Mar 7, 2011

Elegi Menonton Pakar Pendidikan Bingung




Oleh Marsigit

Pakar Pendidikan Bingung Utama:

Waha..haha..bingung aku. Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi dalam pendidikan di negeri ini. Bingungnya lagi aku tidak bisa menjawab mengapa diriku itu disebut pakar pendidikan.

Moderator:
Hai..Pakar Pendidikan Bingung Utama...saatnya anda dipersilahkan untuk bicara. Para peserta seminar nasional pendidikan sudah beberapa saat menunggumu berbicara.

Pakar Pendidikan Bingung Utama:
Wuha..oh ..ternyata aku harus bicara ta? Lalu apa topiknya atau temanya? Maaf aku terlena sesaat karena aku tadi ternyata tergoda memikirkan persoalan yang lain. Maaf..maaf.

Moderator:
Bukannya bapak sudah diberi undangan? Baiklah, temanya tentang Perbandingan Metode Pengajaran di Sekolah dan di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB). Bagaimana menurut pendapat bapak?

Pakar Pendidikan Bingung Utama:
Maaf..sebetulnya aku tidak paham betul seluk-beluk apalagi hakekat Metode Pembelajaran (Oh maaf..yang tadi mestinya hanya saya ucapkan dalam hati saja). Tetapi karena saya diangap pakar dan diundang sebagai narasumber, maka saya harus tampil meyakinkan. Saya harus tampil meyakinkan walaupun ada keraguan di dalam diriku karena kekurang pahamanku ((Oh maaf..mengapa saya ucapkan lagi..yang tadi mestinya hanya saya ucapkan dalam hati saja).

Moderator:
Silahkan bapak nara sumber sekarang waktu dan tempat saya haturkan untuk bapak, untuk segera bicara.

Pakar Pendidikan Bingung Utama:
Lha..menurut saya gampang saja. Lihat saja gejalanya. Anak itu lebih suka nggarap soal, dari belajar. Anak lebih suka belajar di bimbel karena bimbel menyediakan trik-trik. Buat apa susah-susah belajar ala sekolah yang bertele-tele. Malah metode di sekolah itu merupakan pemborosan. Mengapa? Karena di sekolah para siswa mempelajari hal yang didak keluar dalam UN. Gitu saja. Jadi menurut saya, sekolah itu dibubarkan saja. Atau paling tidak sekolah harus merombak metode menjadi seperti metode di bimbel? Kalau nggak mau mengadaptasi metode bimbel ya bubarkan saja Departemen Pendidikan Nasional, dan ganti dengan Departemen Bimbingan Belajar Nasional. Begitu beres.

Pakar Pendidikan Bingung Madya:
Waha..hihi..hihi...inilah yang aku mau. Aku tak terlalu pedulilah dengan benar dan salah. Yang penting aku mendapat berita besar. Bukannya berita besar itu biasanya benar. Toh yang bicara ini adalah Pakar Pendidikan Bingung Utama. Walaupun bingung kan pakar utama. Setidaknya juga mengobati kebingungan saya. Masabodoh dengan orang ideal yang sok ngerti hakekat pendidikan. Wahai para sobatku...aku punya berta besar buatmu. Yakinlah bahwa berita itu tentu benar, karena berasal dari Pakar Pendidikan Bingung Utama.

Guru Bingung Dewasa:
Wahai Pakar Pendidikan Bingung Utama dan Pakar Pendidikan Bingung Madya..setelah mendengarkan uraianmu, yang tadinya saya tidak bingung malah saya sekarang menjadi bingung. Mengapa engkau menyebarkan kebingungan-kebingungan pendidikan kepada diriku?


Pakar Pendidikan Bingung Utama dan Pakar Pendidikan Bingung Madya:
Engkau bingung karena belum mengambil sikap. Agar engkau tidak bingung maka engkau harus ikhlas mengakui kesalahanmu sebagai guru di sekolah yang selama ini mempraktekan metode pembelajaran tidak efektif, tidak efisien, boros, tak keluar di UN, ...dst. Maka segera bertobatlah dan mengakui kesalahanmu.

