The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Jan 13, 2013
CONSEQUENTIALISM
Ass, jika ingin membaca tentang Consequentialism, bisa konek berikut:
Agnes Teresa Panjaitan S2 Pendidikan Matematika A 2018 18709251013
Dari beberapa link yang ada pada tulisan diatas, qonsequentialism adalah pandangan tentang sifat normati yang hanya bergantung pada konsekuensi dari aksi atau perilaku seseorang, dasar utama penilaiannya ialah tentang kebenaran atau kesalahan dari perilaku tersebut. Sehingga sudut pandang ini menilai sesuatu yang benar secara moral, sesuatu yang menghasilkan sesuatu yang juga baik atau benar. Sebaliknya, tindakan yang dikatakan salah dari sudut pandang qonsequentialism adalah membenarkan suatu cara.
Kosekuensialisme adalah paham yang beorientasi pada akibat, dimana nilai suatu bergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Paham konsekuensialisme mendasarkan diri atas suatu keyakinan bahwa hidup manusia yang fitrahnya mengarah pada suatu tujuan. Baik-buruknya perilaku orang dinilai dari apakah perilaku itu menunjang proses pencapaian tujuan.
Manusia tidak terlepas dari konsekuensi dari tindakan yang dipilih dan dilakkukan. Ada konsekuensi baik maupun buruk. Semua ada balasannya. Paham ini memandang bahwa Jika seseorang berperilaku baik di lingkungannya maka tentu juga akan mendapatkan balasan yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Konsekuensi dalam hal ini dapat juga diartikan dengan tanggung jawab dari sebuah tindakan yang kita pilih, manusia pun mau tidak mau akan mendapati paham konsekuensi ini.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni 18709251033 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Konsekuensialisme merupakan pendekatan yang cukup jelas, dan dalam banyak hal sesuai dengan akal sehat kita (dan pengambilan keputusan memang rasional) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan: mengevaluasi kemungkinan alternatif dalam hal untuk mencapai konsekuensi yang terbaik. Tentu saja dalam suatu pilihan akan selalu ada konsekuensinya. Akan selalu ada yang menuntut untuk dipertanggungjawabkan dari pilihan tersebut. Jadi sesulit apapun pilihan atau opsi yang tersedia tetaplah yakin untuk membuat keputusan dengan memilih satu diantara pilihan-pilihan yang ada.
Anggoro Yugo Pamungkas 18709251026 S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berdasarkan judul diatas, konsekuensialisme adalah kelas teori etis normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari tingkah laku seseorang adalah dasar terakhir untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu. Jadi, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral (atau tidak ada tindakan) adalah sesuatu yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuensi. Prinsip konsekuensialis menilai suatu perbuatan berdasarkan konsekuensi dari perbuatan tersebut. Sebagai contoh, mencuri bisa dianggap merupakan suatu perbuatan baik, jika perbuatan tersebut memberikan konsekuensi yang baik. Misalnya perbuatan Joko yang mencuri/merampok dari para bangsawan kaya (yang kikir dan tidak mempedulikan masyarakat) dan membagikan hasil curian/rampokannya kepada rakyat miskin, akan dianggap sebagai perbuatan baik.
Nani Maryani 18709251008 S2 Pendidikan Matematika (A) 2018 Assalamu'alaikum Wr.Wb
Teori konsekuensialis merupakan teori yang menilai buruk atau salah dari suatu tindakan dari akibat atau konsekuensinya. Maka dari itu, etika konsekuensialis dapat disebut juga sebagai teologis yang berarti akhir. Dalam pandangan etika konsekuensialis, membunuh adalah perbuatan yang salah karena berakibat tidak baik, dan bagi non-konsekuensialis membunuh itu salah mau bagaimanapun akibatnya.
