The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Apr 19, 2013
Elegi Ritual Ikhlas 41: Balas Dendam Syaitan Terhadap Matematikawan
Menurut saya Elegi yang satu ini tidak kalah pentingnya untuk dibaca, untuk mengimbangi penjelajahan filsafat kita. Untuk itu sengaja saya postingkan lagi di bagian teratas. Selamat membaca.
Oleh Marsigit
Syaitan:
Hemmm...jangan dikira aku lari dan pergi ...berarti aku sudah kalah dan menyerah. Inilah kesempatan yang aku tunggu-tunggu. Kelihatannya sang Matematikawan akan menjalankan ibadah. Tau rasa lho. Wahai Matematikawan yang telah berhasil mengusirku. Jangan panggil aku Syaitan jika aku tidak bisa selalu menggodamu. Disaat engkau akan beribadah inilah aku akan buktikan kemampuanku bahwa aku bisa menyusupi dirimu. Aku tidak hanya bisa menyusupi badanmu tetapi aku akan menyusup hingga pikiranmu.
Matematikawan:
Tiadalah semua urusan matematikaku dapat aku selesaikan sepenuhnya. Padahal belumlah seberapa aku mampu memecahkan persoalan-persoalan matematika. Walau demikian aku merasa sudah saatnya aku beribadah, karena itu adalah kewajibanku sebagai sorang yang beriman.
Syaitan:
Wahai matematikawan...ternyata engkau tidak menyadari bahwa aku sudah berada di dalam pikiranmu. Dengarkanlah bisikanku pelan-pelan....wahai matematikawan. Ibadah itu urusan gampang. Bukankah akan engkau pertaruhkan namamu jika engkau belum mampu menyelesaikan matematika-matematika itu?
Matematikawan:
Iya ya...memang benar. Itulah sebenar-benar ambisiku...yaitu ingin menjadi matematikawan hebat. Tetapi hatiku mengatakan bahwa saatnya juga aku harus melantunkan doa-doaku.
Syaitan:
Dengarkanlah bisikanku pelan-pelan...wahai matematikawan...itulah juga tantanganmu bahwa engkau juga harus mampu memecahkan misteri doa? Bukankah engkau sudah terkenal mengusir syaitan dengan kemampuan matematikamu. Sekarang buktikan bahwa engkau pun mampu mengungkap misteri doa?
Matematikawan:
Hemmm...benar juga apa bisikan pikiranku. Apa ya yang disebut dengan doa? Mengapa mesti manusia itu berdoa? Bagaimana manusia itu dapat berdoa?
Syaitan:
Uhihhh...aku sedikit berhasil nih. Akan aku beri sedikit keraguan dalam pikiran dan hatimu wahai matematikawan.
Matematikawan:
Tetapi aku sedikit ragu-ragu...apakah aku mampu menggunakan matematikaku untuk memecahkan misteri doa itu?
Syaitan:
Uhihhh...lumayan...sudah mulai ragu-ragu kamu. Akan aku bisikan lagi dengarkanlah...bukankah engkau ingin menjadi matematikawan sejati? Maka buktikanlah bahwa dengan matematikamu itu engkau mampu memecahkan segala misteri dunia dan akhirat?
Matematikawan:
Hemmm...aku sudah kondang terkenal mampu mengusir Syaitan dengan matematikaku. Bagaimana ya aku mampu memecahkan misteri doa?
Syaitan:
Ya...gunakan saja sifat-sifat matematikamu dan logikamu semaksimal mungkin...misalnya dengan bertanya mengapa doa harus diucapkan tiga kali atau lima kali atau tujuh kali atau duapuluh tujuh kali atau seribu kali? Gitu aja kok repot.
Matematikawan:
Lho lha iya...benar juga bisikan pikiranku itu. Apa alasannya doa harus diucapkan tiga kali atau lima kali atau tujuh kali atau duapuluh tujuh kali atau seribu kali? Hemm...terimakasih bisikan pikiranku ...engkau telah menyadarkan akan tantangan matematiku untuk memecahkan misteri doa. Apa bedanya doa sedikit dan doa banyak? Tetapi jika aku terlalu asyik dan sibuk mengitung banyaknya doa...maka nanti saya jadi nggak sempat berdoa?
Syaitan:
Oh...gampang...masalah sepele...Tuhan kan maha pemurah dan pemaaf. Doa itu kan bisa diringkas. Tidaklah berbeda berdoa banyak dan sedikit itu. Tidaklah berbeda doa diucapkan tiga kali atau lima kali atau tujuh kali atau duapuluh tujuh kali atau seribu kali.
