Oct 28, 2012

Indonesian Value and International Standard of Education




Documented by Marsigit

For Education in Indonesia, we still have to struggling to come to international level of education. International standard is still far way. In the case of value, we are concerned with enculturization, assimilation, and mixing. We should investigate how the local culture and global culture dynamically interact. It is important to understand how we behave on the globalization of sciences. We have two positions: to develop method for transferring the sciences and to pursue the sciences substantially. The more rational option is to develop transferable methods i.e. the global methods of thinking.


To come to international level, we should first consider the development of our teachers. The teachers should have their competencies first and then we need to develop our schooling. Teachers’ competencies should have in balances between the theories and its practices. When there must be a laboratory, it should build the theories. All these competencies colored teachers’ professionalism. Many trainings of teachers have been conducted, however, the results has not satisfied yet.

 To be competence should be professional. There is a little confusion i.e. between the means of profession and the means of dedication. I do not agree with the statement that professional teachers need a good talent. Talent does not mean of training while profession needs training. The teachers need to have competencies on teaching methodology, classroom management, theories of students’ learning, and assessment method. Teaching learning and school context are supporting factors for schooling. Our teachers have to develop assessment method, however, they still have difficulties to implement portfolio.

In the case of teachers’ certification, the portfolio is really not effective yet. It is because teachers’ portfolio is the past archive of teachers’ tracks. While we are still argue whether our teachers in the past have a good achievement in education? So better schooling needs the supports from curriculum, theories, teachers’ competencies, etc. Ki Hajar Dewantara introduced educational system in which the students learn the subject matter naturally. Many aspects of our students’ ability, wellness, and their psychology need to be discussed. In the case of competencies the students need to have a good motivation to do learning activities, need to have appropriately behavior to support their aims, need to have supporting knowledge to develop their skill and experiences. As a teacher we should try to uncover all their aspect of competencies and then facilitate and develop them. We can employ both quantitative and qualitative approach to do them.

In the case of Japan, there was a result of research indicated that inappropriate teaching of mathematics
triggered the crime juvenile. So, if we teach mathematics only stressing of logical thinking the results can be bad. However, in the past and currently situation in Indonesia, not only mathematics teaching but also all subject matters are to have inappropriately methods so that they all trigger juvenile crime. The practice of teaching learning needs to be improved. We need to promote teaching learning in such a way that the students are more actively involved in learning activities e.g. by trial and error method.

How then to change the situation? God promises: if you learn god teaching you will get a hint. It needs for us to have an original thinking and clear perception and not to be contaminated by the rubbish aspect of live. So, my conclusion is that our culture colored the teachers competencies as well as their characters. According to me the teachers cannot give the student punishment. I pray to God for this. We also found that the local culture also influences teachers’ competencies.

 When I was I Junior School first I did not understand geometry, because of the teacher assistance I then to be motivated to learn mathematics. So the only solution is that the teacher should be the facilitator of their students. I stress that the teacher should be the facilitator of their students and not give them the punishment. I confront to any teacher who punish their students. As it was stated by Ki Hadjar Dewantara: “ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. The last phrase means to facilitate the students.

Philosophically, we are still far away from the discussion of education and culture. However, it is clear that our nation philosophy also influences the teacher characters. So what the value need to be developed? We need to have a clear picture about the value, education and culture. Our education system mostly produces knowledge people and not educated people as well as cultured people. So our challenge is how to develop education to promote not only knowledge people but also educated people and cultured people. Of course, it needs a time and there should be a process. Without the process there will not any knowledge. Students’ memorization activities are not much useful.

There is a phenomenon that the leaving students conducted inappropriate behavior to reflect their results of national examination. This is really a psychological problem. However, it indicated that our culture is in danger. There was a perception that culture is always related to older people, while the younger people are confusing to look for their identity. Again, our culture is in danger. And we can promote our culture by looking back our nation tract through history, art-facts, monument, celebration of the hero’s death day, etc.

Nowadays, in where the different between global and local aspects of culture gets smaller, we need to have a concern on our younger generation. Early education concepts really comes from UNESCO. The impact of education can be stronger than our responses. We found that our responses tend the weaker, and the impact tend the stronger. Indonesia as a very large country and heterogen. We need to develop awareness, independent and uniqueness.


