Oct 28, 2012

Kutarunggu Stigmapangla Si Buruk Rupa




Oleh Marsigit

Stigmapangla:
Berikan kepadaku cupu itu wahai sang Bagawat. Engkau sepertinya menghina diriku. Seorang perwira dari sebuah negara besar Kerajaan Stigma hanya diuji untuk membuka sebuah cupu. Malu rasanya. Berikanlah kepadaku cupu itu.



Bagawat:
Terimalah wahai sang Stigmapangla

Stigmapangla:
Oh hah..barang kayak gini saja ...lihatlah...set..hus..set..dah. Set ..hus..set..duh. Set..hus..set..waduh. Wahai sang Bagawat, betulkah ini sebuah tutup. Jangan-jangan memang bukan tutup. Kenapa sulit dibuka?

Bagawat:
Wahai Stigmapangla..lihatlah cermin itu. Lihatlah dirimu. Bukankah engkau akan tidak bisa mengenali dirimu sendiri dikarenakan keburukanmu. Sebaik-baik stigma maka hukumnya akan tetap buruk juga. Itulah hakekat stigma yang sekarang sedang merajalela, yaitu keburukan yang menjadi lawan kebaikan.

Bagawat:
Bagaimana wahai Ahilu dan Pampilu? Apakah engkau ingin mencoba membukanya.

Ahlu dan Pampilu:
Wahai sang Bagawat, setelah menyaksikan apa yang dialami oleh Stigmapangla, aku lebih baik tidak usah mencoba saja, dari pada aku nanti menjadi buruk rupa.

Bagawat:
Ooo..begitu. Aku sedang menyaksikan bahwa kemunafikan telah menimpamu berdua. Padahal engkau adalah alumnus percabaan Kutarunggu. Maka karena sikapmu yang munafik itu maka aku tidak lagi mengakui engkau sebagai muridku. Maka pergilah dan terserahlah apa nasib yang akan menimpa dirimu.

29 comments:

  1. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A

    Kemunafikan dan kesombongan adalah salah satu bentuk pengaruh stigma yang harus dihindari. Sombong akan membuat seseorang menjadi buruk rupa karena sifatnya yang tidak disukai. Sombong memiliki tingkatan yang beraneka ragam, sombong kepada manusia, sombong kepada pekerjaan, sombong kepada tanggung jawab, sombong kepada hati maupun pikiran, sombong kepada tugas dan yang lebih merugikan kita di dunia maupun di akhirat adalah sombong kepada Sang Pencipta.

    ReplyDelete
  2. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Dari elegi ini dapat diambil pelajaran bahwa begitu besarnya pengaruh stigma. Kesombongan dan kemunafikan telah mempengaruhi setiap orang sebagai akibat dari stigma. Lebih jauh lagi stigma akan mengarahkan orang menjadi buruk rupa. Buruk rupa bukan daam artian yang sebenarnya tetapi lebih kepada sikap dan perilakunya. Karena stigma itu adalah godaan setan. Saat ini stigma sangat mudah dibangun. Maka dari itu pada zaman sekarang berpikir kritis adalah salah cara bagaimana seseorang agar tehindar dari stigma.

