The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Aizza Zakkiyatul Fathin 18709251014 Pps Pendidikan Matematika A
Berdasarkan salah satu sumber menyebutkan fenomenologi Husserl adalah sebuah upaya untuk memahami kesadaran sebagaimana dialami dari sudut pandang orang pertama. Menurut Husserl dalam fenomenologi konsep makna adalah sangat penting, makna adalah isi penting dari pengalaman sadar manusia. Pengalaman seseorang bisa sama namun makna dari pengalaman itu berbeda-beda bagi setiap orang. Artinya fenomenologi ini mengacu pada analisis kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Tugas utama fenomenologi menurut Husserl adalah menjalin keterkaitan manusia dengan realitas. Husserl menyatakan bahwa apa yang disebut fenomena adalah realitas itu sendiri yang nampak setelah kita cair dengan realitas.
Anggoro Yugo Pamungkas 18709251026 S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berdasarkan gambar yang berjudul phenomenology husserl oleh marsigit diatas, dari sumber Academia.edu yang di upload oleh Wa Ode Zainab Zilullah Tores, menurut Husserl, Fenomenologi adalah ilmu pengetahuan (logos) tentang apa yang tampak (phenomena). Seorang fenomenolog suka melihat gejala. Dia berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori. Fenomenolog bergerak di bidang yang pasti. Hal yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi yang langsung. Fenomenologi adalah suatu metode pemikiran, “a way of looking at things".
Endah Kusrini 18709251015 S2 Pendidikan Matematika A 2018
Menurut teori fenomenologi Husserl, dalam proses mengamati terdiri dari dua komponen utama, yaitu abstraksi dan idealisasi. Abstraksi berarti mengambil/ mengobservasi/ memandang sebagian sifat yang ada dari objek pengamatan dan mengabaikan sifat-sifat lain dari objek pengamatan. Sebagai contoh: guru meminta siswa untuk mengamati kubus. Sifat kubus yang mungkin diamati adalah bentuk, ukuran, banyaknya sisi, rusuk, dan sudut. Sifat-sifat lain dari kubus, misalnya bahan terbuat dari materi tertentu, keindahan, kualitas, harga, dll. tidaklah termasuk ranah yang diobservasi. Sifat yang diabaikan (tidak perlu diperhatikan) tersebut kemudian disimpan ditempat yang disebut sebagai Epoche.
Sedangkan idealisasi adalah menganggap sempurna sifat yang ada pada suatu objek. Misalnya terdapat sudut lancip, maka yang dimaksud adalah lancip sempurna, tidak dalam kondisi agak lancip, kurang lancip, dll.
Konsep berfikir fenomenologi mengacu kepada analisis kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Menurut Edmund Husserl, fenomenologi adalah suatu analisis deskriptif serta introspektif mengenai kedalaman dari semua bentuk kesadaran dan pengalaman-pengalaman langsung; religius, moral, estetis, konseptual, serta indrawi. Matematika ada dalam pikiran kita menurut Husserl, karena begitu ilmu matematika yang ada dipikiran tidak diturunkan untuk dipahami atau diserap dalam pikiran kita dengan begitu banyak permaslahan yang difikirkan. sampai pada akhirnya pikiran yang menampung hal yang penting saja. untuk informasi yang tidak diserap otak akan dibuang oleh otak, yangbiasa disebut epoke yang merupakan sesuatu yang sudah ditinggalkan dibelakang.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Cita-cita Husserl adalah membuat fenomenologi menjadi bagian dari ilmu, yakni ilmu tentang kesadaran (science of consciousness). Akan tetapi pendekatan fenomenologi berusaha dengan keras membedakan diri dari epistemologi tradisional, psikologi, dan bahkan dari filsafat itu sendiri.
Menurut Smith fenomenologi Husserl adalah sebuah upaya untuk memahami kesadaran sebagaimana dialami dari sudut pandang orang pertama. Secara literal fenomenologi adalah studi tentang fenomena, atau tentang segala sesuatu yang tampak bagi kita di dalam pengalaman subyektif, atau tentang bagaimana kita mengalami segala sesuatu di sekitar kita. Setiap orang pada dasarnya pernah melakukan praktek fenomenologi. Ketika anda bertanya “Apakah yang aku rasakan sekarang?”, “Apa yang sedang kupikirkan?”, “Apa yang akan kulakukan?”, maka sebenarnya anda melakukan fenomenologi, yakni mencoba memahami apa yang anda rasakan, pikirkan, dan apa yang akan anda lakukan dari sudut pandang orang pertama.
