The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Apr 19, 2013
Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah.
Oleh Marsigit:
Santri Kepala:
Ass...Bapak Ibu semua pada kegiatan Ritual Ikhlas II kita masih mempunyai kesempatan untuk mengadakan diskusi atau tanya jawab. Kemarin saya ditanya oleh Muhammad Nurikhlas perihal Taubat. Maka pada kesempatan ini saya mengundang Ustad M. Fadlun di dampingin Ustad M. Abdul Qadir dan Ustad M. Alaika Salamulloh. Silahkan
Muhammad Nurikhlas:
Ass..yang saya hormati Ustad M. Fadlun dan Ustad M. Abdul Qadir, bolehkah saya bertanya perihal Taubat. Apakah yang disebut Taubat itu?
M. Fadlun:
Kita menyadari bahwa betapapun giatnya manusia dalam memenuhi amalan-amalan Agama, tentu masih terdapat kekurangan dalam diri kita. Dari sekian banyak perintah Agama tentu ada sebagian yang belum dipenuhi. Oleh karena itu kita harus selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dengan cara berTaubat kepada Allah SWT. Bukanah begiku M. Abdul Qadir?
M. Abdul Qadir:
Iya. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya. Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."
M. Alaika Salamulloh:
Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Apabila kita sudah menyadari dan menginsyafi bahwa kita ini makhluk yang hina berlumur dosa, tentu tidak ada lagi yang bisa kita lakukan kecuali kembali bertaubat kepada Allah SWT. Seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW:"Setiap anak Adam itu berbuat dosa. Namun sebaik-baik orang berbuat dosa adalah orang yang bertaubat" (H.R. Tirmizi)
Cantraka Ikhlas:
Apakah yang disebut dengan Taubat Nasuhah itu?
M. Fadlun:
Taubat Nasuhah adalah Taubat yang sebenarnya. Allah berfirman:”Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan Taubat yang semurni-murninya” (Q.S. At Tahrin:8). Allah juga berfirman:”Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal, kepada seseorang diantara mereka, barulah ia mengatakan sesungguhnya saya taubat sekarang. Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan sikas yang pedih” (Q.S. An Nisa: 18). Jadi Taubat Nasuhah itu adalah mohon ampun kepada Allah dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan kembali lagi mengulanginya.
Cantraka Ikhlas:
Bagaimanakah pendapatmu M. Abdul Qadir?
M. Abdul Qadir:
Itulah bahwa Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".
M. Alaika Salamulloh:
Inti dari Taubat Nasuhah adalah memohon ampun kepada Allah, meninggalkan perbuatan dosa tersebut, dan bertekad untuk menjauhi selama-lamanya. Sungguh Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat:"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri" (Q.S. al-Baqarah:222. Rasulullah bersabda:"Sekiranya kalian telah berbuat kesalahan sehingga dosa-dosa kalian itu mencapai langit kemudian kalian bertaubat. Sungguh Allah akan menerima taubat kalian." (H.R Ibnu Majah)
Muhammad Nurikhlas:
Bagaimana jika kesalahanku itu adalah terhadap sesama umat? Apakah aku akan terhinakan dikarenakan permohonan Taubatku itu?
M. Abdul Qadir:
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
M. Fadlun:
Jikalau dosa itu berhubungan dengan kesalahanmu terhadap orang lain, maka engkau wajib minta maaf kepadanya. Maka sebagai seorang mukmin hendaknya bertaqwa dan bertaubat dengan memohon ampunan kepada Allah, seperti yang difirmankan sebegai berikut:”Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya. dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal” (Q.S. Ali Imran: 135-136)
Muhammad Nurikhlas:
Bagaimanakah menurut pendapat Ustad berdua, sikap Allah terhadap permohonan ampunanku itu? Dan bagaimana teknisnya permohonan ampun itu?
M. Abdul Qadir:
Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat." Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.
