Oct 28, 2012

Kutarunggu Sang Rakata Transendenta




Oleh Marsigit

Rakata:
Saya tidak pernah memikirkan hal yang buruk-buruk, apalagi melakukannya. Tetapi kenapa kejadian buruk selalu menimpa kerajaanku. Kejadiannya selalu datang silih berganti dan bergelombang. Jelas hal yang demikian itu diluar kemampuanku sebagai seorang manusia. Tetapi apa salahnya? Saya sebagai seorang pemimpin itu bukan semata-mata kehendakku. Aku merasa diberi amanah untuk itu. Namun sebagai seorang pemimpin aku harus selalu berikhtiar. Tetapi apapun yang terjadi aku lebih baik bertawakal dan aku serahkan saja kepada kekuasaan Tuhan.



Bagawat:
Wahai Rakata, selama engkau berada dalam kebajikan, memikirkan kebajikan dan melakukan kebajikan, maka aku tetap bersamamu. Hal-hal buruk yang menimpamu dan kerajaanmu itu tidak semata sebagai suatu yang negatif, tetapi jikalau engkau ikhlas maka hal yang demikian itu merupakan kelengkapan hidupmu. Namaun jika ujianmu ternyata cenderung melampaui batas dan engkau merasakan al yang demikian maka serahkan saja ketentuan-ketentuan itu kepada sang pembuat ketentuan. Jangankan nasib manusia, ketahuilah bahwa Tuha itu maha mengetahui dan maha merawat semua ciptaannya.

Dewi Hermein:
Wahai sang Rakata, bukankah engkau tahu bahwa dunia itu meliputi banyak hal, tetapi apakah engkau telah mengetahui batas-batasnya? Jika aku bermain-main dengan batas dunia, maka akupun dapat menyebut bahwa dunia itu bisa batas pikiranmu, dunia itu bisa batas kerajaanmu, dunia itu bisa semua yang bisa engkau pikirkan, dunia bisa dirimu pribadi saja. Keahuilah bahwa peristiwa penyerbuan prajurit Kerajaan Stigma terhadap Kerajaan Hanuya itu bisa terjadi hanya pada wilayah pikiranmu saja. Aku bisa dan kuasa mengatakan hal yang demikian itu dikarenakan engkau telah meninggalkan sifat-sifat dunia dan menuju sifat-sifat transendent. Maka tiadalah banyak orang dapat mengetahui keadaanmu sekarang kecuali hanya sedikit orang saja. Itulah kelebihanmu dibanding dengan semua orang yang engkau pimpinnya. Maka jika engkau berkenan, engkau sekarang aku sebut sebagai sang Rakata Transendenta. Ketahuilah bahwa sifat transendenmu itu tidak berasal dari mana-mana, tetapi dia itu berasal dari keikhlasan semua orang yang engkau pimpinnya. Itulah amanah. Maka jika aku lengkapkan, namamu bisa aku perpanjang menjadi sang Rakata Transendenta si Pengemban Amanah. Itu tidak berasal dari mana-mana, tetapi itu semata-mata kuasa Tuhan sang pencipta alam. Maka jika engkau ikhlas, percaya dan meyakininya, maka sebetul betul yang terjadi adalah bahwa engkau selalu terjaga atas kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa. Janganlah ragu-ragu untuk itu. Maka jika segalanya telah merasa berkecukupan, maka segera kembalilah engkau ketempatmu bekerja dan uruslah segala macam persoalan pengelolaan kekuasanmu di kerajaanmu. Pegang teguhlah sesanti dalam hati dan pikiranmu kedalam keadaan cendekia, mandiri dan bernurani. Selanjutnya sebarkan dan amalkan hal yang demikian kepada semua wargamu, niscaya hal yang demikian akan menjadi benteng bagi dirimu dan kerajaanmu dalam menghadapi segala cobaan, termasuk dari sang Stigmaraja.

35 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A

    Segala sesuatu yang dilakukan akan mendapat balasan yang sesuai dengan perbuatan. apapun yang kita tanam hidup ini, pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan yang kita perbuatan. Baik itu menanam keburukan maupun kebaikan sekecil apapun. Karena Allah Maha Mengetahui dan yang Menguasai hari pembalasan.

