Apr 19, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 39: Menggapai Sepi




Oleh Marsigit

Ramai:
Aku adalah suaraku. Aku diucapkan dengan sepenuh dayaku oleh subyekku. Tiadalah orang di luar diriku mendengar suaraku, karena aku menutup bibirku. Aku juga menutup mulutku. Aku juga menutup leherku. Aku tidak menggunakan hanya hatiku yang satu.


Aku tidak hanya menggunakan hatiku yang tiga. Aku tidak hanya menggunakan seluruh tubuhku sebagai hatiku. Tetapi aku juga menggunakan seluruh lingkunganku sampai batas pikiranku sebagai hatiku. Anehnya aku mulai mendengar suaraku di dalam telingaku. Aku juga juga mulai mendengar suaraku di dalam mulutku. Aku juga mulai mendengar suaraku di leherku. Aku juga mulai mendengar suaraku di hatiku yang satu. Aku juga mulai mendengar suaraku di hatiku yang tiga. Aku tidak hanya mendengar suaraku di seluruh tubuhku. Tetapi aku mendengar suaraku di seluruh lingkunganku sampai batas pikiranku. Jika aku sebut seluruh lingkunganku sampai batas pikiranku adalah hatiku maka aku mendengar suaraku di semua hatiku. Aku mendengar suaraku di hatiku yang tersebar di seluruh lingkunganku sampai batas pikiranku.
Padahal aku tahu suara apakah yang aku ucapkan itu. Maka ketika aku suaraku itu dengan segenap daya, upaya, jiwa dan ragaku, aku mendengar suara yang ramai membahana luar biasa. Suara itu terdengar tidak hanya di seluruh sel-sel tubuhku tetapi suara itu juga aku dengar di seluruh lingkunganku sampai batas pikiranku. Maka aku merasa menemukan dunia dan di luar duniaku penuh dengan suaraku itu. Di dalam kesepian aku telah menemukan ramai luar biasa.
Wahai sepi, aku ingin bertanya benarkan semua pengakuan-pengakuan itu?
Apakah ramaiku itu sepi?
Apakah perbedaan ramai dan sepi?
Bagaimanakah menggapai sepi itu?

Sepi:
Wahai suara, menurut kesaksianku, tiadalah engkau mampu menggapai sepi jikalau engkau masih mengaku-aku dirimu itu. Sekali saja engkau membuat pengakuanmu, maka setidaknya sekali itu pula dirimu telah membuat tidak sepi. Itu artinya engkau tidak akan pernah bisa menggapai sebenar-benar sepi.

Ramai:
Contoh konkritnya bagaimana?

Sepi:
Ulangi saja ucapanmu tadi, tetapi tanpa menyebut-nyebut dirimu.

Ramai:
Baiklah akan aku coba.
Adalah suara. Diucapkan dengan sepenuh daya. Tiadalah orang di luar diri mendengar suara, karena bibir ditutup. Mulut juga ditutup. Leher juga ditutup. Tidak menggunakan hanya hati yang satu. Tidak hanya menggunakan hatiku yang tiga. Tidak hanya menggunakan seluruh tubuh sebagai hati. Tetapi juga menggunakan seluruh lingkungan sampai batas pikiran sebagai hati. Anehnya mulai terdengar suara di dalam telinga. Juga mulai terdengar suara di dalam mulut. Juga mulai terdengar suara di leher. Juga mulai terdengar suara di hati yang satu. Juga mulai terdengar suara di hati yang tiga. Suara tidak hanya terdengar di seluruh tubuh. Tetapi terdengar di seluruh lingkungan sampai batas pikiran. Jika disebut seluruh lingkungan sampai batas pikiran adalah hati maka suara terdengar di semua hati. Suara terdengar di hati yang tersebar di seluruh lingkungan sampai batas pikiran.
Padahal tahu suara apakah ucapkan itu. Maka ketika suara itu diucapkan dengan segenap daya, upaya, jiwa dan raga, terdengar suara yang ramai membahana luar biasa. Suara itu terdengar tidak hanya di seluruh sel-sel tubu tetapi suara itu jugaterdengar di seluruh lingkungan sampai batas pikiran. Maka terasa ditemukan dunia dan di luar dunia penuh dengan suara itu. Di dalam kesepian telah ditemukan ramai luar biasa.

Sepi:
Bagaimanakah ramai. Apakah engkau mulai bisa merasakan bedanya bersuara tanpa partisipasi dirimu?

Ramai:
Aku agak merasakan bedanya. Setidaknya aku merasa telah kehilangan keakuanku.

Sepi:
Ulangi lagi saja ucapanmu bagian akhir, tetapi tanpa menyebut-nyebut dirimu.

Ramai:
Baiklah akan aku coba:
"Padahal tahu suara apakah ucapkan itu. Maka ketika suara itu diucapkan dengan segenap daya, upaya, jiwa dan raga, terdengar suara yang ramai membahana luar biasa. Suara itu terdengar tidak hanya di seluruh sel-sel tubuh tetapi suara itu jugaterdengar di seluruh lingkungan sampai batas pikiran. Maka terasa ditemukan dunia dan di luar dunia penuh dengan suara itu. Di dalam kesepian telah ditemukan ramai luar biasa"

Sepi:
Bagaimanakah ramai. Apakah engkau mulai bisa merasakan bedanya bersuara tanpa partisipasi dirimu?

Ramai:
Wahai sepi. Ampunilah diriku. Aku telah merasakan bedanya yang luar biasa. Aku telah merasakan diriku itu tiada daya dan upaya. Maka aku tidak tahu dari manakah suara itu. Aku terasa sangat lemah. Aku tidak mampu berpikir bahkan aku hampir lupa siapa diriku itu. Tak terasa air mataku mulai mengalir membasahi pipiku. Tubuhku mulai terasa bergemetar.

Sepi:
Wahai ramai, mengapa masih saja engkau ucapkan dirimu itu? Maka jika engkau masih saja ucapkan dirimu itu, maka sepi itu tidaklah akan datang menghampiri dirimu. Maka ulangilah ucapanmu yang terakhir, tetapi janganlah ucapkan dirimu itu.

Ramai:
"Ampunilah. Telah terasa bedanya yang luar biasa. Telah dirasakan diri itu tiada daya dan upaya. Maka tidaklah diketahui dari manakah suara itu. Terasa sangat lemah. Tidak mampu berpikir bahkan hampir lupa siapa diri itu. Tak terasa air mata mulai mengalir membasahi pipi. Tubuh mulai bergemetar"

Sepi:
Wahai ramai. Sia-sialah dirimu itu. Mengapa tidak engkau gunakan kata-katamu itu untuk sebenar-benar berdoa? Sebenar-benar sepi ialah doa-doamu tanpa keakuanmu. Sepi adalah doa-doaku tanpa keakuanku.

Ramai:
Wahai sepi, ampunilah diriku. Oh maaf ampunilah diri. Aku ingin menangis. Oh maaf ingin menangis.

Sepi:
Wahai ramai, sebenar-benar sepi adalah doa-doamu tanpa keakuanmu. Sebenar-benar sepi adalah doa-doaku tanpa keakuanku. Tangisanmu itulah kecerdasan hatimu. Maka marilah kita berdoa kepada Tuhan.

Sepi dan Ramai bersama-sama berdoa:
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Mu keselamatan pada agama, kesehatan badan, tambahan ilmu pengetahuan, keberkahan rizqi, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati dan ampunan setelah mati. Ya Allah, ringankanlah sekarat-maut (kami), selamat dari neraka dan ampunan pada hari diperhitungkan amal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk, dan karuniakanlah kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia). Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta hindarkanlah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanku, Tuhan Pemilik kemuliaan, dari apa yang mereka (orang-orang kafir) katakan. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada para Utusan. Segala puji bagi Allah, Tuhan Pemelihara alam semesta. Amien

41 comments:

  1. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Sepi atau teduh hati dapat dialami disaat melantunkan doa-doa, tanpa menonjolkan keakuan diriku. Hal ini berarti, dalam menggapai sepi kita hendaknya mau meninggalkan sejenak keramaian yang berkecamuk dalam pikiran dan relung hati kita. Dalam sepi kita berpasrah diri, meninggalkan sikap keduniawian kita untuk ikhlas dan dengan rendah hati berdoa kepada Tuhan sehingga kita mampu melihat seperti apa kita dalam kesepian tanpa adanya hiruk pikuk yang menghampiri. Berdoa dalam sepi berpasrah sepenuhnya kepada Tuhan YME.

