The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Apr 19, 2013
Elegi Ritual Ikhlas 7: Tanya jawab pertama perihal Hati yang Ikhlas
Oleh Marsigit
Santri Kepala:
Ass...Bapak Ibu semua pada kegiatan Ritual Ikhlas II kita akan mengadakan Tanya Jawab seputar Implementasi Program Menghuni Syurga, meliputi Ikhlas, Hati, Taubat, Do’a, dst. Nara Sumber kita adalah Ustad Muhammad Alaika Salamulloh. Jika diantara peserta ada pertanyaan langsung saja disampaikan, supaya langsung juga dijawab:
Cantraka Ikhlas:
Ass..yang terhormat Ustad Muhammad Alaika, seperti yang sering dikatakan oleh Bapak Muhammad Nurikhlas bahwa dia mengagumi ikhtiar-ikhtiar berkaitan dengan dunia, akhirat, amal, ilmu, dan doa. Maka saya ingin bertanya bagaimana hubungan hati yang Ikhlas itu dengan Ibadah, dan Amal-amal kita?
M. Alaika Salamulloh:
Allah berfirman:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56). Dikarenakan bahwa tujuan diciptakannya seluruh jin dan manusia uktuk beribadah kepada Allah, maka sudah barang tentu dilarang keras bagi kita semua untuk beribadahnkepada selain Allah. Kita harus mengikhlaskan ibadah kita hanya kepada Allah. Oleh karena itu salah satu kunci diterimanya amal ibadah kita sebagai hamba Allah adalah Keihlasan. Keikhlasan merupakan tolok ukur diterima atau ditolaknya ibadah kita.
Cantraka Putih:
Bagaimana cara menggapai Hati yang Ikhlas itu?
M. Alaika Salamulloh:
Niat yang benar akan menentukan kebenaran dalam beribadat. Apabila kita menjalankan ibadah dengan niat yang ikhlas, insya Allah ibadah kita akan diterima oleh Nya. Rasulullah SAW bersabda:”Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang itu mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Cantraka Sakti:
Seperti apakah wujud dari Ikhlas itu?
M. Alaika Salamulloh:
Al-Haris al-Muhasibi, salah seorang sufi besar, mengatakan:”Yang disebut dengan Ikhlas adalah apa yang engkau kehendaki dari amalmu tiada lain karena ketaatan kepada-Nya”. Jadi dalam beramal dan beribadah kita hanya meniatkan untuk taat kepada-Nya dan menjalankan kewajiban yang ditetapkan oleh-Nya kepada kita. Tidak ada yang lain yang kita tuju kecuali hanya Allah. Hanya Allah tujuan kita.
Cantraka Sakti:
Kemarin pada Ritual Ikhlas I, saya sudah merasa Ikhlas, tetapi mengapa oleh saya dinilai belum ikhlas?
M. Alaika Salamulloh:
Salah satu penghalang Ikhlas adalah Riya. Riya adalah apabila kita menunaikan sebuah amalan hanya untuk mendapatlkan pujian dari makhluk. Misalnya, mengikuti Ritual Ikhlas agar mendapat pujian menjadi dari teman atau kerabat, atau untuk memperoleh prestise di masyarakat. Rasulullah SAW memberi peringatan keras perihal Riya ini, dan bersabda:”Syirik kecil adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya bagi kalian”. Para sahabat bertanya:”Apa itu Syirik kecil wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda:”Itulah Riya. Pada Hari Kiamat nanti Allah menyuruh mereka yang berlaku Riya untuk mencari pahala amalnya kepada orang yang menjadi tujuan amal mereka. Allah berfirman, carilah orang yang ketika kamu beramal, kamu ingin mendapat sanjungan dari mereka. Mintalah pahala kepada mereka” (H.R. Ahmad dan Baihaqi).
Muhammad Nurikhlas:
Bagaimana keikhlasan seorang mukmin mampu mengusir setan dan iblis?
M. Alaika Salamulloh:
Sebagaimana kita tahu, Iblis telah menggoda Adam dan hawa untuk melanggar larangan Allah di surga. Dan Iblis memproklamirkan diri untuk menjadi penggoda manusia agar menyimpang dari jalan Allah hingga Hari Kiamat nanti. Iblis mengatakan bahwa semua hamba Allah bisa digoda dan diperdaya, kecuali orang-orang yang Ikhlas. Pernyataan Iblis terekam dalam surah Sgad:”Kecuali hamba-hamba-Mu yang selalu ikhlas” (Q.S. Shad:83). Ayat itu menunjukkan bahwa Iblis tidak berdaya menghadapi orang-orang Ikhlas, dikarenakan orang-orang yang Ikhlas senantiasa meniatkan segala perbuatan dan amalnya hanya untuk Allah, tidak ada yang lain. Maka tertutuplah sudah semua pintu bagi Iblis untuk dapat menggoda orang-orang yang Ikhlas.
