The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Apr 19, 2013
Elegi Ritual Ikhlas 38 : Menggapai Pikiran Ikhlas
Oleh Marsigit
Berikut saya nukilkan pertanyaan dari Sdr Nurfita Handayani:
Ass.. dalam artikel bpk menuliskan setinggi-tingginya dunia dan akhirat adalah ikhlas adanya. untuk menujukan adanya keikhlasan dalam hati kita masing-masing, maka bagaimanakah kita menunjukan rasa ikhlas dalam ilmu filsafat?
Jawaban saya (Marsigit):
Ass..Purwanti RYA ..ikhlas dalam pikir dan ikhlas dalah hati, begitulah.
Uraian saya berikut saya fokuskan pada ikhlas dalam pikir. Sedangkan untuk ikhlas dalam hati mungkin diuraikan secara terpisah.
Jika yang engkau maksud ikkhlas dalam filsafat adalah ikhlas dalam pikir, maka sebenar-benar ikhlasnya pikiran adalah "pure reason".
Pure reason itu tidak lain tidak bukan adalah terbebas dari "prejudice".
Prejudice adalah pengetahuanmu juga. Jika aku katakan pengetahuanmu adalah hidupmu, maka "prejudice" adalah hidupmu juga.
Maka "menuju prejudice" adalah pegetahuanmu atau logosmu.
Sedangkan "menjadi prejudice" adalah mitosmu.
Maka "bukan prejudice" itu adalah anti-tesis dari prejudice, dan sebaliknya.
Jadi ikklas dalam pikiranmu adalah kesediaan dan kesiapanmu membuat anti-tesis dari pengetahuanmu.
Tidak hanya itu saja, ikhlas dalam pikiranmu juga kesediaanmu dan kesiapanmu membuat sintetis antara tesis dan anti-tesis.
Yang telah aku sebut itulah sebenar-benar ilmumu dan juga filsafatmu.
Maka aku telah membuktikan bahwa iklhas dalam pikir tidak lain tidak bukan ternyata adalah filsafat itu sendiri.
Jika engkau pikir filsafat adalah "bijak" mu maka ikhlas dalam pikir itu ternyata adalah juga "bijak" mu.
Itulah yang selama ini kita pelajari, kita diskusikan, aku buatkan elegi dan juga telah berusaha digapai oleh para filsuf besar dari jaman Yunani Kuno sampai jaman komtemporer sekarang.
Untuk kesekian kali aku telah membuktikan bahwa ilmu itu dimulai dengan pertanyaan.
Penjelasanku tentang pertanyaanmu ini itulah sebenar-benar ilmuku.
Maka jangan ragu-ragu untuk selalu memproduksi pertanyaan, karena mereka itulah landasan dari filsafatmu.
Sedangkan engkau tahu bahwa sebenar-benar filsafat adalah hidupmu.
Maka pertanyaan-pertanyaanmu itu adalah hidupmu.
Hidupmu itulah keberadaanmu.
Maka aku juga telah membuktikan cogito ergosumnya Rene Descartes, bahwa engkau ada "hidup" adalah dikarenakan engkau masih bisa bertanya.
Tetapi engkau mampu bertanya adalah karena ikhlas pikirmu.
Maka barang siapa tidak ikhlas dalam pikirnya maka dia terancam tidak bisa bertanya.
Maka barang siapa tidak bertanya atau tidak mau bertanya, maka dia akan terancam hidupnya.
Sebenar-benar hidupmua adalah pertanyaanmu.
Ilmu bermodal ilmu, ikhlas bermodal ikhlas, hidayah bermodal hidayah, bertanya bermodal bertanya.
Maka tiadalah kemampuanmu bertanya itu datang seketika dari langit, tiada pulalah hidupmu itu sekonyong datang dari langit, kecuali hal yang demikian juga adalah ikhtiarmu.
Maka aku juga telah menemukan bahwa ikhtiarmu itulah hidupmu.
Dari ikhlas pikir sampai ikhtiar dan hidup.
Itulah aku juga telah membuktikan bahwa setiap kata-katamu adalah puncak gunung es duniamu.
Maka ilmumu adalah penjelasanmu dari setiap puncak gunung es mu.
Penjelasanmu adalah ilmumu adalah filsafatmu dan ternyata adalah ikhlas pikirmu.
Maka ikhlas dalam filsafat adalah ikhlas dalam pikir adalah ternyata filsafat itu sendiri.
Itulah yang sebenar-benar sedang engkau hadapi.