M. Fadlun:
Apabila kita telah melakukan perbuatan yang melanggar larangan Allah, hendaknya bergegas untuk minta ampunan segala dosa yang kita perbuat. Allah berfirman:”Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa akan Rakhmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa. Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Az Zumar:53). Nabi Muhammad SAW bersabda:”Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku selalu bertaubat kepada-Nya tiaphari seratus kali” (H.R. Bukhari dan Muslim)
A. Alaika Salamulloh:
Cara paling mudah untuk bertaubat adalah dengan membaca istighfar.Insya Allah, dengan istighfar maka dosa-dosa kita akan rontok dan kita mendapat ampunan dari Allah, maka Rakhmat pun tercurah kepada kita. Allah berfirman:"Maka aku katakan kepada mereka, Mohonkanlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai" Q.S. Nuh: 10-12)
Santri Kepala:
Baiklah untuk semuanya tanpa kecuali. Marilah sesi ini kita tutup dengan doa permohonan ampunan kepada Allah SWT. Astaghfirullaahal’azhiimi. Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wain lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriina. Rabbana aghfirlanaa dzunuubanaa wa kaffir’annaa sayyiaatinaa wa tawaffanaa ma,al abraari. Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadhdhaalimiina. Allahummaghfirlii dzanbii kullahu diqqahu wa jillahu wa awwalahu wa aakhirahu wa’alaa niyatahu wa sirrahu. Allahumma inni zhallamtu nafsii zhulman katsiiran kabiiran.Walaa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiimu. Artinya: “Aku memohon ampun atas segala dosaku kepada Allah Yang Maha Agung. Ya Tuhan Kami, kami terlanjur berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak mengasihi kami, pastillah kami ini tergolong orang yang rugi. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim. Ya Allah, ampunilah dosaku semuannya, baik yang halus maupun yang kasar, yang terdahulu dan yang kemudian, yang nyata dan yang tersembunyi. Ya Allah, aku telah menganiaya diriku sendiri dengan aniaya yang banyak lagi besar, padahal tak ada yang dapat mengampuni dosaku selain Engkau, karena itu ampunilah segala dosaku dengan ampunan dari hadirat-Mu dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Amin
Santri Kepala:
Baiklah Bapak Ibu semua, menjelang penghujuang atau akhir kagiatan Ritual Ikhlas II ini perkenankanlah saya ingin mengumumkan penilaian transenden spiritual sebagai berikut. Alhamdulillah untuk Ritual Ikhlas II ini semua peserta dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap berikutnya yaitu Ritual Ikhlas III. Hanya saja saya informasikan bahwa pelaksanaan Ritual Ikhlas III itu waktunya masih agak lama, oleh karena itu Bapak ibu semua diperkenankan untuk pulang dan menjalankan pekerjaan sehari-hari sebagaimana mestinya. Demkianlah saya atas nama fasilitator dalam kegiatan ini mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangannya. Amin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi kesalahannya. Taubat merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.Taubat Nasuhah adalah Taubat yang sebenarnya. . Taubat Nasuhah dapat dilakukan dengan mohon ampun kepada Allah dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan kembali lagi mengulanginya. Maka segeralah memohon ampun atas dosa-dosa yang kita terbuat. Kita bukanlah apa-apa, karena setiap hal yang ada dalam diri kita hanya ciptaan Allah. Semoga kita senantiasa menjadi manusia yang diberi ampunan oleh Allah SWT . Aamiin
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PMA PPs UNY 2018
Kelalaian manusia dalam menjalankan perintah agama menjadikan manusia tidak hidup sesuai dengan maksud-maksud Tuhan dalam hidupnya. Kesalahan itu dinamakan dengan dosa. Dosa adalah perilaku memberontak kepada Tuhan. Tetapi karena kasih setia Tuhan, Ia mau menerima kita dan memulihkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam semua ketidaksetiaan kita, Tuhan tetap setia dan selalu membuka pintu pertobatan untuk kita. Untuk setiap kesalahan dan dosa tersebut, bermunajatlah dan mohon ampunan dari Tuhan. Permohonan ampunan kita hendaknya disertai dengan keikhlasan untuk bertobat dan kembali kepada Allah sebab tobat merupakan rahmat Allah yang diberikan agar kita dapat kembali kepada-Nya. Hendaknya kita memohon ampun kepada Allah dan menyesali segala dosa kita dan berikhtiar untuk tidak mengulanginya lagi. Sesal dan tobat yang kita nyatakan kepada Allah, hendaknya menjadikan kita mampu meninggalkan dosa dan kesalahan kita.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Berdasarkan pengalaman yang saya lalui sejauh ini, masih ada kekeliruan termasuk dalam diri saya sendiri dalam memahami taubat Nasuha. Taubat nasuha selalu dikaitkan hanya pada dosa besar seperti membunuh, zina, mencuri dsb.
Tanpa memperhatikan bahwa dosa-dosa kecilpun sebenarnya harus dlakukan taubatan nasuha. Selalu membicarakan keburukan sesama, berbohong untuk berbagai kepentingan, tidak memanfaatkan waktu pada hal-hal kebaikan, Malas untuk belajar kebaikan, mengabaikan orang tua, menunda-nunda shalat, dsb. Pada dasarnya semua itu butuh taubatan nasuha pula.
