Oleh Marsigit
Mahasiswa:
Maaf Pak, masih banyak hal yang perlu kami tanyakan.
Marsigit:
Silahkan
Mahasiswa:
Lha, apakah yang disebut Filsafat Ilmu? Apa bedanya Filsafat Ilmu dengan Filsafat?
Marsigit:
Filsafat Ilmu mempelajari sumber-sumber ilmu, macam-macam ilmu dan pembenaran ilmu.
Filsafat Ilmu tidak lain tidak bukan adalah Epistemologi itu sendiri.
Mahasiswa:
Apa hubungan antara Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi?
Marsigit:
Ontologi mempelajari hakekat atau makna segala sesuatu. Epistemologi adalah metodenya. Sedangkan Aksiologi adalah normanya. Tiadalah metode berpikir tanpa obyek berpikir. Metode berpikir adalah epistemology, obyek berpikir adalah ontology, maka tiadalah dapat dipisahkan antara epistemology dan ontology.
Mahasiswa:
Apa hubungan antara Filsafat dengan Filsuf?
Marsigit:
Filsafat adalah pikiran para Filsuf. Maka mempelajari Filsafat adalah mempelajari Pikiran Para Filsuf. Adalah omong kosong jika engkau ingin mempelajari Filsafat tetapi tidak mempelajari Pikiran para Filsuf.
Mahasiswa:
Kalau begitu bagaimana aku bisa mempelajari pikiran para Filsuf dalam perkuliahan Bapak?
Marsigit:
Baca dan bacalah referensinya. Sumber Primer adalah Buku-buku karya Filsuf yang berisi pikiran mereka. Sumber Sekunder adalah buku-buku yang berisi Pikiran para Filsuf yang dituturkan oleh orang lain. Demikian ada sumber Tersier, Kuarter dst.
Mahasiswa:
Apa relevansi pikiran Pak Marsigit dalam perkuliahan Filsafat.
Marsigit:
Dalam perkuliahan Filsafat maka mahasiswa perlu mempelajari pikiran para Filsuf. Seorang Dosen Filsafat seperti saya berkewajiban menghadirkan pikiran para Filsuf dengan berbagai cara.
Mahasiswa:
Maksud saya, apakah pikiran Pak Marsigit mencerminkan Filsafat?
Marsigit:
Tidaklah mudah menerima amanah menjadi dosen Filsafat itu. Maka ujilah pikiran-pikiranku itu melalui tulisan-tulisanku dalam Elegi-elegi. Anda sendiri yang kemudian menentukan seberapa jauh pikirankumencerminkan Filsafat.
Mahasiswa:
Kenapa P Marsigit tidak menjelaskan Filsafat secara singkat, padat, gamblang sehingga mudah dipelajari? Kemudian, apakah dan bagaimanakah metode mengajar Filsafat yang diterapkan?
Marsigit:
Aku berusaha membelajarkan Filsafat dengan metode filsafat. Aku membiarkan murid-muridku membangun sendiri Filsafatnya. Aku hanya berusaha sekeras mungkin melayani kebutuhan muridku dalam membangun Filsafat. Maka tidaklah aku memberikan Filsafat itu kepada murid-muridku, kecuali anda semua mencari dan membangunnya sendiri.
Mahasiswa:
Mengapa Bapak membuat Blog dan Elegi-elegi?
Marsigit:
Blog adalah teknologi, sedangkan Elegi adalah pikiranku. Jikalau engkau ingin belajar Filsafat kepadaku maka pelajarilah Pikiranku. Pikiranku sudah aku sebarkan di dalam Elegi-elegi.
Mahasiswa:
Paradigma apa yang melatarbelakangi cara Bapak mendidik kami?