Konsekuensi adalah imbalan atau balasan yang didapatkan manusia dalam perjalanan kehidupannya. Konsekuensi ini dapat berupa konsekuensi baik maupun buruk. Dalm paham ini memiliki keyakinan bahwa seseorang yang melakukan tindakan baik akan mendapatkan balasan yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Oleh karenanya manusia hendaknya berjalan pada kebenaran agar mendapatkan balasan yang baik pula.
Amalia Nur Rachman 18709251042 S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Konsekuensialisme merupakan paham yang menyatakan bagaimana kesesuaian dari perbuatan-perbuatan dari tujuan yang hendak dicapai dan dengan nilai-nilai yang diinginkannya.Kriteria kebenaran moral suatu perbuatan harus diambil berdasarkan pertimbangan tentang kebaikan-kebaikan non-moral atau pra-moral yang harus dicapai serta nilai-nilai non-moral atau pra-moral yang sesuai dan harus dihormati.
18709251001 PPs PM A 2018 Dari beberapa link tersebut, pengertian consequentalism adalah sebuah pandangn filafat tentang akibat dari sebuah tindakan yang belumnya dilakukan. Pandangan ini mempunyai kecenderungan untuk meyakini bahwa apa yang telah dilakukan akan menyebabkan akibat dari tindakan seseorang. Untuk itu, sebelum melakukan apapun harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum mendapat konsekuensinya. Pandangan ini juga mengajarkan kita agar tidak asal melakukan sesuatu.
Septia Ayu Pratiwi 18709251029 S2 Pendidikan Matematika 2018
Consequentialism adalah kelas teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku. Selain itu Consequentialism, seperti namanya, adalah pandangan bahwa sifat normatif hanya bergantung pada konsekuensi. Contoh nyata dari kosekuensialisme ini adalah konsekuensi tentang moral atau tindakan. Yaitu apakah suatu tindakan secara moral tergantung pada konsekuensi dari tindakan tersebut.
Rosi Anista 18709251040 S2 Pendidikan Matematika B
Dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral (atau kelalaian dari tindakan) adalah tindakan yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuensi. Consequentialism terutama non-preskriptif, yang berarti nilai moral dari suatu tindakan ditentukan oleh konsekuensi potensial, bukan oleh apakah itu mengikuti serangkaian dekrit tertulis atau undang-undang. Salah satu contoh akan mengharuskan berbohong di bawah ancaman hukuman pemerintah untuk menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah, meskipun berbohong di bawah sumpah adalah ilegal.
Konsekuensialisme adalah kelas teori etika normatif yang menahan bahwa konsekuensi dari tindakan seseorang adalah dasar akhir bagi penghakiman tentang kekerasan atau kesalahan yang dilakukan. Dengan demikian, menurut pandangan teori konsekuensialisme tindakan yang baik akan menghasilkan konsekuensi yang baik. Begitu pula sebaliknya, tindakan yang buruk akan menghasikan konsekuensi yang buruk. Dimana konsekuensi adalah akibat, yakni akibat dari perbuatan yang dilakukan. Aliran filsafat ini mengajarkan kepada kita bahwa apa yang kita tanam, maka itulah yang akan kita tuai kelak. Maka, lakukanlah hal-hal yang baik agar kelas hasil yang didapat adalah kebaikan pula. Dan jangan menyesal jika yang dilakukan adalah keburukan maka yang didapat pasti keburukan pula.
Fabri Hidayatullah 18709251028 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Konsekuensialisme merupakan teori etika normatif yang mengajarkan bahwa konsekuensi perilaku seseorang merupakan dasar utama dalam setiap penilaian tentang kebenaran dari perilaku tersebut. Teori ini menjawab apa yang harus dilakukan baik tingkah laku, tulisan, dan ucapan dengan memandang konsekuensi dari berbagai jawaban. Paham ini berpegang pada prinsip bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika konsekuensinya membawa lebih keuntungan daripada kerugian, atau yang mengakibatkan kebaikan terbesar. Teori ini sangat memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan tertentu dan memperhatikan bagaimana orang terpengaruh.