Matematikawan:
Hai bisikan yang ada dalam pikiranku...jika tidaklah berbeda doa diucapkan tiga kali atau lima kali atau tujuh kali atau duapuluh tujuh kali atau seribu kali...maka apa bedanya antara berdoa dan tak berdoa?
Syaitan:
Lho...katanya engkau mengaku matematikawan hebat. Jawab dulu dhong sebelum aku beri solusinya?
Matematikawan:
Wah...agak sulit.
Syaitan:
Ah...masa iya sulit? Bukankah engkau juga mengaku sebagai matematikawan yang mempunyai banyak pengalaman hidup, banyak metode ilmiah, metode kuantitatif maupun empiris. Gunakanlah itu semua untuk menjawab perbedaan antara berdoa dan tidak berdoa?
Matematikawan:
Hemmm...aku ...cerdas juga wahai bisikan pikiran. Aku memang agak sulit menemukan bukti yang signifikan bahwa berdoa dan tidak berdoa itu berbeda.
Syaitan:
Lha...ya iya ta? Bukankah dalam matematika engkau juga mempunyai cara pembuktian terbalik?
Matematikawan:
Wah..lha ini..yang aku cari...artinya aku justeru menemukan banyak orang-orang yang tidak berdoa itu hidupnya sukses. Sedangkan aku juga banyak menemukan bahwa orang yang banyak berdoa malah hidupnya tidak sukses.
Syaitan:
Uhiiihhiiihhh....mulai kena engkau. Akan aku tunjukkan kelihaianku bahwa aku mampu menggodamu dengan kekuatan matematikamu. Jangan mentang-mentang engkau menuduhku sombong. Aku juga akan menggunakan kesombonganmu yaitu kebanggaanmu merasa sebagai matematikawan hebat...untuk menjerumuskanmu. Terus dengarkanlah bisikanku ini...
Matematikawan:
Lho...hatika kok agak merasa gelisah setelah aku mempersoalkan doa?
Syaitan:
Tak usah gelisah...mantapkan saja logikamu itu. Ingat nama baikmu akan engkau pertaruhkan jika engkau tidak mampu membedakan tidak berdoa dengan berdoa!
Matematikawan:
Baiklah bisikan pikiranku...berdasarkan pengalaman empirisku maka aku sulit menemukan perbedaan yang signifikan antara tidak berdoa dan berdoa. Maka aku menyimpulkan bahwa tidak berdoa dengan berdoa itu pada hakekatnya sama saja.
Syaitan:
Horeeeee....horeeeeee...horeeeeee....
Bagawat:
Oh...Matematikawan....istigfarlah...istigfarlah...mohon ampunlah ...mohon ampunlah kepada Allah SWT!
Matematikawan:
Lho...ada apa gerangan sang Bagawat menghampiriku?
Bagawat:
Oh...waspadalah sang Matematikawan! Hati-hati dengan pengembaraan pikiranmu itu? Syaitan sangatlah lembut dalam menggodamu.
Matematikawan:
Wahai sang Bagawat...janganlah engkau mengukur-ukur kemampuanku ini. Bukankah engkau mengetahui aku itu sudah terkenal sebagai matematikawan ulung? Silahkan engkau bertanya tentang matematika yang tinggi sekalipun maka aku akan berusaha menjawabnya. Jangankan urusan matematika...urusan dunia, akhirat dan urusan doa saja sudah aku pecahkan misterinya.
Bagawat:
Oh...Tuhanku maafkanlah diriku, maafkanlah guru-guruku, maafkanlah murid-muridku ..maafkanlah Matematikawan ini....atas segala dosa dan kelancangannya. Atas segala kekufurannya, atas segala kesombongannya sehingga mereka mudah digelincirkan oleh Syaitan yang terkutuk itu.
Matematikawan:
Wahai sang Bagawat ...engkau komat-kamit itu sedang melantunkan apa? Silahkan tantang aku dengan pertanyaan-pertanyaanmu?
Bagawat:
Baiklah sang Matematikawan...karena ini adalah permintaanmu maka aku hanya ingin bertanya satu hal saja. Pertanyaanku adalah “Biasa Tidak Biasa” itu Biasa atau Tidak Biasa?
Matematikawan:
Woh...hah pertanyaan sepele kayak gitu kok ditanyakan. Ya jelas Biasa.
Bagawat:
Biasa ngapain?
