Apr 19, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat




Oleh Marsigit

Ass karena pentingnya isi dan pesan dari elegi berjudul Forum Tanya Jawab 53: Dialog Filsafat, maka berikut saya tayangkan kembali dan saya beri judul baru seperti di atas. Selamat membaca, semoga menambah pencerahan baru. Amin


Metafisika Filsafat

Oleh Marsigit

Orang tua berambut putih:
Wahai para elegi, berat rasanya aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.

Para elegi:
Wahai orang tua berambut putih, janganlah engkau merasa ragu untuk menyampaikan sesuatu kepadaku. Berbicara lugaslah kepadaku, jangan sembunyikan identitasmu, dan jangan sembunyikan pula maksudmu.

Orang tua berambut putih:
Sudah saatnya aku menyampaikan bahwa saatnya kita berpisah itu juga sudah dekat. Mengapa? Jika aku terlalu lama dalam elegi maka bukankah engkau itu akan segera menjadi mitos-mitosku. Maka aku juga enggan untuk menyebut sebagai orang tua berambut putih. Aku juga ingin menanggalkan julukanku sebagai orang tua berambut putih. Bukankah jika engkau terlalu lama menyebutku sebagai orang tua berambut putih maka engkau juga akan segera termakan oleh mitos-mitosku. Ketahuilah bahwa orang tua berambut putih itu adalah pikiranku. Sedangkan pikiranku adalah diriku. Sedangkan diriku adalah Marsigit. Setujukah?

Para elegi:
Bagaimana kalau aku katakana bahwa Marsigit adalah pikirannya. Sedangkan pikirannya adalah ilmunya. Sedangkan ilmunya itu adalah orang tua berambut putih.

Marsigit:
Maafkan aku para elegi, bolehkah aku minta tolong kepadamu. Aku mempunyai banyak murid-murid. Apalagi mereka, sedangkan engkau pula akan segera aku tinggalkan. Maka murid-muridku juga akan segera aku tinggalkan. Mengapa aku akan segera meninggalkanmu dan meninggalkan murid-muridku? Itulah suratan takdir. Jika para muridku mengikuti jejakku maka dia melakukan perjalanan maju. Sedangkan jika aku tidak segera meninggalkan muridku maka aku aku akan menghalangi perjalanannya. Aku harus member jalan kepada murid-muridku untuk melenggangkan langkahnya menatap masa depannya.

Mahasiswa:
Maaf pak Marsigit. Saya masih ingin bertanya. Bagaimanakah menerapkan filsafat dalam kehidupan sehari-hari?

Marsigit:
Filsafat itu meliputi semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Padahal dirimu itu termasuk yang ada. Maka dirimu itu adalah filsafat. Sedangkan kehidupan sehari-hari itu juga meliputi yang ada dan yang mungkin ada, maka kehidupan sehari-hari itu adalah filsafat. Sedangkan pertanyaanmu itu disamping telah terbukti ada, maka pertanyaan itu adalah awal dari ilmumu. Maka untuk menerapkan filsafat dalam kehidupan sehari-hari gunakanlah metode menterjemahkan dan diterjemahkan.

Mahasiswa Pendidikan Matematika:
Wahai Pak Marsigit, apakah sebenarnya filsafat pendidikan matematika itu? Dan apa bedanya dengan filsafat matematika? Dan apa pula bedanya dengan matematika?

Marsigit:
Pengertian matematika itu ada banyak sekali, sebanyak orang yang memikirkannya. Secara implicit, menurut Socrates matematika adalah pertanyaan, menurut Plato matematika adalah ide, menurut Arstoteles, matematika adalah pengalaman, menurut Descartes matematika adalah rasional, menurut Kant matematika adalah sintetik a priori, menurut Hegel matematika itu mensejarah, menurut Russell matematika adalah logika, menurut Wittgenstain matematika adalah bahasa, menurut Lakatos matematika adalah kesalahan, dan menurut Ernest matematika adalah pergaulan.

Mahasiswa Pendidikan Sain:
Maaf P Marsigit, saya ingin bertanya apakah perbedaan Sain, Filsafat Sain dan Filsafat Pendidikan Sain?

Marsigit:
Menurutku, pengertian Sain merentang pada dimensinya. Pada tataran Spiritual, Sain adalah Rakhmat dan Karunia Tuhan. Pada tataran Filsafat atau tataran Normatif, Sain adalah sumber-sumber ilmu, macam-macam ilmu dan pembenaran ilmu. Maka pada tataran Filsafat atau Normatif, Sain adalah Pikiran Para Filsuf; dia meliputi metode berpikir dan pembenarannya. Pada tataran Filsafat maka Sain itu tidak lain tidak bukan adalah Epistemologi itu sendiri. Pada tataran Formal, Sain adalah berbagai macam ilmu pengetahuan yang merupakan ilmu-ilmu bidang atau ilmu-ilmu cabang. Pada tataran Formal, umumnya Sain bersifat positive dengan metode utamanya adalah metode ilmiah. Sedangkan pada tataran Material, maka Sain merupakan teknologi (terapan) yang menghasilkan karya-karya atau produk yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, termasuk kebutuhan melakukan eksplorasi alam semesta. Sedangkan Filsafat Sain berusaha merefleksikan kerja dan karya para ilmuwan (saintis); mengapa dan bagaimana mereka menemukan suatu temuan, menghasilkan suatu produk dan dampak-dampaknya. Filsafat Pendidikan Sain berusaha merefleksikan Pendidikan Sain dalam konteks Ruang danWaktunya. Obyek dari Filsafat Pendidikan Sain adalah semua yang ada dan yang mungkin ada dalam Pendidikan Sain. Jadi obyeknya bisa meliputi Guru Sain, Metode Mengajar sain, Siswa Belajar Sain, Evaluasi Pembelajaran sain, Sumber Belajar Sain, dst.

