The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Feb 12, 2013
Pembelajaran Matematika Seperti Apa yang Kita Harapkan di SD?
Jika dikaitkan dengan pandangan tokoh Pendidikan Matematika Realistik (Realistic mathematics Education), Matematika merupakan kegiatan manusia (Freudenthal, 1977).
Menurut pandangannya Matematika harus dikaitkan dengan kenyataan, dekat dengan pengalaman anak dan relevan terhadap masyarakat, dengan tujuan menjadi bagian dari kegiatan kemanusiaan. Selain memandang matematika sebagai subyek yang ditransfer, Freudenthal menekankan ide matematika sebagai suatu kegiatan kemanusiaan. Pelajaran matematika harus memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk “dibimbing” dan “menemukan kembali” matematika dengan melakukannya. Oleh karena itu seorang guru harus mengetahui langkah-langkah pembelajarannya agar penyampaian sistematis. Seperti yang disampaikan oleh Zulkardi, 2002) langkah-langkah pembelajaran matematika realistik:
1. Persiapan
Selain menyiapkan masalah kontekstual, guru harus benar-benar memahami masalah dan memiliki berabagai macam strategi yang mungkin akan ditempuh siswa dalam menyelesaikannya.
2. Pembukaan
Pada bagian ini siswa diperkenalkan dengan strategi pembelajaran yang dipakai dan diperkenalkan kepada masalah dari dunia nyata. Kemudian siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara mereka sendiri.
3. Proses pembelajaran
Siswa mencoba berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan pengalamanya, dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Kemudian setiap siswa atau kelompok mempresentasikan hasil kerjanya didepan siswa atau kelompok lain dan siswa atau kelompok lain memberi tangggapan terhadap hasil kerja siswa atau kelompok penyaji. Guru mengamati jalannya diskusi kelas dan memberi tanggapan sambil mengarahkan siswa untuk mendapatkan strategi terbaik serta menemukan atauran atau prinsip yang bersifat lebih umum.
4. Penutup
Setelah mencapai kesepakatan tentang strategi terbaik melalui diskusi kelas, siswa diajak menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. Pada akhir pertemuan siswa harus mengerjakan soal evaluasi dalam bentuk matematika formal.
Sehingga menurut pendapat saya, dari beberapa uraian diatas menunjukkan bahwa tidak ada cara yang terbaik dalam membelajarkan matematika, kecuali kalau kita menjadi yang terbaik agak proses menjadi lebih baik. Seorang tak akan pernah berhenti belajar dan mencari mana yang akan menjadi pilihan bagi dirinya untuk melakukannya. Oleh karena tiu, marilah kita selalu siap dan peka terhadap segala perubahan yang ada dan mencintai profesi serta anaka didik seperti kita mencintai diri kita adanya.
( Sabina Ndiung SPd, Mahasiswa S2 Prodi DIKDAS UNY Angkatan 2007)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Matematika itu abstrak. Matematika itu memang sulit. Namun, bagaimana caranya bias menyampaikan matematika yang sulit ini menjadi mudah diterima. Dari postingan ini Saya setuju bahwa pembelajaran matematika di SD lebih mudah dengan mengawalinya dari sesuatu yang dekat dengan siswa. Karena siswa SD sebenarnya sudah memiliki intuisi matematika yang diperoleh baik dari TK/PAUD ataupun dari didikan orang tuanya. Sehingga ini menjadi jalan mudah yang dapat ditempuh guru dalam pembelajaran matematika. Jalan yang terbaik adalah menjad yang terbaik agar proses menjadi lebih baik.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Pada dasarnya anak SD masih berada pada tahap berpikir operasional kongkret, belum sampai pada tahap berpikir formal dimana siswa masih terikat dengan objek yang dapat dtangkap oleh pancaindra. Maka sangat diharapkan para guru mampu mengaitkan pembelajaran dengan benda konkrit, mampu memadukan pembelajaran dengan pengalaman sehari- hari siswa. Adanya alat peraga merupakan salah satu alat yang mendukung dalam proses abstraksi matematika siswa SD. Alat peraga disini maksudnya tidak hanya alat peraga dalam bentuk benda-benda konkrit tapi alat peraga juga bisa berasal dari ilustrasi berbagai contoh dalam kehidupan sehari-hari menggunakan konsep matematika. Hal lain yang berpengaruh dalam proses belajar matematika anak SD adalah pembelajaran intuitif. Pembelajaran intuitif ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara bermakna dan menempuh pembelajaran yang alamiah.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Tidak ada cara terbaik dalam membelajarkan matematika selain menjadi yang terbaik agar proses yang terjadi menjadi lebih baik. Menjadi guru yang terbaik tidak selalu dikaitkan dengan menjadi guru dengan segudang prestasi, namun lebih tepatnya berusaha melakukan dan memberi yang terbaik dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran, guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran dengan baik (materi, media, model, dll), menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dengan penuh semangat sehingga menimbulkan motivasi bagi siswa. Berikan yang terbaik untuk siswa, karena guru adalah salah satu faktor penentu keberhasilan siswa di masa mendatang.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb
Dalam mengajarkan matematika diharapkan dapat mengaitkannya dengan sesuatu yang dekat dengan kita dan ada dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak tidak merasa asing lagi dengan hal tersebut. dalam proses belajar mengajar ada bebrapa langkah-langkah pembelajaran matematika realistik yang diawali dengan persiapan guru, pembukaan, proses pembelajaran, dan penutup. Seorang guru tidakhanya tahu bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran, namun guru juga harus tau bagaimana cara yang baik untuk membuat siswanya paham. Dalam hal ini guru harus peka dengan keadaan siswa. Guru harus memahami bagaimana siswa belajar, bagaimana kemampuannya, bagaimana karakteristiknya, dan bagaimana siswa bersosialisasi. Tentu penting bagi guru untuk lebih memahami siswanya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru jangan pernah berhenti belajar, teruslah belajar dari apa yang terjadi, lakukan segala perbaikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dan persiapkan diri untuk menghadapi segala perubahan.
