By Marsigit
Of the space and time, Kant concerns them with their metaphysical exposition and their relation to subjective conditions of sensation.
According to Kant , a pure concept of space warrants and constrains intuitions of finite regions of space; that is, an a priori conceptual representation of space provides a governing principle for all spatial constructions, which is necessary for mathematical demonstration as Kant understood (Shabel, L.).
Kant notes that the aesthetic means to constitute and begin with an investigation of space.
The concept of space would be indistinguishable from the general concept of spaces in general.
According to Kant, such a general concept itself rests on limitations of space and cannot itself be the source of the boundlessness of space.
Thus, an exposition of such a general concept of spaces could not be expected to satisfy Kant's goals in the Transcendental Aesthetic (Shabel, L.).
Kant identifies that a concept of space is strictly identical neither to a general concept of spaces, nor to any particular intuition.
Kant admits that space could not be an empirical concept.
According to Kant , concepts are not singular, nor can they contain infinitely many parts; thus, space is represented in intuition and it seems equally impossible to intuit a single infinitely large object.
Therefore, according to Kant's, this would require that we be able to form an immediate (unmediated) representation of an infinite spatial magnitude, that we grasp its infinitude in a single `glance', as it were (Shabel, L.).
So, Kant uses the Metaphysical Exposition, at least in part, to describe the pure spatial intuition that underlies any and all geometric procedures, but he does not use properly geometric procedures to describe that intuition.
While cognition of the `axioms' of geometry depends, in some sense, on our having a capacity for pure spatial intuition, that capacity cannot itself be described as a capacity for geometric reasoning.
So, our capacity for pure spatial intuition , described in the Metaphysical Exposition, is pre-geometric in the sense that it is independent of and presupposed by Euclidean reasoning.
Kant in Ross, K.L. (2001) proposes that space and time do not really exist outside of us but are forms of intuition i.e. conditions of perception imposed by our own minds.
This enables Kant to reconcile Newton and Leibniz.
Kant agrees with Newton that space is absolute and real for objects in experience, i.e. for phenomenal objects open to science.
However, Kant also agrees with Leibniz that space is really nothing in terms of objects as they exist apart from us, i.e. with things in themselves.
The bulk of Kant's exposition on time and space in relation to sensory perception can be found in the opening pages of The Critique of Pure Reason (1781) (Gottfried, P., 1987).
In the first part of the Critique, the "Transcendental Aesthetic," Kant treats of time and space as the a priori condition for cognition.
Kant examines time and space as universal forms of intuition that help render sensory impressions intelligible to the human mind.
Kant delivers his explanation to clarify distinction between appearance and illusion, a confused representation of reality.
According to Kant, in space and time, intuition represents both external objects and the self-intuition of the mind. It affects our senses.
Appearance objects are always seen as truly given providing that their situation depends upon the subject's mode of intuition and that the object as appearance is distinguished from an object in itself.
According to Kant, we need not to say that body simply seems to be outside of us when we assert that the quality of space and time lies in our mode of intuition and not in objects in themselves.
References:
Kant, I., 1787, “The Critique of Pure Reason: Preface To The Second Edition”, Translated By J. M. D. Meiklejohn, Retrieved 2003
2Ibid.
3 Shabel, l., 2003, “Reflections on Kant's concept (and intuition) of space”, Studies In History and Phi losophy of Science Part A Volume 34, Issue 1 Retreived 2003,
4 Gottfried, P., 1987, “Form of Intuition: Kantian Time And Space Reconsidered”, The World & I: Issue Date: AUGUST 1987 Volume:02 Page: 689. Retrieved 2004
5 Ibid,
6 Ibid.
7 Ibid.
8 Ibid.
9 Gottfried, P., 1987, “Form of Intuition: Kantian Time And Space Reconsidered”, The World & I: Issue Date: AUGUST 1987 Volume:02 Page: 689. Retrieved 2004
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Kant mengatakan ruang dan waktu sebagai bentuk universal intuisi yang membantu pengalaman sensorik yang dipahami oleh pikiran manusia. Menurut Kant, dalam ruang dan waktu, intuisi merupakan objek eksternal dan self-intuisi pikiran. Pada bagian pertama dari Kritik, yang "Transendental Estetis," Kant memperlakukan ruang dan waktu sebagai a priori kondisi kognisi.
