The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Oct 17, 2012
Elegi Cupumanik Astanala
Oleh Marsigit
Bagawat:
Whe la da lah. Semakin merajalela perbuatan si Ahilu. Kalau dibiarkan maka perbuatannya bisa merusak tatanan. Adalah kehendak para metafisik untuk menguji kemampuan ketiga perwira itu. Itu bukanlah porsi seorang Ahilu. Jika aku diamkan saja ini akan menjadi preseden buruk. Maka teraksa aku harus turun tangan.
Bagawat:
Aku melihat pertempuran antara ketiganya semakin seru dan hebat. Baik Ahilu, Stigmapangla maupun Pampilu tidak ada tanda-tanda siapa yang akan menang dan kalah. Jika aku biarakan maka juga hal ini bisa merusak lingkungan hidup. Wahai Ahilu, Stigmapangla dan Pampilu...berhentilah...berentilah...dengarkanlah suaraku...dengarkanlah himbauanku.
Ahilu, Stigmapangla dan Pampilu:
Wahai sang Bagawat, jangan engkau hentikan pertempuran ini, biar mereka mengetahui siapa diantar kita yang betul-betul jawara.
Bagawat:
Sebentar-sebentar, ...coba peratikanlah apakah yang aku pagang ini?
Ahilu, Stigmapangla dan Pampilu:
Wa..ha..sungguh indah dan manarik, berkilau dan berwibawa, benda apakah yang engkau pegang itu sang Bagawat?
Bagawat:
Ketahuilah, sebenar-benar teka-teki adalah teka-tekiku. Sedang teka-teki yang dibuat oleh Ahilu itu bersifat semu. Maka sebenar-benar jawara diantara engkau bertiga adalah siapa yang berhasil membuka tutup benda ini. Benda ini disebut Cupu Manik Astanala. Jika engkau bisa membuka tutupnya maka engkau akan disebut sebagai seorang jawara sejati. Tetapi untuk itu sangat berat ketentuannya.
Ahilu, Stigmapangla dan Pampilu:
Wahai sang Bagawat, segeralah sebutkan apa ketentuannya. Aku sudah tidak sabar lagi untuk memperoleh gelar sang jawara.
Bagawat:
Ketentuannya adalah engkau dihadapkan kepada 2 (dua) pilihan, jika engkau bisa membuka tutup cupu ini maka dengan serta merta engkau peroleh gelar itu yaitu sebagai seorang jawara tiada tandingnya di dunia ini. Tetapi jika engkau tidak bisa membukanya, maka seketika itu juga wujudmu akan berubah menjadi buruk rupa. Padahal buruk rupa yang menimpa dirimu itu bukan sekedar yang tampak pada wajahumu tetapi semua keburukan akan menimpa dirimu. Bagaimana apakah engkau berani mencobanya?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Anggoro Yugo Pamungkas
ReplyDelete18709251026
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdasarkan elegi cupumanik astanala diatas, menurut saya elegi ini memberikan nasehat bahwa dalam menjalani hidup ini jangan sampai salah pilih dalam mengambil langkah. contohnya dalam membuka hati untuk memaafkan seseorang. Jika kita membukakan hati kita untuk memaafkan kesalahan seseorang, maka kita akan memeperoleh derajat yang tinggi. Sedangkan jika kita tidak bisa membuka hati kita untuk memaafkan kesalahan seseorang, maka kita menjadi orang yang bersalah juga. Jadi, jadilah manusia yang pemaaf. Itulah salah satu contoh dan masih banyak yang lainnya, namun tidak mungkin di sebutkan semua.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sejatinya kehidupan manusia berlangsung dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, hingga tahun demi tahun. Ketika menjalani kehidupannya, manusia akan menemui banyak pilihan. Manusia harus memilih pilihan yang diyakininya. Pilihan yang mungkin saja akan berakhir baik ataupun buruk bagi dirinya. Tentu saja dalam suatu pilihan akan selalu ada konsekuensinya. Akan selalu ada yang menuntut untuk dipertanggungjawabkan dari pilihan tersebut. Jadi sesulit apapun pilihan atau opsi yang tersedia tetaplah yakin untuk membuat keputusan dengan memilih satu diantara pilihan-pilihan yang ada. Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa ambillah keputusan meskipun pada akhirnya keputusan yang diambil itu adalah salah.