Mahasiswa:
Wahai Pak Marsigit, tetapi aku tidak pernah menemukan semua ungkapanmu itu dalam buku-buku referensi primer?

Marsigit:
Ungkapan-ungkapanku itu adalah kualitas kedua atau ketiga. Kualitas kedua atau ketiga itu merupakan hasil refleksi. Filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui kajian metafisik.

Mahasiswa:
Apa pula yang dimaksud metafisik?

Marsigit:
Metafisik adalah setelah yang fisik. Maksudnya adalah penjelasanmu tentang segala sesuatu. Jadi jika engkau sudah berusaha menjelaskan sesuatu walaupun sangat sederhana, maka engkau telah melakukan metafisik. Maka dirimu itulah metafisik.

Mahasiswa Pendidikan Matematika:
Lalu apa bedanya matematika dengan filsafat matematika?

Marsigit:
Untuk matematika 3+5 = 8 itu sangat jelas dan final, dan tidak perlu dipersoalkan lagi. Mengapa karena matematika itu adalah meneliti. Jadi 3+5=8 itu dapat dipandang sebagai hasil penelitian matematika yang sangat sederhana dan terlalu sia-sia untuk mempersoalkan. Tetapi bagi filsafat kita berhak bertanya mengapa 3+5=8. Mengapa? Karena filsafat itu refleksi. Ketahuilah 3+5=8 itu, bagi filsafat, hanya betul jika kita mengabaikan ruang dan waktu. Tetapai selama kita masih memperhatika ruang dan waktu maka kita bias mempunyai 3 buku, 3 topi, 3 hari, dst…5 pensil, 5 pikiran, 5pertanyaan, dst…Maka kita tidak bisa mengatakan 3pensil +5 topi = 8 topi, misalnya.

Mahasiswa Pendidikan Matematika dan Mahasiswa Pendidikan Sain
Lalu apa relevansinya mempelajari filsafat dengan Pendidikan Matematika atau Pendidikan sain?

Marsigit:
Pendidikan itu dapat diibaratkan sebagai gerbong kereta api. Demikian juga pendidikan matematika atau pendidikan sain. Filsafat itu dapat diibaratkan sebagai helicopter pengawal gerbong KA. Para pendidik, atau guru atau praktisi kependidikan jika tidak pernah mempelajari filsafat pendidikan atau filsafat pendidikan matematika atau filsafat pendidikan sain, mereka itu ibarat penunmpang KA tersebut. Maka bagaimana mungkin penumpang KA bisa mengetahui semua aspek sudut-sudut gerbong KA dalam perjalanannya. Maka filsafat pendidikan matematika atau filsafat pendidikan sain itu ibarat seorang penumpang KA itu keluar dari gerbong KA, kemudian keluar naik helicopter untuk mengikuti dan memonitor laju perjalanan KA itu. Maka orang yang telah mempelajari filsafat pendidikan matematika atau filsafat pendidikan sain jauh lebih kritis dan lebih dapat melihat dan mampu mengetahui segala aspek pendidikan matematika atau pendidikan sain..

Mahasiswa:
Aku bingung dengan penjelasanmu itu. Bisakah engkau memberikan gambaran yang lebih jelas?

Marsigit:
Filsafat itu adalah refleksi. Maka filsafat pendidikan matematika adalah refleksi terhadap pendidikan matematika, meliputi refleksi terhadap semua yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika. Padahal pendidikan matematika itu meliputi guru, matematika, murid, ruang, kegiatan, alat dst..banyak sekali. Padahal guru itu mempunyai sifat yang banyak sekali. Jadi ada banyak sekali yang perlu direfleksikan. Maka dalam filsafat pendidikan matematika, tantanganmu adalah bagaimana engkau bisa memperbincangkan semua obyek-obyeknya. Maksud meperbincangkan adalah menjelaskan semua dari apa yang dimaksud dengan semua yang ada dan yang mungkin ada dalam pendidikan matematika. Jelaskanlah apa arti bilangan phi? Jelaskanlah apa hakekat siswa diskusi? Jelaskan apa hakekat LKS? Jelaskan apa hakekat media pembelajaran matematika? Itu semua merupakan pekerjaan filsafat pendidikan matematika? Maka bacalah elegi-elegi itu semua, maka niscaya engkau akan bertambah sensitive terhadap pendidikan matematika. Sensitivitasmu terhadap pendidikan matematika itu merupakan modal dasar bagi dirimu agar mampu merefleksikannya. Hal yang demikian tentu berlaku untuk Filsafat Pendidikan Sain.

Mahasiswa:
Apakah filsafat itu meliputi agama?

Marsigit:
Filsafat itu olah pikir. Sedangkan agama itu tidak hanya olah pikir tetapi meliputi juga olah hati. Pikiranku tidak dapat memikirkan semua hatika. Artinya filsafat tidak mampu menjelaskan semua keyakinanku.

Mahasiswa:
Apa yang engkau maksud dengan jebakan filsafat?

