Sep 20, 2013

Elegi Menggapai Diri




Oleh Marsigit

Monolog diriku:
Setelah membaca banyak elegi, aku menjadi tidak yakin terhadap diriku sendiri, siapakah diriku itu sebenarnya?

Orang tua berambut putih datang:
Sebenar-benar dirimu itu, terserah ruangmu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah waktumu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pengakuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah aktivitasmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah tujuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pergaulanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah mimpimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah bahasamu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pertanyaanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah kinerjamu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah persepsimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah doamu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah ikhtiarmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah kejujuranmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah komitmenmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah rencanamu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah faktamu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah potensimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah motivasimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pengalamanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah ketrampilanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah sikapmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pengetahuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah kesalahanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah relativemu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah absolutmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah dimensimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pertanyaanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah ikhlasmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah keraguanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah kepastianmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah daya kritismu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah bacanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah kemerdekaanmu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah bisnismu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah kuasamu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah penterjemahanmu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah khusyukmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah obyekmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah subyekmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah sifatmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah relasimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah bukumu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah keputusanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah tanggungjawabmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah wadahmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah isimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah harmonimu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah putaranmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah lintasanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah amal perbuatanmu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah..dst.

Diriku:
Jadi kalau begitu....

Orang tua berambut putih:
Inilah kesaksianku, bahwa sebenar-benar dirimu itu bersifat terbuka, selagi engkau belum menunjuk dirimu. Engkau bisa mendefinisikan dirimu sebagai apapun, atau sama sekali engkau bisa mendefinisikan dirimu sebagai bukan apapun. Namun begitu engkau telah menunjuk dirimu, maka tertutuplah dirimu itu.

Diriku:
Kalau begitu siapakah diriku itu?

Orang tua berambut putih:
Jika engkau belum juga jelas, maka akan aku jelaskan. Sebenar-benar dirimu adalah satu, atau dua, atau banyak, atau semuanya dari berikut ini:
Sebenar-benar dirimu itu, adalah ruangmu
Sebenar-benar dirimu itu, adalah waktumu
Sebenar-benar dirimu itu, adalah pengakuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah aktivitasmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah tujuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah pergaulanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah mimpimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah bahasamu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah pertanyaanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah kinerjamu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah persepsimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah doamu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah ikhtiarmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah kejujuranmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah komitmenmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah rencanamu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah faktamu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah potensimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah motivasimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah pengalamanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah ketrampilanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah sikapmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah pengetahuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah kesalahanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah relativemu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah absolutmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah dimensimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah pertanyaanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah ikhlasmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah keraguanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah kepastianmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah daya kritismu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah bacanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah kemerdekaanmu
Sebenar-benar dirimu itu, adalah bisnismu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah kuasamu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah penterjemahanmu
Sebenar-benar dirimu itu, adalah khusyukmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah obyekmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah subyekmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah sifatmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah relasimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah bukumu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah keputusanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah tanggungjawabmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah wadahmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah isimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah harmonimu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah putaranmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah lintasanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, adalah amal perbuatanmu
Sebenar-benar dirimu itu, adalah..dst.

41 comments:

  1. Jefri Mailool
    18701261002
    PPs S3 PEP

    Dalam diri manusia ada berbagai macam sifat yang melekat dan tidak mutlak diwakili hanya dengan satu sifat. dalam perjalanan hidup manusia, mungkin saja atau pun nyata kerapkali terjadi fluktuasi dan ketidak-konsistenan terhadap pilihan-pilihannya. situasi dan kondisi lingkungan atau menggunakan istilah yang lebih luas lagi "ruang dan waktu" dapat memengaruhi pilihan-pilihan hidup setiap manusia. dan pilihan-pilihan itu, secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi dan menentukan hidup manusia tsb.

    ReplyDelete
  2. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Sebenar benar diri kita adalah kita yang sempurna dalam ketidaksempurnaaan dan tidak sempurna dalam kesempurnaan. Kita bisa mendefinisikan diri sebagai apapun karena kita diberi kesempurnaan untuk berpikir, berbuat, beramal. Pikiran, perbuatan, dan amal kitalah yang menunjukkan siapa diri kita. kita bisa mendefinisikan diri kita sebagai bukan apapun karena kita memang bukanlah mahluk yang sempurna, kita bukanlah siapa-siapa tanpa kuasa-Nya. Harta yang banyak, Jabatan dan pengetahuan yang tinggi semua karena karunia-Nya. jika kita menunjuk diri bahwa harta, jabatan, dan pengetahuan itu karena AKU maka disitulah kita menutup diri dengan kesombongan, meenyalahi kodrat sebagai manusia yang sifatnya kontradiktif.

    ReplyDelete
  3. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Manusia menggapai diri adalah sebenar-benar manusia. Karena tidak ada manusia yang tahu diri nya sendiri. Diri manusia itu bergantung pada ruang dan waktu. Diri manusia yang sekarang berbeda dengan diri manusia sedetik kemudian atau sedetik sebelumnya. Manusia disini itu berbeda dengan manusia disana sebelumnya. Maka dari itu manusia tidak akan pernah bisa mengenal dirinya sendiri, yang sebenarnya hanyalah menggapai dirinya. Manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa kepada Alloh untuk selalu berada pada diri yang benar, sesuai jalan yang benar.

    ReplyDelete
  4. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat pagi Prof.
    Menggapai diri berarti memahami diri. Memahami diri artinya mengenal diri. Sebenar-benarnya mengenal diri adalah pikiran dan tanggungjawabmu. Apa yang kamu pikirkan tentunya mempunyai konsekuensi. Konsekuensi ini memerlukan adanya tanggungjawab untuk menjalaninya. Dirimu adalah ruang dan waktumu. Ketika kamu berada pada ruang dan waktumu dan apa yang kamu pikirkan sesuai dengan apa yang kamu inginkan, maka bertanggungjawablah dirimu. Terima kasih.

    ReplyDelete
  5. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Diriku adalah semua yang ada dalam pikiranku, semua yang melekat pada jiwa dan raga. Diriku selalu berubah ubah sejalan dengan perkembanganku, perkembangan fisiku, perkembangan nalarku, perkembangan rohaniku, perkembangan pengetahuanku. Diriku dapat didefinisikan dari segala sesuatu yang aku lakukan karena semua kelakuanku adalah buah dari pikiranku.

    ReplyDelete
  6. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Diriku bisa didefinisikan sebagai apa saja. dalam diri seseorang akan memiliki sifat masing-masing. Sifat manusiapun tidak hanya satu, tapi juga bermacam-macam. Orang mempunyai sifat yang berbeda sesuai ruang dan waktu. Pergaulan mempengaruhi sifat, aturan mempengaruhi sifat, lingkungan mempengaruhi sifat, banyak hal yang dapat mempengaruhi sifat. Apa yang dimiliki dalam diri sendiri mempunyai kecenderungan berubah-ubah atau mungkin juga bertambah. Diriku terserah iklasku, diriku terserah obyekku, diriku terserah kuasaku, diriku terserah amal perbuatanku, diriku terserah sifatku, dan lain sebagainya. Diriku banyak hal tergantung dari sudut mana dalam melihatnya. Selama diriku belum menunjuk diriku, maka diriku masih bisa didefinisikan apa saja.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  7. Falenthino Sampouw
    18709251006
    S2 Pendidikan Matematika

    Selamat pagi, Prof.
    Sebenar-benarnya menggapai diri adalah keterbukaan. Diri kita menjadi lengkap dalam keterbukaan. Diri kita bisa apa saja. Jadi untuk menjadi lengkap, kita tak bisa menunjuk bahwa diri kita adalah hanya pada satu sifat saja. Sebab saat menunjuk, artinya diri kita telah tertutup dengan satu sifat saja. Namun denikian, diri dalam keterbukaan dan bisa menjadi apa saja dalam tatanan dimana kita adalah makhluk ciptaan dan menjadi hamba pada Sang Pencipta. Sehingga, apa yang kita inginkan dan lakukan adalah semata-mata untuk Pujian dan Hormat bagi Tuhan yang adalah Pencipta kita.
    Terima kasih, Prof.

    ReplyDelete
  8. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B
    Assalamualaikum wr.wb.
    Diri ini adalah diri sendiri yang berhak melakukan apapun selagi tidak melewati ruang dan waktu, tidak melewati aturan norma. Jangan terburu-buru menjatuhkan sifat ke diri sendiri karena akan terbatasi gerak-geriknya. Biasakanlah untuk menikmati sifat manapun karena diri ini terbuka untuk bisa menerimanya, tetapi teguhkan Iman terlebih dahulu agar tidak kebablasan. Bila sudah lelah untuk mencoba semua yang serba baru maka mulai buat batasan terhadap apa yang akan didominankan di diri ini dan apa yang akan direduksi dari diri ini. Mulai bersikap elegan terhadap diri sendiri, karena mereka sudah bekerja keras untuk melakukan semua yang dimau oleh pikiran dan hati.

    ReplyDelete
  9. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Untuk bisa menggapai diri, seseorang harus bisa bersifat lebih terbuka lagi agar bisa menunjukkan diri. Bagaimana dan seperti apa dirimu, engkau harus bisa mendefinisikannya sebagai apapun itu atau justru tidak bisa mendefikisikannya sama sekali sebagai seseorang yang bukan apapun. Kontradiksi dari memiliki sifat terbuka adalah menutup diri. Biasanya hal tersebut terjadi ketika seseorang telah menunjuk diri.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  10. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    s2 Pendidikan Matematika 2018

    Terkait topik bahasan mengenai Elegi Menggapai Diri bahwa hal tersebut erat kaitannya dengan semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Sehingga, esensinya lebih condong pada kepenunjukan untuk diri sendiri.

    ReplyDelete
  11. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Sebenar-benar diri manusia adalah dirinya sendiri. Ia bebas mendefinisikan dan menentukan bagaimana dirinya. Ia secara terbuka dapat menunjuk dirinya sebagai sesuatu yang sangat baik, atau sebaliknya bahkan ia dapat mengungkapkan bahwa ia bukanlah apa-apa. Sebenar-benarnya diri sendiri adalah apa yang ada dibenaknya. Ia bisa merupakan tingkah lakunya, daya kritisnya, usahanya, pengetahuannya, perbuatannya, pengalamannya, prestasinya, dsb. Oleh sebab itu, diri manusia tidak terikat oleh ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  12. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Manusia memiliki sifat yang tak terhingga banyaknya. Sebenar-benar diri kita adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri. Kita dapat mendefinisikan diri kita sebagai apa saja. Namun yang perlu kita ingat adalah bahwa sejatinya manusia tidak akan pernah bisa menunjuk dirinya sendiri. Inilah salah satu bukti bahwa manusia bukan lah makhluk yang sempurna. Manusia tidak akan pernah benar-benar mengerti tentang dirinya sendiri. Meskipun manusia tidak akan pernah benar-benar mengerti tentang dirinya sendiri, namun manusia harus mengerti kepada siapa dia akan kembali. Untuk itu, manusia diwajibkan untuk senantiasa berdoa dan berusaha agar senantiasa mendapat ridho dari Tuhan YME.

    ReplyDelete
  13. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Dalam upaya menggapai diri kita tidak dapat secara gambling memaknainya sebagai kita yang sekarang. Diri kita bersifat relative, bergantung pada ruang dan waktu. Diri kita saat ini pada detik ini tidak akan sama dengan diri kita pada masa lalu bahkan 5 menit sebelumnya. Begitu juga diri kita yang sekarang tidak akan pernah sama dengan 5 menit yang akan datang atau masa yang akan datang. Diri kita tidak akan pernah sama dengan diri kita ketika berada di tempat lain. Yang dapat kita ambil yaitu manfaatkanlah waktu sebaik mungkin untuk menjadikan diri kita lebih baik di masa sekarang dan yang akan datang

    ReplyDelete
  14. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Setiap diri ditentukan oleh subyeknya. Maksudnya ialah bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berusaha menjadikan diri seperti apa yang diinginkan. Manusia dapat memilih bermilyar-milyar sifat meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Masing-masing dapat memilih untuk berusaha menjadi orang yang baik, jujur, bijak, dsb atau justru sebaliknya. Semua itu dipengaruhi oleh lingkungan, kebiasaan, bacaan, dan berbagai aktivitas lain, serta yang paling berpengaruh ialah pegangan hidup kita masing-masing.

    ReplyDelete
  15. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3

    Selagi engkau belum menunjuk siapa dirimu, artinya dirimu masih bersifat terbuka. Contohnya, jika engkau menjuk bahwa dirimu adalah aktivitas yang engkau kerjakan, maka, sudah tertutup sifat dirimu yang lain.

    ReplyDelete
  16. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia dibekali oleh sang pencipta dengan akal, pikiran dan hati. Dimana pikiran dan hati tersebut dapat digunakan manusia untuk bisa saling memahami ditengah keberagaman yang ada dalam masyarakat. Namun manusia terkadang lebih memahami orang lain jika dibandingkan dengan dirinya sendiri. Padahal memahami diri sendiri merupakan langkah awal yang harus kita lakukan untuk dapat menjalani kehidupan yang diidamkan. Bukan perkara yang mudah tentunya untuk dapat memahami diri sendiri, yang perlu kita lakukan yaitu terus berusaha menjadi manusia yang dapat menyesuaikan diri terhadap ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  17. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Sebenar-benarnya diri kita adalah yang menerima diri sendiri apa adanya, menjadikan kekuatan sebagai identitas diri, fokus pada tujuan atau keinginan dari dalam diri, tidak memperdulikan hal buruk yang orang katakan, berusaha menjadi semakin baik dan selalu bersyukur.

    ReplyDelete
  18. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Berdasarkan elegi ini kita diajak untuk mengenal diri kita sendiri, batasan-batasan dan capaian-capaian yang dapat kita lakukan dalam hidup kita. Mengenal diri adalah hal yang sangat penting karena dengan mengenal diri dengan baik kita dapat menempatkan diri sesuai dengan ruang dan waktu yang ada dan tidak menyebabkan kekacauan dalam hidup kita. Mengenal kelebihan dan kekurangan adalah langkah awal menyadari diri dan mensyukuri rahmat Tuhan.

    ReplyDelete
  19. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Perjalanan seorang hamba menggapai wajah akan berujung pada mengerti diri. Perjalanan tersebut membawa diri pada diri yang sebenar-benar diri. Maka sebenar-benar diri perlu proses dalam mengetahaui atau memperolehnya, yaitu proses menggapai diri. Dimana proses tersebut akan membawa kita pada sebenar-benar diri. Lalu siapakah sebenar-benar diri itu? Sebenar-benar diri adalah ruangmu, waktumu, pengakuanmu, aktivitasmu, tujuanmu, pergaulanmu, mimpimu, doamu, ikhtiarmu, kejujuranmu, komitmenmu, rencanamu, potensimu, amal perbuatanmu, dll. Jadi, sebenar-benar diri adalah apa yang kamu lakukan dan kamu pikirkan. Maka pikirkan dan lakukanlah sesuai dengan apa yang ingin kamu dapat pada dirimu. Karena tidak mungkin tumbuh padi jika yang kita tanam adalah rumput.

    ReplyDelete
  20. SUHERMI
    18709251007
    S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A

    Sebenar-benar diriku, adalah tindakanku. Dalam rangkaian tindakan dari waktu ke waktu tercermin bagaimana sikap, perbuatan, aktivitas, ilmu pengetahuan dan berbagai dimensi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Dan sejatinya tidakan dari tiap pribadi akan berbeda antara yang satu dengan lainnya.

    ReplyDelete
  21. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Elegi menggapai diri menjelaskan tentang bagaimana kita mendefinisikan diri kita sendiri.Diri melekat dengan sifat-sifatnya. Sifat-sifat diri sangat banyak, sebanyak kita mendefinisikannya. Namun, ketika kita sudah menunjuk diri atau mendefinisikan diri maka kita sudah tertutup dari segala yang ada dan mungkin ada. Dan ketika kita belum menunjuk diri atau mendefinisikan diri maka kita masih bersifat terbuka.

    ReplyDelete
  22. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Sebenar-benar dirimu itu bersifat terbuka. Diri kita adalah apa yang ada di pikiran kita. Sebenar-benar dirimu itu, adalah ruangmu. Sebenar-benar dirimu itu, adalah waktumu. Sebenar-benar dirimu itu, adalah pengakuanmu. Berdasarkan itu semua maka seharusnya yag benar-benar memahami diri kita adalah kita sendiri, namun faktanya kita malah memiliki kecenderungan tidak mengenal diri kita sendiri. Melupakan apa yang sebenar-benarnya menjadi tujuan kita seseungguhnya.

    ReplyDelete
  23. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Berdasarkan elegi menggapai diri dapat kita pahami bahwa diri kita mempunyai sifat terbuka. Keterbukaan yang kita miliki merupakan sebuah langkah kita untuk dapat menerima atau memproses semua yang ada dalam kehidupan. Tidak menutup diri kita dari keadaan-keaadan yang ada. Hal yang harus kita lakukan untuk memahami semua yang ada yaitu dengan cara berpikir. Namun ketika kita telah menunjuk diri kita maka kita akan tertutup dari semua keadaan yang ada dalam kehidupan. Oleh karena itu, hal yang harus kita lakukan yaitu terus berusaha dan ikhtiar untuk bisa menggapai diri kita yang sebenarnya.

    ReplyDelete
  24. memahami elegi ini membuat diri ini berpikir bahwa sebenar-benarnya diri mencakup sifat yang ada dan mungkin ada. Sebenar-benarnya diri adalah mencakup yang ada dipikiran dan yang mungkin ada dipikiran. Sebenar-benarnya diri adalah yang dirasakan atau yang mungkin dirasakan. Sebenar-benarnya diri adalah yang tidak mampu untuk dibatasi oleh pikiran dan rasa. terimakasih

    ReplyDelete
  25. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Apa yang kita lakukan dan apa yang kita capai menunjukkan siapa diri kita. Mengenali diri sendiri sangatlah penting agar tahu sesungguhnya seperti apa diri kita. Setidaknya kekurangan kita bisa dikendalikan. Sementara kelebihan yang kita miliki dapat kita berdayakan sebagai mana mestinya. Atas apa yang ada pada diri kita, ada amanah yang harus kita pertanggungjawabkan. Segala apa yang kita miliki dan apa yang kita cita-citakan tidak terlepas dari kuasa-Nya.

    ReplyDelete
  26. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dari ‘Elegi Menggapai Diri’ tersebut dapat diketahui bahwasannya diri kita itu bersifat terbuka selagi kita belum menunjuk diri kita. Sering kita mendengar retorika “Who Am I?”. Sebenarnya siapakah diri kita itu hanya mampu dijawab oleh kita masing-masing. Tergantung dalam konteks apa pun hanya kita yang mampu menjawab. Karena kejujuran hati manusia hanyalah manusia itu yang tahu. Manusia lain tidak akan tahu apa isi hati manusia lain, kecuali Tuhannya yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Mau dibawa ke arah mana diri kita itu tergantung diri masing-masing mamu membawa ke mana. Karena semua ada di tangan kita. Namun pada hakikatnya segala Nya ada di tangan Sang Maha Pencipta.

    ReplyDelete
  27. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Terkadang kita merasa tidak percaya diri dengan apa yang kita miliki. Dari elegi ini mengingatkan kita untuk tetap menjadi diri sendiri. Bahagia itu ketika kita menjadi diri kita sendiri tanpa perlu mengadopsi tingkah laku dan gaya sesorang. Untuk menjadi diri sendiri, kita perlu memahami dan mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu baik secara lahir maupun batin kita, sehingga dengan memahami diri kita maka kita dapat mengarahkan diri kita kepada hal yang baik atau yang buruk. semoga kita senntiasa menempatkan diri kita pada hal-hal yang baik.

    ReplyDelete
  28. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Setelah membaca elegi seorang hamba menggapai wajah kemudian saya membaca elegi menggapai iri. Sepertinya kedua elegi ini berkaitan, sama-sama berbicara bagaimana menggapai dan mengerti diri sendiri. Dari elegi di atas, diri kita didefinisikan secara terbuka. Artinya, diri kita tergantung apa yang kita lakukan. Dan kita pun dapat menggapai diri kapanpun sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah kita peroleh.karena diri ini bersifat terbuka bergantung dari banyak hal, seperti yang telah disebutkan elegi di atas.

    ReplyDelete
  29. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Nilai diri seseorang ditentukan oleh ilmu yang dimilikinya. Dalam hal ini adalah ilmu yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Ilmu akan bermanfaat bagi diri kita apabila dengan ilmu yang kita miliki tidak menjadikan kita lupa diri dan sombong, tetapi sebaliknya, yaitu menjadikan diri kita lebih bersyukur dan Ikhlas dalam menjalani hidup. Ilmu akan bermanfaat bagi orang lain apabila dengan ilmu itu kita bisa membaur, berkontribusi secara aktif, dan tidak sekedar menjadi obyek di manapun kita berada. Agar kita terhindar dari lupa diri dan sombong atas ilmu yang kita miliki, maka REFLEKSI DIRI adalah cara yang senantiasa harus kita lakukan.

    ReplyDelete
  30. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Sebenar-benar diriku adalah pengatur, penguasa, sekaligus pengendali dari hidup mana yang akan aku tempuh. Definisi tentang “diriku” maka sesungguhnya diriku tunggal sekaligus multidimensi. Namun diriku adalah unik, tunggal, dan tidak ada satupun orang yang menyamai aku. Itulah kebesaran Sang Pencipta.

    ReplyDelete
  31. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Pencapaian diri untuk menjadi lebih sukses dari sebelumnya merupakan bentuk sadar diri yang mendorong kepada hal yang baik. Motivasi dari dalam diri perlu dilakukan agar menjadi penyemangat tersendiri sehingga apapun yang dilakukan oleh diri ini menjadi positif dan bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri namun bagi orang lain. Penat yang dialami dan dirasakan sendiri bila tidak tahu cara mengatasinya ataupun tidak dilampiaskan dengan melakukan hal lain sebagai peralihan maka stress akan mendekati pikiran kita dan akan menjadi stress yang dipendam sendiri dan malah akan menyiksa diri sendiri. Hal itu sungguh bentuk rasa yang tidak menyayangi diri sendiri, sehingga perlu adanya refresh pikiran agar menjadi lebih tenang untuk mengambil keputusan.

    ReplyDelete
  32. Hendra B.
    18701261008
    PEP S3 2018

    sangat menarik dialog dalam elegi ini karena sebenar-benar diri ini adalah tidak terbats, ketika kita mendefenisikan diri ini maka akan menjadi terbatas padahal diri ini adalah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sungguh luar Tuhan yang Esa yang menciptakan diri ini menjadi yang tidak terbatas

    ReplyDelete
  33. M. Ikhsan Ghozali
    19701261
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Dari tulisan di atas, pesan yang dapat saya tangkap adalah bahwasanya diri manusia tidaklah bersifat tunggal melainkan berdimensi banyak, bahkan tidak terbatas. Manusia diberikan kebebasan untuk mengelola dan menetapkan dirinya apakah ia terbuka atau tertutup. Untuk itu, manusia perlu mengenal dirinya (kelebihan, kekurangan, dsb.) agar mampu mengelola kediriannya dengan baik, tidak terperangkap dalam "jebakan", dan akhirnya mampu menjalani kehidupannya sesuai dengan yang ditetapkan Sang Pencipta, (hablu min Allah dan hablu min annas).
    Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf dan terima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  34. Imroatus Syarifah
    19709251057
    Pend. Matematika S2 D 2019

    Inti dari elegi di atasa mengenai diri kita adalah sebenar-benar diri kita itu bersifat terbuka, selagi kita belum menunjuk diri kita apa. Kita bisa mendefinisikan diri kita sebagai apapun, atau sama sekali bisa mendefinisikan sebagai bukan apapun. Namun begitu maka menunjuk dirimu, maka tertutuplah dirimu itu.
    Sehingga bagaimana pun sebaiknya kita menetapkan siapa diri kita atau sebagai apa kita. Hal ini agar tujuan hidup kita menjadi jelas dan tidak tanpa arah.

    ReplyDelete
  35. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    PEP S2 A 2019

    Assallamuallaikum wr.wb

    Dari elegi di atas, inti yang dapat saya ambil adalah sebenar- benar diri yang bersifat terbuka sesuai dengan ruang dan waktu. Seperti “diriku yang dulu bukanlah diriku yang sekarang. Diriku yang sekarang bukanlah diriku yang akan datang”. Sehingga setiap orang mempunyai kesempatan untuk berproses dalam mencari jati diri (identitas). Melalui dunia, manusia membentuk identitasnya. Hubungan manusia dengan dunia seperti hubungan timbal balik “apa yang kita tanam maka itulah yang kita tuai”. Selama berperilaku sopan dan baik terhadap dunia maka dunia akan baik pula. Dunia berjalan sesuai dengan sikap seseorang dalam mengahadapi dunia.

    ReplyDelete
  36. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A

    Kita dapat mendefinisikan diri kita sebagai apapun yang kita mau. Berbagai sudut pandang dapat kita gunakan untuk mendefinisikan diri kita. Akan tetapi, orang lain akan lebih objektive untuk mendefinisikan diri kita. Dengan mengetahui diri kita maka kita bisa merefleksi diri. Untuk itu, kita perlu mengenal diri kita sendiri supaya kita bisa berbenah diri menuju kejalan yang benar.

    ReplyDelete
  37. Hermawan WS
    S3 Dikdas
    19706261012
    Ass wr wb
    Berbagai pandang dapat kita gunakan untuk mendefinisikan tentang diri kita. Bahwa hal tersebut erat kaitanya dengan semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
    Wass wr wb.

    ReplyDelete
  38. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    Sejatinya manusia merupakan makhluk yang kompleks, kompleks dengan sifatnya maupun kompleks dengan hubungan dan masalah-masalah yang dihadapi. Banyak sekali pilihan-pilihan hidup manusia untuk menggapai hakikat dirinya sebagai seorang insan yang hidup dan dihidupkan di dunia ini. Meskipun 10% dari kehidupan kita adalah takdir, tetapi 90% ditentukan oleh usaha manusia, ditentukan bagaimana manusia mengeluarkan peluh untuk menggapai hakikat kehidupannya masing-masing. Jadi, semua kembali kepada diri kita, jadilah manusia yang berguna bagi orang lain dan bagi semesta.

    ReplyDelete
  39. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Hidup adalah berpikir. Sebenar-benarnya pikiran adalah filsafat. Dalam kajian filsafat, berfilsafat berarti munculnya kesadaran jika belum tahu, menyadari dan mengetahui mengenai ketidaktahuan, menyadari kapan mulai mengetahui, serta menyadari batas antara tahu dan tidak tahu. Filsafat adalah pemahaman yang sederhana di dalam kompleksitas, namun filsafat juga pemahaman yang kompleks di dalam kesederhanaan. Filsafat terdiri dari paradigma (asumsi dasar) dan ideologi (landasan). Sehingga menurut saya, filsafat membantu untuk memahami makna kehidupan termasuk makna ilmu pengetahuan yang sebenarnya. Sebenar-benarnya filsafat adalah apa yang ada di dalam diri. Sebenar-benar hidup adalah filsafat. Mencapai kehidupan yang baik adalah hakikat dari filsafat yang mampu sebagai jalan menggapai diri.

    Terimakasih Prof...

    ReplyDelete
  40. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Diri melekat dengan sifat-sifatnya. Sifat-sifat diri sangat banyak, sebanyak kita mendefinisikannya. Namun, ketika kita sudah menunjuk diri atau mendefinisikan diri maka kita sudah tertutup dari segala yang ada dan mungkin ada. Dan ketika kita belum menunjuk diri atau mendefinisikan diri maka kita masih bersifat terbuka. Keterbukaan yang kita miliki merupakan sebuah langkah kita untuk dapat menerima atau memproses semua yang ada dalam kehidupan. Tidak menutup diri kita dari keadaan-keaadan yang ada. Hal yang harus kita lakukan untuk memahami semua yang ada yaitu dengan cara berpikir. Namun ketika kita telah menunjuk diri kita maka kita akan tertutup dari semua keadaan yang ada dalam kehidupan.

    ReplyDelete
  41. Alfiana Dewi
    19701251005
    S2 PEP A 2019

    Hakikat menggapai diri adalah mampu memahami diri sendiri itu seperti apa, dalam menggapai diri artinya mapu menemukan jati diri yan sebenarnya dalam ruang dan waktu. Sebenar-benarnya mengenal diri adalah pikiran dan tanggungjawabmu. Saat kamu merealisasikan hasil pikiranmu maka disitulah diuji kekonsistenan dirimu atas hasil pemikiranmu, dan saat kamu mampu memegang konsisten dirimu maka disitulah muncul pertanggungjwabanmu atas apa yang sudah kamu lakukan.

    ReplyDelete