    ReplyDelete
  3. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A

    Amanah sebagai pemimpin merupakan tanggung jawab yang harus dijalankan. Terkadang niat baik yang sudah direncanakan menjadi tak tercapai karena kondisi-kondisi tertentu yang diluar batas kemampuan manusia. Keikhlasan, sabar dan selalu bersyukur merupakan kunci dalam menghadapi ujian dan cobaan yang selalu menimpa. Bagi seorang pemimpin optimisme, melakukan ikhtiyar yang terbaik merupakan langkah yang harus dijalankan terus menerus tanpa henti, sampai dimana dia tidak mengetahui bahwa dia telah terhenti dari suatu amanah sebagai seorang pemimpin.

    ReplyDelete
  4. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A
    Sifat transenden berarti mengatasi atau melampaui hal baru yang belum ada dalam tahap hidup sebelumnya. Pada intinya manusia dapat mengatasi segala hal di luar hal yang pernah dijumpai dalam hidup melalui sifat transendennya. Dengan sifat transendennya pula manusia menjad terbuka. Terbuka berarti bahwa dalam diri manusia tersedia ruang, dorongan, dan ada kemampuan untuk diisi dan dipenuhi oleh sesuatu. Dengan keterbukaan terhadap transenden itu manusia akan mampu keluar dari dirinya sendiri dan menangkap realitas di luar dirinya. Lebih jauh lagi, dengan keterbukaan terhadap transenden itu manuia mampu memahami yang tidak terbatas yaitu manusia mampu memahami realitas tinggi, terbik, terbenar, teradil yakni Alloh SWT. Maka Alloh SWT pasti maha tahu keterbatasan setiap manusia sehingga semuanya telah diatur sedemikian rupa. Alloh selalu memberi ujian manusia tidak pernah diluar batas kemampuan manusia. Dengan selalu berikhtiar, bertawakal, berdoa, dan berserah diri kepada Alloh maka manusia akan mampu untuk menghadapi segala rintangan dalam hidup ini.

    ReplyDelete
  5. Restu Widhi Laksana
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251022
    Bismillahirrokhmanirrokhim
    Ini merupakan tulisan pertama yang saya baca yang mengandung kata transenden. Dari tulisan singkat ini saya sangat tertarik dengan makna dari sikap transenden lebih dalam lagi. Maka disini saya coba refleksikan apa yang saya fahami dari pertemuan pertama dengan transenden ini.
    Dari penjabaran Dewi Hermein Sang Rakata dianggap telah mempunyai sikap transenden karena mampu memikirkan atau memahami lebih dalam pada tingkatan spiritual hakikat dari permasalahan. Pemahaman bahwa kadang dalam hidup kita tidak minta untuk dilahirkan di keluarga mana, oleh siapa, punya kedudukan dan status sosial yang bagaimana, dalam kondisi sempurna atau punya keterbatasan, namun semua kondisi tersebut adalah amanah. Sebuah ujian bagi kita, titipan dari yang Maha Pencipta sebagai sebuah kondisi pembelajaran baik bagi kita maupun bagi orang disekitar kita. Selain itu Sang Rakata mempunyai pemahaman bahwa permasalahan yang diluar kemampuan kita maka serahkan saja kepada Maha Hidup, karena hanya Dia yang mengerti semua takaran bagi makhluk ciptaan-Nya.
    Maka sikap transedenta ini menurut pemahaman saya adalah sikap dimana kita memahami dan mau memikirkan hikmah yang ingin disampaikan dan yang harus kita pahami oleh Allah. Kemudian kita berikhtiar dan bertawakal atas semua permasalahan yang tidak sanggup kita tangani.