Marsigit:
Jebakan filsafat itu artinya tidak ikhlas, tidak sungguh-sungguh, palsu, menipu, pura-pura, dsb. Maka jika engkau mempelajari filsafat hanya untuk mengejar nilai, itu adalah jebakan filsafat. Jika para guru peserta pelatihan, kemudian enggan melaksanakan hasil-hasil pelatihan setelah selesai pelatihan, itu adalah jebakan filsafat. Jika engkau pura-pura disiplin maka itu jebakan filsafat. Maka bacalah lagi elegi jebakan filsafat.

Mahasiswa:
Apa pantangan belajar filsafat?

Marsigit:
Belajar filsafat itu tidak boleh sepotong-sepotong. Kalimat-kalimat filsafat juga tidak bisa diambil sepenggal-penggal. Karena jika demikian maka tentu akan diperoleh gambaran yang tidak lengkap. Pantangan yang lain adalah jangan gunakan filsafat itu tidak sesuai ruang dan waktunya. Jika engkau bicara dengan anak kecil perihal hakekat sesuatu maka engkau itu telah menggunakan filsafat tidak sesuai dengan ruang dan waktunya.

Mahasiswa:
Apa tujuan utama mempelajari filsafat?

Marsigit:
Tujuan mempelajari filsafat adalah untuk bisa menjadi saksi. Mempelajari filsafat pendidikan matematika untuk menjadi saksi tentang pendidikan matematika. Tidaklah mudah menjadi saksi itu. Jika ada seminar tentang pendidikan matematika, tetapi engkau tidak ikut padahal mestinya engkau bisa ikut, maka engkau telah gagal menjadi saksinya pendidikan matematika. Itu hanyalah satu contoh saja. Jika ada perubahan kurikulum tentang pendidikan matematika dan engkau tidak menyumbangkan pemikiranmu padahal engkau mestinya bisa, maka engkau telah kehilangan kesempatanmu menjadi saksi. Jika ada praktek-praktek pembelajaran matematika yang tidak sesuai dengan hakekat matematika dan engkau tidak menyumbangkan pemikiranmu maka engkau telah gagal menjadi saksi. Tentu hal yang demikian berlaku untuk Filsafat Pendidikan Sain.

Mahasiswa:
Wahai Pak Marsigit, kenapa engkau melakukan ujian-ujian untuk kuliah Filsafat Ilmu? Padahal aku sangat ketakutan dengan ujian-ujian.

Marsigit:
Ujian itu ada dan jika keberadaannnya tersebar sampai kemana-mana untuk berbagai kurun waktu maka mungkin ujian itu termasuk sunatullah. Maka aku mengadakan ujian itu juga dalam rangka menjalani suratan takdir. Padahal bagiku tidaklah mudah untuk mengujimu, karena akan sangat berat mempertangungjawabkannya.

Mahasiswa:
Kenapa bapak kelihatan berkemas-kemas mau meninggalkanku?

Marsigit:
Aku tidak bisa selamanya bersamamu. Paling tidak itu fisikku, tenagaku, energiku, ruangku dan waktuku. Tetapi ada hal yang tidak dapat dipisahkan antara aku dan engkau, yaitu ilmuku dan ilmumu. Diantara ilmuku dan ilmuku ada yang tetap, ada yang sama, ada yang. Tetapi komunikasi kita tidak hanya tentang hal yang sama. Kita bisa berkomunikasi tentang kontradiksi kita masing-masing dan kebenaran kita masing-masing.

Mahasiwa:
Apa bekalku untuk berjalan sendiri tanpa kehadiranmu?

Marsigit:
Ketahuilah bahwa akhir dari pertemuan kita dalam ruang dan waktu yang ini, adalah awal dari perjuangan kita masing-masing. Engkau semua akan memasukki hutan rimbanya kehidupan yang sebenarnya di masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan matematika. Ketahuilah salah satu hasil yang engkau peroleh dari belajar filsafat adalah kemerdekaan berpikir, kemandirian, keterampilan dan daya kritis, serta keteguhan hati. Itulah bekal yang engkau miliki. Selalu berusaha tingkatkanlah dimensi pikiran dan hatimu, dengan cara menterjemahkan dan diterjemahkan.

Mahasiswa:
Bagaimana tentang elegi-elegimu itu?

Marsigit:
Bacalah elegi-elegi itu. Itu adalah karya-karyaku yang semata-mata aku berikan kepadamu. Tetapi bacalah elegi-elegi dengan daya kritismu, karena engkau telah paham bahwa setiap kata itu adalah puncaknya gunung es. Maka sebenar-benar ilmumu adalah penjelasanmu tentang kata-kata itu.

Mahasiswa:
Bagaimana dengan elegiku?

Marsigit:
Buatlah dan gunakan elegi itu sebagai latihan untuk memperbincangkan yang ada dan yang mungkin ada. Tetapi gunakan dia itu sesuai dengan ruang dan waktunya. Sebenar-benar tantanganmu itu bukanlah elegi, tetapi adalah kemampuanmu menjelaskan semua yang ada dan yang mungkin ada dari pendidikan matematika. Sedangkan tugasmu adalah bagaimana murid-muridmu juga mampu mengetahui dan menjelaskan yang ada dan yang mungkin ada dari matematika sekolah yang mereka pelajari. Jika engkau ingin mengetahui dunia, maka tengoklah pikiranmu. Maka dunia matematika itu adalah pikiran siswa. Jadi matematika itu adalah siswa itu sendiri. Motivasi adalah siswa itu sendiri. Apersepsi adalah siswa itu sendiri. Maka berhati-hatilah dan bijaksanalah dalam mengelola tugas-tugasmu. Tugas-tugasmu adalah kekuasaanmu. Maka godaan yang paling besar bagi orang yang berkuasa adalah menggunakan kekuasaanmu. Padahal sifat dari kekuasaanmu itu selalu menimpa dan tertuju kepada obyek kekuasaanmu. Siapakah obyek kekuasaanmu itu. Tidak lain tidak bukan adalah murid-muridmu. Tiadalah daya dan upaya bagi murid-muridmu itu dalam genggaman kekuasaanmu kecuali hanya bersaksi kepada rumput yang bergoyang. Tetapi ingatlah bahwa suara rumput itu suara Tuhan. Maka barang siapa menyalahgunakan kekuasaan, dia itulah tergolong orang-orang yang berbuat dholim. Maka renungkanlah.