Selain cara menebus dosa yang disebutkan diatas, saya ingn menambahkan bahwa infaq dan sedekah bukan hanya sebagai ladang untuk beramal tetapi juga ladang untuk menebus dosa-dosa.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Taubat merupakan salah satu rahmat Allah yang diberikan kepada hamban-Nya. Salah satu bentuk betapa Allah sangat menyayangi dan mencitai hamba-Nya. Setiap manusia tidaklah terlepas dari dosa yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk itu kita haruslah bertaubat kepada Allah. Sebenar-benar taubat adalah taubat nasuha, yaitu taubat yang mengharap pengampunan Allah dan menyesali segala perbuatan dosa yang pernah ia lakukan serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dengan bertaubat maka kita akan kembali kepada Allah, kembali ke jalan yang benar. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa kami dan menghapus segala kesalahan-kesalahan kami baik disengaja maupun yang tidak disengaja. Aamiin.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Iman manusia tidak akan pernah sempurna, seorang alim ulama pun pasti pernah melalukan kesalahan berakibat dosa. Iman manusia bersifat fluktuatif, terkadang naik terkadang turun. Dalam keadaan iman yang lemah manusia berada dalam kelalaian. Dengan bertaubatlah, kita dapat menyadari kesalahan dan ‘kembali’ pada jalanNya. Bertaubat merupakan salah satu kenikmatanNya yang telah kita dapatkan kembali setelah jauh dariNya. Maka taubat yang sesungguhnya yaitu taubat nasuha agar bersungguh-sungguh dalam hati tidak akan mengulanginya. Allah Maha Pengampun, semoga kita selalu memohon ampun kepada Allah SWT atas kelalaian dan perbuatan kita.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Taubat merupakan kembali ke jalan Allah setelah melakukan kesalahan. Sesungguhnya manusia tidak akan ada yang sempurna sehingga semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan sehingga bertobatlah terutama taubatan nasuha kepada Allah agar kembali fitrah. Taubat nasuha merupakan mohon ampun dengan lisan dan menyesal dalam hati terhadap dosa yang telah dilakukan denga jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan mengulanginya lagi. Itu merupakan tingkat taubat yang paling tinggi. Jika kesalahan yang dilakuakn berhubungan dengan sesama manusia maka minta maaflah. Sesungguhnya permintaan maaf yang dilakukan tidak akan membuat seseorang tersebut terhina tapi justru menambah kecintaan kedekatannya kepada Allah. Salah satu cara taubat yang dapat dilakukan yaitu dengan membaca istighfar karena itu akan merontokkan dosa kita sedikit demi sedikit. Apabila hal ini dilakukan pada setiap kegiatan kita, InsyaAllah kita akan dijauhkan dari segala dosa-dosa baik dosa besar maupun dosa kecil. Oleh karena itu, senantiasalah berzikir pada setiap apa yang kita lakukan karena dapat membantu kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Wassalamualaikum wr.wb.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Dosa yang kecil, ringan, sedang, besar tetap menjadi sebuah dosa bagi manusia. Tidak ada alasan dosa kecil yang akan otomatis bisa dianggap tidak dianggap dosa (Wallahua’lam) ,taubat ringan yang bisa dilakukan oleh manusia adalah dengan mengucap Istighfar. Taubat yang lain bisa dilakukan oleh manusia dengan niatan tidak akan mengulangnya dan terus memperbaiki diri sendiri menuju diri yang lebih elegan dan lebih mengingat dunia akhirat agar lebih berhati-hati lagi dalam bertindak dan meningkatkan iman dan taqwa.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Taubat Nasuha adalah sikap penyesalan terhadap kesalahan yang pernah dilakukan dengan sebenar-benarnya. Penyesalan yang diberengi dengan permintaan maaf dan janji tidak akan mengulanginya lagi. Sesungguhnya taubat merupakan sesuatu yang umum di diri manusia karena sesungguhnya tiadalah satupun manusia yang dapat lepas dari dosa dan kesalahan. Namun, seringkali manusia menutupi taubatnya hanya demi keduniawian, mempertahankan citra. Padahal sesungguhnya adanya taubat tidak mengurangi nilai kita di mata manusia, apalagi Alloh. Bahkan Alloh menyukai orang yang melakukan taubat nasuha ketika menyadari kesalahannya.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P.Mat A 2018
Setiap manusia yang hidup di bumi ini tidak terlepas dari kesalahan. Kesalahan dengan melanggar larangan-Nya ataupun tidak menjalankan perintah-Nya. Kesalahan tersebut kita mintakan ampunan kepada Allah SWT dengan bertaubat. Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan. Betapa besar pintu maaf Allah untuk manusia, kapanpun manusia meminta maaf Allah akan menerima. Manusia yang melakukan slaah dan dosa tetapi tidak mau bertaubat kepada Allah berarti termasuk ke dalam golongan orang yang sombong. Manusia sombong merasa bahwa dirinya tidak pernah salah dan tidak pernah melakukan dosa
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P.Mat A 2018