Cantraka Ikhlas:
Apakah Al-Qur’an memberi tuntunan bagaimana kita bisa meraih Keikhlasan itu?
M. Alaika Salamulloh:
Bacalah ajaran tauhid yang termaktub pada surah al-Ikhlas berikut:”Katakan Muhammad,”Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dantidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia” (Q.S. Al-Ikhlas: 1-4). Salah satu sebab surah tersebut dinamakan al-Ikhlas adalah karena surah tersebut mengajarkan ketauhidan seorang hamba. Artinya, ketika seorang hamba sudah mengikrarkan tauhid bahwa hanya Allah yang patut disembah, maka dia pun menauhidkan seluruh ibadahnya hanya kepada Allah. Dalam ibadah hanya ada satu tujuan yaitu Allah. Sekali lagi hanya satu tujuan, yaitu Allah Yang maha Esa. Tidak ada yang lain. Allah berfirman:”Barang siapa niat amalannya hanya menghendaki kesenangan dan keindahan dunia, pasti kami sempurnakan balasannya di dunia. sedikitpun tidak kami kurangi. Itulah orang-orang yang tiada balasannya di akhirat, kecuali neraka, lenyaplah semua amalnya dan sia-sialah pekerjaannya”. (Q.S. Hud:15-16)
Santri Kepala:
Terimakasih kami haturkan kepada Bapak Ustad Muhammad Alaika Salamulloh yang telah panjang lebar memberi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan peserta Ritual Ikhlas perihal Hati yang Ikhlas. Baiklah peserta Ritual Ikhlas semua marilah kita mempersiapkan diri untuk menjalankan Salat Maghrib secara berjamaah. Amin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Allah berfirman:”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56). Tujuan manusia diciptakan dibumi tidak lain untuk beribadah kepada Allah. Untuk menggapai ikhlas dalam beribadah kepada Allah kita harus kembali pada niat kita beribadah. Tujuan beribadah hanya untuk ketaatan kepada Allah semata. Kita niatkan hanya untuk Allah. Insyaallah keikhlasan dalam beribadah kepada Allah akan kita capai. Salah satu penghalang Ikhlas adalah Riya. Riya adalah apabila kita menunaikan sebuah amalan hanya untuk mendapatlkan pujian dari makhluk. Riya adalah perbuatan yang dilarang. Riya termasuk syirik kecil. Riya juga merupakan penghalang dalam meraih keikhlasan dalam beribadah. Semoga kita termasuk hamba Allah yang terhindar dari sifat riya. Amin.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam beribadah kepada Allah pasti ada godaan dari berbagai hal. Setan dan Iblis selalu menggoda manusia untuk tidak beribadah kepada Allah. Akan tetapi iblis dan setan tidak dapat mengganggumanusia yang selalu ikhlas dalam beribadah seerti pernyataan Iblis terekam dalam surah Shad:”Kecuali hamba-hamba-Mu yang selalu ikhlas” (Q.S. Shad:83). Sehingga ikhlas dalam hati hanya beribadah kepada Allah dapat menjadikan kita menjadi lebih mudah dalam menjalankan ibadah apapun.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Segala penciptaan didunia di ciptakan untuk tunduk dan beribadah kepada Allah SWT, Dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa manusia dan jin diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya, beribadah menyembah kepada-Nya. Menjalani segala perintah-Nya dengan niat dan hati yang ikhlas. Jika ada rasa ingin dipuji ataupun memperlihatkan ibadah kita, maka itulah sifat riya, penghalang dari keikhlasan sehingga amalan kita perbuat. Untuk terhindar dari penyakiakan sia-sia. Untuk meraih keihlasan maka telah dijelaskan dalam surah al-ikhlas, yaitu surah mengajarkan ketauhidan seorang hamba kepada sang penciptaan-Nya. Ketika seorang hamba mengtauhidkan Allah, maka seluruh amal-ibadahnya disemata-matakan ikhlas karena Allah SWT, maka insyaAllah dengan hati yang selalu ikhlas maka pintu bagi iblis untuk menggoda manusia akan tertutup
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Niat yang lurus akan dicerminkan dari hati yang ikhlas. Semua perbuatan bergantung pada niatnya, maka semua niat harus didasarkan untuk mencari ridha Allah. Jika dalam beramal atua beribadah kita ingin dilihat atau dipuji menandakan adanya sifat riya. Riya merupakan sifat yang menghilangkan keikhlasan. Maka ada nasihat mengatakan 'sembunyikanlah ibadahmu seperti menyembunyikan aibmu' begitu pula sebaliknya. Sehingga semua amalan dan ibadah yang didasari niat yang lurus akan menimbulkan keikhlasan. Niat yang baik dan lurus merupakan awalan wajib bagi sebuah keikhlasan
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Riya pembakar ke ikhlasan yang paling berbahaya dan merupakan suatu godaan yang begitu halus. Bahkan terkadang kita tidak menyadari melakukannya. Tidak ikhlasnya seseorang dalam beribadah bisa disebabkan karena semata-mata ingin terlihat baik dihadapan manusia bukan karena ingin menjadi lebih baik dimata Allah SWT. Riya' sangat berpotensi besar terjadi didalam diri setiap manusia karena pada dasarnya sifat manusia yang senang dipuji dan dihargai.