20 comments:

  1. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A

    Standar tingkat pendidikan di negara Indonesia dengan tingkat pendidikan internasional sangatlah berbeda. Perbedaan ini terletak pada system pendidikan yang diambil dan kebijakan pemerintah sehingga berdampak pada kualitas pendidikan Indonesia. praktik Pendidikan luar negeri lebih menghargai karya siswa, hal ini menjadi bahan in bagi Indonesia agar lebih menghargai karya anak bangsa. Sehingga anak bangsa yang memiliki karya dan pendidikan yang berkualitas tidak di klaim dan bekerja ke negara lain. selain itu pemilihan kurikulum pendidikan di Indonesia harus lebih tepat guna untuk tujuan memajukan pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

    ReplyDelete
  2. Anggoro Yugo Pamungkas
    18709251026
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Berdasarkan artikel diatas, membahas tentang standar pendidikan indonesia dalam ranah standar internasional masih begitu jauh. Namun sejauh apapun, perlu kita perjuangkan. Kita sekarang memiliki dua posisi yaitu mengembangkan metode dalam mentransfer ilmu dari guru ke murid dan untuk mengejar ilmu secara substansial. Pilihan yang lebih nyata adalah mengembangkan metode yang dapat ditransfer yaitu metode berpikir global. Ingat, bukan sesuatu yang tidak mungkin, selagi kita masih berusaha mencoba. Namun kalau kita sudah berhenti untuk berusaha, maka hal itu menjadi tidak mungkin. Oleh karena itu, mari kita kembangkan pendidikan kita, dan semoga Allah Subhanahuwata'ala mengabulkan doa kita agar pendidikan di indonesia berkembang pesat dan anak didik kita tidak rusak dari pengaruh buruk yang sudah hangat sekarang-sekarang ini. Penting bahwa, kita bukan sekedar mengajarkan pelajaran pada murid kita, namun kita harus mendidik tingkah laku mereka agar menjadi generasi muda masa depan yang baik dan dapat memajukan negara kita tercinta.

    ReplyDelete
  3. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Beberapa komponen penting dalam sekolah yaitu kurikulum/kebijakan pendidikan,fasilitas, guru dan siswa. Sebagai seorang guru, kita harus mampu think global act local. Boleh memperbaiki kualitas, meniru standar luar negeri namun harus disesuaikan dengan nilai nilai luhur bangsa. Maka dari itu sebenar benarnya pendidikan adalah yang sesuai dengan ruang dan waktu. pendidikan itu terdiri dari banyak faktor jika ingin memperbaiki pendidikan itu bukan perkara yang mudah, banyak hal yang harus diperbaiki dan itu satu demi satu memperbaikai pendidikanitu butuh proses yang panajng, jika ada yang bilang memperbaiki pendidikan itu mudah, maka pernyataan itu perlu di kajji ulang kepercayaan nya. Pendidikan itu salah satunya bisa dimulai dari diri sendiri untuk memperbaiki sikap dalam memperoleh pendidikan.

    ReplyDelete
  4. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Untuk menuju pendidikan Indonesia berkelas internasional, yang pertama kali dilakukan perbaikan adalah perbaikan atau pengembangan pada kompetensi guru. Guru yang berkompeten bukan guru yang ahli pada materi pelajaran yang dibawakan, namun guru juga perlu ahli dalam penyampaian materi tersebut. Guru yang berkompeten harus memiliki keahlian dalam dalam melakukan manajemen kelas/pembelajaran dan memiliki keahlian dalam materi yang disampaikan.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  5. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Our culture is in danger. Kalimat tersebut masih berlaku hingga saat ini. Kenapa tidak ada perubahan. Apa karena memang tidak dilakukan perubahan dan dibiarkan begitu saja atau memang sudah dilakukan perubahan namun hasilnya belum seperti yang diharapkan. Perlu dilakuakn refleksi untuk apa yang telah terjadi sekarang. Refleksi tidak harus menunggu kebijakan dari pemerintah. Refleksi dapat dilakukan mulai dari diri sendiri. Dengan melakukan refleksi, selanjut dapat mengambil sikap untuk melakukan perubahan.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  6. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Ketika berbicara tentang pendidikan di Indonesia agaknya tidak akan ada habisnya karena pendidikan di Indonesia dirasa masih belum maksimal dan berhasil, apalagi jika dibandingkan dengan pendidikan di luar negeri. Pendidikan di luar negeri memiliki sistem pendidikan dan kebijakan yang baik dan stabil sehingga kualitas pendidikannya baik. Sedangkan apabila dilihat di Indonesia, sistem pendidikan dan kebijakannya terus saja berganti sehingga tidak ada kestabilan dan fokus peningkatan kualitas pendidikan menjadi kurang.

    ReplyDelete
  7. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Nilai dan standar pendidikan di Indonesia masih jauh dari nilai dan standar pendidikan Internasional. Hal ini dikarenakan implementasi pendidikan di Indonesia lebih mengarah kepada pembelajaran yang mentransfer ilmu kepada peserta didik dan kurangnya kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran yang ideal di kelas. Guru harus menjadi teladan, motivator dan fasilitator bagi setiap siswa. Selain itu sistem pendidikan di Indonesia hendaknya mampu mengembangkan nilai pendidikan dan kebudayaan. Hal ini berarti bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada pengetahuan yang akan diperoleh siswa semata tetapi mampu menghasilkan orang-orang yang berpendidikan dan orang-orang yang berbudaya.