Matematikawan:
Ya biasa Tidak Biasa.
Bagawat:
Artinya?
Matematikawan:
Artinya...ya ...entar...artinya ya....oh ...lha ...kok....lho gimana ini...artinya ya....lha kok...lha...
Bagawat:
Wahai Matematikawan...ayo jawablah dengan tegas apakah jawabanmu itu?
Matematikawan:
Artinya...ya ...entar...artinya ya....oh ...lha ...kok....lho gimana ini...artinya ya....lha kok...lha...
Bagawat:
Wahai Matematikawan...ayo jawablah dengan tegas apakah jawabanmu itu?
Matematikawan:
Biasa Tidak Biasa itu artinya ya Tidak Biasa.
Bagawat:
Ehem...ehem...
Matematikawan:
Oh...oh ...sang Bagawat kenapa telah terjadi kontradiktif dalam jawabanku itu. Oh maafkanlah diriku. Ternyata pikiranku tidak mampu menjawab pertanyaanmu yang sepele itu. Malu...malu... aku malu...Oh..Tuhanku ampunilah dosaku.
Bagawat:
Amiinnn...amin...amin...
Matematikawan:
Lho kenapa amiin... oh bingung aku ...kenapa aku juga tadi telah berdoa? Oh sang bagawat tolonglah diriku. Aku sudah menyerah...aku bertaubat...tolonglah aku.
Bagawat:
Itulah sebenar-benar yang terjadi bahwa dirimu dikarenakan kesombonganmu maka Syaitan telah menyusup ke dalam pikiranmu. Syaitan berusaha mempengaruhi pikiranmu agar seakan-akan engkau mampu memikirkan segala yang ada dan yang mungkin ada baik di dunia maupun di akhirat menggunakan matematikamu. Padahal kenyataannya aku telah membuktikan bahwa pikiranmu itu bersifat terbatas walaupun engkau telah memperoleh julukan matematika ulung sekalipun. Sungguh bahwa tidak berdoa itu sangatlah berbeda dengan berdoa. Maka berdoalah dan mohon ampunlah kehadlirat Allah SWT. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan meridloi para matematikawan.
Amiin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Kesombongan kita karena telah memiliki ilmu adalah salah satu bentuk pengaruh setan dalam hidup kita. Ilmu yang kita miliki hendaknya tidak menjadikan kita sombong dan terjerumus dalam pengaruh setan. Namun sebaliknya, dengan ilmu yang dimiliki kita harus mampu memperkokoh iman dan kepercayaan kita kepada Tuhan. Ilmu dan iman harus seiring karena itu, tegakkan hati kuatkan iman dan harapan kita mohon bimbingan Tuhan untuk dapat memanfaatkan ilmu yang kita miliki secara ikhlas dan bijaksana agat terhindar dari tipu daya setan.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Syaitan bisa menyelinap dan menggoda manusia bukan hanya pada manusia yang tidak berilmu bahkan syaitanpun mampu menggelincirkan manusia yang ahli ilmu lewat ilmu yang dimilikinya. Ciri-ciri manusia berilmu sudah tergelincir oleh godaan Syaitan adalah ketika rasa sombong sudah menguasai hatinya. Dengan keterbatasan ilmu yang dimilkinya ia dengan sombongnya ingin unjuk diri bahwa dialah yang terbaik diantara orang-orang, ingin menunjukkan bahwa ilmunya mampu menjelaskan segala macam fenomena didunia ini termasuk ketetapan Tuhan yang tidak bisa dijelaskan dengan logika melainkan hanya dengan hati (melogikakan keyakinan). Kesombongan pada orang berilmu itu hadir karena pikirannya lebih berkuasa dari hati dan keyakinannya, berkuasanya setan didalam hati akan melemahkan hati dan menguatkan pikiran buruk. Berkuasanya setan didalam hati ini dikarenakan kurangnya Zikir dan Do'a kepada Allah SWT. Maka sebenar benar orang berilmu adalah orang yang menempatkan Zikir dan Doa'nya diatas Ilmu yang dimilikinya.