Tentor Bimbel Berbesar Hati:
Waha..bagus..bagus..begitulah mauku. Terimakasih aku ucapkan kepada panitia seminar. Lain lagi kalau mengundang pakar pendidikan ambil pakar yang bingung-bingung saja. Lebih baik aku membayar berapapun pakar pendidikkan bingung dari pada bekerjasama dengan Guru Muda Sadar. Wahai Pakar Pendidikan Bingung Utama dan Pakar Pendidikan Bingung Madya, jangan tanggung-tanggung, umumkan saja sekarang juga di masmedia tentang hasil-hasil seminar yang gemilang ini.

Pakar Pendidikan Bingung Madya:
Baiklah...wahai sobat-sobatku...aku membawa khabar gembira, yaitu hasil-hasil pemikiran Pakar Pendidikan Bingung Utama yang menyatakan BAHWA METODE PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TERTINGGAL DIBANDING DENGAN TRIK BELAJAR DI LBB. Bacalah pengumumanku itu karena sudah aku muat diberbagai mas media termasuk internet, milinglis, dsb. Wahai semua guru dan sekolah-sekolah renungkanlah dalam-dalam TEMUAN AGUNG ini.

Guru Sadar Pembina:
Protes...wahai Pakar Pendidikan Bingung Utama dan Pakar Pendidikan Bingung Madya..jangan asal bicara kamu itu. Aku memang tak begitu paham tentang hakekat metode pembelajaran itu. Tetapi aku tidak terima jika sekolah-sekolah disalahkan dan dibandingkan hanya sekali hanya dengan sebuah lembaga bimbingan belajar. Naif itu.

Pakar Pendidikan Bingung Utama dan Pakar Pendidikan Bingung Madya:

Hai..Guru Sadar Pembina..jangan sok berani engkau. Ketahuilah apa implikasi dari temuanku itu? Implikasinya adalah jika semua Pejabat Pendidikan Pusat sudah percaya omonganku, maka sekolahmu akan saya bubarkan. Ketahuilah tidak hanya itu, departemenmu yaitu Departemen Pendidikan Nasional juga harus diubah menjadi Departemen Bimbingan Belajar Nasional.

Guru Sadar Pembina, Guru Sadar Madya, dan Guru Sadar Muda:

Ohohoh..UN...UN? Demikianlah akibat-akibat yang ditimbulkan oleh karena perilaku dirimu. Para Pakar Pendidikan telah engkau buwat bingung dan telah engkau butakan mata dan engkau tulikan telinganya. Mereka telah berbuat sesuai dengan kepentingan diri sendirinya masing-masing. Ya Tuhan berilah pahala dan terimalah di sisimu UJian Nasional jika dia itu benar dan bermanfaat secara hakiki. Tetapi kutuklah dia dan masukkanlah ke neraka jika dia memang telah berlaku dholim di negeri ini. Dengarkanlah doa-doa orang lemah ini ya Tuhan. Amiin.

Yogyakarta, 2 Januari 2010

30 comments:

  1. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Kemajuan teknologi yang begitu pesat terkadang dapat memberi sisi negatif dan positif pada dunia pendidikan. Sisi positifnya yaitu guru dapat memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran namun sisi negatifnya banyak sekali bermunculan berbagai aplikasi bimbingan online sehingga para pelajar banyak yang menggunakan aplikasi tsb. Padahal yang bukan online pun pelajar nampaknya tertarik untuk belajar di bimbel apalagi skrng yang sudah adanya bimbel online, pelajar hanya cukup menggunakan gadget untuk mengakses soal dan materi secara online tanpa harus datang ke tempat. Hal ini cukup efektif, namun bagaimana dengan sekolah? Tampak sekolah seperti tidak ada gunanya lagi. Maka dari itu sekolah perlu memfasilitasi pembelajar di kelas dengan media media yang menarik, guru perlu adnya inovasi dalam mengajar.

    ReplyDelete
  2. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Pembelajaran di Bimbel memang kadang menjadi masalah di kelas. Siswa yang sudah belajar di Bimbel kadang merasa bahwa pembelajaran di sekolah itu tidak penting karena mereka sudah tahu terlebih dahulu tetapi tidak tahu konsep. Karena bimbel biasanya memberi trik-trik cepat dalam mengerjakan. Siswa menjadi beranggapan bahwa belajar sebenarnya adalah di bimbel dan sekolah hanya tempat meraka untuk meraih ijazah. Dari hal ini pendidikan di Indonesia sebenarnya masih berorientasi pada hasil. Sehingga mindset masyarakat hanya bagaimana caranya agar dapat mendapat nilai yang bagus pada saat UN.

