The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Herlingga Putuwita Nanmumpuni 18709251033 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Ternyata belajar bukanlah semata-mata menyangkut tentang kegiatan manusia, namun belajar adalah proses yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Bagi manusia sendiri, belajar merupakan proses dengan tujuan ingin mencapai beragam kemampuan, keterampilan, serta sikap. Sejak ia bayi hingga remaja, seseorang akan terus belajar, dan ketika dewasa, diharapkan individu akan mahir dengan tugas-tugas dengan tugas-tugas kerja tertentu serta ketrampilan fungsional yang lain.
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan. Berdasarkan gambar di atas maka hakikat belajar oleh Paul Ernest tersebut merupakan proses negosiasi sosial. Proses negosiasi sosial ini merupakan mata rantai yang tidak terputus. Berawal dari pengetahuan subjektif yang mengalami publikasi pengetahuan menjadi kritik publik dan reformulasi, kemudian mendapat konsep baru dari pengetahuan menjadi pengetahuan objektif, kemudian dengan representasi pengetahuan menjadi reformulasi pribadi yang mendapat konsep baru dari pengetahuan menjadi pengetahuan subjektif hingga seterusnya.
Aizza Zakkiyatul Fathin 18709251014 Pps Pendidikan Matematika A Dari bagan hakekat belajar menurut Paul Ernest itu berdasarkan proses negosiasi dengan lingkungan social disekitar kita. Hasil belajar yang pertama adalah pengetahuan subjektif. Pengetahuan subjektif diperoleh setelah melihat atau mengamati sesuatu, mengaitkan dengan pengetahuan yang kita miliki kemudian merumuskan konsep sendiri. Setelah itu pengetahuan konsep ini akan diberitahukan kepada public tentang rumusan yang kita peroleh, kemudian akan memperolah kritik dan dari kritik tersebut digunakan untuk memperbaiki sehingga menjadi konsep yang baru. Konsep ini disebut pengetahuan objektif.
Yoga Prasetya 18709251011 S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Dapat dilihat dari bagan diatas, bahwa belajar itu merupakan proses negosiasi sosial. Yang melibatkan personal reformulation, pengetahuan subjektif, kritik public dan reformulasi dan pengetahuan objektif. Dari proses tersebut menimbulkan cara berpikir yang bisa menjadi pengetahuan yang baru, konsep pengetahuan yang baru, representasi dari pengetahuan yang ada. Semuanya menimbulkan kreativitas bagi pelaku belajar. Tanpa kita sadari setiap hari kita juga selalu melakukan proses belajar. Melalui belajar pola pikir dapat diasah dan berkembang agar tidak menjadi mitos sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang ada khususnya dalam pembelajaran.
Berdasarkan gambar diatas hakekat belajar menurut paul ernest berhubungan dengan proses negosiasi sosial. Proses ini melibatkan pengetahuan subjektif atau pengetahuan ketika kita pertama kali mengetahui suatu pengetahuan baru yang kemudian diperbaiki atau dikritik oleh umum. Maksudnya disesuaikan dengan pandangan umum untuk menghasilkan pengetahuan objektif yang benar pada pengetahuan kita.
Muh. Fachrullah Amal 18709251036 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hakikat belajar pada dasarnya merupakan sebuah interaksi antara sesuatu hal yang satu dengan hal yang lainnya, hal ini diperoleh dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki berdasarkan pengalaman yang terjadi. Sebuah pengetahuan yang baru akan lahir berdasakan atas pengetahuan-pengetahuan sebelumnya atau yang tetlah dimiliki. Kemudian bagaimana dalam merepresentasikan pengetahuan baru tersebut sesuai dengan ruang dan waktunya. Inilah bagian daripada proses dalam belajar yang tidak pernah ada putusnya dan terjadi secara terus menerus. karena dengan belajarlah seseorang akan mencari tahu dan terhindar dari mitos-mitos.