ReplyDeleteBayuk Nusantara Kr.J.T
18701261006
Proses pengetahuan merupakan suatu sintesis dari fenomena-fenomena yang ada, yakni obyek sebagai penampakan, dan forma apriori ruang dan waktu yang bersifat tak terkondisikan. Dengan demikian ruang dan waktu bersifat apriori sekaligus tak terkondisikan. Realitas empiris pun juga sudah selalu merupakan sintesis antara forma apriori, yakni ruang dan waktu, dan materi a posteriori, yakni fenomena. Ruang dan waktu menjadi syarat kemungkinan bagi penampakan obyek empiris. Oleh sebab itu ruang dan waktu juga dapat disebut sebagai sesuatu yang transendental, karena hanya dapat diterapkan pada penampakan, dan bukan pada benda‐pada‐dirinya‐sendiri.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Konsep ruang tidak dapat dibedakan dari konsep umum ruang pada umumnya. Kant berpendapat bahwa seperti konsep umum itu sendiri bersandar pada keterbatasan ruang dan tidak bisa menjadi sumber ruang tanpa batas. Kant juga mengidentifikasi bahwa konsep ruang sama sekali tidak sama dengan konsep ruang umum, atau intuisi tertentu. Kant mengakui bahwa ruang tidak bisa menjadi konsep empiris. Kant mengusulkan bahwa ruang dan waktu tidak benar-benar ada di luar kita tetapi merupakan bentuk intuisi yaitu kondisi persepsi yang dipaksakan oleh pikiran kita sendiri.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Menurut Immanuel Kant, ruang dan waktu meupakan bentuk-bentuk a priori, yaitu merupakan intuisi murni dan bukan merupakan hasil dari abstraksi. Pada konsep ini, Kant fokus pada penjelasan metafisik dan hubungannya dengan konsisi perasaan yang subjektif. Menurutnya, konsep ruang akan dibedakan dari konsep umum dari ruang secara umum, yaitu lebih merupakan intuisi. Konsep ini bukan diperoleh melalui pengalaman empiris. Dalam melakukan penilaian konsep ruang ini tidak dalam objeknya melainkan dengan cara intuisi. Ia menggunakan pejelasan metafisik ini untuk menjelaskan intuisi ruang murni yang menjadi pokok utama dari semua prosedru geometris, tetapi ia tudak menggunakan prosedur geometris untuk menjelaskan intuisi.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
S2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait topik bahasan mengenai Elegei Menggapai 'Kant’s Concepts of Space and Time'
yang membahas tentang Tentang ruang dan waktu, Kant memperhatikan mereka dengan eksposisi metafisik mereka dan hubungannya dengan kondisi sensasi subyektif. Menurut Kant konsep umum secara itu sendiribertumpu kepada keterbatasan ruang dan tidak dapat dengan sendirinya menjadi suatu keterbelakangan ruang .
Terima kasih
Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
S2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait topik bahasan mengenai Elegei Menggapai 'Kant’s Concepts of Space and Time'
yang membahas tentang Objek penampilan selalu dianggap benar-benar diberikan asalkan situasinya tergantung pada mode intuisi subjek dan objek sebagai penampilan dibedakan dari objek itu sendiri.
Terima kasih
Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Immanuel Kant mengemukakan konsep murni terkait ruang memberikan batasan terhadap intuisi daerah terbatas yaitu apriori representasi konseptual ruang. Batasan tersebut memberikan prinsip yang mengatur semua demonstrasi matematika sebagai konstruksi spasial. Sebagai contoh, Kant menggunakan penjelasan terperinci metafisik untuk menggambarkan intuisi spasial murni yang mendasari setiap prosedur geometris, tetapi tidak menggunakan prosedur geometris yang benar untuk menggambarkan intuisi tersebut.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Dalam kehidupan terdapat dua dimensi yang selalu erat, yaitu ruang dan waktu. Kedua dimensi tersebut memiliki pengaruh besar dalam proses kehidupan. Selain itu keduannya saling berhubungan. Jika berada dalam satu ruang, pasti mereka berada pada satu waktu pula. Menurut Kant, kita tidak perlu untuk mengatakan bahwa tubuh hanya tampaknya di luar kita ketika kita menegaskan bahwa kualitas ruang dan waktu terletak pada modus kami intuisi dan tidak dalam benda-benda dalam diri mereka.