, pikiran, bathin, dan sebagainya menjadi satu kesatuan dan saling membutuhkan untuk menyelaraskan hati dan pikiran. Kadang yang ada di dalam hati tidak diperlu untuk dipikirkan karena memang itu urusan hati dan biarkan hati yang menyelesaikannya. Pasti ada sedikit saja di bagian hati yang tidak terjamah oleh hati karena memang tidak bisa diterjemahkan oleh pikiran dan belum tentu hati itu sendiri bisa memahaminya sendiri. Sehingga benar adanya bahwa pikiran tidak bisa menjamah ke seluruh bagian hati.

    ReplyDelete
  14. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Bila hati bekerja sama dengan pikiran yang harus berhati-hati dalam bertindak, berucap, dll. Maka beralih ke dalam hati yang paling dalam dan paling rapuh yaitu relung hati yang bisa meluluhkan haiti orang lain hanya dengan mengatakan hal-hal yang mengenaskan hati. Bukannya ingin diberi belas kasih oleh orang-orang, tetapi hanya ingin menggunakan sisi sensitif yang menggunakan perasaan untuk bisa mempengaruhi orang agar lebih menjadi peduli dan bis amenjdi penyayang bagi sesama.

    ReplyDelete
  15. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Pikiran dan hati berbeda dimensi. Hati lebih tinggi daripada pikiran, jika di dalam filsafat hati termasuk dalam tingkatan spiritual, sedangkan pikiran berada pada tingkat filsafat yang lebih rendah satu tingkat dari hati. Hati yang lebih lembut dari kapas tidak mudah untuk dijangkau oleh pikiran yang berada di bawah hati. Pikiran yang dapat diluas luaskan dan didalam dalamkan, tetapi hati lebih luas lagi. Jadi pikiran manusia tidak mampu untuk memikirkan apa yang ada di dalam hatinya.

    ReplyDelete
  16. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Manusia yang mempunyai hati belum tentu dapat menerjemahkan apa yang ada di hatinya.hanya Allah SWT yang dapat mengerti isi hati manusia karena Allah SWT sang pencipta. Selain itu, hati yang mempunyai Batasan dalam keyakinan, pikiran mempunyai Batasan dengan ruang dan waktu. Sehingga kita saja apa yang hati kita inginkan bagaimana kita lakukan bisa saja berbeda degan yang kita pikirkan. Dan sebenar-benarnya apa yang ada di hati kita turunkan ke pikiran bagaimana melakukannya.

    ReplyDelete
  17. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Letak hati jauh di dalam sanubari. Dalam keseharian kita sering mengungkapkan sesuatu yang berasal dari hati namun pikiran tidak dapat menjelaskannya secara menyeluruh. Kita dapat merasakan apa yang ada di hati namun kita akan sangat susah mendefinisikannya dengan akal. Semua orang tahu rasa saying, namun ketika diminta mendefinisikan, mereka yang merasakan pasti akan sangat kesulitan. Defisini saying pun sampai sekarang masih menjadi perdebatan, bahkan bisa dibilang setiap orang memiliki definisi sendiri-sendiri. Bagi satu orangtua, membelikan anak mainan remote control seharga 1 juta itu sayang tapi bagi orangtua lain itu adalah sikap berlebihan yang bersifat memanjakan anak.

    ReplyDelete
  18. Rizki Nisa Setyowati
    19701251013
    PEP S2 A 2019

    Hati ibarat samudra, terlalu gelap, dalam, dan penuh misteri. Pikiran ibarat kapal, secanggih apapun, entah kapal nelayan bahkan kapal selam, tidak mampu menembus gelap dan dalamnya samudera, apalagi mengungkap misteri-misterinya. Manusia ada karena pikirannya, namun pikiran manusia tidak selalu mampu merefleksikan isi hatinya.
    Dimensi hati terlalu luas untuk dijangkau oleh pikiran manusia yang terbatas Pikiran manusia dipengaruhi oleh interpretasi dan pengalaman-pengalaman hidup masing-masing manusia. Sementara yang dirasakan hati tidak selalu berasal dari apa yang pernah dialami manusia, ada kalanya manusia merasakan sesuatu yang belum pernah ia alami atau bahkan ia pikirkan. Demikianlah, pikiran tidak mampu memikirkan semua relung hatiku.

    ReplyDelete
  19. Jewish Van Septriwanto
    19709251077
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih untuk tulisan ini prof, Pada hakekatnya manusia terbatas dalam segala hal. Karena keterbatasan manusia tersebut, maka manusia hanya mampu memikirkan sebagian saja dari yang ada dan yang mungkin ada. Oleh karena itu manusia dibekali Tuhan dengan metode berpikir reduksi. Sepanjang hidupnya, manusia menggunakan metode reduksi untuk terbebas dari jebakan ruang dan waktu. Sebenar-benar metode reduksi adalah sesuai ruang, waktu dan peruntukkannya.

    ReplyDelete