Dalam elegi ini adapun yang menjadi kesimpulannya adalah dalam kehidupan akan selalu ada pilihan, dan pilihan akan memberikan hasil yang berbeda pula, ketika salah satu pilihan sudah ditentukan maka hasil dan konsekuensi yang didapatkan pasti ada, saya melihat elegi ini menyiratkan bahwa manusia tidak bisa menggapai banyak hal secara bersamaan selalu ada pengorbanan. Dan dibutuhkan keberanian dalam mengambil keputusan tersebut. Ketika seseorang sudah memilih hal yang baik, tentu hasilnya akan baik, tetapi jika memilih jalan yang tidak baik, tentu konsekuensi yang didapatkan pun akan tidak baik.
ReplyDeleteAizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Dalam elegi cupumanik astanala ini menggambarkan bahwa hidup adalah pilihan. Proses memilih adalah ikhtiar manusia. Manusia dalam memilih tentulah harus bisa mempertimbangkan konsekuensi pada setiap pilihan yang dihadapinya. Setelah membuat pilihan maka manusia harus bertanggungjawab atas keputusannya. Harus mengusahakan apa yang menjadi pilihannya. Pilihan yang menjadi keputusan adalah takdir. Maka dari itu dalam memilih libatkan Alloh SWT agar diberikan petunjuk dalam memilih yang tepat.
Endah Kusrini
Delete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Saya setuju bahwa memang dalam setiap kesempatan, manusia dapat memilih sesuai kehendak hatinya. Memilih dan proses memperjuangkan pilihan tersebut merupakan salah satu bentuk usaha atau ikhtiar dari manusia. Sementara hasil dari setiap kesempatan yang ada merupakan Kuasa Allah. Manusia sifatnya hanya mampu berusaha, sementara perkara hasil tetaplah dalam kuasa Allah.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Dari referensi lain tentang cupu manik Astagina, dijelakan bahwa cupu manik itu sejenis wadah bundar dan kecil yang terbuat dari kayu atau logam dan isinya adalah manik yaitu batu permata. Konon katanya jika benda ini dibuka, akan memancarkan gambaran keindahan semua isi dunia.
Dari sini saya bisa memahami bahwa adanya perlombaan membuka cupu manik ini ibarat manusia yang berlomba-lomba membuka tabir penutup kesuksesan untuk melihat keindahan hidup. Kesuksesan disini bukan sekedar sukses dalam menggapai cita-cita, tetapi juga kesuksesan untuk menjadi manusia teladan yang berwibawa, beriman, mulia, berkarisma, berwawasan tinggi, berilmu dst. Tentunya untuk membuka penutup itu kita harus memanfaatkan dengan maksimal segala potensi diri dan butuh ikhtiar yang keras seperti melawan rasa malas yang sudah mendarah daging, menggali berbagai informasi, berpikir kritis dalam mencari kejelasan sesuatu, banyak belajar pada orang-orang yang lebih tahu, rajin berkumpul dengan orang sholeh, dst.
Orang yang tidak dapat membuka cupu manik ini ibarat orang yang tidak memperoleh kebahagian dan keindahan hidup yang sejati, hidupnya akan diperbudak oleh hawa nafsu, kebodohannya, kesombongannya, dustanya, kesesatan dalam pikir dan keyakinannya, dst. Maka sebenar-benar manusia yang kalah adalah manusia yang tidak dapat membuka penutup kesuksesannya.
ReplyDeleteHasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Elegi ini menggambarkan kisah hidup sebagai sebuah pilihan. Yakni pilihan baik dan pilihan buruk. Kemampuan membuka tutup cupu berarti mampu membuka hati dan menyadari bahwa setiap makhluk memiliki kelemahan. Dan orang yang tidak mampu membuka tutup cupu akan menjadi buruk rupa karena termakan oleh kesombongan dirinya.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Pertempuran antara ahilu, stigmapangla, dan pampilu yang sangat seru itu berakhir dengan diperhadapkan sebuah pilihan yang mana pilihan tersebut adalah barangsiapa yang berhasil membuka tutup cupu manik astanala maka ialah sebenar-benar jawara di muka bumi ini dan barangsiapa yang tidak bisa membukanya maka seketika ia akan berada pada hal keburukan, sebaik-baik kelilingnya adalah penuh dengan keburukan. Hal tersebut merupakan suatu kondisi dimana setiap manusia pasti akan selalu dihadapkan dengan dua pilihan yang mana kita diharuskan untuk memilih salah satunya. Maka sebenar-benarnya hidup adalah pilihan, apakah kita berada dalam kebaikan atau keburukan.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Hidupa merupakan sebuah pilihan. Cupumanik astala merupakan benda yang dapat merubah nasib seseorang jika dapat membuka tutupnya. Jika seseorang bisa membuka cupumanik tersebut maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya, sedangkan jika ia gagal maka ia akan mendapatkan keburukan dalam hidupnya. Sesungguhnya hidup itu merupakan pilihan. Mau membuka atau tidak itu merupakan pilihan juga. Jika tidak ingin membuka manik tersebut maka tidak akan ada yang terjadi padanya. Namun jika memilih untuk membukanya maka harus menrima resiko apa saja yang akan diterima. Setiap pilihan pasti memiliki resiko. Oleh karena itu, pikirkanlah sebab akibat dari apa yang akan kamu lakukan sebelum meutuskannya. Jangan asal memtuskan sesuatu tanpa mempertimbangkan akibatnya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Sebenar-benarnya hidup adalah pilihan. Manusia hidup di dunia selalu dihadapkan dengan dua pilihan. Baik itu pilihan yang kompleks atau tidak. Namun dari apa yang kita pilih haruslah dibarengi dengan niat karena Allah dan rasa tanggung jawab atas pilihan tersebut karena setiap pilihan mempunyai konsekuensinya, sehingga libatkan Allah dalam setiap pilihan.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dari elegi cupumanik astanala, dapat kita ketahui bersama bahawasanya ahilu, stigmapangla, dan pampilu saling berlomba-lomba meraih kemenangan dengan sangat berambisius, terdapat hikmah yang dapat kita ambil bahwasanya jangan terlalu berambisius untuk menjadi yang terbaik, menjadi yang terbaik bukan berarti kamu harus mengalahkan orang lain dengan menunjukkan bahwa kamu lebih dari mereka, namun menjadi yang terbaik adalah dengan berlomba-lomba dengan wajar tanpa rasa ambisius yang tinggi, sesungguhnya kita ini hidup berdampingan, bukan bagaimana menentukan siapa yang akan menang atau kalah namun tentang bagaimana kamu bersikap dewasa untuk menjadi yang terbaik dengan cara yang tepat dan benar tanpa ada rasa ambisius yang sebenernya bersumber dari setan, berhati-hatilah karena justru bisa akan kembali kepada dirimu sendiri, merugikanmu dan akan melukaimu. Ibaratnya kamu ingin membuat hiasan yang sangat cantik dari pecahan kaca yang orang lain tidak memilikinya, dalam hatimu kamu terselip rasa ambisius yang tinggi untuk menciptakan kreasi baru hasil tanganmu, berhati-hatilah, bukannya hiasan yang cantik yang kau dapat, namun justru bisa jadi pecahan-pecahan kaca itulah justru yang akan melukai tanganmu sendiri. Ingat, janganlah berambisius. Buat apa? Selow saja. Ingat, diatas langit masih ada langit, dibawah tanah masih ada tanah.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