    ReplyDelete
  3. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Saya setuju bahwa pakar pendidikan mengalami kebingungan hingga saat ini. Siswa belajar selama bertahun-tahun namun hanya dievaluasi berdasarkan nilai UN. Bentuk soal matematika dalam UN menuntut siswa untuk mengerjakan dengan trik-trik seperti yang diberikan di bimbel. Hal ini dikarenakan soal yang terlalu banyak dan sulit dengan waktu yang sedikit. Akan lebih baik jika tipe soal dalam UN dirubah atau bentuk evaluasi yang dirubah. Di sekolah, siswa belajar materi pelajaran dan belajar bersikap yang baik. Namun, ketika musim UN datang, sikap yang baik itu berubah menjadi hal lain karena siswa harus mendapat nilai UN yang bagus. Jika tidak, nama baik sekolah juga akan turun pamor. Alhasil, siswa melakukan berbagai cara agar nilai UN bagus.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  4. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Dalam Ujian Nasional memang membawa beragam implikasi bagi dunia pendidikan. Tujuan ujian nasional adalah untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Namun, ujian nasional memiliki dampak yang besar bagi keadaan pendidikan di Indonesia. Pembelajaran di sekolah juga orientasinya hanyalah ujian nasional. Dengan adanya ujian nasional, lembaga bimbingan belajar menjadi tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat. Ironisnya, banyak orang tua yang memasukkan anaknya ke sana. Ini merupakan suatu gejala orang tua kurang mempercayai sekolah dalam mempersiapkan siswa-siswanya untuk menghadapi ujian nasional. Di lembaga bimbingan belajar, biasanya siswa diberikan trik-trik dalam mengerjakan soal . lembaga bimbingan belajar lebih mementingkan keberhasilan siswa dalam ujian nasional daripada siswa memahami ilmu yang dipelajarinya.

    ReplyDelete
  5. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Pendidikan merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa berada di tangan para penerusnya, yaitu para generasi mudanya. Dan generasi muda yang berpendidikan diharapkan akan lebih bisa memiliki masa depan yang cerah dalam membangun bangsanya. Adanya perubahan-perubahan kebijakan di dunia pendidikan di negara kita sebenar-benarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Sebagai evaluasi pendidikan untuk tingkat sd dan sederajat, smp dan sederajat, serta sma dan sederajat dipilihlah suatu evaluasi yang diberi nama Ujian Nasional.

    ReplyDelete
  6. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Makna dari elegi diatas bahwa pelaksanan UN sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. UN yang menjadi polemik pro-kontra merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam proses pembelajaran dan tolak ukur pendidikan di Indonesia. Dengan adanya UN berbondong-bondong para orang tua siswa mempercayakan anaknya untuk belajar di bimbel-bimbel dengan bayaran yang mahal padahal sesungguhnya ketika belajar di bimbel siswa hanya diberi trik-trik khusus/rumus cepat untuk menyelesaikan soal UN sehingga disini siswa harus menghafal rumus-rumus saja tanpa tau makna/manfaat dari proses pembelajaran tersebut. Padahal jika siswa merasakan apa manfaat dan makna suatu proses belajar maka apa yang dipelajarinya pasti berbekas sehingga bisa diingat lebih lama. Inilah yang menjadi kebingungan karena orang tua lebih senang hasil yang praktis daripada proses yang bermakna.

    ReplyDelete
  7. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Pembahasan tentang masalah pendidikan memang tidak ada habisnya. Kualitas pendidikan di Indonesia terbilang masih belum begitu bagus dan solusi dari berbagai masalah juga tergolong belum cukup efektif. Hal ini terlihat dari penerapan kurikulum 2013 yang belum sempurna dan terbilang terburu-buru dan masalah ujian nasional yang digadang-gadang merupakan cerminan dari hasil belajar siswa tetapi sebenarnya tidak dapat mewakili kemampuan/kompetensi siswa yang sebener-benarnya. Untuk melakukan berbagai inovasi guna mengurangi permasalahan dan meningkatkan kualitas pendidikan perlu sinergi dari berbagai lini pendidikan, tidak hanya satu dua lini saja karena masalah pendidikan merupakan masalah bersama bukan hanya masalah sekolah dan guru atau pemerintah saja.