    ReplyDelete
  3. Restu Widhi Laksana
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251022
    Bismillahirrokhmanirrokhim
    Dari tulisan ini saya jadi mendapat pemahaman bahwa stigma ini ada dua jenis, yaitu stigma yang disematkan oleh orang lain dan stigma yang berasal dari diri sendiri. Stigma dari orang lain bisa berupa stigma pujian (baik) dan stigma olokan (jelek) kedua-duanya tidak ada yang baik untuk kita jika kita terlalu berfokus padanya. Seperti digambarkan dalam cerita bahwa stigma adalah seorang perwira terhormat tentunya posisi terhormat ini adalah hasil pandangan baik orang disekitarnya (stigma pujian). Stigma semacam ini cenderung membuat kita sombong dan menganggap remeh yang lain, selain itu membuat kita berusaha mati-matian mempertahankan stigma tersebut agar tidak hilang bahkan dengan cara yang buruk. Jika stigma pujian saja dampaknya buruk maka stigma olokan lebih parah lagi dampaknya, karena membuat kita minder bahkan sampai melakukan bullying dan diskriminasi.
    Stigma dari diri sendiri menurut saya adalah yang kita sematkan ke oranglain. Dimana disini digambarkan adalah anggapan remeh bahwa sebuah cupu (tutup) akan sangat mudah dibuka, anggapan remeh kepada tugas yang diberikan Sang Begawat yang notabene adalah guru mereka. Hal ini akan sangat buruk dampaknya, karena kita tidak lagi menghargai sopan santun kepada yang lebih tua, hilang tata krama, hilang norma, bahkan hilang nilai spiritual kita.
    Selain itu disini digambarkan bahwa orang dengan ego ke "aku" an yang tinggi (ahilu) dan orang dengan pamrih (Pampilu) akan cenderung mundur kebelakang jika hasil yang terjadi tidak sesuai dengan harapan mereka. Orang-orang seperti ini akan ikut berteriak saat banyak teman dan diam saat sendirian, di definisikan dalam tulisan diatas sebagai sifat munafik. Sekiranya itu yang dapat saya pahami dari penjabaran Prof. Marsigit.

    ReplyDelete
  4. Anggoro Yugo Pamungkas
    18709251026
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Berdasarkan artikel yang berjudul kutarunggu stigmapangla si buruk rupa diatas, saya ingin membuat suatu nasehat. Apapun rupa kita, baik atau buruk, syukurilah apapun yang telah diberikan karuni Allah Subhanahuwata'ala. Jika mendapat rupa yang baik, jangan menghina orang lain yang buruk rupanya, karena mengejek rupa orang lain, sama saja telah menghina ciptaan Allah Subhanahuwata'ala. Oleh karena itu, janganlah melihat rupa tpi lihatlah akhlaknya, namun jika akhlaknya masih kurang baik, ajaklah agar akhlaknya menjadi baik. mengajak bukan harus dengan omongan, tpi bisa dengan memberi contoh perilaku kita. Karena kadang orang lain ada yg tidak suka di nasehati dengan omongan. Jadi, sesama manusia harus saling menghargai, karena kita sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

    ReplyDelete
  5. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Elegi ini berkaitan dengan elegi tentang cupukmanik Astanala. Jadi penutup cupuk ini merupakan kesadaran kita. Bagi yang tidak mampu membukanya sama dengan orang yang tidak mampu membuka kesadarannya untuk melihat keburukannya sendiri. Begitulah orang yang termakan stigma, mampu menimpakan berbagai stigma kepada orang lain sedang ia sendiri tidak mampu menyadari keburukannya ibarat "Semut diseberang laut terlihat jelas, sedang gajah dipelupuk mata tak terlihat". Sementara bagi orang yang tidak mau membuka penutup cupuk ibarat orang yang sadar akan keburukannya namun selalu ia tutupi dengan kebaikan-kebaikan palsu, begitulah orang munafik.

    ReplyDelete
  6. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Yang namanya stigma sudah pasti sesuatu yang bersifat keburukan, tentu ada hal-hal yang menyebebkannya. Elegi di atas menjelaskan bahwa penyebabnya adalah karena kesombongan dan kemunafikan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya dua sifat tersebut merupakan sifat yang tercela, orang yang dalam dirinya terdapat kemunafikan maka secara perlahan dalam dirinya akan terpengaruh dengan sifat kesombongan. Sekurang-kurangnya pengetahuan seseorang lebih baik daripada punya pengetahuan banyak namun hidupnya penuh dengan kemunafikan dan kesombongan.

    ReplyDelete
  7. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Pikiran negatif menjadikan bahasa seseorang menjadi negatif dan yang terdengar hanya keluhan. Hal itu membuat orang-orang yang berpikir positif tidak tertarik untuk berinteraksi dengannya. Orang yang berpikir positif memiliki pola pikir berorientasi solusi, maju, dan berkembang. Sedangkan orang yang berpikir negatif hanya berkutat pada problem, hingga menular kepada orang lain. Pikiran negatif membuat seseorang merasa senang pada orang yang mendukung pendapat negatifnya dan orang yang sejenis yang memiliki pikiran sejenis dengannya. Jadi, pikiran negatif melahirkan persahabatan yang negatif. Persahabatan negatif memperkuat pikiran negatif. Dengan begitu orang tersebut hidup dalam rotasi negatif. Permasalahan yang dihadapi pun semakin membesar dan hidupnya semakin tidak terarah.