Belajar filsafat adalah usahamu menggapai ikhlas dalam pikirmu.
Maka baca dan renungkanlah.
Amiin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Keikhlasan dalam berpikir mampu menunjukkan apa yang kita pikirkan lewat tingdakan kita. Di saat kita berpikir dengan ikhlas, kita akan sanggup melakukan suatu pekerjaan dan menjalankan dengan ikhlas. Beusahalah senantiasa untuk menggapai ikhlas dalam pikiran kita masing-masing, walaupun sulit melakukannya berusahalah untuk bisa melaluinya.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Dari elegi di atas dijelaskan bahwa ikhlas pikir dalam filsafat adalah filsafat itu sendiri. Filsafat itu adalah ilmu olah pikir. Dan dirimu adalah pikiranmu sendiri. Maka untuk mennggapai ikhlas pikir dalam filsafat adalah dengan dirimu sendiri, yaitu dengan berikhtiar kepada Allah SWT. dan mendoakan ikhtiar yang sudah dilakukan. Karena tidak ada manusia yang benar-benar menggapai kelikhalasan yang sebenar-benarnya.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Bagaimana kamu berkata, berpendapat, dan bertindak sesungguhnya menjelaskan bagaimana dan seberapa ilmumu, maka ilmumu adalah penjelasanmu, dan penjelasanmu adalah ilmumu. Dan bagaimana ilmumu dipergunakan adalah tentang filsafat keikhlasan dalam hati dan pikiranmu. Dengan kata lain, belajar filsafat adalah cara dan usahamu untuk menggapai keikhlasan dalam hati dan pikiranmu. Semakin kamu dapat menggapai keikhlasan maka semakin dalam kamu dapat masuk kedalam ranah filsafat.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Sebenar-benar ikhlas itu dirimu sendiri. Sebenar-benar pertanyaanmu itu filsafatmu. Sebenar-benar ikhlas dalam filsafat itu pertanyaanmu sendiri. Memang, memunculkan keikhlasan itu butuh niat yang tulus. Ketika kamu bertanya sedangkan tak tahu bagaimana arah pertanyaanmu, kamu belum ikhlas. Kenapa? Karena kamu sendiri saja tidak tahu, bagaimana orang lain akan menjawabnya? Ikhlas memang tak semudah kamu mengucap “aku ikhlas”, ikhlas itu dari hati. Mari biasakan berpikir yang ikhlas. Gunakan pikiranmu secara jernih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Barang siapa tidak ikhlas dalam pikirnya maka dia terancam tidak bisa bertanya. Barang siapa tidak bertanya atau tidak mau bertanya maka dia akan terancam hidupnya. Sebenar-benar hidupmu adalah pertanyaanmu. Sesungguhnya dalam hidup ini penuh dengan berbagai macam petanyaan. Mengapa kita dilahirkan, mengapa kita hidup, mengapa kita belajar, mengapa kita berjalan, mengapa kita membaca, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Kita sebagai makhluk yang paling sempurna diantara ketidaksempurnaan harus senantiasa ikhlas dalam menjalani hidup ini. Seseorang dapat menggapai pikiran ikhlas jika ia selalu berusaha dan berdoa. Karena keikhlasan manusia dapat terlihat dari bagaimana ia berikhtiar dan berdoa kepada Tuhannya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sesungguhnya yang kita sedang pelajari saat ini merupakan jalan untuk menuju keikhlasan. Mempelajari filsafat merupakan sebuah jalan bagi kita untuk dapat berpikir kritis. Berpikir kritis disini menunjukan bahwa pikiran kita ikhlas dalam memahami sesuatu. Pikiran yang ikhlas akan menentukan arah dari kehidupan yang akan kita lakukan. Ketika kita sudah dapat menanamkan ikhlas dalam berpikir, maka kita akan lebih mudah memahami dalam menerima suatu ilmu. Oleh sebab itu, belajar filsafat tidak lain merupakan sebuah usaha yang kita lakukan dalam menggapai ikhlas.