Oct 13, 2012

We are living in “Metaphysically” the Fourth Dimension




By Marsigit

Nick Sandberg, 2002, The Two Towers Fall - Awakening to the Fourth Dimension: Some Qabalistic reflections on the September 11 Tragedy, introduce his writing with the following excerpt: "I scarcely move,


Yet swiftly seem to run; My son, thou seest, Here Space and Time are one." - Wagner's "Parcifal". He called this piece as a personal Qabalistic reflection on some of the symbols arising from the tragic events of the date September 11th 2001; and, from this, he hope the subject can be viewed as a valid topic for discussion; while hoping to utilize the esoteric works on higher dimensional experience to show that behind the terrible human tragedy of the day remains a very positive and powerful symbol for human and planetary development, reflection, perception, and judgement of something associated with superconsciousness - the divine. It learned us how human consciousness on both a personal and planetary level and their effort of experiencing more dreams intended to integrate deep and dark aspects of the human psyche in which then Mikuma Yoshifumi, 1995, in his "Welcome to the 'Fourth Dimension' ", stated that we could expand a streach of time when a backlog is killing us, and contract it when we can't wait for a next date; however, people seem to think of it as a science fictional world, which does not exist, in which he believes, however, that in a way, we can say it really does exist. And this belief will open up a whole new world for us; so here today, we need to take on a journey through the world of the fourth dimension. In which the concept of the "fourth dimension" unthinkable, we still hear the word "time," we usually think of the kind of "time" which is indicated by a clock or watch; and seems everything to exist irreversible sequence of occurrences, and thus is bound by time.

The idea that we live in a world with more than three dimensions said to be tantalizing one by Charles H. Hinton, (2004), in his “On the Fourth Dimension”. He stated that it's commonly accepted that time is the "fourth" dimension, but it's too easy for people to just say, "Time is the fourth dimension," and leave it at that and strived to visualize what a fourth spacial dimension really means by starting to think about what the world would be like with less dimensions and what it means to expand that world into higher levels of existence. He claimed that we do not know what the universe was doing before it was expanding; a leading theory, inflation, is an attractive addition to the framework, but it lacks cross bracing in a so called cosmology. Cosmology on the other hand, deals with the nature of the universe and concerned with how the universe is put together, and what underlying rules and properties does it have, in which, according to Ross, K.L. (2000), there is a debate about whether a universe with structure can have randomness or a universe that is chaotic that can have structure. Adams, C. and Zachariah, C. (2004), imagined that the fourth dimension was a step between the 3rd and 5th dimensions where you saw a little of both in one moment; there would be corruption and ignorant yet also lightness and beauty. They perceived that in the fifth dimension, we are more able to keep the angelic part of your nature at hand at all times. This is truly the beginning of your ascent up the stairway to the heavens, your true home; many have worked together to bring this joyous awakening about; our hearts cried out for the light and for the truth to be known on earth of who we are. We are, accordingly, light-beings of great beauty and love and at last beginning to awaken and bring our full awareness to earth life; we are growing closer to whom we truly are. With this higher dimension we are more able to see the light in others as well as in ourself.

Meanwhile, Ouspensky, P.D. (1921) in his “Tertium Organum” developed method for understanding the four dimension by employing four mutually interchangeable coordinates, three of space and one of time. According to him, time is the fourth dimension of space imperfectly sensed-apprehended by consciousness successively, and thereby creating the temporal illusion; while in the same time he attempted to prove the Kantian problems of the subjectivity of space and time. Ouspensky was sure of place in the hierarchy of philosopherto solve the problems of human existence by employing the binocular vision of the mathematician and the mystic. According to Oupensky, the fourth dimension is the dimension of problem of superior states of consciousness in which there shall be time no longer. The people of the fourth dimension are in the world but not of it; their range is far wider than this slum of space; in them dormant faculties are alert, like birds of the air, their fitting symbols, they are at home in realms which others cannot enter, even though already there; nor are these heavenly eagles confined to the narrow prison of the breast and their bodies are as tools which they may take up or lay aside at will.