Mahasiswa:
Terimakasih pak Marsigit.

Marsigit:
Maafkan jika selama ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Pakailah yang baik dariku, dan campakkan yang buruk dariku. Semoga kecerdasan pikir dan kecerdasan hati senantiasa menyertaimu. Semoga kita semua selalu mendapat rakhmat dan hidayah dari Allah SWT. Amien.

Selamat berjuang.

42 comments:

  1. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
    Filsafat merupakan refleksi. Jadi dengan kajian metafisiklah untuk mengetahuinya. Metafisik merupakan penjelasan mengenai segala sesuatu meskipun penjelasan yang sederhana. Dari situ dapat kita ketahui bersama bahwasanya filsafat merupakan refleksi yang dapat diketahui melalui penjelasan mengenai segala sesuatu meskipun penjelasan yang sederhana. Lalu muncullah pertanyaan dalam diri saya “Apakah semua penjelasan kita apapun bentuknya itu bisa dikatakan sebagai filsafat? Padahal bisa saja kita asal-asal saja dalam menjelaskan segala sesuatunya, kita bisa saja menjelaskan dari segi psikolog, lalu bagaimana kita tahu bahwasanya yang dijelaskan itu adalah penjelasan yang secara filsafat? Bagaimana cara kita membedakannya?” Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  2. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Filsafat adalah ilmu olah pikir dimana objeknya adalah yang ada dan yang mungkin ada. Dan dirimu sendiri ada maka dirimu adalah filsafat. Begitu juga dengan kehidupan, ilmu, pertanyaan dan yang lainnya. Dari belajar filsafat semoga saya mampu untuk menggunakannya dengan baik dalam kehidupan. Sedangkan metafisik adalah setelah yang fisik. Jadi metafisik filsafat adalah penjelasan segala sesuatu tentang filsafat.

    ReplyDelete
  3. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Filsafat meliputi semua yang ada dan yang mungkin ada. Semua yang ada dan yang mungkin ada dalam filsafat adalah olah rasa dan olah pikir yang dapat kita refleksikan. Filsafat yang dituangkan ke dalam bentuk elegi-elegi kiranya dapat membantu kita dalam memperpincangkan dan menjelaskan segala yang ada dan yang mungkin ada. Penjelasan yang kita buat dalam setiap elegi adalah wujud dari ilmu yang kita miliki.

    ReplyDelete
  4. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Lingkup atau objek kajian dari filsafat meliputi yang ada maupun yang mungkin ada. Tujuan kita mempelajari fisafat yaitu meningkatkan pemikiran yang kita miliki mengenai yang ada dan yang mungkin ada. Untuk dapat menggapai hal tersebut, maka dalam mempelajari filsafat kita dituntut untuk belajar tidak setengah-setengah. Selain itu ketika kita menggunakan filsafat harus menyesuaikan terhadap ruang dan waktunya. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadinya kesalahpahaman dalam berfilsafat.

    ReplyDelete
  5. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan/ pemikiran manusia yang meliputi semua yang ada ada dan yang mungkin ada yang memiliki peran penting dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Berfilsafat berarti olah berpikir, filsafat menghendaki olah pikir yang sadar, yang berarti teliti dan teratur. Berarti bahwa manusia menugaskan pikirnya untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum-hukum yang ada, berusaha menyerap semua yang bersal dari alam, baik yang berasal dari dalam dirinya atau diluarnya.

    ReplyDelete
  6. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Usaha untuk menjelaskan sesuatu walaupun sangat sederhana itu sama halnya sedang melakukan metafisik. Metafisik bermula dari pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai filsafat. Bisa mengenai pantangan belajar filsafat, obyek kajian filsafat, jebakan filsafat, dan lain sebagainya. Penjelasan yang digunakan untuk menjawab setiap pertanyaan diharapkan dapat benar-benar membuat penanya paham. Menjelaskan sesuatu harus sesuai dengan ruang dan waktu. Jangan sampai menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang ilmiah kepada anak kecil, karena mereka tidak akan paham, sehingga kita juga harus dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan ruang dan waktunya.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  7. Jefri Mailool
    PPs S3 PEP 18701261002

    Metafisika berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. proses ini berkaitan dengan bagaimana penjelasan-penjelasan tentang realitas yang dimaksud. dan yang tampak dari relitas tersebut bukanlah yang sesungguhnya melainkan yang ada dibalik realitas tersebut. objek dari filsafat itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada, maka metafisika juga merupakan bagian dari filsafat.

    ReplyDelete
  8. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
    Filsafat itu meliputi semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Dalam kehidupan sehari-hari juga terdiri dari ada dan yang mungkin ada. Diri kita sendiri termasuk yang ada. Jadi filsafat itu terdapat dalam diri sendiri, sekeliling kita dan dalam kehidupan sehari-hari.Sebenar-benarnya filsafat adalah dirimu sendiri. Seperti pengertian dari matematika. Pengertian matematika itu ada banyak sekali, sebanyak orang yang memikirkannya. Setiap ahli memiliki pemikiran sendiri untuk mendefinisikan pengertian Matematika.

    ReplyDelete
  9. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
    Saya sangat tertarik dengan pernyataan "Sebenar-benar tantanganmu itu bukanlah elegi, tetapi adalah kemampuanmu menjelaskan semua yang ada dan yang mungkin ada dari pendidikan matematika. Sedangkan tugasmu adalah bagaimana murid-muridmu juga mampu mengetahui dan menjelaskan yang ada dan yang mungkin ada dari matematika sekolah yang mereka pelajari". Sebagai seorang guru dan calon guru bagaimana kita mengajarkan ilmu kepada murid-murid. Memberi pembelajaran yang bermakna dan memberikan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan setiap murid melalui matematika.

    ReplyDelete
  10. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Sperti yang telah diketahui, bahwa filsafat merupakan bentuk refleksi terhadap sesuatu hal. Biila ingin mengetahui metafisik terhadap bidang ilmu lain, diperlukan kajian dalam filsafat yang mempelajari hiruk pikuk ilmu tersebut. Sehingga diperlukan fokus belajar filsafat agar ilmu yang diperoleh menjadi penuh dan bisa memenuhi kuota untuk bidang ilmu lainnya yang ingin dipelajari dengan cara filsafat. Faktor-faktor lain yang menjadi pendukung metafisik filsafat yaitu para pemain yang menjalankannya, mereka juga perlu diperlakukan dengan metode filsafat yang akan membuat mereka berlaku seperti layaknya seorang filsuf.

    ReplyDelete
  11. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Metafisika merupakan salah satu cabang filsafat untuk mengetahui disebalik fisik, atau untuk mengetahui hakikat keber-ADA-an beserta realitas yang ada disebalik keberadaan itu. Filsafat metafisik sangat erat kaitannya dengan pembelajaran dikelas. Salah satu contoh konkrit kaitannya disini ialah misal didalam kelas siswa SD menunjukkan ADA nya sikap yang suka bermain dan tidak fokus dalam belajar. Tentu guru harus memahami realitas apa yang terjadi dibalik ADA nya sikap anak yang seperti itu. Metafisiknya ialah bahwa memang dunia anak-anak ranahnya masih dunia bermain belum mengerti sepenuhnya tentang kedewasaan dalam belajar, maka jika dipaksakan untuk dewasa dalam belajar itulah sebenar-benar memaksakan ruang dan waktunya. Contoh ini sebagai salah satu contoh metafisika khusus yaitu psikologi kaitannya dalam pembelajaran.
    Adanya contoh ini kemudian menunjukkan kepada kita semua sebagai calon guru pentingnya belajar filsafat secara mendalam dan meluas sebagai salah satu pendukung kita dalam mengajar.

    ReplyDelete
  12. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Dalam berfilsafat, ada yang namanya jebakan filsafat dimana seseorang bisa memiliki sifat tidak ikhlas, menipu, pura-pura, tidak sungguh-sungguh, palsu, dsb. Seperti halnya para mahasiswa yang datang ke blog ini pasti memiliki tujuan-tujuan tertentu. Ada yang bertujuan untuk mencari ilmu karena ingin mengetahui bagaimana pola pikir Pak Marsigiti tentang filsafat tapi ada juga mahasiswa yang memiliki tujuan hanya untuk mencari nilai. Hal-hal klasik semacam itu juga sudah merupakan jebakan filsafat dimana mahasiswa dapat melakukan komen tanpa membaca artikel dan ada juga yang hanya mengedit dari komentar-komentar yang ada. Hal semacam itu merupakan bentuk dari ketidak ikhlasan karena semata-mata hanya ingin mendapatkan nilai tanpa adanya pengalaman belajar yang bermakna dan melekat dalam pikiran dan hati nurani.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  13. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Filsafat adalah refleksi dasi semua yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat adalah olah pikir manusia untuk memikirkan objek filsafat. Dalam belajar filsafat kita harus belajar secara total dan menyeluruh. Seringkali siswa yang belajar filsafat masuk dalam jebakan filsafat yaitu belajar dengan tidak ikhlas dan tidak sungguh-sungguh. Motivasi belajar filsafat adalah untuk dapat berpikir secara intensif dan ekstensif dengan maksud membentuk pribadi yang lebih bijak dalam menanggaoi suatu masalah. Bukan hanya belajar secara formal yang sering menggiring siswa masuk dalam jebakan filsafat.

    ReplyDelete
  14. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Dalam berfilsafat ketika kita menemukan kendala dalam menemukan suatu pemahaman, maka kemungkinan kendala tersebut ada dalam diri kita sendiri. Bagaimanakah diri kita dalam berfilsafat tentang pendidikan matematika, apakah sudah mampu atau belum. Hal tersebut dapat menjadi evaluasi bagi diri kita. Dalam filsafat pendidikan matematika pun sama, mempunyai objek yang ada dan mungkin ada untuk kita temukan. Seperti yang telah dipaparkan oleh Bapak Marsigit, bahwa sebenar benarnya filsafat adalah diri kita sendiri. Maka dalam mencapai makna filsafat tersebut kita dapat berusaha menjadi diri yang mampu berfilsafat

    ReplyDelete
  15. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Matematika merupakan bahasa dalam bentuk lambang-lambang. Matematika dapat mengembangkan bahasa verbal secara kuantitatif. Matematika menjelaskan berat dengan lebih spesifik, misalnya berat buku 500 gram. Matematika adalah meneliti dan hasil refleksi. Pendidikan matematika merupakan refleksi dari pendidikan matematika. Dalam elegi tersebut, Prof Marsigit sebagai pendidik mahasiswa meberikan ilmu sebagai bekal mahasiswa menghadapi dunia karena tidak selamanya Prof Marsigit akan menemani mahasiswa. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat mandiri dan merdeka dalam berpikir.

    ReplyDelete
  16. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Kedudukan metafisika dalam filsafat ilmu sangat kuat. Metafisika merupakan bagian falsafah tentang hakikat yang ada di balik yang nampak. Hakikat tersebut biasanya bersifat abstrak dan di luar jangkauan pengalaman manusia biasa. Metafisika secara prinsip mengandung konsep kajian tentang sesuatu yang bersifat rohani dan tidak dapat diterangkan dengan kaidah penjelasan yang ditemukan dalam ilmu yang lain. Kontribusi metafisika terletak pada awal terbentuknya paradigma ilmiah. Metafisika mengajarkan cara berpikir yang serius, terutama dalam menjawab problem yang bersifat teka-teki, sehingga melahirkan sikap dan rasa ingin tahu yang mendalam. Metafisika mengajarkan sikap open-ended, sehingga hasil sebuah ilmu selalu terbuka untuk temuan dan kreativitas baru.

    ReplyDelete
  17. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Seperti yang disampaikan dalam elegi ini, metafisika merupakan penjelasan pada setiap objek yang ada dan yang mungkin ada. Itulah pentingnya belajar filsafat. Filsafat mengajak untuk mengetahui banyak hal, lebih sopan terhadap ruang dan waktu dan juga meningkatkan sensitivitas sehingga mampu merefleksikan dan mengkritisi segala sesuatu. Setelah belajar filsafat, mahasiswa diharapkan lebih mandiri dan mampu berpikir kritis dengan cara menterjemahkan dan diterjemahkan. Seperti halnya ketika menjadi seorang guru, guru tidak hanya pasif melakasanakan tugasnya, tetapi mampu memberikan masukan dan pengembangan demi memberdayakan murid sehingga dapat meningkatan kualitas pendidikan. Hal itu memuat banyak hal, meliputi semua yang ada dan yang mungkin ada di dalam pendidikan.

    ReplyDelete
  18. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Metafisik merupakan penjelasan terhadap sesuatu. Metafisik digunakan untuk mempermudah suatu penjelan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Mempelajari filsafat diperlukan adanya metafisik untuk menyederhanakan bahasa filsafat yang rumit. Metafisik filsafat bisa berupa pengandaian, penyederhanaan bahasa, maupun perumpamaan terhadap suatu objek yang mana hal tersebut dapat diungkapkan melalui elegi-elegi. Setelah membaca artikel diatas saya rasa metafisik filsafat ini dapat membantu orang awam seperti saya untuk menerjemahkan bahasa-bahasa fisafat yang rumit sehingga kita dapat memahami dan mensinkronisasikan hal tersebut ke dalam pegetahuan-pengetahuan yang berfilsafat.

    ReplyDelete
  19. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Filsafat adalah refleksi, maka filsafat pendidikan matematika adalah refleksi terhadap pendidikan matematika. Sebagai seorang guru, maka kita perlu mempelajari filsafat pendidikan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan ketika kita mempelejari filsafat pendidikan, maka, kita bisa merefleksikan pendidikan matematika. Dengan adanya refleksi pendidikan matematika, maka, kita bisa mengetahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang perlu ditingkatkan.

    ReplyDelete
  20. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Metafisika filsafat
    Elegi ini merupakan gabungan dari elegi-elegi sebelumnya.
    Sempat saya berpikir, apa yang hubungan filsafat dengan matematika, hingga saya membaca elegi Bapak tentang perumpaman orang di kereta, jika kita tetap berada dikereta kita tidak akan bisa melihat keseluruhan yang ada dikereta, dan perumpamaan orang yang belajar filsafat adalah orang yang naik helicopter kemudian dapat melihat keseluruhan kereta dari helicopter itu. Jujur, yang dapat saya tangkap adalah bahwa dengan belajar filsafat kita bisa memandang matematika lebih luas lagi dan lebih rinci lagi (seperti orang dalam helicopter) dari sebelum mengetahui filsafat.
    Dan saat membaca cerita helicopter itu lagi, pemikiran saya tetap sama. Namun saat ini saya rasa, saya belum menjadi seperti orang yang berada di helicopter itu, saya masih miskin dalam mengetahui dan memahami matematika juga filsafat.
    Apakah ada yang salah dalam proses berfilsafat saya Prof? dan apakah itu tanda bahwa saya berpotensi tersesat?

    ReplyDelete
  21. Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018

    Mempelajari filsafat sangat dibutuhkan perenungan yang cukup mendalam, karena filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada menyesuaikan ruang waktu..Metafisik merupakan penjelasan terhadap sesuatu. Metafisik berusaha menjelaskan filsafat untuk bisa dipahami, untuk mempermudah suatu penjelan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Filsafat yang relative rumit untuk dimegerti dan dipahami memerlukan metafisik untuk mengurai kerumitan itu..