    ReplyDelete
  8. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Ujian Nasional tidak lagi memberi makna tentang proses belajar sesungguhnya. Pemaknaaan belajar bagi seorang siswa sejatinya bukan hanya mesti cerdas secara kongnitif namun terpenting adalah adanya perubahan pada pemahaman, sikap dan tingkah laku dan aspek lain yang ada pada diri individu.

    ReplyDelete
  9. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Berdasarkan elegi tersebut bahwa seharusnya para pakar-pakar pendidikan lebih melihat situasi lapangan yang ada yaitu dalam hal ini siswa. Para pakar-pakar pendidikan sekarang ini lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya, tanpa mengatahui kondisi siswa di lapangan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan yang ideal harus dilakukan dengan memperhatikan situasi siswa di lapangan dan juga pertimbangan-pertimbangan yang lain.

    ReplyDelete
  10. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Sebelum adanya penghapusan Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan, Ujian Nasional mengalami berbagai pro dan kotra. Beberapa pihak menganggap bahwa ujian nasional hanyalah formalitas penentu kelulusan. Dan selebihnya menganggap bahwa ujian nasional bagaikan hidup dan mati seseorang karena sebagai penentu hasil belajar selama tiga tahun. Banyak siswa yang langsung memutuskan untuk mengikuti les di berbagai bimbel demi tercapainya nilai ujian nasional yang memuaskan. Terkadang siswa lebih nyaman belajar dengan teknik yang diajarkan oleh bimbingan belajar karena dirasa lebih cepat tanpa melihat konsep dalam materi tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, kini tipe soal Ujian Nasional telah mengalami berbagai perubahan dan Ujian naional sudah tidak lagi sebagai penentu kelulusan. Berbagai soal bertipe high order thinking skill yang tidak dapat diselesaikan dengan cara cepat mulai dimasukkan ke dalam soal ujian nasional. Semoga kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah senantiasa mampu membawa pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.

    ReplyDelete
  11. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Menanggapi isu tentang bimbingan belajar menurut saya selalu memiliki dua sisi uang yang tak bisa dipisahkan. Bimbingan belajar adalah salah satu lembaga yang dapat memberikan tambahan belajar bagi siswa apabila mereka masih kurang memahami pelajaran yang ada disekolah dan bimbingan belajar menjadi salah satu pilihan tepat bagi orangtua siswa untuk mengurangi kecemasan orangtua akan waktu anak mereka yang mungkin saja terabaikan. Tetapi disatu sisi perlu adanya keterlibatan pemerintah dalam pengadaan bimbingan belajar, seperti review akan materi, soal, dan kegiatan yang mungkin dapat diintegrasikan dengan sekolah.

    ReplyDelete
  12. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Pakar pendidikan yang merasa bingung dengan pendidikan yang ada di Indonesia itu termasuk seseorang yang memerhatikan hiruk pikuk dalam dunia pendidikan khususnya tentang UN. UN sebagai penentu kelulusan siswa, acapkali jutru menuai banyaknya pro dan kontra. Pasalnya pada kenyataannya, saya menemui teman yang mengaku pada daerahnya, UN dikerjakan dengan tidak sungguh-sungguh dan semua siswa bisa saling mencoktek dengan leluasa. Hal tersebut berbeda dengan daerah yang memang unggul pendidikannya seperti di kota Pelajar. UN yang terselenggara tentunya terlaksana dengan baik hingga mencontek bisa dikatakan adalah 1 dari 100 kesempatan yang bisa dilakukan. Oleh karena itu UN harus bisa dilakukan semaksimal mungkin demi meningkatnya pendidikan di Indonesia ini
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  13. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Dari elegi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebingungan dari para pakar pendidikan adalah akibat dari adanya kebijakan para pemangku kebijakan yang memberlakukan UN. Sebaiknya para pemangku kebijakan harus memikirkan kembali untuk tetap melanjutkan atau menghentikan UN. Jika memang tetap ingin melanjutkan UN maka sistem disekolah juga harus disesuaikan, jika memang tujuannya adalah UN maka fokuskanlah saja sejak awal untuk menyambut UN. Janganlah terlalu berkeingan yang muluk, ingin masyarakatnya cerdas namun dengan cara paksaan. Dan jika memilih untuk menghentikan UN maka tetap ubah juga sistem disekolah agak lebih baik lagi dalam mencetak generasi-generasi yang lebih humanis. Sungguh berat memang tugas para pemangku kebijakan, memikul tanggung jawab yang begitu berat sedangkan pekerjaannya pun begitu berat pula, menentukan nasib seluruh anak bangsa. Semangat para pemangku kebijakan !! teruslah perbaiki karyamu.

    ReplyDelete
  14. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Ujian Nasional yang selalu menjadi perbincangan baik bagi para pendidik maupun murid. Ketika ujian nasional menjadi faktor penentu kelulusan akhirnya menuntut siswa untuk mengusasi seluruh materi pelajaran. Sementara di sekolah terkadang tidak memiliki cukup waktu untuk membahas semua materi yang begitu banyak, bimbingan belajar menawarkan solusi ringkas dengan trik pada setiap soal. Hal ini tentu ada sisi positif dan negatifnya. Siswa dapat mengerjakan soal dengan cepat namun di sisi lain belum bisa dipastikan siswa yang mampu mengerjakan soal-soal tersebut paham akan konsep dari materi tersebut.

    ReplyDelete
  15. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Pendidikan sangat dibutuhkan dalam negeri ini, pendidikan yang dimaksud bukan hanya sekedar jenius dalam menghitung, membaca, menulis, namun juga dalam membentuk kepribadian anak. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang telah dibentuk pemerintah dalam memfasilitasi pendidikan anak di negeri ini. Metode belajar di sekolah dengan lembaga belajar di luar sekolah akan berbeda. Disamping itu perkembangan zaman yang semakin canggih saat ini juga memudahkan anak untuk belajar dimana saja dan kapan saja. Terkait dengan UN yang diadakan pemerintah merupakan program yang masih menjadi pokok pembahasan bagi dunia pendidikan di negri ini. Apakah UN akan di hilangkan atau masih diberlakukan masih menjadi keputusan bersama yang tiada ujungnya jika tidak saling berlapang dada mana yang terbaik demi pendidikan kita.

    ReplyDelete
  16. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Jika pakar dan penentu kebijakan pendidikan memang lebih berorientasi pada hasil maka tentulah bimbingan belajar dianggap jauh lebih efektif daripada metode pengajaran guru disekolah. Para orang tua akan lebih mempercayakan anaknya belajar diLBB. Dengan harapan anak-anaknya bisa menguasai trik-trik cepat menyelesaikan soal dalam hitungan detik. Bagi mereka trik ini sangat bermanfaat dalam UN. Kasus inilah yang saya alami ketika mengajar disuatu lembaga bimbingan privat beberapa tahun yang lalu. Sebelum memulai kelas, orang tua lebih banyak menanyakan apakah akan diberikan trik atau tidak ? Karena saya adalah orang yang memang tidaklah ahli dalam persoalan trik pada saat itu, maka saya menyampaikan bahwa cara pengajaran saya adalah pendalaman konsep. Fakta lainnya ialah banyak anak-anak yang hebat mengerjakan matematika menggunakan trik tetapi ketika ditanya langkah-langkah penyelesaiannya yang detail mereka justru mengalami kesulitan. Yang lebih parah lagi adalah trik itu terkadang ia peroleh dari sekolah. Adanya trik-trik atau cara instan sebenarnya tidak menjadi masalah dengan catatan siswa harus berproses dulu memahami dan menguasai konsepnya.

    ReplyDelete
  17. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Dari sini saya berpendapat bahwa dihapuskannya UN dan segala macam bentuk penilaian yang berorientasi pada hasil adalah langkah yang terbaik. Apalah artinya pembelajaran khususnya pembelajaran matematika jika hanya terbatas pada persoalan hasil dan berkutat pada trik semata. Penuh dengan trik dan hampa akan konten, bertumpu pada hasil dan mengabaikan proses. Fenomena mencintai trik dibanding pemahaman konsep itulah fenomena dimana anak-anak lebih mencintai kepraktisan daripada proses. Inilah yang membentuk karaktek buruk siswa, karakter yang cengeng,pesimis,cepat bosan,ketergantungan,serba instan,dst. Ini pulalah yang membuat anak-anak kurang melek literasi apalagi literasi matematika. kalaupun memang DITUNTUT adanya pembelajaran di LBB, pembelajaran disekolah tetap HARUS menjadi prioritas utama. Maka dalam hal ini semua pakar pendidikan,penentu kebijakan,guru sekolah,guru LBB,seluruh stakeholder,dan orang tua harus bersinergi membangun dan memprioritaskan pembelajaran berbasis pendekatan proses.

    ReplyDelete
  18. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Prihatin. Jaman sekarang apa-apa bisa dibeli dengan uang. Untuk mendapatkan jabatan tertinggi itu bisa dibeli dengan uang. Astaghfirullahhal’adzim. Sungguh sulit menemukan petinggi yang benar-benar petinggi. Jangan hanya karena orang yang berkedudukan tinggi berbicara salah itu engkau percaya saja kepadanya. Jangan hanya karena engkau takut kuasa engkau hanya “manut” saja. Mau jadi apa negeri ini jika hal itu diteruskan terus menerus. Entahlah.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  19. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Wahai petinggi Negara, dengarkan jeritan para anak didik. Jangan hanya keuntunganmu semata, engkau korbankan para anak didik, generasi penerus bangsa. Sejujurnya Negara kita hanya dikendalikan oleh petinggi Negara yang tidak mengerti keadaan Negara kita sebenarnya. Mereka hanya egois akan peraturannya. Seharusnya mereka terjun ke lapangan agar mengetahui fakta akan kemampuan anak didik negri ini agar yang diukur tidak hanya hasil namun juga proses. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  20. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Pendidikan di sekolah sangatlah penting jika dibandingkan dengan LBB. Di sekolah siswa bukan hanya diajarkan mengenai konsep dari suatu materi melainkan karakter-karakter yang dibangun melalui sistem yang ada di sekolah. sedangkan di LBB siswa terkadang hanya diberikan tips dan trik dalam mengerjakan soal dengan cepat tanpa mengetahui asal-usul cara tersebut darimana. Hal tersebut dapat menimbulkan sesutu kekeliruan jika siswa tidak mengetahui permasalahan yang dihadapi secara mendalam.

    ReplyDelete
  21. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Metode pembelajaran di sekolah dan di LBB memang beda. Di sekolah memiliki tujuan sesuai dengan pendidikan nasional dan sudah ada UU yang mengaturnya. Sedangkan di LBB mempunyai visi misi masing-masing sesuai dengan perusahaannya, mengambil keuntungan dan mengatur strategi marketing. LBB menjadi alternative tempat menempa diri dalam mempersiapkan Ujian Nasional karena memfasilitasi trik-trik, the fastest solution, smart solution, dan lain-lainnya. Siswa, orang tua, sanak saudar wara-wiri mencari LBB yang terbaik. Dan dengan bangga, para LBB selalu mengumumkan siswanya yang berhasil memperoleh nilai UN tertinggi sebagai cover promosi. Fenomena UN memang seperti pagelaran berkala yang luar biasa. UN setidaknya membantu memberikan gambaran bagaimana pendidikan yang diselenggarakan. Wajar bila ada pro dan kontra karena ada dampak positif dan negatifnya.

    ReplyDelete
  22. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Kebijakan UN merampat kesegala lini pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Dengan UN, pendidikan non formal (bimbel) seolah-olah lebih penting daripada pendidikan formal. Maka kebijakan UN merupakan petunjuk bahwa pakar pendidikan sedang bingung.

    ReplyDelete
  23. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Di sisi lain, dengan adanya UN dalam konteks memiliki batas minimal kelulusan menjadikan siswa berusaha keras dalam belajar meskipun masih ditemukan beberapa kecurangan. Beberapa tahun ini, pemerintah sudah menyepakati bahwa nilai UN bukan lagi menjadi penentu kelulusan akibatnya jika dilihat dari grafik rerata nilai UN semakin menurun dari tahun ke tahun.

