The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Apr 19, 2013
Elegi Ritual Ikhlas 40: Berguru Kepada Imam Al-Ghazali untuk Meningkatkan Kualitas Spiritual (Islam)
Ass, karena pentingnya Elegi ini dari sudut Spiritual (Islam) maka saya tayangkan kembali. Judul semula adalah Elegi Menggapai Sholat yang Khusyuk dan Membersihkan hati. Wss
Oleh Marsigit
Bagawat Selatan:
Assalamu’alaikum Warakhmatulahi Wabarakatuh. Ustad Jalaludin Rakhmat, menurutmu bagaimana cara kita dapat menjalankan Salat yang khusyuk? Membersihkan penyakit hati?
Jalaludin Rakhmat:
Sebaiknya Bagawat Selatan saya antar saja kepada guru spiritual Imam Al-Ghazali. Mohon perkenan wahai Imam Al-Ghazali...saya Jalaludin Rakhmat mengantar saudara saya Bagawat Selatan untuk me-Ngaji kepadamu khususnya tentang bagaimana caranya agar kita bisa Salat secara khusyuk?
Bagawat Selatan:
Assalamu’alaikum Warakhmatulahi Wabarakatuh. Benar apa yang dikatakan oleh Ustad Jalaludin Rakhmat, perkenankanlah saya ingin bertanya tentang Cara bagaimana agar khususnya diri saya bisa Salat secara khusyuk? Lebih dari itu saya juga ingin bertanya apakah ada hubungan antara Salat khusyuk itu dengan hati kita masing-masing. Jika ada hubungan maka hubungannya seperti apa?
Imam Al-Ghazali:
Wa’alaikumsalam Warakhmatulahi Wabarakatuh. Astagfirulah al adzim . Al Fatehah. Al Ikhlas. Salawat Nabi. Audzhubilah Himi-nassyaeton nirojim Bismillah Hiro-khman Nirokahim. Alhamdulillah hirabbil alamin. Wasalatu Wasa-lamu Ala Asrofil Ambyai Warmu-salin Syayidina muhammadin wa-ala alihi wasyohbihi ajma’in. Ama ba’du. Amin. Hamba Allah yang dimuliakan-Nya, saudara Jalaludin Rakhmat dan Bagawat Selatan, aku mendengar doa muridmu yang ikhlas dan khusyuk, yang mendoakan dirimu agar khususnya Bagawat Selatan dan juga semuanya, agar Allah membukakan pintu-pintu hidayah bagi hamba-hamba-Nya yang dikehendakinya. Dia juga mendoakanmu agar Allah selalu melimpahkan Rakhmatnya kapadamu. Amiin.
Bagawat Selatan dan Jalaludin Rakhmat:
Alhamdulillah ..amin
Imam Al-Ghazali:
Sejak orang-orang mendengar dan mengikuti Tausiahku, maka mereka ingin sekali Salat dengan Khusyu’. Maka nasehatku kepada mereka semua termasuk dirimu adalah, agar engkau bisa Salat dengan khusyu’, hendaklah engkau memperbanyak Zikir. Sebab, dengan berzikir kepada Allah, setiaphati akan tenang (Q.S. Al-Ra’du:28). Kalau seseorang ingin Salat dengan khusyu’, hendaklah dia membaca Zikir terlebih dulu.
Bagawat Selatan:
Wahai Ustad Jalaludin Rakhmat,apakah bisa menjelaskan kepadaku macam-macam Zikir itu?
Jalaludin Rakhmat:
Dalam perjalanan tasawuf, Zikir menunjukkan maqam-maqam kita. Zikir yang paling elementer adalah La ilaha ilallah atau La ilaha illa huwa; Tidak ada Tuhan selain Dia. Kita menyebut Tuhan sebagai Orang Ketiga Tunggal. Dalam bahasa Arab hal ini disebut dhamir ghaib. Dalam Zikir ini Tuhan itu gaib, jauh dari kita. Ketika sudah dekat Zikir itu menjadi La ilaha illa Anta; Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Zikir para nabi digambarkan dalam Al-Qur'an: "La ilaha illa Anta sbuhanaka inni kuntu minazh zhalimin" Q.S.Al-Anbiyaa: 87). Tuhan menjadi lebih akrab. Dia hadir dihadapan kita; bukan lagi sebagai dhamir gha'ib, tetapi sebagai dhamir mukhathab, orang yang kita ajak bicara.
Bagawat Selatan dan Jalaludin Rakhmat:
Bagaimana jika Zikir sudah dibacakan tetapi Salatnya tetap tidak khusyu’, artinya masih saja merasa bahwa Syaitan tetap saja bisa masuk dan menggoda Salatnya? Kalau begitu apa Zikirnya yang salah?
Imam Al-Ghazali:
Zikir saja tidak cukup untuk mengusir Syaitan. Zikir itu merupakan gertakan kepada Syaitan. Tetapi jika di sekitar kita masih banyak makanan Syaitan, maka Syaitan tidak mau pergi. Zikir baru akan efektif kalau hati kita bersih dari makanan Syaitan. Jika hati kita sudah bersih, barulah kita mampu menghardik Syaitan. Namun bila hati kita belum bersih, belum ikhlas atau masih banyak makanan Syaitan, maka sebanyak apapun Zikir kita itu tidak mampu mengusir Syaitan. Bahkan Syaitan justeru malah ikut ber Zikir. Oleh karena itu jika kita menghendaki Zikir kita mempunyai kekuatan, maka kita harus membersihkan hati kita dari makanan Syaitan.
Bagawat Selatan dan Jalaludin Rakhmat:
Bagaimanakah kita dapat membersihkan hati kita dari makanan Sayitan?
Imam Al-Ghazali:
Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur-an, hati kita mempunyai dua jenis pintu. Pertama, pintau bagi cahaya Tuhan; kedua, pintu bagai unsur Syaetan. Pintu bagi cahaya Tuhan hanya satu, dan pintu bagi unsur Syaitan ada banyak sekali. Oleh karena itu Al-Qur’an menyebut jalan Tuhan sebagai Shirath. Seperti disebutkan:”Wa anna hadza shirathi mustaqiman fattabi’uhu wa la tattabi’u al-subula fatafarraqa bikum ‘ansabilih: Sesungguhnya ini adalah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah Aku dan janganlah kalian mengikuti banyak jalan, karena kelak kalian akan bercerai-berai dar jalan-Nya” (Q.S. Al-An’am:153). Kita tidak bisa istirahat, karena Syaitan selalu mengintai kita dan kebetulan kita menyediakan pintu yang banyak untuk masuknya Syaitan.
Bagawat Selatan dan Jalaludin Rakhmat:
Apakah penyakit hati itu termasuk makanan Syaitan? Dan bagaimana mengenali penyakit hati itu?
Imam Al-Ghazali:
Syaitan hanya bisa masuk ke daam hati melalui pintu-pintunya (madkhal). Melalui pintu-pintu yang banyak itulah, Syaitan akan masuk kedalam hati dengan membawa penyakit-penyakit hati. Padahal pintu masuk itu adalah penyaki hati. Jadi pintu masuk itu adalah penyakit yang sekaligus menghantarkan penyakit hati. Makanan Syaitan itu berupa penyakit-penyakit hati. Itulah yang disebut dalam Al-Qur’an:”Fi qulubihim maradh: Dalam hati mereka ada penyakit” (Q.S. Al-Baqarah [2]:10). Kemudian penyakit itu menyebabkan penyakit yang lain:”Fazadahumullah maradhan: Lalu Allah menambahkan penyakit kepada mereka”.
Bagawat Selatan dan Jalaludin Rakhmat:
Lalu apakah penyebab penyakit hati itu?
Imam Al-Ghazali:
Di antara pintu-pintu Syaitan yang sangat besar untuk bisa mengundang penyakit itu adalah al-hirsh, yaitu ambisi atau keinginan yang sangat rakus; dan hasad, yaitu kedengkian. Kalau seorang hamba sudah menginginka sesuatu dengan sangat, keinginannya itu akan membuatnya buta dan tuli. Rasulullah SAW bersabda:”Kalau engkau sudah mencintai sesuatu, kecintaanmu kepadanya akan menyebabkan kamu menjadi buta dan tuli”
Bagawat Selatan:
Apakah cinta buta dan tuli bisa menyebabkan hasad atau kedengkian?
Imam Al-Ghazali:
Munculnya perasan dendam itu bisa bersumber dari cinta buta atau keinginan yang amat sangat. Rasulullah SAW bersabda:”Akan datang suatu zaman ketika seorang suami celaka karena isterinya”. Lalu ditanya:”Bagaimana ia celaka karena isterinya?” Beliau menjawab:”Isterinya menuntutnya dengan tuntutan-tuntutan yang tidak bisa dipenuhi oleh suaminya”.
Bagawat Selatan:
Wahai Jalaludin Rakhmat, bagaimana dengan wanita yang tidak mencintai suaminya?
Jalaludin Rakhmat:
Nabi Nuh bertanya kepada seorang tua tak dikenal:”Untuk apa kamu datang kemari?”. Orang itu menjawab:”Aku masuk kemari untuk mempengaruhi saudara-saudaramu supaya hati mereka bersamaku, sementara tubuh mereka bersamamu”. Orang tua itulah Syaitan. Maka seorang isteri yang tubuhnya bersama suaminya, tetapi hatinya bersama pria idaman lain, dalam Islam itu sudah termasuk berzina, walaupun berzina dengan hatinya. Ketika kita hadapkan tubuh kita kepada Allah SWT sementarai hati kita tidak bersama-Nya, maka itulah perbuatan Syaitan.
Bagawat Selatan:
Bagaimana dengan amarah dan syahwat?
Jalaludin Rakhmat:
Di antara pintu-pintu Syaitan yang besar, yang bisa membawa penyakit hati adalah al-ghadhab wa al-syahwah, yaitu marah dan syahwat. Yang dimaksud Syahwat adalah dorongan untuk mengejar kenikmatan fisik.
Bagawat Selatan:
Mohon dijelaskan tentang Marah yang lebih detail menurut pandangan Islam?
Jalaludin Rakhmat:
Marah atau ghadab itu adalah jalan Syaitan. Sesungguhnya marah itu bisa mengumpulkan semua kejelekan. Untuk mengobati marah maka Salatlah meminta perlindungan Allah:”Mintalah pertolongan dengan Salat dan sabar. Tetapi itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (Q.S. Al-Baqarah:45). Rasulullah SAW bersabda:”Allah takjub melihat orang mukmin. Karena, apa pun yang menimpanya akan dia ubah menjadi kebaikan”. Rasulullah juga bersabda:”Seorang mukmin itu ibarat lebah. Apapun yang masuk ke dalam sarangnya, ia ubah menjadi madu”
Bagawat Selatan:
Mohon dijelaskan perihal Syahwat menurut pandangan Islam?
Jalaludin Rakhmat:
Kalau anda berduaan dengan seorang perempuan yang bukan muhrim, Syaitan akan menjadi penghubung di antara kalian berdua. Meskipun anda tidak berbicara, hati anda dan perempuan itu akan dihubungkan oleh Syaitan, saling menggetarkan satu sama lain. Syaitan itu akan datang melalui Syahwat. Ia akan membangkitkan Syahwat anda sehingga anda terjatuh dalam kemaksiatan. Ingatlah cerita bagaimana seorang alim dan abid, yang selalu menghabiskan waktunya untuk beribadat dan mensucikan diri dan bertaqarrub kapada Allah SWT, dan mampu menyembuhkan orang-orang sakit karena doa-doanya yang makbul, dapat digelincirkan oleh Syaitan untuk melakukan perzinahan dengan seorang Putri Raja dan membunuhnya. Itulah Syaitan menggoda manusia melalui Syahwatnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Kita seringkali dihadapkan pada pilihan untuk melakukan sebuah kebaikan atau keburukan. Walaupun hati kita sangat ingin melakukan perbuatan baik namun seakan-akan perbuatan buruk menjadi dewa dari perbuatan baik. Untuk dapat menghindari keburukan kita hendaknya berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing, meminta petunjuk dari Tuhan sehingga kita mampu memenrangi keburukan, mampu melakukan perintah Tuhan dan menjauhi semua laranganNya.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dalam Elegi berguru kepada Imam Al-Ghozali ini menjelaskan mengenai bagaimana agar sholat yang kita lakukan khusyuk dan tenang tanpa ada pikiran-pikiran lain yang mengganggu. Cara yang harus dilakukan adalah membersihkan hati kita dari makanan syaitan dan dari penyakit-penyakit syaitan, salah satu penyakitnya adalah penyakit hati. Penyakit hati merupakan sumber terbesar yang membuat manusia menjadi tidak khusyuk dalam solatnya. Ambisi atau keinginan yang rakus, sombong, iri, dan dengki. Hal-hal duniawi tersebut seringkali mengganggu sholat kita, entah kita sadari atau tidak, masalah-masalah duniawi akan selalu muncul dalam pikiran kita ketika solat. Begitu hebatnya tipu daya dan akal syaitan sehingga syaitan akan melakukan apa saja untuk mengganggu ibadah manusia terhadap Allah SWT. Dan satu-satunya orang yang bisa mengalahkan syaitan adalah keinginan kuat manusia itu sendiri, yang tentunya dengan bantuan dari Allah SWT.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Shalat merupakan tiang agama dan amalan pertama yang akan dipertanyakan diakhirat kelak. Siapa yang menjaga shalatnya maka selamatlah ia di akhirat, begitu pula sebaliknya. Namun terkadang kita masih hanya sekedar menjalankan shalat. Memang susah untuk bisa khusyuk dalam shalat. Syaitan akan selalu menggoda manusia saat sedang melaksanakan shalat. Terkadang kita dibuat teringat dengan urusan kuliah, rumah atau lainnya saat sedang shalat. Di elegi ini deisebutkan salah satu cara agar bisa shalat dengan khusyuk adalah dengan berzikir walaupun tidak cukup hanya dengan itu. Smeoga kedepannya kita bisa tetap menjaga shalat kita dan melaksanakannya dengan khusyuk.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Untuk dapat melakukan sholat dengan khusuk bisa diawali dengan berzikir. Selain itu juga harus dapat membersihkan hati dari prasangka-prasangka buruk agar syeitan tidak mengganggu kekhusukan kita. Perlu diingat syeitan itu masuk dalam hati kita melalui banyak pintu. Pintu itu akan terbuka ketika dalam hati terdapat penyakit hati, mempunyai rasa rakus, dan mempunyai keinginan yang berlebih. Sesungguhnya jika seseorang mencintai sesuatu dengan rasa yang berlebihan dapat membuatnya buta dan tuli. Kecintaan kepada manusia yang melebihi kecintaannya kepada Allah maka dapat membuat hidupnya tidak akan bahagia. Diantara pintu-pintu syaitan yang besar adalah marah dan syahwat. Sesungguhnya untuk mengobati marah dan syahwat tidaklah mudah, karena perlu adanya kekhusukan. Namun bukan berarti langsung menyerah. Untuk bisa khusuk perlu usaha dan pembiasaan. Jika tidak pernah dicoba maka tidak akan pernah tau dan jika tidak dibiasakan maka tidak akan pernah bisa. Segala sesuatu memang butuh perjuangan untuk dapat menjadi lebih baik lagi.
Wassalamualaikum wr.wb
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Ketika seseorang ingin shalat dengan khusyu’, hendaklah zikir terlebih dahulu. Jika sudah berzikir namun shalatnya tetap tidak khusyuk, solusinya adalah membersihkan hati terlebih dahulu dari makanan syaitan yaitu penyakit-penyakit hati. Penyakit-penyakit hati itu dapat berupa ambisi atau keinginan yang sangat rakus, hasad, kedengkian, amarah, dan syahwat. Semoga kita dapat senantiasa membiasakan diri kita untuk membersihkan penyakit-penyakit hati dan mengendalikan diri kita dalam menggapai kekhusyukan dalam sholat. Aamiin.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dari elegy diatas banyak pelajaran-pelajaran yang bisa kita petik, salah satunya sholat. Sholat merupakan tiang agama dan kunci untuk mendapatkan surga Allah, lewat sholat ini maka insyaAllah kita akan terhindar dari penyakit-penyakit hati termasuk riya, dengki, hasad, kikir dan sombong. Dengan cahaya sholat tersebut maka kita akan terhindari dari segala dosa-dosa dan penyakit hati. Namun dalam mengerjakan sholat kita tidak asal hanya mengerjakan sholat, tapi terdapat adab-adab, rukun dan syarat sah solat termasuk juga kekhusyukan dalam sholat sebagaimana yang dicantumkan dalam Q.S. Al-Mukmin:1-2 yaitu “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya”. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu khusyuk dalam sholat, hal itu dapat dimulai dengan memperbaiki wudhu kita terlebih dahulu sebelum mengerjakan sholat, tanamkan dalam hati kita untuk benar-benar mengerjakan sholat karena Allah SWT dan berdo’a agar terhindar dari pengaruh ataupun goda’aan syaitan serta dengan mengingat kesalahan-kesalahan ataupun dosa-dosa kita. Dengan melakukan segala aktivitas-aktivitas tersebut sebelum sholat maka InsyaAllah kita dapat terhindar dari godaan syaitan.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dari elegy diatas terdapat sepenggal cerita yang bisa kepetik. Bahwa kita sebagai manusia harus senantiasa berdo’a dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Karena tidak ada jaminan kita akan meninggal dalam keadaan beriman. Termasuk dalam kisah yang ada dalam postingan ini, seseorang yang alim dan abid, yang selalu menghabiskan waktunya untuk beribadah dan mensucikan diri dan bertaqarrub kepada Allah SWT, bahkan ia mampu menyembuhkan orang-orang yang sakit karena doa-doanya yang makhbul, tetapi dapat juga digelincirkan oleh syaitan kepasa perzinaan. Oleh karena itu selain menjaga pergaulan kita, kita harus senantiaasa berdo’a untuk meminta hidayah kepada Allah SWT karena tidak ada yang menjamin bahwa kita meninggal dalam keadaan khusnul katimah yaitu dalam keadaan iman, bahkan setelah kita mendapatkan ilmu yang benar dan senantiasa melakukan amalan-amalan shaleh, kita harus tetap berdoa kepada Allah untuk mendapatkan hidyah keistiqomahan. Aamiin.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Untuk menggapai kekhusyu’an dalam sholat kita dianjurkan untuk melakukan dzikir terlebihdahulu. Dzikir merupakan sarana untuk membersihkan hati dan menggertak syaitan. Jika sudah berdzikir namun masih belum khusyu’ maka lain kesempatan perbanyaklah dzikir, sebanyak-banyaknya untuk membersihkan hati. Kebersihan hati tidak hanya berpengaruh pada kekhusyu’an sholat melainkan juga dengan perilaku kesehatian. Dengan bersihnya hati maka manusia akan terhindar dari penyakit syaitan yang menyebabkan manusia memiliki ambisi berlebihan. Tentu imbasnya adalah menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Cara yang dapat kita lakukan agar salat yang kita laksanakan khusyuk adalah dengan memperbanyak dzikir. Dengan berdzikir kepada Allah maka hati dalam diri kita akan merasa tenang, Namun bila denga berdzikir masih belum bisa khusyuk dalam salat itu menandakan bahwa hati kita belum bersih dan ikhlas. Tentunya tidak mudah membersihkan hati dalam diri kita, agar hati bersih maka kita harus bisa menutup jalan yang dapat mengotori hati seperti hawa nafsu, ego dan kesombongan. Maka dari itu yang harus kita lakukan untuk dapat menggapai hati yang bersih yaitu terus ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT agar hati yang kita miliki dijauhkan dari hal-hal yang dapat mengotorinya.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Untuk meningkatkan kualitas spiritual khususnya bagi pemeluk agama Islam, terdapat cara-cara tersendiri. Adakalanya seseorang merasa hatinya tidak tenang walaupun sedang menjalankan ibadah sholat, berdoa, dan melakukan ibadah lainnya. Untuk bisa meningkatkan kualitas spiritual, tentunya kualitas doa juga harus ditingkatkan. Agar bisa membantu mengusir syaitan yang ada dalam hati, bisa dilakukan dzikir agar hati bisa bersih dan tenang sehingga kualitas spiritual bisa ditingkatkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Hati kita akan menjadi tenang apabila kita memperbanyak dzikir mengingat dan menyebut asma Allah, seperti yang telah disebut dalam Al Qur’an. Memperbanyak dzikir akan meningkatkan kualitas ibadah kita, dalam shalat kita yang kurang khusyuk misalnya. Ketika kita terus mengingat dan menyebut asma Nya maka hati yang selalu berdzikir pun akan selalu merasakan ketenangan. Semoga kita selalu diberikan kesadaran untuk senantiasa berdzikir kepada Allah dan menambah kencintaan kita kepada Allah
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Kekhusyukan dalam sholat hanya Allah yang bisa mengetahuinya. Khusyuk bukan perkara mudah ketika kerisauan meliputi diri. Oleh karena itu, hilangkan risau dengan memperbanyak dzikir sehingga hati akan merasa tenang.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Menurut Imam Al-Ghazali untuk meningkatkan kualias spiritual dapat diperoleh dengan cara sholat dengan khusyuk, dzikir dengan khusyuk, memsuki pintu Allah dan menjauhi pintu syaitan, mengendalikan hawa nafsu, keinginan atau ambisi, menghindari cinta buta, mengontrol amarah, dan menghindari syahwat. Untuk meingkatkan keimanan kita maka harus sabar, ikhtiar, tawakkal, bersyukur, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Dzikir tentu diniatkan dengan tulus dan ikhlas.Selain itu senantiasa membersihkan hati ini dari penyakit hati yang sewaktu-waktu bisa menyerang. Karena melakukan dzikir saja tanpa dibarengi dengan hati bersih akan sia-sia belaka. Karena setan tidak akan menyerah untuk terus menjerumuskan manusia ke dalam kemungkaran. Allah swt telah memberikan Al Quran sebagai pedoman hidup manusia. Al Quran sebagai Shirath atau pintu cahaya Tuhan sebagai penghalang jalannya setan masuk ke dalam tubuh manusia. Sehingga memperbanyak membaca Al Quran dan berdzikir dengan ikhlas dapat menghalangi usaha setan menjemurumuskan manusia. Apabila hati dalam keadaan bersih dan tenang, maka akan mampu menggapai khusyuk dalam beribadah, khususnya shalat. Dekat dengan Al-Quran adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari godaan setan maupun gangguan setan terhadap diri kita.
ReplyDeleteEka Puspita Sari
18709251035
S2 PM B 2018
Kekhusyukan dalam sholat merupakan sebuah pencapaian tertinggi seorang mukmin dan tentunya pasti menjadi cita-cita setiap muslim. Mewujudkan cita-cita tersebut bukanlah perkara mudah, tidak semudah mengucapkannya. Namun, sesulit atau seberat apapun itu, kembali lagi bahwa fitrah manusia adalah berusaha. Teruslah berusaha walau mungkin selalu gagal, gagal lagi dan gagal lagi. Jika Syaitan saja tak pernah menyerah menggoda manusia, maka apakah pantas , sebagai makhluk yang lebih mulia kita menyerah begitu saja? Teruslah berusaha, hingga Allah melihat kesungguhan itu dan membuat kita pantas untuk memperoleh hasil dari usaha tersebut, yaitu KHUSYUK.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Berdasarkan elegi tersebut, saya belajar bahwa sholat yang khusuk harus diniati dalam hati yaitu dengan berdzikir sebelum sholat untuk memantapkan hati. Jika kita sholat tetapi masih terganggu atau belum khusuk maka kita harus melapangkan hati agar terhindar dari penyakit hati. Selain itu sebelum sholat yang harus membersihkan diri adalah dengan berwudhu kemudian menyiapkan hati kita agar selalu dalam lindungan Allah SWT dan terhindar dari godaan syaitan yang menggagu sholat kita.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Pada elegi ini dibahas penyebab penyakit hati yaitu al-hirsh, yaitu ambisi atau keinginan yang sangat rakus; dan hasad, yaitu kedengkian. Ketika saya mendengar kata dengki maka yang terlintas dalam benak saya adalah sesuatu yang buruk, atau perilaku yang tidak baik atau tidak menyenangkan. Hakikat hasad atau dengki adalah membenci kenikmatan Allah yang diberikan-Nya kepada saudaranya atau merasa iri terhadap apa yang dimiliki sesamanya. Kedengkian merupakan salah satu penyakit hati yang merusak. Banyak penyakit hati lain yang timbul dari kedengkian, seperti takabur, serta rusaknya amal perbuatan seorang. Dampak dari kedengkian ini adalah suatu petaka yang dapat menghancurkan manusia.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Spirit artinya jiwa. Maka spiritualitas atau spirituality adalah kejiwaan atau keruhaniahan. Istilah spiritual dapat didefinisikan sebagai pengalaman manusia secara umum dari suatu pengertian akan makna, tujuan dan moralitas. Seseorang sering mengatakan agama sebagai spiritualitas. Karena agama sendiri adalah moral, yaitu moral hamba pada Tuhannya, hamba pada dirinya sendiri, dan hamba dengan sesamanya (masyarakat dan lingkungan/alam semesta). Orang yang memiliki spiritualitas berarti orang yang bertindak sesuai hati nurani. Dalam konteks individual, ketika seorang mengalami penyakit, kehilangan, galau dan stres, kekuatan spiritual dapat membantu individu tersebut menuju penyembuhan dan terpenuhinya tujuan dengan atau melalui pemenuhan kebutuhan spiritual. Dalam konteks bermasyarakat, spiritualitas berperan dalam meningkatkan rasa solidaritas antar sesama makhluk sosial, rasa saling membutuhkan dan saling menolong satu samalain merupakan dorongan dari dalam diri setiap orang.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Diri kita yang sebenarnya adalah roh kita itu. Roh bisa diartikan sebagai energi kehidupan, yang membuat kita dapat hidup, bernapas dan bergerak. Menjadi cerdas spiritual berarti mampu melalui batasan atau sekat-sekat tersebut dan menemukan siapa diri kita yang sebenarnya serta tujuan kehidupan kita. Menjadi cerdas spiritual berarti kita lebih memahami diri kita sebagai makhluk spiritual yang murni, penuh kasih, suci, dan memiliki semua sifat-sifat ilahi.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Syeitan memang musuh mansuia yang nyata. Syeitan akan terus menggoda manusia melalui berbagai cara. Untuk dapat beribadah yang khusyu’ tanpa gangguan syeitan, menurut pendapat saya harus dimulai dari meningkatkan kuantitas dalam beribadah terlebih dahulu. Rajin dan terus menerus beribadah. Dengan demikian lambat laun manusia akan mampu meningkatkan kualitasnya dalam beribadah. Terima kasih.
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Untuk dapat khusyuk dalam beribadah memang bukan perkara mudah. Apalagi dalam setiap beribadah sering sekali syetan menggoda. syetan menggda dengan mengingatkan hal-hal duniawi sehingga menganggu konsentrasi kita. Untuk itu kita harus tetap lawan godaaan syetan tersebut, tetap fokus terus berusaha khusyuk dalam beribadah.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sholat adalah tiang agama. Jika solat kita baik maka akan baik pula semua amalan kita. Sholat yang baik ialah sholat yang sesuai dengan yang diteladankan oleh Rasulullah SAW, yaitu sesuai dengan rukunnya dan dilaksanakan dengan kusyu. Namun, untuk dapat melaksanakan sholat secara khusyuk ini tidaklah mudah karena setan selalu menggoda manusia untuk meningglkannya bahkan tetap mengganggu manusia yang sedang melaksanakan sholat. Maka banyak-banyak zikir, membersihkan hati, dan senantiasa memohon pertolongan Allah agar terhindar dari godaan setan. Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang yang dapat memelihara sholat dan mendirikannya secara khusyuk.
Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018
ReplyDeleteShalat adalah tiang agama, kewajiban, dan sekaligus kebutuhan bagi umat muslim. Namun, dalam melakukan shalat seringkali berbagai urusan duniawi mengiringi ibadah shalat. Tentu semua umat muslim ingin melaksanakan shalat dengan khusyuk. Dalam elegi berguru pada Imam Ghazali dijelaskan bahwa untuk dapat menunaikan shalat dengan khusyuk maka kita harus mengosongkan hati dan pikiran kita dari hal duniawi dengan cara dzikir. Dengan dzikir inilah kita dapat terhindar dari godaan setan yang senantiasa menggoda kita dengan berbagai urusan duniawi
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Dalam Islam, sholat adalah tiang agama. Nantinya sholat merupakan amalan yang dihisab pertama di hari akhir nanti. Di dalam melaksanakan sholat maka hendaklah kita lakukan dengan khusyuk. Untuk bisa khusyuk dalam sholat memanglah sulit dilakukan. Untuk itu, kita sebisa mungkin untuk dapat meraih kekhusukan dalam menjalankan sholat.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Beribadah menjadi salah satu cara kita sebagai hamba dapat berkomunikasi dengan Allah SWT. Untuk itu kita harus khusyuk dalam menjalankan ibadah. Untuk mencapai khusyuk, kita harus ikhlas dalam beribadah dan senantiasa berdzikir kepada Allah, karena dengan berdzikir maka kita akan selalu teringat kepada Allah. Selain itu, kita harus menata hati kita, membersihkan hati kita, karena saat sholat yang kita hadapi adalah Allah.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Shalat adalah induknya ibadah. Sholat dapat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat, apabila dihiasi dengan khusyu’ dalam perkataan, dan gerakannya dihiasi dengan kerendahan, ketulusan, pengagungan, kecintaan dan ketenangan, maka akan bisa menahan pelakunya dari kekejian dan kemungkaran.
Lukman
ReplyDelete18701264003
S3 PEP 2018
Menyebut nama (dzikir) berarti mengingat kualitas2nya melalui intensifikasi pengenalan. Mengenal melalui nama-nama yang indah, ayat2 yang berisi pengenalan Allah SWT, tafakkur dengan ciptaannya, termasuk diri kita sendiri. Semakin dalam pengenalan semakin hilang selain-Nya, termasuk hilangnya diri yang mengenal. Para guru menyampaikan dengan sederhana kata intensifikasi tersebut, "istiqomahlah".
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Ketika kita hadapkan tubuh kita kepada Allah SWT sementarai hati kita tidak bersama-Nya, maka itulah perbuatan Syaitan. Itulah sebabnya kita dituntut untuk berpegang teguh pada ketauhidan, karena tuhan itu satu maka sudah sepatutnya untuk diyakini dan tidak menduakannya.
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwasanya yang menghalangi khusyuknya shoalat adalah hati yang belum sepenuhnya bersih dan ikhlas. Masih ada celah-celah bagi masuknya godaan syaitan, seperti ambisi atau keinginan yang berlebihan atas sesuatu, rasa dengki, marah, dan syahwat. Untuk itulah, hendaknya selalu berdzikir, selalu mengingat Allah agar hati tenang. Begitupun sebelum sholat, hendaklah berdzikir terlebih dahulu. Semoga kita senantiasa dalam ampunan dan lindungan Allah SWT.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Ainun Mahfuzah
ReplyDelete19706261011
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamualaikum, wr.wb?
Seseorang yang tengah melaksanakan sholat perlu menyadari tidak ada jaminan usianya akan panjang. Bahkan tidak ada yang bisa memastikan seseorang tetap hidup ketika berganti gerakan sholat. Syeikh Ibnul Mulqin mengingatkan demikian." Bila kau sedang rukuk, jangan bayangkan usiamu panjang sampai i‘tidal. Bila kau sedang i'tidal, jangan bayangkan usiamu berlangsung sampai pada kondisi sujud. Bayangkan surga ada di sisi kananmu dan neraka di sisi kirimu sementara sirath di bawah kedua telapak kakimu. Kalau begini caranya, baru kau benar-benar sholat."
(Lihat Syekh Ahmad bin Hijazi Al-Fasyani, Al-Majalisus Saniyyah, Syarah Al-Arbain An-Nawawiyyah, [Semarang, Maktabah Al-Munawwir: tanpa catatan tahun], halaman 62).
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf dan terimakasih. Wassalamu'alaikum, wr.wb
Khintoko Intan Permatasari
ReplyDelete19701251020
PEP A S2 2019
Assalamu'alaikum wr.wb
Dalam elegi diatas, dijelaskan bagaimana caranya agar salat dengan khusyu’. Khusyuk dalam beribadah adalah keadaan dimana hati dan pikiran dalam keadaan tenang. Agar mendapati khusyuk dalam beribadah maka dengan memperbanyak dzikir sebelum melaksanakan salat. Sebab dengan memperbanyak dzikir, hati menjadi tenang. Sedangkan dzikir tidak cukup mampu untuk mengusir syaitan yang selalu mengganggu manusia dengan godaan-godaannya. Dzikir yang dilakukan akan efektif jika hati bersih dari penyakit hati. Syaitan hanya bisa masuk ke dalam hati melalui amarah dan syahwat (dorongan untuk mengejar kenikmatan fisik). Sehingga hendaknya selalu menjaga amarah dan syahwat dengan selalu melakukan ibadah lillahita'ala meminta perlindungan kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa mendapat rahmat dan hidayah-Nya.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Supaya dpat salat dengan khusyuk yaitu dengan memperbanyak zikir. Zikir dengan mengingat Allah SWT. Namun, salat kita tetap tidak khusyuk karena adanya godaan dari syaitan. Zikir merupakan gertakan kepada syaitan. Jika hati kita belum bersih dari segala hal buruk yang menjadi makanan syaitan maka sholat kita belum khusyuk. Syaitan menggoda manusia melalu berbagai pintu. Setiap celah dalam diri manusia dapat menjadi jalan syaitan untuk menggoda manusia. Diantara pintu syaitan yang sangat bisa mengundang penyakit adalah al-hirsh yaitu ambisi atau keinginan yang sangat rakus dan hasad yairy kedengkian. Selain itu melalui amarah dan syahwat. Selalu memohon ampun kepada Allah dan selalu memohon pertolongan kepada Allah agar terhidar dari godaan syaitan.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A
Dalam elegi di atas, supaya kita bisa khusyuk dalam berdoa, kita bisa meningkatkan dengan zikir. Zikir akan memiliki kekuatan jika kita memurnikan hati kita dari penyakit-penyakit hati. Setan dapat masuk ke dalam hati kita dan membawa penyakit hati. Hal yang dapat menyebabkan penyakit hati adalah ambisi atau keinginan dan kecemburuan. Selain itu, amarah dan nafsu juga dapat menyebabkan penyakit hati. Jadi kita harus membersihkan hati kita, kemudian meningkatkan zikir agar bisa khusyuk dalam berdoa.
Ardhya Handayani
ReplyDelete19701251015
S2 PEP 2019 A
Shalat merupakan salah satu rukun islam. Dalam tuntunannya shalat dilaksanakan secara khusyuk. Ke khusyuk-an dalam shalat diperoleh ketika hati dalam keadaan tenang. Hal ini dapat dicapai dengan memperbanyak dzikir. Selain itu ke khusyuk-an sholat juga dipengaruhi oleh kebersihan hati, atau ikhlas mengharap ridho Allah SWT. Kedua hal ini dapat membantu mengusir syaitan sehingga dapat khusyuk dalam shalat. Namun harus diingat bahwa syaitan dapat menyusup pada hati manusia dari berbagai macam cara. Sehingga perlulah selalu berdoa meminta perlindungan dan memohon ampun kepada Allah SWT.