Anggoro Yugo Pamungkas 18709251026 S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berdasarkan gambar yang berjudul hakekat belajar oleh paul ernest diatas, menurut Ernest R. Hilgard, belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk,dan sebagainya.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri 18709251034 S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb. Belajar menjadi hal yang umum bila dikatakan, tetapi khusus bila dipahami karena belajar sudah mendarah daging sejak dini. Belajar bermacam-macam cara, bentuk, apa yang dipelajari, apa yang dihasilkan dari belajar, apa yang menjadi sasaran belajar, apa yang akan diakibatkan oleh belajar, dan lain-lain. Tidak hanya stuck belajar itu-itu saja tetapi perlu dikembangkan sesuai jaman bila perlu, tidak harus dengan jaman bisa dengan fantasi manusia yang bisa diwujudkan menjadi inovasi dalam dunia pembelajaran. Inovasi yang benar-benar fresh, kreatifitas yang meluas, dan juga tidak lupa pastinya ada sokongan dari para kritikus yang selalu mengkritik ini itu yang sebenarnya bisa menjadi sebuah dukungan atau menjatuhkan. Sehingga, perlu diasah dan ditingkatkan tiap level belajar seseorang dengan tidak melupakan level dasar awal mula belajar sesuatu.
Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, pola pikir yang terjadi pada kehidupan manusia, belajar dapat terjadi dimana saja dan didapatkan dimana saja tidak hanya di sekolah, tidak hanya di tempat bagian akademik namun belajar dapat di lingkungan mana saja tergantung bagaimana seseorang dapat menyesuaikan dirinya.
Endah Kusrini 18709251015 S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pengetahuan ada dua jenis yaitu pengetahuan subjektif dan pengetahuan objektif. Pengetahuan yang diperoleh atau muncul dalam diri seseorang disebut sebagai pengetahuan subjektif. Artinya pengetahuan subjektif adalah pengetahuan yang diakui kebenarannya oleh seseorang individu. Sedangkan pengetahuan objektif adalah pengetahuan yang kebenarannya telah diakui secara umum. Oleh karena itu, pengetahuan subjektif harus melalui proses publikasi agar muncul proses interaksi dan negosiasi social dengan pengetahuan-pengetahuan lain atau pendapat-pendapat lain sehingga pada akhirnya jika pengetahuan tersebut dapat diakui secara umum dapat menjadi pengetahuan objektif.
Belajar adalah proses seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Belajar adalah proses seumur hidup yang membentuk siklus. Menurut gambar diatas belajar itu melibatkan subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya saling berinteraksi sehingga ditemukan konsep dan pengetahuan baru yang bermanfaat. pengetahuan dapat dimualai dan dapat diperoleh dari suatu bentuk subjektif yang dibangun dari suatu persepsi-persepsi pengalaman individu. sehingga dari suatu pengetahuan yang objektif diberikan dalam bentuk subjektif ke pengalaman yang lain.
Totok Victor Didik Saputro 18709251002 S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat siang Prof. Belajar adalah proses dimana kita menerima informasi baru atau informasi yang sudah diketahui sebelumnya dan diulang kembali. Gambar diatas menunjukkan bahwa belajar memerlukan bantuan orang lain sehingga mampu memberikan evaluasi atas pencapaian yang diberikan. Bermula dari pengetahuan subjektif kemudian dievaluasi dan disesuaikan dengan pengetahuan objektif dimana dalam proses ini akan muncul representasi dari pengetahuan lainnya (bisa berbentuk baru ataupun pengembangan dari pengetahuan yang lama). Selanjutnya akan disadari oleh diri sendiri sehingga pada akhirnya diputuskan untuk menerapkannya dalam kehidupan. Terima kasih.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Paul Ernest menyatakan bahwa belajar adalah proses untuk membangun mengetahuan melalui komunikasi. Dengan belajar maka nilai, sikap, tingkah, laku, semua perbuatan manusia terbentuk, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, keterampilan, disesuaikan & dikembangkan. Oleh sebab itu, banyak ahli yg telah mencoba memberikan definisi–definisi mengenai belajar. Dalam proses belajar merupakan suatu proses dari berubahnya bentuk tingkah laku tertentu yg secara relatif permanen, perubahan akan tingkah laku tersebut hendaknya bukan hanya sekedar disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik saja dan maupun juga bukan karena disebab kan perubahan kondisi fisik yg sifatnya temporer. Hakikat belajar menurut paul ernest belajar terbagatas unsur objective knowladge, personal fomulation, subjective knowladge, public criticism ad reformulation dengan social negotation processes. Seluruh unsur unsur tersebut saling besrsinambungan dan berinteraksi.