Manusia tempatnya salah dan dosa. Sesama manusia mungkin secara sengaja atau tidak telah melakukan kesalahan. Dosa yang dilakukan dengan sesame manusia, hendaknya meminta maaf kepada manusia tersebut, selanjutnya memohon ampun kepada Allah. Sebagai seorang muslim, apabila kita merasa disakiti oleh orang lain, sebaiknya kita dengan lapang dada memberikan maaf sebelum orang yang bersangkutan meminta maaf. Dalam elegi tersebut disebutkan bahwa, cara yang paling mudah bertaubat adalah dengan membaca istighfar. Membaca istighfar agar hati kita senantiasa ingat penuh dengan salah dan dosa, serta jauh dari bisikan setan.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Taubat harus dilakukan dengan tulus ikhlas. Taubat juga biasa diartikan dengan tidak melakukan suatu kesalahan dan tidak akan pernah mengulanginya lagi. Sedangkan Taubat Nasuhah artinya taubat yang sempurna atau sungguh-sungguh. Untuk dapat melakukannya memang tidak mudah tapi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh demi niat bulatnya, maka tidak ada kata tidak mungkin bagi Allah untuk menerima taubatnya karena Allah mencintai orang yang bertaubat dan kembali ke jalannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Manusia sebagai makhluk ciptaan yang tidak luput dari dosa dan kesalahan. Manusia juga masih harus memperbaiki kekurangan karena belum dapat menjalankan perintahNya. Manusia dapat memperbaiki dengan cara bertaubat. Dengan bertaubat atau kembali pada jalan Allah SWT, manusia akan mendapat pengampunan dari Allah SWT. Karena sesungguhnya manusia yang berbuat dosa, sebaik-baiknya adalah mereka yang bertaubat.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Dari elegi tersebut, saya juga belajar bahwa taubat nasuha adalah memohon pengampunan pada Allah SWT karena dosa-dosa yang dilakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dengan bertaubat, Allah SWT akan menerima taubat hambaNya. Karena seberapa banyak, seberapa luas dosa yang dilakukan hambaNya akan diampuni jika hambanNya bertobat. Karena sesungguhnya Allah SWT mencintai hambaNya yang menyucikan dirinya.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Bertaubat tidak ada perantaranya, hubungannya hanya hambaNya yang bertaubat dengan Allah SWT. Pinta taubat terbuka lebar tanpa ada penghalangnya. Karena sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bagi hambaNya yang melakukan kesalahan dan berbuat dosa maka segeralah untuk meminta pengampunan pada Allah SWT. Dan cara yang paling mudah dalam bertaubat adalah dengan mengucapkan istigfar. Tetapi mengucapkannya tidak sekedar mengucap tetapi diniati di dalam hati untuk memohon pengampunan.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Bertaubat adalah kewajiban dan kebutuhan setiap orang. Tidak mungkin, ada orang yang tidak membutuhkan taubat. Karena, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Seandainya seseorang tidak pernah berbuat maksiat dengan anggota badannya, tetapi hatinya mungkin pernah memiliki kecendrungan kuat untuk melakukan dosa. Kalaupun hatinya tidak pernah seperti itu, maka orang tersebut tidak akan pernah lepas dari setan yang terus berusaha memalingkannya dari dzikir. Seandainya seseorang tidak pernah terpengaruh bisikan setan, maka pasti dia pernah lalai, kurang menyadari akan Allâh. Oleh karena itu, setiap orang memerlukan taubat dan kembali dari kesalahan-kesalahannya menuju jalan yang lurus.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Bertubat ialah memohon ampun atas kesalahan yang pernah dilakukan. Taubat nasuhah ialah taubat murni yaitu meminta maaf atas segala kekhilafan dan berjanji tidak akan pernah mengulanginya lagi. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertaubat seperti termaktub dalam Q.S Al-Baqoroh : 222 "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri" dan Rasulullah bersabda:"Sekiranya kalian telah berbuat kesalahan sehingga dosa-dosa kalian itu mencapai langit kemudian kalian bertaubat. Sungguh Allah akan menerima taubat kalian." (H.R Ibnu Majah). Semoga kita selalu menyadari setiap kesalahan yang pernah kita lakukan dan segera memohon ampun kepada Allah SWT. karena dengan bertaubat kita akan sellau dekat dengan Allah SWT.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Sebagai hamba yang memilik banyak kesalahan, kita harus banyak bertaubat. Cara yang paling mudah untuk bertaubat yaitu dengan memperbanyak istighfar, berserah, dan mengakui semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Bertaubat tidak akan membuat hina diri seseorang, justru akan menambah kecintaan dan keimanan seseorang dengan Tuhannya karena Allah sangat mencintai orang yang bertaubat.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Manusia sebagai makhluk yang tidak luput dari dosa dan kesalahan memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah, yaitu dengan bertaubat yang sungguh-sungguh. Taubat yang sungguh-sungguh merupakan taubatan nasuha. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini, menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang serta meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya. Karena keterbatasannya, sebaik apapun manusia berusaha untuk taat kepada Allah, pasti akan ada saja suatu kesalahan yang diperbuat, tetapi Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka manusia hendaknya senantiasa memohon ampun. Allah SWT selalu membukakan pintu maaf seluas-luasnya untuk hambanya yang memohon ampunan kepada Allah dengan ikhlas.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Elegi ini berisi tentang memohon ampun atas segala dosa yang dibuat. Disebutkan di atas bahwa cara paling mudah untuk bertaubat adalah istighfar. Selain itu ada juga sholat taubat. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa hambaNYA selagi ia bertaubat.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Kodrat manusia adalah senantiasa cenderung berbuat salah, maka tak heran jika kita senantiasa melakukan kesalahan baik kesalahan kecil yang kadang tak terasa atau kesalahan-kesalahan lain yang mungkin besar. Karena kodrat manusia tersebut, manusia dianjurkan senantiasa bertaubah setiap waktu, taubat dengan sebenar-benar taubat. Sebenar-benar taubat adalah saat engkau membenci perbuatan dosamu seperti kamu mencintainya dulu.