Dari sumber yang saya baca Consequentialism adalah kelas teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu. Jadi, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral adalah tindakan yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuens. Disimpulkan bahwa kekonsistenan seseorang dalam melakukan sesuatu, dalam bertindak atau dalam berperilaku merupakan sebuah penilaian yang paling di lihat. Moral yang baik akan menghasilkan tindakan yang baik pula.
Nur Afni 18709251027 S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Consequentialism adalah kelas teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu. Jadi, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral (atau kelalaian dari tindakan) adalah tindakan yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuensi. terimakasih
Aizza Zakkiyatul Fathin 18709251014 Pps Pendidikan Matematika A
Konsekuensialisme adalah paham dari teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apapun tentang kebenara atau kesalahan perilaku itu. Jadi dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral adalah tindakan yang akan menghasilkan hasi yang baik atau konsekuensi. Konsekuensialisme bertujuan untuk memaksimalkan hasil akhir dari sebuat keputusan. Bagi mereka kebenaran dari suatu perbuatan bergantung pada konsekuensinya.
Pada link ini dijelaskan bahwa kosekuensialisme adalah paham yang beorientasi pada akibat, dimana nilai suatu bergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Konsekuensialisme menyatakan bahwa tindakan yang benar adalah dengan memaksimalkan kebaikan secara keseluruhan atau meminimalkan kerugian secara keseluruhan. Konsekuensialisme merupakan pendekatan yang cukup jelas, dan dalam banyak hal sesuai dengan akal sehat kita. Dalam pengambilan keputusan berdasar rasional untuk memutuskan apa yang harus dilakukan: mengevaluasi kemungkinan alternatif dalam hal untuk mencapai konsekuensi yang terbaik.
Terimakasi Prof atas link yang dibagikan. Dari salah satu link yang saya buka dikatakan bahwa Consequentialism biasanya dikontraskan dengan etika deontologis. Di dalam deontologi itu, dimana aturan dan kewajiban moral menjadi sentral, memperoleh kebenaran atau kesalahan perilaku seseorang dari karakter perilaku itu senidiri daripada hasil dari perilaku itu. Ini juga kontras dengan etika moralitas, yang berfokus pada karakter daripada sifat atau konsekuensi dari tindakan itu sendiri dan etika pragmatis yang memperlakukan moralitas seperti ilmu pengetahuan.
Consequentialism atau konsekuensialisme berfokus pada suatu konsekuensi yang didapatkan dari hasil tindakan tertentu. Aliran filsafat ini sangat memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan tertentu dan juga memperhatikan bagaimana orang terpengaruh. Salah satu kelemahan pandangan konsekuensialisme adalah bahwa lingkungan tidak menyediakan standar untuk mengukur hasilnya. Salah satu tokoh GEM Anscombe menulis asrtikel tentang Penolakan dari setiap perbedaan antara konsekuensi diramalkan dan dimaksudkan, sejauh adanya tanggung jawab dari yang bersangkutan.
Consequentialism adalah teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu.
Erma Zelfiana Surni 18709251009 S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb konsekuensialisme adalah paham yang beorientasi pada akibat, dimana nilai suatu bergantung pada akibat yang ditimbulkannya. paham konsekensialisme ini menunjukkan adanya kehati-hatian dalam bertindak karena letak kebenarannya adalah bagaimana akibat dari tindakan itu berlaku. jika akibatnya baik, maka tindakan itu benar begitupun sebaliknya. keyakinan seseorang dalam bertindak terkadang mengabaikan konsekuensi, sebab mereka tidak peduli akibat yang akan diterimanya, bahkan akibat itu buruk sekalipun. biasanya orang seperti ini adalah orang yang penuh dengan keyakinan dalam bertindak atau optimis dalam segala sesuatu.