    ReplyDelete
  8. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Buruk rupa bukanlah hanya sebatas penilaian terhadap apa yang nampak secara nyata, bukan persoalan fisik semata. Sikap, sifat, perilaku, perbuatan, bahkan pikiran pun ada yang tergolong pada bagian buruk rupa. Slah satu sikap dan sifat yang buruk rupa adalah sifat munafik. Jauhkanlah diri kita dari sifat munafik, karena orang yang munafik akan sulit dipercaya kembali oleh orang lain. Padahal kepercayaan adalah modal penting dalam menjalankan peran dan interaksi dalam hubungan dengan orang lain.

    ReplyDelete
  9. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Keburukan seseorang dikarenakan sudah tertutupnya pintu hati yang ia miliki dari kebaikan. Keburukan dalam dirinya lebih besar sehingga menggerogoti kebaikan yang ia miliki. Seseorang seharusnya dapat bersikap rendah hati dengan apa yang dimiliki. Berusaha dengan sekuat tenaga dan senantiasa ikhlas dengan apa yang diperolehnya. Jangan sampai kegagalan yang diperoleh membuat kita menyalahkan orang lain. Jangan mudah menyerah hanya karena melihat orang lain telah gagal, cobalah dengan segala usahamu karena kita tidak pernah tahu kemampuan kita jika tidak pernah mencobanya. Siapa tahu kita bisa lebih baik dari orang lain. Sesungguhnya manusia hanya bisa berusaha berusaha dan berusaha.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  10. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
    Manusia tidak ada yang sempurna. Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Manusia memiliki sifat yang baik dan buruk. Ketika manusia merasa mempunyai kemampuan, maka ia akan cenderung sombong, tidak mau berusaha dan cenderung munafik. Dan ketika melihat orang lain gagal maka akan ikut-ikutan mundur. Sungguh, menjadi renungan untuk instropeksi diri menjadi pribadi manusia yang lebih baik. Betaubatlah sebelum terlambat.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  11. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Stigmapangla adalah gambaran dari kesombongan. Kesombongan cenderung selalu meremehkan segala hal mulai dari hal sepele sampai hal yang tak bisa disepelekan. Bukankan sebuah kulit pisang tak bermanfaat yang hanya akan berujung ditempat sampah dapat menjatuhkan seorang manusia yang jauh lebihnya dari segala sisi? Begitu pula dengan Stigmapangla yang meremehkan sebuah cupu, kesombongan yang ia miliki nyatanya tak mampu membuka sekedar tutup cupu yang mungkin hanya seukuran genggaman kedua tangannya. Kesombongan dan sifat serta sikap buruk hanya akan menggerogoti hati hingga yang empu nya tak mampu lagi melihat rupanya sendiri akibat keburukannya.

    ReplyDelete
  12. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Seperti yang sudah di bahas bahwa stigma ada yang negatif dan ada yang positif namun di dunia yang sekarang ini justru banyak beredar stigma yang negatif yang menutupi stigma positif sehingga berujung pada kesombongan dan kekuasaan semata yang terjadi pada manusia sekarang ini.

    ReplyDelete
  13. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Orang-orang munafik adalah orang yang berkhianat dalam perjuangan. ciri orang munafik ada 3, yaitu: apabila berkata dia dusta, apabila berjanji dia mengingkari, dan apabila diberi amanat kepercayaan dia berkhianat. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang munafik. Aaamiin.

    ReplyDelete
  14. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Untuk melakukan pekerjaan yang ringan atau berat, diperlukan hati dan pikiran yang bersih. Apalagi pekerjaan yang berat. Dengan hati dan pikiran yang bersih, pekerjaan yang berat akan menjadi ringan. Hati dan pikiran yang bersih ini meliputi keikhlasan, rendah hati, merasa diri bahwa ilmu yang dimiliki masih sangat sedikit.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  15. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kemunafikan dan kesombongan manusia merupakan cerminan dari adanya stigma. Seseorang yang munafik dan sombong adalah orang yang tidak dapat melihat dirinya sendiri di cermin. Artinya ia tidak mampu merefleksikan diri padahal ia sudah dibekali oleh pikiran dan hati. Orang yang munafik dan sombong adalah orang selalu menutupi keburukannya dengan kebaikan yang mengada-ada.

