The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Oct 10, 2012
Forum Tanya Jawab 29: Tulisanku Tidak Mampu Mengikuti Kata-kataku
Ass, untuk semuanya:
Sintesiskan tesis-tesis dan anti-tesis anti-tesisnya untuk menemukan bahwa ternyata Tulisanku Tidak Mampu Mengikuti Kata-kataku.
Dapat menggunakan referensi.
Tuliskan sintesis anda sebagai komen mengikuti posting ini.
Demikian selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Amin
Marsigit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Seperti pada forum Tanya jawab ke-28 dimana manusia dapat menuangkan atau menjelaskan apa yang ada di dalam pikirannya secara lisan dan tulisan, walaupun tidak semua yang dipikirkan dapat dilisankan atau dituliskan. Apa yang ada di pikiran dapat dituangkan secara tertulis sesuai dengan apa yang diucapkan. Namun oleh karena keterbatasan manusia sehingga segala sesuatu yang diucapkan tidak semuanya dapat kita tuliskan. Jika dituliskan pun tidak ada satu media yang sanggup menyimpannya. Tulisan kita hanya dapat memuat sebagian kata-kata yang kita ucapkan sehingga apa yang kita ucapkan tidak semuanya perlu ditulis. Kita hanya dapat mengambil intisari dari setiap ucapan yang kita ucapkan untuk dituangkan dalam tulisan. Sehingga tulisan kita tidak dapat mengikuti kata-kata kita.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Sesuai dengan komentar saya pada postingan yang sebelumnya bahwa tulisanku tidak mampu mengikuti pikiranku. Pikiranku disini dapat diturunkan lebih mudah menjadi kata-kata yang mana kata-kata adalah pikiran yang diucapkan. Sehingga, tulisanku tidak mampu menandingi kata-kataku, apalagi pikiranku.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Apa yang dituangkan muncul dari apa yang dipikirkan. Apa yang ada dan mungkin ada dalam pikiran tidaklah mudah untuk dituangkan. Adanya proses yang harus dilalui membuat hal ini dapat terjadi. Proses untuk sampai pada eksekusi sebenarnya yang mungkin memperumit keadaan. Salah satu proses ini adalah tutur kata yang secara cepat bisa saja terjadi ketika apa yang ada dan mungkin ada dalam pikiran ingin disampaikan. Benar adanya apa yang dikatakan mungkin adanya tidak mampu diikuti oleh apa yang dituangkan. Artinya apa yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan lain sebagainya dipengaruhi pula dengan kata-kata. Dapat dikatakan, tulisan tersebut tidak mampu mengikuti kata-kata. Terima kasih.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Mulut berbicara, tangan menulis, telinga mendengar, hidung membau, kaki melangkah, dan sebagainya. kadang apa yang ada di pikiran tidak bisa sejalan dengan perbuatan yang dilakukan, lain di mata lain di hati, lain di pikiran lain di mulut, lain di pikiran lain di perbuatan. sehingga, bila ingin menyatukan antara mulut dan tulisan dibutuhkan latihan yang bisa disebut refleksi diri sebagai dasar untuk mengulangi dan selalu mencoba untuk sinkronisasi.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Salah satu kelebihan manusia dibandingkan makhluk ciptaan lainnya adalah mempunyai akal. Manusia diberikan kemampuan untuk berpikir mana yang baik dan buruk. Sebenar-benar manusia adalah yang mampu merencanakan kehidupannya di masa yang akan datang. Namun, tidak selamanya apa yang telah kita tuliskan dipikiran kita akan sesuai dengan apa yang akan kita katakan dan kerjakan nantinya. Hal ini menunjukkan bahwa salah keterbatasan manusia adalah adakalanya sesuatu yang telah direncanakan pasti melenceng daripada apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Pikiran manusia cenderung bersifat analitis, memilah-milah, separatis, friktif, parsial. Sebaliknya, pikiran tidak mampu mencerap objek secara tuntas. Hal ini disebabkan karena hakikat sesuatu objek pikiran selalu bersifat tersembunyi, atau setidaknya tidak akan pernah tuntas diserap secara menyeluruh oleh pikiran. Oleh karena pikiran tidak akan pernah mampu mencerap hakikat objek secara tuntas, maka berarti pikiran tidak akan pernah mampu berbicara perihal kebenaran. Pikiran hanya mampu berbicara perihal kebetulan. Kita tidak bisa menemukan kebenaran dengan mengumpulkan kebetulan-kebetulan. Dengan kata lain, pikiran tidak mampu melakukan valuasi (penilaian salah-benar), pikiran hanya mampu melakukan evaluasi (menyatakan fakta-fakta parsial).
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Tulisan tidak bisa mengejar ucapan. Mengapa? Karena tidak semua ucapan dapat ditulisakan menjadi sebuah kata-kata. Ketika kita mendengar apa yang orang ucapakan, kita belum tentu dapat menuliskan semua yang orang tersebut ucapkan. Apa yang kita ucapkan juga belum tentu dapat kita tuliskan kembali dengan sama persis karena manusia penuh dengan keterbatasan dan luput. Seperti yang pernah Prof katakan bahwa tindakan tidak bisa mengejar tulisan, tulisan tidak bisa mengejar ucapan, ucapan tidak bisa mengejar pikiran, dan pikiran tidak bisa mengejar hati.