    ReplyDelete
  24. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat siang Prof.
    Belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Oleh sebab itu banyak ditemui instansi pendidikan baik formal maupun non-formal. Kedua jenis instansi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan pendidikan. Di Indonesia, pakar pendidikan membantu meningkatkan perkembangan pendidikan itu sendiri. Kebijakan baru tentu saja bisa hadir dalam proses ini. Bukanlah hal yang salah untuk dilakukan ketika memperhatikan semua unsur dalam pendidikan. Terkadang kebijakan yang dibuat dirasa kurang relevan ketika diterapkan. Inilah dimana kondisi kita dapat melihat pakar pendidikan bingung melakukan tugas dan kewajibannya. Sudah seyogyanya kita membantu mengevaluasi kinerja pakar pendidikan ini sehingga melahirkan gebrakan pendidikan yang lebih berkualitas di Indonesia. Terima kasih.

    ReplyDelete
  25. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    UN memberikan dampak yang luas bagi pendidikan. Kebanyakan masyarakatpun menjadi lebih mempercayai LBB dalam proses belajar dibandingkan dengan proses belajar di sekolah. Mereka beranggapan bahwa LBB lebih berhasil dalam membuat siswa memperoleh hasil yang tinggi pada UN. Proses belajar yang ditawarkan di LBB biasanya merupakan cara-cara yang instan sehingga tampak lebih mudah dan lebih efisien. Padahal cara-cara tersebut tidak mampu memberdayakan potensi siswa. Selain itu, cara-cara tersebut juga tidak mampu membangun pemahaman konsep pada siswa sehingga siswa akan kesulitan dalam belajar materi yang selanjutnya. Yang lebih parah lagi ialah jika para pakar pendidikan dan para pendidik lebih mempercayai cara-cara yang ditawarkan oleh LBB tersebut hingga mempengaruhi kebijakan pendidikan. Tentu hal ini akan sangat berbahaya bagi pendidikan kita. terimakasih

    ReplyDelete
  26. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    Dengan diadakan ujian nasional siswa berasumsi bahwa sekolah dibuat hanya untuk dapat mengerjakan soal-soal ujian. Sementara pengajaran di sekolah lebih menekankan pada pemahan konsep, sangat berbeda dengan lembaga bimbingan belajar yang mengajarkan trik dan menggunakan formula cepat, yang membuat siswa malas untuk memahami sifat belajar yang diajarkan guru di kelas. Lembaga bimbingan belajar lebih mementingkan keberhasilan siswa dalam menjawab soal-soal ujian nasional daripada siswa memahami ilmu yang dipelajarinya.

    ReplyDelete
  27. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Segala sesuatu tindakan harus berada diatas kesadaran. Kebingungan hadir karena ketidaksadaran yang mengambil alih kebijakan, pragmatisme membuatakan idealisme, kepentingan pribadi mengalahkan kepentingan umum, kehendak pribadi mengalahkan tujuan bersama. Ujian nasional dibuat sebagai alat standarisasi dan alat ukur keberhasilan praktek pendidikan, namun belum mampu mengukur proses dan usaha tiap-tiap aspek yang mengantarkan kepada keberhasilan. Alhamdulillah, kini telah lahir penilaian otentik yang mengutamakan pada proses dan melibatkan aspek-aspek non kognitif seperti afektif dan psikomotor. Semoga dalam perkembangannya penliaian otentik dapat dilaksanakan dengan baik oleh praktisi pendidikan dan dapat dievaluasi secara bijak oleh para pemegang kebijakan.

    ReplyDelete
  28. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Itulah yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia saat ini. Siswa dan guru memandang UN sebagai puncak pendidikan. Siswa saat ini hanya sekedar paham menyelesaikan soal tetapi tidak paham penerapannya di kehidupan nyata. Menganggap bahwa tidak ada yang lebih penting dibanding angka akhir pada nilai UN mereka.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  29. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    Sebuah bahasan yang menarik kebijakan pemerintah mengenai Ujian Nasional yang digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan utama di jenjang pendidikan Indonesia. Fenomena tahunan yang menarik, antara proyek, kurikulum, tuntutan zaman atau apapun itulah.

    ReplyDelete
  30. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    Yang jelas karena UN, Bimbel mendapatkan banyak rezeki, siswa jadi rajin solat Tahajud, sekolah jadi mengadaka kelas tambahan, mata pelajaran yang lain terabaikan, murid banyak yang stres karena terbebani materi yang sangat banyak. Entahlah, saya pikir kalau tidak merubah orang-orang atau pemikiran pengambil kebijakan fenomena ini akan tetap berlanjut.

    ReplyDelete