    ReplyDelete
  2. Nani Maryani
    18709251008
    S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
    Assalamu'alaikum Wr.Wb.

    Sepi dalam keramaian dan ramai dalam kesepian. Sepi dalam keramaian bukan berarti mengasingkan diri, akan tetapi, mengkhususkan diri untuk mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT, sendiri dan khusyuk memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah dilakukan. Hal tersebut bukan berarti meninggalkan dunia dan hanya mengejar akhirat, tetapi dunia dan akhirat berjalan bersama-sama untuk menggapai ridho Allah SWT. Ramai dalam kesepian berarti meski diluar terlihat sepi, akan tetapi dalam hatinya ramai-ramai menyebut Nama Allah SWT, setiap detik, menit dan kapanpun, hatinya selalu ramai mengingat Allah, memuji Allah dan mengagung-agungkan Allah SWT.

    Wassalamu'alaikum Wr.Wb

    ReplyDelete
  3. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Sebanar-benar sepi adalah ketika manusia sedang berkomunikasi dengan Tuhannya melalui doa tanpa keangkuhan dan kesombongannya. Ketika ia memasrahkan seluruh jiwanya dihadapan Tuhannya. Ketika ia menceritakan segala keluh kesah dan juga ketika ia mengucapkan syukur atas segala yang terjadi di hidupnya. Sepi adalah ketika ia mengucapkan doa-doanya dengan segala kerendahan hati dan hanya berharap kepada Tuhannya. Sepi adalah ketika ia meneteskan air matanya mengingat kesalahan yang diperbuat dan memohon ampunan kepada-Nya.

    ReplyDelete
  4. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    "Sebenar-benar menggapai sepi adalah berdo'a tanpa keakuan". Ini perlu dipahami lebih dalam lagi. Pengakuan itu ada dua, pengakuan karena kesombongan dan pengakuan karena kesadaran. Bentuk pengakuan yang pertama itu terdapat unsur kesombongan didalamnya dan kesombongan itu adalah bentuk keramaian yang dibawa syaitan. Terkadang secara TIDAK SADAR didalam hati kita yang berdo'a dibersamai dengan pengakuan seperti ini. Namun pengakuan juga bisa menjadi sangat penting didalam do'a-do'a yang dipanjatkan. Pengakuan akan lemahnya kita, pengakuan atas kekuasaanNya, keesaanNYA, pengakuan atas segala dosa kita, pengakuan kita sebagai mahluk yang tidak sempurna, lalai, dzolim, dst. Inilah pengakuan yang hadir karena KESADARAN. Tanpa pengakuan ini hati kita tidak akan pernah bergetar dan mencapai makrifatnya dalam berd'oa. Jadi sebenar-benar do'a menggapai sepi adalah do'a yang dipanjatkan dengan pengakuan karena kesadaran bukan karena kesombongan.

    ReplyDelete
  5. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Sebenar-benar sepi ialah doa-doamu tanpa keakuanmu dan doa-doaku tanpa keakuanku. Sepi disini seperti kekhusukan dalam berdoa. Selain itu, untuk menggapai sepi juga kita jangan terlalu membanggakan diri sendiri. jangan hanya mendoakan diri sendiri namun juga mendoakan orang lain. Kita hidup tidak hanya sendiri tetapi juga membutuhkan orang, jadi berdoapun juga hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Tidak ada ruginya untuk mendoakan orang lain, karena kebaikan yang kita lakukan akan dibalas oleh Allah SWT. Maka mohon ampunlah kepada-Nya karena sudah egois dan sombong karena sudah merasa tahu dengan pasti padahal sebenarnya tidak tahu.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  6. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
    Sepi. Sunyi. Tidak ada orang. Tidak ada suara. Krik krik kalau kata anak jaman now. Dalam sepi, terdiam. Dalam sepi, membisu. Dalam sepi, merenung. Sepi adalah momen istimewa untuk mensyukuri segala yang ada. Sepi adalah momen istimewa untuk instropeksi diri. Sepi adalah momen istimewa untuk menemukan jati diri. Sebenar-benar sepi adalah doa-doa tanpa keakuan. Ampunilah kami Ya Allah, dalam sepi kami bertaubat.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

    ReplyDelete
  7. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Menggapai sepi merupakan usaha atau ikhtiar kita dalam menghilangkan ego dan kesombongan yang ada pada diri kita. Jika dalam diri kita masih dikelilingi oleh ego dan kesombongan maka akan sulit doa kita dikabulkan oleh Allah SWT. Karena Allah SWT akan mengabulkan doa dari makhluknya jika bisa menanggalkan keakuannya. Maka dari itu kita haruslah membuang atau menghilangkan hal-hal yang dapat menutupi jalan doa kita dalam menggapai rahmat dan karunia dari Allah SWT.