Falenthino Sampouw
ReplyDelete18709251006
S2 Pendidikan Matematika
Selamat malam, Prof.
Perkataan adalah realisasi pikiran. Apa yang dipikirkan diungkapkan melalui perkataan. Masalahnya adalah saya perkataan saya sangat cepat berlalu, perkataan saya sangat cepat menembus ruang dan waktu, namun tangan saya tak sanggup menyatakan semua itu dalam tulisan. Sama seperti mengetik komentar ini, dalam pikiran saya banyak hal yang ingin ditulis, namun kenyataannya hanya sedikit yang mampu tertuang melalui tulisan ini.
Ide dalam pikiran tak terhitung banyaknya. Namun, sulit bagi kita untuk merealisasikannya. Mencatat adalah upaya dalam mengingat dan mengerjakannya. Maka berusahalah untuk tetap menulis. Selain menjadi catatan pengingat, tulisan juga menjadi bukti saya "MENGADA".
Terima kasih, Prof.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Aku pandai berbicara. Aku pandai merangkai kata. Aku pandai berkata-kata. Aku pandai bercerita. Ungkapan yang aku utarakan, aku tuliskan dalam tulisanku. Kata yang aku rangkai, aku tuliskan dalam tulisanku. Kata-kata yang aku utarakan, aku tuliskan dalam tulisanku. Cerita yang aku utarakan, aku tuliskan dalam tulisanku. Oh tulisan, aku selalu mempertimbangkanmu sebelum aku menuliskanmu. Aku tak ingin semua kata-kataku tertulis di tulisanku. Aku perlu memilahnya agar menjadi tulisan yang baik. Tanpa aku sadari, ternyata tulisanku tidak mampu mengikuti kata-kataku.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kata-kata merupakan suatu buah dari pemikiran yang kita lakukan. Kata-kata yang kita keluarkan merupakan sebuah cerminan apa yang sedang kita pikirkan. Sama halnya seperti kegiatan yang tidak akan mampu mengikuti tulisan, tulisanpun tidak akan mampu mengikuti kata-kata yang kita ucapkan. Hal tersebut dikarenakan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki keterbatasan didalam kesempurnaannya.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Manusia memang pandai berkata-kata. Kata-kata dan tulisan sejatinya sama-sama merupakan sebagian dari hasil pemikiran manusia. Namun demikian, kata-kata dan tulisan sama-sama tidak akan pernah mampu mengikuti pikiran manusia. Karena manusi mampu memikirkan segala sesuatu secara ideal, sementara tulisan dan kata-kata tak akan mampu.
Tulisan tidak mampu mengikuti kata-kata, artinya manusia memang tidak mampu melakukan banyak hal dalam sekali waktu. Sementara aku menuliskan kata-kataku, dalam waktu itu pula kata-kataku telah melesat jauh. Sungguh, sejatinya tulisanku tak mampu mengikuti kata-kataku.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Selayaknya semua aktifitas tidak bisa direka ulang dengan sangat detail dalam sebuah tulisan. Sama halnya dengan hal yang ucapkan bila diulang kembali atau diminta untuk diucapkan kembali seperti semula juga akan berbeda susunan kalimatnya kecuali membaca script. Sehingga kebanyakan pekerjaan notulen yang mencatat segala hal yang diutarakan pemateri hasil akhirnya akan berupa inti dari materi, bukan persis seperti apa yang dikatakan pemateri.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Berbeda kasus dengan presenter yang maju ke depan, maka kini mengambil peran si notulen yang ingin menuliskan apa yang dipresentasikan oleh presenter. Bukannya tidak mungkin , maka akan ditemukan catatan yang berisi bahwa mereka para notulen hanya menuliskan yang penting-penting saja dan merupakan inti dari segala kegiatan hari itu. Oleh karena itu bisa menjadi antara kata-kata dan tulisan mmang tidak ada prioritas tetapi hanya lebih ke seni menulis yang menginginkan untuk lebih singkat saja dan sudah mengena pada intinya.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Tulisan itu merupakan himpunan dari kata-kata. Dalam dunia tidak ada kata sempurna, tidak ada akurasi yang absolut. Bahkan dalam statistic nampak jelas setiap perhitungan selalu diakhiri dengan toleransi. Lebih mudah kita ambil contoh orang saat membuat adonan makanan, apakah semua tepung itu akan menjadi makanan? Tidak pasti ada beberapa sisa atau ada beberapa yang jatuh. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil tidak akan pernah mampu mengikuti komponennya, seperti juga tulisan yang tisak akan mempu mengikuti kata-kata.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Kemampuan berpikir lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan tangan kita untuk menulis. Tulisan kita tidak akan mampu mengikuti apa yang kita pikirkan dan apa yang kita ucapkan. Pada hakekatnya manusia memiliki keterbatasan, termasuk saat tulisan tidak mampu mengejar apa yang ada di pikiran.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Menulis sebuah kata saja menurut saya mudah tetapi menulis dengan kekoherenan, sesuai dengan apa yang disampaikan tidak mudah. Karena manusia terbatas dalam berpikir untuk mentransferkannya ke dalam kata-kata. Sehingga apa yang akan kita tulis tidak mampu mengikuti kata-kata yang telah ada. Dan jika pikiran kita tidak fokus maka makin sulit untuk menuliskannya dalam kata-kata.