    ReplyDelete
  16. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Manusia memang selalu ingin terlihat bagus di depan manusia lainnya. Terkadang manusia melakukan banyak dosa namun enggan menerima atau mempertanggungjawabkan akibat dari perbuatnnya. Sungguh hal ini merupakan salah satu bentuk kemunafikan. Ingin terlihat baik, namun sering melakukan keburukan-keburukan dalam keseharian.

    ReplyDelete
  17. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Stigma membawa dampak yang buruk dalam diri kita yaitu membuat kita tidak bisa mengenali diri kita sendiri. kemunafikan dan kesombongan merupakan akibat yang dihasilkan oleh stigma itu sendiri. Dua hal tersebut akan membawa kita kedalam jalan keburukan, dimana keburukan tersebut merupakan lawan dari kebaikan. Tugas kita yaitu melawan kemunafikan dan kesombongan dalam diri kita dengan selalu berpikir dengan pikiran dan hati yang jernih.

    ReplyDelete
  18. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Elegi ini secara tersirat mengingatkan kita untuk tidak berlaku sombong. Seperti yang diperankan oleh stigmapala yang berlaku sombong seolah-olah dia menganggap remeh sesuau, tetapi ternyata ia juga tidak mampu melakukan apa yang ia anggap mudah. Maka yang sebenarnya di dalam mencari ilmu ialah kita tidak akan pernah menggapainya. Di sisi lain, meski kita tidak akan pernah benar-benar menggapainya, kita tidak boleh lantas menyerah begitu saja, kita memiliki potensi dan kesempatan untuk berusaha. Bahkan kodrat kita sebagai manusia ialah berihtiar dengan sebaik-baiknya.

    ReplyDelete
  19. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Stigmapangla merupakan yang terlibat dengan stigma dan ia memilki sifat yang sombong, sedangkan Ahlu dan Pampilu tidak punya keterlibatan terhadap stigma akan tetapi ia memlih acuh atau apatis terhadap setigma yang telah beredar. Dikatakan bahwa sebaik-baik stigma akan tetap menjadi keburukan, dan keburukan menjadi lawan dari kebaikan. Jika orang bersikap buruk maka sesungguhnya ia sedang dijauhkan dari kebaikan-kebaikan. Oleh karena merasa bisa dan sombong seperti stigmapangla dapat merusak harkat dan martabat kita. Sedangkan bersifat apatis seperti ahlu dan pampilu juga merupakan keburukan. Ia acuh dan tidak ingin terlibat dengan apa yang telah menjadi permasalahan orang lain. Ia tidak mencoba untuk menghentikan stigma yyang telah beredar sehingga menimbulkan kesalahpahaman sampai adu domba dalam masyarakat. Semoga kita selalu terhindar dari keburukan-keburukan yang ada, dan bisa selalu menjadi orang yang baik. Amiin..

    ReplyDelete
  20. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Kesombongan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan, dan pengaruh-pengaruh tersebut tampak dalam gerak-gerik anggota badan, cara berjalan, berdiri, duduk, berbicara dan diamnya seseorang. Kesombongan akan menyebabkan keruntuhan, tetapi seseorang yang rendah hati akan dihormati.

    ReplyDelete
  21. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Ketidakpercayaan diri, ketakutan keburukan akan menimpa sama dengan orang lain, sama saja merasa bahwa meragukan kualitas diri sendiri. Kemunafikan ahilu dan pampilulah yang membuat mereka dimurkai oleh Begawat. Hukuman layak yang diberikan begawat adalah mengusir mereka berdua.

    ReplyDelete
  22. Kartianom
    18701261001
    S3 PEP 2018

    Kita harus berpikir kritis terhadap berbagai kemudahan teknologi yang ada sekarang. Kemudahan-kemudahan yang ada dapat memabawa kita ke dalam keburukan atau membawa kita ke dalam kebaikan. Kita dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kemajuan teknologi yang ada, tetapi jang sampai kita lupa pada kodrat kita, lupa pada waktu, yang nantinya akan menyebabkan stigma negatif.