Segala puji bagi Allah yang tak akan pernah menyusahkan hambanya, yang tak akan memberikan cobaan diluar batas mampunya. Istighfar adalah salah sau bentuk kasih saying Allah. Istigfar adalah salah satu bentuk tauba.t yang paling mudah. Ber Istighfar lah dengan sebenar-benar Istighfar.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Manusia memang bukanlah makhluk yang sempurna. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Sementara Allah Maha Sempurna, dan Allah Maha Pengampun. Allah akan selalu memaafkan dan mengampuni hamba-hambanya jika mau bertaubat kepada-Nya. Bertaubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan. Taubat tidak semata-mata hanya memohon ampun, akan tetapi juga harus berjanji tidak akan pernah mengulangi kesalah-kesalahan tersebut kembali. Taubat harus dilakukan secara bersungguh-sungguh, dengan sebenar-sebanarnya taubat.
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum. wr. wb
Taubat memang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Pertama menyadari bahwa yang kita lakukan ada sesuatu hal yang salah dan dosa. Kemudian memohon ampun dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Dan yang paling penting tidak akan mengulani lagi tindakan dosa tersebut
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Taubat nasuha adalah taubat yang mencapai puncak kesempurnaan (yang dilaksanakan semaksimal mungkin). Taubat yang dilakukan dengan ketulusan hati, benar-benar dari hati tanpa ada paksaan sedikitpun. Manusia adalah tempatnya salah sehingga hendaknya kita senantiasa minta ampunan kepada Allah, karena Allah SWT maha pengampun terhadap hamba-hamba-Nya yangbenar-benar merasa bersalah dan ingin bertaubat.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya. Dan sebenar-benarnya taubat adalah taubat nasuhah. Taubat Nasuhah itu adalah mohon ampun kepada Allah dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan kembali lagi mengulanginya.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb
Sebagai umat manusia, kita pasti sering berbuat dosa dan melakukan larangan-laran Allah SWT meskipun itu disengaja maupun tidak. Untuk itu, segeralah sadar, memohon ampun dan beraubat kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengampuni. Setelah memohon ampun janganlah melakukan lagi.perbuatan terlarang tersebut.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum. wr. wb
Bertobat adalah memohon pengampunan atas perbuatan yang kita lakukan untuk Allah SWT dan memperbaikinya. Tobat terbaik dan diampuni oleh Allah SWT adalah taubatan Nasuha. Inti dari taubatan Nasuha menyadari dosa yang dilakukan, maka mohon pengampunan Allah SWT, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Jika kita melakukan kesalahan dengan orang lain, kita meminta pengampunan dari Allah SWT dan meminta maaf kepada sesama.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
“Dan bertaubatlah Kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An- Nuur: 31). Sungguh maha baik Allah SWT memberikan kepada semua hambanya untuk senantiasa bertobat supaya hambaNya beruntung. Perintah tentang taubat bersungguh-sungguh ini beberapa kali disebutkan dalam Al-Qur’an untuk mengingatkan hambanya. Sebagaimana firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (At-Tahriim: 8)
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Taubat, menyesali sepenuh hati perbuatan maksiat yang sudah terjadi dan berniat meninggalkan perbuatan maksiat itu, selanjutnya senantiasa mengarahkan hati dan taat kepada Allah SWT. Taubat, hendaknya dilakukan dengan ikhlas, menyesali atas dosa yang pernah dilakukan, segera berhenti dari perbuatan maksiat, bertekad tidak mengulangi dosa tersebut. Allah membuka pintu harapan bagi hamba-Nya untuk meraih maaf dan ampunan-Nya.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Itu yang harus kita akui dalam melihat dosa-dosa kita, baik dosa besar maupun dosa kecil. Apa cara yang mesti dilakukan bagi orang-orang yang telah melakukan dosa besar untuk menghindari ganjarannya di akherat kelak? Caranya dengan bertaubat. Allah pasti menerima taubat hamba-hamba-Nya. Apakah dosa kecil maupun dosa besar, InsyaAllah pasti diampuni. Dengan bertaubat secara sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa, maka segala dosa-dosa yang pernah dilakukan akan hilang atas ampunan dari Allah SWT. Untuk membersihkan hati dari dosa yang pernah dilakukannya, manusia diperintahkan untuk bertaubat. Taubat merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah SWT memerintahkan dalam hal taubat ini berupa taubat yang semurni-murninya.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, manusia bukan pula malaikat yang tak luput dari kesalahan atau dosa. Kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Kita sebagai manusia harus menyadari bahwa manusia itu makhluk yang hina dan berlumur dosa, namun Allah SWT sungguh menyayangi hambanya, Allah selalu membukakan pintu maaf seluas-luasnya untuk hambanya yang memohon ampunan kepada Allah dengan ikhlas dan memohon ridho Allah. Sebagai manusia yang tak luput dari dosa, kita diharuskan untuk selalu bertaubat kepada Allah, taubat adalah kembali kepada Allah setelah melalukan kesalahan. Taubat dapat dilakukan dengan senantiasa membaca istighfar dan bersungguh-sungguh tidak melakukan kesalahan yang pernah di perbuatnya lagi. Taubat yang tingkatnya paling tinggi dihadapan Allah adalah Taubat Nasuha. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang. Untuk itu, selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini dan memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat, hendaknya kita senantiasa untuk selalu berdoa dan memohon ampun atas dosa yang pernah kita perbuat, baik dosa besar maupun kecil, dan dosa yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Taubat nasuha adalah taubat yang sebenar-benarnya. Maksudnya adalah untuk memohon ampun kepada Allah sengan rasa penyesalan yang sangat dalam terhadap dosa yang telah kita lakukan. Caranya adalah dengan meninggalkan dosa tersebut lalu meniatkan diri untuk tidak mengulanginya lagi. Taubat nasuha adalah taubat yang tingkatannya paling tinggi.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Setiap manusia mempunyai kesalahan, manusia tidak luput dari suatu kekhilafan baik sengaja ataupun tidak sengaja. Ketika manusia melakukan dosa atau kesalahan kemudian ia menyadari dan memohon ampunan kepada Allah SWT itulah yang dinamakan taubat. Taubat merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya. Seperti artikel di atas, taubat nasuhah adalah memohon ampunan kepada Allah dengan lisan disertai penyesalan sungguh-sungguh di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan mengulanginya lagi. Untuk itu, setiap orang hendaknya selalu merenungkan apa yang telah diperbuat kemudian memperbaiki sikapnya dengan selalu memohon ampunan kepada Allah agar semakin dekat dengan ridha Allah SWT. Dengan begitu segala urusan dapat dimudahkan oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Di dunia ini tidaklah ada sesuatu yang sempurnya karena kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Manusia selama hidupnya pasti pernah melakukan kesalahan baik itu kesalahan yang kecil maupun kesalahan yang besar. Perlu diingat bahwa setiap perbuatan kita selama didunia ini akan selalu dicatat oleh malaikat dan kita selalu dalam pengawasannya. Sekecil apaun perbuatan itu tetap akan di mintai pertanggungjawaban di akhirat nanti. Untuk itu apabila kita merasa berbuat dosa atau kesalahan, hendaknya kita sesegera mungkin meminta ampun kepada Allah SWT dan bertaubat kepada Allah. Allah Maha Pengampun. Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahan umatnya selagi umatnya tersebut mau bertaubat dengan sungguh-sungguh, yaitu taubatan nasuhah, dengan mengakui kesalahannya, menyesali atas apa yang telah dilakukan, meminta ampun, dan tidak akan mengulangi kesalahannya tersebut. Agar tidak mengulangi kesalahannya tersebut, manusia haruslah senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak ibadah dan memperbanyak amalan-amalannya.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Manusia tidak luput dari salah dan dosa. Dosa-dosa itulah yang menjadi hijab atau pembatas antara hamba dengan Allah SWT serta Allah memandang hamba-Nya itu dengan penuh benci dan murka sehingga terhijab seluruh rahmat dan kasih sayang-Nya. Jika ini terjadi, segala amal ibadah serta kebajikan yang kita lakukan tidak diterima dan tertolak. Bahkan bukan itu saja, di Akhirat besok, Allah akan menghukum dengan Neraka yang maha dahsyat. Oleh itu wajib setiap hamba Allah itu bertaubat dengan secepatnya jika sudah terlajur melakukan dosa dan kesalahan.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Taubat artinya kembali kepada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Menyerah diri pada-Nya dengan hati penuh penyesalan yang sungguh-sungguh. Yakni kesal, sedih, ssah serta rasa tidak patut atas dosa-dosa yang pernah kita dilakukan sehingga menangis. Hati terasa pecah-pecah bila mengingati dosa-dosa yang dilakukan itu. Memohon agar Allah yang Maha Pengampun akan menerima tobat kita. Hati menyesal akan perbuatan dosa yang kita lakukan itu menjadikan seluruh anggota tubuh tunduk dan patuh dengan syariat yang Allah telah tetapkan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan-perbuatan itu kembali.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Itulah makna taubat. tidak cukup dengan hanya mengucapkan istighfar di mulut, “ Astaghfirullahal adzim.” Hati tidak merasa bersalah dan berdosa. Tidak semudah itu Allah SWT hendak menerima taubat hamba-hamba-Nya kecuali setelah menempuh syarat-syarat (proses) yang telah ditetapkan-Nya.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Manusia memang tidak terlepas dari dosa dan manusia pasti punya masa lalu, setingkat Ustadz pun pasti pernah punya masa lalu kurang baik yang berbuat dosa. Akan tetapi manusia diberi kesempatan oleh Allah untuk bertaubat karena Alloh adalah maha pengampun.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Bertaubat tidak hanya cukup di dalam lisan dihadapan Allah saat sholat saja akan tetapi perlu dibuktikan dalam setiap perbuatan dalam kehidupan sehari-hari karena perilaku kita sehari-hari dan cara kita beribdah kepada Allah itulah yang yang membedakan sesorang sebelum dan setelah melakukan tobatan nasuhah.
aubat adalah sebuah hasil pengembaraan sia-sia yang pernah dilakukan oleh seorang manusia hingga membuat tubuhnya letih, lelah dan lemah. Sejurus kemudian ia sadari bahwa usaha yang telah ia lalui telah menjumpai kekeliruan. Jalan yang ditelusuri berbuah ketersesatan. Karenanya, dengan segenap asa yang masih ia miliki ia bertaubat, kembali pada jalan yang diridhai. Sehingga datangnya diri berbuah harapan dan membawa senyuman. Itulah makna singkat dari taubat.
