Oct 10, 2012

Forum Tanya Jawab 17: Menemukan bahwa Filsafat adalah Diriku




Ass, untuk semuanya:

Sintesiskanlah tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk menemukan bahwa ternyata Filsafat itu tidak lain tidak bukan adalah Diriku Sendiri.

Dapat menggunakan referensi.

Tuliskanlah sisntesis anda sebagai komen mengikuti posting ini.

Demikianlah, selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Amin

Marsigit

28 comments:

  1. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Berfilsafat merupakan keberanian berfikir sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dalam konteks etika yang baik. Apa yang aku pikirkan maka itulah filsafatku. Plato: aku adalah fikiranku, Arstoteles: aku adalah pengalamanku, Descartes: aku adalah rasionalku, maka apa yang orang lain lihat dari diriku adalah representasi dari apa yang aku pikirkan.

    ReplyDelete
  2. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Aku juga mendapati apa yang aku pikirkan tentang diriku juga bukanlah diriku. Pada hakikatnya, aku tidak pernah bisa memikirkan siapa, apa, bagaimana, a a a tentang diriku. Ketika aku bisa memikirkan diriku, maka saat itu juga diriku bukanlah apa yang ada di pikirianku. Akhirnya, aku menyadari bahwa pikiranku itu terbatas sedangkan diriku itu terus berkembang. Pikiranku juga berkembang namun perkembangan pikiranku dapat kuketahui dalam dan luasnya sedangkan perkembangan diriku, aku hanya sedikit mengetahuinya. Terkadang, tiba-tiba aku berfikir, sejak kapan rambutku tumbuh sepanjang ini, tiba muncul jerawat dipipiku, kenapa dan seterusnya-seterusnya. Ketika menulis komentar ini, akupun tidak tahu, bagaimana diriku yang sekarang?

    ReplyDelete
  3. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat pagi Prof.
    Filsafat hadir dimana dan kapan saja. Filsafat bisa berupa apapun. Filsafat adalah absolut karena Tuhanlah yang menciptakannya. Filsafat dapat dikatakan relatif karena dapat berubah seiring dan sesuai dengan ruang dan waktunya. Perubahan ini berlandaskan pada ada dan yang mungkin ada dalam pikiran. Pikiran dimiliki oleh makhluk hidup di dunia. Filsafat adalah bagian dari diri makhluk hidup itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa filsafat adalah diriku sendiri. Pengetahuan yang dimiliki diriku adalah filsafat. Caraku berpikir dan bertindak adalah filsafat. Tidak hanya itu, ketika aku berada tidak sesuai dengan ruang dan waktuku, maka aku tetaplah disebut filsafat. Tindakanku yang menyimpang artinya aku memiliki filsafat yang mungkin tidak sesuai dengan ruang dan waktuku. Jadi, filsafat adalah diriku. Terima kasih.

    ReplyDelete
  4. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Filsafat merupakan ilmu olah pikir yang dilakukan manusia, diriku adalah bagian dari manusia yang berpikir dan diriku adalah bagian dari obyek pikir filsafat dan juga sebagai subjek yang berpikir. Sebagai manusia maka aku memiliki kemampuan untuk mengolah pikiranku sendiri dengan berbagai cara, salah satunya dengan berfilsafat. Duniaku adalah apa yang ku pikirkan, karena sebagai manusia selama masih bernapas maka aku akan terus berpikir, karena olah pikir adalah filsafat maka sesungguhnya filsafat itu adalah diriku, diriku yang berpikir, diriku yang sadar dan diriku yang lainnya dalam dimensi ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  5. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Bahasa adalah alat untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan hati. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, ataupun perasaan. Dalam berfilsafat pun, bahasa menjadi ujung tombaknya. Filsafat adalah pikiran, maka untuk mengkomunikasikan pikiran tersebut kepada orang lain kita memerlukan bantuan bahasa. Dengan bahasa kita bisa menerjemahkan banyak hal dan menggenggam dunia.