    ReplyDelete
  23. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Elegi di atas menunjukkan bahwa stigma itu akan melekat dan terus disematkan kepada siapa pun yang distigmakan. Sulit untuk keluar dari stigma tersebut. Stigma bisa jadi dilekatkan pada seseorang atau sekelompok orang karena faktor dari yang bersangkutan sendiri, ia menunjukkan hal-hal negatif, misalnya sombong, arogan, atau tindakan merugikan lainnya. Stigma bisa juga berasal dari faktor orang lain yang memberikan stigma kepada seseorang atau sekelompok orang karena fator ketidaksukaan, ketidaksenangan, iri, atau adanya kepentingan tertentu, untuk menjathan pesaingnya dalam bisnis, dalam politik, ata dalam kehidupan sosial lainnya. Semoga kita senantiasa dilindungi Allah dari perbuatan tercela dan terhndar dari stigma. Aamiin.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  24. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A

    Stigma merupakan hal negatif yang menyebabkan timbulnya sifat munafik dan sombong. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain. Untuk bisa terhindar dari sifat tersebut manusia harus bisa mengenali dirinya sendiri dan senantiasa mengingat Allah SWT dimanapun dan kapanpun karena segala sesuatu yang kita kerjakan pasti akan ada balasannya.

    ReplyDelete
  25. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Stigma adalah pikiran yang kalut dan hati yang kotor. Keburukan yang menjadi lawan dari kebaikan. Stigma dapat menyebabkan sifat kemunafikan. Hal tersebut jika stigma itu langsung diterima dan orang langsung percaya terhadap stigma tersebut. Stigma juga sapat menyebabkan manusia tidak berani untuk melangkah dan akan terus terkukung dalam stigma yang ada. Stigma tersebut dapat dihindari dengan berpikir kritis dan naluri hati. Dengan berpikir dan hati kita akan mengetahui kebenaran dari stigma tersebut. Semoga Allah hindarkan kita dari kemunafikan.

    ReplyDelete
  26. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Baik atau tidaknya seseorang itu ditentukan oleh sifatnya. Kemunafikan dan kesombongan adalah suatu bentuk sifat yang harus dihindari. Kesombongan dan kemunafikan mempengaruhi seseorang akibat dari stigma. Stigma dipengaruhi oleh godaan setan. Maka dari itu kita harus menghindari stigma.

    ReplyDelete
  27. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Sesungguhnya seperti itulah ruang dari stigma. Ketika telah digerayang oleh stigma, maka seketika itu juga ia akan tertutup. stigma membuat seseorang merasa senang pada orang yang mendukung pendapatnya dan orang yang sejenis yang memiliki pikiran sejenis dengannya. Karena ia memandang segala sesuatu itu buruk. Yang baik hanyalah menurut yang menurutnya baik saja. Ya, seperti itulah stigma. Akan selalu dan selalu untuk menutupi semua pandangannya, bagaikan kabut yang menutupi keindahan yang ada dibaliknya.

    ReplyDelete
  28. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Manusia terkadang tidak ingat akan dirinya sendiri karena keburukan yang menyelimuti dirinya lebih dominan. Seringkali dalam kehidupan nyata hal itu terjadi, misalnya pada awalnya manusia itu baik namun karena pengaruh stigma-stigma negatif maka lebih banyak keburukan dalam dirinya akibatnya ia lupa akan jati dirinya dan kebaikannya. Sungguh sangat disayangkan sekali hal yang seperti ini. Semoga saja kita semua tidak seperti ini. Terima kasih.

    ReplyDelete
  29. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Hal yang menarik lagi dalam paparan ini adalah mengenai kemunafikan. Banyak orang yang pasti pernah munafik misalnya saja mengiyakan sesuatu tapi ternyata tidak dipenuhi bahasa lainnya ingkar janji. Kemunafikan itu juga dipengaruhi oleh stigma-stigma dalam dirinya dan itu sudah pasti stigma negatif karena kalau stigma positif, tidak ada yang namanya munafik. Terima kasih.

    ReplyDelete