Maka hanya orang-orang yang mampu menahan nafsu dari segala pujian dan penghargaan manusia lainnya yang bisa mencapai keikhlasan, Karena dalam beramal dia hanya mengharap pujian dari Allah SWT. Maka pentinglah kita meluruskan niat dalam beribadah. Niat yang lurus InsyaAllah akan mendatangkan keikhlasan didalam hati.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Tujuan diciptakannya makhluk hidup yang ada di alam semesta semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. Salah satu kunci diterimanya amal ibadah kita yaitu niat yang ikhlas. Ikhlas merupakan kehendak yang dilakuakan hanya semata-mata karena Allah. Salah satu penghalang ikhlas adalah riya. Riya merupakan perbuatan ingin dipuji atas apa yang telah dilakukan. Ikhlas memang tidak mudah untuk dilakukan apalagi jika dalam diri kita sudah adanya sifat riya, walaupun hanya sedikit maka hal itu dapat merusak keikhlasan dalam diri kita. Orang yang riya berarti sudah terkena godaan syeitan. Sesunguhnya hanya orang-orang yang ikhlas saja yang tidak dapat digoda oleh syeitan. Untuk itu, raihlah keikhlasan dalam hidupmu karena sesungguhnya hanya orang yang ikhlas yang dapat merasakan kebahagiaan di dunia dan di akherat serta ia juga akan dijauhkan dari segala godaan syeitan untuk menggapai derajat yang lebih tinggi dihadapan Allah SWT.
Wassalamualaikum wr.wb.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Kembali lagi problematika keihklasan menjadi topik bahasan yang mendarah dagiing dalam tubuh manusia. Sama halnya dengan sombong yang mengharap pujian dan dihormati orang, ikhlas yang disalahartikan akan berujung pada riya. Artinya, perbuatan yang selama ini banyak dilakukan atas dasar ikhlas menjadi atas dasar nafsu ikhlas yang maknanya nafsu akan mengharap pujian bagi dirinya sendiri atas orang lain. Tidak hanya pujian tetapi kesan positif yang tertempel padanya dan membuatnya membangkang dari kehidupan sosial. Maka berhati-hati apabila bertindak yang berdasar ikhlas, harus dipertahankan menjadi ikhlas murni tanpa adanya campur tangan riya.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Ikhlas adalah sesuatu yang murni, murni tanpa ada pengaruh lain selain mengharap keridhoan Alloh. Dalam bertindak, berbicara, mendengar, membaca, dll berniat sebagai sarana ibadah, untuk mencapai keridhoan Alloh. Musuh manusia untuk menggapai keikhlasan adalah riya’, sifat yang mempengaruhi manusia untuk mengotori kemurnian hati, mengotori komitmen pada Sang Pencipta. Riya akan membuat duniawi masuk dalam niat kita, membuat keikhlasan ternoda. Kita harus berhati-hati dengan sifat tersebut. Istigfar adalah kunci untuk menumpas sifat riya. Ketika pikiran kita terbesit hal yang mengarah ke riya maka istigfarlah.
Diana Prastiwi
ReplyDeletePPs P.Mat A 2018
18709251004
Manusia diciptakan oleh Allah tidak bukan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Apapun yang kita kerjakan hendaknyadengan mengingat Allah. Jika kita melakukan kesalahan, segeralah untuk bertabat dengan beristighfar sebanyak-banyaknya. Dalam elegi ini, dalam menjalankan perintah dari Allah kita ikhlas dengan sepenuh hati. Tidak boleh melakukan karena ingin dilihat orang lain, ingin dinilai baik oleh orang lain. Orang baik tentu tidak akan menganggap dirinya baik.