    ReplyDelete
  6. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Diriku adalah diriku , dirimu adalah dirimu, dirinya adalah dirinya, begitu seterusnya menjadi sebuah pernyataan kepunyaan yang hanya dimiliki oleh si empunya. diriku yang menjadi milikku tetap menjadi milik-Nya seutuhnya, oleh karena itu tidak pernah lupa dengan selalu bersyukur atas diberikannya segala nikmat untuk memanjakan raga ini. begitu perlunya memahami akan diri sendiri, memahami kemampuan diri sendiri, memahami batas wajar raga ini dalam berbuat segalanya demi jiwa. begitupun dengan filsafat yang memang sudah mendarag daging dalam diri manusia sejak lama. maka untuk menemukan diri di dalam filsafat sesungguhnya sudah ditemukan dan sedang dilaksanakan saat ini, bila ingin lebih mengetahui lagi tentang diri ini di dalam filsafat maka pahami dulu diri ini lebih dalam lagi agar lebih bisa memaknai diri di dalam filsafat.

    ReplyDelete
  7. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Menemukan bahwa fisafat adalah diri kita karena sebenar-benarnya filsfata adalah refleksi diri. Bagaimana pikiran kita sehingga naik ke hati kemudian diikuti dengan tindakan kita. Dari tindakan tersebut kita dapat merefleksikan diri kita. Dan dengan berefelksi diri, kita dapat berpikir kembali apkah yang telah kita lakukan tersebut baik atau buruk. Untuk itu, kita berserah diri kepada Allah SWT dengan berdoa dan berusaha agar tetap dijalanNya.

    ReplyDelete
  8. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Sejatinya kehidupan itu menyangkut tesis-tesis dan anti tesisnya, karena setiap sesuatu hal yang menurut kita itu merupakan kebenaran maka pasti memiliki bantahan dari kebenaran tersebut yang dinamakan dengan anti tesis. Sebenar benarnya tesis dan anti tesis adalah menterjemahkan. Ketika kita mampu untuk menterjemahkan setiap perubahan dalam hidup maka kita akan mudah untuk mengenali tesis dan anti tesisnya. Ini semua merupakan bagian daripada filsafat. Apabila kita mampu menggunakan pikiran kita untuk menterjemahkan maka kita telah mampu untuk berfilsafat, karena filsafat merupakan olah pikir maka filsafat adalah dirimu.

    ReplyDelete
  9. Falenthino Sampouw
    18709251006
    S2 Pendidikan Matematika

    Selamat pagi, Prof.
    Berfilsafat itu adalah aktivitas mencari dan menyampaikan makna. saya memaknai sepeda motor saya sebagai teman jalan. Karena itu adalah teman, maka saya perlu merawatnya dengan baik, sama sekali tidak ingin terlihat kotor dan harus berpenampilan mengkilap. Namun, orang lain memaknai bahwa sepeda motor itu adalah alat bantu. jadinya sepeda motornya dibiarkan kotor, seperti tidak diperhatikan. Makna motor sebagai teman hanya bagi saya dan saya bisa jelaskan sifat-sifat motor sebagai teman bagi orang lain. Sebaliknya orang lain juga mampu menjelaskan sifat-sifat motor sebagai alat bantu. Demikian perlu dipahami bahwa filsafat adalah tentang diriku. Saya memaknai sesuatu menurut pemahaman saya itu adalah batas filsafat saya.
    Terima kasih, Prof.

    ReplyDelete
  10. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Filsafat adalah diriku. Sejak pertama kali filsafat muncul, sudah menjelaskan bahwa filsafat itu adalah diri filsuf itu sendiri. Filsafat lahir dari pemikiran filsuf tersebut. Pemikiran yang dihasilkan itu juga merupakan perwakilan dari diri filsuf. Hasil pemikiran tersebut sekaligus menjelaskan tentang apa dan bagaimana filsuf tersebut. Untuk kondisi saat ini, kita berfilsafat dengan melakukan sintesis antara tesis dan anti tesis dari pemikiran-pemikiran filsuf terdahulu. Sintesis yang kita hasilkan akan mencerminkan apa dan bagaimana diri kita.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  11. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Sebagaimana fungsi filsafat itu adalah proses refleksi diri, untuk menggapai fungsi dari belajar filsafat sebagai proses agar kita bisa mengenali diri sendiri maka kita harus selalu melakukan proses refleksi. Refleksi dapat kita lakukan selama kita memahami dan menyadari bahwa segala apa yang ada dalam diri kita adalah tesisnya sedangkan segala yang diluar dari diri kita itu sebagai anti tesisnya. Jika kita sudah melakukan proses dialektika seperti ini maka sintesis yang kita dapat adalah hasil proses refleksi sehingga semakin sering kita mengadakan proses dialektika tesis-anti tesis-sintesis kita akan semakin dekat dalam mengenal pribadi masing-masing dengan intensif.

    ReplyDelete
  12. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Filsafat adalah olah pikir. Filsafat adalah diriku. Filsafat itu sejatinya melekat pada setiap diri manusia. Objek filsafat adalah yang ada dan mungkin ada. ketika kita berpikir, mencari tahu apa yang ada dan mungkin ada maka artinya kita sedang berfilsafat. Maka filsafat itu sebenarnya adalah diriku sendiri karena filsafat itu apa yang kita pikirkan.

    ReplyDelete
  13. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Filsafat adalah olah piker. Objek filsafat meliputi segala yang ada dan yang mungkin ada. Berfilsafat berarti mencari makna atau hakekat dari suatu hal. Dalam memahami hakekat suatu hal, manusia harus menggunakan pikiran dengan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Pemikiran antar satu orang dengan orang lain tentu berbeda. Hal itu sangat dipengaruhi oleh bagaimana pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan yang telah ia miliki. Sehingga sangat mungkin antar satu orang dan orang lain mempunyai pandangan yang berbeda terkait hakekat sesuatu. Filsafat adalah diri kita sendiri. Filsafat adalah bagaimana kita menjelaskan dan memahami sesuatu dengan pikiran kita masing-masing.

    ReplyDelete
  14. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Saya mengatakan A tentang F, anda mengatakan B tentang F, dia mengatakan C tentang F, kalian mengatakan D tentang F, mereka mengatakan E tentang F. Bagaimana bisa satu hal yang topiknya sama yang sedang dibicarakan namun menimbulkan persepsi yang berbeda antar satu dengan yang lain? Saya, anda, dia, kalian, mereka mempunyai pikiran yang berbeda tentang F. Inikah filsafat? Apa yang saya pikirkan, itulah filsafat saya, Apa yang Anda pikirkan, itulah filsafat Anda, Apa yang dia pikirkan, itulah filsafat dia, Apa yang kalian pikirkan, itulah filsafat kalian, Apa yang mereka pikirkan, itulah filsafat mereka. Jadi, sebenar-benar filsafat adalah diriku sendiri.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  15. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait topik bahasan tentang Forum Tanya Jawab 17: Menemukan bahwa Filsafat adalah Diriku yang kemudian dikerucutkan menjadi suatu seruan bahwa Sintesiskanlah tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk menemukan bahwa ternyata Filsafat itu tidak lain tidak bukan adalah Diriku Sendiri. namun sebelumnya perlu dituliskan bahwa filsafat memiliki keterkaitan dengan kajian masalah umum dan mendasar tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa sedanggkan diriku adalah kepenunjukan untuk diri sendiri.

    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  16. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Selanjutnya untuk menjawab seruan tersebut maka sekarang, mari kita mencobanya dari sudut pandang teologis. Istilah aku atau saya, pada hakikatnya adalah nama diri bagi Tuhan. Sedangkan istilah kamu, merupakan nama diri bagi sang Hamba. Dengan cara melihat demikian, maka istilah kamu merupakan representasi dari Tuhan, sebab sang Hamba adalah ciptaan Tuhan. Akan tetapi, secara ontologis, istilah aku, kamu, dan dia merupakan representasi nama Tuhan. Sebab hakikat dari aku bukanlah diriku. Hakikat kamu bukanlah engkau. Dan, hakikat dia bukanlah ia. Semuanya itu pada hakikatnya adalah representasi nama Tuhan. Pengakuan akan adanya kenyataan yang di luar merupakan telaah epistemologis. Karenanya, tulisan ini lebih bersifat epistemologis bukan ontologis.
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  17. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Selanjutnya, seperti yang diutarakan oleh saudari Nabila bahwa "saya mengatakan A tentang F, anda mengatakan B tentang F, dia mengatakan C tentang F, kalian mengatakan D tentang F, mereka mengatakan E tentang F. Bagaimana bisa satu hal yang topiknya sama yang sedang dibicarakan namun menimbulkan persepsi yang berbeda antar satu dengan yang lain? Saya, anda, dia, kalian, mereka mempunyai pikiran yang berbeda tentang F, seingga Apa yang saya pikirkan, itulah filsafat saya, Apa yang Anda pikirkan, itulah filsafat Anda, Apa yang dia pikirkan, itulah filsafat dia, Apa yang kalian pikirkan, itulah filsafat kalian, Apa yang mereka pikirkan, itulah filsafat mereka. Jadi, sebenar-benar filsafat adalah diriku sendiri", sepertinya maksud dari pernyataan tersebut bermaksud menyatakan bahwa filsafat adalah yang ada dan mungkin ada dalam pikiran.
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  18. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Berfilsafat adalah suatu proses olah pikir mengenai sesuatu yang ada dan mungkin ada. Filsafat mencoba untuk mensintesiskan yang mungkin ada menjadi ada dalam pikiran kita. Tidak terjebak dengan ruang dan waktu yang salah adalah tujuan memahami filsafat. Filsafat tidak lain adalah perkataan kita, perbuatan kita, bacaan kita atau segala hal yang ada dalam pikiran kita, karena filsafat merupakan diri kita sendiri.

    ReplyDelete
  19. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Mengetahui jati diri masing-masing individu menjadi tantangan tersendiri karena tidak semua bisa menemukannya. Bahkan akhirnya dibiarkan apa adanya jati diri atau dengan kata lain let it flow. Biasanya akan berkaca atau bergantung kepada penilaian orang lain bagaimana sebenarnya diri ini di mata mereka dan apa saja yang perlu diperbaiki. Padahal bisa saja diri ini melakukan evaluasi diri atau merenung terhadap apa-apa yang telah dilakukan dan akibat dari perbuatannya tersebut. Hingga saat itu maka sudah ketahuan bahwa semua itu adalah campur tangan dari filsafat yang sudah melekat dan hanya diam di pikiran sampai menungggu saat diri ini menyadari bahwa filsafat memang diriku.

    ReplyDelete
  20. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Filsafat merupakan pikiran, dan pikiran setiap individu pasti berbeda beda. Maka , filsafat adalah diri sendiri. Filsafat dibangun oleh pikiran kita sendiri. Namun, kita dapat melihat filsafat dari pikiran orang lain. Seperti halnya dalam memahami pemikiran para filsuf, kita hanya dapat memahaminya, tetapi semua akan kembali ke diri kita untuk membangun filsafat itu sendiri

    ReplyDelete
  21. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Anak-anak yang mempunyai intelligence tinggi akan mempunyai kelebihan di banyak hal seperti akademis, berbahasa, berpakaian, dll. Hal itu akan menjadi awal mula anak tersebut mulai menyelami alam bawah sadar mereka dan mengenali diri mereka yang lain baik melalui pikiran maupun dalam hati. Hal itu sudah biasa bila dibandingkan dengan anak biasa yang hanya melakukan aktifitas bila diperintah dan menurut saja sesuai arahan. Bukannya jelek tetapi lebih akan menurunkan jati diri anak untuk lebih berkembag dalam bertindak maupun bersosialisasi dengan teman-temannya. Ajak anak untuk lebih menyadarkan diri mereka sendiri terlebih dahulu, kenali diri mereka sendiri melalui pikiran dan hati. Karena pasti ada hal kecil yang mereka inginkan tetapi hanya dipendam saja. Itulah bentuk filsafat yang harusnya ditemukan pada diri sendiri.