Damardjati Supajar (2002) in his “Nawang Sari” excerpted the Whitehead’s work that the universe shows us two aspects: on one side it is physically wasting, on the other side it is spiritually ascending; and excerpted the Herakleitos’ work that “This world order, which is the same for all, none of the men has made. It wasever, is now and shall be: an Ever Living Fire, kindling in measures and being extinguished in measures”. Further, he noted “Keep our mind widely open, to a new ideas and evidence”. Agreed with Oupensky, Damardjati Supajar emphasized that people who have developed their self-consciousness and cosmic-consciousness are able to uncover the mysteries of the fourth dimension (Marsigit, 18 November 2008)

22 comments:

  1. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Ouspensky menyatakan bahwa metode untuk memahami empat dimensi adalah dengan koodinate yang saling berhubungan. 3 ruang dan satu waktu. Menurutnya, waktu adalah dimensi ke empat yang tidak sempurna. waktu dan ruang tidak dapat dipisahkan. berkaitan dengan waktu dan ruang dalam suatu peristiwa jika ada waktu pasti itu ada ruang, walaupun ruang nya berbeda namun pasti punya waktu dalam kegaitan atau tindakan tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
      Besse Rahmi Alimin
      18709251039
      S2 Pendidikan Matematika 2018
      Terkait pernyataan dari Saudari Diana bahwa "waktu dan ruang tidak dapat dipisahkan. berkaitan dengan waktu dan ruang dalam suatu peristiwa jika ada waktu pasti itu ada ruang, walaupun ruang nya berbeda namun pasti punya waktu dalam kegaitan atau tindakan tersebut", dari pernyataan tersebut sepertinya mengarah pada korelasi antara waktu dan ruang.
      Terima Kasih
      Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

      Delete
  2. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Dimensi yang lebih tinggi pasti melingkupi dimensi yang lebih rendah. Waktu piun memang berada di dimensi 4 dan waktu bersifat metafisik. Artinya ada namun tidak memiliki wujud yang nyata. Dengan kata lain, dimensi rendah tidak dapat menguasai, mengendalikan, memuat atau pun melingkupi dimensi di atasnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
      Besse Rahmi Alimin
      18709251039
      S2 Pendidikan Matematika 2018

      Terkait pernyataan dari Bayuk bahwa "Dimensi yang lebih tinggi pasti melingkupi dimensi yang lebih rendah. Waktu piun memang berada di dimensi 4 dan waktu bersifat metafisik. Artinya ada namun tidak memiliki wujud yang nyata", maksud dari pernyataan tersebut sepertinya mengarah pada epistimologi dari waktu yang bersifat abstrak.
      Terima Kasih
      Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

      Delete
  3. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018
    Tulisan ini memaparkan bagaimana kita nantinya akan hidup dalam dunia dimensi keempat. Dunia dimensi keempat berkaitan dengan ruang dan waktu yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan berbagai kediatan dengan cakupan yang sangat luas. Dalam teori kosmologi dentuman besar, jagat raya berawal dari titik kecil tak kasat mata yang tiba-tiba meluas. Hal ini mendemonstrasikan bahwa alam semesta tiga dimensi yang kita tinggali memang berkembang dari sembilan dimensi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
      Besse Rahmi Alimin
      18709251039
      S2 Pendidikan Matematika 2018

      Terkait komentar dari saudari Fany, bahwa sepertinya mengarah pada "Dunia dimensi keempat berkaitan dengan ruang dan waktu yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan dengan cakupan yang sangat luas", pernyataan tersebut sepertinya mengarah pada ruang dan waktu.
      Terima Kasih
      Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