dalam hidup kita diberi banyak pilihan dan kesempatan, namun jika kita tidak membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan, maka kesempatan itu akan hilang. dan ini akan menimbulkan penyesalan yang selalu datang di kemudiaan hari. maka, bijaklah pada hidup , hargailah setiap kesempatan yang datang.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hidup adalah sebuah pilihan. Dalam menentukan pilihan maka ada kesinambungan antara pikiran dan hati. Kemampuan membuka tutup cupu berarti kemampuan untuk menyeimbangkan pikiran dan hati sehingga mampu merefleksikan diri. Ketika seseorang dapat merefleksikan dirinya maka ia akan mampu membuat pilihan yang tepat.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dalam menjalani kehidupan, manusia akan senantiasa dihadapkan pada pilihan-pilihan. Setiap pilihan mengandung konsekuensi yang harus ditanggung. Oleh karena itu, sebagai manusia jangan sampai gegabah dalam mengambil keputusan. Pikirkan segalanya masak-masak dan memohon petunjuklah kepada Allah agar kita tidak salah dalam menentukan pilihan.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dunia ini memang penuh dengan tipu daya. Dunia penuh dengan gimik-gimik yang membuat manusia mudah tertarik. Gelar atau presikat tertentu sering kali membutakan mata hati dan pikiran manusia. Demi mendapatkan gelar tertentu, terkadang manusia rela melakukan segala cara dan upaya. Termasuk rela bertikai dengan pihak lain atau menjatuhkan pihak lain. Sungguh, syeitan memang begitu pandai membuat tipu daya hingga manusia mudah untuk diadu domba. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dan menjauhkan kita dari hal-hal serupa. Amiin.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Berdasarkan elegi tersebut, bahwa hidup yang kita jalani itu adalah sebuah pilihan yang harus kita jalani dan terima. Pilihan yang kita lakukan pada akhirnya bisa menghasilkan sesuatu yang baik atau buruk untuk diri kita. Pilihan tersebut akan memberikan hasil yang baik ketika manusia mampu menyadari kelamahan yang dimilikinya sehingga dapat membuka pintu hati dan pikiran, dengan terbukanya pintu hati dan pikiran maka akan membuat kita untuk selalu belajar dan belajar dari pengalaman sebelumnya. Namun pilihan akan berakibat buruk ketika dalam diri kita masih terdapat sifat sombong, karena dengan kesombongan akan menutup pintu hati dan pikiran kita. Tertutupnya pintu hati dan pikiran akan mengakibatkan seolah-olah kita merupakan seseorang yang paling bisa dan baik.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Teka-teki tersebut mengandung dua ketentuan. Jika berhasil maka akan memperoleh hal yang besar, namun jika gagal, akan memperoleh keburukan yang sangat buruk. Ini adalah kesempatan yang seharusnya tidak dilewatkan. Setiap orang harus berani mengambil kesempatan yang ada karena setiap orang belum tentu memiliki kesempatan yang sama. Memperoleh kesempatan sudah merupakan keberkahan yang harus disyukuri, apalagi jika memperoleh keberhasilan dalam kesempatan itu. Maka kita telah mendapatkan dua keberkahan. Jika kegagalan yang didapat, kita juga harus bersyukur karena telah mendapatkan pengalaman. Setidaknya kita mendapat pengalaman yagn belum tentu didapat orang lain.
Terima kasih
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Setiap kesempatan atau pilihan yang diberikan memiliki resiko. Apabila resiko besar, maka kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk itu. Tidak hanya untuk resiko yang besar, namun juga resiko yang kecil juga harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Untuk mengambil kesempatan yang memiliki resiko besar, harus disiapkan segalanya, baik hati maupun pikiran. Selain mempersiapkan, kita juga perlu untuk selalu memohon pertolongan dari Allah SWT karena setiap hal yang terjadi pada diri kita adalah kehendak-Nya.
Terima kasih
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hidup adalah pilihan. Sebagai manusia selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Kita mau sukses atau tidak juga merupakan pilihan. Jika kita mampu memilih ke jalan kebenaran kita akan mendapatkan kesuksesan atau kebahagiaan dunia dan akherat, tetapi kalau kita salah memlih kita bisa terpeleset ke dalam kehinaan dunia atau akherat. Karena itu, kita harus berhati-hati dalam menentukan pilihan atau dalam menjalani kehidupan.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Dalam elegi di atas, elegi cupu manik astanala menggambarkan suatu kisah hidup sebagai pilihan. Terdapat keburukan, dan kebaikan dalam pilihan. Pemenang sejati diibaratkan sebagai orang yang mampu membuka tutup cupu yakni mampu membuka hati dan menyadari akan kelemahan dan ketidakberdayaan, karena satu-satunya kuasa tak lain tidak bukan hanyalah milik Tuhan. Tak ada manusia yang sempurna, maka kita wajib melakukan refleksi, untuk membenahi kekurangan – kekurangan kita agar menjadi manusia yang lebih baik
