The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Dec 2, 2012
EXISTENTIALISM
Ass Wr Wb
Jika ingin membaca lebih lanjut tentang EXISTENTIALISM, koneklah ke:
Agnes Teresa Panjaitan S2 Pendidikan Matematika A 2018 18709251013
eksistensialisme adalah sebuah tradisi filsafat yang mulai ditemukan pada abad 19 dan 20 oleh filsuf eropa, tetapi pada akhirnya menghasilkan doktrin yang berbeda tentangnya. Dalam pandangan existentialist, titik awal seseorang dalam kehidupan ditentukan oleh perilaku eksistensial, sense dari disorientasi, dan kebingungan dan ketakutan dalam menghadapi dunia yang penuh dengan keabsurdan. Banyak existentialism juga menganggap filosofi sistematik atau akademis tradisional, baik dalam gaya dan isi, terlalu abstrak dan jauh dari pengalaman manusia yang konkret.
Eksistensialisme merupakan paham filsafat pada abah ke -19 dan ke-20 Eksistensialisme berkaitan dengan eksistensi yaitu keberadaan manusia itu sendiri yang berhubungan dengan kebebasan untuk menentukan mana yang benar atau yang salah dalam setiap eksistensinya masing-masing. Nilai utamanya adalah kebenaran tetapi yang tertinggi adalah keaslian atau orisinalitas. Oleh karena itu, manusia bebas untuk menentukan sesuatu yang menurutnya benar karena kebenaran itu sendiri bersifat relatif.
Aan Andriani 18709251030 S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb. Eksistensialisme adalah istilah yang termasuk dalam sejarah intelektual. Eksistensialisme dapat didefinisikan sebagai teori filosofis yang menyatakan bahwa satu set kategori lebih lanjut yang diatur oleh norma otentisitas diperlukan untuk memahami eksistensi manusia. Paham ini menekankan pada manusia, dimana manusia dipandang sebagai suatu makhluk yang harus bereksistensi dan dapat mengkaji cara manusia berada di dunia dengan penuh kesadaran. Jadi, eksistensialisme memandang manusia sebagai suatu yang tinggi dan keberadaannya selalu ditentukan oleh dirinya karena hanya dialah yang tahu tentang dirinya sendiri dan tahu bagaimana cara menempatkannya sehingga bebas dalam menentukan sesuatu. Wassalamualaikum wr.wb.
Fabri Hidayatullah 18709251028 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Filsafat eksistensialisme merupakan pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern. Eksistensialisme suatu protes terhadap rasionalisme Yunani , atau tradisi klasik dari filsafat, khususnya pandangan spekulatif. Eksistensialisme memandang berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya, yaitu bagaimana manusia berada (bereksistensi) di dunia. Pandangan ini berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Kaum eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, oleh karena itu masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar. Paham ini mempersoalkan keberadaan manusia yang dihadirkan melalui kebebasan sehingga menolak mentah berbagai bentuk determinasi terhadap kebebasan kecuali kebebasan itu sendiri.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni 18709251033 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Eksistensialisme adalah aliran yang memandang segala sesuatu berdasarkan eksistensinya atau bagaimana manusia berada dalam dunia. Secara luas eksistensi dapat diartikan sebagai berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya. Secara umum berarti, manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa dirinya ada dan segala sesuatu keberadaanya ditentukan oleh akunya, karena manusia selalu terlihat di sekelilingnya, sekaligus sebagai miliknya. Dikutip dari ekameliyakin.wordpress.com, menurut aliran eksistensialisme, tujuan pendidikan adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri. Memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif kepada para siswa dalam semua bentuk kehidupan.
Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855) Kierkegaard menekankan posisi penting dalam diri seseorang yang "bereksistensi" bersama dengan analisisnya tentang segi-segi kesadaran religius seperti iman, pilihan, keputusasaan, dan ketakutan. Alur pemikiran Kierkegaard mengajukan persoalan pokok dalam hidup; apakah artinya menjadi seorang Kristiani? Dengan tidak memperlihatkan "wujud" secara umum, ia memperhatikan eksistensi orang sebagai pribadi. Ia mengharapkan agar kita perlu memahami agama Kristen yang otentik. Ia berpendapat bahwa musuh bagi agama Kristiani ada dua, yaitu filsafat Hegel yang berpengaruh pada saat itu. Baginya, pemikiran abstrak, baik dalam bentuk filsafat Descartes atau Hegel akan menghilangkan personalitas manusia dan membawa kita kepada kedangkalan makna kehidupan. Dan yang kedua adalah konvensi, khususnya adat kebiasaan jemaat gereja yang tidak berpikir secara mendalam, tidak menghayati agamanya, yang akhirnya ia memiliki agama yang kosong dan tak mengerti apa artinya menjadi seorang kristiani. Kierkegaard membedakan tiga bentuk eksistensi, yaitu estetis, etis, dan rligius.[19] a. Eksistensi estetis menyangkut kesenian, keindahan. Manusia hidup dalam lingkungan dan masyarakat, karena itu fasilitas yang dimiliki dunia dapat dinikmati manusia sepuasnya. Di sini eksistensi estetis hanya bergelut terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan kenikmatan pengalaman emosi dan nafsu. Eksistensi ini tidak mengenal ukuran norma, tidak adanya keyakinan akan iman yang menentukan. b. ksistensi etis. Setelah manusia menikmati fasilitas dunia, maka ia juga memperhatikan dunia batinnya. Untuk keseimbangan hidup, manusia tidak hanya condong pada hal-hal yang konkrit saja tapi harus memperhatikan situasi batinnya yang sesuai dengan norma-norma umum. Sebagai contoh untuk menyalurkan dorongan seksual (estetis) dilakukan melalui jalur perkawinan (etis). c. Eksistensi religius. Bentuk ini tidak lagi membicarakan hal-hal konkrit, tetapi sudah menembus inti yang paling dalam dari manusia. Ia bergerak kepada yang absolut, yaitu Tuhan. Semua yang menyangkut Tuhan tidak masuk akal manusia. Perpindahan pemikiran logis manusia ke bentuk religius hanya dapat dijembatani lewat iman religius.
Anggoro Yugo Pamungkas 18709251026 S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berdasarkan judul diatas, eksistensialisme adalah filsafat dan pola pikir yang mengutamakan kebebasan memilih dan tanggung jawab. Kaum eksistensialis meyakini bahwa kehidupan tidak memiliki makna tertentu. Jadi, setiap orang bebas menentukan makna kehidupan sesuai pendapat masing-masing. Dalam hal ini, pengertiannya hampir sama dengan humanisme. Berbicara tentang bebas memilih, saya langsung terpikir tentang keadaan indonesia sekarang ini. Memang setiap rakyat indonesia bebas memilih, tetapi jangan sampai kita terpengaruh akan iming-iming uang. ingat, apa yang kita lakukan sekarang, akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Tiara Cendekiawaty 18709251025 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Existentialism merupakan aliran filsafat yang memandang manusia sebagai suatu yang memiliki kedudukan yang tinggi dan keberadaannya itu selalu ditentukan oleh dirinya sendiri, karena pada dasarnya hanya ia yang sadar akan dirinya bagaimana dan mengerti bagaimana cara menempatkan dirinya. Existentialism ditandai dengan pemikiran yang berdasar pada pengetahuan obyektif manusia sadar akan dirinya sendiri.
Amalia Nur Rachman 18709251042 S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Eksistensialisme merupakan paham yang memandang hidup sebagi proyek untuk mencapai bentuk keadaan yang optima. Untuk mencapai keadaan yang optima, kaum eksistensialis amat memperhitungakan situasi. Namun, situasi itu pun mempunyai kelemahan. Di samping itu, sifat individualistis kaum ekstensialis semakin menambah kegoyahan suatu situasi. Ketika orang hanya bersandar pada situasi dan diri sendiri saja menyebabkan terbatasnya pandangan, lingkup perbuatannya yang sempit, dan pendiriannya menjadi rapuh.
Nani Maryani 18709251008 S2 Pendidikan Matematika (A) 2018 Assalamu'alaikum Wr.Wb
Eksistensialisme merupakan suatu gerakan filosofis yang menganut paham bahwa setiap orang harus menciptakan makna di alam semesta yang tak jelas, tampak kacau, dan hampa ini. Eksistensialisme berasal dari kata "eksistensi" dengan akar kata eks berarti "keluar" dan sistensi yang berarti "berdiri", menempatkan. Maka dari itu, kata "eksistensi" dapat diartikan dengan manusia yang berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Dalam hal ini, manusia sadar bahwa dirinya ada.
Nani Maryani 18709251008 S2 Pendidikan Matematika (A) 2018 Assalamu'alaikum Wr.Wb
Eksistensialisme adalahsuatu tradisi pemikiran filsafat yang diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa abad ke-19 dan ke-20 yang sepaham atau sepakat bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subyek manusia, bukan hanya subyek manusia yang berpikir, akan tetapi juga individu manusia yang melakukan, yang merasa, dan yang hidup. Nilai utama dari pemikiran eksistensialis ini biasanya dianggap sebagai kebebasan, akan tetapi sebenarnya nilai tertingginya adalah otentisitas (keaslian).
