Mar 8, 2011

Elegi Menggapai Pendidikan Bukan Laskar




Oleh Marsigit, Yogyakarta

Pendidikan bukanlah laskar melainkan kebutuhan. Tetapi jangan salah paham. Pendidikan bukanlah kebutuhan para juragan, tetapi kebutuhan para subyek didik. Yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana juragan dan godfather laskar pendidikan ikhlas menerima bahwa pendidikan adalah kebutuhan subyek didik? Tentu tidaklah semudah yang dipikirkan.

Ontologi laskar pendidikan dan jelmaan-jelmaannya

Kita mempunyai referensi banyak perihal terminologi “laskar”, ada laskar Pajang, laskar Pajajaran, laskar Mataram, dan laskar-laskar yang lain. Apapun tentang laskar, maka ada makna-makna pokoknya di sana.

Makna pokok dalam terminilogi “laskar” kemudian menjadi karakteristik ontologi laskar pendidikan.

Karakteristik ontologi laskar pendidikan kemudian dapat dideskripsikan sebagai berikut: terdapat pengerahan secara besar-besaran, diarahkan ke suatu tujuan tertentu, ada pengendali laskar, tujuan laskar bersifat tunggal, terdapat pergerakan masive secara linear ke depan, sangat fokus kepada hal-hal yang di depan, mengeksploitasi segenap sumber daya, arah komunikasi bersifat tunggal kedepan, kompetisi ketat, yang kalah yang tertinggal, yang kalah menjadi pecundang, yang menang yang berjaya, melindas dan melibas apa saja yang dilewati, sangat patuh (patuh buta) terhadap komando, tidak mampu melihat dan tidak perlu melihat persimpangan jalan, keberhasilan adalah keseluruhan, tidak perlu tanya jawab ketika sudah berangkat, bersifat kompetitif dari pada kooperatif, tidak kompromi terhadap laskar yang lain, lebih baik menggunakan cara dari pada mengerti cara, mementingkan hasil, paradigma menghancurkan musuh, tidak sempat melakukan refleksi, meninggalkan residu-residu laskar, memerlukan keseragaman gerak dan langkah, mempunyai pembagian tugas yang ketat, mempunyai kontrol yang kuat, tidak ada skema untuk kembali, ukuran bersifat lebih kuantitatif, seleksi sangat ketat, bersifat eksklusif, paradigma mengontrol dan menguasai dunia, bersifat real dan kongkret, bersifat mekanistis, terstruktur kuat, didominasi komunikasi kekuasaan,selaras dengan filsafat diterminism, selaras dengan filsafat vitalism, merupakan paradigma salah benar, anti fallibism, makna di luar pikiran, selaras dengan paradigma behaviorism, selaras dengan psikologi stimulus response, bercirikan external evaluation, bersifat monoculture, bersifat rigid, bersifat absolut, selaras dengan filsafat realism, didukung empiricism, merupakan tulang punggung utilitarian dan pragmatism, selaras dengan jargon investasi, menghasilkan hedonism, bersifat materialism, kebenaran diukur dari manfaat, kebenaran diukur dari kekuasaan, didukung metode trial and error, didukung metode logico empirical hypotetiko dan logico deductico hypotetico, lebih bersifat kuantitatif dari pada kualitatif, jati diri atau identitas diri tertutup oleh jati kelompok, anti relativism, bersifat arogan terhadap alam karena merasa bisa memanipulasikannya, laskar utilitarian, laskar pragmatism, laskar hedonism, laskar teknologi, laskar naturalis, masa depan adalah warisan orang tua dan bukanlah warisan cucu, neo empiricism, neo pragmatism, dikendalikan oleh para juragan dan pemodal, selaras dengan filsafat dan psichologi reductionism dan penyederhanaan, selaras dengan jargon karakter bangsa atau nation building, bersifat eksternal, wadah atau lambang terlebih dulu baru kemudian isinya jika memang terjangkau, social capital dan economy menjadi ukuran yang paling tinggi, kontrol ekonomi dari atas dan fakta ekonomi dari bawah, selaras dengan filsafat strukturalism, bermasyarakat struktur kekuasaan-struktur ekonomi–struktur eksploitasi, struktur masyarakat kedudukan-kepemilikan-kekuasaan-pemilik modal-pekerja dan buruh, berhukum sebab-akibat, selaras dengan feudalism dan masyarakat burgois, kerusakan tidak bisa diperbaharui, anti filsafat, berhadap-hadapan dengan humaniora, yang benar yang nyata dan yang terukur, spiritual merupakan tahapan primitif sedangkan teknologi merupakan tahapan maju, temuan baru adalah segala-galanya dibanding dengan akibatnya, pengetahuannya bersifat a posteriori, ilmunya bersifat naturewissenschaften, bersifat anti geisteswissenschaften, berlogika sistem input-proses-output, terinspirasi oleh Machiavelianism, bersumber pada filsafat positivism dari Auguste Comte dan St.-Simon, bersinergi dengan John Adam Smith, bersinergi dengan Karl Mark, dipengaruhi oleh Will to Power nya Nietze, disindir oleh Will dan Ideas nya Schopenhauer, didukung oleh William James, Ranke, Croce, Max Weber, and Meinecke, diprotes oleh Nihilismenya Paul Nietze dan Satre, diprotes oleh spiritualism, diprotes oleh idealism, diprotes oleh socio-constructivist, didukung oleh jargon atasan, diprotes oleh jargon bawahan, berorientasi hasil dan standard, ditentang oleh proses dan portfolio, bersinergi dengan penyeragaman, tidak berselera akan keanekaragaman, ontologi laskar pendidikan diberangkatkan dari negara-negara Industri, sasaran ontologi laskar pendidikan adalah negara-negara berkembang sampai ke ujung dunia beserta sumber dayanya, ontologi laskar pendidikan telah berangkat sejak jaman modern, di jaman sekarang ontologi laskar pendidikan semakin berjaya dan dominan.