Jangankan orang berilmu, orang yang ahli ibadahpun mampu digelicirkan oleh Syaitan dengan cara menggodanyanya agar niat baiknya dalam beribadah berubah menjadi niat yang salah. Maka hanya Istighfar, Zikir, dan doalah yang mampu mengusir segala, godaan dan penyesatan syaitan.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Sudah menjadi kodratnya syaitan untuk selalu menggoda manusia dan membuatnya tersesat, karena memang itu tujuan syaitan. Cara menggodanyapun terkadang bisa tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Godaan syaitan tidak pandang buluh untuk siapapun, termasuk orang yang berilmu sekalipun. Seperti yang disampaikan pada elegi di atas syaitan membuat seorang matematikawan hebat merasa sombong akan ilmu yang dimilikinya hingga ia merasa tidak perlu lagi untuk berdoa. Itu semua adalah kelicikan syaitan dalam menggoda manusia. Maka dari itu kita semua harus senantiasa menjaga diri dari godaan syaitan dengan selalu berzikir dan berdoa kepada Allah SWT. memohon dijauhkan dari godaan syaitan yang terkutuk.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Terkadang manusia yang telah memiliki ilmu merasa bahwa dengan ilmu yang Ia punya menjadikan syaitan tidak bisa mengganggu atau menggodanya lagi. Padahal, syaitan itu bisa masuk ke dalam diri kita melalui perantara apa saja, bahkan ilmu sekalipun. Syaitan mampu membuat manusia berbelok dan menjau dari ajaran Allah SWT menggunakan ilmu, caranya adalah dengan membisikkan manusia agar memiliki sikap sombong terhadap ilmu yang telah manusia miliki, syaitan membisikkan hal-hal jahat agar manusia merasa bahwa ilmu yang mereka punya adalah paling tinggi dibanding orang lain, bahwa manusia tersebutlah yang paling bisa dalam segala hal menggunakan ilmunya, padahal semua yang kita miliki termasuk ilmu hanyalah titipan dari Allah SWT agar kita bisa mempergunakannya dengan baik dan mengamalkannya. Ya Allah jauhkanlah kami dari godaan syaitan yang terkutuk Aamiin.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak semua dapat dilogika. Jangan memandang bahwa kesuksesanmu adalah semata-mata karena usahamu tetapi itu dapat terjadi karena izin dari Yang Maha Kuasa. Jangan sombong dan merasa tahu segala yang ada dan yang mungkin ada. Jika hal ini terjadi berarti sudah terkena godaan syeitan. Sesungguhnya syeitan tidak akan pernah menyerah berusaha untuk menyesatkan manusia. sedikit saja ada ruang, maka syeitan akan segera masuk dan mempengaruhi dengan cara yang halus. Maka berserahdirilah kepada Yang Maha Kuasa, berdoalah dengan sungguh-sungguh, dan berusahalah untuk selalu berbuat baik. terus ingatlah Allah, berzikirlah dengan ikhlas, jangan biarkan ada sedikit celah dalam hati, karena itu dapat dimanfaatkan syeitan untuk menyesatkan umat manusia.
Wassalamualaikum wr.wb.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Syaiton memang akan selalu berusaha menggoda kita. Dalam Qur’an Surat Al A’raf ayat 11 sampai 17, Allah berfirman yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian, lalu Kami bentuk tubuh kalian, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kalian kepada Adam’, maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk orang-orang yang bersujud. Allâh berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?’ Iblis pun menjawab, ‘Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.’ Allâh berfirman, ‘Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sudah sepantasnya tidak menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.’ Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allâh berfirman, ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.“ Syaiton akan selalu berusaha menggoyahkan pikiran kita. Syaiton akan menyusup ke dalam pikiran kita. Syaiton berusaha mempengaruhi pikiran agar seakan-akan mampu memikirkan segala yang ada dan yang mungkin ada baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah selalu melindungi kita. Aamiin.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Sampai kapanpun syaitan akan terus menggoda manusia. Bahkan orang-orang yang berilmu pun masih digoda oleh syaitan. Sebagai manusia yang telah menuntut ilmu, jangan mudah menganggap diri kita telah mengetahui segalanya. Kita sebagai manusia memiliki banyak kekurangan, kekurangan kita adalah tidak memikirkan segala hal bahkan menguasai semua ilmu yang ada. Disini kita mendapatkan pelajaran untuk tidak sombong dan takabbur terhadap ilmu yang dimiliki karena kita manusia deiciptakan dengan seagala keterbatasan. Oleh karena itu janganlah kita menjadi individu yang mudah di goda oleh syaitan. Godaan syaitan ini akan mudah masuk bagi seseorang yang sering kwatir, risau selalu bimbang antara hati dan pikirannya dan tidak teguh terhadap ajaran-Nya.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Syaitan adalah makhluk yang diciptakan oleh Alloh dan menggoda manusia agar kelah menemaninya keneraka adalah kesehariannya. Syaitan menggoda dengan segala cara. Kebanyakan mereka bertingkah halus sehingga kehadiran mereka tidak disadari oleh manusia. Untuk menjaga diri dari pengaruh syaitan adalah dengan banyak beristigfar.