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Elegi di atas secara garis besar menceritakan tentang pilihan dalam kehidupan manusia. Setiap manusia memiliki pilihan dan jalan kehidupan masing-masing untuk mencapai suatu tujuan hidup. Jalan atau pilihan yang ditempuh bisa saja lebih cepat, lebih lambat atau lebih ringkas dari pilihan hidup orang lain. Namun yang harus kita ingat, kita boleh memilih pilihan hidup yang memang sesuai dengan keinginan kita namun harus tetap berada pada jalan yang di Ridha'i Allah SWT.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Hidup berarti memilih. Memilih berarti hidup. Jika kita dapat memilih dengan baik, niscaya kita akan hidup dengan damai dan tentram. Dan jika kita tidak dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk, niscaya kita akan tersesat dengan kebimbangan yang semakin hari semakin menjerumuskan. Memilih berarti mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil akan mempengaruhi bagaimana jalan hidup kita dan bagaimana kita kedepannya. Mengambil keputusan berarti mengambil resiko dan tanggungjawab. Hidup itu pilihan. Bagaimapun kondisi yang akan kita jalani nantinya merupakan dampak dari pilihan kita. Oleh sebab itu sebelum membuat suatu pilihan alangkah baiknya kita mempertimbangkannya dengan matang terlebih dahulu.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Membaca elegi ini saya melihat aura keserakahan dari ahilu, stigmapangla dan papilu. Mereka semua berebut untuk mendapatkan pengakuan sebagai sang jawara. Nuansa riya’ pun sangat kental dalam elegi ini dimana mereka semua haus akan pujian dan pengakuan. Namun hidup itu adalah suatu pilihan, semakin besar keinginan maka semakin besar pula resiko untuk menggapainya.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Elegi ini terkait dengan orang-orang yang bersaing untuk memperoleh kekuasaan. Terkadang beberapa orang apabila ia telah memperoleh sesuatu kekuasaan (entah sebagai seorang pemimpin) merasa bahwa ia telah memiliki segalanya, merasa dapat melakukan segalanya di bawah kendalinya atau kekuasaanya. Namun sebaliknya, apabila ia gagal dalam persaingan memperebutkan kekuasan tersebut, maka ia merasa telah gagal dalam mendapatkan posisi untuk bisa mengendalikan, menguasai apa yang diinginkannya. Dan kadang ada beberapa orang yang juga melihat mereka sebagai orang gagal, meremehkan.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Cupumanik Astanala adalah salah satu faktor yang mendorong terjadinya keburukan. Keburukan atau perbuatan yang tercela tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain baik secara sengaja maupun tidak. Contoh sederhana dalam kehidupan adalah ketika seorang anak telah kecanduan bermain game, maka mereka akan lupa dengan lingkungannya. Contoh lain adalah handphone (HP). Sekarang ini HP telah menjadi barang pokok yang dimiliki manusia, barang yang pertama kali dicari ketika bangun tidur, serta barang yang melenakan. Saat manusia membuka cupumaniik, mereka akan sibuk dengan HP masing-masing, lupa waktu dan tempat, lupa segalanya, sampai akhirnya tidak peduli terhadap lingkungan.
Imroatus Syarifah
ReplyDelete19709251057
S2 Pend. Matematika D 2019
Hidup adalah berproses. Jika Cupumanik Astanala kita ibaratkan sebagai pencapaian hidup (misal kesuksesan), maka akan selalu ada konsekuensi yang kita dapatkan untuk mendapatkan kesuksesan. Usaha yang kita lakukan juga akan berdampak dengan hasil yang kita terima. Jika usaha yang kita lakukan menggunakan jalan yang benar, maka hasilnya akan baik dan benar, dan sebaliknya. Ketika kita mengambil langkah yang salah, bukan tidak mungkin kita akan terjerumus dalam keburukan.
Hanifah Nabila Hendral
ReplyDelete19701251003
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum
setiap manusia memiliki pilihannya masing-maisng dan setiap pilihan pasti memiliki konsekuensi. maka seblum memilih lebih baik pertimbangkan konsekuensinya terlebih dahulu. baik atau tidaknya tergantung dari masing-masing. setelah memilih tidak penting kamu menjadi juara atau tidak, karena setiap manusia memiliki garis takdirnya maisng-masing, upayakan yang terbaik, usahakan semaksimal mungkin.