Kesimpulan

Tidaklah mungkin juragan dan godfather ontologi laskar pendidikan ikhlas menerima bahwa pendidikan adalah kebutuhan subyek didik. Mereka lebih enjoy bahwa pendidikan adalah kewajiban-kewajib subyek didik. Jika tampaknya ikhlas maka itu hanyalah sementara dan tidaklah konsisten, demi menjaga situasi kondusif untuk lajunya ontologi laskar pendidikan.

24 comments:

  1. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Pendidikan sangat wajib di era sekarang. Setiap orang membutuhkan dan wajib memperoleh pendidikan dan pendidikan tidak hanya sifatnya akademik namun bersifat universal. Pendidikan dapat memajukan karakter bangsa karena salah satu tolak ukur suatu bangsa dikatakan maju adalah dari segi pendidikannya.

    ReplyDelete
  2. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Dari elegi ini Saya memahami bahwa ada istilah yang salah dalam pendidikan yaitu laskar pendidikan. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu kebutuhan dari setiap subjek didik. Tidak ada paksaan di dalamnya. Inilah tugas guru untuk membuat bagaimana siswa itu merasa bahwa belajar adalah suatu kebutuhan. Memang benar mencari ilmu adalah kewajiban setiap umat. Namun, bagaimana cara untuk menyadarkannya adalah dengan membuat setiap subjek didik merasa haus akan ilmu, sadar bahwa ilmu itu penting untuk bekal hidup di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu Saya setuju bahwa pendidikan tidak tepat dikatakan sebagai laskar.

    ReplyDelete
  3. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Elegi ini mencoba mengingatkan dan menekankan tentang bagaimana perspektif yang ada pada dunia pendidikan. Tidak dipungkiri bahwa terdapat beberapa pandangan yang memandang pendidikan sebagai laskar yang memiliki visi kedepan tanpa memandang esensi dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan sebagai ajang untuk berkompetisi, membandingkan, dan menunjukkan kuasa dan terkadang mengarah kepada arogansi. Di sisi lain, pendidikan mencakup peserta didik yang memiliki keberagaman dalam pembelajaran. Sehingga tidak bijaksana bila pendidikan bersifat memaksa tanpa mempertimbangkan peran peserta didik.