Hasmiwati 18709251023 S2 Pend.Matematika B 2018 Dari bagan di atas, Paul Ernest mengemukakan bahwa dalam hakikat belajar itu melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya harus saling berinteraksi agar pengetahuan yang telah dipelajari seseorang dapat lebih berkembang lagi. Apabila ada interaksi antara satu orang dengan orang lainnya, maka mereka akan saling bertukar pikiran untuk menemukan konsep-konsep baru dari pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Tiara Cendekiawaty 18709251025 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dari bagan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan proses negosiasi sosial. Proses negosiasi sosial ini siklik, artinya berulang terus menerus. Belajar merupakan proses penerimaan pengetahuan bersifat subjektif yang kemudian dipublikasi. Dari pemublikasian pengetahuan tersebut akan ada masukan-masukan atau kritik yang nantinya akan menjadi pengetahuan yang bersifat objektif. Setelah adanya pengetahuan objektif, akan muncul representasi-representasi dari pengetahuan tersebut yang bersifat individual/personal. Hasil dari representasi tersebut akan menjadi pengetahuan baru yang nantinya akan menjadi pengetahuan subyektif kembali. Begitu seterusnya.
Deden Hidayat 18709251032 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hakekat belajar menurut Paul Ernest merupakan sebuah proses negosiasi sosial. Dimana pengetahuan sendiri diperoleh dari adanya interaksi diri kita dengan cara mengamati hal-hal yang terjadi pada lingkungan. Kemudian hal-hal yang kita peroleh dari hasil pengamatan tersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah kita miliki sebelumnya. Dari hasil tersebut kemudian kita terapkan dalam kehidupan sosial untuk kemudian terbentuklah pengetahuan baru dengan berdasarkan masukan-masukan dari lingkungan luar.
Fabri Hidayatullah 18709251028 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Menurut Paul Ernest, pada hakikatnya belajar melibatkan interaksi antara pengetahuan subyektif dan objektif dalam suatu siklus yang melingkar. Keduanya saling berinteraksi agar pengetahuan yang telah dipelajari dapat berkembang. Maka, pengetahuan matematika juga merupakan konstruksi sosial. Pembentukan pengetahuan dapat dimulai dari pengetahuan subyektif yang dipublikasikan atau dikomunikasikan, kemudian dari publikasi tersebut terdapat kritik atau perbaikan yang kemudian dapat menghasilkan pengetahuan baru. Pengetahuan baru ini menjadi pengetahuan obyektif. Kemudian, pengetahuan obyektif dikonstruksi dan direpresentasikan secara personal oleh siswa sehingga akan menjadi pengetahuan subyektif. Demikian seterusnya, pengetahuan yang telah diperoleh tersebut akan semakin berkembang dengan adanya komunikasi dan interaksi sosial. Maka, menurut pandangan ini, pengetahuan diperoleh secara individu dengan cara mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan hasil interaksinya dengan obyek dan pengalaman sosial.
Amalia Nur Rachman 18709251042 S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Paul Ernest dalam buku nya “The Philosophy of Mathematics Education” menguraikan belajar dari tinjauan konstruksi sosial lebih berfokus pada asal usul pengetahuan matematika. Pengetahuan matematika baru yang dihasilkan dapat berupa pengetahuan subyektif ataupun obyektif. Seorang individu memiliki pengetahuan subyektif tentang matematika.. Melalui penerbitan heuristic Lakatos, pengetahuan menjadi pengetahuan obyektif matematika. Heuristic ini tergantung pada kriteria objektif, kriteria objektif untuk mengkritik pengetahuan matematika yang terpublikasi didasarkan pada pengetahuan objektif bahasa, seperti matematika. Pengetahuan subyektif matematika diinternalisasikan secara luas, akan merekonstruksi pengetahuan objektif. Dalam hal ini kontribusi individu dapat menambahkan, melakukan restrukturisasi atau reproduksi pengetahuan matematika.
