The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Sep 20, 2013
Jargon Kebaikan dan Keburukan
Oleh Marsigit
Orang tua berambut putih:
Hemm indah betul dunia itu. Semakin diungkap semakin banyak pula yang tidak aku tahu. Kenapa aku tidak bisa istirahat? Ancamannya adalah mitos. Tetapi diperbatasan sana aku telah menemukan bahwa mitos itu logos, dan logos itu mitos, tidak itu iya dan iya itu tidak, awal itu akhir dan akhir itu awal, berubah itu tetap dan tetap itu berubah. Tetapi aku sekarang sedang melihat para jargon telah menguasai dunia. Maka aku sedang menyaksikan bahwa dunia itu jargon dan jargon itu dunia. Samar-samar aku melihat di kejauhan ada pertengkaran antara jargon keburukan dan jargon kebaikan. Wahai jargon keburukan dan jargon kebaikan dengarlah diriku sebentar. Mengapa engkau kelihatannya sedang berselisih. Jargon keburukan kelihatan sangat ganas dan kejam, sedangkan jargon kebaikan kelihatan sedang bersedih dan rendah diri. Bolehkah aku mengetahui pokok persoalannya?
Jargon keburukan:
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah aku adalah jargon keburukan. Sebenar-benar jargon itu adalah milikku. Maka tiadalah selain diriku dapat mengaku-aku memiliki jargon. Barang siapa selain diriku mengaku-aku memiliki jargon, maka akan aku binasakan mereka itu. Maka saksikanlah wahai orang tua berambut putih, dengan lantang dan dengan penuh hikmat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya aku proklamasikan bahwa jargon itu tidak lain tidak bukan adalah diriku. Jargon itu adalah kuasaku, jargon itu adalah jiwaku. Jika tidak ada jargon pada diriku maka tiadalah diriku itu. Maka beritahukanlah kepada kebaikan agar jangan sekali-kali mengklaim memiliki jargon. Jika para kebaikan tetap teguh pendirian maka dengan bengisnya aku akan hadapi mereka semua.
Jargon kebaikan:
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah aku adalah jargon kebaikan. Saya menyadari bahwa jargon para keburukan itu begitu kuat dan mengerikan bagiku. Tetapi ketahuilah bahwa sebenarnya diriku juga berhak mempunyai jargon. Maka perkenankanlah bahwa diriku juga memiliki jargon. Maka saksikanlah wahai orang tua berambut putih, serendah-rendah dan sekecil-kecil diriku, maka aku itu sebetulnya adalah jargon juga. Jargon itu pelindungku. Jargon itu jiwaku. Jika tidak ada jargon pada diriku maka tiadalah diriku itu. Maka beritahukanlah kepada keburukan agar menyadari bahwa diluar dirinya itu sebetulnya terdapat jargon diriku. Itulah sebenar-benar dan sebesar-besar ancaman bagi diriku, yaitu jargon para keburukan.
Orang tua berambut putih:
Wahai jargon keburukan. Supaya aku lebih mengerti tentang dirimu, maka ceriterakanlah tentang dirimu itu kepadaku. Siapakah dirimu, bagaimana dirimu, macam-macam dirimu, tujuan dirimu, dst.
Jargon keburukan:
Terimakasih orang tua berambut putih. Aku adalah jargon keburukan. Jikalau emosiku sudah terkendali maka aku dapat bercerita banyak tentang diriku kepadamu. Sebetul-betul yang terjadi tadi adalah aku telah sedikit berbohong kepadamu. Aku sebetulnya mengetahui bahwa jargon itu bukan hanya milikku, tetapi kebaikan pun mempunyai jargon. Tetapi ini off the record, jangan sampaikan kepada kebaikan. Mengapa? Karena jika engkau katakan hal ini kepada kebaikan maka kedudukanku sebagai keburukan akan terancam. Ketahuilah bahwa setinggi-tinggi tujuanku adalah menjadi keburukan yang kuat, yaitu sebenar-benar keburukan. Dalam rangka untuk mencapai tujuanku sebagai keburukan sejati maka aku harus mengelola semua kebaikan sedemikian rupa sehingga semua kebaikanku itu terkendali dan dapat sepenuhnya aku kuasai. Maka aku melakukan segala daya dan upaya termasuk menggunakan jargonku agar kebaikan selalu dapat aku kuasai. Sebenar-benar ancaman bagi diriku di dunia ini adalah jargon-jargon para kebaikan. Maka aku sangat sensitif terhadap jargon para kebaikan. Dari pada jargon kebaikan menimbulkan masalah bagi diriku, maka lebih baik aku binasakan saja sebelum mereka lahir ke bumi.
Orang tua berambut putih:
Maaf jargon keburukan, saya belum begitu jelas dengan uaraian-uraianmu itu. Dapatkah engkau memberikan contoh konkritnya. Jika perlu silahkan para mu menyampaikan kepadaku.
Jargon keburukan :
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah saya adalah jargon keburukan. Mulanya biasa saja bagi diriku, ketika aku sebagai kebaikan. Tetapi kemudian tidak biasa bagi diriku ketika aku, entah kenapa, di tetapkan sebagai keburukan. Ketika aku menjadi keburukan maka aku merasakan seluruh tubuhku bergetar dan bergemuruh mengalami perubahan jargon. Tadinya aku sangat menyayangi jargon-jargon ku sebagai kebaikan. Maka setelah aku menjadi keburukan aku mulai kehilangan jargon kebaikan, dan kemudian mulailah aku di dominasi oleh jargon keburukan. Ketahuilah bahwa dalam rangka untuk mempertahankan diriku sebagai keburukan, maka aku telah mengembangkan banyak tak berhingga jargon-jargon. Kekuasaanku sebagai keburukan itu mengalir melalui jargon-jargonku. Maka demi menjaga statusku sebagai keburukan terpaksa aku harus menggunakan jargon topeng, yaitu topeng kepribadian. Sebenar-benar jargon topeng adalah menutupi segala kelemahanku dan dosa-dosaku di hadapan para kebaikan. Kalau bisa apakah jargon topengku itu dapat menyembunyikan diriku dari Tuhan? Oh orang tua berambut putih, janganlah engkau teruskan pertanyaanmu itu, dan janganlah rongrong kewibawaanku sebagai keburukan. Itulah diriku, yaitu sebenar-benar jargon keburukan. Maka aku sangat menyukai semua kesempatan di mana aku bisa memproduksi semua jargon-jargon keburukan, agar dapat mengendalikan jargon-jargon kebaikan.
Orang tua berambut putih:
Wahai jargon kebaikan. Supaya aku lebih mengerti tentang dirimu, maka ceriterakanlah tentang dirimu itu kepadaku. Siapakah dirimu, bagaimana dirimu, macam-macam dirimu, tujuan dirimu, dst.
Jargon kebaikan:
Terimakasih orang tua berambut putih. Aku adalah jargon kebaikan. Jikalau aku terbebas dari segala tekanan maka aku dapat bercerita banyak tentang diriku kepadamu. Sebetul-betul yang terjadi tadi adalah aku telah menyampaikan apa adanya kepadamu. Aku sebetulnya tidak merdeka dan merasa takut oleh aktivitas para keburukan. Tetapi ini off the record, jangan sampaikan kepada keburukan. Mengapa? Karena jika engkau katakan hal ini kepada keburukan maka jiwaku bisa terancam. Padahal segenap jiwa ragaku itu ingin terbebas sepenuhnya dari jargon-jargon keburukan. Ketahuilah bahwa setinggi-tinggi tujuanku adalah terbebas dari segala ancaman dan tekanan para keburukan. Dalam rangka untuk mencapai tujuanku sebagai kebaikan sejati maka aku harus memproduksi jargon-jargonku. Maka aku melakukan segala daya dan upaya termasuk menggunakan jargonku agar dapat terhindar dari perbuatan sewenang-wenang para keburukan. Sebenar-benar ancaman bagi diriku di dunia ini adalah jargon-jargon para keburukan. Maka aku sangat sensitif terhadap jargon para keburukan. Tetapi apalah dayaku sebagai kebaikan. Maka sebenar-benar diriku adalah tetap ingin terbebas dari para jargon keburukan.
Orang tua berambut putih:
Maaf jargon kebaikan, saya belum begitu jelas dengan uaraian-uraianmu itu. Dapatkah engkau memberikan contoh konkritnya. Jika perlu silahkan para mu menyampaikan kepadaku.
Jargon kebaikan :
Wahai orang tua berambut putih. Kenalkanlah saya adalah jargon kebaikan. Mulanya biasa saja bagi diriku, ketika aku sebagai kebaikan. Tetapi kemudian tidak biasa bagi diriku ketika aku bertemu dengan jargon keburukan. Ketika aku bertemu denganjargon keburukan, aku merasakan seluruh tubuhku bergetar dan bergemuruh mengalami perubahan jargon. Tadinya aku sangat menyayangi jargon-jargon ku sebagai kebaikan. Maka setelah aku bertemu dengan jargon keburukan aku mulai kehilangan jargon kebaikan, dan kemudian mulailah aku merasa akan di dominasi oleh jargon keburukan. Ketahuilah bahwa dalam rangka untuk mempertahankan diriku sebagai yang kebaikan hakiki, maka aku telah mengembangkan banyak tak berhingga jargon-jargon. Begitu aku menemukan diriku tidak sesuai dengan jargonku maka aku segera mohon ampun kepada Tuhan ku. Sementara kekuasaan jargon keburukan itu mengalir melalui jargon-jargon nya. Maka demi menjaga statusku sebagai kebaikan sejati terpaksa aku harus menggunakan jargon topeng, yaitu topeng kepribadian. Sebenar-benar jargon topeng adalah menutupi segala kelemahanku dan dosa-dosaku di hadapan para keburukan, agar aku selamat dari cengkeraman para jargon keburukan. Kalau bisa apakah jargon topengku itu dapat menyembunyikan diriku dari Tuhan? Oh orang tua berambut putih, janganlah engkau teruskan pertanyaanmu itu, dan janganlah rongrong kedudukanku sebagai kebaikan. Itulah diriku, yaitu sebenar-benar jargon kebaikan . Maka aku sangat menyukai semua kesempatan di mana aku bisa memproduksi semua jargon-jargon kebaikan , agar aku bisa berlindung dari ancaman jargon para keburukan.
Orang tua berambut putih:
Sudah jelas duduk perkaranya. Ternyata semuanya memerlukan jargon. Keburukan memerlukan jargon untuk memantapkan kedudukannya sebagai keburukan, sedangkan kebaikan memerlukan jargon untuk melindungi dirimya. Ketahuilah bahwa Tuhan itu maha bijaksana. Tuhan telah menciptakan segalanya termasuk suasana di mana keburukan itu merupakan ujian bagi kebaikan. Maka solusi yang terbaik adalah menterjemahkan dan diterjemahkan. Wahai para kebaikan, menterjemahkan dan diterjemahkanlah agar engkau mampu mengenali jargon-jargon keburukan. Aku ingin memperingatkan para keburukan, bolehlah engkau menggoda dan mengganggu para kebaikan, tetapi jangan sekali-sekali dan berani-berani engkau menggoda para kebaikan yang selalu ingat dan beriman kepada Tuhan YME. Aku juga ingin mengingatkan para kebaikan agar ta’aruf dan tawadu’ dalam menegakkan kebaikan. Maka semua jargon keburukan niscaya akan hilang lenyap dikarenakan oleh keikhlasan para kebaikan. Amien.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Kebaikan dan keburukan adalah dua hal seperti tesis dan antitesis. Keburukan adalah ujian dari kebaikan. Menggapai kebaikan harus mampu menerjemahkan dan diterjemahkan agar dapat mengenali keburukan. Keburukan memiliki senjata sangat kuat untuk mempengaruhi manusia dalam berbagai aspek. Sumber dari keburukan adalah setan. Setan akan sangat senang menggoda manusia dengan hati dan pikiran yang tidak jernih. Maka dari itu manusia diperintahkan untuk selalu berhati dan berpikiran jernih.
Ady Ferdian Noor
ReplyDeleteS3 DikDas / 18706261004
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Keburukan dan kebaikan selalu ada di dunia ini jadi tergantung kita menterjemahkan dan diterjemahkan pada ruang dan waktu yang tepat. Dunia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa merupakan ruang dan waktu bagi manusia untuk berencana, bekerja, dan berdoa. Dalam berencana, bekerja, dan berdoa keburukan selalu mengganggu agar tidak berhasil dan gagal. Seperti kita ingin mengajar dan mendidik seseorang tapi kita selalu diganggu oleh keburukan. Keburukan bila kita mampu menenterjemahkan dan diterjemahkan maka akan menjadi koreksi diri kita, bahwa kita pasti mempunyai kekurangan. Kebaikan akan tampil setelah keburukan mampu kita menenterjemahkan dan diterjemahkan dan akan bertambah kebaikan kita. Tetapi semua hanya bisa berencana, bekerja, dan berdo'a sesuai etika masing-masing sehingga Tuhan Yang Maha Esa ridho. Terima kasih.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Di dunia ini terdapat dua aspek yang selalu melekat yaitu keburukan dan kebaikan. Namun penilaian dari keduanya pun relatif, tergantung dari sudut mana kita memandang. Fakta menunjukan bahwa keburukan akan memberikan godaan untuk kebaikan, menggoda agar kebaikan berubah menjadi keburukan. Namun sesungguhnya mereka berdiri dalam satu kekuasaan yaitu kuasa Tuhan. Kebaikan merupakan tujuan akhir yang selalu dijaga nilainya oleh Alloh, bagi yang menurut pada Alloh. Oleh karena itu keburukan tidak akan pernah mampu mendekat apalagi mempengaruhi kebaikan. Sehingga sebaik-baiknya pelindung dari keburukan adalah Tuhan
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Dalam kehidupan selalu ada yang namanya kebaikan dan keburukan. Dimana ada baik, disitu ada buruk. Dimana ada tesis, disitu pasti ada antitesis. Kebaikan dan keburukan mempunyai hak masing-masing. Kebaikan memiliki hak untuk mengarahkan manusia pada hal-hal yang baik untuk mendapatkan segala kebaikan di dunia maupun di akhirat. Namun keburukan juga mempunyai hak untuk mengganggu kebaikan. Oleh karena itu, orang yang baik harus senantiasa mendekatkan diri pada Tuhannya. Ia harus bisa terus meningkatkan kebaikannya karena jika ia hanya berbuat sedikit kebaikan tanpa ada niatan untuk meningkatkanya maka keburukan bisa menguasai hatinya. Ia akan mudah goyah dan sifat buruk akan mulai muncul karena sesungguhnya pada diri setiap manusia akan selalu ada sifat baik dan buruk. Jadi kita harus bisa meningkatkan kebaikan kita agar sifat buruk yang ada tidak semakin merajalela.
Wassalamualaikum wr.wb.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika B
Kebaikan dan keburukan saling berkesinambungan. Seringkali keduanya saling mempengaruhi. Kebaikan dan keburukan selalu berkompetisi untuk menang. Akan tetapi kebaikan seringkali tenggelam dengan mayoritas keburukan. Keburukan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kebaikan sehingga seringkali kebaikan terjerumus pada keburukan. Satu hal yang perlu diketahui bahwa kebaikan dan keburukan merupakan sebuah ujian. Orang yang mempunyai banyak kebaikan, ia harus mempertahankannya supaya tidak terpengaruh oleh keburukan. Di sisi lain keburukan tidak pernah melihat kebaikan sehingga keburukan tetaplah keburukan yaitu dirinya sendiri. Oleh sebab itu, untuk menghadapi kedua ujian tersebut hendaknya kita selalu berserah diri dan memohon ampun serta meminta perlindungan dan pertolongan supaya dijauhkan dari keburukan dan didekatkan dengan kebaikan.
Falenthino Sampouw
ReplyDelete18709251006
S2 Pendidikan Matematika
Selamat pagi, Prof.
Kita mendefinisikan kebaikan karena ada pembanding yaitu keburukan. Mengatakan seseorang itu baik, karena kita punya pembanding bahwa ada orang yang buruk. Saat kapan kebaikan itu ada? saat kita membandingkan bahwa keburukan itu juga ada.
Manusia pada prinsipnya sangat menyukai kebaikan, dengan kata lain bahwa semua yang diluar prinsip kebaikan adalah keburukan. Memungkinkan bahwa semua yang baik itu berdasarkan keinginan manusia. Jadi kebaikan bisa berbeda dan bergantung pada subjek yang mendefinisikannya. Misalnya ada orang yang beranggapan bahwa buang angin ditengah orang banyak bukanlah sesuatu yang buruk. Namun, ada orang justru beranggapan bahwa hal itu merupakan keburukan. Kebaikan dan keburukan adalah saling saling memengaruhi untuk mengada, mereka saling menterjemahkan dan diterjemahkan.
Terima kasih, Prof.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Baik buruk benar salah menjadi saling berkaitan sebab akibat yang menjadi kontradiksi. Semua hal berawal dari kebaikan, yang membuatnya menjadi sebuah keburukan adalah kebaikan yang terlalu baik hingga berdampak pada sisi lainnya ingin keluar dari sisi baik dan mencoba menjadi sisi buruk. Hal-hal baik yang pernah dilakukan akan dicari kesalahan sekecil apapun untuk bisa menjadi bahan bakar keburukan. Bahkan keburukan yang berpura-puran buruk juga ada, karena tidak ingin termanfaatkan seperti halnya kebaikan. Keburukan tersebut hanyalah topeng untuk menutupi dalam yang sebenarnya juga mempunyai kebaikan. Kalau begitu, ada pula kebaikan yang berpura-pura baik karena berusaha menutupi keburukannya agar menjadi sandaran bagi yang lain. Hal itu bisa membuat keburukan menjadi benar-benar buruk di mata orang lain tapi tidak bagi yang telah mengetahui buruk itu hanyalah kepura-puraan
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Kebaikan adalah ungkapan perlakuan baik yang berasal dari hati yang baik dan sebaliknya keburukan adalah ungkapan perlakuan yang buruk oleh karena hati yang tidak tulus. Manusia hidup didunia pasti pernah melakukan kebaikan dan keburukan, adapun keburukan yang dilakukan atas alasan kebaikan. Kebaikan dan keburukan merupakan dua hal yang saling kontradiktif. Dalam hal ini, kedua-duanya membutuhkan jargon. Keburukan memerlukan jargon untuk memantapkan kedudukan sebagai keburukan, sedangkan kebaikan memerlukan jargon untuk melindungi dirinya.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Kebaikan adalah ungkapan perlakuan baik yang berasal dari hati yang baik dan sebaliknya keburukan adalah ungkapan perlakuan yang buruk oleh karena hati yang tidak tulus. Manusia hidup didunia pasti pernah melakukan kebaikan dan keburukan, adapun keburukan yang dilakukan atas alasan kebaikan. Kebaikan dan keburukan merupakan dua hal yang saling kontradiktif. Dalam hal ini, kedua-duanya membutuhkan jargon. Keburukan memerlukan jargon untuk memantapkan kedudukan sebagai keburukan, sedangkan kebaikan memerlukan jargon untuk melindungi dirinya.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selain sebagai pelindung diri dan untuk menunjukkan identitas, jargon sangat penting karena setiap keburukan juga memerlukan jargon untuk memantapkan kedudukannya sebagai keburukan dan kebaikan juga memerlukan jargon untuk melindungi dirinya dari keburukan. Tuhan YME juga menciptakan suatu keburukan sebagai ujian untuk kebaikan. Seseorang yang senantiasa berada dalam keadaan yang selalu menegakkan kebaikan maka segala bentuk keburukan tidak akan mempan untuk dirinya. Jargon keburukan pasti akan lenyap karena sifat ikhlas dari kebaikan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait topik mengenai Jargon Kebaikan dan Keburukan bahwa kabaikan erat kaitannya dengan sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku, serta keburukan erat kaitannya dengan keadaan (sifat dan sebagainya) yang buruk, selanjutnya jargon berhubungan dengan istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan (lingkungan) tertentu. sehhingga Jargon kebaikan dan keburukan kepenunjukan untuk menjadi pembeda antara kebaikan dan keburukan.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Kebaikan dan keburukan pasti akan ada dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti perilaku manusia pasti akan ada kebaikan dan keburukan. Dan kebaikan maupun keburukan itu bersifat relatif. Jadi kebaikan bagi seseorang bisa saja menjadi keburukan bagi orang lainnya. Dan dikatakan bahwa dalam kehidupan ini manusia diharapkan untuk bisa berlomba-lomba dalam kebaikan. Namun karena keterbatasannnya tidak mungkn ada manusia yang tidak pernah melakukan keburukan. Sudah menjadi tugas manusia untuk bisa berusaha melakukan sebanyak-banyaknya.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Kebaikan dan keburukan merupakan nilai yang telah tertanam dalam diri kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa jargon keburukan lebih mudah tertanam dalam diri dibanding jargon kebaikan. Hal ini sesuai dengan teori behaviorism dalam pendidikan dengan proses peniruan. Keburukan akan selalu datang untuk mencegah kita dalam berbuat kebaikan. Disinilah kita sepatutnya menggunakan akal, pikiran dan hati yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT, dimana kita dapat membedakan, memilih dan menentukan mana yang harus di lakukan, tentu semua itu kita harapkan mengarah pada jargon kebaikan
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Hidup ini memang berisi dengan kebaikan dan keburukan. Mengikuti jejak kebaikan atau keburukan semua merupakan pilihan pribadi masing-masing. Yang perlu diingata adalah masing-masing pilihan mengandung konsekuensi yang harus ditanggung. Memilih pada jalur keburukan artinya telah siap menanggung balasannya diakherat kelak. Sedangkan memilih pada jalur kebaikan, berrati harus siap-siap memperteguh banteng pertahanan. Karena selamanya keburukan akan selalu menggoda kebaikan. Hanya iman dan taqwa kepada Tuhan lah yang mampu menangkal dan melawan segala keburukan.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Selalu ada kebaikan dan keburukan dalam setiap aspek kehidupan. Keburukan akan selalu menggoda kebaikan. Tetapi jangan lengah terhadap keburukan karena kita bisa saja tergoda untuk melakukan keburukan.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Di dunia ini akan selalu ada kebaikan dan keburukan. Keburukan diciptakan untuk menguji kebaikan. Godaan dan ujiannya sangat kuat. Maka agar terhindar dari godaan keburukan, manusia harus mengetahui seluk beluk dari keburukan itu sendiri. Kemudian elegi ini juga mengingatkan kita untuk senantiasa berta’aruf dan bertawadu’ dalam menegakkan kebaikan. Karena kebaikan yang selalu bersandar dan beriman pada Allah SWT tidak akan mudah tergoda oleh keburukan. Sehebat apapun keburukan itu, jika kebaikannya kuat maka tidak akan mudah terpengaruh.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Kebaikan dan keburukan bagaikan dua sisi mata uang logam. Sesuatu hal jika tidak dianggap sebagai kebaikan maka itu adalah keburukan, ataupun sebaliknya. Tidak ada hal di dunia ini yang berada di tengah-tengah antara kebaikan dan keburukan. Hal tersebut mutlak adanya dianalogikan sebagai dua sisi mata uang logam yang memiliki peluang masing-masing setengah.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat pagi Prof.
Kebaikan dan keburukan akan selalu ada dalam diri kita. Kebaikan muncul dari keikhlasan kita menjalani setiap aktivitas hidup. Kondisi sebaliknya akan terjadi yaitu keburukan ketika kita belum mampu ikhlas dalam menjalani kehidupan tersebut. Dalam mengimbangi kedua hal ini perlu ditumbuhkan rasa syukur dan ikhtiar dari lubuk hati yang paling dalam. Terima kasih.
SUHERMI
ReplyDelete18709251007
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A
Kebaikan dan keburukan merupakan dua hal yang saling berkontradiksi. Kebaikan dan keburukan juga memiliki jargonnya masing masing. Penilaian akan kebaikan dan keburukan juga bisa berbeda bagi setiap orang. Hal yang baik belum tentu dipandang baik oleh yang lainnya, dan hal yang buruk, belum tentu buruk bagi yang lainnya. Tergantung pada pilihan kita, yang mana yang akan kita ikuti. Awal dari kebaikan adalah nurani, dan awal keburukan bisa saja melalui fikiran. Menyinkronkan nurani dan fikiran akan senantiasa mengarahkan kita kepada kebaikan.
Kebaikan dan kebuurukan adalah dua hal yang saling bertentangan, kebaikan itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang menyenangkan, yang diharapkan dan disukai manusia. Sedangkan keburukan adalah lawan dari sifat diatas, hal-hal yang tidak menyenengkan, berhubungan dengan kejelekan, sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak disukai manusia. Mengenai soal baik dan buruknya tingkah laku berhuubungan erat dengan pandangan manusia, sebab yang menjadi objek penilaian tidak lain dari pada tindakan manuisa itu sendiri. Sehingga baik atau buruk itu relative. Hidup ini adalah pilihan, pilihan untuk melakukan hal yag baik ataupun melaukukan hal yang buruk. Kita diberi akal dan pikiran agar bisa menentukan mana yang baik dan buruk, untuk mengerjakan amal kebaikan dan untuk menjauhi keburukan.
ReplyDeleteHerlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kebaikan dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang mengandung unsur nilai-nilai yang baik. Sementara keburukan pun dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang mengandung unsur nilai-nilai yang buruk. Kita haruslah berupaya untuk menebar dan melakukan kebaikan dan berusaha untuk menghindari hal-hal yang terkait dengan keburukan. Kebaikan itu akan menghasilkan manfaat. Kebaikan dapat juga berarti memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Sebaik-baiknya seorang manusia ialah dia yang bermanfaat untuk banyak orang.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Hidup mati, cepat lambat, baik buruk, hal-hal tersebut saling berkebalikan dan menjadi suatu hal yang ada sebab dan akibatnya. Ambil hal yang baik buruk, si baik mengelu-elukan bahwa dirinya baik dan patut untuk dicontoh sedangkan si buruk mengelu-elukan bahwa dirinya buruk dan patut untuk dicontoh. Keduanya ingin dicontoh tetapi sebenarnya si baik kadang hanya ingin dicontoh tidak ingin si buruk ikut-ikutan. Karena bila si buruk ikut dicontoh maka si baik akan tertutupi oleh keburukan. Sehingga, sampai di masa mendatang si baik dan si buruk tetap akan saling bersaing siapa yang patut dicontoh.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Jargon yang digunakan oleh kebaikan dan keburukan adalah alat untuk melindungi diri. Jargon keburukan degan segenap usahanya mengerahkan seluruh tenanganya untuk melawan jargon kebaikan, bahkan ia berniat untuk memusnahkan semua jargon kebaikan sebelum ia lahir. Hal tersebut dilakukan oleh jargon keburukan dengan alasan mempertahankan diri. Jika jargon kebaikan terus ada dan berkembang maka jargon keburukan akan terancam keberadaannya. Oleh karenanya, jargon keburukan dengan segala daya upayanya menggoda jargon kebaikan untuk berubah menjadi jargon keburukan. Maka berhati-hatilah para jargon kebaikan, karena jargon keburukan selalu mengintai. Teruslah membuat jargon-jargon kebaikan agar dapat melindungi diri dari jargon keburukan dan agar jargon kebaikan tetap lestari. Membuat jargon kebaikan berari terus senantiasa berusaha melakukan perberbuatan yang baik. Hingga kebaikan-kebaikan tersebut mampu membentuk mekanisme pertahanan diri yang kuat dan jargon keburukan menyerah.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jargon ada untuk mempertahankan kedudukan masing-masing. Solusi dari pertengkaran para jargon ini adalah menerjemahkan dan diterjemahkan. Jargon kebaikan untuk mengetahui dan mengenal jargon keburukan agar tidak tergoda dan masuk kedalam keburukan. Selalulah mengingat dan beriman kepada Tuhan yang maha esa agar dijauhkan dari godaan dan pengaruh jargon keburukan. Namun jargon-jargon tersebut dapat lenyap kapan saja karena sebuah keikhlasan. terimakasih
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Ketika melakukan kebaikan, terkadang keburukan mengikuti. Namun saat melakukan keburukan, tidak ada kebaikan bersamanya. Pastilah manusia berprinsip memilih kebaikan, memilih yang paling sedikit mudharatnya. Kebaikan bukan hanya suatu ritual transedental tetapi juga perbuatan sosial. Kita senantiasa berharap kebaikan akan melekat pada diri kita maka hendaknya kita senantiasa berlindung kepada Allah SWT agar selalu didekatkan dengan kebaikan.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kehidupan kita tidak bisa dipisahkan dari apa yang namanya kebaikan dan keburukan. Dimana keburukan sendiri merupakan sebuah ujian untuk kebaikan. Dalam menjalani kehidupan kita masih cenderung lebih mudah melakukan keburukan daripada kebaikan. Keburukan timbul sebagai akibat pikiran dan hati yang kita miliki masih mudah tergoda oleh mitos-mitos yang ada. Untuk dapat terhindar dari keburukan tersebut, hal yang harus kita lakukan yaitu terjemah dan menerjemahkan apapun yang dalam pikiran kita. Hal tersebut tentunya bisa dilakukan jika pikiran dan hati yang kita miliki bersih atau jernih.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Manusia tidak akan lepas dari kebaikan dan keburukannya. Baiknya seseorang belum tentu dia tidak berbuat jahat. Buruknya seseorang belum tentu dia tudak melakukan yang baik. Tetapi kembali kepada ketaqwaan kita, Amal makruf nahi nungkar. Kebaikan dan keburukan bukanlah sesuatu yang mutlak. Kebaikan takut akan menjadi suatu keburukan, tapi untuk menuju suatu kebaikan, keburukan harus berani.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dalam kehidupan manusia, kebaikan dan keburukan itu selalu beriringan. Manusia dengan nurani yang bersih akan selalu menginginkan kebaikan. Namun tak jarang juga terjadi kontradiksi di dalamnya, karena kehidupan memang penuh dengan kontradiksi. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan kebaikan lalu dengan sengaja membesar-besarkannya akan mengakibatkan timbulnya kesombongan terhadap kebaikan yang telah diupayakan. Padahal, sombong adalah salah satu keburukan. Maka dari itu, kebaikan memang membutuhkan nurani yang bersih dan niatan yang hanya ditujukan kepada Tuhannya saja.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Di antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan serta penutup keburukan, dan ada pula yang menjadi pembuka keburukan serta penutup kebaikan. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang tetap kecuali Allah SWT. Allah akan merubah orang yang mau berusaha untuk berubah. Seperti keburukan, karena kesadarannnya bisa berubah menjadi baik. Semoga kita bisa menyadari dan memperbaiki hidup kita dengan memohon ampun pada Allah.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dalam kehidupan ini manusia tidak lepas dari suatu kebaikan dan keburukan. Keduanya (kebaikan dan keburukan) sama-sama mempunyai jargon. Kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT hendaknya selalu berbuat kebaikan dan menghindari keburukan. Keburukan merupakan salah satu bagian dari syaitan. Untuk dapat menghindari keburukan tersebut maka hendaknya kita selalu senantiasa mendekatkan diri kita dengan sang Pencipta yaitu Allah SWT. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari keburukan.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Setiap manusia memiliki kebaikan dan keburukan di dalam dirinya. Dalam kehidupan sosial kita selalu berusaha untuk menampakkan kebaikan kita agar diterima di masyarakat. Namun sebenarnya kita juga memiliki keburukan dalam diri kita. Namun hal itu ditutupi oleh Tuhan, maka bersyukurlah sebagai manusia karena tidak semua keburukan kita ditampakkan.
hendra b.
ReplyDelete18701261008
PEP S3 2018
kebaikan dan keburukan, ya sapaerti kata orangtua bermambut putih keduanya memerlukan jargon untuk eksistemsi dirinya. Keburukan tetap bersuara agar orag tetap memiliki rasa waspada akan adanya keburukan yang akan menghampiri mereka, namun kebaikan pun harus tetap mengummandangkan jargonnya agar orang merasa aman akan adanya dirinya. jika si keburukan bersuara maka seahrusnya jargon kebaikan harus lebih lantang dibanding keburukan. itulah sebenar-benar penegakan kebenaran.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Segala bentuk tindakan manusia mengacu pada pandangannya tentang baik dan buruk. Nilai kebaikan dan keburukan senantiasa akan menjadi sumber rujukan dalam melakukan berbagai tindakan hidup manusia. Dalam tulisan di atas “Tuhan telah menciptakan segalanya termasuk suasana di mana keburukan itu merupakan ujian bagi kebaikan”. Hal ini memang benar sesuai dengan Al Anbiya 35 bahwa “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Kebaikan dan keburukan ibarat dua sisi mata uang. Adanya kebaikan karena adanya keburukan, demikian sebaliknya. Sebagaimana halnya siang dan malam, terang dan gelap, bagus dan jelak, tinggi dan rendah, dan sebagainya. Bisa disebut masing-masing sebagai pembanding sekaligus ujian dari masing-masing. Keduanya terus saling mempengaruhi, saling tarik menarik, saling mendominasi. Bahkan keduanya bisa bertukar posisi dalam ruang dan waktu yang berbeda serta subjektivitas pelaku dan oposisi pelaku. Suatu kebaikan bisa dianggap keburukan, akibat ketidasesuaian waktu ataupun cara melakukannya. Misalkan, memberi sedekah kepada pengemis di lampu merah adalah suatu kebaikan, tapi bisa dianggap sebagai keburukan karena melanggar peraturan yang telah dibuat pemerintah.
Demikian halnya dengan keburukan, ia akan dianggap kebaikan ketika dikemas sedemikian rupa. Misalnya, memberikan contekan kepada teman saat ujian. Tindakan contek menyontek ini adalah keburukan, tapi dinilai kebaikan oleh temannya karena dianggap membantunya.
Meski begitu, seperti yang telah Prof sampaikan di akhir tulisan, sebaik-baik kebaikan adalah yang berlandaskan pada keimanan, keikhlasan, ketawadhu'an, serta istiqomah dalam menegakkan kebenaran.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Jargon semestinya digunakan sebagai penyemangat dalam mencapai suatu tujuan kehidupan. Bukan digunakan sebagai alat untuk saling menindas satu sama lain apalagi dalam hal ini antara komponen yang saling berkaitan. Guru dan siswa semestinya memiliki ikatan yang kuat dan baik demi berjalannya suatu proses pendidikan. Guru sebagai fasilitator hendaknya mampu mengayomi dan merangkul siswa hingga ilmu yang disampaikan dapat diterima dan diamalkan oleh siswa dengan baik. Siswa semestinya sebagai komponen utama dalam proses pembelajaran mampu menempatkan diri dengan baik dan mematuhi segala peaturan yang ada.
Ahmad Syajili
ReplyDelete19709251066
S2 PMD 2019
Assalamualaikum wr.wb
Terima kasih Pak Prof. atas postingannya. Dari elegi ini saya memahami bahwa di dunia ini akan selalu ada yang namanya kebaikan dan keburukan. Dan kita sebagai manusia tidak akan terlepas dari kebaikan dan keburukan ini. Sebagaimana yang Pak Prof. jelaskan bahwa keburukan memang diciptakan Tuhan untuk menguji kebaikan. Kebaikan dan keburukan itu hadir berdampingan. Satu sama lain selalu hadir dalam kehidupan manusia. Bisa saja sekarang seseorang tergolong dalam kebaikan, namun karena sesuatu hal ia mengalami kegoyahan hingga mencapai titik keburukan.
Maka yang perlu dilakukan adalah saling terjemah menerjemahkan antara kebaikan dan keburukan. Terjemahkanlah masing-masing kebaikan dan keburukan agar kita lebih mengenalinya. Dan selalulah berlindung, memohon kepada Allah SWT agar terhindar dari keburukan dan selalu di anugerahi kebaikan-kebaikan-Nya.
Aulia Nur Arivina
ReplyDelete18709251051
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.
Disetiap kehidupan manusia akan ada kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan mengarahkan manusia pada perbuatan yang diridhoi Tuhan, sedangkan keburukan mengarahkan manusia pada perbuatan yang dibenci Tuhan. Namun tidak selamanya yang melakukan kebaikan tidak pernah melakukan keburukan, begitu pun sebaliknya. Sehingga kita harus selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta agar senantiasa diberikan petunjuk untuk melakukan kebaikan. Apabila kita telah melakukan suatu keburukan maka hendaknya kita mohon ampun kepada Allah SWT.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A 2019
Manusia tidak ada yang sempurna. Karena di dalam dirinya pasti ada kebaikan dan keburukan. Apabila kebaikan yang kita tuju maka kebaikan pula yang akan kita terima. Begitu pula sebaliknya, apabila yang kita perbuat adalah keburukan maka keburukan pula yang akan kita terima. Tergantung bagaimana kita menyikapi keduanya.
Hermawan Wahyu S
ReplyDeleteDikdas S3
19706261012
Asalamualaikum Wr Wb
Kebaikan dan keburukan bagaikan dua sisi kanan dan kiri saat kita menggunakan sepeda motor. Sesuatu hal jika tidak dianggap sebagai kebaikan maka itu adalah keburukan, ataupun sebaliknya. hal tersebut mutlak adanya dianalogikan sebagai dua sisi kanan dan kiri saat kita menggunakan sepeda motor yang memiliki peluang masing-masing setengah saat kita berhenti.Sejatinya dua hal tersebut merupakan warna dalam kehidupan ini yang mana keduanya memiliki dimensi yang berbeda dan saling bertolak belakang satu sama lain.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Kebaikan dan keburukan akan selalu ada dan selalu beriringan. Keburukan merupakan ujian bagi kebaikan. Hanya 2 jalan pilihan, pertama terpengaruh dan melakukan keburukan. Kedua, tidak terpengaruh dan meninggalkan keburukan. Keburukan akan terus membayang-bayangi kebaiakan dimanapun. Oleh karena itu, kita harus selalu memohon perlindungan dari Allah dan selalu bertaubat kepada Allah agar di jauhkan dari keburukan-keburukan yang ada di dunia ini.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak untuk informasi mengenai Jargon Kebaikan dan Keburukan yang telah Bapak share kepada kami. Tesis dan antitesis merupakan dua hal yang kontradiktif dan keduanya tidak dapat dihilangkan dalam kehidupan manusia. Seperti kebaikan dan keburukan. Baik bagi seseorang belum tentu baik juga untuk orang lain, tergantung sudut pandangnya. Sebagai manusia hendaknya mampu memahami jargon-jargon kebaikan agar nantinya terlindung dari jargon keburukan yaitu dengan selalu mengingat Allah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKebaikan dan keburukan itu adalah suatu hal yang akan selalu ada didalam kehidupan kita dari sebelum terciptanya manusia sampai kembalinya manusia kepada sang maha kuasa. Dalam pembahasan yang seperti ini bebas bagi kita untuk memilih dari dua hal tersebut. Jika ada kebaikan maka keburukan pun ada karena tuhan menciptakan segala sesuatu itu selalu berpasangan.
ReplyDeleteIndra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Di dunia ini juga pasti ada baik dan buruk. Kedua hal tersebut selalu bertarung, entah pada akhirnya siapa yang menang. Karena semuanya tergantung individu tersebut. Jika ia selalu ingat dan beriman kepada Tuhan YME maka insyaAllah kebaikan yang akan menang. Pada akhirnya orang tua berambut putih berpesan agar para keburukan, bolehlah ia menggoda dan mengganggu para kebaikan, tetapi jangan sekali-sekali dan berani-berani ia menggoda para kebaikan yang selalu ingat dan beriman kepada Tuhan YME. Dan untuk para kebaikan agar ta’aruf dan tawadu’ dalam menegakkan kebaikan. Maka semua jargon keburukan niscaya akan hilang lenyap dikarenakan oleh keikhlasan para kebaikan.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Di dunia ini juga pasti ada baik dan buruk. Kedua hal tersebut selalu bertarung, entah pada akhirnya siapa yang menang. Karena semuanya tergantung individu tersebut. Jika ia selalu ingat dan beriman kepada Tuhan YME maka insyaAllah kebaikan yang akan menang. Pada akhirnya orang tua berambut putih berpesan agar para keburukan, bolehlah ia menggoda dan mengganggu para kebaikan, tetapi jangan sekali-sekali dan berani-berani ia menggoda para kebaikan yang selalu ingat dan beriman kepada Tuhan YME. Dan untuk para kebaikan agar ta’aruf dan tawadu’ dalam menegakkan kebaikan. Maka semua jargon keburukan niscaya akan hilang lenyap dikarenakan oleh keikhlasan para kebaikan.
Assalamu'alaykum wr wb
ReplyDeleteDwi Kawuryani
19709251061
Pendidikan Matematika S2 D
Dalam postingan tersebut saya dapat belajar tentang kebaikan dan keburukan. Meskipun keduanya adalah dua hal berbeda, namun keduanya tidak dapat berjalan beriringan sebagai kontradiksi. Artinya kebaikan tidak dapat diartikan sebagai keburukan. Namun sebagai manusia ciptaan Allah, hendaknya kita meminta pertolongan kepada Allah agar terhindar dari berbagai macam keburukan. Dan senantiasa istiqomah dalam berbuat kebaikan.
Salah satu yang menarik adalah bahwa keburukan dapat diartikan sebagai ujian bagi kebaikan. Hal ini selalu terjadi kepada setiap manusia bahwa setiap manusia akan diuji dengan dipertemukan dengan keburukan. Hal ini untuk menguji seberapa besar kebaikan yang ada dalam dirinya sehingga untuk dapat menghadapi ujian keburukan tersebut sebaiknya kita senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Wassalamu'alaikum wr wb
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dimana ada baik, disitu ada buruk. Dimana ada tesis, disitu pasti ada antitesis. Kebaikan dan keburukan mempunyai hak masing-masing. Kebaikan memiliki hak untuk mengarahkan manusia pada hal-hal yang baik untuk mendapatkan segala kebaikan di dunia maupun di akhirat. Namun keburukan juga mempunyai hak untuk mengganggu kebaikan. Oleh karena itu, orang yang baik harus senantiasa mendekatkan diri pada Tuhannya. Ia harus bisa terus meningkatkan kebaikannya karena jika ia hanya berbuat sedikit kebaikan tanpa ada niatan untuk meningkatkanya maka keburukan bisa menguasai hatinya.
Alfiana Dewi
ReplyDelete19701251005
S2 PEP A 2019
Kebaikan atau keburukan merupakan tahap memilih atau dipilih, dalam dimensi ruang dan waktu. Dimana mengikuti jejak kebaikan atau keburukan semua merupakan pilihan pribadi masing-masing. Memilih pada jalur keburukan artinya telah siap menanggung balasannya diakherat kelak. Sedangkan memilih pada jalur kebaikan, berrati harus siap-siap memperteguh banteng pertahanan. Karena selamanya keburukan akan selalu menggoda kebaikan.
Heriansyah
ReplyDelete19701261017
S3 PEP 2019
Allah sudah menciptakan segalasesuatu berpasangan, ada kebaikan dan ada keburukan, ada jargon kebaikan dan ada jargon keburukan. Tetapi cerita di atas mengindikasikan bahwa jargon kebaikan sedikit melemah maka agama mengajakan kebaikan untuk diiringi dengan keikhlasa. Itulah realitas hidup. Seringkali kebaikan yang kita lakukan kurang berdampak pada kemanfaatan hidup karena kita tidak ikhlasmelakukan kebiakan tersebut. Terima kasih Prof atas inspirainya
Ngaenun Nangim
ReplyDelete19709251058
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Jika menelisik sejenak tentang keburukan, kita pun akan mendapatkan bahwa keburukan mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dalam waktu sekejap yang tak kita kira dan kita sangka sebelumnya. Saat seseorang melakukan suatu kebohongan, akan ada usaha darinya untuk menutupi kebohongan itu. Saat disinggung kebohongannya, manusia akan mencari celah untuk menutupi lagi kebohongannya, begitupun seterusnya. Namun saat hendak melakukan kebaikan, dorongan untuk menghentikan dan membelokkan kebaikan itu akan dating menggoda. Semoga semua usaha, ucapan, pikiran, dan tindakan kita mengarah pada kebaikan. Dan semua itu diniatkan sebagai suatu kebaikan Karena sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan (HR. Bukhâri).