Oct 10, 2012

Forum Tanya Jawab 24: Mohon Maaf Filsafatku




Ass, untuk semuanya:

Sintesiskan tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk menemukan bahwa ternyata
aku harus memohon maaf karena menurut filsafatku, Segala Bencana dan Malapetaka yang Maha Dahsyat itu ternyata Hanyalah Jatuhnya Suatu Sifat yang satu kepada Sifat yang lainnya (aksiden).

Dapat menggunakan referensi.

Tuliskan sintesis anda sebagai komen mengikuti posting ini.

Demikian selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Amin

Marsigit
Posted by D

17 comments:

  1. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Tidak ada satu kejadian pun didunia ini yang terjadi tanpa merupakan akibat kejadian lain. Suatu kejadian menimpa dan ditimpa kejadian lain sehingga menghasilkan kejadian baru dan begitu seterusnya sehingga kejadian yang terjadi di dunia pastilah memiliki kaitan dengan kejadian lainnya. Keterkaitan ini dilihat dari hubungan timbal balik antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lain. Ketika kita akan mengembangkan sifat yang satu maka akan berdampak pada sifat yang lainya lagi . Contohnya adalah ketika kita salah memanfaatkan sumber daya alam yang ada, maka bisa terjadi krisis dalam ketersediaan sumber daya alam itu. Jika kita merusak alam, maka bisa menimbulkan ketidaklestarian alam bahkan bisa menimbulkan bencana alam. Jadi, sebaiknya kita memikirkan konsekuensi tindakan kita sebelum kita melakukannya.

    ReplyDelete
  2. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Sesungguhnya malapetaka itu terjadi ketika seseorang menjatuhkan sifat kepada orang lain. Bisa menjadi positif atau negatif. Positif namanya kesan, negatif namanya stigma. Seringkali manusia memberi stigma dengan mudah kepada orang lain. Tanpa sadar, stigma itu dapat membunuh orang yang dijatuhi stigma/ sifat negatif.

    ReplyDelete
  3. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat sore Prof.
    Apa yang ada dan mungkin ada dalam pikiran belum tentu sesuai dengan hati dan tindakan. Artinya dapat muncul perselisihan antara pikiran, hati, dan tindakan. Dampak dari munculnya perselisihan ini adalah ketidakpastian sifat yang dimiliki. Sifat yang dimiliki dapat berubah seiring dengan ruang dan waktunya. Malapetaka dapat muncul dalam bentuk positif dan negatif. Mengapa demikian? Malapetaka positif muncul bagi hati, pikiran, dan tindakan yang tidak sesuai dengan ruang dan waktunya. Artinya adanya perlawanan dari ketiga hal ini. Malapetaka negatif akan muncul dan melibatkan hati, pikiran, dan tindakan yang sesuai dengan ruang dan waktunya. Artinya ketiga hal ini saling bersinergi membentuk pola kehidupan yang positif dan malapetaka negatif itulah menjadi tantangannya. Terima kasih.

    ReplyDelete
  4. Mih. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Seperti yang kita ketahui bahwa filsafat adalah olah pikir yang menjadi pokok utamanya ada dipikiran. Pikiran dapat mempengaruhi seseorang bisa itu berkaitan dengan hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk. Nah untuk menghadapi pengaruh dari pikiran orang lain maka kuatkanlah iman atau keyakinan dalam hati. Ketika kita melibatkan hati dan pikiran maka akan membuat kita mudah untuk berbuat kebaikan dan mengatahui mana yang batil dan baik. Sebenar-benar perbuatan adalah sinergitas antara hati dan pikiran. Tidak ada kebenaran satu pun melainkan semuanya dari Allah Ta’ala.

    ReplyDelete
  5. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Setiap perkataan yang baik semuanya datang dari Allah Ta'ala, kita sebagai manusia hanya dapat menyampaikan dari ilmu yang didapatkan baik itu ilmu dunia maupun akhirat. Sebaik-baik pedoman adalah AL Qur'an dan As Sunnah, sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits bahwa barangsiapa yang berpedoman pada Al Qur'an dan Sunnah maka tidak adalah kesesatan baginya melainkan jalan menuju kebaikan. Namun, Allah lah yang menggerakkan hati manusia maka teruslah memohon ampun dan meminta pertolongan agar kita senantiasa terhindar dari segala bentuk keburukan.

    ReplyDelete
  6. Falenthino Sampouw
    18709251006
    S2 Pendidikan Matematika

    Selamat pagi, Prof.
    Bencana mahadasyat dapat kita katakan sebagai jatuhnya sifat yang satu kepada sifat yang lain. Namun kita tidak pernah tahu kapan sifat itu jatuh. Artinya bahwa ada sebuah kekuatan besar yang mengatur hal itu. Dan itulah kehendak Yang Maha Kuasa. Kita tak sanggup menggapai Kekuatan-Nya. Kita hanya mengerti bahwa Ia adalah pemegang kendali atas semua semesta ini.
    Terima kasih, Prof.

    ReplyDelete
  7. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Hidup adalah sebab dan akibat. Segala bencana dan malapetaka terjadi karena terlalu sering menjatuhkan sikap pada yang lainnya. Ketika bencana dan malapetaka terjadi berarti kita menjatuhkan sikap negatif kepada yang lainnya. Misalkan mengatakan orang lain sebagai tukang terlambat padahal ia baru pernah terlambat sekali. Hal ini dapat menyebabkan perselisihan antara kita sebagai yang menjatuhkan sifat dan orang lain sebagai yang dijatuhkan sifat.

    ReplyDelete
  8. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Filsafat merupakan suatu kegiatan olah pikir yang diri kita selalu lakukan. Adanya malapetaka atau perselisihan yang terjadi dalam kehidupan kita tentunya sebuah akibat dari adanya perbedaan cara berpikir dari setiap orang. Jika seseorang telah beranggapan bahwa pemikirannya merupakan yang paling benar diantara yang lainnya maka akan timbul suatu perselesihan. Hal yang harus kita lakukan agar hal tersebut tidak terjadi dalam diri kita yaitu selalu mengolah pikiran dengan dibarengi dengan hati yang jernih.

    ReplyDelete
  9. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Menjatuhkan satu sifat ke sifat yang lainnya memang memiliki dampak yang sangat luar biasa. Hal ini terjadi karena memang manusia memiliki keterbatasan. Bahkan bisa dikatakan bahwa sejatinya kemampuan manusia sangat sangat … sangat terbatas. Manusia tidak akan pernah mampu memaknai atau mengetahui hakekat dari suatu hal, sehingga seringkali manusia salah dalam menilai sesuatu. Ketidakmampuan manusia dalam mengenali sifat yang melekat pada suatu hal dapat berdampak pada timbulnya bencana. Misalnya seorang guru yang menuduh muridnya sebagai pemalas, padahal belum tentu murid tersebut pemalas. Artinya guru tersebut telah menjatuhkan sifat malas kepada murid. Tuduhan guru tersebut sesungguhnya akan berdampak luar biasa bagi murid tersebut sampai ia dewasa kelak. Bencana tersebut akan terus menerus menimpa si murid. Sungguh sudah sepatutnya kita senantiasa memohon ampun atas segala kesalahan-kesalahan kita.

    ReplyDelete
  10. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Hidup adalah tentang sebab akibat. Terjadinya suatu peristiwa adalah akibat dari peristiwa lain sebelumnya. Semua makhluk di dunia ini akan mengalaminya. Sebab akibat merupakan bentuk pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang terjadi sebelumnya. Terkadang manusia belum mampu mengadili dengan seadil-adilnya, namun Tuhan akan mengadili semuanya dengan seadil-adilnya melalui ketentuanNya. Jangan salahkan alam jika menghukum kita.

