Oct 13, 2012

Temporal Approach to Understand the Fourth Dimension




By Marsigit

Mikuma Yoshifumi, 1995, in his "Welcome to the 'Fourth Dimension' ", delivered the question “How, then, can we make a trip into the fourth dimention? He exhibited the following:


“We can look at "time" from a slightly different point of view. Mr. Tatsuo Motokawa, a biologist, says that mammals' time is proportional to the one fourth power of their weight. It means, the larger the size of the animal, the slower the passage of time becomes. Besides, the number of breathings and heartbeats and so on, which they do till they die, are all the same regardless of species. That is to say, each body size has a different unit of time. For example, it's usually said that an elephant's life is about one hundred years long and a rat's life is only a few years. Never let it be said that their lives are "transitory."

Because, according to Motokawa, elephants have their own sense of time and so do rats. In other words, how long we perceive rats can live is far less important than how long they would perceive they can live

I think this disrupts our precept of what "time" is. We tend to think "time" defies logic and is sensed exactly the same way across species.

Thus, we believe time is unchangeable, meaning "NO CONTROL OVER TIME." But if we take Motokawa's view on time seriously, time is not as absolute as we think it is. It does change”.

Yoshifumi, M. (1995) continued to then strived to redefine "time”. He thought that "time" belongs to both each person and each case; let's think about a lecture of ninety minutes.

He gave the example in the same room, some students feel this period to be too long while others feel it is very short. This difference in reaction occurs even within the same person.

If they happen to take a real liking to the subject, they perceive the ninty minutes to be short, and if they don't, it's the other way around. This means that everyone has their own sense of time and they have different feelings about "time" in different cases.

It's not that "time" exists first and we're all exclusively in it. It's that "we" exist as individuals who measure time differently in any given circumstance. And personal time has its own speed.

I think "time" becomes long or short depending upon our point of view. If we could start thinking like this, wouldn't it be our first step into the "fourth dimension?"

Further, Yoshifumi, M. (1995) showed that today we are living in a very busy society; and time ticks away as we move on.

He thought that our general reaction to daily routines would be "Too Much To Do, Too Little Time”; therefore, this attitude has something to do with one of our current problems, that is, 'stress.'

According to him, many of us are under increasing amounts of stress these days and there are even children suffer from stomach ulcers, which are considered to be a disease caused by stress and many of us seek out the ways to alleviate the stress.

But he concluded that whether we suffer from stress or not depends largely on whether we can go on a trip to the "fourth dimension."

Ouspensky, P.D. (1921) has had clearly temporal approach on four-dimensional body. He claimed that there are two kinds of motion, motion in space and motion in time; time is the fourth dimension of space and the time-sense is a limit of the space-sense.

Further, he claimed that by time, he means the distance separating events in the order of their succession and binding them in different wholes; this distance lies in a direction not contained in three-dimensional space, therefore it will be the new dimension of space.

Reference:
Mikuma, Y., 1995, "Welcome to the 'Fourth Dimension' ", Hiroshima Toastmaster's Club, Hiroshima Bunkyo Women's University
Oupensky, P.D., 1970, Tertium Organum: A Key to the Enigmas of the World, New York: Vintage Books

14 comments:

  1. Lumaurridlo
    18701261010
    S3-PEP 2018

    Secara bahasa setidaknya terdapat tiga definisi waktu. (1)seluruh rangkaian saat, yang telah berlalu, sekarang, dan yang akan datang; (2) saat tertentu untuk menyelesaikan sesuatu; (3) kesempatan, tempo, atau peluang; (4) ketika, atau saat terjadinya sesuatu.
    Pada permaknaan waktu seperti di atas, terdapat beberapa kata dalam Al Quran. Al Quran menggunakan kata "ajal" untuk waktu yang menunjukkan akhir sesuatu (contoh: QS Yunus : 49 dan Al Qashah 28). "Dahr" adalah masa atau tempo sejak dunia diciptakan sampai kelak berakhir (QS AL Insan: 1 dan Al Jatisyah 45). "Waqt", kata ini yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi waktu (QS An Nisa: 103). Kata ini dimaknai sebagai kesempatan, tempo atau peluang menyelesaikan suatu aktivitas. Padanan berikutnya adalah 'Ashr yang dapat dimaknai masa secara mutlak (Al Ashr ayat 1).

    4 dimensi waktu dalam Al Quran menunjukkan pada:
    1) Segala hal yang Allah Ciptakan ada ajalnya.
    2) Segala hal yang Allah Ciptakan ada dan tiada berada pada dimensi waktu (Dahr)
    3) Sebagaimana Shalat fardhu tidaklah boleh terlewat pada waktu yang ditentukan, membiarkan waktu dengan hampa berlalu tidak akan terulang kembali.
    4) Masa akan ditandai oleh aktivitas, rasa dan pikiran.

    ReplyDelete
  2. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Manusia akan melakukan perjalanan ke dimensi empat. Hal ini berkaitan dengan waktu tentunya. Beliau juga menambahkan bahwa definisi waktu itu tergantung dengan orang dan kasusnya. Tambahnya, kini kita hidup dijaman yang masyarakatnya sibuk dan waktu cepat berlalu. Karenanya reaksi umum untuk kegiatan rutin kita setiap hari kadang terlalu banyak, cepat dan tidak ada waktu. Hal tersebut menyebabkan kita menjadi stress. Berhubungan dengan dimensi ke empat, Ouspensky juga menambahkan bawha ada dua gerakan. Gerakan di dalam ruang dan gerakan di dalam waktu. Waktu adalah dimensi ke empat dari ruang dan waktu adalah batas dari ruang.berkaitan dengan waktu satu dengan yang itu dalam menikmatii cepat lambatnya waktu itu relatif tergantung keadaan yang menikmatinya. ada yang merasa waktu terlalu cepat untuk hal-hal yang kita sukai dan ada yang mengganggap waktu begitu lama sekali bahkan merasa waktu kok g bergerak dan berputar ketikamelihat jam untuk sesuatu yang tidak terlalu kita sukai. sehingga dimensi waktu itu sesuai dengan ruang keadaan yang menikmatinya.

    ReplyDelete
  3. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    waktu itu sifatnya kontinum. Secara geometris, dimensi nol adalah titik, dimensi satu adalah garis yang merupakan kumpulan dari titik-titik, dimensi dua adalah bangun datar yang memuat kumpulan dari garis-garis, dimensi tiga adalah bangun ruang yang memuat kumpulan dari bangun datar-bangun datar. Kita berada dalam dimensi tiga, yaitu ruang. Nah sekarang apa yang memuat seluruh dimensi yang saya sebutkan tadi adalah waktu. Kita tidak dapat menguasai waktu tapi waktulah yang mengusai kita. Kita tidak tidak dapat mengendalikan kita, tapi waktulah yang mengendalikan kita. Karena waktu berada diatas dimensi kita.

    ReplyDelete
  4. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Ouspensky telah memiliki pendekatan temporal terhadap empat dimensi secara jelas. Ia menyatakan bahwa terdapat dua macam pergerakan, yaitu pergerakan di dalam ruang dan pergerakan di dalam waktu. Sementara waktu ialah dimensi keempat dari ruang dan penginderaan waktu ialah terbatas pada penginderaan ruang. Dengan waktu, ia memaknai jarak yang memisahkan kejadian-kejadian disusun menurut keberhasilannya dan mengikatnya ke dalam kesatuan yang berbeda. Jarak ini terletak pada arah yang tidak termasuk di dalam tiga dimensi ruang, sehingga akan menjadi dimensi ruang yang baru.

    ReplyDelete
  5. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Apabila kita mengkaitkan antara dimensi keempat dengan pendekatan temporal dapat digambarkan sebagai seseorang yang akan melakukan sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu. Waktu disini mempunyai definisi berdasarakan apa yang orang itu rasakan sendiri. Sebagai contoh, pada ruangan yang sama, beberapa mahasiswa merasa periode perkuliahan menjadi terlalu panjang sementara yang lain merasa itu sangat singkat. Perbedaan ini terjadi bahkan dalam orang yang sama sekalipun. Jika mereka memiliki keinginan nyata untuk subjek, mereka merasakan sembilan puluh menit menjadi pendek, dan jika tidak ingin mengikuti perkuliahan mereka akan merasa 90 menit itu panjang. Maka setiap orang memiliki reaksi masing masing tentang waktu dan mereka memiliki perasaan yang berbeda tentang "waktu" dalam kasus yang berbeda

    ReplyDelete
  6. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Manusia akan mengalami perjalanan waktu yaitu dimensi ke empat. Kita manusia seolah dipermainkan oleh waktu seperti misalnya kita merasa pernah mengalami kejadian ini namun beberapa bulan atau bahkan tahun kita seolah pernah mengalami kejadian yang sama lagi. Menurut saya itu lah perjalanan waktu manusia, semakin hari waktu manusia semakin terbatas, dan membuat manusia tidak bisa melalukan banyak hal lagi di waktu yang semakin sempit ini, karena itulah kita harus perbanyak amalan soleh kita sebelum waktu sudah benar benar tidak bisa digapai lagi.

    ReplyDelete
  7. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait topik bahasan mengenai Temporal Approach to Understand the Fourth Dimension bahwa "waktu" menjadi panjang atau pendek tergantung pada sudut pandang, serta "Terlalu Banyak Untuk Dilakukan, Terlalu Sedikit Waktu"; oleh karena itu, sikap ini ada hubungannya dengan salah satu masalah kita saat ini, yaitu, 'stres', sehingga banyak dari kita yang mengalami peningkatan jumlah stres akhir-akhir ini dan bahkan ada anak-anak yang menderita sakit perut, yang dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh stres dan banyak dari kita mencari cara untuk mengurangi stres, akan tetapi di mana pun kita menderita stres atau tidak, sangat tergantung pada apakah kita dapat melakukan perjalanan ke "dimensi keempat".
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  8. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Seperti yang dikatakan oleh saudari Amelia bahwa "Apabila kita mengkaitkan antara dimensi keempat dengan pendekatan temporal dapat digambarkan sebagai seseorang yang akan melakukan sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu. Waktu disini mempunyai definisi berdasarakan apa yang orang itu rasakan sendiri", pernyataan tersebut sepertinya mengarah pada perbedaan persepsi terhadap konsep waktu dalam kehidupan sehari-hari.
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  9. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait gagasan oleh Lumaur bahwa "4 dimensi waktu dalam Al Quran menunjukkan; "1) Segala hal yang Allah Ciptakan ada ajalnya. 2) Segala hal yang Allah Ciptakan ada dan tiada berada pada dimensi waktu (Dahr). 3) Sebagaimana Shalat fardhu tidaklah boleh terlewat pada waktu yang ditentukan, membiarkan waktu dengan hampa berlalu tidak akan terulang kembali, 4) Masa akan ditandai oleh aktivitas, rasa dan pikiran", berdasarkan gagasan tersebut, sepertinya mengarah pada pembenaran dalil al-qur'an mengenai dimensi waktu, dalam hal ini dapat dikatakan takdir.
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  10. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Setiap orang mempunyai cara pandang yang berbeda-beda tentang waktu. Hal ini dimisalkan dalam proses pembelajaran matematika yang berlangsung. Siswa yang tertarik dengan pembelajaran yang berlangsung akan merasakan bahwa waktu yang ia lalui selama proses pembelajaran berlangsung dengan cepat, sebaliknya jika siswa tidak senang atau tidak tertarik dengan pelajaran matematika maka ia akan merasa malas untuk mengikuti pelajaran dan waktu yang berlangsung selama proses pembelajaran terasa sangat lama, meskipun kedua siswa tersebut sebenarnya memilki waktu yang sama akan tetapi mereka mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap subjek dan waktunya. Pendekatan temporal dalam dimensi keempat sering dikatikan dengan pendekatan psikologi. Terkadang seseorang tiba-tiba mengalami ‘stres’ dalam menghadapi waktu tertentu. Namun hal ini pasti berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, tergantung bagaimana seseorang itu mengelola waktu dan mengontrol emosinya. Ouspensky, P.D menyimpulkan bahwa ada dua jenis gerak dalam pendekatan temporal ini yaitu gerak dalam ruang dan gerak dalam waktu. gerak ini diibaratkan sebagai jarak yang memisahlan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh seseorang, yang mana jaraknya tidak tergantung dalam dimensi tiga, sehingga jarak itu menciptakan ruang baru. Ruang baru tersebut yang dinamakan dimensi keempat.

    ReplyDelete
  11. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Selama kehidupan masih berjalan maka waktupun terus berjalan dan berlanjut atau bersifat kontinuitif. Sehingga dalam kaitannya tentu kita akan menemui atau melalui proses sampai pada tahapam dimensi empat karena sangat erat kaitannya dengan ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  12. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Dimensi yang ke empat adalah waktu, dimana dimensi ini memiliki suatu arogasi yang luarbiasa. Dalam dimensi ruang kita dapat menentukan dimana kita, namun untuk dimensi waktu, kita tidak memiliki otoritas sedikitpun. Waktu itu selalu maju, kita hanya bisa mengikutinya. Bahkan satu detik pun manusia tidak punya kuasa untuk mengembalikaany. Dimensi ini harus disikapi dengan baik karena arogansinya, maka tidak heran jika muncul ungkapan “waktu adalah uang” karena waktu memang suatu dimensi yang sangat mahal atau tak ternilai harganya.

    ReplyDelete
  13. Sri Ningsih
    19709251064
    S2 Pendidikan Matematika kelas D

    Yoshifumi mendefinisikan waktu adalah milik setiap orang dan setiap kasus. Contoh ketika seseorang menikmati keadaan atau situasi maka dia akan merasa waktu berjalan dengan cepat. Akan berbeda dengan seseorang yang berada di situasi dan keadaan yang sama tapi dia tidak menikmati waktunya sehingga akan terasa lama waktu berjalan

    ReplyDelete
  14. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Waktu merupakan suatu hal yang tidak dapat diubah tetapi dapat dirasakan. Entah waktu itu akan terasa lama atau cepat tergantung masing-masing orang yang merasakannya. Bahkan tidak jarang ada beberapa orang yang merasa memiliki kekurangan waktu akibatnya hal ini akan membuat dirinya menjadi stres. Hal ini dapat diatasi apabila kita mampu benar-benar untuk mengatur waktu dengan baik.

    ReplyDelete