Marsigit:
Berdasarkan pengalaman saya, maka dengan ini aku proklamirkan bahwa aku telah menemukan dan mengembangkan Paradigma Belajar sebagai berikut: “Belajar adalah sintesis dari tesis-tesis dan anti-tesis anti tesis dari segala yang ada dan yang mungkin ada dari diriku maupun dari luar diriku yang merentang dalam ruang dan waktu, dengan cara menterjemahkan dan diterjemahkan, baik secara intensif maupun ekstensif”
Mahasiswa:
Wah saya agak bingung, karena kalimatnya telalu panjang. Singkatnya bagaimana Pak?
Marsigit:
Singkatnya, “Belajar itu kapanpun dan dimanapun secara kontinu”. Itulah relevansi penggunaan Blog, karena Blog akan menjamin dan menfasilitasi anda dapat belajar kapanpun dan di manapun.
Mahasiswa:
Kenapa Pak Marsigit pernah mengatakan bahwa pada akhir perkuliahan malah nantinya mahasiswa tidak bisa mendefinisikan Filsafat?
Marsigit:
Pada akhir kuliah anda akan tahu bahwa ada berbagai macam kebenaran. Jika kebenaran itu satu maka itu Monisme. Jika kebenaran itu mutlak maka itu Absolutisme. Jika kebanaran itu satu maka cukup mudah mendefinisikan Filsafat, yaitu cukup diambil dari sumbernya saja. Jika kebenaran itu banyak itu Pluralisme. Dalam Pluralisme, maka yang ada dan yang mungkin ada berhak mendefinisikan Filsafat. Jika demikian maka engkau tidak bisa hanya mengambil satu atau beberapa dari semuanya itu. Maka anda tak pernah mampu mendefinisikan Filsafat.
Mahasiswa:
Siapakah yang paling berhak mempelajari Filsafat? Apakah orang beragama? Apakah orang kafir boleh mempelajari Filsafat?
Marsigit:
Setiap orang bisa mempelajari Filsafat. Jika orang Islam berfilsafat maka semoga semakin baik ke Islamannya. Jika orang Majusi belajar filsafat maka semakin baik Majusinya. Jika orang Kafir berfilsafat maka mungin semakin Kafirlah dia.
Mahasiswa:
Kapan dan darimana kita mulai dan berhenti belajar Filsafat
Marsigit:
Anda dapat mempelajari Filsafat kapanpun dan dari manapun. Berhenti kapanpun dan di manapun.
Mahasiswa:
Siapakah orang yang paling bodhoh itu?
Marsigit:
Orang yang paling bodhoh adalah orang yang sudah merasa jelas.
Mahasiswa:
Siapakah orang yang paling pandai itu?
Marsigit:
Orang yang paling pandai bukanlah diriku.
Mahasiswa:
Siapakah orang yang paling seksi?
Marsigit:
Orang yang paling seksi adalah Barack Obama
Mahasiswa:
Siapa orang yang paling berbahaya?
Marsigit:
Orang yang paling berbahaya adalah diriku.
Mahasiswa:
Saya harus bagaimana Pak, karena kemarin tidak ikut ujian?
Marsigit:
Dunia adalah dirimu. Aku hanya menyaksikannya. Hidup ini berkomponen liner ke depan. Maka sabar, tawakal dan berdoalah secara ikhlas untuk menatap masa esokmu.
Mahasiswa:
Nilaiku Test Jawab singkat jelek Pak. Sedangkan Ujian tertulisnya sangat sulit. Terus bagaimana Pak, apakah saya terancam tidak lulus?
Marsigit:
Semua tes dan ujian bermanfaat untuk melihat diri dan introspeksi. Tes yang telah aku laksanakan menunjukkan lemahnya pikiran kita untuk mengetahui segala yang ada danyang mungkin ada di luar pikiranku. Jika demikian maka satu-satunya harapan adalah dengan cara membaca Elegi-elegi secara ikhlas.
Mahasiswa:
Apa yang dimaksud membaca Elegi secara Ikhlas?
Marsigit:
Pahamilah isinya. Bacalah komen-komennya. Sintesiskan pikiran yang lain dan hasilkanlah anti-tesis anti-tesisnya.
Mahasiswa:
Terimakasih Pak.