Wassalamualaikum wr.wb.
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb.
Saya sangat setuju dengan paparan saudara Aan tentang Guru harus memahami bagaimana siswa belajar, bagaimana kemampuannya, bagaimana karakteristiknya, dan bagaimana siswa bersosialisasi. Seorang guru akan memfasilitasi siswa-siswanya. Untuk itu penting bagi seorang guru untuk memahami apa saja yang dibutuhkan siswa dan memfasilitasinya dalam pembelajaran. Guru harus belajar dari bagaimana siswa belajara untuk dapat memberikan fasilitas terbaiknya.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Semakin ke sini jaman semakin canggih, kebanyakan guru mulai berinovasi dengan menggunaka teknologi sebagai bantuan media pembelajaran. Tetapi untuk usia SD lebih baik masih menggunakan cara tradisonal, maksudnya menggunakan media yang sesuai dengan umurnya, mudah ditemukan di sekitar sekolah, di sekitar rumah dan mengajari mereka sekalian bagaimana cara menyusun media pembelajaran yang menarik. Selain itu, pembelajaran di luar kelas yang bertemakan “back to nature” juga dianjurkan kepada siswa SD karena bila mereka sejak dini saja sudah diajak untuk mencintai lingkungan , maka akan bermanfaat bagi mereka di masa mendatang. Tetap menggunakan pembelajaran yang menggunakan arahan atau bimbingan dari guru, tetapi pelan-pelan siswa dilepas untuk menemukan caranya sendiri, hal itu akan membuat siswa bangga bahwa mereka menemukan cara mereka sendiri agar lebih paham.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Pembelajaran matematika realistik merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan realitas dan lingkungan yang dipahami oleh peserta didik. Pembelajaran ini lebih mempermudah karena dihubungkan dengan realita-realita konkrit yang dapat dipahami atau diamati secara langsung oleh peserta didik sehingga anak memiliki pengalaman tersendiri dan mampu mengkonstruk pemikiran mereka tersendiri mengenai apa yang mereka amati. Pembelajaran matematika realistik sebenarnya merupakan pembelajaran yang kini mulai ditinggalkan karena banyak guru yang mulai berpindah pada pembelajaran menggunakan teknologi. Terlepas apa model pembelajaran yang dipakai, guru harus melaksanakan proses pembelajaran dengan maksimal.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Proses pembelajaran seharusnya menyesuaikan dengan audiensinya atau siswanya. Jika mengajar di SD maka guru harus menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Dalam pembelajaran matematika di SD harus dimulai dengan berbasis kontekstual kemudian menuju ke abstrak sebab level berpikirnya masih low.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Anak SD pada umumnya masih kental dengan perasaan ingin bermain sehingga pembelajaran di kelas seharusnya lebih menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mendapatkan pembelajaran. Pembelajaran bisa dilakukan dengan ebrbagai macam variasi seperti melakukan kegiatan menyanyi bersama sebelum melakukan pembelajaran, kemudian dari masalah yang dihadapi siswa juga seharusnya lebih umum lagi sehingga siswa juga tidka mengeluh saat akan sekolah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Pembelajaran matematika yang diharapkan di SD bisa melalui pendekatan dengan pengalaman anak dan juga relevan hal itu bisa membuat anak menjadi nyaman dalam mengikuti pelajaran sehingga pembelajaran matematika tidak menjadi hal yang menakutkan bagi anak. Seperti kita ketahui bersama bahwa anak SD rata-rata berada pada tahap konkret menurut Jean Piaget, sehingga penting untuk membelajarkan matematika dengan kehidupan nyata atau benda-benda nyata berdasarkan tingkat kemampuan kognitif anak.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Jefri Mailool
ReplyDeletePEP 18701261002
Pembelajaran matematika di SD mesti memberi motivasi kepada para siswanya untuk antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika. tentu metode yang dikembangkan harus dengan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. kita harus memahami kebutuhan belajar peserta didik kita dan melayani sesuai dengan kebutuhan mereka maka pembelajaran itu menjadi pembelajaran yang bermakna.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Jika ditanya pembelajaran matematika seperti apa yang diharapkan, maka tentu jawaban yang saya sampaikan adalah pembelajaran yang diterima dengan sukacita oleh siswanya, pembelajaran yang disambut dan dinantikan siswanya bukan justru pembelajaran yang tidak diharapkan siswanya. Sesulit apapun mata pelajarannya pasti akan terasa ringan jika siswa menyembutnya dengan sukacita. Dengan sukacita siswa akan lebih ikhlas dalam menjalani setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapinya yang tentunya diiringi oleh bantuan dan dukungan kita selaku gurunya.