    ReplyDelete
  22. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Metafisika filsafat itu adalah objek yang mungkin ada dan objek yang ada. Disebut metafisik karena filsafat adalah olah pikir yang ada dan mungkin ada. Olah pikir dari refleksi diri dari bagaimana memikirkan yang ada dan mungkin ada. Objek yang ada dan mungkin ada dapat diintensifkan dan diekstensikan sesuai dengan ruang dan waktu kita. Karena pada ruang dan waktu yang tepat akan menjadikan ada yang belum ada.

    ReplyDelete
  23. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Filsafat adalah olah piker. Objek filsafat meliputi segala yang ada dan yang mungkin ada. Metode yang digunakan dalam berfilsafat adalah menterjemahkan dan diterjemahkan. Setiap apa yang terlihat atau setiap kata yang terucap adalah puncak gunung es. Sementara dasar gurung es adalah segala penjelasan-penjelasan atau terjemahan dari apa yang tampak atau apa yang terucap tersebut.

    ReplyDelete
  24. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Filsafat sangat penting bagi kehidupan. Filsafat mengajarkan kita untuk senantiasa menggunakan hati dan pikiran kita dalam bertindak. Filsafat juga mengajarkan bagaimana menerapkan segala sesuatu sesuai dengan ruang dan waktunya. Inilah salah satu bekal kehidupan yang dapat diterapkan dalam dunia yang sesungguhnya.
    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  25. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Belajar filsafat itu tidak boleh sepotong-sepotong. Kalimat-kalimat filsafat juga tidak bisa diambil sepenggal-penggal. Karena jika demikian maka tentu akan diperoleh gambaran yang tidak lengkap. Pantangan yang lain adalah jangan gunakan filsafat itu tidak sesuai ruang dan waktunya. Tujuan mempelajari filsafat adalah untuk bisa menjadi saksi. Mempelajari filsafat pendidikan matematika untuk menjadi saksi tentang pendidikan matematika. Jika ada seminar tentang pendidikan matematika, tetapi engkau tidak ikut padahal mestinya engkau bisa ikut, maka engkau telah gagal menjadi saksinya pendidikan matematika. Jika ada perubahan kurikulum tentang pendidikan matematika dan engkau tidak menyumbangkan pemikiranmu padahal engkau mestinya bisa, maka engkau telah kehilangan kesempatanmu menjadi saksi.

    ReplyDelete
  26. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B
    Assalamualaikum wr wb
    Elegi ini juga mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada Allah SWT. Dari hati dengan penuh keikhlasan menyebut dan menganggungkan Allah. Jika di dalam hati kita selalu menyebut nama Allah, hal tersebut akan membantu kita membatasi diri untuk tidak berbuat dosa, untuk selalu berprilaku benar sesuai dengan kata hati.

    ReplyDelete
  27. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Belajar filsafat adalah belajar olah pikir yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat merupakan hasil pemikiran para filsuf. Metafisika filsafat dapat dilihat dari berbagai aliran bidang ilmu yang lain. Mempelajari filsafat harus dengan keikhlasan hati agar mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan harapan.

    ReplyDelete
  28. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Jika kita dapat menjelaskan sesuatu meskipun dengan sederhana maka itu berarti kita telah melakukan metafisik. Dapat menjelaskan sesuatu itu berarti kita berfilsafat karena filsafat itu menyangkut olah pikir. Menerjemahkan dan diterjemahkan juga bagian dari berfilsafat dan bermetafisik. Elegi-elegi sebagai media untuk belajar berpikir kritis untuk memahami filsafat hingga mampu menjelaskan makna atau menjelaskan hal yang ada dan mungkin ada yang berarti metafisik. terimakasih

    ReplyDelete
  29. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, wr, wb
    Filsafat itu meliputi semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari dan mungkin kita tidak menyadarinya. Filsafat merupakan refleksi yang merupakan hasil olah pikir manusia walaupun pikiran manusia itu terbatas. Untuk menerapkan filsafat dalam kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Matematika banyak dipikirkan oleh banyak orang dan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui kajian metafisik.

    ReplyDelete
  30. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, wr, wb
    Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika dapat merefleksi dari pendidikn mtematika yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Filsafat itu mengkritisi apa yang ada dan mungkin ada di dalam matematika itu. Dalam belajar filsafat kita tidak boleh belajar sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.

    ReplyDelete
  31. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Kajian metafisik memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir lebih dalam dan memaknai setiap detailnya. Filsafat mengajarkan kita agar terlatih untuk berpikir dan mengkaji sesuatu sampai keakar-akarnya. Berpikir filsafat berusaha untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional. Memahami filsafat ini dapat membantu penyelesaian masalah yang selalu kita hadapi dengan cara yang lebih bijaksana.

    ReplyDelete
  32. ilsafat membicarakan tentang being atau wujud, ada. Sederhananya tentang berpikir. Bila aku bertanya tentang pikiran, ada atau tidak? Banyak mengatakan pikiran, tidak ada atau lainnya mengatakan ada. Lalu aku bertanya tentang masa atau waktu. Apakah waktu, ada atau tidak? Jawaban selalu ada dua jawaban, ada, atau lainnya tidak ada. Pertanyaan selanjutnya apakah masa depan ada? Mereka menjawab,ada dan lainnya tidak ada. Apakah masa sekarang ada? Jawabannya, ada.