Konsekuensialisme, dalam filsafat moral, memandang kebenaran tidakan seseorang hanya berdasarkan konsekuensi moralnya. Misalnya, di suatu desa ada satu penduduk yang terkena penyakt menular mematikan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan penduduk desa lainnya adalah dengan membuang satu penduduk tersebut ke dalam hutan yang penuh hewan buas. Dalam konsekuensialisme, solusi ini bernilai benar. Maka, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang benar secara moral menurut pandangan konsekuensialisme adalah tindakan yang meberi lebih banyak dampak positif. Kritik terhadap konsekuensialisme muncul karena tidak ada standar ukuran kebenaran yang pasti, sehingga mungkin terjadi penilaian secara subyektif.
Konsekuensialisme (consequentialism) merupakan studi etika moral, tugas dan hak-hak dengan pendekatan yang berfokus pada konsekuensi dari suatu tindakan tertentu. Dengan demikian, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan secara moral benar adalah salah satu yang menghasilkan hasil yang baik, Jadi, hasil dari perilaku (konsekuensi) tergantung dengan perilaku seseorang.
Choirul Amri (19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
Bismillah, Konsekuensialisme merupakan pendekatan yang cukup jelas, dan dalam banyak hal sesuai dengan akal sehat kita (dan pengambilan keputusan memang rasional) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Konsekuensialisme menyatakan bahwa tindakan yang benar adalah dengan memaksimalkan kebaikan secara keseluruhan atau meminimalkan kerugian secara keseluruhan. Terimakasih
Lovie Adikayanti 19709251068 S2 Pendidikan Matematika D Assalamualaikum wr.wb Qonsequentialism merupakan suatu pandangan bahwa sifat normatif hanya bergantung pada konsekuensi dari tindakan seseorang, dimana dasar utama penilaiannya adalah tentang kebenaran atau kesalahan dari perilaku tersebut. Maka dari sudut pandang qonsequentialism tindakan benar secara moral adalah sesuatu yang akan menghasilkan hasil atau konsekuensi yang baik. Sedangkan tindakan salah dari qonsequentialism lebih cenderung terhadap “membenarkan cara”, dalam artian ketika mencapai hasil cara apapun yang dilakukan dapat diterima
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Dari beberapa link yang ada pada tulisan diatas, qonsequentialism adalah pandangan tentang sifat normati yang hanya bergantung pada konsekuensi dari aksi atau perilaku seseorang, dasar utama penilaiannya ialah tentang kebenaran atau kesalahan dari perilaku tersebut. Sehingga sudut pandang ini menilai sesuatu yang benar secara moral, sesuatu yang menghasilkan sesuatu yang juga baik atau benar. Sebaliknya, tindakan yang dikatakan salah dari sudut pandang qonsequentialism adalah membenarkan suatu cara.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Kosekuensialisme adalah paham yang beorientasi pada akibat, dimana nilai suatu bergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Paham konsekuensialisme mendasarkan diri atas suatu keyakinan bahwa hidup manusia yang fitrahnya mengarah pada suatu tujuan. Baik-buruknya perilaku orang dinilai dari apakah perilaku itu menunjang proses pencapaian tujuan.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Manusia tidak terlepas dari konsekuensi dari tindakan yang dipilih dan dilakkukan. Ada konsekuensi baik maupun buruk. Semua ada balasannya. Paham ini memandang bahwa Jika seseorang berperilaku baik di lingkungannya maka tentu juga akan mendapatkan balasan yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Konsekuensi dalam hal ini dapat juga diartikan dengan tanggung jawab dari sebuah tindakan yang kita pilih, manusia pun mau tidak mau akan mendapati paham konsekuensi ini.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Konsekuensialisme merupakan pendekatan yang cukup jelas, dan dalam banyak hal sesuai dengan akal sehat kita (dan pengambilan keputusan memang rasional) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan: mengevaluasi kemungkinan alternatif dalam hal untuk mencapai konsekuensi yang terbaik. Tentu saja dalam suatu pilihan akan selalu ada konsekuensinya. Akan selalu ada yang menuntut untuk dipertanggungjawabkan dari pilihan tersebut. Jadi sesulit apapun pilihan atau opsi yang tersedia tetaplah yakin untuk membuat keputusan dengan memilih satu diantara pilihan-pilihan yang ada.