wassalamualaikum
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Manusia adalah mahluk terpilih dan bisa memilih, baik yang ada maupun yang mungkin ada. Tidak jarang dalam kehidupannya, manusia dihadapkan pada pilihan yang sulit sehingga mengalami dilema. Ibarat simalakama, dimakan mati ayah tapi kalau tidak mati ibu. Tidak jarang pula manusia dihadapkan pada pilihan yang seolah baik, padahal sebaliknya. Begitupun kadang ia dihadapkan dengan pilihan yang buruk, padahal sebaliknya juga. Untuk dapat memilih dengan baik dan benar, manusia hendaknya menggunakan pikiran kritis dan hati ikhlasnya. Semoga Allah mengampuni dan meindungi kita dari hal-hal yang tidak baik. Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Yufida Afkarina Nizar Isyam
ReplyDelete197092510973
S2 Pendidikan Matematika 2019
Dari cerita tersebut yang saya dapatkan adalah tentang membuat sebuah keputusan. Setiap manusia pasti akan dihadapkan pada sebuah pilihan. Dan tentunya diperlukan sebuah keputusan yang bijak untuk memilih. Ketika keputusan diambil pun pasti kita akan dihadapkan pada sebuah konsekuensi dari apa yang kita pilih. Sehingga kita harus benar-benar memikirkan baik dan buruknya ketika kita hendak mengambil keputusan. Meskipun kita tidak akan tau hasilnya sebelum kita menjalani, setidaknya kita harus berusaha agar pilihan/keputusan itu tepat untuk kita.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Dalam kehidupan manusia diberikan pilihan dan tergantung pilihan mana yang hendak dipilih. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya yang kita tidak pernah tahu. Namun, setiap pilihan dengan konsekuensinya harus dipertanggungjawab karena itu adalah pilihan kita. Terkadang kita memerlukan pikiran yang matang dalam memilih dan kadang tanpa pikir panjang kita memilih semuanya memiliki konsekuensi yang harus tetap dipertanggungjawabkan.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamualaikum Wr. Wb.
Berdasarkan elegi cupumanik astanala diatas dpat diketahui bahwa kehidupan manusia berlangsung dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, hingga tahun demi tahun. Ketika menjalani kehidupannya, manusia akan menemui banyak pilihan. Manusia harus memilih pilihan yang diyakininya. Pilihan yang mungkin saja akan berakhir baik ataupun buruk bagi dirinya. Tentu saja dalam suatu pilihan akan selalu ada konsekuensinya. Akan selalu ada yang menuntut untuk dipertanggungjawabkan dari pilihan tersebut. oleh karena itu dalam menjalani hidup ini jangan sampai salah pilih dalam mengambil langkah.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Inilah gambaran tentang bagaimana kita melawan sebuah stigma yang terbangun. Bahwa stigma itu sebenarnya terlahir dari kondisi keputusasaan sehingga membuat diri manusia itu lupa dan buta. Buta akan hal-hal yang ada diluar batas pemikirannya. Sehingga jika seseorang mampu untuk membuka mata, hati, dan pikiran, maka ia akan terbebas dari stigma yang tertanam dan mampu melihat hal-hal baru di luar batas pemikirannya.
Rona Happy Mumpuni
ReplyDelete19709251059
S2 Pendidikan Matematika D
Dari percakapan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa sebenar-benarnya kita adalah apa yang ditutupi oleh Allah tentang aib-aib kita sehingga kita tidak boleh menyombongkan diri seolah merasa kita adalah manusia yang terhebat. Di antara sesama manusiapun kita tidak seharusnya saling mengaku hebat, bersikaplah rendah hati dan saling mengasihi.
Hima Naili Hidayah
ReplyDelete19701251004
PEP A 2019
dari elegi ini dapat di pelajari bahwa sesorang yang dapat membuka cupu manik astanala dialah orang yang mendapatka gelar jawara. Tanpa di sadari setiap manusia memiliki cupu manik astanalanya sendiri-sendiri. bilamana itu baik maka akan baik keseluruhan yakni hati.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum wr.wb
ReplyDeleteNovi Indriyani Kones
19701251002
S2 PEP A 2019
Pelajaran yang dapat saya ambil dari artikel ini adalah segala sesuatu yang kita pilih memiliki keuntungan dan resiko masing-masing. Sebagai manusia yang dalam ketidaksempurnaan dalam kesempurnaan harus siap menghadapi segala resiko setiap pilihan yang kita ambil. Dalam proses menjalani piliha tersebut maka kita akan mendapat berbagai pengalaman yang berharga.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr.wb
Sarah desiana pahu
ReplyDelete19709251063
S2 PM D 2019
Dari paparan diatas hal penting yang bisa kita ambil bagi kehidupan kita adalah dalam menentukan sebuah pilihan itu tidaklah mudah. Kadang ekspektasi yang kita bayangkan tidak sesuai dengan realita yang kita dapatkan. Maka dari itu kadang kita memutuskan untuk tidak memilih apa-apa. Padahal tidak ada salahnya untuk memilih dan mengambil keputusan. Karena melalui hal yang demikian kita sekaligus belajar bertanggung jawab dan berani menghadapi konsekuensi yang ada. Terima kasih.