ReplyDeleteDarmanto Minggele
ReplyDelete18701264006
S3 PEP
Dalam kitab Riyadh as-Shalihin dijelaskan, jika kemaksiatan itu menyangkut urusan seorang hamba dengan Allah saja, tidak ada hubungannya dengan hak manusia, tobatnya harus memenuhi tiga syarat. Pertama, hendaklah berhenti melakukan maksiat. Kedua, menyesal karena telah melakukan kemaksiatan. Ketiga, berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya. Apabila tobatnya berkenaan dengan hubungan sesama manusia, tiga syarat tersebut ditambah satu lagi. Orang yang bertobat itu harus meminta kehalalan dari orang yang diambil hak-haknya atau dizalimi.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Taubat yang dilakukan dengan memohon ampunan pada Allah SWT dengan penyesalan dalam hati dan diucapkan dengan lisan serta meninggalkan dosa yang telah dilakukan dan berniat untuk tidak mengulanginya. Biasanya seseorang yang melakukan taubat Nasuha adalah mereka yang telah melakukan dosa besar sehingga merasa hina ketika berhadapan dengan Allah swt. Oleh karenanya dalan taubat Nasuha terdapat penekanan bahwa tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk ke depannya. Apabila manusia mempunyai kesalah terhadap manusia lain, hendaklah mereka meminta maaf. Seseorang yang mau mengakui kesalahannya dihadapan orang lain tidak lantas membuat mereka hina dihadapan orang lain dan Allah swt. Hal tersebut malah menjadikannya lebih mencintai dan mendekatkannya pada Rabb sang Maha Pemaaf. Seseorang yang mengakui kesalahannya lebih disukai Allah daripada mereka yang melempar kesalahan pada orang lain.
SUHERMI
ReplyDelete18709251007
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A
Setiap manusia memiliki dosa. Taubat adalah salah satu cara bagi kita untuk memohon ampun atas dosa yang kita lakukan. Taubat merupakan bentuk penyesalan diri terhadap dosa yang telah dilakukan dan berniat dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya kembali. Taubat berasal dari hati dan diiringi dengan niat yang ikhlas. Tanpa niat yang ikhlas, maka sulit bagi seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya yang lalu. Dengan taubat akan membuat manusia tersebut mulia, tidak hanya dihadapan sesama manusia, tetapi juga dihadapan Allah SWT.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A
Manusia tak luput dari yang namanya dosa karena memang mereka diciptakan memiliki nafsu. Namun sebaik-baiknya manusia ialah yang mau mengakui kesalahannya, meminta maaf atas perbuatannya, dan tidak akan mengulanginya. Oleh karena itu janganlah kita menyepelekan dosa yang kita buat entah kecil ataupun besar. Wajib bagi kita untuk bertaubat sebelum terlambat. Karena apa yang kita perbuat pasti akan ada balasannya.
Ardhya Handayani
ReplyDelete19701251015
S2 PEP 2019 A
Taubat adalah salah satu bentuk perbaikan seseorang. Bertaubat berarti memohon ampun kepada Allah SWT. Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuha, yang berarti seseorang akan memohon ampun dan meninggalkan perbuatan tersebut selamanya. Kita sebagai manusia pasti tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka bertaubat memohon ampunan kepada Allah. Karena Allah selalu membuka pintu maaf bagi hambanya, selain itu menyelesaikan segala uruasan dengan sesama, dengan meminta maaf. Meminta maaf tidak merendahkan manusia, namun justru memuliakan seseorang dihadapan Allah. Semoga kita dapat menjadi hamba Allah yang selalu bertaubat atas kesalahan dan memperbaiki diri.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Allah memberikan kesempatan kepada hamba-Nya kapanpun dan dimanpun untuk kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan dengan bertaubat. Karena setiap manusia tidak luput dari kesalahan. Allah tidak memandang siapapun umatnya untuk bertaubat kepada Allah. Allah menyukai orang yang bertaubat. Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuhah, yaitu taubat yang murni. Taubat yang bertekad untuk meninggalkan perbuatan tersebut dan tidak mengulangi kembali. Membaca istigfar merupakan cara yang paling mudah untuk bertaubat dan akan merontokkan dosa dan memperoleh ampunan Allah. Namun, terkadang kita tidak mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Khintoko Intan Permatasari
ReplyDelete19701251020
S2 PEP A 2019
Assallamualaikum wr.wb
Manusia hidup di dunia tidak lepas dari kesalahan atau dosa. Tanpa disadari setiap waktu kesalahan itu dapat dilakukan, dari kesalahan kecil maupun besar. Tidak ada yang tahu kesalahan yang telah diperbuat telah diampuni oleh Allah swt atau belum. Yang bisa dilakukan manusia hanyalah terus dan terus memohon ampun. Memperbaiki kekurangan yang dilakukan setiap harinya dengan bertaubat pada Allah swt. Taubat adalah rahmat dari Allah untuk hamba-Nya. Rahmat bagi mereka yang selalu mengingat akan kesalahannya dan menyerahkan kepada Allah sebagai penyelesaiannya. “Setiap anak Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik orang yag berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut).