    ReplyDelete
  8. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Sepi tidak selamanya sendirian, masih ada benda-benda di sekitar yang ikut menemani. Masih ada nyamuk, cicak, bahkan makhluk dunia lain yang menemani, jadi jangan merasakan sepi. Sepi dalam hati terjadi karena kurangnya mengingat Allah SWT, perbanyak istighfar, sholawat Nabi, juga berdzikir sebanyak-banyaknya agar hati merasakan tentram damai meskipun suasana di dunia sepi. Sepi di pikiran berarti sedang melamun, hati-hati melamun bisa menyebabkan terpengaruhnya suatu hal yang disisipkan dengan mudah dalam pikiran yang sepi. Perlu adanya pengalihan agar pikiran tetap aktif, beda dengan pikiran kosong, pikiran sepi masih ada pikiran tetapi cenderung mewujudkan pikiran itu dalam fantasinya. Sehingga, banyak sekali cara menggapai sepi baik pikira, hati.

    ReplyDelete
  9. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Elegy menggapai sepi artinya adalah berdoa tanpa tanpa keakuan, dilakukan dengan hati yang ikhlas. Sepi biasanya berarti keadaan seseorang yang berada dalam kesendirian tanpa ada seseorang didekatnya. Berdo’alah dalam sepi di hadapan-Nya dan hilangkan rasa sombong dalam diri kita. Tunduk dan mohon ampunlah kepada-Nya karena sejatinya tidak ada benar-benar manusia yang sepi ketika dia selalu mengingat Allah baik dalam di hati dn pikiran kita. senang maupun duka dan dalam setiap langkah kita. Tidak akan ada rasa sepi ketika kita menempatkan Allah diatas segala-galanya

    ReplyDelete
  10. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Sebenar-benarnya sepi adalah doa, suatu suara yang tidak ada unsure keakuan. Semua kalimat melantun dengan nada rendah dan merendah. Sebenar-benarnya sepi adalah ketika kita menyadari bahwa sesungguhnya Alloh adalah yang memiliki semua yang ada dan mungkin ada di alam semesta ini. Kesepian akan memberikan suatu ketenangan pada setiap manusia. Tenang dalam menjalani kehiduapan karena kesadaran Alloh akan selalu melindungi, kesadaran bahwa kepasrahan adalah satu–satunya jalan untuk mencapai ketenangan. Dengan menghimahi, menerjemahkan segala sesuatu berdasar pemikiran transenden maka manusia akan hidup nyaman dan tenang.

    ReplyDelete
  11. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Sepi adalah keadaan dimana tidak ada sesuatu yang berada dalam wadahnya. Seperti halnya doa yang dilakukan tanpa keakuan. Artinya, doa tersebut dilakukan dalam hati yang sepi tanpa menyebut keakuan atau kesombongan dari diri. Untuk melakukannya bisa dengan cara dalam keadaan berserah diri kepada Allah dengan tulus yang ikhlas. Doa pada saat-saat seperti itu insyaAllah dapat mendapatkan ridha ilahi.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  12. Jefri Mailool
    PPs S3 PEP 18701261002

    Dari elegi ini, dapat dipahami lebih bijak diam tetapi bermanfaat bagi banyak orang, dibandingkan dengan orang yang banyak bicara tetapi tidak memberi manfaat bagi banyak orang. dan untuk menggapai "sepi", orang perlu menyadari bahwa hidupnya hanya bergantung sepenuhnya kepada yang kuasa yaitu Tuhan.

    ReplyDelete
  13. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Beribadah lebih baik dilakukan di tempat yang tenang, hening dan sepi. Sebenar-benarnya do’a adalah aku tanpa keakuanku. Berdo’a akan lebih khusyuk dalam keadaan yang sepi. Dimana kita dapat bermuhasabah dan merefleksi diri serta kejadian-kejadian yang pernah kita alami dalam diri kita. Sedangkan yang dimaksud sepi dalam elegi diatas ialah berdo’a dengan khidmat serta meningkalkan apapun yang ada pada diri kita seperti jabatan, harta benda, status, golongan dan lain-lain. Berdo’a dengan menghamba kepada Allah SWT ialah sebenar-benarnya do’a karena Allah Maha Besar lagi Maha Perkasa.

    ReplyDelete
  14. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Beribadah lebih baik dilakukan di tempat yang tenang, hening dan sepi. Sebenar-benarnya do’a adalah aku tanpa keakuanku. Berdo’a akan lebih khusyuk dalam keadaan yang sepi. Dimana kita dapat bermuhasabah dan merefleksi diri serta kejadian-kejadian yang pernah kita alami dalam diri kita. Sedangkan yang dimaksud sepi dalam elegi diatas ialah berdo’a dengan khidmat serta meningkalkan apapun yang ada pada diri kita seperti jabatan, harta benda, status, golongan dan lain-lain. Berdo’a dengan menghamba kepada Allah SWT ialah sebenar-benarnya do’a karena Allah Maha Besar lagi Maha Perkasa.

    ReplyDelete
  15. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3



    Sebenar-benar sepi adalah doamu tanpa keakuanmu. Saya ingin menanyakan makna dari kalimat ini, Prof?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Diana Prastiwi
      18709251004
      S2 P. Mat A 2018

      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini sesuai dengan pemahaman saya. Maksud dari doamu tanpa keakuanmu adalah, kita berdoa kepada Allah dengan hati yang tulus, ikhlas dan bersih tanpa ada "aku". Karena "aku" meruopakan ego manusia, doa dengan masih ada kata "aku" berarti belum-belum ikhlas penuh karena Allah SWT.

      Delete
  16. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Berdasarkan elegi tersebut diketahui bahwa saat manusia dalam keadaan sendiri, mereka akan merasa tidak mempunyai teman, sepi, tidak bisa berbuat apa-apa. Bisa jadi akan melakukan perbuatan pada batas kewajarannya. Nekat berbuat apa saja untuk melampiaskan kesepiannya. Tetapi berbeda konteks dalam elegi ini. Ramai dan sepi yang dimaksud adalah saat dimana manusia bermuhasabah dan bermunajat memohon ampunan kepada Allah swt. Saat manusia dalam keadaan senang maupun susah senantiasa bersyukur kepada Allah swt.

    ReplyDelete
  17. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Dalam kesendirian dan kesepian hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. Meninggalkan kehidupan duniawi yang fana, kesombongan yang hadir dalam diri untuk semata-mata memohon ampunan kepada Allah swt. “Sepi adalah doa-doaku tanpa keakuanku”, berarti bahwa menanggalkan kesombongan diri hanya untuk bermuhasabah dan berdoa memohon ampunan kepada Allah swt. Dengan doa-doa yang tulus ikhlas akan dapat meramaikan jiwa yang haus akan kerinduan pada sang Pemilik-Nya. Dalam keadaan sepi jikalau manusia itu dapat memahami hakikat penciptaan dirinya, maka akan dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk senantiasa lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. karena sebenarnya Allah lebih dekat dengan urat nadi kita.

    ReplyDelete
  18. Atin Argianti
    18709251001
    PPs PM A 2018
    Dari elegi tersebut, saya menyimpulkan bahwa sebenar-benarnya menggapai sepi adalah seorang yang sedang berdoa. Mengapa bedoa? Karena berdoa membutuhkan kekusyukan agar dapat terkabulkan. Menggapai sepi tetapi ramai di dalam hati karena hati ini merendahkan karena meminta dari sang penciptaNya. Dengan kerendahan hati dan mengangan apa yang diminta membuta diri seseorang akan sepi. Dan akan terfokus dan mendekatkan diri dengan Allah SWT. Jadi, sebenar-benarnya menggapai sepi adalah mendekakan diri pada Allah SWT dalam bautan doa.

    ReplyDelete
  19. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Pada elegi ini dituliskan bahwa “Sebenar-benar sepi adalah doa-doamu tanpa keakuanmu. Sebenar-benar sepi adalah doa-doaku tanpa keakuanku. Tangisanmu itulah kecerdasan hatimu.” Hal ini mempunyai makna yang sangat dalam. Sebaiknya dalam berdoa, kita menyadari bahwa banyak keterbatasan dan kekurangan tetapi disisi lain ada banyak hal yang kita ingin dapatkan dalam hidup ini. Sering kali kita merasa bahwa kita telah memberikan usaha terbaik, namun belum membuahkan hasil yang kita inginkan. Pada saat inilah kita membutuhkan pertolongan, membutuhkan tempat untuk mengadu, dan menenangkan diri melalui doa. Ketika berdoa kita menyadari terdapat kekuatan lain diluar kuasa kita yang mampu menolong dan membantu segala permasalahan kita.

    ReplyDelete
  20. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018.

    Sepi dapat digambarkan sebagai doa-doa tanpa keakuan. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keikhlasan dan penghambaan. Sepi tak dapat digapai tanpa adanya kesadaran bahwa keakuan adalah kesombongan. Kesombongan bagai nila yang akan merusak doa sebelangga. Namun, nyata nya membuang keakuan tidaklah semudah menuliskannya. Terkadang tanpa sadar, hal tersebut senantiasa terlakukan.

    ReplyDelete
  21. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Dikutip dari elegi di atas ; "Wahai ramai, sebenar-benar sepi adalah doa-doamu tanpa keakuanmu. Sebenar-benar sepi adalah doa-doaku tanpa keakuanku. Tangisanmu itulah kecerdasan hatimu. Maka marilah kita berdoa kepada Tuhan." Doa adalah adalah suatu bentuk komunikasi antara manusia (umat) dengan Allah S.W.T. yang adalah Sang Pencipta yang menciptakan manusia. Allah menyuruh hamba-Nya bersungguh-sungguh dalam berdoa dan dilakukan dengan suara lirih (tidak keras). Allah berfirman:”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lirih” (QS Al-Araf: 55). Berdoa dengan suara lirih itu menunjukkan sopan santun dan keikhlasan, maka akan mendekatkan kepada terkabulnya doa yang dipanjatkan.

    ReplyDelete
  22. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Sepi tidak selalu tentang sendiri, bahkan saat dalam keramaianpun seseorang masih bisa merasakan sepi. Sepi itu letak terdalamnya ada di hati bukan di luar orang tersebut. Terkadang sepi juga erat kaitannya dengan pengharapan atau doa, misalnya saat suatu pengharapan belum jua terwujud kita akan merasa sepi. Jika hal tersebut terjadi, bukankah sama saja dengan kita tidak mempercayai adanya Allah ? Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang demikian.

    ReplyDelete
  23. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Hati adalah tempat manusia melantunkan doa-doa kepada Allah. Berdoa merupakan komunikasi vertical antara seorang hamba kepada Tuhan-nya. Dalam berdoa manusia tidak boleh membawa keakuannya. Karena sejatinya segala “aku” adalah milik Tuhan. Tiadalah apa pun di dunia ini selain milik Allah. Termasuk diri kita sendiri. Oleh karena itu, dalam berdoa hendaknya kita pasrahkan segala jiwa raga kepada Allah dengan melepas segala atribut yang ada dalam diri kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umi Arismawati
      18709251037
      S2 Pendidikan Matematika B 2018

      Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
      Manusia memang bukan apa-apa dan segala yang ada hanya karunia dari Allah SWT. Untuk itu tidak sepantasnya manusia menyombongkan diri. Untuk itu benar bahwa dalm berdoa kita tidak boleh membawa keakuannya atau dalam hal ini kesombongan. Kita harus berdoa dengan kerendahan hati.

      Delete
  24. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Sesuai dengan adab berdoa, berdoa dilakukan dengan cara mengakui kerendahan diri dihadapan Allah SWT, berdoa dengan menghilangkan keakuanku, dan berdoa dengan menyadari bahwa sebagai hamba-Nya kita tidaklah memiliki daya apapun selain dengan ridho-Nya. Segala Daya dan Kesempurnaan hanya lah milik Allah SWT. Maka manusia harus banyak-banyak berdoa dan memohon pertolongan-Nya.

    ReplyDelete
  25. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Hening, sepi, tidak besuara padahal bernafas. Dikatakan sepi bila benar-benar tidak ingin ada yang menganggu atau ingin menyendiri. Menarik diri dari lingkungan sosial dan asik dengan dunia sendiri yang benar-benar hanya diri ini yang memahaminya merupakan salah satu cara menggapai sepi. Sepi yang dimaksud yaitu sepi dari hiruk pikuk lingkungan sosial yang ramai. Contoh lain bisa dengan mengosongkan pikiran dibarengi tidak melakukan aktifitas apapun, bisa disebut melatih ketenangan jiwa dan pikiran, termasuk dalam menggapai sepi.

    ReplyDelete
  26. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Sepi itu saat kita benar-benar khusyuk berdoa dan beribadah kepada Allah. Membaca doa dalam elegi ini baik untuk diamalkan setiap saat. Agar kita diberikan khusyuk dalam berdoa dan beribadah. Fokus untuk berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa. Saat itulah sebenar-benarnya sepi. terimakasih

    ReplyDelete
  27. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
    Sepi dan ramai adalah dua hal yang tidak terlepas dari manusia. Ramai dan sepi, kedua kata tersebut memiliki makna yang berlawanan. Sebaik-baiknya sepi maupun ramai adalah jika kita gunakan untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. Untuk itu, setiap waktu kita harus selalu ingat dan berdoa kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  28. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
    Sesungguhnya orang-orang yang tidak pernah mau berdoa kepada Allah itu adalah orang-orang yang termasuk dalam kategori sombong dan mereka itulah orang-orang yang rugi. Apabila kita selalu memanjatkan doa kita kepada Allah niscayaAllah akan mengabulkan doa kita tersebut. Maka dari itu berdoalah dengan merendahkan hati kita, dengan khusyuk, dan tentunya dengan rasa ikhlas. Semoga Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi doa kita. AAMIIN

    ReplyDelete
  29. Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018

    Sepi sering diartikan sebagai sebuah keadaan dimana di saat tersebut hanya ada kita dan segelintir benda hidup yang membersamai. Bagaimana dengan elegi menggapai sepi? Elegi menggapai sepi adalah momen untuk menggapai dimensi lain dari sepi dimana hanya ada komunikasi bersama Tuhan dan bahkan dalam komunikasi dengan Tuhan yang kemudian disebut doa tersebut tidak ada elemen keegoisan dan dilakukan dengan keikhlasan

    ReplyDelete
  30. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Sepi bukan berarti tidak ada apapun, dalam hal ini sepi yang dimaksud adalah khusyu' dalam berdoa, menautkan hati kepada nama Allah SWT. Meninggalkan keakuanku karena manusia ialah tiada daya upaya melainkan segalanya digerakkan karena kuasa dan kehdendak Allah SWT. Sepi yang mana kita berusaha menggapai ketenangan diri dan rendah hati di hadapan Tuhan. Tatkala Hati manusia telah khusyu’ maka semua anggota badan akan ikut khusyu'.

    ReplyDelete
  31. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Sepi merupakan waktu kita untuk muhasabah diri, intropeksi diri dan meminta ampunan kepada Sang Ilahi. Terkadang sepi membuat diri ini lalai akan kesempatan yang berharga, Allah SWT memberikan sepi kepada kita untuk memanjatkan dan memfokuskan doa-doa kita kepada-Nya. Sepi menyadarkan kita untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Karena sejatinya sepi yang sejati adalah yang selalu mengingatkan kita kepada Allah SWT, bukan mencari keramaian untuk mengisi hati yang kosong karena tidak mengingat-Nya.

    ReplyDelete
  32. Setiap hari, manusia menghadapi urusannya masing-masing. Ada yang berbahagia karena urusannya, ada pula yang sedih, bahkan marah.Ada pula yang merasa mendapatkan keberkahan dengan hasil melimpah. Sementara di sisi lain, mereka yang berusaha keras mendapatkan hasil tak sebanding.Mengapa kondisi satu orang dengan yang lain berbeda? Tidak lain dan tidak bukan karena ada faktor yang tidak terlihat dan hanya bisa diterima lewat iman.Faktor itu adalah kuasa Allah SWT. Seluruh rezeki, nasib, segala masalah yang dihadapi manusia sudah diatur oleh-Nya.

    ReplyDelete
  33. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Keakuan menjadi pembatas seorang hamba untuk mendekati Allah. Berdo'a dan selalu berdo'a secara ikhlas, Saat berdo'a, hadirkan dan mantapkan hati secara khusyuk, dimulai dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi saw, menegadahkan tangan, dan melirihkan suara. Allah Maha Mendengar, jadi, meski dengan suara yang sangat lirih sekalipun, Allah mengetahuinya. Di atas disebutkan bahwa sepi adalah do'a dan sebenar-benar sepi adalah do'a yang khusyuk dan ikhlas. Seseorang yang khusyuk dan ikhlas dalam berdo'a, tidak akan terpengaruh dengan ramainya situasi di sekeliling. Apalagi berdo'a dilakukan di waktu-waktu mustajab seperti pada sepertiga malam. Keheningan malam akan semakin memberi ruang bagi kekhusyukan, seolah sedang berdialog dengan Sang Pencipta. Semoga kita terus berusaha berdo'a dengan khusyuk dan ikhlas. Semoga Allah memberi ampunan dan lindungan-Nya. Aamiin.
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  34. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    PEP S2 A 2019

    Assallamuallaikum wr.wb

    “Sebenar-benar sepi ialah doa-doamu tanpa keakuanmu. Sepi adalah doa-doaku tanpa keakuanku”. Dari kalimat di atas, sepi adalah semua yang diucapkan hanya untuk doa-doa kepada Allah tanpa adanya kesombongan. Apapun keadaan kita dalam berdoa, walaupun ramai, tetaplah hanya suara doa yang benar-benar memohon ampun kepada Allah SWT yang akan meramaikan jiwa sehingga akan membawa kedamaian didunia dan diakhirat.

    ReplyDelete
  35. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Sebenar-benar sepi adalah doa-doa tanpa keakuanku. Sepi adalah kekhusyukan kita dalam berdoa. Berdoa dengan rendah hati, tanpa menyombong diri sendiri. Karena manusia bukan makhluk yang sempurna dan kesempurnaan hanyalah milik Allah. Sehingga tidak ada hak manusia untuk menyombongkan diri dihadapan Allah. Selalu berdoa kepada Allah dan bersyukur akan mengisi hati kita dengan rendah hati. Maka kita harus mampu meninggalkan atribut dunia saat beribadah dan berdoa kepada Allah karena dihadapan Allah semua hambanya sama yang membedakan adalah iman dan takwanya.

    ReplyDelete
  36. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A

    Setelah membaca elegi di atas saya mendapatkan hal-hal menarik. Salah satunya adalah ketika sepi mengatakan kepada ramai bahwa sebenar-benar sepi adalah memang doa-doamu tanpa 'keakuanmu', doa-doa saya tanpa 'keakuanku', dan menangis karena hatimu yang cerdas. Karena itu, dalam doa kita harus merendahkan diri dan menyingkirkan kesombongan di hati kita agar kita dapat mencapai keheningan.

    ReplyDelete
  37. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Sepi adalah kusyuk. Makna sepi disini adalah kemurnian, bersih, dan suci. Murni tanpa adanya pengaruh-pengaruh apapun yang bisa mengurangi esensi dalam diri. Di dalam diri manusia sejatinya adalah hati yang bersih, murni dan suci. Maka sepi adalah doa-doa yang murni. Murni dan sebenar-benarnya, yang membentuk jembatan tak kasat mata antara manusia kepada Tuhannya. Sebenar-benar kepasrahan hamba terhadap segala ketentuan dari Tuhannya... itulah makna dari sepi.

    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  38. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Hal yang dapat dipahami dari elegi ini adalah bahwa kesepian yang sebener benarnya adalah doa tanpa adanya keakuan. Keakuan disini dipahami sebagai kesombongan, dengan kata lain berdoa dengan ikhlas dan khusyuk. Ketika berdoa dengan sepenuh hati dan ke khusyuk an dalam diri maka doa doa yang diucapkan akan terasa. Semoga kita semua selalu dilindungi dari perlilaku yang tidak baik, dan selalu memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik.

    ReplyDelete
  39. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Sepi dalam elegi ini maksudnya adalah doa-doa kita tanpa keakuan. Apabila dalam doa kita, kita masih memikirkan banyak hal maka akan ditemukan ramai luar biasa dalam kesepian tersebut. Sehingga di sini dibutuhkan sikap yang hikmad, saat berdoa,Jauhkan pikiran-pikiran kita dari hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi kita berdoa.Bila kita bisa berdoa dengan hikmad maka kita adalah jadi hamba yang berusaha menggapai sepi.Jadi dibutuhkan sikap dan hati yang ikhlas saat kita berdoa.

    ReplyDelete