The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Oct 10, 2012
Forum Tanya Jawab 11: Intensif dan Ekstensif Logika
Ass, khusus untuk Mahasiswa S2 P. Sain dan S2 P. Matematika:
Intensif dan Ekstensifkanlah Logika anda sehingga anda mampu menggunakannya untuk mendefinisikan Dunia. Dapat menggunakan referensi.
Tuliskanlah uraian anda sebagai komen pada posting ini.
Demikianlah selamat mencoba, semoga bermanfaat. Amin
Marsigit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Dalam mendefinisikan dunia, saya teringat pada pertemuan filsafat ilmu ketika Bapak mengatakan bahwa manusia adalah perwakilan dari dunia, apa yang dipikirkan manusia dapat menjadi dunia. Contohnya ketika seseoran memikirkan salah satu belahan dunia, maka orang tersebut memiliki gambaran tentang dunia itu, tidak hanya dalam penggambaran kata-kata tetapi juga dalam penggambaran pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tersebut. Sehingga tidak perlu jauh-jauh jika ingin melihat gambaran dunia, cukup melihat seorang individu, sehingga dapat kita simpulkan jika kita menghancurkan seseorang, kita telah berkontribusi dalam menghancurkan dunia.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Logika adalah bagaimana kita menggunakan pikiran dalam menjalani hidup. Artinya logika berhubungan erat dengan pikiran. Apa yang ada dan mungkin ada dalam pikiran kita akan menjadi pedoman dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya, semua makhluk hidup dapat hidup di dunia ini. Manusia adalah makhluk hidup. Jadi, sudah pantas dan selayaknyalah manusia dapat hidup di dunia ini. Selain itu, binatang dan tumbuhan juga merupakan makhluk hidup. Jadi, tidak hanya manusia yang disebut makhluk hidup melainkan semua benda yang dapat tumbuh dan berkembang sesuai ruang dan waktunya juga dapat hidup di dunia. Terima kasih.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Setiap manusia diberikan kemampuan untuk menggunakan pikirannya sebelum ia bertindak, karena perbuatan yang baik diawali dengan pikiran yang baik pula. Seseorang yang selalu memberdayakan pikirannya maka itulah sebanar-benar logos. Logika merupakan kemampuan seseorang berpikir masuk akal. Ketika otak kita tidak lagi mampu untuk bepikir maka berhati-hatilah dengan keberadaan mitos-mitos yang akan menjebak kita kepada sesuatu yang tidak baik. Seseorang dapat mengenal dunia dan bertahan demi kelangsungan hidup itu semua karena mampu memberdayakan pikirannya dalam berlogika.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Logika sangat berhubungan erat dengan filsafat. Filsafat membutuhkan logika dalam berpikir untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Logika juga harus didasarkan pada ilmu sebagai bentuk konfirmasi. Ilmu dapat berkembang karena logika dan logika dapat dikonfirmasi melalui ilmu untuk mendefinisikan dunia.
Menurut Russell melalui Suwardi Endraswara (2012: 183-185) membagi logika ke dalam tiga tipe yaitu: logika tradisional klasik, logika evolusionisme, dan logika atomisme.
1. Logika tradisional klasik
Perhatian utama adalah para filsuf Yunani yang menekankan pasa rasio sebagai perhatian utamanya. Dengan kata lain rasio merupakan satu-satunya keabsahan yang sahih. Metode deduksi apriori digunakan dalam tipe ini untuk mengkaji fenomena yang ada. Semua realitas adalah suatu kesatuan dan tidak ada perubahan. Logika dalam bentuk ini dikonstruksikan melalui proses negasi. Dunia dibentuk oleh logika dan disempurnakan oleh pengalaman.
2. Logika evolusionisme
Logika tipe ini menekankan dan mendasarkan pada ilmu pengetahuan. Evolusionisme bukan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya dan juga bukan metode untuk memecahkan masalah. Filsafat sesungguhnya adalah suatu yang lebih kuat sekaligus lebih longgar, menguak harapan-harapan tentang keduniaan dan membutuhkan beberapa disiplin ilmu supaya berhasil dalam mempraktikkannya.
3. Logika atomisme
Logika tipe ini mempunyai tujuan untuk mengupas habis struktur hakiki bahasa dan dunia. Tujuan ini dicapai melalui jalan analisis. Logika tipe ini, didasarkan pada pemikiran matematis.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Logika formalnya adalah ketepatan penalaran. KEtepatan penalaran itu telah mebentuk keteraturan dan tersistematik. Kemampuan manusia untuk ber-"logika" bisa dilihat dari proses berpikir tepatnya ia dan kemampuannya dalam mengungkapkan ketepatan itu. Seperti yang diungkapkan tadi, suatu ketepatan pastilah akan menghasilkan ketarturan akan suatu objek. Misalnya saja jika ia bisa berpikir tentang suatu obyek, maka dengan logikanya ia bisa mendeskripsikan dan menggambarkan apa-apa yang ada pada obyek itu. Struktur, berat, volume, tinggi, bahan dasar, dan segala acam sifatnya dan itu telah menggambarkan keteraturan. Sehingga dengan logika akan terlihat bahwa dunia itu adalah keteraturan dengan segala sifat-sifatnya.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dunia itu apa yang kita pikirkan. Filsafat adalah olah pikir. Dan logika erat hubungannya dengan pikiran, sebab logika berasal dari pikiran manusia. Sehingga, ketika kita berfilsafat itu sama saja dengan kita sedang membangun dunia. Mengapa? Karena kita menggunakan pikiran kita untuk melogikakan sesuatu.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Logika adalah kecakapan berfikir. Logika sangat menentukan dan mempengaruhi bagaimana manusia berfikir dan bertindak. Filsafat adalah olah fikir, sehingga bagaimana memandang filsafat sangat dipengaruhi oleh logika. Begitu pula dunia. Dalam memandang dan mendefinisikan dunia, logika sangat berpengaruh. Karena dunia adalah sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Jika kita piker dunia itu baik maka dunia akan baik. Jika kita piker bahwa dunia itu berisi hal-hal buruk, maka dunia akan menjadi buruk. Sehingga pemikiran memang sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang dan bagaimana ia memandang kehidupannya.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Menerjemahkan intensif dan ekstensif dalam logika dalam hidup adalah hal yang umum dipraktikkan dalam hidup. Menurut saya dalam intensif(logika) saya menggunakannya dalam kerja profesional saya. Saya harus bersungguh-sungguh dalam kerja profesional saya sedangkan ektensif dalam hidup saya menggunakan dalam pergaulan sosial saya. Artinya saya akan membuka jaringan pergaulan saya dari sedikit ke banyak sehingga memudahkan saya untuk berbuat baik dan melayaninya.

Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Logika merupakan salah satu sumber pengetahuan kita. Logika bisa juga dikatakan sebagai pikiran. Misalkan pikiran kita tentang dunia. Dunia adalah seperti apa yang kita pikirkan. Dunia yang kita pikirkan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala obek yang ada dan yang mungkin ada dapat kita pikirkan seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Maka inilah gunanya belajar berfilsafat, agar kita dapat memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang dengan sopan santun terhadap ruang dan waktu. Ketika kita mendefinisikan dunia secara sempit sebagai tempat yang membosankan, maka itulah dunia kita. Dimana pun kita berada, kita hanya akan merasa bosan.
Kita mendefinisikan dunia sebagai lahan untuk mengumpulkan bekal di kehidupan yang akan datang, maka dimanapun kita berada maka kita akan selalu bertindak semata-mata untuk hidup yang akan datang. Besar kecilnya dunia yang kita bangun dalam pikiran kita tergantung banyak sedikitnya pengalaman yang kita punya. Semakin banyak pengalaman yang kita punya, semakin besar juga dunia yang kita bangun.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dunia adalah apa yang ada dalam pikiran kita sendiri atau tepat seperti apa yang kita pikiran. Proses berpikir yang kita lakukan sudah pasti harus dibarengi dengan suatu logika. Dimana logika sendiri merupakan pertimbangan akal pikiran yang diutarakan melalui kata dan dinyatakan dalam suatu bahasa. Berlogika akan membentuk suatu pemikiran yang rasional atau masuk akal, yang nantinya dapat diterima baik oleh pikiran kita maupun pikiran orang lain.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Pada dasarnya terdapat dua macam logika yang digunakan, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola pikir silogisme. Sementara itu, matematika merupakan salah satu ilmu yang menggunakan kemampuan logika yang mendasarkan pada metode dalam proses penalaran. Menalar secara induksi dan analogi memerlukan pengamatan dan percobaan untuk memperoleh fakta sebagai dasar argumentasi
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Filsafat adalah apa yang kita pikirkan. Ketika kita sedang memikirkan dunia nerarti kita sedang berfilsafat. Melalui filsafat apa yang kita pikirkan itulah yang menjadi bagian dari diri kita. Ketika kita sedang memikirkan dunia sebebnarnya dunia adalah bagian dari diri kita sendiri. Berpikir berarti merasionalsasi kenyataan, sehingga apa yang menjadi kenyataan itulah sebenar-benarnya yang apa yang menajdi logika kita. Oleh sebab itu intensif dan ekstensif logika untuk mendefinisikan dunia adalah pikiran kita sendiri.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Setiap manusia mempunyai logika yang dapat digunakan untuk berpikir. Logika yang dimiliki manusia dapat dibangun secara intensif dan ekstensif. Dalam menggunakan logikanya, manusia juga harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sekitar. Hal ini bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri terhadap ruang dak waktuya. Dengan begitu manusia dapat menggunakan kesempatannya selama hidup di dunia untuk melakukan hal yang baik dan bermanfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Logika berpikir adalah suatu proses yang dimiliki oleh semua orang, semua orang akan memunculkan logikanya untuk menyelesaikan masalahnya. Yang membedakan satu individu dengan yang yain adalah kedalaman dan keluasan logikanya. Kedalaman dan keluasan logika akan memberikan pengaruh pada kualitas berlogika. Keluasan dan kedalaman mencerminkan wawasan yang telah terhimpun di otak. Duniamu adalah pikiranmu, sesungguhnya isi dunia tidak dapat dijangkau oleh manusia. Logika intensif dan ekstensif merupakan sarana untuk berpikir kritis dimana itulah dunia.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Menurut Betrand Russel matematika adalah ilmu yang menyangkut deduksi logis tentang akibat-akibat dari pangkal fikir umum semua penalaran. Logika mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penalaran kesimpulan yang abash. Sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang di ukur, sedangkan sifat ekstensif bergantung terhadap materi yang di ukur.
Rochyati
ReplyDelete19709251074
S2 P. Mat D 2019
Intensif adalah metode berpikir sedalam-dalamnya, yaitu sampai sedalam pikiran kita. Kita gali pemikiran agar bisa mencapai tujuan yang kita inginkan. Sedangkan metode berpikir ekstensi merupakan metode berpikir seluas-luasnya. Luas sampai seluas pikiran kita, kita juga melebarkan jari-jari pikiran kita untuk mengetahui dunia ini lebih jelas lagi. Dengan intensif dan ekstensif logika kita maka diharpakan kita mampu mendefinisikan dunia. Namun sehebat-hebat pikiranku takkan mampu mendefinisikan dunia, bahkan bermilyar-milyar dipangkatkan semilyar, namun sebanyak itu pun tak cukup untuk mendifinisikan dunia.