    ReplyDelete
  22. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Filsafat adalah diriku, filsafat adalah pikiranku, filsafat adalah bahasaku, filsafat adalah kemauanku. Dari sini dapat dikatakan bahwa filsafat adala olah pikir kira. Filsafat adalah ada dan yang mungkin ada, sehingga ketika kita mencari tahu apa yang ada maka saat itulah kita sedang berfilsafat. Maka filsafat adalah sebenar-benar diriku. Karena aku mencari kebenaran tentang setiap pemikiran dan pertanyaanku.

    ReplyDelete
  23. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Menurut saya dia baik, menurut mereka dia buruk, menurut saya itu bagus, menurut mereka itu jelek, menurut saya itu indah, menurut mereka itu menyeramkan, menurut saya dia pintar, menurut mereka dia bodoh. Siapa yang salah? Tidak ada karena semua yang ada di dunia ini dapat dinilai berbeda, bahkan kontradiksi. Pikiranku adalah pikiranku, pemikiranku adalah pemikiranmu. Filsafatku adalah diriku, bukan dirimu.

    ReplyDelete
  24. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Filsafat adalah diriku. Diriku dengan segala olah pikirku yang sesuai dengan ruang dan waktu. Driku yang kemarin berbeda dengan diriku saat ini. Diriku saat ini jelas berbeda dengan diriku yang akan datang, semua sesuai dengan ruang dan waktu. Diriku mencerminkan apa yang aku pikirkan, baik buruk, maju mundur, ambil atau tidak, itulah aku dengan segala filsafatku. Maka dari situlah apa yang ada dalam pikiran kita adalah arti filsafat yang merupakan diri kita sendiri.

    ReplyDelete
  25. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Berfilsafat adalah berpikir yang ada dan yang mungkin ada dengan sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Dalam kehidupan kita pasti berpikir, tidak mungkin kita hidup tapi kita tidak berpikir. Untuk membangun filsafat kita harus berpikir. Karena itulah filsafat tidak lain dan tidak bukan adalah diri kita sendiri.

    ReplyDelete
  26. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Filsafat adalah ilmu yang luas. Semua objek dapat dicari filosofinya. Namun, setiap orang memiliki pandangan filosofinya sendiri. Antara filsafat orang satu dengan yang lain berbeda. Jadi, filsafat adalah diri sendiri. Berbeda dengan filsafat orang lain.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  27. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Filsafat adalah diriku, maka diriku adalah filsafat. Dari dalam, untuk, dan menuju diriku untuk diriku maka aku berfilsafat untuku. Filsafat adalah definisi yang dihadirkan sepemahamanku, sejauh itu aku berfilsafat untuk memfilsafatkan diriku. Maka filsafat adalah aku. Dari dalam yang ada dalam pikiranku menuju ke luar pikiranku.

    ReplyDelete
  28. Ngaenun Nangim
    19709251058
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Seperti yang sudah kita pahami bahwasannya segala ujung temu filsafat tidak lain dan tidak bukan adalah diriku sendiri. Contohnya saya merujuk pada elegi wayang golek. Wayang adalah bayangan dan golek artinya mencari. Filsafat wayang golek berarti filsafat mencari bayangan. Hal ini dapat diartikan sebagai filsafatnya menemukan makna dari suatu bayangan, mencari pemaknaan dari suatu objek yang berbayang. Pemaknaan tersebut dapat dikonstruksikan oleh kita sebagai manusia. Menggunakan nalar, hati, dan segala daya pikir yang dimiliki, maka kita bisa membuat pemaknaan terhadap suatu hal, terhadap suatu peristiwa, dan terhadap segala yang ada atau mungkin ada. Karena manusia yang melakukan pemaknaan, maka sejatinya filsafat wayang golek adalah manusia itu sendiri. Dengan demikian, dirikulah filsafat wayang golek dan filsafat wayang golek tidak lain dan tidak bukan adalah diriku sendiri juga.

    ReplyDelete