Dan jika ditanya pembelajaran matematika seperti apa yang diharapkan di SD, maka jawabannya sedikit lebih rumit. Masa sekolah dasar adalah masa penentu tentang bagaimana respon siswa terhadap matematika kedepannya. Jika seorang guru mampu membangkitkan minat siswa dalam bermatika sejak sekolah dasar kemungkinan besar siswa tersebut akan senantiasa menikmati matematika hingga ia dewasa. Masa sekolah dasar juga merupakan masa penentuan apakah penanaman konsep awal matematika siswa tepat atau tidak, dan itu adalah tugas kita selaku guru terlebih guru sekolah dasar.
Dan benar, bahwa tidak ada cara yang terbaik dalam membelajarkan matematika, kecuali kalau kita menjadi yang terbaik agar proses menjadi lebih baik.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Salah satu perangkat yang harus dipersiapkan oleh guru adalah RPP. RPP dibuat bertujuan untuk memberikan pedoman pada guru agar pembelajaran menjadi sistematis. Hal ini sama seperti yang disampaikan dalam artikel ini bahwa pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Matematika merupakan pelajaran paling sulit diantara pelajaran yang lainnya. Membelajarkan matematika di sekolah dasar harus disesuaikan dengan kemampuan anak, karena pada tahap ini anak sedang mengkontruksi keilmuannya. Pembelajaran di kelas harus dimulai dari persiapan, disini guru harus mempersiapkan diri dari segi keilmuan atau materi maupun mental. Tahapan selanjutnya yaitu pembukaan. Dalam tahap ini guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa masalah-masalah yang harus dipecahkan okeh siswa. Selanjutnya adalah proses pembelajaran yang mana guru mempersiapkan strategi-strategi untuk menyelesaikan masalah. Selanjutnya penutup yaitu dengan melakukan refleksi terhadap materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Yang pasti tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan dengan cara menyenangkan supaya siswa tidak merasa jenuh untuk belajar.
Deden Hidayat
Delete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Saya sependapat dengan pendapat saudara Septia bahwa pembelajaran matematika di sekolah dasar harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Untuk dapat melakukan hal tersebut tentunya diperlukan kepekaan dari seorang guru dalam memahami mengenai karakteristik-karakteristik siswa di kelas. Setalah memahami karakteristik dari siswa-siswanya di dalam kelas kemudian seorang guru dapat merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan memilih strategi atau metode yang sesuai.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb.
Artikel yang sangat menarik. Disebutkan bahwa pembelajaran Matematika harus dikaitkan dengan kenyataan. Saya sangat setuju dengan hal tersebut karena tarap berpikir siswa SD masih pada tahap berpikir dengan benda-benda asli atau kenyataan. Jadi belajar dengan dikaitkan dengan kenyataan menjadi hal yang lebih mudah dipahami oleh siswa SD.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Belajar matematika merupakan suatu proses yang terkait dengan ide-ide, gagasan, aturan atau hubungan yang diatur secara logis, sehingga dalam belajar matematika, siswa harus mencapai pemahamannya. Karena pemahaman merupakan kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Untuk dapat mencapai pemahaman, dalam proses pembelajaran siswa harus melakukan aktivitas mengkonstruksi pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan sehari-hari yang coba dipraktikkan. Misalnya mencari panjang diagonal ruang kelas, siswa melakukan praktek pengukuran kemudian hasilnya dicek dengan rumus (dikaitkan dengan teorema phytagoras), dan bisa juga siswa diminta untuk mensketsa (dikaitkan dengan materi skala pengukuran).