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Bila ikhlas terlaksana melalui hati masuk ke pikiran. Maka pikiran ikhlas berputar-putar dalam pikiran hingga diputuskan apakah ikhlas atau tidak. Hal pertama yang dilakukan manusia bila ingin melakukan tindakan adalah berpikir lalu bertindak, sehingga tidak ada yang tersakiti akan tindakannya. Sama halnya dengan ikhlas yang dipikirkan tetapi bukan berarti ikhlas yang dipikirkan menjadi ikhlas yang tidak ikhlas. Untuk meraih, menggapai pikiran ikhlas perlu pemikiran yang jeli agar tidak kebablasan menjadi pikiran riya.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Belajar filsafat tidaklah mudah, diperlukan keikhlasan dalam hati dan pikiran. Ikhlas dalam hati artinya siap belajar dan menerima setiap ilmu, ikhlas dalam pikiran adalah kita mampu membuat anti-tesis dari pengetahuan yang kita miliki. dari situlah awal mula seorang berfilsafat yaitu dengan munculnya pertanyaan. Munculnya pertanyaan karena adanya rasa ingin tahu, karena hidup manusia itu selalu dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai bentuk ikhlas dari pikiran. Sebenar-benarnya hidup adalah pertanyaan kita. Seseorang yang enggan bertanya, dialah sombong. Karena sebenar-benarnya ilmu kita adalah penjelasan dan aktivitas kita.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Pertanyaan merupakan sumber dari ilmu. Dimana ketika kita tidak bertanya maka ilmu yang masuk dalam diri kita sangat minim atau bahkan tidak ada. Keikhlasan adalah pondasi dalam setiap pertanyaan. Kita harus memiliki keikhlasan untuk merendahkan diri demi ilmu melalui berbagai pertanyaan. Dalam berfilsafat, keikhlasan merupakan pondasi dalam belajar dimana ketika ketidak ikhlasan meracuni pikiran maka proses berfilsafat akan hambar. Keiklhasan akan memberikan dampak pada manusia untuk berikhtiar dan berdoa, dimana ikhtiar dan doa adalah cara belajar filsafat.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebenar-benarnya engkau telah merasa ikhlas, sesungguhnya ikhlas bukan hanya ada pada pikiran tapi pada perasaan juga. Ikhlas dalam hati adalah sabar, tawakal, bersyukur, tidak manipulatif dan tidak bosan-bosan. Ikhlas dalam pikir artinya paham apa yang dibaca. Jangan menusuk dosennya dengan kebohongan seperti menyalin komentar yang sudah ada lalu memposting ulang. Oleh karena itu jika engkau ingin menggapai pikira nyang ikhlas, maka engkau harus menghindari semua perilaku-perilaku yang bisa menjebak ke ikhlasan-mu.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Dalam elegi di atas, upaya menggapai sepi merupakan wujud dari berdoa, berdoa tanpa keakuan. Yang dimaksud tanpa keakuan disini ialah melakukan dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan. Segala sesuatu di dunia ini jika tanpa ada pertolonganNya dan ridhoNya maka tidak akan ada upaya sekalipun selain dari Allah SWT. Semoga kita senantiasa berserah diri, memohon ampun dan termasuk ke dalam golongan orang orang yang beruntung
Jefri Mailool
ReplyDeletePPs S3 PEP 18701261002
Pikiran yang ikhlas mampu menilai dirinya dan yang ada diluar dirinya secara objektif dan bukan bersifat subyektif. dengan berpikir ikhlas, akan menemukan kebenaran-kebenaran yang terbebas dari unsur-unsur subyektifitas. berpikir ikhlas berkorelasi dengan hati yang ikhlas. bagaimana mungkin hati yang tidak bersih dan ikhlas akan memunculkan pikiran-pikiran yang ikhlas?
