The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Oct 10, 2012
Forum Tanya Jawab 69: Logika bukanlah Logicism
Oleh Marsigit
Ass, saya ingin mengklarifikasi bahwa LOGIKA bukanlah LOGICISM, sebagai berikut:
LOGICISM adalah Filsafat Matematika yang didirikan oleh Gottlob Frege dan Sir Bertrand Russell. LOGICISM adalah Filsafat Matematika yang berpendirian bahwa Matematika dapat dianggap sebagai logika. Seperti dikatakan oleh Irvine A.D Logicism is the doctrine that Mathematics is reducible to Logic".
Dalam filsafat LOGICISM, nilai Kebenaran suatu Konsep Matematika ditentukan oleh Nilai Kebenaran konsep yang terdahulu. Kaum Logicist, yaitu para pengikut LOGICISM menghendaki dan percaya bahwa Semua Matematika dapat dibangun di atas prinsip Logika.
Filsafat LOGICISM berdasarkan Buku karya Sir Bertrand Russell yang berjudul Principia of Mathematica. Setelah mempelajari buku tersebut Eves H. and Newsom C.V. kemudian mengatakan bahwa Russell di dalam buku Principia of Mathematica "is to develop mathematical concepts and theorems from these prίmitive ideas and propositions, starting with a calculus οf propositions, proceeding up through the theory of classes and relations tο the establishment of the natural number system, and thence to all mathematics derivable from the natural number system"
Sebagaisuatu Filsafat, LOGICISM kemudian menemukan sendiri kelemahannya setelah ditemukan Paradox Himpunan. Dikatakan oleh Folkerts M. (2004) bahwa "Logicist program was dealt an unexpected blow by Bertrand Russell in 1902, who points out unexpected complications with the naive concept of a set"
Pemahaman Logika dapat dibedakan pada berbagai level yang berbeda: Percakapan sehari-hari (common sense), Logika Matematika, dan Kajian Filsafat. Logika dalam pengertian sehari-hari dikonotasikan dengan Berpikir Logis. Logika Matematika adalah cabang matematika yang mempelajari Nilai Kebenaran kalimat-kalimat. Dalam Filsafat, maka Logika diperlakukan sebagai Transcendental Doctrine dibahas panjang lebar oleh I Kant dalam bukunya “Critique of Pure Reason”.
Kesimpulan:
Dalam kehidupan sehari-hari, metode berpikir yang benar sering disebut sebagai Logis. Maka berpikir Logis tidak dapat dipisahkandari semua aspek kehidupan sehari-hari. Tetapi jaraknya sangat jauh untuk sampai pada pengertian dan membedakan adanya LOGICISM. Karena LOGICISM itu adalah cabang dari Filsafat Matematika seperti yang telah saya uraikan di atas. Maka semua Filsafat tentulah mengandung unsur logika, tetapi tidaklah mereka serta merta menjadi LOGOCISM.
Misal tentang CONTEXTUAL. Contextual sebetulnya lebih tepat termasuk ke dalam ranah Psikologi. Sejauh itu sebagai kreativitas, boleh saja kita memikirkan adanya Filsafat Contextualism.
Jadi sangatlah jauh jika kita Membandingkan antara CONTEXTUAL dengan LOGICISM.
Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat.