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Siswa sekolah dasar tentunya akan lebih dapat memahami matematika dengan baik jika materi yang dipelajari dikaitkan dengan kehidupan nyata atau sesuatu yang dekat dengan kehidupan siswa. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak beranggapan bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang bilangan. Dimana hal tersebut bisa memuncukan perasaan sulit ketika mempelajari matematika. Namun jika matematika dikaitkan dengan kehidupan nyata maka siswa akan lebih bisa menerimanya dan dapat memahami materi matematika dengan baik.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pola berpikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien. Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika. Sehingga diharapkan guru dapat menyeimbangkan karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan dengan menggunakan bahasa yang akan mudah dpahami.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
pada pembelajaran di sekolah dasar (SD), pada Lembar Kerja Siswa bagian mengamati, seharusnya siswa dihadapkan pada fenomena sehari-hari atau masalah nyata yang dituangkan dalam LKS. karena pada perkembangan di SD, anak masih harus belajar apa yang dilihat. Kemudian untuk langkah selanjutnya hampir sama dengan yang dijabarkan pada tulisan ini. Fenomena dan masalah nyata tersebut akan menjadikan LKS yang dibut bersifat kontekstual dan siswa dapat memahami manfaat mempelajari suatu topik matematika. Kemudian pada bagian menanya, siswa diminta untuk membuat pertanyaan tentang apa saja yang tertuang pada fenomena yang diamati. Hal ini akan membuat siswa berpikir kreatif dan menyusun strategi dalam memecahkan masalahnya.
Pembelajaran matematika di SD dan SMP hampir sama karena berawal dari sesuatu yang real. hanya saja pada pendalaman materinya, siswa SMP akan sedikit lebih abstrak.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Pembelajaran berkelanjutan yang sebelumnya dialami oleh anak-anak prasekolah hingga mencapai usia sekolah termasuk di dalamnya belajar matematika yang levelnya naik dari sebelumnya. Bila pembelajaran berkelanjutan yang dilakukan di SD ingin berdampak baik pada siswa, ada usaha-usaha yang harus dilakukan guru. Banyak harapan dari orangtua saat anak-anak mencapai usia SD, yaitu semakin terampil dan pikiran terbuka terhadap ilmu-ilmu baru dan bisa diterapkan di kehidupan sehari-harinya.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Setiap calon pendidik memiliki harapan yang terbaik untuk pembelajaran matematika di tingkat SD. Karena tingkat SD adalah sebuah dasar bagi seorang siswa untuk mengenal matematika. Memperkenalkan matematika dengan siswa SD melalui contoh yang konkrit yang bisa dicerna oleh pikiran. Metode dan media pembelajaran matematika yang diharapkan di SD semakin meningkat dan semakin kreatif. Sehingga memudahkan guru dalam proses pembelajaran didukung dengan media pembelajaran yang lengkap. Dilain sisi guru harus sadar agar juga inovatif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Dalam pembelajaran pada jenjang SD, pembelajaran matematika realistik (RME) merupakan salah satu pembelajaran yang sesuai karena pada tingkat ini anak belum bisa untuk berfikir secara abstrak. Guru memulai pembelajaran matematika melalui hal yang konkret dan realistik agar anak lebih mudah terhubung dengan materi yang diajarkan. Cara pandang guru terhadap matematika akan mempengaruhi bagaimana ia membelajarkan matematika kepada para siswanya. Sebagai contoh seorang guru akan mengajarkan kepada anak konsep tentang 3. Konsep tentang 5 merupakan sesuatu yang abstrak. Untuk mengajarkan hal tersebut kepada siswa SD, guru harus mengkaitkan konsep 3 tersebut dengan objek-objek konkret pada siswa, misal 3 bola, 3 kelereng, 3 permen, dsb..
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Hakekat matematika SD adalah Hakekat matematika Sekolah.
Menurut Ebutt dan Straker (1995), Hakekat Matematika Sekolah meliputi:
1. Mencari pola-pola atau hubungan antar satu konsep dengan konsep yang lain.
2. Melakukan kegiatan investigasi sesuai dengan kemampuan masing-masing anak.
3. Mencoba menyelesaikan permasalahan matematika.
4. Mengomunikasikan hasil-hasilnya kepada teman atau guru baik secara lisan maupun tertulis.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Matematika untuk anak-anak atau dalam hal ini siswa sekolah dasar ialah matematika sekolah. Karena untuk anak-anak, matematika sekolah bersifat konkret dan kontekstual. Karena itu munculah pembelajaran realistik. Pembelajaran tersebut berasal dari Belanda yang kemudian disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dan disebut sebagai Pendidikan Realistik Indonesia (PMRI). Saya setuju bahwa pembelajaran ini dapat menjadi opsi bagi guru dalam membelajarkan matematika pada siswa SD. Pada pembelajaran ini menekankan aktivitas siswa dalam memperoleh pengetahuannya. Matematika dikaitkan dengan realita sehingga matematika dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan sehari-harinya. Maka peran guru dalam menentukan konteks apa yang relevan dan dapat benar-benar memfasilitasi belajar siswa sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. PMRI menganggap bahwa pembelajaran matematika di sekolah harus berangkat dari hal-hal yang nyata dan dekat bagi siswa. PMRI memiliki beberapa langkah, yakni: persiapan, pembukaan, proses pembelajaran, dan penutup. PMRI dapat menjadi salah satu pilihan bagi guru dalam merancang pembelajaran di kelas, karena sejatinya tiadalah cara terbaik untuk membelajarkan matematika kecuali selalu berusa menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang kita lakukan. Kuncinya adalah selalu belajar dan berusaha melakukan segala sesuatu dengan sepenuhnya.
Anggoro Yugo Pamungkas
ReplyDelete18709251026
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdasarkan pertanyaan pada judul artikel diatas, menurut saya pembelajaran matematika yang dapat dilakukan di SD yaitu, pembelajaran yanh dapat menciptakan siswa SD mencintai matematika. Karena siswa SD, ingatan mereka masih sangat mudah dalam mencerna apa yang diterima. Apabila pembelajaran menyeramkan, takutnya mereka akan slalu mengingat dan membenci berkepanjangan pada matematika hingga mereka masuk ke SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Jika seseorang benci, maka apa yang diberikan, tidak akan bisa diterima dengan baik. Dengan demikian, Pembelajaran yg dapat dilakukan anak SD bisa dengan membuat pembelajaran matematika berbasis permainan, memberikan PR yang mudah dan slalu memberikan motivasi. Yang harapannya, siswa SD mengingat bahwa mata pelajar matematika menyenangkan.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pembelajaran matematika yang cocok untuk usia sekolah dasar adalah pembelajaran yang menyenangkan dan efektif, dimana anak tidak disuruh untuk menghafalkan konsep-konsep matematika, tetapi bagaimana anak menemukan konsep tesebut melalui pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan keseharian siswa. Sesuai hasil penelitian Paiget bahwa anak pada usia SD masih dalam tahap operasional konkrit, yaitu dimana proses pembelajaran harus didasarkan pada hal-hal yang konkret.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pembelajaran matematika di sd disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak sd. Pembelajaran matematika berbasis realistik sangatlah membantu siswa untuk memahami konsep matematika. Mengenalkan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari siswa kedalam konsep yang akan diajarkan. Memberikan motivasi yang sesuai untuk meningkatkan minat belajar anak. Memberikan umpan balik. Serta menggunakan bahasa yang muda dipahami oleh anak. terimakasih
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Saya melihat dokemantasi teman-teman saya yang mengajar di SD kalau pembelajaran yang mereka terapkan lebih menarik, aktif, dan kreatif dibandingkan saat saya SD dulu. Seiring berjalannya waktu, guru-guru saat ini maulai berinovasi dan berupaya menciptakan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. Upaya ini pun dibarengi dengan niat, kemauan, dan menyempatkan waktu untuk menyiapkan segala perangkat dan peralatan yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru senantiasa menyadari langkah-langkah pembelajaran yaitu persiapan, pembukaan, proses pembelajaran, dan penutup. Tiap langakah tersebut terdapat berbagai aktivitas pembelajaran yang membutuhkan perhatian yang mana lebih mengaktifkan siswa dibanding gurunya yang hanya mengandalkan ceramah.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Pembelajaran matematika akan lebih efektif apabila matematika lebih dekat dengan kehidupan siswa, entah dari pengalamannya ataupun suatu hal yang berhubungan dengan apa yang ada di lingkungannya. Artinya, dari pembelajaran matematika itu sendiri, pengetahuan yang diperoleh siswa dapat digunakan dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari. Hal itu karena pada dasarnya siswa SD akan lebih paham pada sesuatu hal yang bersifat real (yang dekat dengan masalah dunia nyatanya).
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Terkait dengan langkah pembelajaran tersebut, dengan pemecahan masalah, pada umumnya siswa akan lebih memahami dan mengingat ilmu lebih lama, apabila siswa dapat mencari sendiri cara memecahkan masalah tertentu. Namun hal itu tidak terlepas dari bimbingan guru untuk mengarahkannya menuju penyelesaian masalah yang benar. Langkah-langkah pembelajaran tersebut memang sistematik, dengan diskusi siswa baik dalam individu maupun kelompok, mempresentasikan hasil karyanya, dan diakhiri dengan menarik kesimpulan bersama-sama yang didampingi oleh guru. Tentunya guru tidak boleh terpaku pada satu strategi pembelajaran saja, karena guru juga harus menggunakan strategi yang bervariasi demi terciptanya pembelajaran yang inovatif.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Seorang guru sebelum melakukanproses pembelajaran pasti akan membuat rencana pembelajaran yang isinya tentang apa yang akan disampaikan dala proses pembelajaran. Pada tahap persiapan guru harus berpikir Panjang mengenai apa materi yang akan disampaikan, masalah apa yang harus dibahas, kemudian bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut yang siswa dapat dijangkau oleh siswa.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Pada proses pembelajaran, guru mengaplikasikan rencana pembelajaran di kelas. Harapannya rencana pelaksanaannya sesuai tetapi besar kemungkinan berbeda karena masih rencana pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan membebaskan siswa dalam mengkostruk pengetahuannya. Sehingga siswa dapat menemukan apa yang merupakan tujuan dari pembelajaran yang berlangsung.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Pembelajaran matematika akan menjadi lebih baik jika kita melakukan yang terbaik dalam pembelajaran tersebut. Tetapi menjadi terbaik pasti membutuhkan usaha yang tidak sedikit, harus mempunyai ekstra usaha untuk melakukannya. Belajar menjadi yang terbaik dimulai dari dalam diri kita sendiri dengan selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan bersyukur dengan keadaan yang telah diberikan kepada kita.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Pembelajaran matematika yang diharapkan di SD adalah pembelajaran matematika yang sesuai dengan karakter, keadaan psikologis, kemampuan perkembangan kognitif, maupun kebutuhan siswa SD. Pembelajaran matematika bagi anak SD itu menggunakan matematika sekolah yaitu cabang matematika yang di ajarkan kepada anak-anak usia sekolah. Matematika sekolah dekat dengan hal-hal yang konkrit agar mudah untuk dipahami oleh siswa.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Pembelajaran matematika di SD, anak masih belajar tentang apa yang dilihat. Kemudian untuk langkah selanjutnya hampir sama dengan yang dijabarkan pada tulisan ini. Fenomena dan masalah nyata tersebut akan menjadikan LKS yang dibut bersifat kontekstual dan siswa dapat memahami manfaat mempelajari suatu topik matematika. Kemudian pada bagian menanya, siswa diminta untuk membuat pertanyaan tentang apa saja yang tertuang pada fenomena yang diamati. Hal ini akan membuat siswa berpikir kreatif dan menyusun strategi dalam memecahkan masalahnya. Pembelajaran matematika di SD dan SMP hampir sama karena berawal dari sesuatu yang real. hanya saja pada pendalaman materinya, siswa SMP akan sedikit lebih abstrak.
Ahmad Syajili
ReplyDelete19709251066
S2 PM D 2019
Dalam mempelajari matematika, memang lebih baik jika mempelajarinya berangkat dari kenyataan sehari-hari yang dekat dengan kehidupan siswa. Karena pada dasarnya siswa menyukai hal-hal yang bersifat dekat dengan lingkungan disekitarnya, sehingga siswa benar-benar merasakan manfaat dari hal yang mereka pelajari tersebut. Seperti yang ditekankan oleh Freudenthal bahwa dalam mempelajari matematika sebaiknya siswa diberikan kebebasan untuk dibimbing dan menemukan kembali matematika dengan melakukan berbagai kegiatan. Dengan demikian, keaktifan siswa sangat dituntut disini. Bagaimana siswa mampu mengeksplor dirinya untuk berkreasi dan berkreatifitas, dengan guru bertindak sebagai fasilitator. Maka diharapkan siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Selanjutnya, berdasarkan langkah-langkah pembelajaran matematika realistik terdapat empat tahapan, yaitu persiapan, pembukaan, proses pembelajaran, dan penutup. Keempat tahapan tersebut harus saling bersinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran yang mesti dipersiapkan secara matang oleh guru dengan menimbang masalah kontekstual dan kemampuan siswa dalam menerima materi.
Melalui artikel ini, saya menjadi lebih paham bagaimana seharusnya guru memilih cara terbaik untuk memberikan pelajaran kepada siswanya sehingga menghasilkan pembelajaran yang optimal.
Lovie Adikayanti
ReplyDelete19709251068
S2 Pendidikan Matematika D
Assalamualaikum wr.wb
Pembelajaran matematika akan lebih efektif apabila matematika lebih dekat dengan kehidupan peserta didik , dari pengalamannya ataupun suatu hal yang berhubungan dengan apa yang ada di lingkungannya. Artinya, dari pembelajaran matematika itu sendiri, pengetahuan yang diperoleh peserta didik dapat digunakan dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari. Hal itu karena pada dasarnya siswa SD akan lebih paham pada sesuatu hal yang bersifat nyata yang dekat dengan masalah kehidupan sehari-hari.
Terkait dengan langkah-langkah pembelajaran tersebut, Pada umumnya peserta didik akan lebih memahami dan mengingat ilmu lebih lama, apabila peserta didik dapat mencari sendiri cara memecahkan masalah tertentu. Namun hal itu tidak terlepas dari bimbingan guru untuk mengarahkannya menuju penyelesaian masalah yang benar. Langkah-langkah pembelajaran tersebut memang sistematik, dengan diskusi siswa baik dalam individu maupun kelompok, mempresentasikan hasil karyanya, dan diakhiri dengan menarik kesimpulan bersama-sama yang didampingi oleh guru. Tentunya guru tidak boleh terpaku pada satu strategi pembelajaran saja, karena guru juga harus menggunakan strategi yang bervariasi demi terciptanya pembelajaran yang inovatif.
Assalamu'alaykum wr wb
ReplyDeleteDwi Kawuryani
19709251061
Pendidikan Matematika S2 D
dalam postingan tersebut saya dapat menangkap 2 poin penting yang saat ini sering dilupakan oleh guru SD. yang pertama adalah guru perlu menyiapkan masalah kontekstual dalam proses persiapan. sementara seperti yang saat ini dapat kita amati di banyak SD bahwa guru biasanya memberikan permasalahan kontekstual sedikit saja lalu langsung diberikan bagaimana prosedur penyelesaian masalah tersebut. masalah yang kedua yaitu tentang siswa diberikan kesempatan untuk mencoba banyak prosedur penyelesaian. Masalah yang satu ini sangat jarang diterapkan oleh guru karena pada pembelajaran SD biasanya siswa diajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang efektif sesuai persepsi guru sehingga siswa sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk menemukan berbagai prosedur penyelesaian masalah menurut dia sendiri. akibatnya banyak siswa yang berpikir bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah adalah cara yang diberikan oleh guru dan ketika siswa SD diberikan prosedur penyelesaian masalah yang lain siswa akan berpikir prosedur itu salah karena tidak dibenarkan oleh gurunya.
Wassalamu'alaikum wr wb
Khintoko Intan Permatasari
ReplyDelete19701251020
PEP A S2 2019
Assalamu'alaikum wr.wb
Pembelajaran matematika harus relevan terhadap masyarakat dan sesuai dengan pengalaman anak. Salah satunya adalah dalam pembelajaran realistik yang mangaitkan lingkungan dalam suatu pembelajaran matematika. Selain supaya siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran siswa juga dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu pembelajaran matematika bukan menjadi sesuatu yang sulit akan tetapi menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan dipelajari oleh siswa.
Dini Senjaningrum
ReplyDelete19709251067
Pendidikan Matematika D 2019
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan dimana Matematika secara teori mulai diajarkan. Pada tahap ini lah awal konsep tentang matematika mulai dibentuk secara formal. Pada tulisan di atas, banyak diberikan informasi bagaimana seharusnya matematika disampaikan dan dipelajari. Untuk membangun konsep matematika yang kuat, kita harus mempunyai dasar yang baik. Jika konsep tersebut telah terbentuk, maka anggapan bahwa matematika itu sulit akan berubah.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A
Dalam kegiatan pembelajaran, guru yang akan menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu membuat strategi yang inovatif dan bervariasi supaya kegiatan belajar mengajar terasa lebih menyenangkan. Karena apabila siswa merasa senang dalam proses pembelajaran maka siswa akan lebih mudah untuk memahami materi.
Yufida Afkarina Nizar Isyam
ReplyDelete19709251073
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Saya setuju jika langkah-langkah tersebut diterapkan dalam proses pembelajaran matematika yang realistis karena pembelajaran berorientasi pada siswa, tidak berpusat pada guru, mengembangkan potensi siswa sehingga siswa lebih berkembang, mandiri, dan kreatif. Kemudian memang benar bahwa bagi siswa sekolah dasar dalam pembelajaran matematika seharusnya dikaitkan dengan kehidupan siswa itu sendiri, terutama di lingkungan anak seusia mereka agar siswa lebih dapat memahami karena mereka sudah tau atau pernah mengalaminya. Siswa juga harus dilatih untuk menemukan matematika melalui aktif dan kolaboratif sehingga pembelajaran matematika menjadi menyenangkan, mudah, dan siswa terbiasa berpikir inovatif dan mampu menggunakan ilmunya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan begitu siswa mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran karena siswa sebenarnya bukan objek, tetapi sebagai subjek dalam pembelajaran sementara guru bisa menjadi fasilitator dalam kegiatan ini.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan peran aktif siswa akan lebih membekas pada diri siswa daripada hanya dengan menjelaskannya saja. Saat siswa ikut berperan aktif maka siswa akan terus berupaya menggali apa yang ada pada dirinya dan disekitarnya. Dalam ranah ini, tugas guru adalah sebagai fasilitator dab motivator. Guru fasilitator adalah guru yang memberikan ruang bagi siswanya untuk mengekspor apa yang dia miliki. Selain itu, guru juga sebagai penggerak dan pengingat saat siswa sudah berada di luar koridor. Guru sebagai motivator adalah guru yang memberikan dukungan semangat bahwa setiap siswa pasti memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Dalam pelaksanaannya guru juga harus benar-benar memahami masalah yang hendak diberikan kepada siswa. Sehingga guru dapat membimbing siswa dengan baik.