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Setiap manusia di dunia tercipta dengan ketidaksempurnaannya dengan kesalahannya dengan kekhilafannya. Dan sebaik manusia yang memiliki salah adalah dengan bertaubat kepada-Nya. Jangan pernah merasa gagal atau hancur karena kesalahan itu, bertaubatlah dengan sebenar-benarnya Taubat, minta ampunan kepada Allah karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Semoga kita termasuk hamba yang senantiasa bertaubat dan diampuni Allah SWT.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Taubat adalah cara kita memohon maaf kepada Allah SWT. Taubat adalah cara kita kembali kepada Allah SWT setelah kita mengakui semua kesalahan kita. Salah satu cara yang paling mudah untuk kita bertaubat adalah dengan cara beristighfar. Sementara itu, taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuhah. Taubat nasuhah adalah memohon ampunan kepada Allah SWT dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut dan berniat untuk tidak lagi mengulanginya kembali.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Heriansyah
ReplyDelete19701261017
S3 PEP 2019
Taubat” secara bahasa berarti “kembali”. Taubat adalah kembali kepada Allah Ia adalah rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya. Manusia bukanlah malaikat tanpa kesalahan dan dosa. Bahkan Nabi Muhammad bersabda: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut). Dalam pandangan kaum sufi, taubat adalah pintu pertama untuk membersihkan diri. Manusia jauh dari Allah karena berbuat dosa, dosa mengotori hati. Hati yang kotor tidak bisa melihat keajaiban-keajaiban dari Allah.
Lovie Adikayanti
ReplyDelete19709251068
S2 Pendidikan Matematika D
Assalamualaikum wr.wb
Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tidak ada seorang pun yang belum pernah melakukan kesalahan. Apabila melakukan kesalahan kepada Allah, maka kita harus segera memohon ampunan kepada-Nya. Kita harus benar-benar -bertaubat- menyesali apa yang telah kita perbuat dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di masa mendatang. Taubat yang seperti itu dikenal dengan istilah taubat nasuha. Taubat nasuha merupakan taubat yang benar-benar murni. Apabila seorang mukmin melakukan taubat ini dengan ikhlas dan sungguh-sungguh berarti dia telah memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan-kesalahan yang ia perbuat dan Insya Allah, Allah juga akan memberikan pengampunan.
Fitria Restu Astuti
ReplyDelete19709251069
S-2 Pendidikan Matematika D 2019
Dari artikel ini saya belajar tentang makna dari taubatan nasuhah. Inti dari taubat nasuhah adalah memohon ampun kepada Allah, meninggalkan perbuatan dosa tersebut, dan bertekad untuk menjauhi selama-lamanya. Sungguh Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri" (Q.S. al-Baqarah:222. Rasulullah bersabda:"Sekiranya kalian telah berbuat kesalahan sehingga dosa-dosa kalian itu mencapai langit kemudian kalian bertaubat. Sungguh Allah akan menerima taubat kalian." (H.R Ibnu Majah)
Rifki Rinaldo
ReplyDelete19709251070
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Hakekat bertobat Nasuhah dalam elegi ini maknanya sangat mendalam, yaitu arti tobat yang sebenarnya yaitu kembali ke pada Allah, sehingga ada kesadaran bahwa manusia itu banyak kesalahan dan dosa. Jadi di sini diperlukan kesadaran bahwa kita memohon ampunan atas segala dosa kita dengan berjanji bahwa kita tidak akan melakukan dosa lagi.Dengan bertobat manusia harus melakukan perubahan dan memperbaiki diri untuk menjaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatannya agar terhindar dari dosa. Berbahagialah orang yang memiliki kesadaran untuk bertobat karena itulah Rahmat Allah.
Sari Yustiana
ReplyDelete20706261006
S3 Pendidikan Dasar
Bertaubat ialah kembali kepada Alloh setelah melakukan kesalahan. Taubat merupakan rahmat Alloh yang diberikan kepada hamba-Nya. Taubat Nasuhah adalah taubat yang sebenarnya, tingkatan yang paling tinggi di hadapan Alloh. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya, menyesal terhadap dosa tersebut, dan berjanji dengan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi.
Sari Yustiana
ReplyDelete20706261006
S3 Pendidikan Dasar 2020
Bertaubat ialah kembali kepada Alloh setelah melakukan kesalahan. Taubat merupakan rahmat Alloh yang diberikan kepada hamba-Nya. Taubat Nasuhah adalah taubat yang sebenarnya, tingkatan yang paling tinggi di hadapan Alloh. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya, menyesal terhadap dosa tersebut, dan berjanji dengan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi.
Sari Yustiana
ReplyDelete20706261006
S3 Pendidikan Dasar 2020
Mohon Izin Prof, saya tulis ulang komentar saya, karena yang kemarin saya salah menggunakan akun, sehingga nama saya tidak muncul.
Bertaubat ialah kembali kepada Alloh setelah melakukan kesalahan. Taubat merupakan rahmat Alloh yang diberikan kepada hamba-Nya. Taubat Nasuhah adalah taubat yang sebenarnya, tingkatan yang paling tinggi di hadapan Alloh. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya, menyesal terhadap dosa tersebut, dan berjanji dengan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi.