The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Sep 20, 2013
Elegi Menggapai Sastra
Oleh Marsigit
Petunjuk:
Salah satu cara memahami Elegi Menggapai Sastra ini adalah janganlah dipaksakan untuk memahami jikalau dirasakan sulit, karena tujuan dari elegi ini memang bukan untuk memperoleh pemahaman pembaca tentang elegi ini, sampai saatnya dibuka misterinya oleh penulisnya. Salah satu tujuannya adalah agar memberikan referensi bahwa jika kita berkehendak maka kita dapat menyembunyikan pikiran kita dalam kata-kata atau kalimat kita. Ternyata kita juga menjadi sadar bagaimana jadinya jika Tuhan YME berkehendak menyembunyikan misteri Nya. Maka tiadalah orang dapat mengetahui kecuali atas ijin Nya. Itulah pelajaran kita bahwa sehebat dan setinggi manusia maka dia tetaplah si tidak sempurna. Sedangkan manfaat dari elegi ini adalah bisa juga sebagai pembanding agar elegi-elegi yang lain itu menjadi mudah adanya. Bukankah kita juga telah menemukan bahwa tidaklah setiap pertanyaan itu memerlukan jawaban? Seperti itulah kira-kira elegi ini dibuat. Maka bacalah elegi-elegi yang lain.Amiin.
Astoras:
Oim wau lha toi dza noi ndir na na kun tak da min dhuta antha phada nya tha kah lauwa dhat mir bingalawaihdur ronthakamaluhawatakamini phidhitnitipanyatkaha nauna andhamkabi.
Tskimi:
Adaumpet pinuleng mighab wiskutha anasa pikena norananci noradal nirboda syamsomi pomirang lakuwa nderzo lampuhma sparatul trusna jwoi nderzzo idir. Makna rastra kang atiwi askara jra ngak lawa wang wung akohit rastra.
Gilire:
Ita hisa mrang mudida. Tan ngindate asra. Mbahta arsa rangku negume. Kabek ngeli nal aron lila. Hiwed karen inglelawer thibhan. Srawendah nepati ngista gnaka samha gusih. Osik yalmu ntawring capitu asara. Mengrah dadimu nyemlanging warima. Ywa nggalakatune nispeti.
Talfasif:
Ajasnite kahika musbangare ojre nat ngindate. Bhohone ngat beto nat ngandite. Kattira hatusu acra ngotawu mothade adas monane. Njabure njebik laa reben shala.
Himilah:
Olah kipri kacoka ngrip tamoda. Sisipen lunduha ngrim nakahan. Ndakoping lungkupa ngadat. Ngampotil nyusunya ngadat. Taptaping ngahalo ngadat. Pepunute ta kunklud ngadat. Njabunjare angroti jrinong mosista.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ady Ferdian Noor
ReplyDeleteDikDas S3 / 18706261004
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Belajar adalah memahami. memahami adalah filsafat. filsafat adalah berpikir. berpikir adalah belajar. Belajar yang terbaik adalah sesuai ruang dan waktu. Belajar seperti kata Prof. Marsigit harus sesuai adab ilmu dan pengampu ilmu itu. Belajar itu adalah nol. Belajar itu adalah bekerja. Belajarlah dimulai dengan berdo'a dan buatlah diri menjadi nol sehingga kita aka dapat menerima pengetahuan yang akan diberikan siempunya. Belajar adalah bertanya dari ketidaktahuan dan ketidakpahaman. Terima kasih.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Manusia tidak ada yag sempurna. Manusia diberikan akal untuk berpikir. Walaupun tidak semua dapat dipikirkan. Banyak hak-hal yang muncul dalam pikiran tapi susah untuk diungkapkan. Itulah manusia, tidak semua yang diinginkan bisa tercapai. Kita hanya bisa terus berusaha. Belajar apa yang belum dipahami, belajar apa yang belum diketahui, belajar bagaimana orang lain belajar, belajar dari pengalaman, dan lain sebagainya. Berusaha harus diiringi dengan doa karena apapun yang kita lakukan tanpa mendapatkan ridho dari Allah maka akan sia-sia saja. Allah berkuasa atas segala sesuatu. Jangan pernah merasa sombong dan merasa sempurna. Sesempurna apapun kita dimata manusia, kita tetaplah manusia tidak sempurna di mata Allah. Kita begitu kecil dan penuh dengan kekurangan.
Wassalamualaikum wr.wb.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Sekilas saya baca, saya merasa tidak memiliki dasar untuk dapat membaca, apalagi memahami. Namun, ketidakbisaan tersebut malah memberikan rasa ingin tahu. Mohon penjelasan pak Marsigit mengenai elegi ini.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika B
Ilmu manusia tidak ada yang mencapai tahap kesempurnaan, dikarenakan manusia memang bukanlah makhluk yang sempurna. Manusia hanya bisa berusaha dan berdo’a untuk mempertinggi level derajatnya karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Sastra merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang juga sulit untuk dipelajari, selain ilmu filsafat. Tidak semua orang dapat mengerti ilmu sastra, terutama bahwa sastra. Akan tetapi, sastra merupakan ilmu yang menyenangkan untuk dipelajari. Saya merasa seperti mendapatkan hal yang baru yang dapat merubah cara pandang pemikiran saya. Belajar sastra bukan hanya belajar tentang ilmu, tetapi belajar tentang bahasa baru dan sebuah analog. Semoga suatu saat kami para mahasiswa dapat mengetahui isi dan maksud dari sastra diatas.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah melihat isi elegi ini tujuan penulisannya pun langsung tercapai karena saya benar-benar tidak tahu apa maksud tulisan-tulisannya kecuali hanya ada satu kata bahasa indonesia yaitu "Makna". Itulah manusia yang memiliki keterbatasan dalam ketakterbatasan yang tidak sempurna dalam kesempurnaan. Ketidaktahuan kita akan maksud elegi ini bisa jadi adalah sesuatu yang diketahui oleh orang lain apalagi pembuatnya, lebih-lebih Allah sangat tahu karena yang menciptakan sipembuat elegi adalah Allah. Hal ini mengajarkan bahwa tidak ada yang perlu disombongkan manusia karena sehebat-hebat manusia masih ada yang lebih hebat ibarat diatas langit masih ada langit, sedangkan sehebat-hebat Allah tiada yang mampu menandingiNya. Allah sang Maha Tahu segalaNya.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Sastra yanfg dimaksud beraneka macam dan beraneka macam pula maksud dan tujuan dibentuknya sastra tersebut. Sastra yang hanya dipahami oleh orang yang ingin memahaminya dan tidak dipahami oleh orang yang tidak mau memahami dan tidak mau tau tentang salah satu sastra tersebut. Sastra beraneka macam bahasa tersirat maupun tersurat yang akan memiliki dampak tersendiri terhadap orang yang memaknainya berbeda pula. Bila memaknainya baik maka akan menjadi baik, bila memaknainya negatif maka akan menjadi negatif. Maka belajar sastra perlu niat yang jernih dan pikiran yang luas untuk saling mengaitkan satu sama lain makna sastra-sastra yang tersembunyi.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saat melihat percakapan ditas tanpa membaca petunjuk saya merasa kecil di dunia ini. Bahasa apakah ini? Apakah ini suatu kode yang harus dipecahkan atau semacamnya? Lantas saya membaca petunjuk dan kemudian memahaminya bahwa ini tentang sastra dimana dengan sastra seseorang bisa menyembunyikan apa yang ingin dikatakan melalui satra. Karena saya penasaran, saya menggunakan google translate untuk menerjemahkan sastra yang dimaksud dan didapat bahwa bahasa yang digunakan adalah Bahasa Hindi. Sunggu sastra terasa sangat luas seperti luasnya dunia ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait topik bahasan mengenai Elegi menggapai sastra, bahwa dituliskan di artikel ini tentang tujuan penulisan dari elegi ini, yakni memberikan referensi bahwa jika kita berkehendak maka kita dapat menyembunyikan pikiran kita dalam kata-kata atau kalimat kita. Ternyata kita juga menjadi sadar bagaimana jadinya jika Tuhan YME berkehendak menyembunyikan misteri Nya. Maka tiadalah orang dapat mengetahui kecuali atas ijin Nya. Itulah pelajaran kita bahwa sehebat dan setinggi manusia maka dia tetaplah si tidak sempurna. Maksudya adalah kesempurnaan hanya milik Allah.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Belajar dan terus belajar adalah cara kita untuk dapat memahami suatu hal. Belajar dapat dilakukan dari mana saja dan di mana saja. Terus belajar sejatinya akan membawa kita pada kesadaran, kesadaran bahwa manusia hanyalah makhluk ciptaan Tuhan yang lemah, yang banyak tidak tahunya, yang penuh dengan kekurangan, yang tidak sempurna. Karena memang sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta. Tugas manusia di dunia adalah beribadah dan senantiasa berbuat baik terhadao sesame agar kelak dapat kembali dalam kondisi yang sebaik-baiknya.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Bahasa sastra merupakan bahasa yang tidak dapat sekali dimengerti. Bahasa sastra mempunyai banyak makna tergantung dari sudut pandang penikmat sastra. Terkadang pesan yang ingin disampaikan oleh penulis pun tidak sepenuhnya tertangkap oleh pembaca atau penikmat sastra. Begitu pula dari sisi pembaca sastra tidak dapat memaknai dengan sebenarnya dari sastra tersebut. Sama halnya dalam menggapai sastra di atas kemungkinan juga terdapat beberapa sudut pandang yang berbeda, dan terdapat perbedaan dalam memaknainya pula
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Dari elegi ini maka kita bisa memahami bahwa elegi yang lain lebih mudah. Elegi yang lain menggunakan bahasa yang kita mudah untuk memahami. Elegi ini mengajarkan kepada kita pula bahwa manusia adalah ketidaksempurnaan. Kita bisa saja mengerti beberapa hal, tapi kita tidak bisa mengerti semua hal. Selalu ada yg tersembunyi jika Allah menghendaki.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dibandingkan dengan elegi-elegi yang lain, elegi ini memang sangat sulit untuk dimengerti. Bahkan untuk memahami makna dari setiap kata saja saya tidak mampu. Apalagi untuk memaknainya, membacanya saja sangat sulit. Mungkin elegi ini mengajak kita untuk merefleksikan diri bahwa kita sebagai manusia hanyalah mahkluk yang memiliki banyak keterbatasan, maka tidak semua yang ada dapat kita ketahui. Seperti halnya ketetapan dan rencana Tuhan serta berbagai misteri-misteri lainnya akanlah tetap menjadi misteri. Pikiran kita tidak akan mampu memikirkannya, kecuali atas kehendak-Nya.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Ketika kita berbicara tentang sastra kebanyakan yang muncul dibenak kita pastilah sastra itu sulit untuk dipahami. Memang benar terkadang dalam pembelajaran sastra memerlukan pemahaman yang lebih dan kita diharuskan membaca dengan seksama tentang materi dalam pembelajaran sastra itu sendiri. Karena sastra erat kaitannya dengan seni, yaitu bagaimana cara kita memunculkan seni dalam suatu tatanan bahasa yang elok.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Sastra adalah bagian dari filsafat. Menggapai sastra artinya mencoba memahami filsafat yang sesuai dengan ruang dan waktunya. Artinya dengan sastra kita dapat berfilsafat. Memahami pertanyaan adalah hal yang perlu dilakukan. Mencari jawaban atas pertanyaan adalah kewajiban. Kewajiban ini sedikit berbeda dengan yang lainnya. Mengapa demikian? Kita tidak diharuskan menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Artinya adanya keunikan dari pertanyan tersebut. Pertanyaan tersebut menumbuhkan rasa penasaran yang tiada hentinya yang kemudian semakin mengundang pertanyaan lainnya. Itulah proses dari sastra. Terima kasih.
SUHERMI
ReplyDelete18709251007
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A
Iqra, bacalah. Dengan membaca kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap sesuatu. Dengan membaca kita menyadari bahwa pengetahuan yang kita miliki masih sangat sedikit. Sesuatu dapat baca karena adanya tulisan, baik yang tersirat maupun tersurat sebagai wujud bahasa yang menjadi kesatuan sebagai bagian dari sastra. Dengan membaca kita semakin menyadari kekurangan diri, sehingga tetap terus berusaha menjadi lebih baik lagi.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Ketika mendengar mengenai sastra, maka yan pertama muncul dibenak saya itu mengenai keindahan, keindahan akan bahasanya. Dalam elegy ini yang bisa kita jadikan pelajaran bahwa manusia itu memiliki banyak kekurangan, dan sempurna akan ketidaksempurnaannya. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita tidak merasa sombong terhdap ilmu yang telah kita miliki. Karena tidak ada makhluk Allah yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sebagai manusia kita hanya perlu berikhtiar, belajar dan terus belajar dan memohon ampun kepada-Nya.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Belajar dan belajar adalah cara yang harus kita lakukan untuk dapat memahami sesuatu. Seperti kegiatan membaca elegi-elegi yang ada ini merupakan salah satu bentuk belajar kita dalam memahami sebuah makna dibaliknya. Namun kemampuan manusia yang terbatas berakibat pada capaian pemahaman yang mungkin dimilikinya. Oleh karena itu, selain terus meningkatkan pemahaman yang kita miliki dengan belajar dan belajar, kita juga harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dan dilancarkan dalam meningkatkan keilmuan yang dimiliki.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Berbicara tentang bahasa, berbicara tentang tentang sastra. Bahasa adalah alat untuk mengkomunikasikan segala apa yang ada di dalam pikiran. Tanpa adanya bahasa kita tidak bisa saling berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan orang lain. Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan suku dan budaya, dimana setiap suku memiliki masing-masing bahasa daerahnya. Bahasa daerah juga memiliki sastranya sendiri. Dan sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mampu menjaga kelestarian budaya termasuk bahasa dan sastra daerah, tidak terkecuali juga melestarikan dan menjunjung nilai-nilai filsafah hidup yang baik tersebut untuk dijadikan pedoman.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Setiap pertanyaan pasti mempunyai jawaban, tidak menjawab pun juga merupakan sebuah jawaban. Pun begitu dengan sebuah misteri, setiap misteri pasti mempunyai kisah dibaliknya. Untuk mengetahui kisah dibalik misteri kita hanya perlu izin dari sang pembuat misteri. Namun izin itu tidak mungkin diperoleh dengan hanya sekedipan mata. Perlu usaha untuk mendapatkan izin dari sang pembuat misteri. Hal tersebut mengajarkan kepada kita bahwa, kehidupan ini juga penuh dengan misteri-misteri, hari esok pun masih menjadi misteri bagi hari ini. Manusia hanyalah makhluk lemah dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaannya. Terkadang kita tidak mengetahui mengapa kita seperti ini dan mengapa kita seperti itu, semua seakan tidak sesuai dengan kehendak, namun yang perlu diyakini adalah setiap yang terjadi pada diri kita tersimpan misteri yang amat indah yang telah disiapkan oleh Allah kepada kita. Janganlah berprasangka buruk jika Sang Pembuat misteri masih enggan mengungkap misterinya. Yang perlu dilakukan adalah menerima dan mengikhlaskan semuanya serta meyakini semua pasti yang terbaik untuk kita. Buktinya adalah ketidaksempurnaan yang manusia miliki, nyatanya merupakan sebuah kesempurnaan yang diberikan oleh Allah.
139. Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya belum dapat memahami makna dari elegi sastra ini. elegi ini memang singkat tapi perlu pengaalaman dan pengetahuan untuk dapat menerjemahkan maknanya. Semoga kedepannya kami yang belum memahami maksud elegi dapat mengetahuinya dengan terus belajar dan mencari makna dari filsafat sastra. Aamiin. terimakasih
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Penulis telah menyembunyikan maknanya. Pembaca tidak mengathui apa isi dialognya. Yang bisa dilakukan pembaca adalah belajar struktur penulisan, berusaha memahaminya dialog, mencermati susunan kalimat, mengambil hikmahnya, berdoa segera diberikan petunjuk dan jawaban. Lalu kapan Prof akan membuka misteri elegi ini?
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Terus dan terus belajar adalah cara kita untuk dapat memahami suatu hal. Belajar dapat dilakukan kapan saja, dari mana saja dan di mana saja. Tetap belajar akan membawa kita pada kesadaran bahwa kita sebagai manusia hanyalah makhluk ciptaan Tuhan yang lemah dan miskin ilmunya, yang penuh dengan kekurangan dan tidak sempurna. Karena memang sejatinya kesempurnaan hanyalah kuasa Tuhan. Tugas manusia di dunia adalah beribadah dan belajar. Dengan selalu beribadah dan belajar maka akan tercipta kedamaian di dunia ini
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Setuju dengan pernyataan beliau mengenai jangan dipaksakan untuk memahami jikalau dirasakan sulit. Apalagi sudah menyangkut tentang sastra yang bisa menyangkutkan banyak hal soal bahasa dan teman-temannya. Bila diartikan secara mandiri dilihat dari adanya jurusan sastra di universitas-universitas maka, sastra dipandang jurusan yang sangat kompleks mengenai tata aturan bahasa. Lebih dalam membahas tentang sejarah, awal mula, dan bisa jadi mengembangkan sastra itu sendiri. Sehingga banyak hal yang dibahas dalam sastra ini termasuk ikut campurnya filsafat dalam berpikir layaknya para sastrawan.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Elegi di atas menggunakan bahasa tersirat dengan bahasa sastra yang tidak mudah dipahami. Dari pesan Bapak saya sadari bahwa kita sebagai manusia memiliki banyak kekurangan, sehingga tidak sepatutnya kita merasa sombong dengan kelebihan yang kita miliki atau ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh. Untuk itu kita harus berusaha untuk terus mencari pengetahuan dan berusaha menjadi lebih baik lagi.
hendra b.
ReplyDelete18701261008
PEP S3 2018
sastra adalah seni, seni adalah ilmu. Untuk memperoleh ilmu butuh seni, seni mengumpulkan data, seni mengumpulkan informasi, seni dalam membaca refrensi yang relevan, seni berbicara, seni mengolah data, seni mendeksripsikan informasi. Seni juga berkaitan dengan kreatifitas, orang yang kreatf tentunya akan memperoleh ilmu lebih cepat dan lebih efesien.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Maaf prof saya belum bisa mengerti dengan elegi ini. Elegi menggapai sastra mempunyai nilai seni yang tinggi yang perlu kemampuan khusus untuk bisa mengerti dan memahaminya. Seni sastra menjadikan bahasa sebagai media baik lisan maupun tulisan yang mengandung unsur keindahan, seni, imajinatif dari hasil karya seseorang yang hasilnya bisa dinikmati karena memiliki faktor keunggulan dan artistik.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Ketika kita belajar filsafat secara tidak langsung kita juga belajar sastra, karena sastra adalah bagian dari bahasa. Bahasa digunakan untuk berfilsafat yaitu menjelaskan hasil olah pikir ketika berfilsafat. Sejatinya manusia dituntut untuk menuntut ilmu dari kecil sampai akhir hayat. Belajar dan terus belajar dengan ikhlas agar menjadi pribadi yang semakin berilmu dan semakin rendah hati dengan ilmu yang kita miliki.
Aulia Nur Arivina
ReplyDelete18709251051
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah saya membaca elegi menggapai sastra, saya hanya dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah sebuah seni. Saya belum memahami apa yang dibahas oleh Astoras, Tskimi, Gilire, Talfasif, dan Himilah. Namun, di bagian awal sudah dijelaskan bahwa ketika mengalami kesulitan tidak perlu dipaksakan tetapi menjadikannya sebagai sarana menambah referensi. Tujuan penulisan yang akan menunjukkan bahwa bacaan elegi yang lain jauh lebih mudah, saya rasa sudah tercapai.
Aulia Nur Arivina
ReplyDelete18709251051
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.
Bahasa tidak hanya memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi sebuah karya sastra yang indah jika disusun dengan diksi (pilihan kata) yang bagus dan sarat akan makna yang mendalam. Misalnya kata senja dalam karya ilmiah dapat mewakili sebuah suasana yang merupakan perubahan dari siang hari ke malam hari. Namun kata senja dalam dunia sastra dapat diasosiasikan sebagai pemberian makna usia suatu obyek yang sudah tua renta. Sehingga sastra merupakan sebuah kreativitas dalam berkata agar pembaca penasaran apa yang dimaksud dalam setiap kalimatnya.
Assalamu'alaykum wr wb
ReplyDeleteDwi Kawuryani
19709251061
Pendidikan Matematika S2 D
Dalam postingan tersebut saya dapat belajar bahwa kata-kata memiliki keterbatasan. Keterbatasan itu dapat dilihat bahwa tidak setiap pemikiran dan perasaan kita dapat dijelaskan dengan kata-kata. Seperti elegi yang bapak tulis diatas, bahwa hanya pembaca saja yang mampu memahami dan menjelaskan makna dari elegi tersebut. Kaitannya dengan pembelajaran matematika, bahwa setiap konsep matematika harus disampaikan dengan bahasa yang terbatas tersebut, maka adalah tugas guru untuk menyampaikan ilmu kepada siswa agar siswa mampu memahami ilmu tersebut.
Wassalamu'alaikum wr wb
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A 2019
Memahami sesuatu bukanlah hal yang mudah apalagi hal tersebut memiliki makna tersembunyi di dalamnya. Sehingga, semua pertanyaan itu tidak harus memerlukan jawaban karena ketidakpahaman kita dalam memahami kalimat yang memiliki makna tersembunyi. Allah SWT memberikan kita hal sulit bukan semata-mata untuk ditemukan jawabannya namun bagaimana kita menyikapinya bahwa masih ada hal lain yang lebih mudah untuk bisa dipecahkan. Semua itu membuat kita bersyukur bahwa ada banyak kemudahan yang Allah SWT berikan.
Hidayatul wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP A 2019
Belajar adalah memahami. Namun, belajar tidak semua dapat dimengerti atau dipahami begitu saja karena pada dasarnya manusia tidak sempurna. Selalu ikhtiar dalam belajar dan tawakal kepada Allah sehingga diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu. Tidaklah setiap pertanyaan memerlukan jawaban. Seperti halnya dalam level sepiritual yang kita butuhkan adalah iman atau percaya.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak untuk Elegi Menggapai Sastra yang telah Bapak share kepada kami. Elegi menggapai sastra ini menurut saya sedikit membingungkan. Sastra memang sulit dipahami, karena arti makna yang dimaksud oleh penulis berbeda dengan apa yang diartikan pembaca. Contohnya seperti puisi yang diciptakan oleh Ibu Sukmawati yang sempat viral karena para pembaca salah memaknai sastra tersebut.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bahasa tidak hanya memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi sebuah karya sastra yang indah jika disusun dengan diksi (pilihan kata) yang bagus dan sarat akan makna yang mendalam. Memahami sesuatu bukanlah hal yang mudah apalagi hal tersebut memiliki makna tersembunyi di dalamnya. Sehingga, semua pertanyaan itu tidak harus memerlukan jawaban karena ketidakpahaman kita dalam memahami kalimat yang memiliki makna tersembunyi.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlfiana Dewi
ReplyDelete19701251005
S2 PEP A 2019
Untuk menggapai sastra dibutuhkan bahasa, Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya bahasa dalam menyampaikan hasil pemikiran seseorang juga dipengaruhi oleh redaksi orang yang menyampaikan, jika redaksinya tidak sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan maka orang yang bersangkutan akan gagal paham begitu pula sebaliknya. Dari elegi ini dijelaskan berbagai macam istilah bahasa, yaitu: Analog, Univokal, Struktur, Ekuivokal, Lambang, Semantik, Tautologi, Kontradiksi. Sebab itu dalam menggunakan bahasa untuk menyatakan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran, kita harus sejalan antara ruang dan waktu.