Assalamu'alaykum wr wb
ReplyDeleteDwi Kawuryani
19709251061
Pendidikan Matematika S2 D
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar secara umum adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan matematika. Ketepatan dalam memilih strategi pembelajaran adalah bagian penting dalam upaya meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru dapat mengoptimalkan hasil belajar matematika siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis yang berbeda-beda. Sehingga pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam memahami karakteristik siswanya.
Wassalamu'alaikum wr wb
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembelajaran yang sepatutnya diharapkan di SD adalah pembelajaran matematika yang bermakna. Guru sebagai fasilitator saja. Siswa dapat berperan secara aktif dalam pembelajaran agar penanaman konsep matematika dapat bermakna dalam pembelajaran. Penggunaan metode harus tepat untuk peserta didik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Sekar Hidayatun Najakh
ReplyDelete19701251007
S2 PEP A 2019
Assalamualaykum wr wb...
Ilmu, termasuk matematika merupakan unsur dari suatu proses, prosedur, dan produk. Paradigma yang terbentuk adalah proses merupakan jalan lahirnya penelitian, prosedur merupakan jalan lahirnya metode, dan produk merupakan jalan lahirnya pengetahuan yang sistematis. Ideologinya, tentang apa yang dikaji disebut ontologi, yaitu cabang dari metafisika yang membicarakan eksistensi dan ragam-ragam dari suatu kenyataan. Maka seharusnya matematika dalam pembelajarannya mengikuti alur tersebut. Dalam pembelajaran matematika terhadap penyampaian kepada peserta didik, tentu harus menyesuaikan jenjang dari peserta didik. Misalnya untuk jenjang sekolah dasar (SD), matematika perlu diajarkan melalui benda-benda konkret. Sedangkan pada jenjang yang lebih tinggi, matematika perlu diajarkan melalui pengalaman dan paradigma logis. Menurut secara ontologi, ilmu didapatkan dari kesatuan interaksi antara aktivitas, metode, dan pengetahuan. Maka sebaiknya untuk siswa jenjang SD, guru sebagai fasilitator memadukan ketiga unsur tersebut. Mulai dari pemilihan metode, mendesain aktivitas dalam pembelajaran, sampai pada fokus pengetahuan yang ingin dicapai. Siswa SD lebih menyukai aktivitas dengan konsep konkret dalam mengenal dan memahami suatu pengetahuan yang baru.
Terimakasih Prof...
Rona Happy Mumpuni
ReplyDelete19709251059
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Pembelajaran Matematika di sekolah dasar seharusnya mengarah ke arah benda-benda nyata. Siswa Sekolah Dasar (SD) berada pada umur yang berkisar antara usia 7 hingga 12 tahun, pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.
Siswa SD masih terikat dengan objek yang ditangkap dengan pancaindra, sehingga sangat diharapkan dalam pembelajaran matematika yang bersifat abstrak, peserta didik lebih banyak menggunakan media sebagai alat bantu, dan penggunaan alat peraga. Karena dengan penggunaan alat peraga dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa lebih cepat memahaminya.
Assalamu'alaikum wr.wb
ReplyDeleteNovi Indriyani Kones
19701251002
S2 PEP A 2019
Proses pembelajaran di SD sebaiknya diawali dengan proses perencanaan yang matang. Hal ini dikarenakan oleh siswa SD masih dalam tahap memahami dengan konteks kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar sehingga dalam pembelajaran SD semampu mungkin guru menyajikan pembelajaran yang melibatkan kehidupan sehari-hari. Namun, guru juga harus menyesuaikan dengan mata pelajarannya jika memang tidak dapat dilibatkan atau diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari maka lakukan secara formal.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr.wb
Assalamu'alaikum wr.wb
ReplyDeleteNovi Indriyani Kones
19701251002
S2 PEP A 2019
Berdasarkan pengalaman saya selama belajar pada saat SD. Saya mengalami pembelajaran yang menurut saya menyenangkan yaitu pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah dengan mengelilingi persawahan di sekitas lingkungan sekolah. Dari kegiatan tersebut, Saya dapat mempelajari berbagai mata pelajaran mulai dari IPA, matematika dan seni.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr.wb
Dini Senjaningrum
ReplyDelete19709251067
Pendidikan Matematika D 2019
Pembelajaran terbaik untuk mengajar di SD adalah dengan menggunakan materi ajar yang dapat dengan mudah dipahami siswa, materi pelajaran dihubungkan dengan masalah sehari-hari yang dekat dengan siswa,dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. Guru memberikan pendekatan terbaik kepada siswa agar lebih termotivasi dalam belajar matematika, karena dasar dari pembelajaran matematika di mulai saat mereka belajar di SD.