Marsigit:
Terimakasih kembali. Selamat berjuang. Semoga sukses. Amin.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Siapakah orang yang paling berbahaya? saya setuju dengan jawaban tersebut bahwa orang yang paling berbahaya di dunia ini bukanlah orang lain, bukanlah siapa-siapa namun diriku sendiri. Kenapa? terkadang manusia tidak pernah sadar bahwa yang bisa merusak diri kita yang diri kita sendiri, mulai dari ucapan, sikap, tindakan, bahkan ilmu. Terkadang manusia tidak bisa menjadi dirinya sendiri melainkan mengikuti orang lain, hal itulah yang terkadang justru dapat membunuh diri kita sendiri karena kita tidak percaya, tidak yakin bahwa diri kita mampu sehingga menganggap orang lain lebih baik dari kita dan kita berprilaku sepertinya. Maka, sebenar-benarnya manusia hidup adalah bagaimana ia bisa mempelajari dirinya sendiri.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Keikhlasan untuk mengemukakan pendapat sangat diperlukan dalam berfilsafat. Hal ini dimaksudkan agar kita mampu menerima setiap perbedaan pemikiran, memperoleh masukan dan menjadikan filsafat tidak hanya sebagai bagian dari olah pikir tetapi juga sebagai kajian refleksi untuk kita. Filsafat dapat kita pelajari kapan pun dan di mana saja kita berada, tidak terbatas pada ruang dan waktu. Oleh karena itu, kita harus berusaha memanfaatkan setiap ruang dan waktu yang ada sehingga mampu untuk mengemukakan pendapat, berpikir dan berefleksi dalam filsafat.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Awal mula filsafat yang tanpa disadari manusia sudah terjadi sejak manusia datang ke dunia, hal itu membuat mereka lambat laun hanya melakukan filsafat tanpa ingin tahu apa itu filsafat, bagaimana bisa mereka betindak sesuai dengan filsafat yang sudah mendarah daging, pertanyaan-pertanyaan itu hanya sebagian kecil karena sesungguhnnya yang harus ditanyakan kepada manusia adalah bagaimana bisa manusia mengetahui arti dari filsafat bila manusia telah melakukab banyak hal berlandasakan filsafat. Hal itu menjadi semakin rumit karena filsafat benar-benar mencakup semua kehidupan manusia, sehingga bila ingin mengetahui arti filsafat cukup lakukan saja kegiatan sehari-hari seperti biasanya dan maknainya di dalam dirimu sendiri.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Berdialog artinya membicarakan suatu topik. Berfilsafat memiliki arti yang sama yaitu sama-sama berdialog. Jadi, berfilsafat dapat dikatakan membicarakan topik tentang filsafat. Bertukar pendapat mengenai filsafat akan menambah wawasan mengenai filsafat itu sendiri. Alhasil, pemahaman mengenai filsafat semakin bertambah dan berkembang sehingga kita mampu mengikuti pola berpikir yang ditawarkan oleh para filsuf. Terima kasih.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dalam pembelajaran matematika di kelas maka siswa perlu mempelajari pikiran para guru. Seorang guru matematika seperti kebanyakan berkewajiban menghadirkan pemahaman para Filsuf matematikawan dengan berbagai cara. Sama halnya dengan filsafat, ketika kita ingin mempelajari lebih dalam maka kita berkewajiban untuk memahami pikiran para filsuf atau dosen yang mengajarkan filsafat ilmu. Belajar filsafat membutuhkan usaha yang lebih untuk memahami teori-teori para filsuf.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Belajar filsafat ataupun pelajaran lainnya haruslah secara kontinu, tidak setengah-setengah. Belajar filsafat tidak hanya dari buku, namun dari berbagai macam sumber kita dapat belajar filsafat.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Filsafat adalah olah pikir. Dalam mempelajari filsafat, tidak bisa secara singkat, padat, gamblang karena jika melakukan hal tersebut ilmu yang didapat hanya sepenggal-sepenggal, padahal dalam filsafat kita harus belajar sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Dalam proses memahami filsafat, diharapkan kira dalam merefleksikan diri. Mengapa? Karena yang paling berbahaya di dunia ini adalah diri sendiri dan manusia mudah terjebak dengan mitos karena sudah merasa bisa dan mantap akan suatu hal.