Anggoro Yugo Pamungkas
ReplyDelete18709251026
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Berdasarkan judul diatas, konsekuensialisme adalah kelas teori etis normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari tingkah laku seseorang adalah dasar terakhir untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu. Jadi, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral (atau tidak ada tindakan) adalah sesuatu yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuensi. Prinsip konsekuensialis menilai suatu perbuatan berdasarkan konsekuensi dari perbuatan tersebut. Sebagai contoh, mencuri bisa dianggap merupakan suatu perbuatan baik, jika perbuatan tersebut memberikan konsekuensi yang baik. Misalnya perbuatan Joko yang mencuri/merampok dari para bangsawan kaya (yang kikir dan tidak mempedulikan masyarakat) dan membagikan hasil curian/rampokannya kepada rakyat miskin, akan dianggap sebagai perbuatan baik.
Nani Maryani
ReplyDelete18709251008
S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Teori konsekuensialis merupakan teori yang menilai buruk atau salah dari suatu tindakan dari akibat atau konsekuensinya. Maka dari itu, etika konsekuensialis dapat disebut juga sebagai teologis yang berarti akhir. Dalam pandangan etika konsekuensialis, membunuh adalah perbuatan yang salah karena berakibat tidak baik, dan bagi non-konsekuensialis membunuh itu salah mau bagaimanapun akibatnya.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat 2018
Konsekuensi adalah imbalan atau balasan yang didapatkan manusia dalam perjalanan kehidupannya. Konsekuensi ini dapat berupa konsekuensi baik maupun buruk. Dalm paham ini memiliki keyakinan bahwa seseorang yang melakukan tindakan baik akan mendapatkan balasan yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Oleh karenanya manusia hendaknya berjalan pada kebenaran agar mendapatkan balasan yang baik pula.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Konsekuensialisme merupakan paham yang menyatakan bagaimana kesesuaian dari perbuatan-perbuatan dari tujuan yang hendak dicapai dan dengan nilai-nilai yang diinginkannya.Kriteria kebenaran moral suatu perbuatan harus diambil berdasarkan pertimbangan tentang kebaikan-kebaikan non-moral atau pra-moral yang harus dicapai serta nilai-nilai non-moral atau pra-moral yang sesuai dan harus dihormati.
18709251001
ReplyDeletePPs PM A 2018
Dari beberapa link tersebut, pengertian consequentalism adalah sebuah pandangn filafat tentang akibat dari sebuah tindakan yang belumnya dilakukan. Pandangan ini mempunyai kecenderungan untuk meyakini bahwa apa yang telah dilakukan akan menyebabkan akibat dari tindakan seseorang. Untuk itu, sebelum melakukan apapun harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum mendapat konsekuensinya. Pandangan ini juga mengajarkan kita agar tidak asal melakukan sesuatu.