    ReplyDelete
  4. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Pendidikan adalah kebutuhan. Ini saya sangat setuju karena jika ini sudah disadari oleh semua pihak baik pendidik maupun anak didik maka mereka akan melakukan kegiatan belajar mengajar dengan motivasi bahwa pendidikan penting untuk pemenuhan kebutuhan akan ilmu, tetapi yang ada adalah bahwa anak didik menganggap pendidikan itu suatu kewajiban karena ada undang-undang tentang wajib belajar 9 Tahun, sementara guru sendiri sebagai pelaku pendidikan juga menganggap bahwa mengajar adalah kewajiban, maka menurut hemat saya memang perlu adanya penyadaran dan perubahan pandangan bahwa pendidikan itu adalah merupakan kebutuhan bukan kewajiban, tetapi kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebutuhan si pembelajar yaitu siswa.

    ReplyDelete
  5. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Pendidikan merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa berada di tangan para penerusnya, yaitu para generasi mudanya. Dan generasi muda yang berpendidikan diharapkan akan lebih bisa memiliki masa depan yang cerah dalam membangun bangsanya. Pendidikan adalah unsur penting untuk membangun bangsa. Itulah alasannya mengapa pendidikan di negara ini juga selalu diupayakan untuk selalu ditingkatkan. Pendidikan yang baik salah satunya adalah pendidikan berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.

    ReplyDelete
  6. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Berdasarkan elegi ini, saya memahami bahwa persepsi peserta didik ternyata berbeda dengan persepi pemimpin di bidang pendidikan. Persepsi peserta didik tentang pendidikan yaitu pendidikan bukanlah kewajiban namun kebutuhan, tentunya kebutuhan setiap manusia. Hal ini berkebalikan dengan persepsi pemimpin tentang pendidika. Dengan pendidikan kita memperoleh ilmu pengetahuan dan kita tau bahwa ilmu itu merupakan bagian terpenting dalam hidup kita karena tanpa ilmu ibaratkan hidup tanpa tujuan. Dan semestinya pendidikan dibangun tanpa ada keterpaksaan dan dalam suasana yang menyenangkan sehingga subyek didik bisa bebas untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga mampu membangkitkan kreativitasnya

    ReplyDelete
  7. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kebutuhan dan kewajiban. Ketika orientasi guru bahwa pendidikan adalah kewajiban bagi siswa maka tingkat keihklasan dalam mengajar sedikit banyak sudah menghilang. Ketika guru menganggap pendidikan adalah kewajiban bagi siswa maka hal yang akan muncul adalah dalam mengajar guru akan memaksa siswa memahami apa yang guru jelaskan tanpa memahami siswa terlebih dahulu. Guru cenderung tidak mau tahu bagaimana cara ia mengajar, yang terpenting adalah siswa harus memahami apapun yang ia jelaskan. Ketika siswanya tidak memahami apa yang dijelaskan maka guru tersebut akan menyalahkan siswa dan menganggap bahwa dirinya sudah sangat benar dalam mengajat. Tetapi ketika orientasinya kebutuhan, maka dalam mengajar guru akan menyelami siswanya. Yang terpenting bagaimana siswa paham dengan apa yang ia jelaskan. Ketika siswanya tidak memahami apa yang dijelaskan ia tidak akan serta merta menyalahkan siswanya tetapi ia akan merefleksikan dirinya dengan mencari tahu penyebab siswa tidak paham, apakah karena cara mengajarnya yang kurang tepat atau memang siswa tersebut tidak paham karena proses berpikirnya sedikit lambat. Oleh karena itu, sebaik-baiknya guru adalah yang menganggap pendidikan adalah kebutuhan bagi siswa. Dengan begitu, tumbuhlah keikhlasan dalam mengajar dan pembelajaran akan bermakna.