Eksis artinya ada. Eksistensialisma adalah bagaimana cara manusia mengada.Paham ini mengajarkan bahwa setiap individu bertanggungjawab akan keberadaanya melalui berbagai tantangan, pilihan hidup yang ia jalani dan tentukan secara bebas. berbicara berkaitan dengan keberadaan indovidu dsebagai subjek. dan juga pada eksistensi ini adalah individu yang bertanggaug jwab apa yang menjadi pilihannya dan apa yang menjadi keputusannya atas kemauannya sendiri dari mulai yang mendalam atau tidak berkaitan salah atau benar dan berkaitan tepat atau tidak semua adalah tanggungjawab individu sendiri.
Aizza Zakkiyatul Fathin 18709251014 Pps Pendidikan Matematika A
Eksistensialisme merupakan aliran filsafat khususnya dalam tradisi filsafat barat. Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia sebagai individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif dan karenya masing-masing individu bebas menentukan seseuatu yang menurutnya benar.
Septia Ayu Pratiwi 18709251029 S2 Pendidikan Matematika 2018
Eksistensialisme berasal dari kata "eksistensi" dengan akar kata eks "keluar" dansistensi "berdiri", menempatkan (diturunkan dari kata kerja sisto). Oleh karena itu, kata "eksistensi" diartikan: manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Manusia sadar bahwa dirinya ada (http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Eksistensialisme). Filsafat ini bersifat humanist karena membahas tentang eksistensi manusia di dunia ini. Jika dikaitkan dengan ilmu penegtahuan maka eksistensi ilmu pengetahuan bergantung tentang eksistensi sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang jika manusia juga tidak mau berkembang. Sehingga ada simbiosi mutualisme antara manusia dan ilmu penegtahuan.
Rosi Anista 18709251040 S2 Pendidikan Matematika B
Eksistensialisme adalah tradisi penyelidikan filosofis yang terkait terutama dengan filsuf Eropa abad ke-19 dan ke-20 yang, meskipun memiliki perbedaan doktrinal yang dalam, berbagi keyakinan bahwa pemikiran filosofis dimulai dengan subjek manusia bukan hanya subjek berpikir, tetapi juga individu akting, perasaan, individu manusia yang hidup.
Eksistensialisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa manusia dapat membentuk esensi kehidupannya dengan tindakannya sendiri. Paham ini juga menganggap bahwa setiap orang adalah penguasa di atas tindakannya sendiri.Beberapa filsuf mengatakan bahwa paham ini termasuk paham humanisme juga karena membicarakan tentang kedudukan manusia.
Nur Afni 18709251027 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. pemahaman seorang eksistensialis bahwa seorang individu bermula pada apa yang disebut sebagai sikap eksistensial, yaitu semacam perasaan disorientasi, bingung, atau ketakutan di hadapan sebuah dunia yang tampaknya tidak berarti atau absurd. beberapa filsuf eksistensialis yang menganggap bahwa konten filsafat sistematis atau akademis tradisional terlalu abstrak atau jauh dari pengalaman konkret manusia. Terimakasih
Dita Aldila Krisma 18709251012 PPs Pendidikan Matematika A 2018
Pada pandangan eksistensial, untuk memahami apa itu manusia, tidak cukup hanya dengan mengetahui semua kebenaran yang bisa disampaikan ilmu pengetahuan alam — termasuk ilmu psikologi — kepada kita. Eksistensialisme tidak menyangkal validitas kategori dasar fisika, biologi, psikologi, dan ilmu-ilmu lain.
Eksistensialisme adalah tradisi pemikiran filsafat yang terutama diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa abad ke-19 dan ke-20 yang sepaham bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subjek manusia, tetapi juga individu manusia yang melakukan, yang merasa, dan yang hidup. Niai utama pemikiran eksistensialis biasanya dianggap sebagai kebebasan, tetapi sebenarnya nilai tertingginya adalah otentisitas. Dalam pemahaman seorang eksistensialis, seorang individu bermula pada apa yang disebut sebagai “sikap eksistensial” yaitu semacam perasaan disorientasi, bingung atau ketakutan di hadapan sesuatu yang absurd.
Eksistensialisme adalah salah satu aliran filsafat yang berpusat pada keberadaan (eksistensi) manusia di dunia. Manusia bebas menentukan sesuatu sesuai pandangannya benar, karena kebenaran itu bersifat relatif. Tokoh-tokoh aliran ini adalah Jean Paul Sartre, Martin Heidegger. Menurut Sartre kebebasan manusia merupakan satu-satunya landasan nilai.
Pada link ini disampaikan bahwa proposisi bahwa keberadaan mendahului esensi adalah klaim sentral dari eksistensialisme, yang membalikkan pandangan filosofis tradisional bahwa esensi (sifat) dari suatu benda lebih mendasar dan tidak dapat berubah daripada keberadaannya (yang hanya fakta keberadaannya).
Eksistensialisme pada hakekatnya adalah aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup. Aliran eksistensialisme merupakan suatu penolakan terhadap suatu pemikiran yang abstrak. Yang menjadi ukuran dalam sikap dan perbuatannya ialah kebebasan.