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 pendidikan matematika 2018
Pikiran yang ikhlas didapatkan dari hati yang bersih. Hati yang bersih akan mendatangkan pikiran yang bersih pula. Jika pikiran dan hati kita bersih maka kita dapat menilai apapun di sekeliling kita dengan objektif, dan akan terjadi sebaliknya jika kita tidak mempunyai pikiran yang bersih. Selain itu Pikiran yang ikhlas bisa didapatkan dengan banyak bersyukur dan memohon ampun kepada Allah SWT. Dengan penuh keihlasan maka kita akan senantiasa banyak bersyukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan kepada kita. Pikiran yang bersih merupakan salah satu nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu marilah kita menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat memudarkan keikhlasan kita.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Saya tertarik dengan kalimat penjelasanmu adalah ilmumu adalah filsafatmu adalah ikhlas pikirmu. Dengan demikian, maka ketika kita bisa menjelaskan sesuatu maka itu lah sebenar-benar ilmu yang kita peroleh. Itu lah keikhlasan kita dalam berpikir.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Ikhlas itu datangnya dari dalam hati dan ikhlas dalam pikir. Keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Ikhlas dalam hati jelas bahwa keikhlasan diri seseorang terhadap Rabb-Nya. Ikhlas menghadapi segala cobaan yang telah diberikan. Ikhlas dalam pikir dapat diartikan bahwa ilmu yang telah didapatkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam mencari ilmu tentu saja terdapat pengantar sehingga ilmu itu akhirnya dapat diserap oleh diri. Ada sederetan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan ilmu itu. Banyak pertanyaan yang dilontarkan untuk menjawab ilmu yang dicari. Seseorang tidak akan menyerah begitu saja sebelum pertanyaan itu terjawab.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Dari paparan pertanyaan dan jawaban tersebut, saya menyimpulkan bahwa ikhlas itu bermakna keluasan hati, tetapi jika ikhlasa dalam filsafat adalah ikhlas dalam berpikir. Ikhlas dalam berpikir agar tidak terserang oleh mitos-mitos. Ikhlas dalam berpikir akan menghasilkan tesis dan anti tesis yang demikian itulah berfilsafat. Dan sebenar-benarnya berfilsafat adalah ilmu kita.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Setiap waktu manusia membutuhkan ilmu untuk menjalani hidupnya. Menuntut ilmu termasuk ibadah yang sangat mulia. Ilmu menjadi kunci pembuka untuk amalan-amalan lainnya. Karena dengan ilmu, seorang hamba bisa mengetahui bagaimana seharusnya beribadah, mengetahui apa saja kewajiban yang harus dijalankan, serta mengetahui apa saja larangan yang harus dijauhi. Keikhlasan dalam menuntut ilmu akan memberikan pengaruh kepada pribadi orang tersebut yang dapat dirasakan oleh orang yang berada di sekitarnya. Karena juga akan terlihat dalam mengamalkan ilmu tersebut.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Bagaimanakah kita menunjukkan rasa ikhlas dalam ilmu filsafat?
Filsafat adalah olah pikir. Jika mampu bertanya berarti telah berfilsafat. Untuk bertanya perlu keikhlasan berpikir. Sedangkan ikhas dalam berpikir tidak lain dan tidak bukan adaah filsafat itu sendiri. Jadi, jika ditanya bagaimanakah kita menunjukkan rasa ikhlas dalam ilmu filsafat? Jawabanya adalah ikhlaslah dalam berpikir. Dan wujud dari keikhlasan berpikir adalah adanya pertanyaan yang muncul. Jadi, apakah orang yang susah membuat pertanyaan dapat dikatakan belum ikhlas dalam berpikir?
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Ikhlas itu kerja hati, jauh lebih bermakna tanpa menyebutkannya secara lisan sehingga membuat banyak telinga lain mendengarnya, lakukan saja ikhlas sembunyi-sembunyi. Untuk bisa menggapai sebenar-benarnya ikhlas maka diperlukan persiapan yang tidaklah mudah. Mungkin juga akan ada banyak penghalang.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Memang benar, ikhlas adalah rahasia, rahasia dalam hati masing-masing insan. Dan ikhlas adalah rahasia dari rahasia yang teramat lembut, sehingga samar dari dugaan semua yang hidup. Salah satu sebab jauhnya diri kita dari ikhlas ialah sifat ‘ujub, sifat berbangga diri yang berlebihan, dan menganggap orang lain tidak lebih baik dari diri kita. Sifat ini yang sering muncul tanpa kita sadari, yang mampu merobek-robek keikhlasan dalam diri kita.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Berfilsafat adalah berusaha menemukan hakekat dari suatu hal. Dengan kata lain, berfilsafat merupakan usaha untuk menemukan dasar-dasar gunung es dari puncak-puncak gunung es yang ada dalam hidup kita. Untuk dapat menemukan dasar-dasar gunung es, manusia memerlukan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat muncul dan berkembang karena adanya pertanyaan. Oleh karena itu, manusia memang harus senantiasa bertanya dan berusaha mencari jawaban dari setiap pertanyaan tersebut.