    ReplyDelete
  11. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Sifat seseorang menentukan seseorang dalam bersikap. Setiap orang memiliki sifat masing-masing sesuai fitrahnya. Adanya bencana alam seperti yang akhir-akhir ini terjadi contohnya tsunami dari anak gunung krakatau, dapat kita jadikan refleksi. Ada beberapa hal positif yang dapat kita jadikan renungan, adanya bencana tsunami mungkin merupakan peringatan Tuhan agar kita tidak lalai. Kejadian ini juga dapat diartikan sebagai ujian agar kita lebih giat beribadah, bersyukur, dan sabar. Bisa jadi adanya tsunami tersebut juga karena sikap manusia yang sering membuat kerusakan dan maksiat.

    ReplyDelete
  12. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Hidup manusia merupakan sebab akibat. Apa yang ia alami adalah sebab dari apa yang telah ia kerjakan. Dalam hal ini pikiran dan tindakan manusia menjadi pokok permasalahan dari hubungan sebab dan akibat. Misalnya seseorang melakukan kebaikan kepada orang lain, akibatnya iapun akan menerima kebaikan dari orang tersebut. begitu juga sebaliknya seseorang yang berbuat jahat kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan kejahatan pula dari orang lain tersebut, meskipun dalam hal ini orang yang melakukan kejahatan tidak sama. Oleh sebab itu, supaya kita mendapatkan akibat yang baik, maka kita harus menciptakan sebab yang baik pula.

    ReplyDelete
  13. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Bencana itu muncul berlatar belakang manusia itu sendiri. Segala perilaku muncul dari pemikiran dan hati manusia itu sendiri. Sifat yang menghasilkan perilaku kurang baik menyebabkan berbagai macam keburukan. Jika kita berpikir secara intensif maka banyak sekali kesalah yang telah dilakukan dan seharusnya kita sering istigfar dan minta maaf karena perbuatan dan perilaku kita begitu banyak salah.

    ReplyDelete
  14. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Kesalahan dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan berlaku kepada setiap manusia. Berfilsafat yang paling bahaya adalah mengenai kesombongan akan menggunakan filsafat itu sendiri. Bahkan ada yang berfilsafat hanya mengandalkan akal dan pikirannya saja tanpa melihat ada Kekuasaan lain yang menciptakan akal dan pikiran itu sendiri. Selalu intropeksi diri dan rendah hati dalam berfilsafat merupakan wujud kebaikan dalam menggunakan filsafat itu sendiri.

    ReplyDelete
  15. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Sebuah malapetaka akan terjadi jika menjatuhkan sifat seseorang. Mala petaka tersebut bisa berupa stigma atu sebuah prasangka yang buruk terhadap seseorang. Orang yang menjatuhi stigma berarti belum dapat mempergunakan hati dan pikiranya dengan bijak. Dana akan menjadi sebuah mala petaka yang dahsyat jika sifat yang dijatuhkan tersebut berimbas pada seseorang.

    ReplyDelete
  16. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Tetapi tanpa adanya jatuhnya sifat maka tidak akan ada kehidupan. Misalkan kita bernafas, berarti udara yang masuk ke hidung telah menjatuhi sifatnya ke kulit hidung sehingga kita dapat bernafas. Jadi tanpa adanya jatuhnya sifat ke sifat lain dunia ini tidak akan ada kehidupan.

    ReplyDelete
  17. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Ada sebab dan ada akibat. Segala yang kita dapatkan adalah sebab kita melakukan sesuatu. Ketika kita menyebabkan sebuah kebaikan, maka kita pun mengakibatkan kebaikan. Begitu pula sebaiknya.
    Segala apa yang ada di dunia ini, mulai dari bencana alam, kecelakaan, dan lain sebagainya tidak terjadi begitu saja. Selain campur tangan dan kehendak Allah, kita pun menjadi penyebabnya. Maka dari itu untuk segala kebaikan yang terjadi, kita tidak boleh sembong. Semua itu akibat campur tangan Allah yang Maha Besar dan untuk segala keburukan dan teguran yang kita dapatkan tentu akibat dari diri kita sebagai manusia yang kadang serakah dan melampaui batas. Maafkan, filsafat filsafat ini tidak bisa mencakup semua dimensi ruang dan waktu.

    ReplyDelete