Rosi Anista 18709251040 S2 Pendidikan Matematika B
Hakekat belajar menurut Paul Ernest adalh menyangkut proses hubungan kita dengan kehidupan sosial. Proses ini melibatkan pengetahuan ketika kita pertama kali mengetahui suatu pengetahuan baru yang kemudian diperbaiki atau dikritik oleh umum. Pengetahuan baru yang telah diperoleh tersebut akan semakin berkembang dengan adanya komunikasi dan interaksi sosial.
Septia Ayu Pratiwi 18709251029 S2 Pendidikan Matematika 2018
Belajar adalah suatu usaha unutk membangung, mengembangkan, dan mempertahankan eksistensi. Hakekat belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baru sehingga mengakibatkan terbentuknya pola tingkah laku yang baik. Hakikat belajar sesungguhnya merupakan proses negosiasi sosial atau bagaimana membentuk pola tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat secara luas. Yang mana proses negosiasi sosial merupakan mata rantai utama yang tidak terputus. Melalui hal tersebut, pembelajar akan memperoleh konsep pengetahuan yang baru yang kemudian direpresentasikan, selanjutnya melalui penegtahuan yang subjective pengetahuan tersebut di publikasikan kepada masyarakat sehingga memperoleh masukan-masukan berupa kritik dan saran untuk memformulasikan kembali pengetahuan tersebut.
Paul Ernest mengemukakan bahwa dalam hakikat belajar itu melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya harus saling berinteraksi agar pengetahuan yang telah dipelajari seseorang dapat lebih berkembang lagi. Apabila ada interaksi antara satu orang dengan orang lainnya, maka mereka akan saling bertukar pikiran untuk menemukan konsep-konsep baru dari pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Erma Zelfiana Surni 18709251009 S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb Hakikat Belajar adalah proses memanusiakan manusia, dalam hal ini bahwa hakikat belajar adalah inti dari olahan belajar itu sendiri, mencakup : pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan perasaan, minat, penghargaan dan sikap.
Menurut Paul Ernest matematika merupakan ilmu yang dibangun lebih oleh proses sosial dibandingkan proses individual. Matematika sendiri merupaka alat untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari melalui objek-objek alam nyata yang ada di sekitar lingkungan. Namun seiring berkembangnya, matematika menjadi ilmu yang abstrak dan ideal.
Nani Maryani 18709251008 S2 Pendidikan Matematika (A) 2018 Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hakekat belajar adalah ketika seseorang berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Belajar adalah kegiatan yang utama dan penting dalam dunia pendidikan. Melalui belajar, siswa dapat mengkonstruk pengetahuan yang sedang dipelajari dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Menurut Paul Ernest seperti pada bagan di atas, bahwa hakikat belajar itu melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan.
Nani Maryani 18709251008 S2 Pendidikan Matematika (A) 2018 Assalamu'alaikum Wr.Wb
Setiap menit setiap setik sebenarnya manusia sedang dalam proses belajar, setiap yang manusia lihat adalah ilmu pengetahuan bagi mereka, sebagian ada yang mereka sudah tau dan sebagian ada yang baru. Entah sadar atau tidak, setiap hari manusia terus berproses melalui pengalaman mereka sendiri. Belajar juga tidak melulu dengan buku, belajar dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Hakekat belajar sesuai siklus diatas merupakan cara bagaimana mengolah pengetahuan obyektif sebagai representasi pengetahuan menjadi pengetahuan subyektif sebagai konsep pengetahuan baru. Kemudian dapat diterbitkan sehingga dapat dibentuk sebagai konsep baru dan setelah itu ada dalam diskusi sosial, itu akan menjadi umpan balik bagi diri kita. Selanjutnya, hal itu dapat diproses lagi oleh diri kita sendiri, maka itu akan menjadi proses yang berkelanjutan untuk menciptakan konsep pengetahuan baru yang akan berguna dalam kehidupan kita.
Jewish Van Septriwanto 19709251077 S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih untuk tulisan ini prof, Paul Ernest mengatakan bahwa hakekat belajar adalah membangun pengetahuan melalui komunikasi. Komunikasi tersebut melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya unsur tersebut harus saling berinteraksi agar terjadi keterikatakan yang erat diantara keduanya, sehingga membantu dalam proses pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran (khususnya matematika), guru harus mampu mengembangkan konstruksi pengetahuan melalui interaksi dengan siswa.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Ternyata belajar bukanlah semata-mata menyangkut tentang kegiatan manusia, namun belajar adalah proses yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Bagi manusia sendiri, belajar merupakan proses dengan tujuan ingin mencapai beragam kemampuan, keterampilan, serta sikap. Sejak ia bayi hingga remaja, seseorang akan terus belajar, dan ketika dewasa, diharapkan individu akan mahir dengan tugas-tugas dengan tugas-tugas kerja tertentu serta ketrampilan fungsional yang lain.
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan. Berdasarkan gambar di atas maka hakikat belajar oleh Paul Ernest tersebut merupakan proses negosiasi sosial. Proses negosiasi sosial ini merupakan mata rantai yang tidak terputus. Berawal dari pengetahuan subjektif yang mengalami publikasi pengetahuan menjadi kritik publik dan reformulasi, kemudian mendapat konsep baru dari pengetahuan menjadi pengetahuan objektif, kemudian dengan representasi pengetahuan menjadi reformulasi pribadi yang mendapat konsep baru dari pengetahuan menjadi pengetahuan subjektif hingga seterusnya.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Dari bagan hakekat belajar menurut Paul Ernest itu berdasarkan proses negosiasi dengan lingkungan social disekitar kita. Hasil belajar yang pertama adalah pengetahuan subjektif. Pengetahuan subjektif diperoleh setelah melihat atau mengamati sesuatu, mengaitkan dengan pengetahuan yang kita miliki kemudian merumuskan konsep sendiri. Setelah itu pengetahuan konsep ini akan diberitahukan kepada public tentang rumusan yang kita peroleh, kemudian akan memperolah kritik dan dari kritik tersebut digunakan untuk memperbaiki sehingga menjadi konsep yang baru. Konsep ini disebut pengetahuan objektif.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Dapat dilihat dari bagan diatas, bahwa belajar itu merupakan proses negosiasi sosial. Yang melibatkan personal reformulation, pengetahuan subjektif, kritik public dan reformulasi dan pengetahuan objektif. Dari proses tersebut menimbulkan cara berpikir yang bisa menjadi pengetahuan yang baru, konsep pengetahuan yang baru, representasi dari pengetahuan yang ada. Semuanya menimbulkan kreativitas bagi pelaku belajar. Tanpa kita sadari setiap hari kita juga selalu melakukan proses belajar. Melalui belajar pola pikir dapat diasah dan berkembang agar tidak menjadi mitos sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang ada khususnya dalam pembelajaran.
ReplyDeleteFany Isti Bigo
18709251020
PPs UNY PM A 2018
Berdasarkan gambar diatas hakekat belajar menurut paul ernest berhubungan dengan proses negosiasi sosial. Proses ini melibatkan pengetahuan subjektif atau pengetahuan ketika kita pertama kali mengetahui suatu pengetahuan baru yang kemudian diperbaiki atau dikritik oleh umum. Maksudnya disesuaikan dengan pandangan umum untuk menghasilkan pengetahuan objektif yang benar pada pengetahuan kita.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hakikat belajar pada dasarnya merupakan sebuah interaksi antara sesuatu hal yang satu dengan hal yang lainnya, hal ini diperoleh dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki berdasarkan pengalaman yang terjadi. Sebuah pengetahuan yang baru akan lahir berdasakan atas pengetahuan-pengetahuan sebelumnya atau yang tetlah dimiliki. Kemudian bagaimana dalam merepresentasikan pengetahuan baru tersebut sesuai dengan ruang dan waktunya. Inilah bagian daripada proses dalam belajar yang tidak pernah ada putusnya dan terjadi secara terus menerus. karena dengan belajarlah seseorang akan mencari tahu dan terhindar dari mitos-mitos.
Anggoro Yugo Pamungkas
ReplyDelete18709251026
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdasarkan gambar yang berjudul hakekat belajar oleh paul ernest diatas, menurut Ernest R. Hilgard, belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk,dan sebagainya.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Belajar menjadi hal yang umum bila dikatakan, tetapi khusus bila dipahami karena belajar sudah mendarah daging sejak dini. Belajar bermacam-macam cara, bentuk, apa yang dipelajari, apa yang dihasilkan dari belajar, apa yang menjadi sasaran belajar, apa yang akan diakibatkan oleh belajar, dan lain-lain. Tidak hanya stuck belajar itu-itu saja tetapi perlu dikembangkan sesuai jaman bila perlu, tidak harus dengan jaman bisa dengan fantasi manusia yang bisa diwujudkan menjadi inovasi dalam dunia pembelajaran. Inovasi yang benar-benar fresh, kreatifitas yang meluas, dan juga tidak lupa pastinya ada sokongan dari para kritikus yang selalu mengkritik ini itu yang sebenarnya bisa menjadi sebuah dukungan atau menjatuhkan. Sehingga, perlu diasah dan ditingkatkan tiap level belajar seseorang dengan tidak melupakan level dasar awal mula belajar sesuatu.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, pola pikir yang terjadi pada kehidupan manusia, belajar dapat terjadi dimana saja dan didapatkan dimana saja tidak hanya di sekolah, tidak hanya di tempat bagian akademik namun belajar dapat di lingkungan mana saja tergantung bagaimana seseorang dapat menyesuaikan dirinya.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pengetahuan ada dua jenis yaitu pengetahuan subjektif dan pengetahuan objektif. Pengetahuan yang diperoleh atau muncul dalam diri seseorang disebut sebagai pengetahuan subjektif. Artinya pengetahuan subjektif adalah pengetahuan yang diakui kebenarannya oleh seseorang individu. Sedangkan pengetahuan objektif adalah pengetahuan yang kebenarannya telah diakui secara umum. Oleh karena itu, pengetahuan subjektif harus melalui proses publikasi agar muncul proses interaksi dan negosiasi social dengan pengetahuan-pengetahuan lain atau pendapat-pendapat lain sehingga pada akhirnya jika pengetahuan tersebut dapat diakui secara umum dapat menjadi pengetahuan objektif.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Belajar adalah proses seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Belajar adalah proses seumur hidup yang membentuk siklus. Menurut gambar diatas belajar itu melibatkan subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya saling berinteraksi sehingga ditemukan konsep dan pengetahuan baru yang bermanfaat. pengetahuan dapat dimualai dan dapat diperoleh dari suatu bentuk subjektif yang dibangun dari suatu persepsi-persepsi pengalaman individu. sehingga dari suatu pengetahuan yang objektif diberikan dalam bentuk subjektif ke pengalaman yang lain.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat siang Prof.
Belajar adalah proses dimana kita menerima informasi baru atau informasi yang sudah diketahui sebelumnya dan diulang kembali. Gambar diatas menunjukkan bahwa belajar memerlukan bantuan orang lain sehingga mampu memberikan evaluasi atas pencapaian yang diberikan. Bermula dari pengetahuan subjektif kemudian dievaluasi dan disesuaikan dengan pengetahuan objektif dimana dalam proses ini akan muncul representasi dari pengetahuan lainnya (bisa berbentuk baru ataupun pengembangan dari pengetahuan yang lama). Selanjutnya akan disadari oleh diri sendiri sehingga pada akhirnya diputuskan untuk menerapkannya dalam kehidupan. Terima kasih.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Paul Ernest menyatakan bahwa belajar adalah proses untuk membangun mengetahuan melalui komunikasi. Dengan belajar maka nilai, sikap, tingkah, laku, semua perbuatan manusia terbentuk, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, keterampilan, disesuaikan & dikembangkan. Oleh sebab itu, banyak ahli yg telah mencoba memberikan definisi–definisi mengenai belajar. Dalam proses belajar merupakan suatu proses dari berubahnya bentuk tingkah laku tertentu yg secara relatif permanen, perubahan akan tingkah laku tersebut hendaknya bukan hanya sekedar disebabkan oleh proses pertumbuhan fisik saja dan maupun juga bukan karena disebab kan perubahan kondisi fisik yg sifatnya temporer. Hakikat belajar menurut paul ernest belajar terbagatas unsur objective knowladge, personal fomulation, subjective knowladge, public criticism ad reformulation dengan social negotation processes. Seluruh unsur unsur tersebut saling besrsinambungan dan berinteraksi.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Dari bagan di atas, Paul Ernest mengemukakan bahwa dalam hakikat belajar itu melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya harus saling berinteraksi agar pengetahuan yang telah dipelajari seseorang dapat lebih berkembang lagi. Apabila ada interaksi antara satu orang dengan orang lainnya, maka mereka akan saling bertukar pikiran untuk menemukan konsep-konsep baru dari pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dari bagan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan proses negosiasi sosial. Proses negosiasi sosial ini siklik, artinya berulang terus menerus. Belajar merupakan proses penerimaan pengetahuan bersifat subjektif yang kemudian dipublikasi. Dari pemublikasian pengetahuan tersebut akan ada masukan-masukan atau kritik yang nantinya akan menjadi pengetahuan yang bersifat objektif. Setelah adanya pengetahuan objektif, akan muncul representasi-representasi dari pengetahuan tersebut yang bersifat individual/personal. Hasil dari representasi tersebut akan menjadi pengetahuan baru yang nantinya akan menjadi pengetahuan subyektif kembali. Begitu seterusnya.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hakekat belajar menurut Paul Ernest merupakan sebuah proses negosiasi sosial. Dimana pengetahuan sendiri diperoleh dari adanya interaksi diri kita dengan cara mengamati hal-hal yang terjadi pada lingkungan. Kemudian hal-hal yang kita peroleh dari hasil pengamatan tersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah kita miliki sebelumnya. Dari hasil tersebut kemudian kita terapkan dalam kehidupan sosial untuk kemudian terbentuklah pengetahuan baru dengan berdasarkan masukan-masukan dari lingkungan luar.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Menurut Paul Ernest, pada hakikatnya belajar melibatkan interaksi antara pengetahuan subyektif dan objektif dalam suatu siklus yang melingkar. Keduanya saling berinteraksi agar pengetahuan yang telah dipelajari dapat berkembang. Maka, pengetahuan matematika juga merupakan konstruksi sosial. Pembentukan pengetahuan dapat dimulai dari pengetahuan subyektif yang dipublikasikan atau dikomunikasikan, kemudian dari publikasi tersebut terdapat kritik atau perbaikan yang kemudian dapat menghasilkan pengetahuan baru. Pengetahuan baru ini menjadi pengetahuan obyektif. Kemudian, pengetahuan obyektif dikonstruksi dan direpresentasikan secara personal oleh siswa sehingga akan menjadi pengetahuan subyektif. Demikian seterusnya, pengetahuan yang telah diperoleh tersebut akan semakin berkembang dengan adanya komunikasi dan interaksi sosial. Maka, menurut pandangan ini, pengetahuan diperoleh secara individu dengan cara mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan hasil interaksinya dengan obyek dan pengalaman sosial.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Paul Ernest dalam buku nya “The Philosophy of Mathematics Education” menguraikan belajar dari tinjauan konstruksi sosial lebih berfokus pada asal usul pengetahuan matematika. Pengetahuan matematika baru yang dihasilkan dapat berupa pengetahuan subyektif ataupun obyektif. Seorang individu memiliki pengetahuan subyektif tentang matematika.. Melalui penerbitan heuristic Lakatos, pengetahuan menjadi pengetahuan obyektif matematika. Heuristic ini tergantung pada kriteria objektif, kriteria objektif untuk mengkritik pengetahuan matematika yang terpublikasi didasarkan pada pengetahuan objektif bahasa, seperti matematika. Pengetahuan subyektif matematika diinternalisasikan secara luas, akan merekonstruksi pengetahuan objektif. Dalam hal ini kontribusi individu dapat menambahkan, melakukan restrukturisasi atau reproduksi pengetahuan matematika.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Hakekat belajar menurut Paul Ernest adalh menyangkut proses hubungan kita dengan kehidupan sosial. Proses ini melibatkan pengetahuan ketika kita pertama kali mengetahui suatu pengetahuan baru yang kemudian diperbaiki atau dikritik oleh umum. Pengetahuan baru yang telah diperoleh tersebut akan semakin berkembang dengan adanya komunikasi dan interaksi sosial.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Belajar adalah suatu usaha unutk membangung, mengembangkan, dan mempertahankan eksistensi. Hakekat belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baru sehingga mengakibatkan terbentuknya pola tingkah laku yang baik. Hakikat belajar sesungguhnya merupakan proses negosiasi sosial atau bagaimana membentuk pola tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat secara luas. Yang mana proses negosiasi sosial merupakan mata rantai utama yang tidak terputus. Melalui hal tersebut, pembelajar akan memperoleh konsep pengetahuan yang baru yang kemudian direpresentasikan, selanjutnya melalui penegtahuan yang subjective pengetahuan tersebut di publikasikan kepada masyarakat sehingga memperoleh masukan-masukan berupa kritik dan saran untuk memformulasikan kembali pengetahuan tersebut.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Paul Ernest mengemukakan bahwa dalam hakikat belajar itu melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya harus saling berinteraksi agar pengetahuan yang telah dipelajari seseorang dapat lebih berkembang lagi. Apabila ada interaksi antara satu orang dengan orang lainnya, maka mereka akan saling bertukar pikiran untuk menemukan konsep-konsep baru dari pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Hakikat Belajar adalah proses memanusiakan manusia, dalam hal ini bahwa hakikat belajar adalah inti dari olahan belajar itu sendiri, mencakup : pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan perasaan, minat, penghargaan dan sikap.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Menurut Paul Ernest matematika merupakan ilmu yang dibangun lebih oleh proses sosial dibandingkan proses individual. Matematika sendiri merupaka alat untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari melalui objek-objek alam nyata yang ada di sekitar lingkungan. Namun seiring berkembangnya, matematika menjadi ilmu yang abstrak dan ideal.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hakekat belajar adalah ketika seseorang berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Belajar adalah kegiatan yang utama dan penting dalam dunia pendidikan. Melalui belajar, siswa dapat mengkonstruk pengetahuan yang sedang dipelajari dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Menurut Paul Ernest seperti pada bagan di atas, bahwa hakikat belajar itu melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Setiap menit setiap setik sebenarnya manusia sedang dalam proses belajar, setiap yang manusia lihat adalah ilmu pengetahuan bagi mereka, sebagian ada yang mereka sudah tau dan sebagian ada yang baru. Entah sadar atau tidak, setiap hari manusia terus berproses melalui pengalaman mereka sendiri. Belajar juga tidak melulu dengan buku, belajar dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Hakekat belajar sesuai siklus diatas merupakan cara bagaimana mengolah pengetahuan obyektif sebagai representasi pengetahuan menjadi pengetahuan subyektif sebagai konsep pengetahuan baru. Kemudian dapat diterbitkan sehingga dapat dibentuk sebagai konsep baru dan setelah itu ada dalam diskusi sosial, itu akan menjadi umpan balik bagi diri kita. Selanjutnya, hal itu dapat diproses lagi oleh diri kita sendiri, maka itu akan menjadi proses yang berkelanjutan untuk menciptakan konsep pengetahuan baru yang akan berguna dalam kehidupan kita.
Jewish Van Septriwanto
ReplyDelete19709251077
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih untuk tulisan ini prof, Paul Ernest mengatakan bahwa hakekat belajar adalah membangun pengetahuan melalui komunikasi. Komunikasi tersebut melibatkan interaksi antara subjektifitas pengetahuan dan objektifitas pengetahuan. Keduanya unsur tersebut harus saling berinteraksi agar terjadi keterikatakan yang erat diantara keduanya, sehingga membantu dalam proses pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran (khususnya matematika), guru harus mampu mengembangkan konstruksi pengetahuan melalui interaksi dengan siswa.