    ReplyDelete
  6. Anggoro Yugo Pamungkas
    18709251026
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Berdasarkan artikel yang berjudul kutarunggu sang rakata transendenta diatas, menyampaikan nasehat bahwa dalam menghadapi cobaan kita harus sabar, ikhlas dan menikmati apapun cobaan tersebut. Ingat, Allah Subhanahuwata'ala memberi cobaan kepada kita tidak mungkin melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Selalulah berfikir positif kepada Allah Subhanahuwata'ala. Pasti ada hikmah dari setiap cobaan yang Dia berikan. Jangan iri terhadap orang lain yang tidak mendapat cobaan, karena setiap hamba pasti sama-sama diberi cobaan, tetapi masing-masing berbeda. Kadang nikmat itu menjadi cobaan, karena bisa jadi orang yang diberi nikmat malah lupa dengan Allah Subhanahuwata'ala. Naudzubillaahminzalik. Semoga kita selalu diberikan kesabaran, dan senantiasa selalu ingat dengan Allah Subhanahuwata'ala. Aamiin

    ReplyDelete
  7. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Dari elegi ini kita bisa belajar bahwa ujian merupakan suatu pelengkap hidup bagi orang yang ikhlas. Dimana kita harus terus berikhtiar menjalani dan mengatasinya. Namun ada beberapa ujian yang memang terkadang di"rasa dan dipikir" berada diluar batas kemampuan manusia sehingga tidak sanggup lagi untuk mengatasinya. Disitulah manusia dituntut untuk banyak berdo'a, meminta, berpasrah, dan bertawakkal sepenuhnya.
    Pada dasarnya ujian diluar batas kemampuan manusia itu hanya berada diwilayah "pikir maupun perasaannya" saja, Karena Allah sendiri menjanjikan dalam surah Al-Baqarah ayat 286 bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Inilah yang harus diyakini manusia bahwa setiap ujian pasti ada solusinya kita hanya butuh kesabaran dalam menjalani prosesnya.

    ReplyDelete
  8. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Setiap kehidupan pasti ada cobaan atau ujian yang menimpanya baik itu yang sifatnya sementara atau datang secara tiba-tiba atau bentuk lainnya, ketahuilah bahwa semuanya itu sudah ada yang mengaturnya tinggal bagaimana kita mampu menyikapi dan melaluinya dengan sepenuh hati dan bersabar. Sesungguhnya amalan yang tidak disebutkan besar ganjara n pahalanya di akhirat adalah kesabaran, maka tanamkanlah dalam diri kita sifat sabar dalam menjalani hidup baik ketika kita ditimpa musibah maupun hal lainnya.

    ReplyDelete
  9. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Manusia hanya dapat merencanakan apa yang akan dikerjakan di masa yang akan datang, namun Allah yang mengkehendaki dan menentukan takdir setiap hambaNya. Karena sebaik-baik rencana adalah rencana Allah Ta’ala, sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an bahwa boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik buat kita dan boleh jadi kita benci sesuatu padahal itu amat baik buat kita, sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Dalil di atas menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu melampaui batas kuasa dari Allah Ta’ala dan pemberian Allah adalah yang terbaik.

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Sifat spiritual yang paling tampak pada manusia adalah sifat transenden.Transenden berarti mengatasi atau melampaui hal baru yang belum ada dalam tahap hidup sebelumnya. Pada intinya manusia dapat mengatasi segala hal di luar hal yang pernah dijumpai dalam hidup melalui sifat transendennya. Dengan sifat transendennya pula manusia menjadi terbuka. Terbuka berarti bahwa dalam diri manusia tersedia ruang, dorongan, dan ada kemampuan untuk diisi dan dipenuhi oleh sesuatu. Karena keterbukaan tersebut maka manusia memiliki kemungkina atau kemampuan untuk mengerti, menerima, dan mencapai hal yang melampaui diri dan dunianya. Dengan keterbukaan terhadap transenden itu manusia akan mampu keluar dari dirinya sendiri dan menangkap realitas di luar dirinya. Lebih jauh lagi, dengan keterbukaan terhadap transenden itu manusia mampu memahami yang tidak terbatas yaitu manusia mampu memahami realitas tertinggi, terbaik, terbenar, teradil yakni Allah. Dengan dasar inilah maka hidup manusia tergantung pada sang Pencipta. Sesungguhnya Allah telah mengetahui batas kemampuan kita sehingga semuanya telah diatur sedemikian rupa. Dengan selalu berdoa, pasrah diri, dan taat akan ajaran-Nya maka manusia akan mampu untuk mengahadapi segala rintangan dalam hidup ini.