    ReplyDelete
  33. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Terima kasih Prof., percakapan di atas sungguh padat dengan materi filsafat yang dijelaskan secara sederhana berikut contoh-contohnya. Sebagaimana Prof. jelaskan di atas bahwa belajar filsafat adalah belajar tentang bagaimana melakukan refleksi sekaligus mengolah otak dan hati agar bisa menjadi lebih kritis dan dapat melihat berbagai objek secara lebih jelas dan jernih sesuai dengan ruang dan waktunya.
    Sebagaimana belajar bidang yang lain, untuk belajar filsafat dibutuhkan ihtiar yang sungguh-sungguh dan ikhlas, istiqamah, serta senantiasa berdo'a. Semoga Allah senantiasa memberi ampunan, lindungan, dan keberkahan bagi kita. Aamiin.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  34. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Filsafat itu tentang yang ada dan yang mungkin ada. Metafisik adalah proses analisis atas hakikat mengenai keberadaan dan realita yang menyertai berporos pasa pertanyaan mendasar. Oleh karena itu dalam belajar filsafat tidak boleh sepotong-sepotong dan gunakan sesuai ruang dan waktunya. Sehingga dalam kehidupan, harus mampu menempatkan sesuatu sesuai pada waktu dan ruangnya, dakilah gunung-gunung ilmu dari berbagai aspek sehingga kita tidak menjadi orang-orang yang dholim.

    ReplyDelete
  35. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A
    Setelah membaca elegi di atas, saya mengerti apa itu menjadi filsuf. Sebelumnya, metafisik adalah penjelasan dari segalanya. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi dalam pendidikan matematika, filsafat menjelaskan segala yang ada dalam pendidikan matematika atau bisa dikatakan filsafat merupakan olah pikir. Tetapi filsafat tidak mampu menjelaskan mengenai agama atau kepercayaan kita karena dalam agama tidak hanya olah pikir tetapi juga olah hati. Tujuan mempelajari filsafat adalah menjadi saksi dari semua hal. Oleh karena itu, jangan belajar filsafat sepotong-sepotong supaya ilmu yang kita punya tidak menyesatkan orang lain.

    ReplyDelete
  36. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum wr.wb
    Filsafat adalah mempelajari tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep yang mendasar. Pada prosesnya benar - benar diperlukan adanya logika berpikir kritis. Mendalami filsafat dapat dilakukan dengan mengutarakan pendapat dan alasan yang tepat untuk solusi yang sedang dihadapi. Salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang suatu penyebab sehingga hal yang dipelajari menjadi ada ataupun tidak ada adalah metafisika. Metafisika merupakan kajian mengenai keberadaan zat, hakikat pikiran, dan hakikat yang berkaitan dengan zat dan pikiran.

    ReplyDelete
  37. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C

    Metafisik yang kita tidak pahami adalah awal mula intuisi. Filsafat mewakili segala hal yang ada dan yang mungkin ada. Dengan diriku dan bukan diriku aku bisa membangun duniaku. Kalimat-kalimat motivasi yang sangat luar biasa tersirat dari elegi-elegi yang ditulis Prof.Marsigit. pikiran ini rasanya melayang layang ketika membaca elegi.

    ReplyDelete
  38. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Dalam elegi ini dibahas mengenai filsafat, filsafat meliputi yang ada dan yang mungkin ada, yang berarti diri kita sebagai manusia dan kehidupan sehari hari juga merupakan filsafat. berfilsafat berarti melihat fenomena dan juga melihat makna dibalik suatu objek filsafat. dengan melihat makna atau maksud maka akan dilihat sisi sisi lain dari suatu fenomana atau keadaan. Belajar filsafat harus berhati hati jangan sampai kita terjebak dan tidak ikhlas dalam belajar filsafat, dan juga belajar filsafat tidak boleh sepotong potong, dan harus menggunakan ruang dan waktu secara tepat.

    ReplyDelete
  39. Jewish Van Septriwanto
    19709251077
    S2 Pendidikan Matematika 2019 kelas D

    Terima kasih prof. atas tulisan ini metafisik mengkaji tentang keberadaan suatu objek berdasarkan hakikat fundamentalnya, dan hal bergantung kepada dimensi ruang dan waktu keberadaanya. Untuk itu, dalam mempelajari bidang ilmu apapun, maka filsafat dapat ada didalamnya dengan mengkaji metafisiknya. tentu saja dalam pengkajiannya dibutuhkan ilmu hermeneutika yaitu diterjemahkan dan menerjemahkan.

    ReplyDelete
  40. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Sangat menarik jika kita mengkaji mengenai "metafisik". Sebab metafisik adalah hal yang sebenarnya paling mendasar atau suatu hakikat fundamental dari hal-hal realitas. Dibalik hal nyata atau secara yang terlihat (fisik) akan ada banyak hal yang membayanginya. Seperti bayangan, dia ada dan selalu ada kemana arah fisik berada namun jarang menjadi pusat perhatian. Padahal dengan adanya metafisik, segala yang nyata tidak sekaku yang terlihat. Sebab yang nyata bukan hanya sebatas pandangan mata.

    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  41. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Filsafat merupakan refleksi. Filsafat meliputi semua yang ada dan semua yang mungkin ada. Sementara itu, metafisik adalah setelah yang fisik (penjelasannya tentang segala sesuatu). Tujuan mempelajari filsafat adalah bisa menjadi saksi. Untuk menjadi saksi tidaklah mudah, kita harus mengikuti dan mengetahui setiap tahap prosesnya. Sehingga, filsafat dapat membantu kita dalam menjelaskan segala yang ada dan yang mungkin ada.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete
  42. Yufida Afkarina Nizar Isyam
    19709251073
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Metafisika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tersebut menjadi ada. Metafisika merupakan ilmu filsafat yang memerlukan abstraksi yang tinggi. Karena metafisika berkaitan dengan sifat keberadaan dan dunia.

    ReplyDelete