    ReplyDelete
  8. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Standar pendidikan di Indonesia jika kita bandingkan dengan standar internasional masih sangat jauh. Pendidikan di Indonesia yang semestinya diadakan untuk mencerdaskan bangsa Indonesia malah justru lebih mementingkan kepentingan elit-elit tertentu. Namun perubahan kurikulum yang selalu mengalami perbaikan dan perkembangan justru malah membebani siswa yang ada di sekolah. Hal ini diakibatkan karena pemerintah kurang menyesuaikan apa yang sebenarnya terjadi dengan program yang disusun. Oleh karena itu, agar pendidikan di Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain hal yang harus dilakukan yaitu menerapkan sistem pendidikan yang mampu mewadahi potensi yang dimiliki oleh seorang anak.

    ReplyDelete
  9. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Tentunya harapan tersendiri bagi indonesia untuk bisa mewujudkan pendidikan menjadi pendidikan dengan standar internasional, namun masih banyak kendala atau masalah-masalah yang harus diperbaiki mulai dari kualitas pendidik, sarana dan prasarana yang belum merata dan yang utama adalah generasi bangsa yang belum siap mental untuk menghadapi dunia pendidikan dengan basis internasional. Dalam hal ini kembali lagi pada sistem pemerintahan untuk bisa memperbaiki dunia pendidikan menjadi lebih baik masalah seperti pelaksanaan kurikulum perlu dituntaskan, masalah pengetahuan dan kualitas guru juga perlu ditingkatkan agar pendidikan dapat menjadi wadah bagi generasi bangsa dengan potensi yang begitu banyak bisa diexplore.

    ReplyDelete
  10. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Berdasarkan bacaan fi atas, pendidikan kita masih jauh dari standar internasional. Kita masih harus bersaha keras untuk dapat mencapai level internasional. Dalam peroslan nilai, kita fokus pada kulturalisasi, asimilasi, dan penggabungan. Kita harus tahu bagaimana budaya lokal dan budaya global berinteraksi secara dinamis. Selain itu masih banyak lagi hal-hal yang perlu kita kembangkan, meliputi semua aspek pendidikan. Misalnya jika dilihat dari satu aspek saja, yaitu guru, untuk bisa mencapai level internasional, banyak yang harus kita lakukan. Salah satunya kita harus mempertimbangkan perkembangan kemampuan guru. Guru harus memiliki kemampuan terlebih dahulu. Sekarang ini telah banyak pelatihan bagi guru-guru kita, tetapi kemampuan yang dimiliki oleh guru belum mumpuni untuk bisa sampai ke level internasional.

    ReplyDelete
  11. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait topik bahasan mengenai Indonesian Value and International Standard of Education
    yang membahas tentang Untuk Pendidikan di Indonesia, kita masih harus berjuang untuk datang ke tingkat pendidikan internasional, Dalam hal nilai, kami prihatin dengan enkulturasi, asimilasi, dan pencampuran. Kita harus menyelidiki bagaimana budaya lokal dan budaya global berinteraksi secara dinamis. Penting untuk memahami bagaimana kita berperilaku dalam globalisasi sains. Kami memiliki dua posisi: mengembangkan metode untuk mentransfer ilmu dan mengejar ilmu secara substansial. Pilihan yang lebih rasional adalah mengembangkan metode yang dapat dialihkan, yaitu metode berpikir global.
    Terima kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  12. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait topik bahasan mengenai Indonesian Value and International Standard of Education
    yang membahas tentang Untuk menjadi kompeten haruslah profesional. Ada sedikit kebingungan yaitu antara cara profesi dan cara dedikasi. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa guru profesional membutuhkan bakat yang baik. Bakat bukan berarti pelatihan sementara profesi membutuhkan pelatihan.Pembelajaran mengajar dan konteks sekolah adalah faktor pendukung untuk sekolah. Guru kami harus mengembangkan metode penilaian, namun, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan portofolio.
    Terima kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  13. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait topik bahasan mengenai Indonesian Value and International Standard of Education
    yang membahas tentang Dalam hal kompetensi, siswa perlu memiliki motivasi yang baik untuk melakukan kegiatan belajar, perlu memiliki perilaku yang sesuai untuk mendukung tujuan mereka, perlu memiliki pengetahuan pendukung untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman mereka. Sebagai seorang guru kita harus mencoba mengungkap semua aspek kompetensi mereka dan kemudian memfasilitasi dan mengembangkannya. Kita dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk melakukannya.
    Terima kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  14. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Indonesia untuk mencapai tingkatan dunia masih membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang panjang. Standar akan internasional masih jauh dari apa yang diharapkan, secara nili, Indonesia harus mampu menganalisis interaksi yang terjadi antar kebudayaan lokal dan kebudayaan dunia. Sangat penting bagi kita untuk berperilaku ilmiah secara global. Untuk mencapai level internasional, pertimbangannya adalah perkembangan para pendidik kita, kompetensi guru haruslah ditingkatkan, untuk menjadi kompeten, guru harus profesional. Kesinambungan yang terjadi akan menjadikan Indonesia setahap lebih dekat mencapai standar dunia.

    ReplyDelete
  15. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 201

    Dalam upaya memperbaiki pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan cara meningkatkan kualitas guru sebagai salah satu unsur yang memiliki pengaruh besar yaitu sebagai tenaga pendidikan. Sebagai seorang pendidik, guru hendaknya memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dan dalam sehingga guru mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru profesional yang berkompeten akan menghasilkan generasi yang berkompeten pula. Selain itu, persaingan global dan globalisasi yang telah terjadi saat ini jangan sampai memudarkan budaya local sebagai identitas negara ini. Oleh karena itu, kompetensi guru dan budaya harus mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah

    ReplyDelete
  16. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Jika berbicara tentang standart pendidikan, saya rasa pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh terutama dengan pendidikan di negara-negara maju seperti amerika, Inggris, China, Jepang, dan lain-lain. Akan tetapi setiap system pendidikan memiliki kebijakannya masing-masing. Bukan berarti masyarakat di Indonesia tidak mempunyai pengetahuan yang mumpuni, namun terbatasnya fasilitas dan faktor-faktor lainnya mempengaruhi tingkat perkembangan pendidikan. Selain itu kurangnya fokus peningkatan kualitas pendidikan sehingga mengakibatkan pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya seperti Thailand, Malaysia dan lain sebagainya.

    ReplyDelete
  17. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Untuk dapat bersaing di ranah inernasional tentu bukanlah hal yang mudah khususnya dalam dunia pendidikan. Seperti yang Bapak Marsigit sampaikan pada tulisan di atas, untuk Pendidikan di Indonesia, kita masih harus berjuang untuk bisa bersaing ke tingkat pendidikan internasional. Standar internasional masih jauh, misalnya dalam hal nilai. Kita harus menyelidiki bagaimana budaya lokal dan budaya global berinteraksi secara dinamis. Penting untuk memahami bagaimana kita berperilaku dalam globalisasi sains.

    ReplyDelete
  18. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Guru merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan, bahkan dapat dikatakan guru memiliki peran paling vital dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Bertolak dari hal tersebut maka untuk mengembangkan pendidikan, faktor guru harus diperhatikan dengan baik. Kompetensi guru harus dipantau dan dikontrol dengan baik sehingga proses transfer ilmu di kelas sesuai harapan. Pendidikan bermakna menjadi suatu isu yang beberapa waktu ini dicermati secara mendalam. Learning by doing merupakan salah satu strategi yang menjawab permasalah kebermaknaan pembelajaran. Oleh karena itu dalam upaya memberikan fasilitas belajar pada siswa, sekolah sebaiknya memperhatikan wadah siswa untuk praktik.

    ReplyDelete
  19. Choirul Amri
    (19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
    Bismillah, dalam standar Pendidikan Indonesia bila dibandingkan dengan peringkat dunia masih tertinggal. Hal ini berdasarkan hasil penilaian Pendidikan misalnya dalam pembelajaran matematika melalui PISA atau TIMSS hasil terbaru tahun ini Indonesia masih diperingkat yang rendah malah menurun daripada tahun periode sebelumnya. Namun bukan tanpa usaha, pemerintah terus membenahi system Pendidikan di negara ini seperti revisi kurikulum dan kebijakan-kebijakan Pendidikan lainnya. Menurut pandangan filsafat menurut saya, karena muatan materi dan administrasi yang terlalu padat dan banyaknya ujian mempengaruhi mental dan psikologi anak, oleh sebab itu secara filsafah harus ditempatkan sesuai ranah lingkup ruang dan waktunya agar sesuai dengan apa yang dilakukan dan apa yang menjadi penilaian internasional. Semoga Pendidikan kita semakin baik untuk seterusnya amiin. Terimakasih.

    ReplyDelete
  20. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Komponen penting dalam sekolah yaitu kurikulum. Standar pendidikan Indonesia sangat jauh bandingannya dengan standar pendidikan internasional. Untuk dapat menuju Indonesia yang akan mengikuti standar internasional tersebut, seharusnya dilakukan perbaikan. Perbaikan tersebut dapat dimulai dari perbaikan kompetensi guru. Guru yang berkompeten memiliki keahlian dalam manajemen kelas/pembelajaran.

    ReplyDelete