    ReplyDelete
  12. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Amanah adalah bentuk suatu kepercayaan dan suatu bentuk ujian. Kepercayaan adalah modal penting dalam menjalankan peran dan interaksi dalam hubungan dengan orang lain. Dibalik amanah yang kita pikul ada pertanggungjawaban yang menanti. Diberi amanah sebagai pemimpin kita harus benar-benar berhati-hati dalam menimbang berbagai problematika yang ada serta memutuskan apa yang dipilih sebagai solusinya, karena kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin akan berdampak bagi banyak orang.

    ReplyDelete
  13. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Setiap manusia yang hidup pasti akan diberikan cobaan. Ada cobaan yang menyenangkan ada juga cobaan yang menyediskan. Semua cobaan yang diberikan merupakan sebuah ujian seberapa teguh keimananmu dan seberapa besar rasa syukurmu terhadap yang yang sudah diberikan. Cobaan yang diberikan tidak akan melebihi batas kemampaun dari manusia. namun jika kita merasa hal itu terlalu berat tawakallah. Serahkan semua usaha yang sudah dilakukan kepada Yang Maha Kuasa karena apa yang dilakukan semuanya bisa terjadi karena ijin dari-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi umatnya.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  14. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Sebuah pohon yang hidup tak mungkin lepas dari terpaan angin, begitu pula dengan kehidupan tak mungkin lepas dari yang namanya terpaan angin kehidupan yaitu ujian . Layaknya ujian disekolah, Ujian Nasional SD dilaksanakan untuk siswa-siswa SD yang telah menyelesaikan pendidikan SD, jika ia lulus dalam ujian tersebut maka ia layak untuk melanjutkan ke tingkatan pendidikan selanjutnya yaitu SMP, dst. Begitupun dengan kehidupan, jika kita mampu melewati satu ujian, itu berarti bahwa kita layak berada pada satu tingkatan lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, ujian juga bisa membuat kita jatuh ketingkatan yang lebih rendah dari sebelumnya. Kemana atau dimana kita berada setelah menerima ujian bergantung dari cara kita menerima ujian tersebut, jika kita ikhlas menerimanya maka ujian tersebut akan menjadi pelengkap hidup yang membawa kita satu tingkat lebih jauh, tetapi jika yang kita lakukan hanya lah mencari pembenaran atas penolakan diri terhadap ujian tersebut maka ujian tersebut justru menjadi jurang bagi kehidupannya.

    ReplyDelete
  15. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
    Berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda: “Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin.” Dari hadits tersebut menunjukkan bahwa setiap diri kita adalah pemimpin atas aoa saja yang kita pimpin baik berkaitan dengan orang lain maupun memimpin diri kita sendiri. Dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita pimpin. Seorang pemimpin harus tegar menghadapi segala persoalan. Allah memberikan segala persoalan itu sudah disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing. Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambaNya melampaui kesanggupan hambaNya. Semua sudah ada porsinya. Ikhlas menerima cobaan dan tidak mudah putus asa serta selalu berserah diri kepada Allah SWT adalah kuncinya.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  16. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Menjadi seorang pemimpin, berarti mengemban amanah yang sangat besar. Perlu adanya sikap tanggung jawab dan jujur dari dalam diri untuk memimpin rakyat-rakyatnya, karena apa yang kau lakukan baik atau buruknya perlakuan itu akan dibalas oleh Tuhan sesuai perbuatanmu. Semuanya akan dimintai pertanggungjawaban kelak.

    ReplyDelete
  17. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Manusia hidup di dunia ini dijadikan khalifah oleh Allah. Hidup itu adalah karunia. Maka jangan sampai kita lewatkan hidup yang hanya satu kali ini. Persiapkan dengan kesemepatan hidup satu kali ini dengan berbuat baik sebesar-besarnya, dan menjadikan diri kita bermanfaat untuk orang lain. Kalau ditanya, mungkin penghuni kubur ingin sekali dihidupkan kembali untuk bisa beramal. Maka sebagai manusia yang sehat jangan sampai kita tidak beramal, bekerja semaksimal mungkin karena lewat jalan jalan itu semoga Allah memberkahi dan membalas dengan pahala berlipat. Hidup pasti banyak masalah namun itu bukan alasan untuk menyerah. Karena hidup adalah untuk kita berjuang dari apa yang menjadi kebaikan untuk kita dan orang disekitar kita.

    ReplyDelete
  18. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Transenden yang ada pada diri manusia tidak datang karena hal-hal yang berada di luar dirinya. Transenden datang kepada dirinya atas kehendak Allah SWT. Transenden datang karena hati dan pikiran yang bersih. Dalam hati dan pikiran seorang transenden, sudah tidak ada urusan dunia di dalamnya. Transendedn selalu berusaha untuk mendekat kepada Allah.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  19. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Setiap manusia pasti diuji dalam hidupnya. Semakin beriman semakin besar pula ujian dalam hidupnya. Sejatinya ujian itu bukan untuk menurunkan kadar derajat hidup manusia tetapi sebaliknya, ujian dapat meningkatkan kadar derajat hidup manusia dengan catatan ia ikhlas dalam menerima. Ujian hidup merupakan hal yang transenden tetapi satu hal yang perlu diingat adalah Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuan hambaNya. Untuk itu, sebagai manusia biasa kita harus mengingat Allah serta ikhlas dan bersabar dalam menghadapi ujian.

    ReplyDelete
  20. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Hidup memang penuh dengan ujian. Allah SWT sengaja menguji seorang hamba, bisa karena untuk mengurangi dosa-dosa kita, atau bisa juga untuk menaikkan derajad kita. Ujian tidak selamanya berarti buruk. Karena pasti akan selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa, jika kita memang benar-benar mau memaknainya. Yang patut kita yakini adalah bahwa Allah tidak akan pernah menguji hambanya melebihi kapasitas kemampuan hambanya. Orang bijak pernah mengatakan bahwa: jangan mengeluh atas berat dan besarnya masalah yang kita hadapi, namun katakana kepada masalah bahwa kita punya Allah Yang Maha Besar.

    ReplyDelete
  21. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Permasalahan yang ada dalam hidup kita merupakan bagian yang harus kita lalui untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya Permasalahan tersebut pada umumnya dapat diatasi oleh diri kita dengan menggunakan pikiran dan hati yang ikhlas. Karena Allah SWT telah mengetahui batasan dari kemampuan yang kita miliki, sehingga semua yang ada sudah diatur berdasarkan kemampuan kita. Allah SWT tidak akan memberikan suatu permasalahan diluar kemampuan makhluknya. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan untuk dapat menghadapi suatu permasalahan yaitu dengan cara selalu berpikir secara kritis dengan dibarengi hati yang ikhlas, dan menyerahkan semua usaha yang kita lakukan kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  22. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Keburukan yang menimpa kita bisa merupakan balasan yang Allah segerakan terhadap perbuatan buruk kita. Namun, keburukan yang menimpa tidak selalu merupakan azab, melainkan ujian. Setiap orang tentu mengalami ujian di dalam hidupnya. Jenis ujian dan beratnya ujian bagi setiap orang pun berbeda-beda. Ujian bagi seorang pemimpin akan berbeda dengan ujian bagi seorang yang dipimpin, demikian pula seorang yang menunut ilmu juga akan menghadapi berbagai ujian. Semakin tinggi imannya akan semakin berat ujian yang harus dihadapi. Namun, Allah selalu memiliki rencana dibalik setiap ujian yang diberikan pada makhluknya. Selalu ada makna yang Allah selipkan. Oleh karenanya sifat keikhlasanlah yang dapat membuat manusia tetap bersabar dan tawakal dalam menghadapi setiap ujian yang datang. Ketika menghadapi ujian-ujian-Nya itu, kita hendaknya senantiasa memohon pertolongan Allah agar kita diberikan kekuatan dalam menghadapinya.

    ReplyDelete
  23. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Segala sesuatu yang telah terjadi dan yang menimpa kita, bukanlah sesuatu yang harus kita keluhkan. Tetapi patut kita syukuri. Itu tandanya kita sedang diuji, seberapa kuatkah kita dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul silih berganti dan tiada henti dan seberapa sabarkah kita dalam menyikapinya. Sebuah permasalahan muncul dengan banyaknya jawaban yang harus kita ambil dengan bijak dan tidak menimbulkan penyesalan dihati. Mengatasi sebuah permasalahan tidak selalu dengan amarah, kegelisahan, dan emosional. Tetapi permasalahan dapat diselesaikan dengan pikiran dingin dan perhitungan yang matang serta memikirkan sebab-akibat yang akan dihasilkan. Karna dapat berakibat sebuah kefatalan jika kita salah dalam mengatasinya.

    ReplyDelete
  24. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  25. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Transenden merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta. Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang dianggap begitu jauh, berjarak dan mustahil dipahami manusia. Pemahaman bahwa kadang dalam hidup kita tidak minta untuk dilahirkan di keluarga mana, oleh siapa, punya kedudukan dan status sosial yang bagaimana, dalam kondisi sempurna atau punya keterbatasan, namun semua kondisi tersebut adalah amanah.

    ReplyDelete
  26. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Dalam suatu kehidupan yang semata-mata kita lihat tidak boleh serta merta kita nilai. Kita harus memiliki kebijaksanaan yang dalam menilai sesuatu. Untuk menemukan kebijaksanaan kita harus berpikir secara intensif dan ekstensif. Dalam menghadapi keburukan pun demikian dimana kita harus dapat mendalami dan memaknai karena sesungguhnya Sang pencipta alam tahu yang terbaik untuk kita. Dengan pola pikir tersebut maka hal buruk tidak akan menjadi suatu hal yang negatif. Semua akan memberikan aura yang lebih baik.

    ReplyDelete
  27. Kartianom
    18701261001
    S3 PEP 2018

    Setiap manusia pasti mengalami kejadian buruk/ujian hidup maupun kejadian yang menyenangkan. Apabila kita dihadapkan oleh suatu ujian hidup maka hendaklah kita ikhlas menerima dan menjalaninya, karena dibaik semua itu pasti ada hikmah yang dapat diambil. Tuhan memberikan ujian kepada manusia untuk menaikkan derajatnya. Dan Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian hidup yang melebihi batas kemampuan seseorang.

    ReplyDelete
  28. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Setiap manusia di bumi ini tentu akan menghadapi ujian. Ujian yang membuat kita berkembang dan ujian pula yang menandakan kita hidup. Ujian hanya akan datang ketika kita belajar dan menuju ketingkat yang lebih tinggi. Setiap ujian pula selalu Allah pasangkan dengan solusi maka dapat kita garis bawahi bahwa sesungguhnya Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Ujian yang dialami manusia adalah bersifat untuk pembelajaran dan juga membrikan hikmah setiap kejadian yang diberikan. dan ujian setiap manusia itu berbeda sesuai dengan kemampuan masing-masing.

    ReplyDelete
  29. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Itu yang telah Dia janjikan dan itulah adanya. Namun, kadangkala tidak bisa membedakan, apakah yang menimpa dirinya adalah cobaan, ujian, ataukah teguran/hukuman. Untuk bisa memaknainya secara benar, dibutuhkan hati yang bersih dan ikhlas.
    Dalam menjalankan amanahnya sebagai khalifah, manusia tidak bisa (hanya) mengandalkan akal pikiran dan ihtiar saja. Meski memiliki derajat mulia, manusia adalah makhluk yang terbatas dan dibatasi. Batasnya adalah dirinya sendiri (pikiran, kemampuan laiin), Maka, menjaga hati tetap bersih dan ikhlas serta selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Apa pun yang dilimpahkan kepada manusia, selalu ada maksud dan hikmah. Untuk itu, hendaknya manusia selalu memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya. Aamiin.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  30. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Berdasarkan elegi di atas bahwa sebagai seorang pemimpin yang dipercaya untuk menjalanlan amanah selalu ada ujian. Ujian tersebut dapat berupa kenikmatan dan musibah. Kedua ujian tersebut bisa membawa sesorang kenapa jurang yang tidak baik tergantung bagaimana orang tersebut menyikapi ujiannya. Selalu berikhtiar dalam kebajikan, memikirkan kebajikan, dan melakukan kebajikan. Jika ujian tersebut melampaui batas kemampuan maka tetap ikhtiar dan serahkan kepada Allah. Selalu ikhtiar dan tawakal dengan ikhlas dan percaya maka Allah akan membantu dalam setiap langkah yang kita lalui.