Amin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Terimakasih Pak Prof. Dari postingan ini Saya mendapat ilmu baru mengenai Logicism yang sebelum belum saya dengar. Logicism adalah filsafat matematika yang berpendirian bahwa matematika dapat dianggap sebagai logika. Sedangkan logika matematika adalah cabang matematika yang mempelajari nilai kebenaran kalimat-kalimat. Jadi dalam logicism matematika tidak sepenuhnya dianggap sebagai logika namun hanya dikatakan seperti logika. Logika dapat dibedakan menjadi berbagai level yaitu percakapan sehari-hari, logika matematika, dan kajian filsafat. Jadi logika itu bagian dari logicism. Sedangkan logika matematika adalah level dari logika.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Saya baru saja mengetahui bahwa logicism berbeda dengan logika. Logika adalah suatu kata yang sering didengarkan dalam percakapan kehidupan sehari-hari. Logika yang menjadi proses berpikir logika berbeda dengan logicism yang berarti bahwa kebenaran dalam matematika berdasarkan kebenaran sebelumnya. Kebenaran matematika biasanya dengan membuktikan kebenaran-kebenaran setiap kalimat yang ada pada kalimat-kalimat tersebut.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Dari forum tanya jawab ini saya dapat mengetahui bahwa logika dan logicism mempunyai makna yang berbeda. Logika artinya berpikir logis yang nilai kebenarannya dapat dibuktikan secara sistematis, sedangkan logicism adalah filsafat matematika yang menganggap bahwa matematika dapat dianggap sebagai logika yang nilai kebenaranya ditentukan dari nilai kebenaran konsep terdahulu.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Logika adalah cara berpikir sedangkan logicism adalah paham. Dua hal tentunya sudah sangat berbeda satu sama lainnya. Logika adalah proses dalam berpikir itu sendiri. Lebih sering diartikan sebagai berpikir logis atau dapat pula berpikir kritis. Sedangkan, logicism adalah pondasi awal sebagai panduan kemana kita melangkah dan bagaimana kita melangkah. Terima kasih.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Paham logiscism meyakini bahwa kebenaran matematika berdasarkan konsep matematika terdahulu, sedangkan logika merupakan sesuatu yang berasal dari pikiran dan masuk akal. Matematika tidak cukup dibuktikan dan akan sulit dibuktikan dengan pemahaman logika semaata, karena seperti yang kita tahu bahwa matematika adalah ilmu abstrak maka membuktikannya membutuhkan pemikiran tingkat tinggi dan sistematis.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Terimakasih Prof atas ilmunya, saya menjadi tahu bahwa logicism dan logika ternyata berbeda. Logicism adalah cabang filsafat matematika yang menganggap bahwa nilai kebenaran suatu konsep matematika ditentukan oleh nilai kebenaran konsep yang terdahulu. Sedangkan logika artinya suatu proses berpikir untuk mencari nilai kebenaran. Logicism menjadi landasan dari logika itu sendiri.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Yang saya pahami dari tulisan ini adalah bahwa logis meruapakan metode berfikir yang benar. Sementara logicism merupakan salah satu paham filsafat matematika yang menganggap bahwa suatu kebenaran matematika ditentukan oleh Nilai Kebenaran konsep yang terdahulu. Logis dan logicism meskipun dari sisi bahasa memiliki kemiripan namun ternyata jika dipandang dari sisi makna kata memiliki arti yang sangat jauh berbeda. Terima kasih Prof atas ilmu yang sudah diberikan.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Terimakasi atas penjelasan yang Prof berikan bahwa ternyata logicism dan logika itu berbeda. Yang saya pikirkan selama ini bahwa ilmu mengenai logika itu adalah logicism. Ternyata logicism adalah filsafat matematika yang menganggap bahwa nilai kebenaran suatu konsep matematika ditentukan oleh nilai kebenaran konsep terdahulu. Walaupun sebenarnya di dalam logicism tetapi terdapat logika.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Logika adalah cara berpikir dalam keseharian. Cara berpikir ini sangat relevan untuk menyelesaikan masalah yang bersifat kontekstual atau setidaknya menyelesikan masalah dengan menutkan berbagai wawasan. Sedangkan logicism adalah suatu filsafat matematika. Memang secara kata dasar mereka sama namun tidak boleh serta-merta menyamakan, karena secara esensi mereka berbeda.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Berdasarkan postingan tersebut, saya dapat membedakan antara logika dengan logicism, bahwa logicism adalah sebuah paham filsafat yang memiliki kecenderungan pandangan matematika sebagai logika. Jadi, logika yang berada dalam matematika tetapi logicism adalah sebuah paham filsafat tentang matematika.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Selain itu, saya dapat belajar bahwa pemahaman logika dapat dibedakan berdasarkan pelevelannya, yaitu logika dalam kehidupan sehari-hari atau biasa kita menyebutnya tentang berpikir logis pada matematika. Kemudian pelevelan menurut filsafat yaitu pemikiran yang transcendental yang dipopulerkan oleh Immanuel Kant.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Dalam postingan tersebut juga menjelaskan bahwa contextual dengan logicism yang jika dibandingkan sangat jauh. Mengapa? Karena contextual yang masuk dalam ranah psikologi sedangkan logicism dalam ranah cabang filsafat. Namun, menurut saya logicism termasuk contextual. Karena dari segi matematika, contextual yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan menggunakan logicism karena logicism mengakui bahwa matematika itu menggunakan logika.