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika 2018
Consequentialism adalah kelas teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku. Selain itu Consequentialism, seperti namanya, adalah pandangan bahwa sifat normatif hanya bergantung pada konsekuensi. Contoh nyata dari kosekuensialisme ini adalah konsekuensi tentang moral atau tindakan. Yaitu apakah suatu tindakan secara moral tergantung pada konsekuensi dari tindakan tersebut.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral (atau kelalaian dari tindakan) adalah tindakan yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuensi. Consequentialism terutama non-preskriptif, yang berarti nilai moral dari suatu tindakan ditentukan oleh konsekuensi potensial, bukan oleh apakah itu mengikuti serangkaian dekrit tertulis atau undang-undang. Salah satu contoh akan mengharuskan berbohong di bawah ancaman hukuman pemerintah untuk menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah, meskipun berbohong di bawah sumpah adalah ilegal.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Konsekuensialisme adalah kelas teori etika normatif yang menahan bahwa konsekuensi dari tindakan seseorang adalah dasar akhir bagi penghakiman tentang kekerasan atau kesalahan yang dilakukan. Dengan demikian, menurut pandangan teori konsekuensialisme tindakan yang baik akan menghasilkan konsekuensi yang baik. Begitu pula sebaliknya, tindakan yang buruk akan menghasikan konsekuensi yang buruk. Dimana konsekuensi adalah akibat, yakni akibat dari perbuatan yang dilakukan. Aliran filsafat ini mengajarkan kepada kita bahwa apa yang kita tanam, maka itulah yang akan kita tuai kelak. Maka, lakukanlah hal-hal yang baik agar kelas hasil yang didapat adalah kebaikan pula. Dan jangan menyesal jika yang dilakukan adalah keburukan maka yang didapat pasti keburukan pula.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Konsekuensialisme merupakan teori etika normatif yang mengajarkan bahwa konsekuensi perilaku seseorang merupakan dasar utama dalam setiap penilaian tentang kebenaran dari perilaku tersebut. Teori ini menjawab apa yang harus dilakukan baik tingkah laku, tulisan, dan ucapan dengan memandang konsekuensi dari berbagai jawaban. Paham ini berpegang pada prinsip bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika konsekuensinya membawa lebih keuntungan daripada kerugian, atau yang mengakibatkan kebaikan terbesar. Teori ini sangat memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan tertentu dan memperhatikan bagaimana orang terpengaruh.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Dari sumber yang saya baca Consequentialism adalah kelas teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu. Jadi, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral adalah tindakan yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuens. Disimpulkan bahwa kekonsistenan seseorang dalam melakukan sesuatu, dalam bertindak atau dalam berperilaku merupakan sebuah penilaian yang paling di lihat. Moral yang baik akan menghasilkan tindakan yang baik pula.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Consequentialism adalah kelas teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu. Jadi, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral (atau kelalaian dari tindakan) adalah tindakan yang akan menghasilkan hasil yang baik, atau konsekuensi. terimakasih
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Konsekuensialisme adalah paham dari teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apapun tentang kebenara atau kesalahan perilaku itu. Jadi dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan yang benar secara moral adalah tindakan yang akan menghasilkan hasi yang baik atau konsekuensi. Konsekuensialisme bertujuan untuk memaksimalkan hasil akhir dari sebuat keputusan. Bagi mereka kebenaran dari suatu perbuatan bergantung pada konsekuensinya.
Sintha Sih Dewanti
ReplyDelete18701261013
PPs S3 PEP UNY
Pada link ini dijelaskan bahwa kosekuensialisme adalah paham yang beorientasi pada akibat, dimana nilai suatu bergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Konsekuensialisme menyatakan bahwa tindakan yang benar adalah dengan memaksimalkan kebaikan secara keseluruhan atau meminimalkan kerugian secara keseluruhan. Konsekuensialisme merupakan pendekatan yang cukup jelas, dan dalam banyak hal sesuai dengan akal sehat kita. Dalam pengambilan keputusan berdasar rasional untuk memutuskan apa yang harus dilakukan: mengevaluasi kemungkinan alternatif dalam hal untuk mencapai konsekuensi yang terbaik.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PMA 2018
Terimakasi Prof atas link yang dibagikan. Dari salah satu link yang saya buka dikatakan bahwa Consequentialism biasanya dikontraskan dengan etika deontologis. Di dalam deontologi itu, dimana aturan dan kewajiban moral menjadi sentral, memperoleh kebenaran atau kesalahan perilaku seseorang dari karakter perilaku itu senidiri daripada hasil dari perilaku itu. Ini juga kontras dengan etika moralitas, yang berfokus pada karakter daripada sifat atau konsekuensi dari tindakan itu sendiri dan etika pragmatis yang memperlakukan moralitas seperti ilmu pengetahuan.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Consequentialism berarti suatu paham yang berorientasi pada akibat. Artinya, segala sesuatu yang dilakukan akan menimbulkan reaksi atau akibat.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Consequentialism atau konsekuensialisme berfokus pada suatu konsekuensi yang didapatkan dari hasil tindakan tertentu. Aliran filsafat ini sangat memperhatikan dampak aktual sebuah keputusan tertentu dan juga memperhatikan bagaimana orang terpengaruh. Salah satu kelemahan pandangan konsekuensialisme adalah bahwa lingkungan tidak menyediakan standar untuk mengukur hasilnya. Salah satu tokoh GEM Anscombe menulis asrtikel tentang Penolakan dari setiap perbedaan antara konsekuensi diramalkan dan dimaksudkan, sejauh adanya tanggung jawab dari yang bersangkutan.
Jefri Mailool
ReplyDeletePEP 18701261002
Consequentialism adalah teori etika normatif yang menyatakan bahwa konsekuensi dari perilaku seseorang adalah dasar utama untuk penilaian apa pun tentang kebenaran atau kesalahan perilaku itu.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteErma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
konsekuensialisme adalah paham yang beorientasi pada akibat, dimana nilai suatu bergantung pada akibat yang ditimbulkannya. paham konsekensialisme ini menunjukkan adanya kehati-hatian dalam bertindak karena letak kebenarannya adalah bagaimana akibat dari tindakan itu berlaku. jika akibatnya baik, maka tindakan itu benar begitupun sebaliknya. keyakinan seseorang dalam bertindak terkadang mengabaikan konsekuensi, sebab mereka tidak peduli akibat yang akan diterimanya, bahkan akibat itu buruk sekalipun. biasanya orang seperti ini adalah orang yang penuh dengan keyakinan dalam bertindak atau optimis dalam segala sesuatu.
Rizki Nisa Setyowati
ReplyDelete19701251013
PEP S2 A
Konsekuensialisme, dalam filsafat moral, memandang kebenaran tidakan seseorang hanya berdasarkan konsekuensi moralnya. Misalnya, di suatu desa ada satu penduduk yang terkena penyakt menular mematikan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan penduduk desa lainnya adalah dengan membuang satu penduduk tersebut ke dalam hutan yang penuh hewan buas. Dalam konsekuensialisme, solusi ini bernilai benar. Maka, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang benar secara moral menurut pandangan konsekuensialisme adalah tindakan yang meberi lebih banyak dampak positif. Kritik terhadap konsekuensialisme muncul karena tidak ada standar ukuran kebenaran yang pasti, sehingga mungkin terjadi penilaian secara subyektif.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A
Konsekuensialisme (consequentialism) merupakan studi etika moral, tugas dan hak-hak dengan pendekatan yang berfokus pada konsekuensi dari suatu tindakan tertentu. Dengan demikian, dari sudut pandang konsekuensialis, tindakan secara moral benar adalah salah satu yang menghasilkan hasil yang baik, Jadi, hasil dari perilaku (konsekuensi) tergantung dengan perilaku seseorang.
Choirul Amri
ReplyDelete(19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
Bismillah, Konsekuensialisme merupakan pendekatan yang cukup jelas, dan dalam banyak hal sesuai dengan akal sehat kita (dan pengambilan keputusan memang rasional) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Konsekuensialisme menyatakan bahwa tindakan yang benar adalah dengan memaksimalkan kebaikan secara keseluruhan atau meminimalkan kerugian secara keseluruhan. Terimakasih
Lovie Adikayanti
ReplyDelete19709251068
S2 Pendidikan Matematika D
Assalamualaikum wr.wb
Qonsequentialism merupakan suatu pandangan bahwa sifat normatif hanya bergantung pada konsekuensi dari tindakan seseorang, dimana dasar utama penilaiannya adalah tentang kebenaran atau kesalahan dari perilaku tersebut. Maka dari sudut pandang qonsequentialism tindakan benar secara moral adalah sesuatu yang akan menghasilkan hasil atau konsekuensi yang baik. Sedangkan tindakan salah dari qonsequentialism lebih cenderung terhadap “membenarkan cara”, dalam artian ketika mencapai hasil cara apapun yang dilakukan dapat diterima