      Delete
  4. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Terkait topik bahasan mengenai We are living in “Metaphysically” the Fourth Dimension, dijelaskan bahwa "kita dapat memperluas rentang waktu ketika jaminan simpanan membunuh kita, dan mengontraknya ketika kita tidak bisa menunggu untuk tanggal berikutnya; Namun, orang-orang tampaknya menganggapnya sebagai dunia fiksi ilmiah, yang tidak ada, di mana ia percaya, bagaimanapun, kita dapat mengatakan bahwa itu benar-benar ada. Dan kepercayaan ini akan membuka dunia baru bagi kita; jadi di sini hari ini, kita perlu melakukan perjalanan melalui dunia dimensi keempat. Di mana konsep "dimensi keempat" tidak terpikirkan, kita masih mendengar kata "waktu," kita biasanya memikirkan jenis "waktu" yang ditunjukkan oleh jam atau arloji; dan tampaknya semuanya ada urutan kejadian yang tidak dapat diubah, dan itu terikat oleh waktu"
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  5. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Selanjutnya, dikatakan bahwa "Waktu adalah dimensi keempat," dan membiarkannya begitu saja dan berusaha memvisualisasikan apa yang dimaksud dengan dimensi spasial keempat dengan benar. mulai berpikir tentang seperti apa dunia dengan dimensi yang lebih sedikit dan apa artinya memperluas dunia itu ke tingkat kehidupan yang lebih tinggi, serta menganggap bahwa kita adalah makhluk ringan yang sangat cantik dan penuh cinta dan pada akhirnya mulai membangkitkan dan membawa kesadaran penuh kita ke kehidupan di bumi; kita semakin dekat dengan siapa kita sebenarnya. Dengan dimensi yang lebih tinggi ini kita lebih bisa melihat cahaya pada orang lain maupun pada diri kita sendiri.
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  6. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Selanjutnya, mengembangkan metode untuk memahami empat dimensi dengan menggunakan empat koordinat yang saling dipertukarkan, tiga ruang dan satu waktu. Menurutnya, waktu adalah dimensi keempat ruang yang dirasa secara tidak sempurna - ditangkap oleh kesadaran secara berturut-turut, dan kemudian dengan menciptakan ilusi temporal; sementara pada saat yang sama ia berusaha membuktikan masalah Kantian tentang subjektivitas ruang dan waktu, serta disimpulkan dalam artikel ini bahwa bahwa orang-orang yang telah mengembangkan kesadaran diri dan kesadaran kosmik mereka mampu menyembunyikan misteri dimensi keempat.
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  7. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    S2 Pendidikan Matematika 2018
    Selanjutnya, dari 3 komentar saya di atas yang menunjukkan konten dari artikel secara paham awam, maka didapatkan pernyataan yang bersifat pribadi bahwa Hampir semua paham bahwa ruang tempat kita hidup ini berdimensi tiga. Arah dimensi, atau sumbu, itu dapat dibedakan sebagai depan-belakang, kiri-kanan, dan atas-bawah. Dalam ilmu ukur ruang, dimensi atau sumbu juga disebut kordinat. Biasanya diberi notasi x untuk sumbu kiri-kanan, y untuk sumbu depan-belakang, dan z untuk sumbu atas-bawah. Kita bebas bergerak di ketiga sumbu ini, mundar mandir sesuka hati kalau tak ada yang menghalangi. Banyak pula yang sudah menyadari bahwa dimensi yang kita alami bukan cuma tiga, tetapi empat. Sumbu yang satu lagi itu adalah waktu. Biasanya notasinya t
    Terima Kasih
    Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  8. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Dimensi keempat merupakan waktu. Namun, konsep ini sulit untuk dipikirkan, karena kita mengenal waktu ialah sebagai sesuatu yang berhubungan dengan jam dan tampak bahwa segala sesuatu tidak dapat terjadi kembali karena terikat oleh waktu. Ouspensky kemudian mengembangkan metode untuk memahami konsep dimensi keempat ini dengan menggunakan 4 koordinat yang bisa saling bertukar tempat. Koordinat tersebut terdiri atas tiga ruang dan satu waktu. Dimensi ini tidak dapat dirasakan secara sempurna oleh kesadaran secara berturut-turut sehingga hal tersebut menciptakan ilusi sementara.

    ReplyDelete
  9. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Ouspensky, P.D. (1921) menyatakan bahwa waktu merupakan dimensi keempat dari ruang yang dirasa tidak sempurna dan dirasakan oleh kesadaran secara sistematis sehingga menciptakan ilusi duniawi. Oupensky juga berpendapat bahwa dimensi keempat merupakan dimensi masalah di mana tidak tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan masalah.

    ReplyDelete
  10. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 pendidikan matematika A 2018
    18709251013

    tidak mengejutkan apabila gagasan tentang manusia hidup di dunia yang lebih dari tiga dimensi merupakan tantangan bagi Charles H Hinton. Cukuop masuk akal jika waktu merupakan dimensi ke empat tetapi betapa mudah bila manusia mengatakan hal tersebut dan meninggalkan hal tersebut dengan berjuang untuk memvisualisasikan seperti apa makna dari dimensi ruang keempat tanpa adanya ruang yang tersedia dan apakah makna dari pernyataan tersebut untuk memperluas dunia ke level yang lebih tinggi. Lebih jauh lagi Adams C dan Zachriah C (2004) membayangkan bahwa dimensi keempat adalah suatu tahapan antara dimensi ketiga dan kelima. Dari teori-teori yang ada, saya masih belum memiliki bayangan tentang keberadaan dimensi ke empat ini. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa teori ini suatu saat akan terbukti.

    ReplyDelete
  11. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Ouspensky, P.D mengembangkan empat dimensi dengan menggunakan empat koordinat yang saling dipertukarkan yaitu tiga ruang dan satu waktu. menurutnya waktu merupakan sebuah ilusi yang ditangkap oleh sebuah kesadaran secara berturut sehingga menciptakan sesuatu yang temporal. Ouspensky, P.D yakin dengan menempatkan hirarki filsuf dapat digunakan untuk memecahkan masalah eksistensi manusia dengan menggunakan ilmu-ilmu matematika.

    ReplyDelete
  12. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Waktu adalah dimensi keempat ruang yang dirasa secara tidak sempurna ditangkap oleh kesadaran secara berturut-turut, dan dengan demikian menciptakan ilusi temporal. Sementara pada saat yang sama Ouspensky berusaha membuktikan masalah kajian permasalahan tentang subjektivitas ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  13. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Waktu merupakan satu dimensi dari keempat dimensi yang diterangkan. Waktu merupakan suatu dimensi yang mengikat seorang manusia. Namun, waktu ini pula yang dapat membuat manusia berpikir luas memahami dunia lebih luas. Ketika manusia dapat menembus waktu maka manusia akan dapat melihat dunia dalam keadaan yang lebih luas dan lebih kompleks.

    ReplyDelete
  14. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Hidup adalah pengaturan waktu yang berdimensi. Dimensi terdiri komponen ruang dan waktu dari semua yang ada dan yang mungkin ada. Sebenar-benarnya hidup adalah menembus dimensi ruang dan waktu. Sehingga dalam memandang suatu hal, tidak cukup hanya dari sisi satu dimensi, dengan memandang dari dimensi yang lain maka wawasan manusia menjadi lebih terbuka dalam memahami arti kehidupan.

    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  15. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  16. Rona Happy Mumpuni
    19709251059
    S2 Pendidikan Matematika D

    Kita hidup dalam empat dimensi yang menggunakan empat koordinat yang saling dipertukarkan, tiga ruang dan satu waktu. waktu adalah dimensi ruang keempat yang dirasa secara tidak sempurna - ditangkap oleh kesadaran secara berturut-turut, dan dengan demikian menciptakan ilusi temporal; sementara pada saat yang sama ia berusaha membuktikan masalah Kantian tentang subjektivitas ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  17. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Dalam artikel yang berjudul We are living in “Metaphysically” the Fourth Dimension membahas tentang kesatuan antara ruang dan waktu. Antara ruang dan waktu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Waktu sering disebut dengan dimensi keempat. Walaupun terkadang konsep mengenai dimensi keempat ini masih sering tidak terpikirkan. Selain itu, menuwur Ouspensky, P.D. (1921) dalam bukunya "Tertium Organum" mengembangkan metode untuk memahami empat dimensi dengan menggunakan empat koordinat yang saling dipertukarkan, tiga ruang dan satu waktu. Menurut beliau waktu adalah dimensi ruang keempat yang dirasa secara tidak sempurna.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete
  18. Hima Naili Hidayah
    19701251004
    PEP A 2019

    Waktu adalah dimensi keempat, ruang yang dirasa secara tidak sempurna ditangkap oleh kesadaran secara berturut- turut sehingga menciptakan ilusi duniawi. Seberuntung- beruntungnya seseorang ialah mereka sadar dan mempersiapkan waktu berpulang, sebelum sanf pemilik waktu memanggilnya.

    ReplyDelete
  19. WIWIN MISTIANI
    PEP S3 2019
    Menurut Adams, C. dan Zachariah, C. (2004), dimensi keempat adalah langkah antara dimensi ke-3 dan ke-5 di mana kita melihat sedikit dari keduanya dalam satu momen; akan ada korupsi dan kejahatan yang meraja lela seperti yang kita saksikan sekarang ini dan kebodohan para cedekiawan dan agamawan dikarenakan ketamakkanya dengan harta sehingga menjual fatwa demi uang namun juga cahaya dan keindahan orang yang selalu belajar menuntut ilmu saling menyayangi sesama jujur dalam setiap tindakan, dan selalu berdoa.

    ReplyDelete