Apr 19, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah




Oleh Marsigit

Hari ke 1:
Marsigit

Elegi ini baru dalam rencana. Walaupun baru dalam rencana tetapi si penulis telah merasa bergetar hati dan seluruh tubuhnya. Air matapun tak kuasa aku bendung. Penulis belum tahu apakah mampu menuliskannya atau tidak. Jika terpaksa tidak mampu menuliskannya maka elegi ini pun urung dibuatnya. Demikian sekedar info..........
Hari ke 2:
Marsigit

Sampai hari ke 2 aku pun tak mampu memikirkan bagaimana aku menuliskan tentang bagaimana keadaannya aku ingin, atau aku merasakan atau aku bisa memandang Wajahmu ya Rasulullah. Aku mengalami perasaan bercampur antara merasa ingin dan ingin merasa memandang Wajah mu ra Rasulullah. Hingga pada hari ke 2 ini, aku pun menemukan bahwa aku tidaklah sendirian. Keadaan dan perasaan yang sama juga dialami oleh murid-muridku. Murid-muridku yang telah membaca persaaanku yang aku tuangkan pada hari pertama juga mengalami perasaan yang sama tentang hal ini. Ungkapan murid-muridku melalui komen-komen mereka semakin menambah derasnya air mataku. Terlebih mereka juga ada yang menyarankan agar aku berdoa agar aku bisa menulis Elegi ini.

Kenapa ya Allah, sekedar baru mempunyai keinginan memandang wajah Rasulullah saja hatiku sudah bergetar, tubuhku semain bergetaran, pikiranku terasa membeku, dan air mataku semakin deras mengalir. Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosaku atas kelancangan keinginan dan pikiranku. Mohon ampun pula atas Elegi-elegi yang aku tulis. Aku bersaksi bahwa Elegi-elegi ini bukanlah segala-galanya bagiku. Ini hanyalah sarana merefleksikan diriku dan semata-mata untuk diriku. Jika ternyata bermanfaat juga bagi murid-muridku maka saya hanya berusaha bersyukur serta berusaha tawakal kepada-MU ya Allah. Hindarkanlah dari kesombongan diriku dan juga riya atas Elegi-elegiku itu ya Allah.

Sebenar-benar diriku hanyalah berserah diri kepada-Mu ya Allah. Jika engkau perkenankan aku memandang wajah Rasulullah, maka itu semata-mata adalah karunia yang Engkau limpahkan kepada diriku ya Allah. Ya Allah aku mohon perlindungan dari segala macam goda syaitan. Ya Allah tunjukilah diriku di atas jalan yang engkau ridai. Tuntunlah langkahku sehingga setiap langkahku adalah karena diri-Mu ya Allah. Tuntunlah pikiranku sehingga setiap pikiranku itu adalah karena Engkau ya Allah. Tuntunlah tulisanku sehingga setiap tulisanku itu adalah karena Engkau ya Allah. Tuntunlah kata-kata ku sehingga setiap kata-kataku itu adalah karena Engkau ya Allah. Tuntunlah penglihatanku sehingga setiap penglihatanku itu adalah karena Engkau ya Allah. Kemanapun aku melihat ya Allah maka jadikanlah bahwa aku selalu melihat diri-Mu ya Allah. Tuntunlah pendengaranku sehingga setiap pendengaranku itu adalah karena Engkau ya Allah. Astaghfirullah al adzim 3x. Al Fathehah. Al Ikhlas.

Hari ke 3:
Santri Kepala

Hai apa khabar sobat, kayaknya ini Pak Marsigit ya? Lho kenapa masih di sini? Bukankah acara Ritual Ikhlas sudah selesai, dan peserta yang lainnya sudah pada pulang. Kenapa Pak Sigit masih berada di sini? Tumben pula, nggak buat Elegi? Saya tertarik lho sama Elegi-elegi Bapak, dan saya mengikuti terus walaupun tidak pernah membuat komen.

Marsigit:
Iya..terimakasih Santri Kepala...memang...

Santri Kepala:
Kok kelihatannya serius amat ni? Apakah ada yang bisa saya bantu? Bagaimana saya harus memanggil anda? Saya memanggil Pak Marsigit, Bagawat Selatan atau Muhammad Nurikhlas?

Marsigit:
Ini bukan masalah Elegi...ini juga bukan Bagawat Selatan atau Muhammad Nurikhlas. Marsigit ya Marsigit. Sekarang saya tidak bisa lagi bermetapora. Sekali Marsigit ya tetap Marsigit. Begini Santri Kepala saya ingin menanyakan perihal pengalaman saya bercampur keinginan saya, dan keinginan saya bercampur pengalaman saya.

Santri Kepala:
Lho apa itu?

Marsigit:
Begini Santri Kepala...entah datangnya dari mana...........suatu saat begitu saja aku ingin memandang Wajah Rasulullah. Tetapi begitu aku mempunyai niat, maka bergetarlah seluruh tubuhku dan hatiku. Aku tidak kuasa melangkahkan kakiku. Aku tidak mempunyai tenaga. Oleh karena itu aku masih tetap di sini. Apakah Santri Kepala bisa membantu saya, bagaimana bisa saya memandang Wajah Rasulullah? dan apa syarat-syaratnya aku bisa memandang Wajah rasulullah? Seperti apakah Wajah Rasulullah itu?

Santri Kepala:
Wah ternyata serius bener nih. Begini Pak Marsigit, saya malah ganti ingin bertanya terlebih dulu. Secara dhohir Rasulullah itu telah meninggal dunia, bagaimana Pak Marsigit mampu meyakininya, jika belum pernah melihat Wajahnya?

Marsigit:
Aku lupa sejak kapan, karena aku sering melafalkan sejak kecil, yaitu bahwa aku meyakini Rasulullah dan kebenaran yang dibawanya semenjak saya mengucapkan syahadat, sebagai berikut: Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah Rasul / utusan Allah.: “Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh”

Santri Kepala:
Unsur hakekat apa saja yang ada dalam Kalimah Syahadat itu?

Marsigit:
Setau saya ya kesaksianku bahwa tiada Ilah selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah Rasul / utusan Allah. Apakah sekiranya terdapat unsur-unsur hakekat yang lainnya?