Dengan demikian fenomenologi adalah upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Pendekatan ini tentu saja berbeda dengan pendekatan ilmu pengetahuan saraf (neuroscience), yang berusaha memahami cara kerja kesadaran manusia di dalam otak dan saraf, yakni dengan menggunakan sudut pandang pengamat. Neurosains lebih melihat fenomena kesadaran sebagai fenomena biologis. Sementara deskripsi fenomenologis lebih melihat pengalaman manusia sebagaimana ia mengalaminya, yakni dari sudut pandang orang pertama.
Totok Victor Didik Saputro 18709251002 S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat siang Prof. Fenomenologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengalaman yang diterima pada fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini dikembangkan secara sistematis, logis, dan kritis sehingga menghasilkan pengalaman yang sungguh memiliki kesan. Fenomena ini juga dapat muncul dari manusia itu sendiri. Secara matematis, fenomena yang diabstraksikan dari pengalaman manusia itu sendiri mengenai matematika dan kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih.
Fabri Hidayatullah 18709251028 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Fenomenologi merupakan ilmu tentang fenomena yang tampak, yaitu bagaimana seseorang memahami pengalamannya sesuai dengan kesadarannya. Pemahaman tersebut bersifat subyektif, tergantung pada sudut pandangnya masing-masing. Husserl mengatakan bahwa pendekatan yang mungkin untuk mengetahui berbagai fenomena adalah dengan cara mengeksplorasi kesadaran manusia berdasarkan pengalamannya sendiri. Husserl mengembangkan fenomenologi ini, ia membuat rumah yang disebut sebagai epoche sebagai penjaranya para mitos. Sementara itu, Ia menemukan bahwa jernihnya pikiran terdiri dari serangkaian abstraksi dan idealisasi. Dua hal tersebut yang kemudian digunakan oleh matematikawan untuk memikirkan konsep-konsep matematika. Jadi, fenomenologi matematika ialah bagaimana obyek matematika dieksplorasi secara sistematik dengan penuh kesadaran manusia.
Agnes Teresa Panjaitan S2 Pendidikan Matematika A 2018 18709251013
Berdasarkan ilustrasi diatas menunjukkan bahwa fenomologi Husserl memandang dua hal yaitu idealisasi dan abstraksi. Abstraksi dapat dimaknai dengan mengamati sebagian dari karakter objek yang diamat tanpa memperhatikan sifat objek tersebut secara menyeluruh. Sedangkan idealisasi, ideal, melihat objek secara ideal atau sempurna. Secara menyeluruh tanpa mengurangi kualitas objek yang diamati.
Postingan di atas menekankan bahwa fenomenologi konsep makna adalah penting. Maksa disini dimaksud sebagi pengalaman manusia, manusia memiliki pengalaman yang berbeda beda dan tentu saja makna dari pengalaman itu juga berbeda beda setiap orang. Fenomenologi ini berkaitan atau mengarah pada kehidupan sehari hari. Ada dua hal fenomenologi yaitu idealis dan anstraksi. Idealis berarti ideal sementara abstraksi berarti dapat diamati sebagian dari objek yang ada.
Amalia Nur Rachman 18709251042 S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Menurut Husserl, fenomena matematika merupakan fenomenologi yang berhubungan dengan ilmu esensi tentang kesadaran dan esensi ideal dari obyek-obyek sebagai korelasi kesadaran. Menurut Husserl, epoche merupakan prosedur penundaan semua asumsi tentang kenyataan demi memunculkan esensi. Dimana sebuah niat dalam mempelajari fenomena matematika membutuhkan suatu idealisasi dan abstraksi dalam proses yang terjadi.
Rosi Anista 18709251040 S2 Pendidikan Matematika B
Fenomenologi adalah upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Walaupun berfokus pada pengalaman subyektif orang pertama, fenomenologi tidak berhenti hanya pada deskripsi perasaan-perasaan inderawi semata. Pengalaman inderawi hanyalah titik tolak untuk sampai makna yang bersifat konseptual (conceptual meaning), yang lebih dalam dari pengalaman inderawi itu sendiri.
