The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Feb 12, 2013
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 12: Apakah Matematika Kontradiktif? (Bagian kedua)
Oleh Marsigit
Seperti yang telah saya katakan bahwa pertanyaan ini hanyalah menyangkut "skala ketelitian memandang dan menguji konsistensi logika dan bentuk formal matematikanya".
Seperti kita ketahui bahwa secara filosofis, semua Logicist dan Formalist tanpa kecuali adalah seorang Foundamentalist. Artinya bahwa Sistem atau Struktur Matematika yang dikembangkan berawal dari Anggapan atau Pra-anggapan (Assumption or Pre-assumption) yang contohnya bisa berupa Unsur Primitif (Primitive Element), Kesepakatan (Convention/Agreement), Pengandaian (Assumption) atau Definition.
Sistem Matematika yang terbuka terancam oleh Ketidaklengkapannya; dan Sistem Matematika yang tertutup terancam Ketidakkonsistenannya (Teorema Kelengkapan dan Teorema Ketidaklengkapan dari Godel). Artinya, agar tetap terjamin Konsistensi logika matematikanya maka kaum Logicist-Formalist-Foundationalist cenderung membangun Sistem Matematika yang bersifat Tertutup.
Skala ketelitian memandang dan menguji konsistensi dan Ketidak-kontrakdisian Sistem Matematika berkenaan dengan Awal-Akhirnya Sistem, Sub-sistem, atau Unsur-unsur atau Elemennya.
Tidak dibantah bahwa jika Sistem Matematika mencakup Asumsi Dasar, Definisi, Aksioma, Teorema sampai pada Lema-lemanya, maka selama ini kaum Logicist-Formalist-Foundationalist telah berhasil membuktikan kokohnya Konsistensi dan Tiadanya Kontradiksi (menurut istilah almh Prof. Ir RMJT Soehakso, sebagai Rigor).
Lantas dimanakah relevansi pertanyaan "Apakah Matematika Kontradiktif"? Relevansinya adalah bahwa pertanyaan ini berusaha Menguji adanya Kontradiksi pada setiap Unsur-unsurnya dari sistem matematika yang ada.
Hasilnya sangat mengejutkan, karena DITEMUKAN BAHWA SETIAP UNSUR PEMBENTUK SISTEM MATEMATIKA TERNYATA BERSIFAT KONTRADIKTIF. Anehnya, unsur-unsur kontradiktif demikian telah berhasil membangun Sistem Matematika yang diklaim oleh Logicist-Formalist-Foundationalist sebagai KONSISTEN dan TIDAK KONTRADIKTIF.
Bagimana kita menemukan Kontradiksi dari setiap unsur-unsur itu? Akan saya uraikan pada Bagian Ketiga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Berdasarkan postingan ini telah dijelaskan bahwa kaum logicst-formalist-foundationalist membangun matematika dalam sistem tertutup untuk mempertahankan kekonsistenan dari matematika. Sehingga setiap unsur-unsur dalam matematika merupakan konsisten dan tidak kontradiktif. Akan tetapi Pak Marsigit menemukan kontradiksi dalam setiap unsur-unsur matematika yang bertentangan dengan pendapat kaum logicst-formalist-foundationalist. Mungkinkah terjadi kontradiksi karena membangun matematika dengan sistem terbuka?
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb
Sebagian besar atau bahkan semua orang mengetahui bahwa matematika tidak kontradiktif. Sistem matematika yang mencakup asumsi dasar, definisi, aksioma, teorema sampai pada lema-lemanya berhasil membuktikan kokohnya konsistensi dan tidak ada kontradiksi. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membuktikan bahwa matematika tidak kontradiktif. Namun anehnya ternyada ditemukan bahwa setiap untuk pembentuk sistem matematika ternyata bersifat kontradiktif. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi semua orang, bagian mana yang merupakan kontradiktif dan bagaimana cara mengetahuinya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Berdasarkan elegi ini terdapat sistema matematika yang terbuka dan sistema matematika yang tertutup. Dijelaskan bahwa kaum Logicist-Formalist-Foundationalist membangun sistem matematika yang tertutup agar terjamin konsistensi logika matematika. Hal ini berarti ketiga kaum ini menyadari bahwa memang dalam matematika yang murni tersebut ada kontradiksi, namun diusahakan diperhalus agar matematika tidak kelihatan kontradiktif, sementara itu ketiga kaum itu berupa memperbaiki kontradiksi yang terjadi sehingga mengklaim bahwa tidak ada kontradiksi dalam matematika.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Matematika sifatnya tidak kontradiktif. Semuanya memerlukan pembuktian bahwa segala sesuatu dikatakan benar harus ada buktinya. Dua buah bilangan ganjil jika dijumlahkan menghasilkan bilangan genap juga ada pembuktiannya, kenapaa bisa begitu? Namun jika ada beberapa teori yang mengatakan bahwa matematika bersifat kontrakdktif, perlu juga ada pembuktiannya.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Terkadang beberapa orang menganggap bahwa matematika tidak konsisten terutama pada skala ketelitian dan kelengkapan. Padahal dua hal tersebut merupakan dasar utama dalam matematika dan hal tersebut jugalah yang membuat matematika tak terbantahkan. Segala asumsi-asumsi dasar, definisi, aksioma dll pasti mencakup unsur ketelitian dalam logika serta kelengkapan isi.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Ternyata pertanyaan apakah matematika kontradiktif, relevansinya adalah bahwa pertanyaan ini berusaha menguji adanya kontradiksi pada setiap unsur-unsurnya dari system matematika yang ada. Dan faktanya setiap unsur pembentuk system matematika bersifat kontradiktif. Padahal Logicst-Formalist-Foundationalist telah mengklaim system matematika sebagai konsisten dan tidak kontradiktif. Sungguh, jangan mendeterminkan sesuatu jika belum teruji kebenarannya.Sungguh, kebenaran yang absolut hanyalah milik Allah semata.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kalimat terakhir dari elegi diatas sangatlah menarik. Dan dari kalimat terakhir tersebut yang dapat saya simpulkan adalah perlu adanya pemahaman sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya terhadap matematika. Dengan adanya pemahaman yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya akan mengarah kepada apa sebenarnya yang dimaksud konsisten dan kontradiksi dalam matematika.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P.Mat A 2018
Dalam sistem matematika, setiap unsur kontradiktif. Seperti pemahaman saya berkaitan itu adalah sistem matematika yang ada sekarang dapat dibuktikan dari suatu kontradiksi dari ilmu tersebut sehingga akan membuktikan suatu konsistensi. Jadi suatu konsistensi yang ada dalam matematika dapat dibuktikan dengan cara konradiktif dari pernyataan tersebut.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Kontradiktif dalam matematika dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran. Dengan adanya kontradiksi maka dibuktikan bahwa hal tersebut tidak benar. Karena kebenaran jika benar jika diketahui dia benar dan ketidakbenaran itu benar jika diketahui ketidakbenarannya.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Saya kurang terlalu memahami dan setuju akan kalimat ditemukan bahwa setiap unsur pembentuk sistem matematika bersifat kontradiktif. Karna seperti yang kita ketahui bahwa asumsi dasar, definisi, aksioma, teorema dan lema-lema pada matematika berhasil membuktikan kokohnya konsistensi dan tidak ada kontradiksi. Pembuktian dalam matematika juga berfungsi untuk menolak asumsi ketidak konsistenan matematika.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Sebanar-benar merasa tidak jelas adalah jelas, dan sebenar-benar jelas adalah ketidakjelasan. Semakin merasa jelas sesungguhnya semakin menjauhkan diri dari kejelasan tersebut.
Bagitu pula dengan matematika, janganlah merasa jelas yang merasa paling mengerti bahwa matematika itu konsisten, karena nyatanya adalah salah.
Dan ternyata jawaban atas kekacauan yang melanda pikiran adalah benar adanya, benar-benar mengacaukan. Bagaimana bisa matematika ternyata kontradiktif?
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pada postingan bagian kedua tentang apakah matematika itu kontradiktif, kali ini mengungkapkan bahwa unsur yang membentuk matematika ternyata kontradiktif. Padahal melalui sifat matematika yang konsisten itu membuat matematika tidak kontradiktif. Kedua pernyataan tersebut membuat topik ini semakin menarik. Sesungguhnya apakah matematika itu kontradiktif atau bukan? Hal itu akan diuraikan lebih lanjut.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kontradiksi adalah pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan atau bertentangan. Tidak konsisten belum tentu kontradiksi. Tetapi kontradiksi pastilah tidak konsisten. Artinya jika kita mampu menemukan kontradiksi pada unsur- unsur tersebut maka unsur-unsur itu pastilah tidak konsisten. Oleh karena itu akan timbul pertanyaan tentang pertanyaan itu sendiri.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Dari kalimat "Apakah Matematika Kontradiktif"? Relevansinya adalah bahwa pertanyaan ini berusaha Menguji adanya Kontradiksi pada setiap Unsur-unsurnya dari sistem matematika yang ada. Saya dapat meenmukan bahwa terkadang, pertanyaan digunakan untuk memancing siswa untuk berpikir lebih lanjut mengenai suatu materi. Begitu halnya pada kalimat sebelumnya.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Logicist-Formalist adalah seorang Foundalist. Kaum Logicist-Formalist Foundalist membangung system matematika yang bersifat tertutup. Logicist dan Formalist memandang bahwa matematika adalah konsistensi dan tidak kontradiktif. Konsisitensi dan ketidak-kontradiksian matematika meliputi awal-akhiran system, sub sistem, atau unsur-unsur atau elemennya. Sedangkan ketika relevansi pertanyaan diungkapkan, ditemukanlah bahwa matematika bersifat kontradiktif.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Pada artikel ini dituliskan bahwa “Sistem Matematika yang terbuka terancam oleh Ketidaklengkapannya; dan Sistem Matematika yang tertutup terancam Ketidakkonsistenannya (Teorema Kelengkapan dan Teorema Ketidaklengkapan dari Godel).” Untuk setiap teori formal yang secara efektif dihasilkan dan yang konsisten, akan membuktikan kebenaran aritmetika dasar tertentu, ada suatu pernyataan aritmetika yang benar.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Berdasarkan elegi tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa logistic-formalist-foundationalist akan membangun system dan mempertahankan kekonsistenan logika dari matematika. Hal ini membuktikan bahwa matematika tidak kontradiktif namun matematika murni ada kontradiktif. logistic-formalist-foundationalist akan memperbaiki yang kontradiksi dan mengakui bahwa matematika tidak kontradiksi.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Pada hakikatnya kontradiksi dalam matematika adalah kontradiksi yang tidak termakan oleh ruang dan waktu. Berbeda dengan kontradiksi yang biasa kita perbincangkan pada kehidupan kita sehari-hari yang masih terikat oleh ruang dan waktu. Jika kita mengerti akan kontradiksi yang dimaksud dalam matematika, maka kita mengerti bahwa di dunia ini semua adalah kekontradiksian yang tiada henti.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Selama ini banyak yang mengatakan bahwa matematika tidak kontradiksi karena merupakan ilmu pasti. Namun dalam tulisan di atas menyatakan bahwa ditemukan setiap unsur pembentuk sistem matematika ternyata bersifat kontradiktif. Anehnya, unsur-unsur kontradiktif demikian telah berhasil membangun Sistem matematika yang diklaim oleh Logicist-Formalist-Foundationalist sebagai konsisten dan tidak kontradiktif.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Dari elegi di atas, kaum logicist-formalist-foundationalist telah membuktikan konsistensi dan tidak adanya kontradiksi dalam sistem matematika. Dalam hal ini, sistem matematika yang berkenaan dengan awal-akhirnya sistem, sub-sistem, atau unsur-unsur atau elemennya diteliti dan diuji konsistensi dan ketidak-kontrakdisiannya. Meskipun begitu, ternyata tetap ada kontradiksi pada setiap unsur-unsur dari sistem matematika yang ada.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Matematika yang kontradiktif seperti yang dijelaskan diatas menyangkut untuk menguji adanya kontradiksi pada setiap unsur-unsurnya dari sistem matematika yang ada dimana unsur-unsur kontradiktif tersebut diklaim oleh logicist-formalist-foundationalist sebagai konsisten dan tidak konsisten. Dan menurut saya itu perbedaan presepsi awal tentang matematika itu sendiri, dan terkait dengan kesadaran ruang waktunya.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Para Logicist dan Formalist meyakini bahwa matematika itu konsisten dan tidak kontradiktif. Seperti halnya matematika formal berada dalam pikiran berdasarkan asumsi-asumsi dan sifatnya konsisten. Matematika tersebut didasari dengan definisi, aksioma, teorma, dst yang bersifat konsisten. Namun, ternyata ditemukan bahwa setiap unsur pembentuk sistem matematika ternyata bersifat kontradiktif. Seperti halnya dengan matematika sekolah (matematika konkret) ada kemungkinan bersifat tidak konsisten. Hal ini karena matematika sekolah terikat oleh ruang dan waktu.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hal yang menjadi buah pikiran dari elegi ini adalah Sistem atau Struktur Matematika yang dikembangkan berawal dari Anggapan atau Pra-anggapan (Assumption or Pre-assumption) yang contohnya bisa berupa Unsur Primitif (Primitive Element), Kesepakatan(Convention/Agreement), Pengandaian (Assumption) atau Definition. Dari elegi ini disimpulkan bahwa Sistem Matematika yang terbuka terancam oleh Ketidaklengkapannya; dan Sistem Matematika yang tertutup terancam Ketidakkonsistenannya (Teorema Kelengkapan dan Teorema Ketidaklengkapan dari Godel). Artinya, agar tetap terjamin Konsistensi logika matematikanya maka kaum Logicist-Formalist-Foundationalist cenderung membangun Sistem Matematika yang bersifat Tertutup. terimakasih
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Uji konsistensi dan kurangnya sistem kontradiksi yang berkaitan dengan sistem awal matematika, sub-sistem, atau unsur-unsur atau elemennya. Kontradiksi matematika berasal dari kontradiksi dari setiap elemen pembentuk sistem matematika. Kontradiksi didasarkan pada intuisi ruang dan waktu. Dari kontradiksi ini akan membangun konsistensi matematika.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Dari postingan Bapak di atas, dikatakan bahwa setiap unsur pembentuk sistem matematika bersifat kontradiktif, namun setiap unsur tersebut telah mambangun matematika yang konsisten dan tidak kontradiksi. Sistem matematika itu sendiri bersifat tertutup. Karena bersifat tertutup terancam oleh ketidakkonsistenannya.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Untuk menjamin Konsistensi logika matematika dan tidak kontradiktif kaum Logicist-Formalist-Foundationalist cenderung membangun Sistem Matematika yang bersifat Tertutup. Dan dalam sistem Matematika mencakup Asumsi Dasar, Definisi, Aksioma, Teorema sampai pada Lema-lemanya, kaum Logicist-Formalist-Foundationalist telah berhasil membuktikan kokohnya Konsistensi dan Tiadanya Kontradiksi. Namun, menurut pak marsigit unsur-unsur pembentuk system matematika inilah ternyata yang kontradiktif.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A 2019
Berdasarkan artikel di atas kaum logicist-formalist-foundationalist membangun matematika dalam sistem tertutup untuk menjaga kekonsistenan dari matematika. Mereka percaya bahwa setiap unsur-unsur dari matematika merupakan konsisten dan tidak kontradiktif. Akan tetapi Prof. Marsigit menemukan kontradiksi dalam setiap unsur matematika. Hal ini bertentangan dengan pendapat kaum logicist-formalist-foundationalist.
Lovie Adikayanti
ReplyDelete19709251068
S2 Pendidikan Matematika D
Assalamualaikum wr.wb
Memang tidak dipungkiri teorema-teorema yang ada dalam buku itu terbukti benar dan saya pun mengakuinya. Sehingga ketika kita menggunakan teorema untuk mengerjakan suatu masalah matematis maka sudah tak perlu diragukan lagi kebenaran teorema tersebut. Namun masih nyambung dengan komentar saya pada bagian ke satu yaitu ketika membuktikan akar 2 bilangan irrasioal maka menggunakan hukum kontadiktif.
Kemudian dalam elegi ini ada kalimat berbunyi ditemukan bahwa setiap unsur pembentuk sistem matematika ternyata bersifat kontradiktif. Karena tidaklah terbentuk suatu teorema jika tanpa bukti. Nah ini sesuai dengan contoh di komentar saya pertama. Dalam membentuk teorema akar 2 adalah bilangan irrasioanal buktinya menggunakan hukum kontradiktif..
Ahmad Syajili
ReplyDelete19709251066
S2 PM D 2019
Assalamualaikum wr.wb
Pada bagian ini saya menemukan bahwa sistem matematika yang dibangun oleh para Logicist, Formalist dan Foundationalist cenderung membangun sistem yang tertutup dimana mereka meyakini bahwa matematika itu bersifat konsisten dan tidak kontradiktif. Sebagai contoh yang membuktikan bahwa matematika itu konsisten terlihat dari pembentukan definisi, aksioma, teorema, hingga lema yang konsisten. Namun ternyata ditemukan bahwa setiap unsur dari pembentuk sistem matematika tersebut bersifat kontardiktif. Sehingga perlu dipertanyakan lagi kekonsistenan matematika yang diklaim oleh para Logicist, Formalist dan Foundationalist.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sebagaian besar orang menganggap bahwa matematika itu pasti. Sehingga dapat dikatakan bahwa matematika itu tidak kontradiktif. Tetapi jika terdapat pandangan bahwa matematika itu kontradiktif akan membuat matematika dipandang sebagai ilmu yang tidak pasti. Setiap fenomena apapun yang terjadi dalam bidang matematika, aka nada alasan bukti kenapa dapat terjadi fenomena hal tersebut.