Diana Prastiwi
ReplyDeletePPs P.Mat A 2018
18709251004
Setan adalah godaan terbesar manusia. Setan diciptakan oleh Allah untuk menggoda manusia. Segala perasaan dan pemikiran buruk merupakan andil dari setan dalam menggoda manusia. Untuk itu kita harus senantiasa meminta perlindungan dari Allah SWT.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAtin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Hubungan hati yang ikhas dengan ibadah dan amalan-amalan kita adalah sejatinya Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini agar beribadah ke pada Allah SWT. Sehingga selain menyembah Allah SWT adalah larangan yang harus dilakukan. Karena dengan beribadah kepada Allah SWT hati yang ikhlas. Karena keikhlasan adalah tolak ukur dari sebuah ibadah sehingga mengikuti amalan-amalan yang lainnya.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Wujud dari ikhlas adalah bagaimana kita meniatkan untuk beribadah hanya kepada Alah SWT. Karena apa yang kita lakukan didasari oleh hati yang tujuannya untuk mendapat keridhaan Allah SWT. Dan tidak ada yang lain selain kita mendasari hati karena Allah SWT. Hati yang yang lembut lebih lembut dari kapas jika ditanam keikhlasan yang hanya karena Allah SWT akan membuka pikiran yang luas dan kritis dalam bertindak dan tau man yang baik dan buruk.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Dari elegi tersebut saya belajar bahwa penghalang ikhlas adalah riya atau pamer. Pada dasarnya orang yang ikhlas tidak akan menampakannya, mereka akan diam saja karena ikhlas adalah urusandirinya dengan Allah SWT. Jika mencampurinya dengan orang lain atau misal membuat orang lain tahu dan mebuat orang tersebut memuji maka hal tersebut adalah riya. Karena sesungguhnya orang yang ikhlas adalah orang yang mencari ridha Allah SWT, sedangkan riya adalah orang yang mencari pujian dari orang lain.
Atin Argianti
ReplyDelete18709251001
PPs PM A 2018
Dalam al quran terdapat surat al ikhlas yang berisi yang disembah hanya Allah SWT, tidak ada yang lainnya. Dari hal tersebut jika syetan atau iblis mengganggu tidak akan bisa. Karena manusia meniatkan hatinya untuk beribadah hanya kepada Allah SWT sehingga syetan dan iblis tidak akan masuk dalam pintu hati manusia. Karena sesungguhnya syetan dan iblis adalah pengganggu manusia sampai akhir jaman. Tetapi jangan sampai syetan dan iblis mengganggunya, dengan berdoa untuk diberi perlindungan Allah SWT insyaallah syetan dan iblis tidak akan mendekat.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ada berbagai hal yang dapat menghalangi ritual ikhlas seperti salah satunya dengan adanya sikap riya. Dengan adanya sikap riya, seseorang akan selalu pamer dan merasa wah dengan apa yang dia mmiliki. Orang yang riya kurang bersyukur dan suatu saat jika apa yang dia punya diambil oleh sang Maha Pemberi yaitu Allah SWT, maka sulitlah hatinya untuk bisa merasa ikhlas karena dirinya yang tidak terbiasa bersyukur dan berdzikir kepada Allah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Riya’ merupakan salah satu hal yang menghalangi ikhlas. Melakukan suatu perbuatan supaya dipuji oleh orang lain merupakan syirik kecil yang dapat menghalangi langkahnya menuju surga. Oleh sebab itu dalam melakukan suatu hal kita harus ikhlas dan semata-mata hanya mencari ridho Allah SWT karena segala sesuatu hanyalah milik-Nya. apa yang ada pada diri kita hanyalah titipan semata yang sewaktu-waktu akan diambil oleh SWT sehingga kita harus menjaga titipan-Nya dengan baik dan tidak merusaknya dengan sifat-sifat yang tidak terpuji. Ikhlas menjalani segala sesuatu yang telah di tetapkan oleh-Nya akan membawa kita kepada Ridho-Nya dan kita akan diebrikan pahala berlimpah atas keikhlasan yang telah kita usahakan.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Pentingnya ikhlas dalam seluruh amal ibadah, agar amalan tersebut tidak sia-sia, dan tidak mendapat adzab dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Pengaruh ikhlas terhadap amalan itu sangatlah besar, amal yang kecil dan sedikit jika dilakukan dengan ikhlas dapat memperoleh pahala yang besar. Ikhlas adalah salah satu prinsip yang besar dan penting dalam beragama. Karena hilangnya ikhlas menjadi sebab tertolaknya amal ibadah. Jika saat ibadah kita ikhlas, belum tentu setelahnya hati kita tulus karena-Nya. Maka, setelah menunaikan ibadah, kita tetap menjaga hati, jangan sampai tertipu rayuan-rayuan berupa riya dan bangga diri. Sebab hal itu bisa menghabiskan amal yang susah payah kita laksanakan.