Septia Ayu Pratiwi 18709251029 S2 Pendidikan Matematika 2018
Fenomenologi Husserl ialah upaya untuk memahami sebuah fenomenana dari sudut pandang orang pertama. Selain itu fenomenologi Husserl mengemukakan tentang kesadaran manusia. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman hidup yang berbeda yang telah dilalui oleh masing-masing individu. Sehingga fenomenologi ini tergantung pada sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Tugas utama fenomenologi Husserl ini ialah menghubungkan suatu pengalaman atau keterkaitan manusia dengan realitas yang ada. Sehingga apa yang disebut dengan fenomena ialah apa yang Nampak di sekitar kita sebagai suatu realitas.
fenomenologi sebagai “fenomenologi psikologis”, yaitu Psikologi Deskriptif. Psikologi yang hanya mencatat apa yang dilihat, tanpa mencari keterangan-keterangan mengenai sebab gejala-gejala. Husserl berkata bahwa “kita perlu kembali ke benda-benda sendiri” (Zu den Sachen selbst). Obyek-obyek harus diberi kesempatan untuk berbicara. Deskripsi fenomenologis tidak dimaksudkan untuk menggantikan keterangan ilmiah, melainkan baru sebagai persiapan untuk keterangan ilmiah. Melalui deskripsi fenomenologis dicari Wesenchau: melihat (secara intuitif) hakekat gejala-gejala. Untuk mencapai hal ini, kita harus memakai metode variasi eidetis (dalam fantasi, kita membayangkan gejala dalam macam-macam keadaan yang berbeda), sehingga tampak apa yang merupakan batas invariabel dalam situasi-situasi yang berbeda ini. Yang muncul sebagai sesuatu yang berubah-ubah itu disebut wesen, yang dicari. http://makalahmahasiswamuslimterbaru.blogspot.com/2012/01/makalah-tentang-fenomenologi-edmund.html
Fenomenologi Husserl oleh Edmund Husserl, fenomenologi sendiri merupakan paham filafat yang membahas tentang fenomena aau sesuatu yang tampak. Fenomenologi merupakan upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Paham ini tentu saja berbeda dengan pendekatan ilmu pengetahuan saraf (neuroscience), yang berusaha memahami cara kerja kesadaran manusia di dalam otak dan saraf, yaitu dengan menggunakan sudut pandang pengamat.
Phenomenology Husserl merupakan premis yang didasarkan pada realitas terdiri dari objek dan peristiwa (fenomena) karena mereka dirasakan atau dipahami dalam kesadaran manusia, dan bukan sesuatu yang independen dari kesadaran manusia. Dengan phenomenology kita mencoba memahami apa yang kita raskan, pikirkan dan apa yang akan kita lakukan dari sudut pandang kita yang bersifat subyektif.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Berdasarkan salah satu sumber menyebutkan fenomenologi Husserl adalah sebuah upaya untuk memahami kesadaran sebagaimana dialami dari sudut pandang orang pertama. Menurut Husserl dalam fenomenologi konsep makna adalah sangat penting, makna adalah isi penting dari pengalaman sadar manusia. Pengalaman seseorang bisa sama namun makna dari pengalaman itu berbeda-beda bagi setiap orang. Artinya fenomenologi ini mengacu pada analisis kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Tugas utama fenomenologi menurut Husserl adalah menjalin keterkaitan manusia dengan realitas. Husserl menyatakan bahwa apa yang disebut fenomena adalah realitas itu sendiri yang nampak setelah kita cair dengan realitas.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAnggoro Yugo Pamungkas
ReplyDelete18709251026
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdasarkan gambar yang berjudul phenomenology husserl oleh marsigit diatas, dari sumber Academia.edu yang di upload oleh Wa Ode Zainab Zilullah Tores, menurut Husserl, Fenomenologi adalah ilmu pengetahuan (logos) tentang apa yang tampak (phenomena). Seorang fenomenolog suka melihat gejala. Dia berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori. Fenomenolog bergerak di bidang yang pasti. Hal yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi yang langsung. Fenomenologi adalah suatu metode pemikiran, “a way of looking at things".
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Menurut teori fenomenologi Husserl, dalam proses mengamati terdiri dari dua komponen utama, yaitu abstraksi dan idealisasi. Abstraksi berarti mengambil/ mengobservasi/ memandang sebagian sifat yang ada dari objek pengamatan dan mengabaikan sifat-sifat lain dari objek pengamatan. Sebagai contoh: guru meminta siswa untuk mengamati kubus. Sifat kubus yang mungkin diamati adalah bentuk, ukuran, banyaknya sisi, rusuk, dan sudut. Sifat-sifat lain dari kubus, misalnya bahan terbuat dari materi tertentu, keindahan, kualitas, harga, dll. tidaklah termasuk ranah yang diobservasi. Sifat yang diabaikan (tidak perlu diperhatikan) tersebut kemudian disimpan ditempat yang disebut sebagai Epoche.
Sedangkan idealisasi adalah menganggap sempurna sifat yang ada pada suatu objek. Misalnya terdapat sudut lancip, maka yang dimaksud adalah lancip sempurna, tidak dalam kondisi agak lancip, kurang lancip, dll.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Konsep berfikir fenomenologi mengacu kepada analisis kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Menurut Edmund Husserl, fenomenologi adalah suatu analisis deskriptif serta introspektif mengenai kedalaman dari semua bentuk kesadaran dan pengalaman-pengalaman langsung; religius, moral, estetis, konseptual, serta indrawi. Matematika ada dalam pikiran kita menurut Husserl, karena begitu ilmu matematika yang ada dipikiran tidak diturunkan untuk dipahami atau diserap dalam pikiran kita dengan begitu banyak permaslahan yang difikirkan. sampai pada akhirnya pikiran yang menampung hal yang penting saja. untuk informasi yang tidak diserap otak akan dibuang oleh otak, yangbiasa disebut epoke yang merupakan sesuatu yang sudah ditinggalkan dibelakang.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Cita-cita Husserl adalah membuat fenomenologi menjadi bagian dari ilmu, yakni ilmu tentang kesadaran (science of consciousness). Akan tetapi pendekatan fenomenologi berusaha dengan keras membedakan diri dari epistemologi tradisional, psikologi, dan bahkan dari filsafat itu sendiri.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Menurut Smith fenomenologi Husserl adalah sebuah upaya untuk memahami kesadaran sebagaimana dialami dari sudut pandang orang pertama. Secara literal fenomenologi adalah studi tentang fenomena, atau tentang segala sesuatu yang tampak bagi kita di dalam pengalaman subyektif, atau tentang bagaimana kita mengalami segala sesuatu di sekitar kita. Setiap orang pada dasarnya pernah melakukan praktek fenomenologi. Ketika anda bertanya “Apakah yang aku rasakan sekarang?”, “Apa yang sedang kupikirkan?”, “Apa yang akan kulakukan?”, maka sebenarnya anda melakukan fenomenologi, yakni mencoba memahami apa yang anda rasakan, pikirkan, dan apa yang akan anda lakukan dari sudut pandang orang pertama.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Dengan demikian fenomenologi adalah upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Pendekatan ini tentu saja berbeda dengan pendekatan ilmu pengetahuan saraf (neuroscience), yang berusaha memahami cara kerja kesadaran manusia di dalam otak dan saraf, yakni dengan menggunakan sudut pandang pengamat. Neurosains lebih melihat fenomena kesadaran sebagai fenomena biologis. Sementara deskripsi fenomenologis lebih melihat pengalaman manusia sebagaimana ia mengalaminya, yakni dari sudut pandang orang pertama.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat siang Prof.
Fenomenologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengalaman yang diterima pada fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini dikembangkan secara sistematis, logis, dan kritis sehingga menghasilkan pengalaman yang sungguh memiliki kesan. Fenomena ini juga dapat muncul dari manusia itu sendiri. Secara matematis, fenomena yang diabstraksikan dari pengalaman manusia itu sendiri mengenai matematika dan kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Fenomenologi merupakan ilmu tentang fenomena yang tampak, yaitu bagaimana seseorang memahami pengalamannya sesuai dengan kesadarannya. Pemahaman tersebut bersifat subyektif, tergantung pada sudut pandangnya masing-masing. Husserl mengatakan bahwa pendekatan yang mungkin untuk mengetahui berbagai fenomena adalah dengan cara mengeksplorasi kesadaran manusia berdasarkan pengalamannya sendiri. Husserl mengembangkan fenomenologi ini, ia membuat rumah yang disebut sebagai epoche sebagai penjaranya para mitos. Sementara itu, Ia menemukan bahwa jernihnya pikiran terdiri dari serangkaian abstraksi dan idealisasi. Dua hal tersebut yang kemudian digunakan oleh matematikawan untuk memikirkan konsep-konsep matematika. Jadi, fenomenologi matematika ialah bagaimana obyek matematika dieksplorasi secara sistematik dengan penuh kesadaran manusia.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Berdasarkan ilustrasi diatas menunjukkan bahwa fenomologi Husserl memandang dua hal yaitu idealisasi dan abstraksi. Abstraksi dapat dimaknai dengan mengamati sebagian dari karakter objek yang diamat tanpa memperhatikan sifat objek tersebut secara menyeluruh. Sedangkan idealisasi, ideal, melihat objek secara ideal atau sempurna. Secara menyeluruh tanpa mengurangi kualitas objek yang diamati.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Postingan di atas menekankan bahwa fenomenologi konsep makna adalah penting. Maksa disini dimaksud sebagi pengalaman manusia, manusia memiliki pengalaman yang berbeda beda dan tentu saja makna dari pengalaman itu juga berbeda beda setiap orang. Fenomenologi ini berkaitan atau mengarah pada kehidupan sehari hari. Ada dua hal fenomenologi yaitu idealis dan anstraksi. Idealis berarti ideal sementara abstraksi berarti dapat diamati sebagian dari objek yang ada.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Menurut Husserl, fenomena matematika merupakan fenomenologi yang berhubungan dengan ilmu esensi tentang kesadaran dan esensi ideal dari obyek-obyek sebagai korelasi kesadaran. Menurut Husserl, epoche merupakan prosedur penundaan semua asumsi tentang kenyataan demi memunculkan esensi. Dimana sebuah niat dalam mempelajari fenomena matematika membutuhkan suatu idealisasi dan abstraksi dalam proses yang terjadi.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Fenomenologi adalah upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Walaupun berfokus pada pengalaman subyektif orang pertama, fenomenologi tidak berhenti hanya pada deskripsi perasaan-perasaan inderawi semata. Pengalaman inderawi hanyalah titik tolak untuk sampai makna yang bersifat konseptual (conceptual meaning), yang lebih dalam dari pengalaman inderawi itu sendiri.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Fenomenologi Husserl ialah upaya untuk memahami sebuah fenomenana dari sudut pandang orang pertama. Selain itu fenomenologi Husserl mengemukakan tentang kesadaran manusia. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman hidup yang berbeda yang telah dilalui oleh masing-masing individu. Sehingga fenomenologi ini tergantung pada sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Tugas utama fenomenologi Husserl ini ialah menghubungkan suatu pengalaman atau keterkaitan manusia dengan realitas yang ada. Sehingga apa yang disebut dengan fenomena ialah apa yang Nampak di sekitar kita sebagai suatu realitas.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
fenomenologi sebagai “fenomenologi psikologis”, yaitu Psikologi Deskriptif. Psikologi yang hanya mencatat apa yang dilihat, tanpa mencari keterangan-keterangan mengenai sebab gejala-gejala. Husserl berkata bahwa “kita perlu kembali ke benda-benda sendiri” (Zu den Sachen selbst). Obyek-obyek harus diberi kesempatan untuk berbicara. Deskripsi fenomenologis tidak dimaksudkan untuk menggantikan keterangan ilmiah, melainkan baru sebagai persiapan untuk keterangan ilmiah. Melalui deskripsi fenomenologis dicari Wesenchau: melihat (secara intuitif) hakekat gejala-gejala. Untuk mencapai hal ini, kita harus memakai metode variasi eidetis (dalam fantasi, kita membayangkan gejala dalam macam-macam keadaan yang berbeda), sehingga tampak apa yang merupakan batas invariabel dalam situasi-situasi yang berbeda ini. Yang muncul sebagai sesuatu yang berubah-ubah itu disebut wesen, yang dicari.
http://makalahmahasiswamuslimterbaru.blogspot.com/2012/01/makalah-tentang-fenomenologi-edmund.html
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Fenomenologi Husserl oleh Edmund Husserl, fenomenologi sendiri merupakan paham filafat yang membahas tentang fenomena aau sesuatu yang tampak. Fenomenologi merupakan upaya untuk memahami kesadaran dari sudut pandang subyektif orang terkait. Paham ini tentu saja berbeda dengan pendekatan ilmu pengetahuan saraf (neuroscience), yang berusaha memahami cara kerja kesadaran manusia di dalam otak dan saraf, yaitu dengan menggunakan sudut pandang pengamat.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Phenomenology Husserl merupakan premis yang didasarkan pada realitas terdiri dari objek dan peristiwa (fenomena) karena mereka dirasakan atau dipahami dalam kesadaran manusia, dan bukan sesuatu yang independen dari kesadaran manusia. Dengan phenomenology kita mencoba memahami apa yang kita raskan, pikirkan dan apa yang akan kita lakukan dari sudut pandang kita yang bersifat subyektif.