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Filsafat adalah olah pikir. Belajar filsafat itu mempelajari pikiran para filsuf. Hasil dari belajar filsafat itu tidak sekedar teori yang harus dihafalkan tetapi digunakan untuk merefleksi dari yang ada dan yang mungkin ada. Elegi-elegi dalam blog ini adalah hasil refleksi dari belajar filsafat Pak Marsigit dan sebagai pikirannya Pak Marsigit. Saya belajar elegi-elegi ini berarti belajar pikiran Pak Marsigit dan komen Saya itu bagian dari refleksi Saya terhadap pikiran Pak Marsigit.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Saya setuju mengenai paradigma belajar menurut Pak Marsigit yaitu belajar dimana pun dan kapanpun secara kontinu. Dimana pun dan kapanpun karena dengan perkembangan zaman sekarang ini belajar sudat tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbagai teknologi telah membantu kita untuk terus belajar. Belajar secara kontinu artinya belajar itu tidak boleh berhenti sampai disitu karena ilmu itu akan terus berkembang. Ketika ada tesis maka aka nada anti tesis dan belajar adalah usaha untuk mensintesiskan. Maka orang yang paling bodoh di dunia adalah orang yang merasa jelas karena dia telah berhenti belajar dan merasa sombong apa yang telah ia pahami.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Nilai tes jawab singkat yang rendah mengajarkan kita untuk instropeksi diri betapa lemahnya pikiran kita untuk memikirkan yang ada dan yang mungkin ada. Belajarlah dari kesalahan untuk memperbaiki diri sehingga ke depannya pikiran kita lebih dapat memahami dalam memikirkan yang ada dan yang mungkin ada. Pahamilah bahwa sebelum menjadi kupu-kupu, ia menjadi ulat dan kepompong terlebih dahulu. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dalam setiap detik hidupnya, manusia akan senantiasa dihadapkan pada ujian-ujian hidup. Terkadang manusia merasa telah mampu dan sukses melalui ujian tersebut, namun terkadang pula manusia merasa gagal bahkan bisa jadi putus asa dan tidak sanggup untuk menghadapinya. Saya setuju bahwa hidup ini berkomponen linear ke depan. Artinya jika kita merasa sukses dalam menghadapi ujian, maka kita harus lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian-ujian lainnya di depan sana yang bisa jadi jauh lebih berat. Akan tetapi jika ujian yang kita hadapi saat ini terasa sulit, kita harus percaya bahwa Allah akan selalu ada untuk menolong kita. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita dan membiarkan kita selamanya dalam kesulitan. Kuncinya adalah senantiasa berikhtiar dan tawakal kepada-Nya.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Berdasarkan postingan tersebut, saya belajar bahwa orang yang bodhoh adalah orang yang sudah merasa jelas. Karena sesungguhnya orang yang sudah merasa jelas itu orang yang sudah merasa cukup dan tidak ingin membuka pikirannya untuk memunculkan rasa ingin tahu yang lain. Jadi, jangan merasa sudah jelas dengan apa yang dipelajara sekarang, karena sesungguhnya adalah orang yang bodhoh hal tersebut.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Selain itu, orang yang paling berbahaya adalah diri sendiri. Dari dalam diri kita banyak kekeliruan jika tidak taat aturan dan hal tersebut membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Misalkan kita berpikir yang jelek tentang orang lain juga akan membahayan. Jadi orang yang berbahaya adalah diri sendiri.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Untuk pertanyaan orang yang paling seksi adalah Barack Obama. Dari jawaban tersebut, saya tidak dapat maknanya mengapa Barack Obama?
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Maaf Prof. saya masih belum paham kenapa Obama itu orang yang paling seksi?