    ReplyDelete
  31. Ngaenun Nangim
    19709251058
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Segala sesuatu dalam hidup yang telah kita usahakan dan atur sedemikian hingga agar hasilnya baik menurut kita, justru kadang hal berlainanlah yang menyertainya sebagai hasil atas jerih payah usaha kita. Namun, hal tersebut tidak perlu disesali, karena segala ketentuan sejatinya adalah baik. Hanya manusialah yang menginterprestasikan menjadi baik dan buruk. Bahkan, apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Allah. Apa yang menurut kita buruk, belum tentu juga buruk di mata Allah. Karenanya tidak ada yang tau ketentuan yang akan Allah berikan pada kita. Namun demikian, perlu kiranya untuk selalu belajar, mengambil makna dan hikmah dari segala peristiwa, senantiasa bertindak kebajikan dengan tetap berpedoman pada koridor adab dan spiritual.

    ReplyDelete
  32. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Tugas yang berat adalah sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin orang memiliki tanggung jawab yang harus dijalankan. Tetapi tidak semua orang itu dapat menerima apa yang menjadi tugas kita. Hal itu menyebabkan kondisi yang tidak konsisten dan tidak kondusif. Akan banyak sekali cobaan yang didapatkan selama seseorang menjadi pemimpin.

    ReplyDelete
  33. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Dengan melakuakn kebajikan, maka kebajikan itu akan mengarahkan kita kepada kebajikan yang lain. Tidaklah seseorang diuji melebihi kemampuannya. Bahwa segala macam cobaan itu bisa diselesaikan karena kita dibekali kemampuan untuk menyelesaikannya. Kecuali ia tidak ingin menggunakan kemampuan itu. Demikian pula, dalam kasus kegagalan, kita sering menyalahkan pencipta kehidupan atas semua kegagalan yang kita alami. Padahal itu bisa jadi karena kegagalan keputusan kita yang ceroboh baik secara sadar maupun tidak sadar. Jadi kita harus selalu berdoa dan melibatkan Tuhan dalam segala hal dalam hidup untuk selalu diberikan karunia kehidupan dan kenyamanan. Jika dipantulkan kembali, sebenarnya tolok ukur kegagalan adalah pola pikir kita sendiri. Karena pasti ada banyak yang harus disyukuri dalam hidup kita. Itu penting untuk memiliki kesadaran akan ruang dan waktu, sehingga kita dapat selalu bersyukur atas hadiah, bahkan jika itu adalah kegagalan.

    ReplyDelete
  34. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Apa yang saya pahami adalah, kehidupan manusia itu tidak lepas dari yang namanya cobaan. Kita sudah berbuat baik tetapi tetap saja dapat masalah, hal yang sulit diterima memang. Tetapi dari paparan diatas mengajarkan bahwa sesulit apapun kehidupan, kita harus tetap menjadi seseorang yang baik dan bijaksana, bila cobaan itu melampaui batas berserahlah kepada Yang Mahakuasa karena hanya Ia lah yang mampu menolong. Terima kasih.

    ReplyDelete
  35. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Saya baru saja membaca paparan mengenai pikiran dan stigma. Jadi sepemahaman saya melalui paparan ini juga mengajarkan kepada kita bahwa meskipun terkena cobaan, mindset kita atau pikiran kita jangan kotor. Berusahalah ikhlas dan berikhtiar dalam menghadapi cobaan. Meskipun dalam kehidupan nyata tidak sedikit orang memiliki stigma negatif hingga akhirnya menciptakan perbuatan yang tidak bermoral. Oleh karena itu, jaga hati dan pikiran kita tetap bersih agar stigma kita positif atau stigma raja. Terima kasih.

    ReplyDelete