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Untuk menggapai ikhlas, yang pertama ialah dengan menetapkan niat. Niat baik yang ikhlas, tentu akan mendatangkan kebaikan pula. Niat tersebut ditujukan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Menggapai ikhlas memang tidak mudah, banyak sekali godaan dari syaitan. Salah satu yang menjadi penghalang terbesar dalam menggapai ikhlas ialah riya’. Riya’ ialah ketika melakukan suatu amalan hanya untuk mendapat pujian dari orang lain bukan untuk beribadah kepada Allah. Jika niatan ibadah ditujukan selain Allah, maka ibadah tersebut hanya akan sia-sia. Oleh karena itu, lakukan segala sesuatu itu dengan hati yang ikhlas agar memperoleh ridhanya.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Niat yang benar akan memberikan kemudahan dalam hidup. Segala sesuatu berdasarkan niat. Oleh karena itu, kita perlu berniat baik terhadap apa yang akan kita lakukan.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Syirik adalah menyekutukan Allah, dan syirik merupakan salah satu dosa besar yang kudu dihindari. Ternyata ada satu bagian dari syirik yang jarang diketahui, bahkan sayapun baru mengetahuinya. Riya. Riya adalah salah satu bentuk Syirik Kecil yang juga wajid dihindari. Riya merupakan sifat yang amat dekat dengan manusia dan perbedaan riya dan ikhlas hanyalah setipis benang. Berhati-hatilah. Luruskan kembali barisan niat. Agar ikhlas tercapai.
Ikhlas juga bisa digunakan untuk mengusir setan dan iblis. Ketidakberdayaan setan dan iblis menghadapi keikhlasan manusia seharusnya mampu menjadi penyemangat bagi kita agar senantiasa menjadi manusia yang ikhlas, yang meniatkan segala sesuatu hanya karena Allah, yang senantia sadar bahwa dirinya adalah hamba, dan hakikat seorang hamba adalah beribadah kepada sang penciptanya.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. dan segala sesuatu yang kita kerjakan akan dinilai ibadah jika kita niatkan karena Allah. Inilah yang disebut dengan ikhlas. Tiada balasan apapun yang diharapkan, kecuali Ridho Allah. Tidak mudah memang, karena dalam setiap tindakan kita, akan selalu ada syeitan yang mengganggu. Syetan memang musuh manusia yang nyata. Syeitan tidak akan berhenti menggoda manusia sampai akhir hayat. Oleh karena itu, manusia harus semakin memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. senantiasa memohon perlindungan hanya kepada Allah.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Manusia yang ikhlas dan benar tidak akan merasa takut menghadapi kelicikan dan tipu daya jebakan yang dibuat oleh setan, karena mereka tahu pasti bahwa setan tidak memiliki kekuatan atas mereka. Mereka hanya takut kepada Allah. Mereka yang takut kepada setan adalah mereka yang berteman dengannya dan terperosok ke dalam perangkapnya. Setan tidak akan bisa menyesatkan manusia yang sudah benar-benar ikhlas. Hal itu dikarenakan mereka adalah orang-orang yang senantiasa menjadikan seluruh aktivitas ibadahnya hanya untuk Allah swt saja, bukan untuk riya atau mencari kemasyhuran di mata manusia. Keikhlasannya menjadi benteng dan pertahanan yang sangat kokoh untuk bisa ditembus oleh setan apalagi dikuasai oleh mereka.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Untuk sebenar-benarnya menggapai ikhlas memang tiduk mudah. Mungkin akan ada banyak penghalang. Salah satu penghalang Ikhlas adalah Riya. Riya adalah apabila kita menunaikan sebuah amalan hanya untuk mendapatlkan pujian dari makhluk. Misalnya, mengikuti Ritual Ikhlas agar mendapat pujian menjadi dari teman atau kerabat, atau untuk memperoleh prestise di masyarakat.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb
Seuatu yang dibahas dalam ritual ini adalah prosedur yang tepat untuk ibadah. Ketika berdoa dan beribadah hendaknya merendahkan diri kepada Allah SWT. Saat berdoa, berdoalah dengan suara lembut dan penuh harapan. berdoa dengan cara yang benar sangat penting. berdoa dapat mengubah takdir kita, tetapi kita juga harus berusaha.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam surat Al Bayyinah diterangkan kembali mengenai perintah untuk mentauhidkan Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Terutama tauhid adalah perintah mulia yang menjadi dakwah setiap Rasul dari zaman ke zaman. Mereka memerintah umatnya untuk menunggalkan Allah dalam ibadah dan meninggalkan berbagai warisan kesyirikan. Allah Ta’ala berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Dalam beribadah hendaknya senantiasa disertai dengan niat yang ikhlas. Apapun yang kita lakukan hendaknya senantiasa diniatkan karena Allah SWT. Namun, kita pelu waspada dengan diri kita sendiri ketika ada dalam diri kita muncul sifat riya maka itu bisa menghalangi niat ikhlas untuk beribadah. Jadi, ketika kita melakukan ibadah bukan karena ingin dilihat baik oleh manusia melainkan karena Allah SWT.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
