Dec 2, 2012

RELATIVISM



Ass Wr Wb
Jika ingin membaca lebih lanjut tentang RELATIVISM, silahkan konek:
  
http://en.wikipedia.org/wiki/Relativism



Wss Wr Wb
Marsigit

35 comments:

  1. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Relativisme adalah suatu paham yang terdiri dari beragam argumen. Argumen-argumen relativisme sering membawa kita pada akhir yang membingungkan, karena seolah-olah kita tidak lagi bisa memutuskan secara pasti apa yang baik dan buruk, apa yang benar dan apa yang salah. Relativisme berpijak pada satu pengandaian dasar, bahwa manusia adalah mahluk yang terikat dengan akar historis dan budaya, sehingga tidak pernah bisa sampai pada kebenaran yang bersifat universal.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Berdasarkan sumber yang disertakan pada tulisan diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa relativism adalah gagasan yang melihat perbedan persepsi dan pertimbangan secara relatif. Dalam hal ini, Tidak berlaku konsep universal dan kebenaran objektif. Pengkategorian utama dari relativism berbeda sesuai dengan tingkat cakupan dan kontrovesinya. Contohnya adalah moral relativism yang meliputi perbedaan dalam penilaian moral antara masyarakat dan kebudayaan, selanjutnya adalah truth relativism, doktrin yang menyatkan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak, dan yang terakhir adalah deskriptive relativism yang mendeskripsikan perbedaan antara budaya dan manusia tanpa perlu adanya pertimbangan lainnya.

    ReplyDelete
  4. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PM A PPs UNY 2018

    Relativisme merupakan konsep yang menunjukan bahwa tidak ada sesuatu kebenaran atau ketepatan yang bersifat tetap. Kebenaran dan kesalahan suatu hal dapat berbeda antara orang yag satu dengan orang yang lain dikarenakan relatif. Berbagai hal yang berkaitan dengan perbedaan manusia, budaya, etika, budaya, moral dan agama bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan sifat relatif tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya. Karena itu hadirlah moral relativsm, truth relativsm, dan culture relativsm

    ReplyDelete
  5. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Relaitivisme adalah perbedaan dalam mengungkapan sebuah persepsi dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sudah sewajarnya apabila dalam diri seseorang memiliki beragam perbedaan, sebab seseorang dapat meniliai orang lain yang mengatakan bahwa ia baik atau tidak baik namun bukanlah sepenuhnya kemutlakan berdasarkan sudut pandangnya saja, akan tetapi diperlukan fakta-fakta terlebih dahulu karena didalam perspektif seseorang terdapat relitivisme yang bermacam-macam. Dalam paham relativisme tidak ada standar khusus yang menujukkan sesuatu hal bahwa itulah yang benar atau salah. Namun kebenaran dapat dibuktikan dengan fakta-fakta bukti-bukti yang terjadi.

    ReplyDelete
  6. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Relativisme adalah paham yang menganut kebenaran menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain. Relativisme menganut suatu kebenaran tidak selalu berlaku pada semua orang di segala tempat dan waktu, karena kebenaran bersifat relatif. . Kebenaran menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain.Menurut paham relativism, yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada persepsinya masing-masing Paham relativisme tidak setuju dengan kebenaran mutlak atau kebenaran mutlak atau absolut. Paham ini dapat menyatakan dua hal yang berkontradiksi dapat dikatakan keduanya benar, karena kebenaran adalah relatif.

    ReplyDelete
  7. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Menurut KBBI, relativisme merupakan pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas. Faktanya manusia memang makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk lainnya, ini dikarenakan manusia terlahir dengan akal pikiran dan hati nurani. Namun tidak ada manusia yang sempurna, manusia memiliki banyak keterbatasan dalam hidupnya.

    ReplyDelete
  8. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Eistein merupakan seseorang yang sangat lekat dengan kata relativitas. Saat ini teorinya dipelajari oleh seluruh pelajar di Indonesia. Teori relativitas menggamblangkan sebuah perbedaan yang pada hakikatnya sama, dalam hal ini eistein mengemukakan melalui hukum fisika yang banyak diilustrasikan dengan perbedaan kecepatan laju usia manusia dikarenakan perbedaan berbagai faktor. Hakikat usia semua manusia itu adalah sama namun faktor lainlah yang memberikan perbedaan. Sehingga relativitas dapat dipahami sebagai paham bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, boral, agama, dll pada dasarnya memiliki hakekat yang sama, pembedanya adalah faktor luar yang mempengaruhi.
    Paham relativitas meluas ke dalam berbagai penilaian. Subuah nilai benar salah, baik buruk merupakan sebuah nilai relatif yang tergantung pada budaya, agama, tempat tinggal dan berbagai faktor lain. Penganut teori ini tidak dapat lantas mejudge berbagai macam hal dengan sebuah nilai melainkan harus mempelajari faktor-faktor yang berlaku di lingkungan tempat dia berada.

    ReplyDelete
  9. Anggoro Yugo Pamungkas
    18709251026
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Berdasarkan judul diatas, relativism atau relativisme meniadakan kebenaran universal. Jika tidak ada pengetahuan yang salah, karena setiap pengetahuan memiliki rujukannya sendiri, maka juga tidak ada pengetahuan yang benar secara universal. Jika tidak ada pengetahuan yang benar secara universal, tidak perlu ada pendidikan, tidak perlu ada sekolah, tidak perlu ada seminar, tidak perlu ada pembelajaran, tidak perlu ada diskusi hukum-hukum, tidak perlu ada komunikasi. Nah dalam relativisme agama menyebutkan bahwa tidak ada satu pun agama yang dinilai benar. Atau dalam bahasa positifnya bisa juga disebut bahwa semua agama adalah benar. Masing-masing agama dinilai dapat menuntun manusia menuju kebenaran. Oleh karena itu, satu pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa agamanya adalah agama paling benar. Mereka juga harus meyakini bahwa di dalam agama lain juga terdapat kebenaran yang sama. Dua atau beberapa hal yang memiliki kebenaran yang sama, tidak bisa saling menyalahkan dan menjatuhkan. Karena itu, yang paling mungkin dilakukan adalah sama-sama membuka ruang untuk saling membenarkan. Menurut saya, orang yang paham relativisme harus berhati-hati, karena bisa tersesat.

    ReplyDelete
  10. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Relativism adalah aliran filsafat yang terdiri dari beragam argumen. Artinya tidak ada yang multak atau bersifat relatif. Relativism menganggap suatu kebenaran tidak ada yang benar-benar benar karena tidak ada yang mutlak. Tidak ada kata benar atau salah, buruk atau baik karena semua itu senantiasa berubah-ubah dan tergantung pada individu, lingkungan, maupun kondisi sosial.

    ReplyDelete
  11. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Relativisme etis baik yang subjektif maupun yang cultural, telah berjasa ikut membentuk sikap luwes dalam pelaksanaan norma etis. Dikatakan relative jika itu merupakan cara pandang dari masing-masing orang, tidak semua yang ditafsirkan berlaku secara umum dan dapat diterima secra universal. Sebagai contoh, kata cantik, cantik itu relative tergantung dari orang yang menafsirkannya.

    ReplyDelete
  12. Nani Maryani
    18709251008
    S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
    Assalamu'alaikum Wr.Wb

    Relativisme merupakan kata yang berasal berasal dari kata Bahasa Latin yaitu relativus, yang berarti nisbi atau relatif. Secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, dan agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai suatu paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang serta budaya di masyarakatnya.

    Wassalamu'alaikum Wr.Wb

    ReplyDelete
  13. Nani Maryani
    18709251008
    S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
    Assalamu'alaikum Wr.Wb

    Relativisme merupakan suatu paham yang menganut kebenaran yang menurut seseorang benar dan belum tentu benar juga menurut orang lain. Relativisme menganut suatu paham dimana kebenaran tidak selalu berlaku pada semua orang di segala tempat dan waktu (kebenaran bersifat relatif tergantung ruang dan wakt). Sebaliknya Kebenaran Mutlak berlaku pada setiap orang di segala tempat dan waktu. Paham Relativisme tidak setuju atau bertentangan dengan Kebenaran Mutlak / Absolut.

    Wassalamu'alaikum Wr.Wb

    ReplyDelete
  14. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Istilah relativisme diambil dari bahasa Latin, relativus artinya “menunjuk ke”. Setiap pengetahuan menurut paham relativisme selalu memiliki rujukan dan referensi. Dengan demikian, setiap pengetahuan memiliki logika dan ranah kebenarannya sendiri bergantung kepada rujukannya. Sejalan dengan arti katanya secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang salah dan yang benar tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakat.

    ReplyDelete
  15. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Relativisme meniadakan kebenaran universal. Jika tidak ada pengetahuan yang salah, karena setiap pengetahuan memiliki rujukan sendiri, maka juga tidak ada pengethauan yang benar secara universal. Relativisme itu tidak plausible, menurut filosof sokrates dan plato meniadakan kodrat indah dari kebenaran itu sendiri. Jika pengetahuan apa saja dalam metodologi bagaimana pun selalu benar seperti yang dideklasraikan Protagoras, kita tidak pernah tertarik akan kebenaran itu sendiri.

    ReplyDelete
  16. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Relatif artinya tidak mutlak, namun bernilai nisbi (relatif). Artinya, setiap orang mempunyai pendapat dan opininya masing masing. Salah, benar, baik, buruk tergantung siapa yang memandangnya. Oleh karena itu sebanyak manusia yang plural dan beragam, kita harus saling menghargai antar sesama manusia karena perbedaan pandangan tersebut. relatif itu berubah dan bergerak sesuai dengan pendapat masing2, karena pandangan setiap manusia berbeda. saling menghormati adalah kunci.

    ReplyDelete
  17. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Relativism berasal dari kata latin, Relativus, yang berarti relatif. Secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Tidak ada kebenaran universal dan objektif menurut relativisme, sebaliknya setiap sudut pandang memiliki kebenarannya sendiri.

    ReplyDelete
  18. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Relativisme menganut suatu kebenaran tidak selalu berlaku pada semua orang di segala tempat dan waktu (kebenaran bersifat relatif). Sesuatu yang dikatakan benar pada seseorang belum tentu dianggap sebagai suatu kebenaran oleh orang lain. Perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, dari pemikiran ataupun pandangan setiap orang karena memang penilaian tersebut memang bersifat relatif dan tidak mutlak.

    ReplyDelete
  19. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Relativisme adalah gagasan bahwa pandangan relatif terhadap perbedaan persepsi dan pertimbangan. Tidak ada kebenaran universal dan objektif menurut relativisme. Relativisme memandang bahwa setiap sudut pandang memiliki kebenaran masing-masing. terimakasih

    ReplyDelete
  20. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Heraclitus adalah salah seorang filsuf yang mencetuskan teori tentang relativisme. Salah satu pemikirannya yang paling menarik adalah Engkau tidak akan pernah mampu menerjunkan diri ke sungai yang sama untuk kedua kalinya, karena air sungai itu selalu mengalir”. Oleh karena itu, ia ‘ memandang bahwa alam semesta ini semuanya selalu dinamis (berubah). Pernyataan itulah yang merupakan awal mula berkembangnya teori relativisme yang memandang bahwa kebenaran akan selalu berubah. Seorang dapat disebut relativis, jika dan hanya jika, ia bukan absolutis. Artinya, seorang disebut relativis jika salah satu atau kedua kriteria di bawah ini terpenuhi; (1) Ia yakin bahwa tidak mungkin apa yang ada di alam eksternal ini ekivalen dengan apa yang ada di alam mental; atau (2) Ia yakin bahwa tidak mungkin menyatakan apa yang ada di alam mental dengan suatu bahasa yang akurat.

    ReplyDelete
  21. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Relativisme adalah konsep dengan sudut pandang bahwa sesutau hal tidak memiliki kebenaran mutlak atau valid, melainkan hanya relatif, nilai subjektif. Dengan kata lain, paham relative ini merupakan gagasan yan mana pandangan relatif terhadap perbedaan persepsi. Tidak ada kebenaran universal dan objektif menurut relativisme. Adapun jenis-jenis relativisme yaiturelativisme kultural, relativisme konseptual, relativismekebenaran, relativisme epistemik (rationaliti, logika, sains, konstruktionisme), dan relativisme moral.

    ReplyDelete
  22. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Relativisme merupakan kebenaran yang bersifat relative. Benar menurut pandangan seseorang belum tentu benar menurut pandangan orang lain. Relativisme merupakan kebenaran yang ada pada ruang dan waktu tertentu. Bahkan relativisme menyatakan dua hal yang kontradiksi dengan kebenaran, karena kebenaran yang relative. Oleh karena itu selalu memohon petunjuk kepada Allah SWT agar diberikan jalan menuju kebenaran dan dibukakan hati untuk melihat ketidakbenaran. Karena Allah SWT Sang Maha Benar dengan segala firmannya.

    ReplyDelete
  23. Kartianom
    18701261001
    S3 PEP 2018

    Relativisme berasal dari kata ‘relatif’, dalam aliran filsafat ini memandang bahwa perbedaan yang terjadi pada invidu baik perbedaan agama, budaya, maupun etika bukanlah perbedaan dalam hakikat melainkan hanya merupakan faktor eksternal. Tokoh-tokoh dala aliran ini antara lain Protagras dan Pyrrho.

    ReplyDelete
  24. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Relativisme artinya relatif. Seseorang memilki persepsi tentang relatif itu tergantung dari sudut pandang yang berbeda-beda. Contohnya sifat seseorang yang bisa kita katakan sifatnya memiliki makna relatif namun orang lain belum tentu beranggapan sama. Sehingga kebenaran akan sesuatu itu belum bisa dikatakan benar atau valid. Karena persepsi orang tentang hal itu berbeda beda.

    ReplyDelete
  25. Jefri Mailool
    PEP 18701261002

    Istilah "relativisme" sering muncul dalam perdebatan tentang postmodernisme, poststrukturalisme, dan fenomenologi. Kritik terhadap perspektif ini sering mengidentifikasi advokat dengan label "relativisme".

    ReplyDelete
  26. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3

    Realtivisme adalah sebuah pandangan yang meg=nghargai bahwa pandangan tersebut akan berbeda sesuai dengan persepsi dan pertimbangan masing-masing. Contohnya, pandangan kita akan suatu hal akan berbeda dengan orang lain karena persepi kita dan apa yang kita pertimbangkan juga berbeda dengan orang lain.

    ReplyDelete
  27. Rizki Nisa Setyowati
    19701251013
    PEP S2 A

    Relativisme bertolak dari prinsip manusia sebagai makhluk yang terikat pada akar historis dan budaya sehingga tidak mungkin mencapai kebenaran universal. Nilai moral dan kebenaran yang dipegang oleh suatu kelompok belum tentu sama dengan kelompok lain, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar diri manusia misalnya lingkungan atau nilai-nilai yang lainnya. Sehingga, dalam filsafat relaitivisme, dua hal yang bertolak belakang kemungkinan memiliki nilai kebenaran yang sama karena kebenaran bersifat relatif.

    ReplyDelete
  28. Ardhya Handayani
    19701251015
    S2 PEP 2019 A

    Relativism merupakan gagasan bahwa nilai ( Kebenaran kepalsuan, benar salah, baik buruk) adalah sesuatu yang relatif, tergantung pada persepsi dan pandangan. Dalam relativisme tidak ada kebenaran yang absolut, truth relativism menyatakan tidak ada kebenaran yang hakiki, dah bahwa kebenaran selalu relative tergantung pada acuan tertuntu seperti bahasan, budaya, dan standar individu. Secara sederhana, relativism dapat ditunjukan dalam perilaku berpakaian terbuka, bagi beberapa budaya menyatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang biasa, bahkan baik dan indah, namun untuk beberapa budaya hal tersebut merupakan suatu yang buruk.

    ReplyDelete
  29. Anna Isabela Sanam
    s2 PEP A 2019
    19701251001

    Dalam relativisme pandangan terhadap perbedaan persepsi dan pertimbangan adalah relatif. Tidak ada kebenaran objektif dan universal menurut relativisme sebaliknya setiap sudut pandang memiliki kebenarannya sendiri. Jika diintegrasikan dalam kehidupan sehari – hari maka tak jarang kita jumpai pola relative ini karena relative adalah milik dan hak setiap individu tanpa paksaan apapun. Contohnya adalah perbedaan budaya atau Bahasa merupakan hal yang relative dan umum dan setiap individu memiliki hak atasnya.

    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  30. Choirul Amri
    (19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)

    Bismillah, setiap pengetahuan, menurut paham relativisme, selalu memiliki rujukan, referensi. Dengan demikian, setiap pengetahuan memiliki logika dan ranah kebenarannya sendiri bergantung kepada rujukannya. Relativisme meniadakan kebenaran universal. Jika tidak ada pengetahuan yang salah, karena setiap pengetahuan memiliki rujukannya sendiri, maka juga tidak ada pengetahuan yang benar secara universal. segala apa yang kita maksudkan nilai baik selalu memiliki rujukan. Baik itu relatif, berkaitan dengan referensi dan relasinya dengan sudut pandang konteksnya. Terimakasih

    ReplyDelete
  31. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    berdasarkan artikel diatas didapatkan relativisme epistemik adalah tesis bahwa norma-norma kognitif yang menentukan apa yang dianggap sebagai pengetahuan, atau apakah keyakinan itu rasional, dapat dibenarkan, dll. Dapat berbeda-beda dan bergantung pada kerangka kerja konseptual atau budaya lokal dan tidak memiliki universalitas yang palsu. relativisme tergantung pada sudut pandang dan keyakinan bahwa suatu sebab benar atau salahnya tergantung rujukan masing-masing.

    ReplyDelete
  32. Lovie Adikayanti
    19709251068
    S2 Pendidikan Matematika D
    Assalamualaikum wr.wb
    Relativism adalah gagasan bahwa pandangan relatif terhadap perbedaan persepsi dan pertimbangan. Tidak ada kebenaran yang bersifat universal dan obyektif menurut relativism, namun sebaliknya setiap sudut pandang memiliki kebenaran tersendiri. Terdapat beberapa kategori utama dari relativism ini, (1) Relativism moral mencakup perbedaan penilaian moral di antara orang-orang dan budaya, (2) Relativism kebenaran adalah doktrin bahwa tidak ada kebenaran mutlak, yaitu bahwa kebenaran selalu berkaitan dengan kerangka acuan tertentu, seperti bahasa atau budaya (relativism budaya), (3) Relativism deskriptif yaitu berusaha untuk menjelaskan perbedaan antara budaya dan orang tanpa evaluasi, (4) Relativism normatif mengevaluasi moralitas atau kebenaran pandangan dalam kerangka kerja yang diberikan.

    ReplyDelete
  33. Jewish Van Septriwanto
    19709251077
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasuh untuk tulisan ini prof, Berdasarkan sumber yang disertakan pada tulisan diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa relativism adalah gagasan yang melihat perbedan persepsi dan pertimbangan secara relatif. Dalam hal ini, Tidak berlaku konsep universal dan kebenaran objektif. Pengkategorian utama dari relativism berbeda sesuai dengan tingkat cakupan dan kontrovesinya. Contohnya adalah moral relativism yang meliputi perbedaan dalam penilaian moral antara masyarakat dan kebudayaan, selanjutnya adalah truth relativism, doktrin yang menyatkan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak, dan yang terakhir adalah deskriptive relativism yang mendeskripsikan perbedaan antara budaya dan manusia tanpa perlu adanya pertimbangan lainnya.

    ReplyDelete
  34. Sri Ningsih
    19709251064
    S2 Pendidikan Matematika kelas D

    Relativisme berasal dari kata Latin relativus yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berarti perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya. Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik.

    ReplyDelete
  35. sintha fardu anggraeni
    19709251071
    S2 pend matematika D 2019

    relativisme adalah ideologi yang meyakini bahwa secara permanen di beberapa wilayah pemikiran, kebenaran itu sendiri bersifat relatif terhadap sudut pandang subjek penilaian dari subjeknya itu sendiri. Pernyataan klasik pertama adalah doktrin orang-orang yang skeptis, misalnya Protagoras bahwa 'manusia adalah ukuran segala sesuatu'. Relativisme bisa menjadi ideologi global tentang semua pengetahuan, ataupun ideologi lokal tentang beberapa bidang (estetika, etika, atau penilaian kualitas sekunder, misalnya). Aspek mata pelajaran (pengetahuan) yang seharusnya menentukan kebenaran yang mencakup latar belakang sejarah, budaya, sosial, bahasa, atau psikologis, atau konstitusi sensorik yang kasar. Relativisme adalah salah satu upaya untuk memperhitungkan kontinjensi ini dalam merumuskan hubungan antara orang percaya dan kebenaran yang diyakini. Ideologi ini dapat dianggap sebagai upaya untuk menghindari skeptisisme yang hampir pasti terjadi ketika konsepsi kebenaran yang mutlak digabungkan dengan mengenali cara-cara penilaian, cara-cara kontingen dan kontingen yang berbeda, untuk membuat penilaian.

    ReplyDelete