Dalam elegi ini rasa saya ada yang hilang…Maaf pak, tapi kenapa syaitan hilang tiba-tiba?
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Matematikawan yang tadinya akan melaksanakan ibadah menjadi terhalang karena syaitan membisikkan kepadanya agar terus meneruskan ambisinya menjadi matematikawan yang hebat. Disitu hati matematikawan goyah karena termakan perangkat atau jebakan syaitan. Astaghfirullah.. Dari hal tersebut bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa jangan sampai engkau sombong dengan keakuanmu untuk bisa meraih segala apa yang diinginkan di dunia ini karena sesungguhnya tugas utamamu diciptakan di dunia ini adalah untuk menyembah Allah. Belajar memang perlu, tetapi jika sudah waktunya sholat maka tinggalkan semua kegiatanmu dan menghadaplah Allah untuk berserah diri hanya kepada-Nya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sudah tugas syaitan menggangu dan menggoda manusia untuk terjerumus kejalannya. Kesombongan yang ada dalam diri manusia merupakan bukti bahwa syaitan telah ada pada diri kita. Dengan sifat sombong tersebut akan menjadikan kita merasa menjadi orang yang paling benar dan hebat. Oleh sebab itu, agar terhindar dari godaan syaitan kita harus selalu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dengan ikhtiar dan berdoa secara terus-menerus.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Dari elegi di atas, mengingatkan kepada kita untuk selalu berdoa dan berdzikir agar selalu berada dalam lindunganNya agar terhindar dari godaan syaitan. Ketika kita mempunyai ilmu, maka disitulah godaan syaitan akan datang. Dengan memunculkan sifat sombong dalam diri kita akan ilmu yang telah kita miliki. Semakin tinggi ilmu yang kita miliki, semakin tinggi pula godaan yang datang. Maka dari itu, ilmu bukanlah sesuatu yang layak untuk disombongkan, karena kesombongan adalah syaitan yang mudah masuk dan menggoda pikiran manusia yang berilmu. Sejatinya, seorang matematikawan hebat pun tidak akan mampu untuk memikirkan segala hal yang ada dan mungkin ada di dunia ini terlebih di akhirat kelak
Jefri Mailool
ReplyDeletePEP 18701261002
Pengendalian diri termasuk selalu berpikir jernih dalam memandang masalah akan cenderung menjadi langkah antisipasi yang tepat untuk mewaspadai godaan-godaan setan dalam pikiran kita. Meski memiliki ilmu yang tinggi, jika tanpa disertai kewaspadaan untuk selalu menjaga pikiran jernih dan hati yang bersih akan mudah terjerumus dalam godaan-godaan si jahat.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Syaitan akan menggoda manusia dengan segala macam cara termasuk dengan menggoda manusia dengan pikiran. Pikiran mengenai kita mampu memikirkan segala yang ada dan yang mungkin ada itu salah satu gangguan dari syaitan. Oleh karena itu, hendaklah kita berhati-hati dalam berpikir. Kita perlu menyadari bahwa kita tidak mampu memikirkan yang ada yang mungkin ada.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Kesombongan kerap menyelinap pada manusia yang lalai. Lalai mengontrol diri bahwa ia berilmu maka rawan untuk dihinggapi kesombongan. Orang berilmu yang memiliki kesombongan biasanya pikiran dan keyakinannya tidak tersinkronisasi dengan baik, pikirannya lebih berkuasa atau meungguli hatinya sehingga syaitan akan dengan mudah masuk ke dalam hatinya dan melemahkannya serta memberikan penyakit-penyakit hati yang lain seperti ingkar dan tidak mau mendengarkan orang lain. penyakit hati ini biasanya disebabkan karena kurangnya berdzikir, beribadah mahdhoh maupun mugholadhoh, dan berdo’a kepada Allah SWT. Selain itu, tidak hanya orang yang memiliki ilmu ahli ibadahpun dapat terpengaruh oleh bisikan syaitan jika ia lemah imannya.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
The Power of DOA.
Tak ada yang mampu menandingi kekuatan doa, tidak fisik yang kekar, pun tidak pikiran yang cerdas. Doa mempunyai kekuatannya sendiri, kekuatan yang berasal dari campur tangan Tuhan. Hindarilah kesombongan, jangan pernah biarkan ia hadir walau hanya sebersit di hati. Kerna kesombongan adalah bentuk dari kecerdasan godaan syaitan, menggoda dengan cara yang amat lembut, hingga yang digoda tak sadar jika telah digoda. Tak ada yang mampu melawan godaan Syaitan kecuali Sang Penciptanya. Teruslah berusaha, gunakanlah kekuatan doa, lantunkanlah, mohonlah, agar Allah melindungi kita dari kelembutan godaan Syaitan yang nyaris tak dapat tersadari.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Godaan yang dimiliki oleh manusia yang berilmu adalah kesombongan yang bermula dari bujuk rayu syaitan. Kita yang mempunyai ilmu yang luas alangkah baiknya tidak hanya dipergunakan untuk diri sendiri tetapi dimanfaatkan untuk orang lain agar kita yang memiliki ilmu tersebut tidak daam godaan syaitan. Untuk itu, agar terhindar dari kesombongan maka kita harus menggunakan hati untuk menguatka iman agar selalu ikhlas dalam memanfaatkan ilmu yang kita miliki serta meminta kepada Allah SWT agar selalu dalam bimbingan Allah SWT.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Pada elegi ini ada pertanyaan yang membuat saya termenung yaitu “Buktikanlah bahwa dengan matematikamu itu engkau mampu memecahkan segala misteri dunia dan akhirat”. Mungkin untuk masalah dunia bisa dipikirkan untuk dipecahkan dengan metode ilmiah. Tetapi untuk misteri akhirat hanya bisa kita bayangkan dalam pikiran kita. Kita hidup dalam pikiran kita. Segala apa yang kita lakukan bermula terjalankan dari pikiran yang kita miliki. Pikiran yang baik akan mengawali perilaku yang baik pula, dan begitu sebaliknya. Misalnya, ketika mengawali sesuatu dengan rasa sombong maka akan mengakibatkan perilaku kita bermanifestasi menjadi kesombongan. Seharusnya kita bisa menghilangkan kesombongan sejak dari pikiran, dalam alam kesadaran. Kita harus menyadari bahwa kenyataannya pikiran kita itu bersifat terbatas.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Setiap manusia punya kodratnya sendiri-sendiri, manusia juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna, adanya kelebihan pada diri manusia tidak lah bisa dijadikan alasan untuk bersombong diri. Sombong adalah salah satu godaan dari syaitan untuk manusia agar ia terjerumus dalam kesalahan dan dosa.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
kesombongan adalah perilaku orang-orang yang dibenci oleh Allah, Rasulullah, dan manusia. Kesombongan seringkali muncul saat seseorang merasa dirinya lebih dari orang lain dan mempunyai segalanya. Disinilah syaitan menghasut manusia tersebut untuk bersifat sombong dan angkuh. Tetapi jika kita memiliki keimanan yang kuat InsyaAllah sifat sombong tersebut akan jauh dari kita.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Syeitan akan senantiasa menggoda dan berusaha menjerumuskan manusia sepanjang hidupnya. Cara syeitan menggoda manusia juga berbeda-beda, bergantung pada siapa yang akan digoda dan tingkat keimanan orang tersebut. Syeitan akan selalu punya cara untuk menggoda manusia. Oleh karena itu, manusia juga harus senantiasa berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Elegi ini menunjukkan bahwa kesombongan sangatlah berbahaya. Padahal setan akan selalu menggoda manusia untuk berlaku sombong sehingga memunculkan keraguan pada diri manusia, terutama pada masalah spiritualitasnya. Kesombongan yang tidak dihilangkan lama-kelamaan akan menyebabkan manusia untuk mempertanyakan pentingnya ibadahnya hingga pada akhirnya melalaikan kewajibannya untuk beribadah. Padahal, sehebat apapun manusia, setinggi apapun ilmu yang dimiliki, manusia tetaplah makhluk yang tidak sempurna. Pikiran manusia tidak akan mampu memikirkan semuanya, maka kita harus berhati-hati dalam mengembarakan pikiran. Gunakan hati yang bersih sebagai petunjuk.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Meskipun kita sudah banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan matematika namun kita tidaklah sempurna. Tidaklah semuanya mampu kita pikirkan. Maka janganlah sombong akan kemampuan yang kita miliki tetapi syukurilah limpahan rahmatNya karenanya kita dapat mengetahui dan menerapkan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sombong itu adalah cara syaitan untuk merusak pemikiran matematis dan kritis kita. Semoga kita dilindungi dari godaan syaitan yang terkutuk. aamiin
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Ilmu itu sangat luas. Dan ilmu yang kita miliki itu sangatlah sedikit. Untuk itu memang tak sepantasnya kita sebagai manusia memiliki rasa sombong karena ilmu kita itu hanya sedikit. Ilmu kita pun semata-mata hanya anugrah dari ALLAH.memang sangat tidak pantas jika manusia menyombongkan diri.
Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018
ReplyDeleteSyaitan memang sudah takdirnya untuk menggoda manusia agar berbelok dari hal yang baik menuju hal yang buruk. Sebagai penggoda, sudah pasti syaitan akan mencari segala celahh dan jalan untuk menggoda manusia. Salah satu jalan syaitan dalam menggoda manusia adalah melalui ambisi manusia yang tiada batas dan itu seringkali dilakukan dengan siasat yang sangat halus sehingga sebagai manusia kitak tidak sadar akan godaan tersebut.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Setan memang akan selalu mengganggu manusia agar manusia tersesat dari jalan Allah. Manusia memang akan selalu digoda dan dihasut oleh bisikan-bisikan setan. Setan dapat muncul dari mana saja, kapan saja dan dalam bentuk apa saja. Untuk itu, kita harus tetap waspada serta tidak lupa untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan berdoa agar dijauhkan dari godaan setan dan agar dapat tetap dijalan Allah. Sesungguhnya Allah penentu dan yang dapat merubah segalanya yang ada didunia ini.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Kesombongan merupakan sikap buruk dan sikap tersebut dimiliki setan. Sebagai manusia biasa, tidak sepantasnya kita sombong terhadap apa-apa yang telah kita miliki. Setinggi-tinggi ilmu, gelar, maupun jabatan yang kita miliki bukan berarti kita telah menjadi hebat sehebat-hebatnya, jauh dari halangan dan rintangan. Justru semakin tinggi ilmu, gelar serta jabatan kita, ancaman kita juga semakin berat. Dan yang terpenting semua yang kita miliki tersebut semata-mata hanya karunia dari Allah SWT.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Kesombongan merupakan sikap buruk dan sikap tersebut dimiliki setan. Sebagai manusia biasa, tidak sepantasnya kita sombong terhadap apa-apa yang telah kita miliki. Setinggi-tinggi ilmu, gelar, maupun jabatan yang kita miliki bukan berarti kita telah menjadi hebat sehebat-hebatnya, jauh dari halangan dan rintangan. Justru semakin tinggi ilmu, gelar serta jabatan kita, ancaman kita juga semakin berat. Dan yang terpenting semua yang kita miliki tersebut semata-mata hanya karunia dari Allah SWT.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Setan selalu membisikkan hal-hal buruk kepada manusia agar manusia celaka. Meski seseorang sudah memiliki ilmu maka tetap mendapat bujuk rayu setan karena setan akan menggoda atas ketinggian ilmu yang dimiliki manusia. Godaan itu berupa kesombongan pada dirinya. Hendaknya kita berlindung kepada Allah dari bisikan bisikan setan. Syaitan memiliki kemampuan menyelusup kedalam aliran darah manusia dan membisikan fikiran dan perasaan negatif kedalam hati dan fikiran manusia.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Matematikawan merupakan ciptaan Tuhan yang juga seorang manusia. Syaithan akan selalu membujuk manusia untuk meninggalkan kebaikan dan menuju ke perbuatan yang buruk. Segala penyakit hati dan perbuatan yang tidak baik tidak terlepas dari godaan syaithan. Untuk itu senantiasa memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari godaan syaithan yang menyesatkan manusia.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Elegi tersebut menceritakan tentang balas dendam syaitan terhadap matematikawan yang kala itu membuat setan seolah tidak menyeramkan baginya. Syaitan mempermainkan pikiran dan perasaan matematikawan agar ia sombong atas segala ilmu yang ia punya. Syaitan menjerumuskan matematikawan dengan mempertanyakan makna doa dan tidak berdoa. Dengan mengandalkan akalnya, sang matematikawan tidak dapat menemukan perbedaan antara orang yang berdoa dan orang yang tidak berdoa. Sebab ada orang yang berdoa terus tapi hidupnya susah tapi ada orang yang tidak berdoa tapi hidupnya susah. Karena terlalu sombong, sang matematikawan tidak menyadari bahwa sebenarnya pikirannya lah yang terbatas. Tidak semua hal bisa dijelaskan dengan logika dan akal yang terbatas ini, kita butuh iman sebagai pelengkap terbatasnya pikiran kita. Karena disadari atau tidak pikiran manusia itu hanya sedikit sekali ibarat satu tetes air diatas samudra, sehingga manusia tidak layak untuk menyombongkan diiri atas apa yang dimilikinya dari suatu pengetahuan didunia, sehingga butuh iman atau pecaya bahwa semesta ini sudah ada yang mengaturnya. Semoga kita selaluterlindung dari godaan syaitan.
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Sebagaimana dijelaskan dalam elegi sebelumnya bahwa pintu masuk dan makanan syaitan antara lain adalah ambisi, termasuk dalam penggnaan akal-budi yang berlebih. Manusia memang diberikan kelebihan akal-budi, memiliki kebebasan untuk berpikir, tapi bukan berarti tanpa batas. Untuk itulah manusia diberikan juga qalbu sebagai kontrol, yang bisa menghadirkan rasa jangal atau keraguan atas kebebasan berpikirnya. Maka, hendaknyalah kita selalu mengingat Allah dan berdo'a memohon ampunan dan lindungan-Nya dari godaan syaitan. Semoga Allah memberikan ridho-Nya. Aamiin.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Khintoko Intan Permatasari
ReplyDelete19701251020
PEP A S2 2019
Assalamu'alaikum wr.wb
Syaitan selalu saja menggoda manusia. Hal ini karena memang telah ditakdirkan Allah bahwasanya syaitan akan selalu berada di kehidupan manusia. Syaitan tidak ada lelahnya untuk mengarahkan manusia ke jalan yang tidak disukai Allah. Salah satu hal yang tidak disukai Allah adalah kesombongan. Apabila manusia telah berada dalam kesombongan, itu artinya syaitan telah berhasil menyusup ke dalam pikiran manusia. Syaitan akan berusaha mempengaruhi pikiran manusia dengan segala urusan keduaniawian. Padahal kenyataannya pikiran manusia adalah terbatas. Oleh karena itu, agar kita terhindar dari godaan syaitan, maka kita harus senantiasa berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT, karena untuk mencapai kesuksesan di dunia perlu diimbangi dengan berdoa untuk mencapai keridhoanNya.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Syaitan dapat menggoda manusia dari berbagai sudut. Salah satunya karena kesombongan manusia akan ilmu yang dimilikinya. Syaitan akan dengan mudah mempengaruhi manusia untuk menggangap dirinya paling sempurna. Kemudian manusia akan dengan mudahnya terlena akan kesombongan. Manusia merasa paling mengerti akan semua hal. Kemudian semakin lama semakin menjauh dari Allah SWT. Sebenar-benarnya ilmu adalah Allah, dan Allah yang maha sempurna. Di atas langit masih ada langit, seperti halnya ilmu. Di atas ilmu kita masih ada ilmu yang lain dan puncak ilmi adalah milik Allah. Selalu memohon ampun dan berdoa kepada Allah semoga dilindungi dari godaan syaitan dan mendapatkan rahmat serta rida-Nya.
Rifki Rinaldo
ReplyDelete19709251070
S2 pendidikan matematika
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, syaitan akan selalu mencari cara menggoda manusia melalui pintu manapun. Bahkan syaitan juga akan menggoda seorang yang berilmu sekalipun. Oleh sebab itu, maka sehendaknya kita selalu mengingat Allah dan meminta perlindungan-Nya dari godaan syaitan yang terkutuk. Dan senantiasa berdoa ketika menuntut ilmu agar diberikan keberkahan ilmunya serta mengamalkan ilmunya di jalan yang benar.
Ardhya Handayani
ReplyDelete19701251015
S2 PEP 2019 A
Elegi ini menunjukan bagaimana syaiton akan berusaha sekuat tenaga untuk menggoda seluruh umat manusia. Syaiton dapat masuk secara perlahan lahan dalam pikiran dan hati manusia. Hal ini mulai dari urusan urusan kecil dengna memunculkan keraguraguan dalam hati seseorang, atau mulai mempertanyakan hal hal mendasar yang dipercayai sebagai seseorang yang beriman, dan memunculkan sikap sikap kesombongan dalam diri seseorang. Maka dari itu perlu kita berdzikir, berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan hati yang bersih, dan meminta perlingdungan dari godaan syaiton.