“Ritual Ikhlas 7: Tanya Jawab Pertama Perihal Hati yang Ikhlas” diatas menambah wawasan kita, menyadarkan, dan mengingatkan kita untuk senantiasa menjalankan aktivitas dengan ikhlas. Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada-Nya. Kunci diterimanya amal ibadah tersebut adalah keikhlasan hati kita. Untuk itu keikhlasan dapat dijadikan tolak ukur diterima atau ditolaknya ibadah kita. Keikhlasan berawal dari niat. Jika kita dapat mewujudkan niat yang ikhlas, Insya Allah dalam melakukan ibadah akan terasa lebih mudah dan ringan.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salah satu kunci diterimanya ibadah kita adalah karena ikhlas. Niat yang benar juga akan menentukan kebenaran dalam beribadah. Dari elegi di atas, keikhlasan adalah keadaan dimana kita tidak mengharapkan sesuatu apapun dari amalan kita, kecuali ketaatan kepada-Nya.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Allah SWT menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Segala perbuatan haruslah kita niatkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Kita tidak boleh beribadah kepada selain Allah SWT. Ibadah yang kita lakukan hendaknya dengan menyertakan ikhlas di dalamnya. Tolak ukur diterima atau tidaknya suatu ibadah itu adalah ikhlas. Bila kita ikhlas dalam beribadah, insya Allah ibadah kita akan diterima.Dalam ibadah, kita hendaknya memiliki niata yang benar, niat yang ikhlas karena segala perbuatan itu tergantung pada niatnya dan manusia akan mendapatkan seperti apa yang dia niatkan.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ibadah kita harus kita tujukan hanya kepada Allah SWT. Kita tidak boleh beribadah hanya karena ingin mendapatkan pujian orang lain. Perbuatan yang mengharapakan pujian orang lain ini disebut dengan riya. Riya termasuk ke dalam syirik kecil. Bila kita riya, maka kita tidak akan mendapatkan pahala dari ibadah kita dan kelak di akhirat kita akan disuruh untuk mencari pahala kita kepada orang yang kita harapkan pujiannya dulu. Bila kita beribadah dengan ikhlas, setan akan kesulitan untuk menggoda kita karena kita sudah meniatkan ibadah kita hanya kepada Allah SWT.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semua yang diciptakan patuh disembah hanyalah Allah SWT. Dalam membangun keikhlasan harus mempunyai ketulusan dalam hati maka apa yang kita lakukan hanya semata-mata karena Allah. Dengan niat yang benar akan menentukan kebenaran dalam beribadah. Apabila kita menjalankan ibadah dengan niat yang ikhlas, insya Allah ibadah kita akan diterima oleh Nya. Karena tanpa niat yang ikhlas hal tersebut termasuk riya 'dan riya' adalah syirik kecil. Jadi dalam beramal dan beribadah kita hanya meniatkan untuk taat kepada-Nya dan menjalankan kewajiban yang ditetapkan oleh-Nya kepada kita.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteEndah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Kita sebagai mahkluk beragama tentunya kita diajarkan untuk beribadah kepada Allah dan hanya untuk Allah jangan sampai kita beribadah didasari hanya untuk mendapatkan pujian dari orang adau mendapat penilaian dari orang lain. Karena ibadah itu Hablullminaullah hubungan dengan Allah.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Keikhlasan hati seorang hamba tidak mampu dilihat dengan panca indera. Hati yang ikhlas tidak memiliki rasa pamrih, haus pujian, riya dan lain sebagainya. Kerendahan hati kepada Sang Pencipta menumbuhkan keihklasan hati seorang hamba. Tidak ada niat duniawi dalam hatinya, hanya Allah SWT lah tempatnya untuk kembali dalam setiap urusan dan menggapai Ridho-Nya lillahitaala.
SUHERMI
ReplyDelete18709251007
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A
Keihklasan harus senantiasa mengiringi amal dan perbuatan kita, terutama dalam beribadah kepada Allah SWT. Tidak ada alat yang dapat mengukur tingkat keikhlasan dari setiap amal, ibadah dan perbuatan kita kecuali hati kita masing-masing dan Allah SWT. Awal dari keikhlasan yaitu niat. Dengan niat yang ikhlas tidak ada beban bagi kita dalam melakukan tindakan apa pun. Dengan niat yang ikhlas segala sesuatu hanya kita tujukan kepada Allah. Untuk itu sebaiknya ikhlas menjadi landasan awal bagi setiap niat dari perbuatan kita.
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dalam Elegi Ritual Ikhlas 6 telah disinggung tentang salah satu penghalang ikhlas, yakni penyakit hati (dalam hal ini sombong). Di sini dijelaskan lagi penghalang lainnya, yakni penyakit hati berupa riya’ atau suka pamer. Padahal, ibadah dilakukan semata-mata sebagai kewajiban, yang mesti dilakukan secara benar dan baik., dimulai dari niat. Munculnya sifat/sikap riya’ ini kadangkala tidak disadari oleh seseorang, tapi dipandang orang lain sebagai riya’. Bisa saja seseorang tidak bermaksud riya’ tapi dipandang oleh orang lain (seolah) sebagai riya’. Orang yang menilainya sebagai riya’, padahal tidak dimaksudkan seperti itu, bias jadi karena ada penyakit hati di dirinya, mudah su’udzon, iri hari, dan sebagainya. Hal ini tidak lepas dari godaan syaitan. Inilah mengapa pentingnya niat sebelum melakukan sesuatu untuk meminta perlindungan Allah dari godaan syaitan agar bias melaksanakan ibadah (atau pekerjaan apa pun) dengan ikhlas, benar, dan baik. Dengan adanya keikhlasan, godaan tersebut dapat diatasi karena ikhlas menutup pintu bagi syaitan.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Ardhya Handayani
ReplyDelete19701251015
S2 PEP A 2019
Ikhlas dapat dihadirkan dengan meluruskan niat, beribadah guna memperoleh ridha Allah. Terkadang kita sering merasa sudah memiliki niat yang baik, namun ada penyakit hati yang dapat menghalangi, salah satunya adalah riya’. Riya merupakan syirik kecil, ini mungkin masih sering ada dalam hati pribadi, ketika ingin terlihat baik di mata orang lain sehingga melupakan bahwa ibadah seharusnya didasarkan memperoleh ridha Allah. Untuk terhindar dari godaan syaitan adalah dengan meluruskan niat ibadah karena Allah (Ikhlas). Semoga pribadi selalu dapat belajar dan meluruskan niat untuk ikhlas dalam beribadah dan terhindar dari penyakit hati.
Hidayatul Wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Ikhlas dimulai dengan niat. Niat yang benar akan menuntun pada kebenaran dalam beribadah dengan diiringi komitmen. Dalam beribadah kita harus berkomitmen untuk niat taat dan mencari rida Allah semata. Setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkan. Beberapa penghalang ikhlas adalah riya dan godaan jin syaitan. Riya akan ibadah kita agar orang memuji kita, tetapi yang kita peroleh hanya pujian sesaat di dunia dan kerugian lainnya pahala yang berpindah pada orang yang menjadi tujuan riya kita. Godaan jin syaitan akan mampu membolak-balikan niat manusia. Satu hal yang yang tidak bisa digoda oleh jin syaitan orang-orang yang benar-benar ikhlas. Satu tujuan ibadah kita yaitu Allah. Tugas utama manusiab dunia adalah untuk beribadah kepada Allah.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A
Keikhlasan memang tidak bisa diukur oleh manusia. Dalam prakteknya keikhlasan tidak mudah untuk diterapkan. Meskipun demikian bukan berarti ikhlas tidak bisa diusahakan. Dalam penerapannya amalan kecil pun bisa menjadi besar karenanya. Dan sebaliknya amalan besar bisa menjadi kecil dengan ketiadaannya. Oleh karena itu penting kita mempelajari makna ikhlas agar tidak menimbulkan riya'.
Khintoko Intan Permatasari
ReplyDelete19701251020
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum wr.wb
Pembelajaran yang dapat diambil dari elegi di atas adalah cara menggapai hati yang ikhlas dengan cara meluruskan niat. Yang disebut dengan ikhlas adalah apa yang dikehendaki dari amal tiada lain karena ketaatan kepada-Nya. Hanya Allah Tujuan kita. Salah satu penghalang ikhlas adalah riya’. Menunaikan sebuah amalan hanya untuk mendapatkan pujian maka Allah menyuruh mereka yang berlaku Riya’ untuk mencari pahala amalnya kepada orang yang menjadi tujuan amal mereka. Sebagaimana diketahui bahwa Iblis selalu menggoda manusia untuk melanggar larangan Allah. Namun iblis tak berdaya menghadapi orang – orang yang ikhlas, dikarenakan orang yang ikhlas senantiasa meniatkan segala sesuatu perbuatan dan amalnya hanya untuk Allah. Maka tertutuplah pintu bagi Iblis untuk dapat menggoda oarng – orang yang ikhlas.
Sekar Hidayatun Najakh
ReplyDelete19701251007
S2 PEP A 2019
Assalamualaykum wr wb...
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia tidak lain adalah agar beribadah kepadaNya. Mengimani, tunduk dan patuh terhadap perintahNya adalah bentuk ibadah. Menjauhi segala apa yang menjadi laranganNya adalah bentuk ibadah. Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan banyak manusia, untuk melihat siapa-siapa yang layak menjadi sebenar-benar hambaNya maka harus ada ujian di dalam kehidupan di dunia sebelum kehidupan yang kekal. Maka, sebenar-benar manusia hidup adalah ujian. Dosa adalah bentuk ketidakikhlasan dari adanya hidup. Kontradiktif dari pahala adalah bentuk keikhlasan dari adanya ujian.
Terimakasih Prof.
Ngaenun Nangim
ReplyDelete19709251058
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Ikhlas terjadi dimana hati, pikiran, dan langkah berjalan seimbang dan saling meyakinkan. Ikhlas dalam beribadah mengantarkan pada kenyamanan dalam menjalankan setiap ritual ibadah. Saat kenyamanan itu dirasakan, maka kerinduan untuk senantiasa menjalankan ibadah akan melanda hati manusia. Ikhlas hati dalam artian ikhlas sedalam-dalam nya dan seluas-luasnya membutuhkan niat dan motivasi yang kuat. Hal ini karena hati manusia sangatlah mudah untuk dibolak-balikan. Sekarang ikhlas, nanti tidak. Kemarin ikhlas, besok tidak. Karenanya, manusia perlu senantiasa memohon diberikan samudara keikhlasan pada Tuhan agar manusia bisa menggapai ikhlas.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kunci dalam menjalankan ibadah adalah keikhlasan hati kita. Keikhlasan adalah bagaimana kita melakukan semuanya hanya karena Allah SWT. Kunci diterimanya amalan kita sebagai hamba Allah SWT adalah keikhlasan kita dalam menjalankan ibadah kita kepada Allah SWT. Namun, salah satu penghalang keikhlasan adalah riya. Riya adalah apabila kita menjalankan ibadah hanya karena mengharap pujian dari orang lain. Perbuatan riya ini dapat mengurangi pahala kita kepada Allah SWT. Sehingga, kita seharusnya senantiasa meluruskan niat kita dalam beribadah hanya untuk Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A
Niat yang benar akan menentukan kebenaran beribadah. Oleh karena itu dalam beribadah harus dilandasi dengan niat yang ikhlas. Keikhlasan merupakan tolak ukur diterima atau tidaknya suatu ibadah. Dengan kata lain dalam beribadah dan beramal kita hanya meniatkan untuk taat kepada Allah SWT dan menjalankan kewajiban yang ditetapkan oleh-Nya kepada kita. Salah satu penghalang dari berbuat ikhlas adalah riya’ atau menjalankan ibadah atau kebaikan karena ingin mendapatkan pujian atau pengakuan dari makhluk lain, bukan karena Allah.
Heriansyah
ReplyDelete19701261017
S3 PEP 2019
Manusia sebagai “hewan berkesadaran”, memiliki insting hewani seperti hasrat untuk menang, bekuasa dan lain sebagainya, sebagaimana hewan. Tetapi dengan berkesadaran, ada aspek naluri yang membangun kesadarannya, yaitu hati dan akal. Hati yang diamksud adalah hati yang ikhlas. Hati yan ikhlas adalah hati yan terhindar dari penyakit hati super berbahaya, yakni sombong, riya’ dan dengki. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan hati yang ikhlas harus diawali dengan mendiagnosis penyakit hati tersebut. Ibarat dokter yang harus mendiagnosis penyebab penyakit sebelum memberikan obat.
Fitria Restu Astuti
ReplyDelete19709251069
S-2 Pendidikan Matematika D 2019
Dari artikel elegi ritual ikhlas kali ini saya belajar bahwa salah satu penghalang ikhlas adalah riya. Riya adalah apabila kita menunaikan sebuah amalan hanya untuk mendapatlkan pujian dari makhluk. Sebagai contoh semisal kita sholat di suatu masjid dengan sangat khusyu’ semata-mata agar terlihat seperti ahli ibadah di mata orang lain sedangkan saat kita sholat sendiri seolah-olah sudah sangat hafal dengan bacaannya dan dengan Gerakan yang sangat cepat.