Santri Kepala:
Dilihat dari semantik bahasanya dan ontologis maknanya, Kalimah Syahadat itu memuat banyak unsur yaitu Pengetahuan, Ikrar, Sumpah, Janji, Keyakinan, Keikhlasan, Kejujuran, Kecintaan, Penerimaan dan Ketundukan.

Marsigit:
Wah...bolehkan anda uraikan apa yang dimaksud masing-masing maknanya itu?

Santri Kepala:
Kalimah Syahadat mengandung unsur Pengetahuan karena seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya. Seseorang yang bersyahadat haruslah mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut. Artinya diapun harus meyakininya. Jika seorang muslim telah mengikrarkan Kalimah Syahadat maka dia mempunyai kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang kita Ikrarkan itu. Mengucapkan Kalimah Syahadat juga mengandung unsur Sumpah, artinya seorang muslim yang telah mengucapkannya bersedia menerima akibat dan resiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut, siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam. Mengucap Kalimah Syahadat juga mempunyai unsur ontologisnya Janji, yaitu berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul. Bersyahadat itu juga harus memenuhi unsur Menerima dan Tunduk dengan Jujur, Ikhlas, dan semata-mata demi Cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Bersyahadat itu harus menerima dengan Jujur dan Ikhlas segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syariat Islam melalui Al Qur'an dan Sunnah Rasul, serta berserah diri kepada Allah dan Rasul-Nya dengan Tunduk secara fisik dan Menerima dalam hati, kemudian mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya, dan selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.

Marsigit:
Astagfirullah al adzim...ya Allah ampunilah dosaku atas kebengalan pikiranku ini. Ternyata tidak aku sangka bahwa dari kalimat Syahadat yang sederhana itu mengandung makna yang sangat dalam dan sangat luas. Ya Allah sekali lagi mohon ampun diriku yang hina ini. Aku jadi tidak merasa percaya diri. Pantaskah orang seperti diriku ini punya keinginan memandang Wajah Raulullah? Ya Allah ..permohonan ampun yang terus-menerus bagiku kiranya belumlah cukup bagi diriku untuk menghapus dosa-dosaku. Astagfirullah al adzim...5 x, al-Fathehah 1x, al-Ikhlas 3x.

Santri Kepala:
Wahai Pak Marsigit...kenapa dirimu itu? Baik-baik saja? Katanya mau bikin Elegi?

Marsigit:
Aku telah menemukan bahwa kalimat-kalimatku pada hari ke 1, hari ke 2 dan hari ke 3 sekarang ini, itulah sebenar-benar Elegi itu. Walaupun aku tidak terlalu peduli tentang apakah dia Elegi atau bukan. Tetapi maafkan Santri Kepala..aku tidak sanggup meneruskan..perbincangan ini. Aku betul-betul diliputi suasana hati yang haru dan perasaan yang tidak bisa aku gambarkan dengan kata-kata. Ijinkanlah aku ingin meneteskan air mataku. Tetesan air mataku itulah yang mewakili segala suasana kebathinanku itu. Maaf Santri Kepala biarkan aku sendirian disini seraya aku ingin mensyukuri nikmat yang tiada tolok bandingannya yang telah dikaruniakan oleh Allah kepadaku. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku. Aku tidak mengira bahwa keinginanku memandang Wajah Rasulullah itu benar-benar keterlauan karena belum mengukur dan melihat siapa diriku itu, bagaimana ikhlasku itu, seberapa banyak amal-amalku, bagaimana adab berdoaku, bagaimana adab beribadatku, seberapa sadakahku, seberapa perjuanganku di jalan Allah, dsd. Di beri hidup sampai di sini saja aku sudah merasa bersyukur. Aku tidak tahu apakah hari esok aku masih mampu bertanya kepadamu Santri Kepala.

Santri Kepala:
Baiklah Pak Marsigit, untuk menenangkan pikiran marilah kita berdoa bersama.
Allohuma ij’alana minadz dzaakiriena wadz dzaakirot. Allohumma nawwir qulubana bikulli hidayatika kama nawwarta binuri syamsika abadan abadan. Robbana taqobbal minna innaka Antas Samie’ul ‘Alaiem watub ‘alaina innaka Anta Tawwabur Rohiem. Robbana dholamna anfusana wa inlam taghfir lana watarhamna lanakunanna minal khosirien. Robbana atina fid dunya hasanatan wafil akhiroti hasanatan wa qina adzaban naar, wa adkhilna jannata ma’al abror Ya ‘Aziezu Ya ghoffar. Wa sholallohu ‘alaa Sayyidina Muhammadin an-nabiyyil umiyyi wa a’alaa alihi wa shohbihi wa azwajihi wa dzurriyyatihi wa ahli baitihi ajma’ien wasallam. Subhana Roobika Robbil ‘Izzati ‘amma yashifuun wa salamun ‘alal mursalien wal hamdulullahi Robbil ‘alamien.

Hari ke 4:
Santri Kepala:

Wahai sobatku, Pak Marsigit...sudahlah....janganlah berlarut-larut dan berlebihan segala sesuatunya itu. Selalu istigfar dan mohon ampunlah kepada Allah SWT, serta mohon petunjuk dengan ikhlas dan tawakal seraya berserah diri memohon ridhanya. Pada hari ke 4 ini apakah anda masih memikirkan tentang Wajah Rasulullah?

Marsigit:
Maaf Santri Kepala...tentulah selama 4 hari sempai sekarang aku lebih dari memikirkannya tentang Wajah Rasulullah itu. Segenap jiwa dan ragaku telah melibatkan diri dalam ikhtiarku dalam pengalaman dan keinginan memandang Wajah Rasulullah, kemanapun mukaku aku palingkan. Engkau belum menjawab pertanyaanku semula yaitu apakah engkau bisa membantu saya, bagaimana bisa saya memandang Wajah Rasulullah? dan apa syarat-syaratnya aku bisa memandang Wajah Rasulullah? Seperti apakah Wajah Rasulullah itu?

Santri Kepala:
Oh baiklah kalau begitu. Marilah kita dengarkan saja apa kata mereka yang sudah berpengalaman melihat Wajah Rasulullah. Hadits yang diriwayatkan oleh Al Thabrani, juga Al Haitamidalam kitab Majma’ 2:220 menerangkan kesaksian seseorang yang pernah menyaksikan peristiwa kelahiran Rasulullah. Ialah ibu Utsman binti Abdash, beliau berkata, “Aku menyaksikan ketika Aminah melahirkan Rasulullah, keluar cahaya yang menyinari seluruh rumah. Di saat itu aku sedang berada di rumahnya. Kemana pun kami melihat, yang terlihat adalah cahaya.”