Eksistensialisme lahir sebagai kritik terhadap essensialisme yang meyakini esensi diri manusia telah ada sebelum manusia lahir. Prinsip dasar dari eksistensialisme adalah "existence preceed essence". Prinsip ini menyiratkan bahwa manusia lahir ke dunia tanpa tujuan dan kepentingan yang melekat sehingga manusia menentukan sendiri esensi dirinya setelah ia lahir ke dunia yang penuh absurditas. Satre, salah satu tokoh eksistensialisme, mengemukakan gagasan bahwa untuk keluar dari absurditas seorang manusia harus hidup otentik. Manusia harus menyadari bahwa makna hidup manusia diberikan kepada manusia oleh dirinya sendiri, bukan oleh orang lain bahkan Tuhan. Maksudnya, keputusan yang diambil oleh tiap manusia tidak bisa bernilai benar atau salah bagi orang lain, karena keputusan itu diambil oleh seorang manusia sesuai kapasitas, pengalaman, dan pengetahuan yang ia miliki.
Ngaenun Nangim 19709251058 S2 Pendidikan Matematika D 2019
Eksistensialisme mengarahkan manusia untuk selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya itu ada. Dalam suatu kelompok, penganut eksistensialisme memungkinkan berbagai tindakan agar terlihat bahwa dialah yang memberikan pengaruh dalam kelompok tersebut. Jika aliran eksistensialisme diterapkan dalam dunia pendidikan, maka pendidikanlah yang berperan untuk mewujudkan hal terbaik dari diri siswa. Pendidikan juga harus mampu memunculkan sisi unik dari masing-masing siswa. Pendidikan juga yang harus menyadarkan siswa pentingnya kebebasan namun tetap disertai rasa tanggungjawab. Pendidikan juga yang menyempurnakan jiwa social siswa. Pendidikan pula yang mengembangkan kepribadian dan pengetahuan siswa.
Choirul Amri (19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
Bismillah, eksistensialisme adalah bahwa filsafat harus bertolak pada masyarakat kongkret; Eksistensi manusia menjadi titik sentral pemikiran; eksistensi mendahului esensi. Antara eksistensi dan esensi terdapat suatu perbedaan yaitu eksistensi adalah suatu keadaan actual yang benar-benar terjadi dalam ruang dan waktumenunjuk pada suatu benda yang ada disini dan sekarang. Sedangkan esensi yaitu sesuatu yang membedakan antara suatu benda dan corak benda lain; esensi menjadikan benda itu seperti apa adanya, atau suatu yang dimiliki secara umum oleh bermacam-macam benda; esensi adalah hal umum untuk beberapa individu. Titik pusat kajian Eksistensialisme yaitu pusat renungan manusia adalah manusia konkret, local dan bukan manusia abstrak, konseptual, dan universal; eksistensialisme menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi, pendalaman kesadaran yagn dalam dan langsung. Pendoronganya adalah keinginan ‘untuk hidup’ dan dikui sebagai ‘individul’. Arti dan makna kehidupan manusi hanya diakui dalam konteks diatas. Tempat bertanya manusia adalah kesadarn langsung yang tidak dimuat dalam system atau dalam abstraksi melainkan dalam pengalaman konkret. terimakasih
Dalam pandangan existentialism, titik awal individu dicirikan oleh apa yang disebut "sikap eksistensial", atau rasa disorientasi, kebingungan, atau ketakutan dalam menghadapi dunia yang tampaknya tidak berarti atau tidak masuk akal. Banyak existentialism juga menganggap filosofi sistematik atau akademis tradisional, baik dalam gaya dan isi, terlalu abstrak dan jauh dari pengalaman manusia yang konkret.
Rifki Rinaldo 19709251070 S2 Pendidikan Matematika D 2019
Extentialism adalah penyelidikan filosofis yang mengambil titik awal pengalaman subjek manusia, tidak hanya subjek berpikir, tetapi individu manusia yang bertindak, merasakan, individu yang hidup. Prinsip utama dalam exsistentionalism menyiratkan bahwa manusia lahir ke dunia tanpa tujuan dan kepentingan yang melekat sehingga manusia menentukan sendiri esensi dirinya setelah ia lahir ke dunia.
Sri Ningsih 19709251064 S2 Pendidikan Matematika kelas D
Eksistensialisme merupakan paham yang menempatkan manusia pada titik sentrum dari segala relasi kemanusiaan. Eksistensialisme berakar dari upaya untuk bangkit dari segala hegemoni untuk menemukan eksistensi dan esensi diri. Untuk menemukan eksistensi diri tersebut manusia harus sadar karena tidak ada makhluk lain yang bereksistensi selain manusia. Sartre dalam hal ini menempatkan eksistensi manusia mendahului esensi. Eksistensi pada esensialnya menunjukkan kepada kesadaran manusia (l’etre-pour-soi), karena manusia berhadapan dengan dunia dimana dia berada sekaligus memikul tanggung jawab untuk diri dan masa depan dunianya. Kebebasan adalah esensi manusia, biasanya manusia yang bebas selalu menciptakan dirinya. Manusia yang bebas dapat mengatur, memilih dan dapat memberi makna pada realitas.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAgnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
eksistensialisme adalah sebuah tradisi filsafat yang mulai ditemukan pada abad 19 dan 20 oleh filsuf eropa, tetapi pada akhirnya menghasilkan doktrin yang berbeda tentangnya. Dalam pandangan existentialist, titik awal seseorang dalam kehidupan ditentukan oleh perilaku eksistensial, sense dari disorientasi, dan kebingungan dan ketakutan dalam menghadapi dunia yang penuh dengan keabsurdan. Banyak existentialism juga menganggap filosofi sistematik atau akademis tradisional, baik dalam gaya dan isi, terlalu abstrak dan jauh dari pengalaman manusia yang konkret.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PM A PPs UNY 2018
Eksistensialisme merupakan paham filsafat pada abah ke -19 dan ke-20 Eksistensialisme berkaitan dengan eksistensi yaitu keberadaan manusia itu sendiri yang berhubungan dengan kebebasan untuk menentukan mana yang benar atau yang salah dalam setiap eksistensinya masing-masing. Nilai utamanya adalah kebenaran tetapi yang tertinggi adalah keaslian atau orisinalitas. Oleh karena itu, manusia bebas untuk menentukan sesuatu yang menurutnya benar karena kebenaran itu sendiri bersifat relatif.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Eksistensialisme adalah istilah yang termasuk dalam sejarah intelektual. Eksistensialisme dapat didefinisikan sebagai teori filosofis yang menyatakan bahwa satu set kategori lebih lanjut yang diatur oleh norma otentisitas diperlukan untuk memahami eksistensi manusia. Paham ini menekankan pada manusia, dimana manusia dipandang sebagai suatu makhluk yang harus bereksistensi dan dapat mengkaji cara manusia berada di dunia dengan penuh kesadaran. Jadi, eksistensialisme memandang manusia sebagai suatu yang tinggi dan keberadaannya selalu ditentukan oleh dirinya karena hanya dialah yang tahu tentang dirinya sendiri dan tahu bagaimana cara menempatkannya sehingga bebas dalam menentukan sesuatu.
Wassalamualaikum wr.wb.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Filsafat eksistensialisme merupakan pemberontakan terhadap beberapa sifat dari filsafat tradisional dan masyarakat modern. Eksistensialisme suatu protes terhadap rasionalisme Yunani , atau tradisi klasik dari filsafat, khususnya pandangan spekulatif. Eksistensialisme memandang berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya, yaitu bagaimana manusia berada (bereksistensi) di dunia. Pandangan ini berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Kaum eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, oleh karena itu masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar. Paham ini mempersoalkan keberadaan manusia yang dihadirkan melalui kebebasan sehingga menolak mentah berbagai bentuk determinasi terhadap kebebasan kecuali kebebasan itu sendiri.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Eksistensialisme adalah aliran yang memandang segala sesuatu berdasarkan eksistensinya atau bagaimana manusia berada dalam dunia. Secara luas eksistensi dapat diartikan sebagai berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya. Secara umum berarti, manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa dirinya ada dan segala sesuatu keberadaanya ditentukan oleh akunya, karena manusia selalu terlihat di sekelilingnya, sekaligus sebagai miliknya. Dikutip dari ekameliyakin.wordpress.com, menurut aliran eksistensialisme, tujuan pendidikan adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri. Memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif kepada para siswa dalam semua bentuk kehidupan.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855)
Kierkegaard menekankan posisi penting dalam diri seseorang yang "bereksistensi" bersama dengan analisisnya tentang segi-segi kesadaran religius seperti iman, pilihan, keputusasaan, dan ketakutan. Alur pemikiran Kierkegaard mengajukan persoalan pokok dalam hidup; apakah artinya menjadi seorang Kristiani? Dengan tidak memperlihatkan "wujud" secara umum, ia memperhatikan eksistensi orang sebagai pribadi. Ia mengharapkan agar kita perlu memahami agama Kristen yang otentik. Ia berpendapat bahwa musuh bagi agama Kristiani ada dua, yaitu filsafat Hegel yang berpengaruh pada saat itu. Baginya, pemikiran abstrak, baik dalam bentuk filsafat Descartes atau Hegel akan menghilangkan personalitas manusia dan membawa kita kepada kedangkalan makna kehidupan. Dan yang kedua adalah konvensi, khususnya adat kebiasaan jemaat gereja yang tidak berpikir secara mendalam, tidak menghayati agamanya, yang akhirnya ia memiliki agama yang kosong dan tak mengerti apa artinya menjadi seorang kristiani.
Kierkegaard membedakan tiga bentuk eksistensi, yaitu estetis, etis, dan rligius.[19]
a. Eksistensi estetis menyangkut kesenian, keindahan. Manusia hidup dalam lingkungan dan masyarakat, karena itu fasilitas yang dimiliki dunia dapat dinikmati manusia sepuasnya. Di sini eksistensi estetis hanya bergelut terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan kenikmatan pengalaman emosi dan nafsu. Eksistensi ini tidak mengenal ukuran norma, tidak adanya keyakinan akan iman yang menentukan.
b. ksistensi etis. Setelah manusia menikmati fasilitas dunia, maka ia juga memperhatikan dunia batinnya. Untuk keseimbangan hidup, manusia tidak hanya condong pada hal-hal yang konkrit saja tapi harus memperhatikan situasi batinnya yang sesuai dengan norma-norma umum. Sebagai contoh untuk menyalurkan dorongan seksual (estetis) dilakukan melalui jalur perkawinan (etis).
c. Eksistensi religius. Bentuk ini tidak lagi membicarakan hal-hal konkrit, tetapi sudah menembus inti yang paling dalam dari manusia. Ia bergerak kepada yang absolut, yaitu Tuhan. Semua yang menyangkut Tuhan tidak masuk akal manusia. Perpindahan pemikiran logis manusia ke bentuk religius hanya dapat dijembatani lewat iman religius.
Anggoro Yugo Pamungkas
ReplyDelete18709251026
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdasarkan judul diatas, eksistensialisme adalah filsafat dan pola pikir yang mengutamakan kebebasan memilih dan tanggung jawab. Kaum eksistensialis meyakini bahwa kehidupan tidak memiliki makna tertentu. Jadi, setiap orang bebas menentukan makna kehidupan sesuai pendapat masing-masing. Dalam hal ini, pengertiannya hampir sama dengan humanisme. Berbicara tentang bebas memilih, saya langsung terpikir tentang keadaan indonesia sekarang ini. Memang setiap rakyat indonesia bebas memilih, tetapi jangan sampai kita terpengaruh akan iming-iming uang. ingat, apa yang kita lakukan sekarang, akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Existentialism merupakan aliran filsafat yang memandang manusia sebagai suatu yang memiliki kedudukan yang tinggi dan keberadaannya itu selalu ditentukan oleh dirinya sendiri, karena pada dasarnya hanya ia yang sadar akan dirinya bagaimana dan mengerti bagaimana cara menempatkan dirinya. Existentialism ditandai dengan pemikiran yang berdasar pada pengetahuan obyektif manusia sadar akan dirinya sendiri.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Eksistensialisme merupakan paham yang memandang hidup sebagi proyek untuk mencapai bentuk keadaan yang optima. Untuk mencapai keadaan yang optima, kaum eksistensialis amat memperhitungakan situasi. Namun, situasi itu pun mempunyai kelemahan. Di samping itu, sifat individualistis kaum ekstensialis semakin menambah kegoyahan suatu situasi. Ketika orang hanya bersandar pada situasi dan diri sendiri saja menyebabkan terbatasnya pandangan, lingkup perbuatannya yang sempit, dan pendiriannya menjadi rapuh.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Eksistensialisme merupakan suatu gerakan filosofis yang menganut paham bahwa setiap orang harus menciptakan makna di alam semesta yang tak jelas, tampak kacau, dan hampa ini. Eksistensialisme berasal dari kata "eksistensi" dengan akar kata eks berarti "keluar" dan sistensi yang berarti "berdiri", menempatkan. Maka dari itu, kata "eksistensi" dapat diartikan dengan manusia yang berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Dalam hal ini, manusia sadar bahwa dirinya ada.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Eksistensialisme adalahsuatu tradisi pemikiran filsafat yang diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa abad ke-19 dan ke-20 yang sepaham atau sepakat bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subyek manusia, bukan hanya subyek manusia yang berpikir, akan tetapi juga individu manusia yang melakukan, yang merasa, dan yang hidup. Nilai utama dari pemikiran eksistensialis ini biasanya dianggap sebagai kebebasan, akan tetapi sebenarnya nilai tertingginya adalah otentisitas (keaslian).
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Eksis artinya ada. Eksistensialisma adalah bagaimana cara manusia mengada.Paham ini mengajarkan bahwa setiap individu bertanggungjawab akan keberadaanya melalui berbagai tantangan, pilihan hidup yang ia jalani dan tentukan secara bebas. berbicara berkaitan dengan keberadaan indovidu dsebagai subjek. dan juga pada eksistensi ini adalah individu yang bertanggaug jwab apa yang menjadi pilihannya dan apa yang menjadi keputusannya atas kemauannya sendiri dari mulai yang mendalam atau tidak berkaitan salah atau benar dan berkaitan tepat atau tidak semua adalah tanggungjawab individu sendiri.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Eksistensialisme merupakan aliran filsafat khususnya dalam tradisi filsafat barat. Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia sebagai individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif dan karenya masing-masing individu bebas menentukan seseuatu yang menurutnya benar.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Eksistensialisme berasal dari kata "eksistensi" dengan akar kata eks "keluar" dansistensi "berdiri", menempatkan (diturunkan dari kata kerja sisto). Oleh karena itu, kata "eksistensi" diartikan: manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Manusia sadar bahwa dirinya ada (http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Eksistensialisme). Filsafat ini bersifat humanist karena membahas tentang eksistensi manusia di dunia ini. Jika dikaitkan dengan ilmu penegtahuan maka eksistensi ilmu pengetahuan bergantung tentang eksistensi sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang jika manusia juga tidak mau berkembang. Sehingga ada simbiosi mutualisme antara manusia dan ilmu penegtahuan.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Eksistensialisme adalah tradisi penyelidikan filosofis yang terkait terutama dengan filsuf Eropa abad ke-19 dan ke-20 yang, meskipun memiliki perbedaan doktrinal yang dalam, berbagi keyakinan bahwa pemikiran filosofis dimulai dengan subjek manusia bukan hanya subjek berpikir, tetapi juga individu akting, perasaan, individu manusia yang hidup.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Eksistensialisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa manusia dapat membentuk esensi kehidupannya dengan tindakannya sendiri. Paham ini juga menganggap bahwa setiap orang adalah penguasa di atas tindakannya sendiri.Beberapa filsuf mengatakan bahwa paham ini termasuk paham humanisme juga karena membicarakan tentang kedudukan manusia.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
pemahaman seorang eksistensialis bahwa seorang individu bermula pada apa yang disebut sebagai sikap eksistensial, yaitu semacam perasaan disorientasi, bingung, atau ketakutan di hadapan sebuah dunia yang tampaknya tidak berarti atau absurd. beberapa filsuf eksistensialis yang menganggap bahwa konten filsafat sistematis atau akademis tradisional terlalu abstrak atau jauh dari pengalaman konkret manusia. Terimakasih
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Pada pandangan eksistensial, untuk memahami apa itu manusia, tidak cukup hanya dengan mengetahui semua kebenaran yang bisa disampaikan ilmu pengetahuan alam — termasuk ilmu psikologi — kepada kita. Eksistensialisme tidak menyangkal validitas kategori dasar fisika, biologi, psikologi, dan ilmu-ilmu lain.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Eksistensialisme adalah tradisi pemikiran filsafat yang terutama diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa abad ke-19 dan ke-20 yang sepaham bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subjek manusia, tetapi juga individu manusia yang melakukan, yang merasa, dan yang hidup. Niai utama pemikiran eksistensialis biasanya dianggap sebagai kebebasan, tetapi sebenarnya nilai tertingginya adalah otentisitas. Dalam pemahaman seorang eksistensialis, seorang individu bermula pada apa yang disebut sebagai “sikap eksistensial” yaitu semacam perasaan disorientasi, bingung atau ketakutan di hadapan sesuatu yang absurd.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Eksistensialisme adalah salah satu aliran filsafat yang berpusat pada keberadaan (eksistensi) manusia di dunia. Manusia bebas menentukan sesuatu sesuai pandangannya benar, karena kebenaran itu bersifat relatif. Tokoh-tokoh aliran ini adalah Jean Paul Sartre, Martin Heidegger. Menurut Sartre kebebasan manusia merupakan satu-satunya landasan nilai.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Pada link ini disampaikan bahwa proposisi bahwa keberadaan mendahului esensi adalah klaim sentral dari eksistensialisme, yang membalikkan pandangan filosofis tradisional bahwa esensi (sifat) dari suatu benda lebih mendasar dan tidak dapat berubah daripada keberadaannya (yang hanya fakta keberadaannya).
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Eksistensialisme pada hakekatnya adalah aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup. Aliran eksistensialisme merupakan suatu penolakan terhadap suatu pemikiran yang abstrak. Yang menjadi ukuran dalam sikap dan perbuatannya ialah kebebasan.
Rizki Nisa Setyowati
ReplyDelete19701251013
PEP S2 A
Eksistensialisme lahir sebagai kritik terhadap essensialisme yang meyakini esensi diri manusia telah ada sebelum manusia lahir. Prinsip dasar dari eksistensialisme adalah "existence preceed essence". Prinsip ini menyiratkan bahwa manusia lahir ke dunia tanpa tujuan dan kepentingan yang melekat sehingga manusia menentukan sendiri esensi dirinya setelah ia lahir ke dunia yang penuh absurditas. Satre, salah satu tokoh eksistensialisme, mengemukakan gagasan bahwa untuk keluar dari absurditas seorang manusia harus hidup otentik. Manusia harus menyadari bahwa makna hidup manusia diberikan kepada manusia oleh dirinya sendiri, bukan oleh orang lain bahkan Tuhan. Maksudnya, keputusan yang diambil oleh tiap manusia tidak bisa bernilai benar atau salah bagi orang lain, karena keputusan itu diambil oleh seorang manusia sesuai kapasitas, pengalaman, dan pengetahuan yang ia miliki.
Ngaenun Nangim
ReplyDelete19709251058
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Eksistensialisme mengarahkan manusia untuk selalu berusaha menunjukkan bahwa dirinya itu ada. Dalam suatu kelompok, penganut eksistensialisme memungkinkan berbagai tindakan agar terlihat bahwa dialah yang memberikan pengaruh dalam kelompok tersebut. Jika aliran eksistensialisme diterapkan dalam dunia pendidikan, maka pendidikanlah yang berperan untuk mewujudkan hal terbaik dari diri siswa. Pendidikan juga harus mampu memunculkan sisi unik dari masing-masing siswa. Pendidikan juga yang harus menyadarkan siswa pentingnya kebebasan namun tetap disertai rasa tanggungjawab. Pendidikan juga yang menyempurnakan jiwa social siswa. Pendidikan pula yang mengembangkan kepribadian dan pengetahuan siswa.
Choirul Amri
ReplyDelete(19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
Bismillah, eksistensialisme adalah bahwa filsafat harus bertolak pada masyarakat kongkret; Eksistensi manusia menjadi titik sentral pemikiran; eksistensi mendahului esensi. Antara eksistensi dan esensi terdapat suatu perbedaan yaitu eksistensi adalah suatu keadaan actual yang benar-benar terjadi dalam ruang dan waktumenunjuk pada suatu benda yang ada disini dan sekarang. Sedangkan esensi yaitu sesuatu yang membedakan antara suatu benda dan corak benda lain; esensi menjadikan benda itu seperti apa adanya, atau suatu yang dimiliki secara umum oleh bermacam-macam benda; esensi adalah hal umum untuk beberapa individu. Titik pusat kajian Eksistensialisme yaitu pusat renungan manusia adalah manusia konkret, local dan bukan manusia abstrak, konseptual, dan universal; eksistensialisme menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi, pendalaman kesadaran yagn dalam dan langsung. Pendoronganya adalah keinginan ‘untuk hidup’ dan dikui sebagai ‘individul’. Arti dan makna kehidupan manusi hanya diakui dalam konteks diatas. Tempat bertanya manusia adalah kesadarn langsung yang tidak dimuat dalam system atau dalam abstraksi melainkan dalam pengalaman konkret. terimakasih
Ahmad Syajili
ReplyDelete19709251066
S2 PM d 2019
Assalamualaikum wr.wb
Dalam pandangan existentialism, titik awal individu dicirikan oleh apa yang disebut "sikap eksistensial", atau rasa disorientasi, kebingungan, atau ketakutan dalam menghadapi dunia yang tampaknya tidak berarti atau tidak masuk akal. Banyak existentialism juga menganggap filosofi sistematik atau akademis tradisional, baik dalam gaya dan isi, terlalu abstrak dan jauh dari pengalaman manusia yang konkret.
Rifki Rinaldo
ReplyDelete19709251070
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Extentialism adalah penyelidikan filosofis yang mengambil titik awal pengalaman subjek manusia, tidak hanya subjek berpikir, tetapi individu manusia yang bertindak, merasakan, individu yang hidup. Prinsip utama dalam exsistentionalism menyiratkan bahwa manusia lahir ke dunia tanpa tujuan dan kepentingan yang melekat sehingga manusia menentukan sendiri esensi dirinya setelah ia lahir ke dunia.
Sri Ningsih
ReplyDelete19709251064
S2 Pendidikan Matematika kelas D
Eksistensialisme merupakan paham yang menempatkan manusia pada titik sentrum dari segala relasi kemanusiaan. Eksistensialisme berakar dari upaya untuk bangkit dari segala hegemoni untuk menemukan eksistensi dan esensi diri. Untuk menemukan eksistensi diri tersebut manusia harus sadar karena tidak ada makhluk lain yang bereksistensi selain manusia. Sartre dalam hal ini menempatkan eksistensi manusia mendahului esensi. Eksistensi pada esensialnya menunjukkan kepada kesadaran manusia (l’etre-pour-soi), karena manusia berhadapan dengan dunia dimana dia berada sekaligus memikul tanggung jawab untuk diri dan masa depan dunianya. Kebebasan adalah esensi manusia, biasanya manusia yang bebas selalu menciptakan dirinya. Manusia yang bebas dapat mengatur, memilih dan dapat memberi makna pada realitas.