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteFabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Berdasarkan elegi ini, pikiran ikhlas merupakan keihklasan di dalam pikiran untuk bersedia dan siap membuat anti tesis dari setiap pengetahuan yang dimiliki (tesis), dan juga mensintesiskan keduanya. Maka di dalam membangun pengetahuan, kita tidak cukup pada tesis saja atau berhenti pada suatu pemahaman saja, tetapi juga perlu membuat antitesis dari pengetahuan tersebut serta mensintesiskan keduanya. Dengan demikian, pikiran ikhlas tidak akan pernah berhenti pada suatu pemahaman bahkan justru terus menerus mengembangkannya. Namun, kita tetap harus menyadari bahwa pikiran kita terbatas sehingga membangun ilmu ialah dalam rangka menggapai ridho Allah di dunia maupun di akhirat.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hidup adalah ikhtiar, dalam ikhtiar ada ikhtiar berpikir, berpikir sebaik-baiknya adalah dengan ikhlas. Ikhlas dalam filsafat adalah ikhlas dalam mengolah pikiran. Mempelajari filsafat adalah ikhtiar dalam untuk menggapai ikhlas dalam berpikir. Ikhlas dalam menerjemahkan dan terjemahkan oleh objek filsafat itu sendiri yang ada dan yang mungkin ada. terimakasih
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Untuk menyatukan pikiran dan hati menjadi satu kesatuan sehingga bisa terucap sesuai dengan pikiran dan hati tidak semua orang bisa. Karena hati mempunyai kriteria sendiri, pikiran mempunyai kriteria sendiri dalam berpendapat sehingga perlu space lebih untuk menyatukan keduanya dan mencari titik tengahnya. Begitu juga dengan ikhlas yang memerlukan pemikiran yang disepakati oleh hati, hati berperan penting dalam menggapai keikhlasan yang nantinya disalurkan kepada pikiran. Untuk menggapai pikiran ikhlas maka perlu membuka hati apakah mau menerimanya , dan serahkan kepada lubuk hati paling dalam untuk memutuskannya.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Ikhlas dalam ilmu filsafat disebutkan merupakan ikhlas dalam pikir dan ikhlas dalah hati. Ikhlas merupakan suatu hal yang tidak mudah dilakukan. Pikiran yang ikhlas adalah pure reason yaitu terbebas dari prejudice. ikhlas dalam pikiranmu juga kesediaanmu dan kesiapanmu membuat sintetis antara tesis dan anti-tesis. Pikiran yang ikhlas adalah kesediaan dan kesiapan membuat anti-tesis dari pengetahuan.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Dalam elegi tersebut disebutkan bahwa engkau mampu bertanya adalah karena ikhlas pikirmu. Pengetahuan itu dimulai dengan bertanya. Ada pepatah mengatakan malu bertanya sesat dijalan. Sehingga bertanya itu sangat penting, Apa yang belum kita ketahui sebelumnya kemudian kita tanyakan kepada orang lain yang sekiranya dapat memberikan jawaban kepada kita, maka sesuatu yang kita tanyakan tersebut akan menjadi pengetahuan baru bagi kita. Semakin banyak kita bertanya maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang akan kita peroleh.
Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018
ReplyDeleteIkhlas dan filsafat adalah dua hal yang nyaris sama. Filsafat sendiri mengandung esensi dari ikhlas dimana kita ikhlas terhadap suatu pemikiran, sehingga dalam belajar filsafat dibutuhkan keikhlasan terutama dalam keikhlasan dalam pikir. Keikhalasan dalam pikir menimbulkan sebuah anti-tesis dalam pikiran sehingga kita banyak ingin tau terhadap fenomena kehidupan.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Tidak ada seorang manusia pun yang mampu mengukur kadar keikhlasa, bahkan diri kita sendiir tidak mampu mengukur keikhlasan diri kita. Hakikat ikhlas adalah kewenangan Allah SWT. Ikhlas merupkan ranah spiritual, jika ikhlas diucapkan maka itu tidak lagi ikhlas karena ikhlas ada dalam pikir kita dan tertuju hanya karena Allah SWT.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteEndah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Ikhlas dalam fikir merupakan bagaimana kita mengolah dalam menyuruh hati kita untuk mengatakan ikhlas, ikhlas dalam fikir bisa juga diperumpamakan seperti matahari menyinari bumi yang luas ini tapi tanpa minta imbal balik. maka bagaimana kita mengolah diri kita dengan berfikir untuk mencapai sebuah ikhlas.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Ketidakikhlasan dalam berpikir sering terjadi pada diri kita. pengen serba instan dan melakukan segala cara untuk mecapai sesuatu, menurut saya dipengaruhi oleh pikiran yang tidak ikhlas. Ikhlas memiliki makna hanya menggapai ridho Allah SWT Yang Maha Melihat setiap apa yang kita lakukan. Ikhlas itu tulus, tak perlu dipuji untuk kepuasan diri. Pikiran yang ikhlas akan menghasilkan pikiran yang positif, kritis dan bermakna.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Belajar filsafat adalah usahamu menggapai ikhlas dalam pikirmu. Hal tersebut menandakan bahwa dalam proses mempelajari filsafat itu adalah bagian dari usaha kita menggapai pikiran ikhlas seseorang karena ikhlas berpikir artinya ikhlas berilmu.
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Terima kasih Prof atas uraiannya yang menjelaskan bahwasanya kkhlas dalam filsafat adalah kesediaan untuk terus berpikir dan bertanya, selalu mendialogkan tesis dan antitesisnya sehingga menguatkan logos dan bahkan menghasilkan logos baru. Inilah inti dari filsafat, yakni bagaimana ikhlas dalam pikir, kesediaan untuk menerjemahkan dan diterjemahkan.
Semoga Allah meridhoi'ihtiar hamba-Nya dan senantiasa memberikan ampunan dan lindungan-Nya. Aamiin.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Khintoko Intan Permatasari
ReplyDelete19701251020
PEP A S2 2019
Assalamu'alaikum wr.wb
Ikhlas dalam filsafat adalah ikhlas dalam berpikir. Maka sebenar-benarnya ikhlas pikiran adalah berpikir yang bebas dari prejudice. Jadi ikhlas dalam pikir adalah kesediaan dan kesiapan membuat anti-tesis dari pengetahuan dan membuat sintesis antara tesis dan anti-tesis. Maka ikhlas dalam pikir tidak lain tidak bukan ternyata filsafat itu sendiri. Selain itu, ikhlas dalam filsafat adalah bertanya. Apa yang ingin diketahui kemudian ditanyakan kepada orang lain sekiranya memberikan jawaban. Maka sesuatu yang ditanyakan akan menjadi ilmu/pengetahuan yang baru untuk diri sendiri. Bertanya merupakan landasan dari filsafat dan sebenar- benar filsafat adalah hidup kita. Maka, semakin banyak bertanya, akan semakin banyak pula ilmu yang diperoleh.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Sebenar-benar ikhlas itu adalah dirimu sendiri. Ikhlas dalam filsafat adalah ikhlas dalam pikir. Ikhlas dalam pikir adalah kesediaan dan kesiapan dirikita membuat anti tesis dari pengetahuan dan membuat sintesis antara tesis dan anti tesis. Ikhlas pikir berarti mampu bertanya. Bertanya adalah landasan daru filsafat diri. Setiap diri kita adalah puncak gunung es dunia kita. Sebenar-benar hidup adalah pertanyaan. Maka bertanya adalah bentuk ikhtiar kita dalam menggapai filsafat pikir. Teruslah daki gunung es orang lain untuk memperoleh dan menambah ilmu kita. Karena ilmu tidak akan ada habisnya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSekar Hidayatun Najakh
ReplyDelete19701251007
S2 PEP A 2019
Assalamualaykum wr wb...
Sebenar-benarnya hidup adalah bertanya. Setiap putaran roda kehidupan manusia adalah berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari dirinya. Maka untuk menggapai ikhlas adalah tetap berusaha untuk dapat bertanya dan menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Terimakasih Prof.
Ardhya Handayani
ReplyDelete19701251015
S2 PEP 2019 A
Ikhlas dalam pikiran berari terbebas dari segala macam dugaan atau prasangka. Iklhas dalam pikiran dapat dikatakan sebagai kesiapan seseorang mendapatkan anti thesis dari apa yang diketahuainya (pengetahuanya), dan hubungan antara pengetahuan dan anti thesis nya. Sehingga dapat dikatakan bahwa keiklasan dalam berfilsafat adalah pikiran manusia yang selalu menanyakan segala macam kejadian yang ada dan yang mungkin ada didunia ini (berfilsafat). Ketika kita sudah berhenti berfikir, berarti berhenti bertanya, maka dalam filsafat orang tersebut telah mati.
Rifki Rinaldo
ReplyDelete19709251070
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Menurut saya yang dimaksud ikhlas yang sebenarnya berarti ikhlas pada pikiran dan hati, karena ikhlas pikiran belum tentu ikhlas hatinya,dan sebaliknya. Antara hati dan pikiran kadang tidak sejalan, sehingga bila kita ingin menggapai ikhlas pikiran maka gapailah ikhlas hati juga. Dari kata ikhlas bisa diartikan sebagai Ikrar pikir, hati yang tulus dan sedalam-dalamnya. Sehingga ikhlas inilah yang merupakan hasil buah pikiran dan hati manusia yang paling dalam untuk dapat menerima apapun yang ada dan yang terjadi di dunia ini.