Marsigit:
Apakah ada perumpamaan tentang Wajah Rasulullah itu seperti apa?

Santri Kepala:
Banyak sekali hadits-hadits yang menyebutkan bahwa seluruh anggota tubuh Rasulullah serta wajah beliau bercahaya. Ada sahabat yang berkata, “Apakah wajah itu seperti pedang, sehingga orang yang melihatnya ketakutan?”Tidak. Wajahnya seperti rembulan.” Ka’ab bin Malik menceritakan, “Ketika mengucapkan salam kepada Rasulullah, aku melihat wajah beliau berseri-seri karena kebahagiaan. Seperti diriwayatkan dalam Shahih Bukhari bab shifat Nabi. Jika merasa bahagia, wajah Rasulullah itu berseri-seri seperti rembulan.”

Marsigit:
Dijelaskan bahwa Wajah Rasulullah itu bersinar. Sinar seperti apakah? Apakah sinar yang kongkrit ataukah sinar sebagai suatu perumpamaan? Bagaimanakah sikap kita sebetulnya terhadap hal ini? Apakah boleh aku mengharap bisa memandang Wajahnya?

Santri Kepala:
Keterangan dari Sayyidah Aisyah, Kanzul Ummal 6:207 , “Aku meminjam jarum dari Habsah binti Rawahab untuk menjahit. Jarum itu jatuh. Aku mencari-cari, tapi tidak menemukannya. Maka ketika Rasulullah masuk, kelihatan jelaslah jarum yang hilang itu karena pancaran sinar wajahnya. Aku pun tertawa. Rasulullah bertanya, ‘Hai Humaira, mengapa engkau tertawa?’ Aku kuceritakanlah peristiwa itu. Kemudian Rasulullah berkata dengan suara yang keras, “Hai Aisyah, malanglah orang yang tidak diberi kesempatan memandang wajahku karena tidaklah seorang Mukmin atau kafir kecuali mengharapkan melihat wajahku.”

Marsigit:
Apakah sinar wajahnya juga memancarkan kewibawaan?

Santri Kepala:
Ali Karamahu Wajhah pernah berkata: “Siapa yang melihatnya sepintas lalu pasti akan terpegun kerana kewibawaannya.” Amer bin Ash menghadap Nabi SAWuntuk yang pertama kali ia berkata: “Aku tidak sanggup menatap wajahnya, kalau sekiranya orang bertanya kepadaku tentang sifat-sifat baginda, seraya tidak sanggup aku menceritakannya kerana mataku tidak sanggup menatap wajahnya.” SUBHANALLAH! Adapun pancaran nurani yg menghiasi keindahan dan keagungan Nabi Muhammad SAW sebagai yang tersebutpada sifta-sifat dan gambaran wajahnya, maka itu pun dalam erti yang hakiki. Oleh kerana itu, apa yang dimiliki oleh Rasulullah itu merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Allah swt langsung kepada hambaNya yang dipilih.

Marsigit:
Apakah yang disebut Nur Muhammad itu?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan dari Nur Muhammad Allah menciptakan sebuah lampu jamrut hijau dari Cahaya, dan dilekatkan pada pohon itu melalui seuntai rantai cahaya. Kemudian Dia menempatkan ruh Muhammad s.a.w. di dalam lampu itu dan memerintahkannya untuk memuja Dia dengan Nama Paling Indah (Asma al-Husna). Itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari Nama itu selama 1,000 tahun. Ketika dia sampai kepada Nama ar-Rahman (Maha Kasih), pandangan ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena kerendahan hatinya. Tetesan keringat jatuh dari padanya, sebanyak yang jatuh itu menjadi nabi dan rasul, setiap tetes keringat beraroma mawar berubah menjadi ruh seorang Nabi.

Marsigit:
Subhanallah! Adakah hubungan antara penciptaan Nur Muhammad dengan ruh para nabi?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan Azza wa Jala berkata kepada Nabi Muhammad s.a.w., “Lihatlah ini sejumlah besar nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara.” Mematuhi perintah ini, dia memandangi mereka itu, dan ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari objek itu, maka ruh para nabi itu sekonyong konyong tenggelam dalam Nur Muhammad s.a.w., dan mereka berteriak, “Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan cahaya?” Allah menjawab mereka, “Ini adalah Cahaya dari Muhammad Kekasih Ku, dan kalau kamu akan beriman kepadanya dan menegaskan risalah kenabiannya, Aku akan menghadiahkan kepada kamu kehormatan berupa kenabian.” Dengan itu semua ruh para nabi itu menyatakan iman mereka kepada kenabiannya, dan Allah berkata, “Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini,” dan mereka semua setuju.

Marsigit:
Subhanallah! Adakah hubungan antara Nur Muhammad dengan Al-Qur’an?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan sebagaimana disebutkan di dalam al Quran yang Suci: Dan ketika Allah bersepakat dengan para nabi itu : Bahwa Aku telah memberi kamu Kitab dan Kebijakan; kemudian akan datang kepadamu seorang Rasul yang menegaskan kembali apa-apa yang telah apa padamu–kamu akan beriman kepadanya dan kamu akan membantunya; apa kamu setuju? Dia berkata,”Dan apakah kamu menerima beban Ku kepadamu dengan syarat seperti itu. Mereka berkata, ‘Benar kami setuju.’ Allah berkata, Bersaksilah demikian, dan Aku akan bersama kamu diantara para saksi.’ (Ali Imran, 3:75-76).

Marsigit:
Subhanallah! Adakah hubungan antara Nur Muhammad dengan Asma ul Husna? Apakah ada hubungan antara Nur Muhammad dengan penciptaan para malaikat?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan kemudian ruh yang murni dan suci itu kembali melanjutkan bacaan Asma ul Husna lagi. Ketika dia sampai kepada Nama al-Qahhar, kepalanya mulai berkeringat sekali lagi karena intensitas dari al Qahhar itu, dan dari butiran keringat itu Allah menciptakan ruh para malaikat yang diberkati.

Marsigit:
Subhanallah! Apakah ada hubungan antara Nur Muhammad dengan penciptaan alam semesta?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan dari keringat pada mukanya, Allah menciptakan Singgasana dan Hadhirat Ilahiah, Kitab Induk dan Pena, matahari, rembulan dan bintang -bintang.

Marsigit:
Subhanallah! Apakah ada hubungannya antara Nur Muhammad dengan penciptaan para ulama, syuhada dan mutaqin?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan dari keringat di dadanya Dia menciptakan para ulama, para syuhada dan para mutaqin.

Marsigit:
Subhanallah! Apakah ada hubungannya antara Nur Muhammad dengan rumah surgawi, Kaba, dan tempat-tempat suci lainnya?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan dari keringat pada punggungnya dibuat lah Bayt-al-Ma’mur( rumah surgawi) Kabatullah (Kaba), dan Bayt-al-Muqaddas (Haram Jerusalem) dan Rauda-i-Mutahhara (kuburan Nabi Suci s.a.w.di Madinah), begitu juga semua mesjid di dunia ini.

Marsigit:
Subhanallah! Apakah ada hubungannya antara Nur Muhammad dengan ruhnya kaum beriman atau bahkan orang tak beriman sekalipun?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan dari keringat pada alisnya dibuat semua ruh kaum beriman, dan dari keringat punggung bagian bawahnya dibuatlah semua ruh kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung. Dari keringat di kaki nya dibuatlah semua tanah dari timur ke barat, dan semua apa-apa yang berada didalamnya. Dari setiap tetes keringatlah ruh seorang beriman atau tak-beriman dibuat.

Marsigit:
Subhanallah! Kalau begitu seperti apakah sebetulnya ruh Nabi Muhammad SAW?

Santri Kepala:
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani dalam Arief Hamdani menyatakan, itulah sebabnya Nabi Suci s.a.w.disebut juga sebagai “Abu Arwah”, Ayah para Ruh. Semua ruh ini berkumpul mengelilingi ruh Muhammad s.a.w., berputar mengelilinginya dengan pepujian dan pengagungannya selama 1,000 tahun; kemudian Allah memerintahkan para ruh itu untuk memandang ruh Muhammad sallallahu alayhi wasalam. Para ruh mematuhi.

Marsigit:
:-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( ( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-( :-(

Santri Kepala:
Pak Marsigit...kenapa engkau malah menangis?

Marsigit:
Subhanallah! Jangan salah paham Santri Kepala. Tangisanku itu adalah tangisan haru dan tangisan bersyukur. Sampai habis air mataku karena menangis selama empat hari empat malam, belumlah cukup kiranya aku mensyukuri nikmat tiada tolok bandingannya atas pencerahan dari Allah SWT yang baru saja aku dapatkan melalui perantaraan anda. Jika diperbolehkan kiranya, aku ingin segera mati saja biar segera menyusul ruh-ruh itu. Tetapi jika melihat bekalku belum seberapa, maka ijinkanlah aku ingin hidup seribu tahun lagi. Dalam filsafat itu adalah kontradiksi, dalam spiritual itu adalah karunia. Sebab kontradiksi itu ditimbulkan dikarenakan sifat manusia yang terbatas. Sedangkan Allah SWT menciptakan semua yang ada dan yang mungkin ada dengan tiada kontradiksi sedikitpun. Subhanallah. Luar biasa rakhmat Allah bagi yang mampu melihatnya. Luar biasa pula rakhmat dari Allah bagi orang-orang yang mau belajar dan memikirkannya. Amin. Sekiranya aku segera mati, maka aku tentu ingin khusnul khotimah. Tolong Santri Kepala aku diberi doa-doa bagaimana doa memohon khusnul khotimah itu?

Santri Kepala:
Baiklah. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan sebaik-baiknya amalku adalah pada ujung akhirnya, dan sebaik-baik hariku adalah pada saat aku menemui-Mu. Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu) . Ya Allah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisap.Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, Yang Maha Pengampun lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu. Aku mohon ya Allah, janganlah dulu cabut nyawaku sebelum Engkau haramkan neraka bagi kulitku dan sebelum Engkau wajibkan surga bagi diriku. Tetapkanlah diriku selalu setiap saat dalam keadaan beriman dan ingat kepada-Mu. Jadikanlah aku selalu dalam keadaan takut akan akhirat-Mu, jadikanlah aku menjadi orang yang dapat mencintai-Mu sebagaimana Rasulullah SAW dan para sahabatnya mencintai diri-Mu dan sebagaimana mereka takut akan akhirat-Mu. Ya Allah, jadikanlah hidupku mulai hari ini hingga detik-detik terakhir kematianku penuh ketaqwaan, keimanan, kemudahan dan kebahagiaan. Lapangkanlah kuburanku, jauhkanlah aku dari siksa kubur ya Allah. Mudahkanlah aku ya Allah di padang Mahsyar, jadikanlah aku termasuk orang yang Engkau lindungi di padang Mahsyar hingga hari penghisaban. Mudahkanlah penghisaban diriku ya Allah. Masukkanlah aku ke surga-Mu ya Allah. Jadikanlah aku termasuk orang yang Engkau beri izin untuk memandang wajah-Mu kelak di akhirat. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku pada ujungnya, dan sebaik-baiknya amalku adalah pada ujung akhirnya, dan sebaik-baik hariku adalah pada saat aku menemui-Mu. Amin ya rob alamin.

Bacaan diambil dari berbagai sumber:
1.http://wiki.myquran.org/index.php/Syahadat
2.http://majlisdzikrullahpekojan.org/kisah-nabawi/bentuk-tubuh-dan-akhlak-rasulullah-saw/cahaya-wajah-rasulullah-saw.html:Cahaya Wajah Rasulullah saw
3.http://saffone.1.forumer.com/a/wajah-rasulullah-memancar-keindahan-dan-kewibawann_post443.html
4.Ashari dalam http://manakib.wordpress.com/2008/03/13/dari-nur-muhammad-saw/
5.Arief Hamdani dalam http://manakib.wordpress.com/2008/03/13/dari-nur-muhammad-saw/

36 comments:

  1. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Setiap insan pasti dan ingin melihat wajah Tuhan. Namun ada batasannya karena manusia tidak sempurna. Tuhan tidak dapat dilihat apabila kita masih berdosa karena dosa dan kesucian tidak dapat bersatu. Kerinduan kita adalah tinggal dalam Tuhan sepanjang masa, ini dapat kita nikmati kelak apabila kita terus menjalani hidup dengan berserah kepada Tuhan. Menjalani hidup dengan menjadi berkat bagi orang lain sehingga kitapun dapat menghadirkan sifat-sifat Tuhan di dalam dunia. Perilaku kita akan menunjukkan siapa Tuhan yang selalu kita rindukan untuk memandang wajahNya.

    ReplyDelete
  2. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    Setiap hamba Allah yang beriman pastinya amat mendambakan untuk bisa memandang wajah Rasulullah. Walaupun kita tidak tidak mengenal wajah rasulullah tapi dari elegy ini saya mengetahui bahwa wajah Rasulullah selalu memancarkan cahaya, pancaran nurani yang menghiasi keindahan dan keagungan Rasulullah. Apa yang telah dimiliki Rasulullah itu merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah SWT langsung kepada hambanya yang dipilih, yang dipilih untuk menjadi sosok pemimpin umat, sosok teladan bagi seluruh umat muslim dan sosok yang selalu dirindukan. Semoga kerinduan kita kepada Rasulullah dapat terobati dengan mengikuti sunnahtullahnya dan semoga kita termasuk hamba-hamba yang beriman sehingga bisa bertemu denganya kelak di hari yang telah dijanjikan. Aamiin ya robbal alamin.

    ReplyDelete
  3. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi umat manusia. Begitu rindunya kami kepada Rasulullah yang tak akan bisa tertandingi dengan rindunya Rasulullah terhadap kita umatnya. Begitu mulianya akhlak dan segala tingkah lakunya. Betapa beruntungnya sahabat-sahabat Rasulullah SAW yang dapat berjumpa langsung dan mengenal secara langsung pada jamannya. Rindu Rasulullah kepada umatnya meskipun belum pernah bertemu. Beliau telah merindukan kita sebagai saudara yang belum pernah berjumpa dengan beliau tetapi tetap beriman dan mencintai Rasulullah SAW melebihi cinta pada orang tua dan anaknya. Subhanallah. Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir dan diizinkan bertemu dengan Rasulullah SAW di surge Nya. Aamiin

    ReplyDelete
  4. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Memandang wajah Rasulullah SAW merupakan keinginan semua umat muslim. Tokoh yang luar biasa dan menjadi panutan bagi umat muslim. Tokoh yang tidak pernah gentar dalam menyebarkan setiap kebaikan kepada orang lain, tidak pernah ragu dengan kebaikan yang ia lakukan walaupun sangat beresiko, tidak pernah takut ketika berjalan dalam kebaikan, dan tidak pernah ragu dengan apa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT serta masih banyak lagi kebaikan-kebaikan beliau yang tidak dapat disebutkan. Jika ingin dapat bertemu dan memandang wajahnya tentu tidaklah mudah. Kita harus menyadari bagaimana keikhlasan kita, seberapa banyak amalan-amalan yang sudah dilakukan, seberapa besar perjuanganku di jalan Allah, dan lain sebagainya. Rasulullah dalam hadis-hadis diceritakan bahwa wajahnya selalu bersinar, berseri-seri seperti rembulan, dan merugilah orang yang tidak dapat memandang wajah Rasulullah. Maka bersahadatlah dan lakukanlah apa yang sudah menjadi kewajibanmu sebagai umat muslim. Sesungguhnya hal itu merupakan awal dari segala kebaikan dan modal awal untuk dapat memandang Rasulullah SAW sang tokoh yang paling utama dalam kehidupan.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  5. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Suatu kehormatan, bentuk syukur yang sangat berarti, yang sangat diharapkan bagi seluruh umat Rasulullah untuk melihat wajah Beliau. Ada sebuah riwayat Al-Bukhari; Muslim disebutkan “ Barangsiapa yang telah melihatku di dalam tidurnya (mimpi), maka ia sesungguhnya telah melihatku, karena Syaitan tidak (mampu) menyerupaiku...” dari situ semua manusia akan berlomba-lomba mengharapkan bermimpi Beliau. Sebelum itu, mohon dibiasakan untuk lebih mendekatkan diri terlebih dahulu kepada Pencipta-Nya agar diberikan petunjuk dan kemudahan agar bertemu dengan Rasulullah dengan cara yang berbagai macam bentuknya, karena Allah SWT selalu mendengar doa-doa umat-Nya dan mengetahui segala tindak tanduk umat-Nya.

    ReplyDelete
  6. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Memandang wajah Rasullah merupakan suatu impian yang sangat tinggi bagi setiap orang. Betapa tidak kita sebagai umatnya yang masih hina, selalu salah dan khilaf serta berlumur dosa kemudian bermimpi bisa memandang wajah seorang Rasullah yang jauh dari kekejian dan penuh dengan kemulian. Tetapi sudah menjadi suatu kesyukuran besar bagi mereka yang bisa memiliki mimpi untuk memandang wajahnya. Itu merupakan suatu pertanda bahwa mereka ingin meneladani sifat-sifat kemuliannya.
    Suatu kesyukuran juga bagi orang-orang yang tetap ingin memandang dan meyakininya lewat syahadat sementara mereka tidak pernah melihatnya. Disitulah tantangan syahadat orang-orang yang beriman dimana meyakini dengan penuh keikhlasan meskipun belum pernah melihat dan bertemu dengannya. Lewat keyakinan, mengamalkan segala ajaran dan sunnahnya, serta meneladani sifat-sifatnya itulah beberapa langkah yang dilakukan orang beriman untuk bisa memandang wajahnya.

    ReplyDelete
  7. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P.Mat A 2018

    Membaca elegi memandang wajah Rasulullah ini membuat hati saya rindu dengan Rasulullah. Betapa Rasulullah adalah hamba yang dipilih Allah untuk memberikan penerangan kehidupan manusia. Allahumma sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil umiyyi. Banyak sekali keutamaan sholawat kepada Nabi Muhammad. Selain dapat mengobati rasa kerinduan atas rindu kepada Rasulullah, dengan sholawat hati menjadi tenang, lebih ikhlas dalam menjalankan pilihan.

    ReplyDelete
  8. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Siapa yang tidak ingin memandang wajah Rasulullah? Setiap hamba Allah pasti ingin melihatnya. Bagaimana wajah Rasulullah yang menunggu umatnya di pintu surga sambil berdzikir untuk umatnya. Subhanallah. Sungguh mulia apa yang dilakukan dan semoga kita semua dapat bersama-sama dapat menuju surga untuk bertemu dengan Rasulullah. Tapi hendaknya jangan lupa untuk senantiasanya melakukan ritual ikhlas agar bisa mencapai semuanya
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  9. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Rosulullah adalah teladan bagi semua manusia. Teladan merupakan panutan, sesempurna-sempurnanya manusia ialah Beliau. Kesempurnaan dengan segala perilaku santun, baik, mulai, dsb. Segala perilaku tersebut disambut baik oleh semesta alam.

    ReplyDelete
  10. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Dari elegi tersebut, saya belajar bahwa apapun yang kita ucapkan harus ada maknanya. Sama seperti kita melafalkan syahadat, kita harus tau apa maknanya. Setelah mengetahui maknanya, kita menanamkan keyakinan pada hati dan pikiran karena kalimat syahadat adalah sebuah janjji yang dibuat antar manusia dengan Allah SWT. Sehingga seteah melafalkannya, harus mengamalkannya dan menjauhi larangannya. Janji yang dibuat merupakan isi dari sebuah ontology yang taat apapun perintahnya.

    ReplyDelete
  11. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Dijelaskan bahwa Kalimah Syahadat itu memuat banyak unsur yaitu pengetahuan, ikrar, sumpah, janji, keyakinan, keikhlasan, kejujuran, kecintaan, penerimaan dan ketundukan. Kalimat syahadat merupakan asas utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahadat, rukun Islam lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan rukun iman. Tegaknya syahadat dalam kehidupan individu akan menegakkan ibadah dan agama dalam hidup kita. Dengan syahadat terwujudlah sikap rohani yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku jasmaniah dan akal pikiran, serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya. Tegaknya Islam tentunya didahului oleh tegaknya rukun Islam; dan tegaknya rukun Islam tentunya didahului oleh tegaknya syahadat.

    ReplyDelete
  12. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Rasulullah SAW merupakan nabi terakhir dan merupakan suri tauladan bagi umat islam. Ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad merupakan ajaran penyempurna. Saya pernah mendengar dari seorang alim ulama bahwa orang yang paling ikhlas lah yang dapat melihat wajah Rasulullah SAW. Melafalkan syahadat dengan ikhlas, yakin, dan khusyu’ merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta dapat meneguhkan iman dan islam. “Yaa Muqollib al-quluubi tsabbit qolbii ‘alaa diinika” semoga Allah selalu meneguhkan hati kita atas agama-Nya.

    ReplyDelete
  13. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Begitu mulianya Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menjadi suri tauladan untuk semua umat muslim yang hendak menggapai surga. Setiap manusia yang beriman kepada Allah tentu menginginkan bertemu dengan Rasulullah SAW dan berkumpul dengan beliau di surga nanti. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka manusia harus mendekatkan diri pada Allah SWT, selalu memohon ampun, petunjuk, dan ridho-Nya. Manusia yang rindu dengan wajah Rasulullah hendaknya melaksanakan apa-apa seperti yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang dituliskan dalam elegi ini. Dua kalimat syahadat yang dilafalkan, tidak hanya sebatas lafal untuk dihafalkan, melainkan menjadi perjanjian dan sumpah dengan Allah SWT. Syahadat tidak cukup untuk diucap, tetapi juga untuk diketahui maknanya, dan juga diamalkan. Semoga kelak kita dapat bertemu dengan Rasulullah SAW. Aamiin.

    ReplyDelete
  14. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Saya sepakat pada penggalan kalimat sudah lah jangan terlalu berlebihan dalam segala sesuatu. Pada elegi ikhlas sebelumnya disebutkan bahwa janganlah kita berdoa yang melampaui batas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan segala seuatu jangan lah kita berlebihan karena segala sesuatu yang berlebihan tidak baik.

    ReplyDelete
  15. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang dikagumi dan diteladani umat pada zamannya hingga akhir zaman kelak. Siapa yang tak ingin memandang wajah Rasulullah, pasti semua nya serentak mengatakan ingin. Rasul yang sudah memikirkan nasib umatnya jauh sebelum umat tersebut diciptakan. Rasul dengan penuh keindahan. Rasul yang penciptaan Nur nya saja sudah menimbulkan decak kagum. Rasul dengan keindahan perangai yang tak kalah indah dari keindahan wajahnya. Rasul yang seharusnya menjadi idola setiap umatnya. Ialah Rasululllah SAW, Rasul penutup. Semoga kita menjadi bagian dari ruh-ruh yang diciptakan dari keringat pada alis Rasulullah SAW. Aamiin.

    ReplyDelete
  16. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat siang Prof.
    Manusia diciptakan serupa dengan Allah. Serupa artinya bagian dari Allah itu sendiri. Anugerah terindah yang dilimpahkanya adalah keistimewaan yang dimiliki oleh manusia. Dapat dikatakan memandang wajah-Nya berarti dapat melalui manusia itu sendiri. Semua yang dimiliki manusia adalah anugerah dari Tuhan. Oleh karena itu dekatlah kita dengan-Nya. Bersyukur dan selalu berikhtiar adalah cara terbaik sehingga kita mampu memandang wajah-Nya. Terima kasih.

    ReplyDelete
  17. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Rasulullah adalah suri tauladan yang baik bagi setiap manusia. Beliau adalah kekasih Allah. Manusia paling sempurna di dunia. Kita sebagai manusia akhir zaman memang tidak dapat melihat Rasulullah secara langsung. Akan tetapi sebagai manusia yang beriman, kita harus meyakini bahwa Rasulullah adalah utusan Allah yang memang dikirim ke dunia untuk menuntun manusia agar kelak dapat kembali kepada Allah dalam kondisi yang baik.

    ReplyDelete
  18. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Semua umat islam di dunia ini mengenal dan mencintai nabi Muhammad SAW. Akhlaknya yang mulia pada istri, anak, tetangga dan pada setiap orang yang mengenalnya, seolah menjadi magnet tersendiri. Perilakunya yang jauh dari sifat keji, menjadi suri tauladan dan panutan bagi umat-Nya. Subhanallah ...

    ReplyDelete
  19. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya menggapai kesempurnaan ruhani tapi juga ragawi. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah orang yang paling indah penampilan fisiknya dan paling sempurna kepribadiannya. Kesempurnaan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh insan lainnya. Sebagai umat Rasulullah, sudah sepatutnya kita menjadikan beliau sebagai figur teladan utama, apapun profesi, pangkat dan jabatan yang kita sandang. Pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin. Suami adalah pemimpin dalam rumahtangga. Ibu pemimpin bagi bagi anak-anaknya. Seorang kepala negara adalah pemimpin bagi rakyatnya. Selayaknya kita menjadi figur manusia terbesar sepanjang usia bumi itu menjadi role model dalam kehidupan kita sehari-hari.

    ReplyDelete
  20. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Masya Allah digambarkan para sahabat wajah rasulullah seperti rembulan yang bersinar. Sungguh terharu membaca elegi ini. yaa Allah kami merindukan baginda rasulullah. Ingin memandang wajahnya. Semoga kami dapat terus menjadi umatnya meneruskan ajaran dan perjuangannya. Semoga kelak kami semua umatmu mendapatkan syafaat darimu yaa rasulullah. Bersama-sama denganmu di surgaNya. Mari kita selalu bershalawat kepada baginda rasulullah Muhammad SAW. aamiin

    ReplyDelete
  21. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT meskipun kita belum pernah melihat Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Beliau adalah manusia terbaik akhlaknya. Beliau adalah rahmat bagi alam semesta. Nabi Muhammad merupakan sumber teladan dan panutan bagi semua orang.

    ReplyDelete
  22. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Mungkin ada sebagian kita yang mengatakan bahwa mempercayai Rasul melalui keyakinan, sejak kecil, ini dinamakan intuisi atau apriori. Ada juga yang mengatakan mempercayai Rasul melalui dokumen yang ada sekarang, seperti alquran, dan bukti-bukti sejarah lainnya, ini dinamakan aposteriori. Saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada satu orang pun yang pernah melukis wajah beliau dan memfoto beliau. Ini adalah salah satu alasan adanya larangan bagi manusia di dunia untuk melukis wajah Rasulullah SAW. Alasan lain dari larangan ini adalah supaya tidak sampai terjadi penyembahan terhadap berhala (berhalaisme) yaitu lukisan orang-orang sholeh.

    ReplyDelete
  23. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Kalimat Syahadat mengandung unsur pengetahuan, karena seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya. Seseorang yang bersyahadat haruslah mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut, karena syahadat merupakan sumpah yang diucapkan tanpa keraguan sedikitpun.

    ReplyDelete
  24. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Nabi Muhammad adalah teladan hidup bagi ummat manusia. Beliau adalah sosok yang memiliki kesempurnaan akhlak dan perilaku. Semua orang beriman merindukan untuk bisa bertemu dengan Beliau. Semoga kita termasuk ummat yang dapat meneladani sifat-sifat beliau dan menjadi ummat yang kelak mendapat syafaat darinya.

    ReplyDelete
  25. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Syahadat merupakan sebuah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Syahadat memiliki makna yang sangat mendalam. Orang yang mengucapkan syahadat adalah orang yang berpengetahuan tentang syahadat. Ia harus mengetahui tentang makna dari syahadat tersebut tanpa ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Ia harus mau menerima konsekuensi dari ucapan syahadatnya. Ia juga harus mau menegakkan syahadat. Mau menerima resiko dan akibat dari syahadatnya. Orang yang sudah mengucapkan syahadat artinya dia sudah berjanji untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

    ReplyDelete
  26. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiru zaman dan diutus oleh Allah SWT untuk meluruskan manusia dari kesesatan. Dan menyampaikan wahyu kepada seluruh dunia dan isinya. Sehingga, kesempurnaan jelaslah terdapat pada diri Beliau. Bahkan, sifat ma’sum yang berarti terhindar dari perbuatan-perbuatan dosa pun telah ada pada dirinya. Contoh teladan yang baik atau uswatun hasanah adalah gelarnya. Pantaslah jika kita sebagai umat muslim ingin bertemu dan merindukan Rasulullah. Dalam kalimat syahadat memiliki arti bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kalimat syahadat tersebut merupakan pernyataan kita sebagi umat muslin. Dari pernyataan itu butuh suatu bukti dari diri kita dan bukan hanya sekedar diucapkan saja. Selain itu, syahadat juga merupakan janji untuk menjadikan Allah sebagai yang pertama dan utama.

    ReplyDelete
  27. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Mahabesar Allah yang telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya. Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya tak luput dari kekurangan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sebagai manusia yang beragama, berkewajiban untuk beriman kepada Tuhan-Nya. Manusia yang beriman kepada Allah pastilah menginginkan bertemu dengan Allah SWT dan nabi akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW dan berkumpul dengan beliau di surga nanti. Hal itu dapat kita raih apabila kita beriman kepada-Nya, menjauhi larangan dan menaati perintah-Nya. Rasulullah merupakan suri teladan umat manusia. Baik tutur katanya, perbuatannya, sifatnya, dan tindakannya patutlah dijadikan panutan untuk berperilaku dalam kehidupan ini. Beliaulah yang telah membawa zaman ini dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang ini. Jika kita beragama Islam, ber-Tuhan Allah, maka kita wajib mengimani Rasul kita, yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Insya Allah jika kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dihari akhir nanti kita akan mendapat syafaat dari beliau.

    ReplyDelete
  28. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Mengimani dan mengucapkan syahadat merupakan syarat masuknya seseorang memeluk Islam. Syahadat memiliki banyak makna, tidak hanya sumpah, ikrar, janji, dan keyakinan. Tetapi ada makna ketundukan, ikhlas, kejujuran, dan kecintaan juga terhadap agama Islam, Nabi Muhamaad sebagai pembawa risalah, serta Allah sebagai tujuan terakhir. Sederhana tapi memiliki banyak makna. Hanya dari membaca dan mendengarkan kisah Nabi Muhammad saw, belum mampu membayangkan sosok beliau yang sebenarnya. Sosok manusia sempurna akhir zaman yang tidak ada tandingannya. Sosok yang memiliki sifat-sifat kebaikan sebagai bekal dakwahnya. Siddiq (benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), Fathonah (cerdas). Selain itu masih banyak sifat yang baik, yang patut dijadikan contoh dan teladan bagi manusia sekarang untuk menjadi khalifah di bumi.

    ReplyDelete
  29. SUHERMI
    18709251007
    S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A

    Terima kasih Pak. Dari elegi ini semakin saya pahami, bahwa kalimat syahadat yang diucapkan seorang Muslim bukanlah hanya sebagai tanda, bahwa ia telah menjadi penganut suatu agama, yaitu Islam, tetapi lebih dari itu. Seperti yang Bapak tuliskan di atas, bahwa kalimat syahadat itu bermakna pengetahuan, ikrar, sumpah, janji, keyakinan, keikhlasan, kejujuran, kecintaan, penerimaan dan ketundukan. Saya belum mampu untuk menguraikannya satu per satu. Makna pengetahuan adalah yang paling utama, karena merupakan pemahaman awal bagi seseorang untuk mengakui keberadaan Allah SWT sebagai sebenar-benarnya Tuhan pencipta alam semesta beserta isinya termasuk kita makhluknya.

    ReplyDelete
  30. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Terima kasih Prof. untuk perenungan dalam elegi di atas. Sebagai Muslim, tentunya memiliki keinginan untuk bisa melihat wajah dari sosok teladannya yang suci. Keinginan ini sepertiya wujud dari kerinduan (romantisme) dari umat yang tidak hidup sezaman dengan beliau. Bagaimana tidak, selain asma Allah, nama beliau kita sebut setiap waktu sehingga memunculkan keinginan itu. Hal ini mungkin saja terjadi, sebab banyak kisah mengenai perjumpaan seseorang Muslim dengan Rasulullah SAW, baik saat tidur maupun saat terjaga. Imam Bukhari, Muslim, dan Abu Daud meriyawatkan hal tersebut dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda "Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka ia akan melihatku ketika terjaga, dan setan tidak bisa menyerupaiku". Kemampuan seseorang melihat Rasulullah ini, menurut sejumlah ulama, termasuk karomah (kemuliaan).
    Semoga kita mampu menjaga dan meningkatkan iman, Islam, dan ihsan kita sebagaimana yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Allah senantiasa memberikan ridho dan karunia-Nya kepada kita. Aamiin.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  31. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Dari elegi diatas, banyak pengetahuan saya tidak pikirkan sebelumnya. Banyak pengetahuan yang saya peroleh. SubhanaAllah, Rasulullah adalah utusan Allah yang menerangi segala sesuatu. Berasal dari Nur Muhammad Allah menciptakan segala yang ada di dunia dan akhirat. Melihat wajah Rasulullah meruapakan keinginan setiap muslim. Wajah Rasulullah yang menerangi dan menenangkan hati. Kalimat syahadat yang banyak mengandung unsur, terapkan dalam kehidupan dan akan semakin menambah iman kita kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  32. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A
    Memandang nabi Muhammad SAW memang merupakan keinginan semua umat muslim. Selain itu, Beliau adalah Nabi terakhir yang Allah ciptakan dan sebagai panutan manusia di bumi. Untuk bertemu Beliau juga kita harus mengaku beriman. Seseorang yang bersyahadat harus tahu dengan baik makna dari pengakuan iman tersebut tanpa keraguan sedikitpun tentang artinya. Kita harus mengungkapkan pengakuan iman dengan kejujuran dan ketulusan.

    ReplyDelete
  33. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Assalamullaikum wr.wb
    Elegi ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Setiap orang muslim tentu ingin melihat wajah Rasulullah SAW serta ingin masuk surga bersama Beliau. Marilah kita contoh suri tauladan, sikap, perbuatan, perkataan Nabi Muhammad saw untuk mendapatkan kebahagian di akhirat nanti. Memperbaiki kualitas ibadah untuk memperbanyak bekal akhirat dan sering-sering memohon ampun kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  34. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Ketika membaca elegi ini hal yang terjadi adalah ada perasaan bergetar dan haru. Saya tidak tahu mengapa hal ini terjadi namun selalu ada perasaan tersebut ketika membicarakan mengenai memandang wajah Rasulullah SAW. Hal ini pasti juga banyak terjadi kepada hampir setiap umat muslim, selain itu juga sebagai umat muslim juga ingin masuk ke dalam surga Bersama Rasul. Dari elegi ini saya diingingatkan kembali untuk menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan senantiasia memperbaiki diri, beribadah, dan berbuat baik dan berdoa kepada Allah agar selalu diberikan perlindungan dan petunjuk. Dari elegi ini pula saya semakin memaknai kalimat syahadat yang sering diucapakan karena didalamnya mengansung pengetahuann, ikrar, sumpah, penerimaan dan ketundukan sebagai umat muslim.

    ReplyDelete
  35. Ahmad Syajili
    19709251066
    S2 PM D 2019

    Assalamualaikum wr.wb

    Sungguh elegi ritual ikhlas 13 ini sangat menggugah. Elegi ini mengajarkan kita bagaimana makna dan dahsyatnya Kalimah Syahadat. Syahadat bukan merupakan pelafalan saja, namun yang jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana hakekat dari Kalimah Syahadat itu sendiri. Dalam Kalimah Syahadat terkandung unsur pengetahuan dimana ketika bersyahadat seseorang harus memiliki pengetahuan, memahami makna dan menerima konsekuensi dari apa yang diucapakannya. Kalimah Syahadat juga bermakna ikrar, dimana ia berkewajiban menegakkan dan memperjuangkan apa yang diikrarkan. Dan masih banyak makna Kalimah Syahadat lainnya seperti sumpah, janji, keyakinan, keikhlasan, kejujuran, kecintaan, penerimaan dan ketundukan.
    Dengan memaknai Kalimah Syahadat secara mendalam, tidak heran jika manusia sangat menginginkan bertemu dengan Rasulullah. Maka sudah seharusnya kita sebagai manusia menjalankan sunnah-sunnahnya dan selalu bershalawat atas Nabi. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah dan dapat bertemu dengan Rasulullah serta mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak, aamiin...

    ReplyDelete
  36. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Setiap hamba Allah yang beriman pastinya sangat mendambakan untuk bisa memandang wajah Rasulullah. Walaupun kita tidak mengenal Rasulullah, namun dengan alegy, dapat diketahui wajah Rasulullah yang selalu memancarkan cahaya, pancaran nurani yang menghiasi keindahan dan keagungan Rasulullah. Rasulullah sebagai sosok teladan bagi seluruh umat muslim dan sosok yang senantiasa selalu dirindukan. Semoga kerinduan kita kepada Rasulullah dapat terobati dengan bertemunya di hari yang telah dijanjikan.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete