Apr 19, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 6: Cantraka Sakti Berkonsultasi kepada Muhammad Nurikhlas.




Oleh Marsigit

Cantraka Sakti:

Wahai Muhammad Nurikhlas, saya ingin bertanya apa yang menyebabkan engkau diijinkan mengikuti Ritual Ikhlas berikutnya? Apa yang menyebabkan engkau dianggap lebih ikhlas dibanding aku?

Muhammad Nurikhlas:
Saya sendiri tidak mengetahuinya. Aku juga tidak terlalu peduli apakah boleh lanjut atau tidak. Aku hanya berusaha berserah diri seraya berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Aku hanya berusaha supaya dikasihi oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap ada waktu luang aku selalu gunakan untuk berZikir sebanyak-banyaknya. Di samping itu yang terpenting adalah juga mengikuti semua petunjuk yang diberikan para Santri secara ikhlas dan disiplin. Saya berusaha mengikuti semua kegiatan tanpa kecuali dengan tawakal, termasuk berjamaah Salat wajib.

Cantraka Sakti:
Bagaimana engkau bisa disiplin mengikuti semua kegiatan yang diprogramkan?

Muhammad Nurikhlas:
Semua pekerjaan itu terikat dengan ruang dan waktunya. Setinggi-tinggi nilai moral itu adalah komitmen. Jikalau engkau telah niatkan dan telah putuskan untuk mengikuti kegiatan ini untuk beberapa hari, padahal engkau itu syaratnya harus fokus, konsentrasi, dan menepati waktu, maka laksanakan sebaik-baiknya. Tetapi jikalau engkau ragu dikarenakan ada pekerjaan lain, ya jangan ikut saja, atau di tunda atau mengambil kegiatan yang sebentar. Tetapi walaupun kegiatan hanya sebentarpun memerlukan komitmen yang tinggi.

Cantraka Sakti:
Bagaimana menurutmu perihal pikiranmu? Apakah ketika engkau melakukan semua kegiatanmu tersebut di atas itu tidak menemukan hal-hal yang bertentangan dengan pikiranmu. Misalnya larangan mengobrol keras-keras, minum sambil buang angin, tidak mengikuti satu atau beberapa kegiatan karena capai, nyambi mengerjakan tugas-tugas kantor atau proyek karena dikejar dateline, dsb?

Muhammad Nurikhlas:
Ketika aku sedang mengolah hatiku, maka aku berangkat dari niat awalku. Niatku datang ke sini hanyalah ingin menggapai keridaan Allah SWT. Sedang aku yakin bahwa berdasarkan pengalaman, para Santri di sini sudah terbukti secara ikhlas dapat membantu saya untuk melakukan hal itu. Oleh karena itu maka tidak ada keraguan satupun bahwa saya mengikuti semua program yang ada. saya melakukan tersebut dengan rasa senang, bahkan lebih dari senang, tetapi haru karena saya merasakan datangnya karunia yang melimpah-limpah dari Allah SWT melalui kegiatan Ritual Ikhlas ini. Oleh karena itu pikiranku aku fokuskan bagaimana bisa menjalankan ibadat dengan benar seraya beramal atau berZikir sebanyak-banyaknya. Aku berusaha mengendalikan pikiranku yang beraneka ragam dan tidak perlu. Akupun tidak terlalu mencari sebab-sebab mengapa suatu klegiatan itu mesti perlu dilakukan. Bukankah Salat berjamaah itu sudah sejak jaman nabi itu pahalanya berlipat-lipat. Mengapa musti engkau selalu tanyakan dan persoalkan. Ada waktunya tersendiri ketika aku memang harus membahasnya sebagai kajian pikiranku, yaitu ketika aku sedang melakukan olah pikir. Tetapi di sini, yaitu pada kegiatan Ritual Ikhlas, ini adalah kegiatan olah hati. Maka hatimulah yang perlu diolah.

Cantraka Sakti:
Saya sudah bertahun-tahun hidup di Negara Barat. Setiaphari berdiskusi. Jikalau sebentar saja tidak berdiskusi maka dunia ini seakan gelap. Dimanapun, kapanpun dan tentang apapun aku harus terus berdiskusi, berdiskusi dan berdiskusi. Teramasuk kegiatan Ritual Ikhlas ini harus aku diskusikan dengan tuntas..setuntas...tuntasnya.

Muhammad Nurikhlas:
Allah memberikan rezekinya masing-masing kepada umatnya yang dikehendaki-Nya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Cantraka Sakti:
Maksudnya? Rezeki apa? Aku tidak merasa kurang rezeki? Bahkan aku membawa banyak perbekalan kalau perlu akan saya bagikan kepada teman-teman di sini.

Muhammad Nurikhlas:
Persoalanmu yang engkau rasakan sebagai penderitaanmu itulah rezeki yang belum engkau dapatkan. Tiadalah setiap hal mampu engkau pikirkan. Sifatmu yang berkeinginan untuk mendiskusikan segala hal kapanpun dan dimanaun itulah merupakan ketidakikhlasanmu atau kesombonganmu. Jikalau engkau dengan nasehat-nasehatku ini belum juga mampu mengubah sikapmu, maka aku menyimpulkan bahwa engkau sudah terkena penyakit hati. Maka jika engkau sudah terkena penyakit hati seperti itu, tiadalah manusia yang dapat menolongmu kecuali Tuhan mu. Syaitan telah merentang dan meregang mulai dari hatimu, pikiranmu hingga bibirmu. Kehendakmu untuk berdiskusi terus menerus tiada henti tentang segala sesuatu itulah merupakan perilaku Syaitan yang ada di dalam dirimu. Itulah mungkin Syaitanyang engkau bawa dari Luar Negeri?

Cantraka Sakti:
Uheh...penyakit hati? Baru mendengar kali ini saya ada yang namanya penyakit hati. Ah..aku tidak terlalu percaya. Tetapi ini sebagai wacana saja, jika memang betul-betul aku terkena penyakit hati, lantas bagaimana solusinya.

Muhammad Nurikhlas:
Istigfar itu adalah obat dari segala kesombongan.

Cantraka Sakti:
Lho aku sudah istigfar itu?

Muhammad Nurikhlas:
Istighfar itu tidak perlu di pamer-pamerkan. Jika engkau memamerkan istighfarmu maka itu berarti istighfarmu hanya sebagai hiasan bibir saja dan belum ikhlas. Itulah juga perilaku Syaitanmu.

Cantraka Sakti:
Wahah...mau jadi orang ikhlas saja kok sulitnya bukan main? Kenapa engkau bisa berdoa lama sekali dan Zikir banyak sekali dan kelihatannya tidak capai-capai. Sedangkan aku wah luar biasa, baru Zikir dapat seratus saja punggungku seperti digebugin. Pundakku seperti memikul rel kereta api. Wah yang paling berat bagiku itu Salat Subuh, bayangkan masih kantuk-kantuk dingin lagi, dibangunin untuk berjamaah. Salat Dhuhur itu juga berat bagi saya. Salat Ashar itu juga berat. Salat Maghrib apalagi itu kan pas dengan berita TV. Salat Isya ya berat juga sih. Wah dihitung-hitung kok berat semua aku menjalankan Salat?

Muhammad Nurikhlas:
Jika kita ikhlas dalam doa dan memohon dengan tawakal kepada Allah SWT insyaAllah Allah akan rida kepada kita. Jika Allah sudah rida maka tiadalah rasa capai dalam engkau berdoa, tiadalah waktu lama dalam engkau berdoa, tiadalah rasa susah dalam engkau berdoa, tiadalah waktu dan ruang sempit dalam engkau beribadat.

Cantraka Sakti:
Oh..oh...bagaimana aku. Ternyata ilmuku dari luar negeri itu belum ada apa-apanya. Oh Muhammad Nurikhlas..tolonglah aku. Kenapa diriku sekeras dan sebengal ini? Kenapa? Aku harus bagaimana? Umurku sudah empatpuluh tetapi kalah dengan mereka yang baru berumur duatiga? Ya Allah..ya Robbi..ampunilah atas kesombonganku ini. Ampunilah diriku yang telah sangat lama mendholimi diri-Mu ya Allah. Oh terimakasih Muhammad Nurikhlas atas peringatanmu. Oh terimakasih ya Tuhan atas kesempatan aku mengikuti Ritual Ikhlas ini. Wahai temanku, tolong bawalah pulang semua perbekalanku yang banyak itu. Aku tidak memerlukan perbekalan itu. Aku hanya memerlukan keikhlasan hatiku dan niatku semata-mata memperoleh rida dari Allah SWT. Ternyata aku menemukan bahwa pikiranu itu tidak mampu menyelesaikan semua hal. Oh pikiran...pikiran...oh diriku...oh Muhammad Nurikhlas aku harus bagaimana?

Muhammad Nurikhlas:
Baiklah Cantraka Sakti aku tidak mempunyai kapasitas apapun di sini. Ada yang lebih mampu sesuai dengan bidangnya. Marilah engkau akau bawa ke Santri Kepala untuk memperoleh solusi atas persoalanmu itu.

Santri Kepala:
Wahai Cantraka Sakti dan engkau Muhammad Nurikhlas..marilah berdoa dengan membaca Al Fatihah. Bismilahir rahmaanir rahiim. Alhamdu Lillaahi Rabbil Alamiin. Arrahmaaniraahim. Maaliki Yaumiddiin. Iyyaaka Na’budu wa Iyyaaka Nasta’iin. Ihdinash Shiraathal Mustaqiim. Shiraathal Ladziina An’amta ‘Alaihim Ghairil Maghdluubi ‘Alaihim Walazhzhaaalliin. Amin ya robbil alamin. Cantraka Sakti engkau istirahatlah dulu. Tenangkanlah pikiranmu. Kalau perlu mandi, ambil air wudlu, dan Salat sunatlah terlebih dulu sebelum nanti kita bersama berjamaah Salat Maghrib. Amin.

47 comments:

  1. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Ikhlas disini berarti mengikuti segala aturan, petunjuk dan arahan dan bertawakkal kepada Allah SWT terhadap keputusan-Nya dan ikhlas menerima ketetapan yang telah diberikannya. Selama ada keyakinan maka kita akan berusaha mengerjakan dengan sebaik-baiknya tanpa ada hal-hal atau pikiran yang menggangu dalam melaksanakannya, sehingga dengan keyakinan tersebut maka kita akan focus terhadap apa yang ingin dicapai. Menggapai keikhlasan dalam hati memang tidaklah mudah, namun selagi kita mau berusaha, berdoa dan beribadah dengan niat ihklas disertai dengan tawakkal kepada Allah SWT maka insyaAllah Allah akan rida kepada kita. Jika Allah sudah rida maka tiadalah rasa capai dalam berdoa, tiadalah waktu lama dalam berdoa, tiadalah rasa susah dalam berdoa, tiadalah waktu dan ruang sempit dalam beribadah.

    ReplyDelete
  2. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Dalam diri kita secara sadar maupun tidak sadar seringkali muncul penyakit hati. Hal tersebut berupa pikiran, tindakan maupun lisan kita yang jarang kita sadari. Maka kita sebagai muslim wajib untuk saling mengingatkan jika terdapat kesombongan dalam dirinya agar segera memohon ampun kepada Allah SWT. Namun, jika kita sudah menasihati dan orang tersebut belum sadar akan kesombongannya maka gugurlah kewajiban kita, karena tugas kita hanya mengingatkan. Kembali lagi bahwa Hidayah hanya milik Allah semata. Putusnya kenikmatan dalam mengingat dan mendekatkan diri pada Allah merupakan suatu musibah paling berat yang tidak kita sadari dibandingkan dengan musibah yang kasat mata. Semoga kita senantiasa mengingat dan mendekatkan diri dengan memohon ampun kepada Allah SWT untuk menggapai ridho Nya

    ReplyDelete
  3. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Kegiatan ritual ikhlas dmegharuskan para peserta untuk mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh panitia. Hal ini sebagai awal dan pembiasaan dalam menggapai keikhlasan. Untuk dapat menjadi ikhlas kita harus dapat terbiasa dengan hal-hal yang baik. Misalnya saja dengan cara berzikir ketika ada waktu luang. Jika dalam melakukan kegiatan ritual ikhlas ini sudah diniatkan dan diputuskan untuk mengikuti kegiatan ini, maka harus fokus, konsentrasi, dan tepat waktu. Jika ada keraguan dalam mengikuti kegiatan ini, maka lebih baik untuk tidak mengikutinya karena tidak akan bisa berhasil dan sia-sia. Dalam mengikuti kegiatan ini harus didasari dengan rasa senang, niat yang kuat, dan dapat mengendalikan pikirannya dari hal-hal duniawi seperti pekerjaan karena Allah sudah memberikan rezeki masing-masing orang sesuai dengan porsinya. Seseorang bisa melakukan kebaikan tentu karena sudah terbiasa. Jika sudah terbiasa maka rasa lelah tidak akan terasa, yang ada hanyalah rasa senang dan terus berbuat yang lebih baik lagi.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  4. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Apa yang dikonsultasikan oleh Cantraka Sakti kepada Muhammad Nurikhlas merupakan masalah yang umumnya mengjangkiti kebanyakan orang dalam beribadah. Salah satunya ialah komitmen dalam beribadah. Terkadang manusia begitu bersemangat menjalankan ibadah dan terkadang pula justru bersemangat meninggalkan ibadah. Begitulah pasang surut keimanan. Tanpa komitmen yang kuat, maka pasangnya tidak akan bertahan lama.
    Letak ujian dalam beribadah itu ialah terasa sulit dalam kemudahan. Shalat yang hanya menyita beberapa menit terasa sulit dibanding melakukan aktivitas lainnya yang berjam-jam. Dzikir, doa, dan membaca al-qur'an hanya berselang beberapa menit sudah merasa mengantuk, dibanding menghabiskan waktu ditempat konser berjam-jam bahkan sampai pagi.
    Salah satu penyakit manusia ialah matinya hati, hati yang sudah tidak bisa menerima dan diisi oleh kebaikan-kebaikan. Semua Itu adalah godaan syaitan yang nyata. Maka tiadalah yang dapat menolong kita kecualiNya. Maka haruslah memperbanyak do'a, istighfar, dan dzikir kepadaNya

    ReplyDelete
  5. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Membandingkan ikhlas satu dengan ikhlas yang lain tidak bisa diukur oleh kasat mata. Bila ingin ikhlas yang benar-benar positif tetaplah dan konsisten berdzikir kepada Allah SWT, tingkatkan Ibadah, berbuat baik dan amal saleh. Tetapi bila niatnya hanya ingin mneyaingi ikhlasnya orang lain, itu bukan ikhlas yang sesungguhnya. Hal itu temasuk kedok mengatasanamakan ikhlas yang berniat melakukan segala hal dengan menyebutkan ikhlas, padahal ikhlas tidak perlu disebut karena sama saja dengan mengatakan tidak ikhlas secara langsung. Tetap tingkatkan keyakinan diri, karena segala berbau ikhlas tetap diukur oleh Allah SWT tanpa perlu kita khawatirkan ikhlas tidaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Endah Kusrini
      18709251015
      S2 Pendidikan Matematika A 2018

      Saya setuju bahwa keikhlasan seseorang tidak dapat kita banding-bandingkan. Karena sejatinya ikhlas atau tidak hanyalah Allah yang dapat menilainya.
      Terima kasih.

      Delete
  6. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Ikhlas adalah suatu sifat yang sulit untuk diungkapkan dan dibuktikan. Kikhlasan merupakan perilaku yang hanya diketahui oleh pelaku dan Tuhan. Melakukan dengan senang hati tanpa memikirkan keuntungan pribadi adalah sebuah wujud keikhlasan, yang dipikir hanyalah ridho Alloh. Tidak ikhlas atau pamrih adalah godaan berat bagi setiap manusia. Contoh ketika kita melakukan sesuatu, kita mengatakan ikhlas di depan orang dengan maksud orang tau keikhlasan kita, sesungguhnya kita telah berbuat tidak ikhlas.

    ReplyDelete
  7. Diana Prastiwi
    18709251004
    PPs P.Mat A 2018

    Orang yang ikhlas tidak pernah menganggap dirinya ikhlas dan tidak mengetahui seberapa tinggi tingkat keikhlasannya. Orang yang ikhlas melakukan pekerjaannya sepenuh hati karena apa yang telah dipilihnya merupakan komitmen yang harus dilaksanakan. Jika kita melakukan pekerjaan sepenuh hati, akan menyebabkan syaitan mengganggu setiap pekerjaan kita. Menggerutu, menyesal, kesal dan semua perbuatan yang buruk akan pekerjaan yang dilakkukan. Untuk itu,kita perlu banyak istighfar dan meminta perlindungan Allah. Semoga kita senantiasa berkomitmen dengan pilihan kita.

    ReplyDelete
  8. Diana Prastiwi
    18709251004
    PPs P.Mat A 2018

    Pertaubatan adalah kegiatan paling baik setelah melakukan perbuatan dosa. Merasa bersalah atas apa yang kita lakukan. Menghilangkan kesombongan diri sebagai manusia dihadapan Tuhan. Manusia memang kodratnya memiliki hawanafsu yang merupakan godaan besar. Manusia yang tidak bisa mengendalikannya dapat terjerumus. Apabila kita terjerumus, segerameminta pertolongan Allah, agar kita tidak sombong atas apa yang Allah berikan.

    ReplyDelete
  9. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Dari elegi tersebut, saya belajar bahwa tidak ada seseorang yang mengetahui tingkat keikhlasannya. Karena sejatinya ikhlas hanya Allah SWT yang tahu bagaimana hambanya berserah diri kepadaNya. Kita sebagai hambanya hanya dapat berusaha dan berdoa. Misalnya kita berserah diri atau pasrah dengan berzikir yang selalu mengucap atau menyebut namaNya dan selalu mematuhi perintahnya serta menjauhi larangannya.

    ReplyDelete
  10. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Dari elegi tersebut saya juga belajar bahwa disiplin itu perlu karena terkait ruang dan waktu. Ruang dan waktu yang membuat kita berkomitmen untuk melakukannya. Serta didasari dengan niat dalam hati tanpa keraguan, jika dalam hati terdapat keraguan maka jangan melakukkannya karena dalam beribadah kita perlu konsentrasi dan fokus atau kusyuk agar apa yang ingin kita gapai dapat keridhaan Allah SWT.

    ReplyDelete
  11. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Allah SWT memberi rezeki berbagai bentuk, ada berupa material, kesehatan, seseorang dll. Hambanya hanya dapat memerimanya dengan lapang apapun itu rezekinya. Jika diterima dengan ketidakikhlasan maka hatinya terkena penyakit. Untuk mengobatinya perlu banyak berdzikir dengan mengingat Allah SWT. Selain itu, apapun nasehat-nasehat yang diberikan seseorang kita tidak boleh langsung menolaknya, karena sesungguhnya nasehat tersebut dapat membuat diri kita berefleksi. Hati dan pikiran kita harus kritis menerima nasehat-nasehat tersebut.

    ReplyDelete
  12. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Menggapai ikhlas memang bukan hal yang mudah. Hal yang baik memang suit untuk dilakukan tetapi dengan memaksakannya untuk dapat menggapainya. Dengan paksaan tersebut akan membuat diri kita mengerjakannya dan jika kita meninggalkannya saja hati akan merasa ganjil. Menurut saya dengan memaksakan diri terlebih dahulu akan menimbulkan kebiasaan yang membuat ikhlas dalam hati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Endah Kusrini
      18709251015
      S2 Pendidikan Matematika A 2018

      Saya setuju bahwa paksaan menjadi salah satu hal yang dapat menjadikan manusia berbuat ikhlas. Dalam bertindak, manusia perlu belajar. Dalam melakukan hal yang baik pun, manusia juga perlu belajar. Agar perbuatan baik tersebut dapat menjadi kebiasaan atau terus dijalankan, maka paksaan bisa jadi strategi yang dapat digunakan.

      Delete
  13. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Untuk mendapatkan ridha dari Allah memang tidak mudah karena harus bisa merasa ikhlas sehingga segala sesuatu akan terasa lebih mudah lagi. Jangan sampai terlena pula oleh gemerlapnya dunia seperti yang dialami Cantraka Sakti yang merasa sombong dengan segala ilmunya tetapi justru melupakan tujuan utamanya mengapa dia diciptakan di muka bumi ini. Oleh karena itu perbanyaklah amal ibadahmu sehingga dapat melakukan ritual ikhlas dengan mudah sehingga dapat mencapai ridha Allah SWT.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  14. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Keikhlasan itu dimulai dari niat dan hati yang bersih. Untuk mendapatkan sifat ikhlas maka harus bersedia seutuhnya berserah diri kepada Allah SWT. Seperti menjalani sholat fardlu 5 waktu. Jika kita melaksanakannya dengan niat dan ikhlas makan hal tersebut tidak akan terasa berat, begitu sbealiknya jika kita melakukannya atas dasar terpaksa maka melaksanakan sholat akan terasa berat. Jika kita melakukan sesuatu atas dasar kebutuhan maka seberat apapun hal itu kita akan tetap melakukannya. Melaksanakan perintah Allah SWT. harus di dasari oleh niat yang tulus serta kebutuhan dalam memperoleh ridlo-Nya. Dalam percakapan diatas cantraka sakti memperoleh nasihat dari Muhammad Nurikhlas untuk melepaskan kesombongan atas ilmunya dan memohon ampun atas tindakannya sehingga ia bisa menjalani ritual ikhlas dengan khusyu’. Semogga kita tidak termasuk orang yang tinggi hati atas ilmu yang kita miliki.

    ReplyDelete
  15. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Ikhlas adalah rahasia dalam hati masing-masing insan yang teramat lembut, sehingga samar dari dugaan semua yang hidup. Begitu samar dan tersembunyi, sehingga sulit bagi diri seseorang atau orang lain untuk mengukur kemurniannya. Salah satu sebab jauhnya diri kita dari ikhlas ialah sifat berbangga diri yang berlebihan, dan menganggap orang lain tidak lebih baik dari diri kita. Sifat ini yang sering muncul tanpa kita sadari, yang mampu menghilangkan keikhlasan dalam diri kita. Keikhlasan yang ada di dalam hati ini harusnya selalu kita jaga. Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keikhlasan adalah dengan menghapus sifat berbangga diri itu dari dalam hati, dan membuangnya jauh-jauh tanpa tersisa. Dimulai dengan hal yang kecil dan sederhana, yaitu menganggap orang lain lebih baik daripada diri kita dan menganggap lebih mulia di sisi Allah.

    ReplyDelete
  16. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Elegi ini mengingatkan untuk meluruskan niat terlebih dahulu, kemudian memegang komitmen untuk melaksanakan hal yang sudah diniatkan. Selain itu, elegi ini juga mengingatkan bahwa sebenar-benarnya ikhlas ialah bukan yang diucapkan melalui lisan “saya ikhlas” atau semacamnya karena jika seseorang mengatakan bahwa dirinya ikhlas, itu sesungguhnya merupakan kesombongan. Sementara manusia tidaklah pantas untuk menyombongkan diri karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Manusia jauh dari kesempurnaan sehingga tidak semua hal mampu dipikirkan dan dirasionalkan dengan akal manusia. Maka ikhlas merupakan ranah hati untuk memohon keridoan Allah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Umi Arismawati
      18709251037
      S2 Pendidikan Matematika B 2018

      Assalamu'alaikum, wr, wb
      Memang benar bahwa elegi ini berkaitan erat tentang meluruskan niat, kemudian memegang komitmen untuk melaksanakan hal yang sudah diniatkan. Dalam melakukan kegiatan, niat dan komitmen memang sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang. Karena hal itu akan berdampak pada konsistensi kita dalam melakukan suatu kegiatan atau suatu hal.

      Delete
  17. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Semua yang kita butuhkan dalam melakukan sesuatu kegiatan adalah keikhlasan dan komitmen. Keikhlasan akan meringankan kegiatan yang kita kerjakan sedangkan komitmen akan membuat kita menjadi disiplin dalam mengikuti kegiatan.

    ReplyDelete
  18. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Elegi ini mengajarkan kita untuk lebih konsisten dalam berkomitmen. Jangan seperti bunglon yang senantiasa berubah-ubah dimanapun ia berada. Konsistenlah, jaga konsistenmu jika telah memutuskan untuk berkomitmen. Konsisten dalam berkomitmen sama dengan menepati janji, sebagai orang yang beriman hendaknya kita senantiasa menepati janji yang telah terikrarkan.
    Jagalah hati kita dari yang namanya penyakit hati. Cara mencegah atau mengobati penyakit hati dapat dilakukan dengan memperbanyak istigfar. Istigfar yang sebenar-benar istigfar. Bukan istigfar yang hanya terlantun dalam lisan.

    ReplyDelete
  19. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Hati memang harus senantiasa diberi nutrisi. Salah satu caranya adalah dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Illahi. Karena jika hati tak disirami dengan kebaikan-kebaikan, dengan dzikir kepada Tuhan, maka hati akan rawan terkena penyakit. Hati menjadi keras, tak tersentuh oleh kebaikan-kebaikan. Bahkan bisa jadi hati menjadi mati, merasa diri tak perlu Tuhan lagi. Itulah mengapa doa dan dzikir kepada Tuhan harus senantiasa dilantunkan. Manusia harus terus memperbaiki kualitas ibadah. Dan perkara ibadah, tak perlu lagi memikirkan dan memperdebatkannya. Karena pada dasarnya otak manusia tidak akan pernah mampu memikirkannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju dengan pendapat saudari Endah.
      Hati merupakan cerminan diri. Segala perilaku manusia apabila senantiasa bercermin pada hati akan mengarah kepada kebaikan. Ibadah merupakan bentuk komunikasi langsung kita kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa melalui hati. Ikhlas beribadah merupakan cerminan hati yang bersih.

      Delete
  20. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Menggapai keikhlasan dalam hati memang tidaklah mudah, namun selagi kita mau berusaha, berdoa dan beribadah dengan niat ihklas disertai dengan tawakkal kepada Allah SWT maka insyaAllah Allah akan rida kepada kita. Tidak ikhlas atau pamrih adalah godaan berat bagi setiap manusia. Tetapi jika kita bisa melewati ujian berat tersebut Insyaallah mendapatkan keridho'an Allah SWT.

    ReplyDelete
  21. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Semua pekerjaan itu terikat dengan ruang dan waktunya. Setinggi-tinggi nilai moral itu adalah komitmen. Jikalau engkau telah niatkan dan telah putuskan untuk mengikuti kegiatan ini untuk beberapa hari, padahal engkau itu syaratnya harus fokus, konsentrasi, dan menepati waktu, maka laksanakan sebaik-baiknya. Tetapi jikalau engkau ragu dikarenakan ada pekerjaan lain, ya jangan ikut saja, atau di tunda atau mengambil kegiatan yang sebentar. Tetapi walaupun kegiatan hanya sebentarpun memerlukan komitmen yang tinggi.

    ReplyDelete
  22. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, wr, wb
    Mengikuti ritual ikhlas adalah keputusan yang telah dipilih, untuk itu peserta harus fokus, tulus, dan berkomitmen. Peserta harus megikuti setiap kegiatan dengan baik. Namun, Cantraka Sakti tidak mau berzikir, dan mengikuti semua ritual. ia juga selalu menyombongkan diri dan tidak mau bersyukur. sedangkan Allah SWT telah memberinya banyak keberuntungan, namun ia mengatakan bahwa ia tidak kekurangan keberuntungan. Kita harus bersungguh dalam menggapai keikhlasan dan membuang jauh-jauh kesombongan.

    ReplyDelete
  23. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, wr, wb
    Setiap sudah memutuskan mengikuti sesuatu kita harus semaksimal mungkin mengikuti kegiatannya. Dalam melakukan kegiatan harus konsentrasi, focus, dan tepat waktu. Kita harus merasa ikhlas melaksanakan kegiatan yang telah kita putuskan untuk mengikutinya. Memang butuh komitmen yang tinggi dalam meraih keikhlasan.

    ReplyDelete
  24. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Untuk terus dapat melakukanm ritual ibadah ikhlas secara berkelanjutan dibutuhkan juga komitmen yang tinggi, fokus, konsentrasi, tepat waktu, dan melaksanakannya dengan baik. Larangan melakukan obrolan keras saat beribadah itu semata-mata untuk kebaikan agar dapat konsentrasi dan tidak mengganggu fokus orang lain yang sama melaksanakan ibadah. Setiap larangan atau aturan yang diberikan sesuai dengan syariat maka janganlah kita melanggarnya, ikhlaslah untuk mengikuti aturan dalam beribadah ikhlas. terimakasih

    ReplyDelete
  25. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Ulama mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan dengan niat suci dan penuh penghayatan adalah perbuatan keilahian. Niat adalah bentuk keterlibatan Tuhan mulai dari kehendak, kemampuan, sampai terjadinya perbuatan. Segala perbuatan yang dilakukan dengan kekuatan niat, maka semakin berkah pula perbuatan itu. Apabila niat belum lurus, mungkin syaitan telah merentang dan meregang mulai dari hati, pikiran, hingga bibir.

    ReplyDelete
  26. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dalam melakukan kegiatan, kita mulai dengan menyelaraskan niat kami, fokus, konsentrasi, dan menjalankan semua aturan atau peraturan yang berlaku. Hilangkan bangga, merasa besar dan tidak mempromosikan diri hanya pikiran yang logis, karena hanya berpikir tidak mampu menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Nasihat yang baik yang harus kita tiru, menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semakin baik dalam belajar tulus.

    ReplyDelete
  27. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dialog mengenai ritual ikhlas ini tak henti-hentinya mengingatkan kita untuk senantiasa belajar membiasakan diri untuk selalu ikhlas dalam melakukan segala sesuatu, tentunya dengan rasa ikhlas yang sebenranya yaitu ikhlas yang tidak di ucapkan atau dipamerkan kepada orang lain untuk mendapat pujian. Karena ikhlas sendiri adalah untuk mencari ridho Allah SWT. Sama halnya dengan niat, komitmen adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki sesorang dalam melakukan sesuatu, karena setinggi-tinggi nilai moral itu adalah komitmen.

    ReplyDelete
  28. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dalam melakukan suatu kegiatan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas dan komitmen yang tinggi, niat yang ikhlas itu adalah untuk mengharap ridha Allah SWT. Itulah pentingnya niat yang ikhlas dalam kehidupan, Allah akan meridhai segala sesuatu yang dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh dan ikhlas hanya untuk Allah Ta’ala. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, beristighfarlah memohon ampun kepada Allah, karena Allah Maha Pengampun.

    ReplyDelete
  29. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Untuk menjadi pribadi yang memiliki sifat ikhlas, kita harus memiliki niat yang kuat. Niat yang semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah Ta’ala. Niat yang kuat akan memunculkan yang namanya komitmen. Komitmen sangat penting dalam berbagai hal. Segalanya akan mencapai hasil yang baik jika ada komitmen di dalamnya. Dengan memiliki komitmen yang kuat, kita akan melakukan segala hal yang berkaitan dengan komitmen tersebut sebaik-baiknya. Kita akan fokus terhadap apa yang ingin kita raih. Seseorang yang tidak dapat menerima kebaikan itu adalah orang memiliki penyakit hati. Untuk menghilangkan penyakit hati ini, kita harus banyak-banyak beristighfar mohon ampun kepada Allah SWT. Mohon ampun ini harus dilakukan dari hati dengan penuh keikhlasan, bukan hanya mohon ampun yang di bibir saja dan bahkan diumbar-umbar. Penyakit hati dapat hilang atas ijin Allah SWT. Kita hendaknya selalu meminta ampun kepada Allah SWT karena kita tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan.

    ReplyDelete
  30. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dari elegi diatas bahwa keiklashan tidak hanya bicarakan dibiibir saja tetapi keiklasan harus terdapat dalam hati kita. Karena Iklhas tanpa diniatkan dihati maka syaitan akan menggoda kita untuk lebih angkuh atau sombong. Dengan jabatan dan tahta akan membuat kita terjerumus tipu daya syaitan. Hanya dengan istgfar sebanyak-banyak dan selalu minta pertolongan kepada Allah SWT, agar apa yang kita dijauhkan dari marabahaya. Dan selalu iklhas mencari Ridho allah SWT.

    ReplyDelete
  31. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Cerita “Cantraka Sakti Berkonsultasi kepada Muhammad Nurikhlas” kembali mengingatkan kita untuk senantiasa meluruskan niat kita ketika akan melakukan aktivitas. Segala amalan akan berpangkal dari niat. Kita hidup didunia tidak hanya memikirkan apa yang ada didunia ini, akan tetapi kita harus mempersiapkan amalan yang akan kita bawa sebagai bekal untuk hidup di akhirat kelak. Untuk itu kita harus menjaga diri kita agar tidak mudah terbujuk rayuan syaitan dan tetap khusyuk dalam menjalani ibadah. Kita sebagai manusia tidak boleh menyombongkan diri karena manusia jauh dari kesempurnaan.

    ReplyDelete
  32. SUHERMI
    18709251007
    S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A

    Untuk ikhlas, diperlukan niat. Dengan adanya niat yang sungguh-sungguh akan menimbulkan komitmen. Dengan komitmen, maka segala yang kita lakukan tidak akan terasa berat dan kita akan melakukannya dengan senang, bahkan menjadi kebutuhan. dengan melakukan segala sesuatu dengan ikhlas kita tidak akan merasa terbebani dengan apa pun yang kita lakukan. Dengan ikhlas, akan menimbulkan ketenangan hati, ketenangan hati juga merupakan rezeki. Rezeki tidak mesti yang berupa materi duniawi. Ketenangan batin, kesehatan juga termasuk rezeki. Dengan ikhlas maka kebaikan hidup akan dapat kita rasakan.

    ReplyDelete
  33. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Tantangan dan godaan untuk bisa ikhlas ada banyak, salah satunya penyakit hati (kesombongan dan ketidakpedulian). Untuk itu, dibutuhkan niat yang sungguh-sungguh, komitmen yang kuat, berserah diri, keinginan untuk berubah menjadi baik, toleransi, fokus/kekhusyukan, dan terus belajar. Selalu beristighfar, berzikir, dan berdo'a untuk memohon petunjuk, ampunan, dan perlindungan-Nya karena manusia memiliki keterbatasan dan tempatnya salah. Pikiran dan hati sepenuhnya dicurahkan untuk berkomitmen memperbaiki diri menjadi baik dan lebih baik lagi untuk kehidupan duniawi dan ukhrowi.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan tetima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  34. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Dalam elegi ini, hal yang dialami oleh Cantraka Sakti masih banyak terjadi, kesombongan akan ilmu yang didapatkan, memperlihatkan ibadah yang dilakukan, serta merasa diri sudah sangat hebat. Hal-hal (Penyakit hati) ini lah yang menyebabkan sulitnya mendapatkan keikhlasan dalam hati. Sedangkan Keikhlasan mampu dicapai dengan niat yang benar untuk mengharap ridha Allah SWT. Ketika ridha Allah yang dicari maka tidak ada rasa lelah dalam melaksanakan ibadah. Hal ini menjadi refleksi diri untuk melihat apakah penyakit hati ini ada dalam diri dan menghalangi keikhlasan dalam diri sehingga masih sering mengeluh dengan ibadah yang harus dilakukan.

    ReplyDelete
  35. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Setinggi-tinggi moral adalah Komitmen. Hal tersebut juga bagian penting dalam ikhlas. Niat saja belum tentu dapat mencapai rida Allah diperlukan komitmen yang kuat agar tidak mudah untuk digoyahkan oleh syaitan dalam melaksanakan kebaikan dan beribadah untuk mencapai rida Allah. Penyakit manusia ada dua, penyakit pikir dan hati. Penyakit hati dikendalikan oleh syaitan dan akan mengakibatkan seseorang memiliki sifat sombong dan ketidakikhlassan. Tiada yang lebih hebat di dunia ini kecuali Allah. Sehingga kita harus banyak beristigfar, zikir, dan beribadah kepada Allah tanpa memamer-mamerkan agar terhindar dari penyakit hati.
    Ikhlas merupakan kegiatan olah hati. Beribadah kepada Allah, dzikir, dan lainnya merupakan salah satu tindakan kegiatan olah hati. Olah hati juga berpengaruh pada olah pikir yang akan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi proses menuju ikhlas harus diiring dengan niat, komitmen, fokus, dan oalah hati. Ketika Allah memberikan rida-Nya maka tidak ada rasa capai, waktu lama, dan rasa susah yang ada adalah rasa senang dalam setiap hal.

    ReplyDelete
  36. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A
    Dalam melakukan suatu kegiatan harus berlandaskan komitmen dan niat yang lurus serta dilakukan dengan disiplin, fokus, dan konsentrasi. Keberuntungan tidak hanya berupa materi tetapi juga bisa berupa spiritual. Allah SWT akan memberikan rezeki sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kesombongan merupakan salah satu penyakit, lalu bagaimana menghilangkannya adalah dengan beristighfar. Jika kita tulus dan percaya akan doa kepada Allah SWT mampu menghilangkan penyakit hati, maka insyaallah Allah SWT akan berkenan memberikan kita hidayah dan petunjuk.

    ReplyDelete
  37. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Assalamuallaikum wr.wb
    Tidak ada seorangpun manusia yang dapat mengukur sejauh mana tingkat keikhlasan seseorang. Bahkan mengukur tingkat keikhlasannya sendiri pun belum tentu bisa. Niat dan komitmen yang kuat dalam hati untuk senantiasa memperbaiki diri, mendekatkan diri pada Allah swt dapat memupuk keikhlasan dalam hati. Ibadah yang dilakukan semata-mata untuk mencari ridho Allah dengan dilandasi pada keikhlasan dan tawakal kepada-Nya. Apabila seseorang sudah dapat menghadirkan Allah dalam dirinya dan Allah ridho, maka masalah berat akan terasa ringan, pekerjaan susah jadi ringan. Rasa capai, susah, waktu yang sempit dalam melakukan aktivitas senantiasa akan dipermudah

    ReplyDelete
  38. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Keinginan untuk melakukan suatu hal secara terus menerus tanpa adanya kepuasan dalam hati seseorang merupakan salah satu masalah hati yang disebabkan oleh bujuk rayu syaitan. Salah satu yang dapat muncul dalam diri manusia adalah ketidakikhlasan dan kesombongan terhadap diri sendiri. Masalah hati ini dapat diobati dengan senantiasa beristighfar dan ikhlas dalam berdoa dan memohon dengan tawakal kepada Allah SWT, insyaAllah Allah akan rida kepada kita. Selain itu, kita harus meluruskan kembali niat dan keikhlasan kita semata-mata untuk mencapai ridha Allah SWT. Sehingga, Allah akan mempermudah kita dalam beribadah maupun melakukan kegiatan sehari-harinya.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete
  39. Lovie Adikayanti
    19709251068
    S2 Pendidikan Matematika D
    Assalamualaikum wr.wb
    Kegiatan ritual ikhlas merupakan kegiatan olah hati. Dalam kegiatan ini, hati kita akan diolah dan biasakan agar selalu ikhlas. Apapun yang kita lakukan dan kita perbuat haruslah dengan ridho Allah. Setiap apa yang kita lakukan kita hanya boleh mengharapkan ridho dari Allah. Jika Allah telah memberikan ridho kepada kita, maka apa yang kita lakukan akan terasa lebih mudah dan lebih ringan.
    Berbicara mengenai rezeki, maka rezeki kita masing-masing telah diatur oleh Allah. Sehat atau pun sakit itu datangnya dari Allah. Maka dari itu, allah pulalah yang mampu membuat kita sehat atau menjadikan kita sakit. Jika ingin sehat selalu atau ingin sembuh dari sakit, maka memohonlah -memintalah- kepada Allah karena Allah lah satu-satunya tempatmu meminta. Oleh karena itu, kita harus senantiasa ingat kepada Allah agar kita selalu dekat dengan-Nya

    ReplyDelete
  40. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    “...Innamal a’malu binniaat..”
    “...Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya...” penggalan hadist Arba’in yang pertama tersebut memiliki makna yang sangat luar biasa dimana kita sebagai seorang manusia dalam melaksanakan segala sesuatu haru memiliki niat yang tulus, baik, dan lurus. Begitu juga untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk dipuji bukan untuk mendapatkan uang, bukan untuk mendapatkan jabatan, tetapi semata-mata untuk meraih Ridho Allah SWT. Sulit memang, tetapi mari senantiasa kita mendekatkan diri kepada-Nya.

    ReplyDelete
  41. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    Suatu penyakit yang sulit untuk dihilangkan dan dihindari oleh manusia adalah penyakit hati. Untuk terhidar dari penyakit lahir sungguh sangat mudah, tetapi untuk terhindar dari penyakit hati itu merupakan perkara yang membutuhkan kelembutan hati dan keikhlasan dalam bertindak. Kita harus membersihkan hati terlebih dahulu untuk menggpai Ridho-Nya. Ya Allah jauhkanlah hamba dari penyakit hati yang membuat hati ini keruh dan menghalangi untuk mendekatkan diri kepada-Mu, Amiin.

    ReplyDelete
  42. Fitria Restu Astuti
    19709251069
    S-2 Pendidikan Matematika D 2019
    Dari elegi ritual ikhlas 6 ini saya belajar bahwa ternyata pikiran itu tidak mampu menyelesaikan semua hal. Banyak hal-hal terutama yang berkaitan dengan ranah spiritual yang tidak dapat serta merta dipikirkan secara awam. dengan kata lain hal-hal yang menyangkut urusan jiwa perlu dirasakan dengan hati kemudian dikuatkan dengan pikiran.

    ReplyDelete