    ReplyDelete
  8. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Menurut saya, pendidikan laskar merupakan pendidikan yang kejam. Pendidikan laskar dilaksanakan dengan mengambil hak-hak siswa. Bisa dibilang sangat kejam karena sasarannya adalah anak-anak yang belum mengetahui banyak hal. Anak-anak diminta melakukan banyak hal yang pada kenyataannya menyiksa diri anak sendiri. Pendidikan laskar dapat mematikan kreativitas dan inovasi anak. Anak-anak akan diseragamkan untuk melakukan suatu hal. Anak kita bukan robot yang tidak bisa berkreativitas dan berinovasi.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  9. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Memang seharusnya pendidikan merupakan kebutuhan subyek didik, bukan justru menjadi sebuah proyek yang memiliki satu tujuan tertentu. Karena pendidikan merupakan kebutuhan siswa, pendidikan semestinya dapat dibangun tanpa ada keterpaksaan dari siswa dan dalam suasana yang menyenangkan. Pendidikan harus bisa memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar dengan melibatkan siswa secara aktif di dalam pembelajaran. Namun, yang sekarang ini terjadi dalam praktek pendidikan di Indonesia ialah pendidikan laskar. Pendidikan bukan merupakan kebutuhan siswa tetapi merupakan kewajiban siswa. Pendidikan justru menjadi alat untuk menguntungkan kepentingan penguasa. Keadaan ini akan sulit untuk diubah karena hal ini telah menjadi proyek dari negara-negara industri yang membuat kita tidak menyadarinya.

    ReplyDelete
  10. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006

    Banyak sekali guru yang melupakan tugas utama mereka sebagai pendidik. Kebanyakan hanya mengajar, mengajar , dan mengajar. Asalkan materi yang direncanakan sudah tersampaikan, berakhir sudah tugasnya sebagai guru. Memang di atas kertas seorang guru mengajar mata pelajaran A, B, C, dan seterusnya, tetapi hakikatnya mereka itu dituntut untuk memberikan pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan moral, pendidikan karakter, pendidikan tentang nilai-nilai luhur budaya kita. Akan tetapi mereka kadang lupa atau mungkin sengaja melupakan itu.

    ReplyDelete
  11. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Berdasarkan elegi tersebut bahwa pendidikan merupakan suatu kebutuhan. Jika semua elemen dalam bidang pendidikan sadar bahwa adanya pendidikan itu adalah sebagai suatu kebutuhan bagi diri kita, maka hal tersebut akan menjadi motivasi untuk para subyek didik dalam menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh tanpa adanya keterpaksaan. Namun kebanyakan dari kita masih beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu kewajiban yang harus dilalui untuk dapat mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran untuk mengubah cara pandang bahwa pendidikan bukanlah suatu kewajiban, melainkan suatu kebutuhan yang harus kita jalani.

    ReplyDelete
  12. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Betul bahwa pendidikan merupakan kebutuhan bagi penuntut ilmu dan bagian terpenting dalam memacu kompetensi untuk bersaing di kancah internasional. Kompetensi atau bakat yang dimiliki seseorang dapat diasah melalui pendidikan baik itu dalam lembaga formal maupun informal. Banyak sekali lembaga-lembaga yang menjadi wadah atau memfasilitasi bagi siapa saja yang ingin berkembang menjadi lebih baik. Pendidikan bukan hanya kebutuhan siswa melainkan kebutuhan pengajar juga, karena untuk meningkatkan kualitas pengetahuan membutuhkan pelatihan-pelatihan atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

    ReplyDelete
  13. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Benar memang apa yang dikatakan para juragan dan godfather ontologi laskar pendidikan bahwa pendidikan adalah kewajiban-kewajiban subjek didik. Hal tersebut juga telah dijelaskan dalam agama bahwa menuntu ilmu adalah kewajiban seluruh umat. Namun, bukankah akan lebih baik jika kewajiban itu diiringi dengan rasa kebutuhan atau rasa memerlukan, menganggap bahwa pendidikan bukan hanya sekedar kewajiban tapi sudah menjadi kebutuhan yang penting seperti udara dan makanan. Jika seseorang sudah menganggap bahwa pendidikan adalah kebutuhannya maka tanpa adanya kewajiban ia dengan sukarela tetap akan menuntutnya. Dan jika memang toh pendidikan merupakan kewajiban, maka rasa butuh akan pendidikan tersebut akan membantu mensukseskan kewajiban tersebut.

    ReplyDelete
  14. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Melalui elegi laskar pendidik tersebut, menggambarkan bahwa pendidikan diibaratkan adalah suatu kewajiban siswa dan bukanlah kebutuhan siswa. Hal tersebut membuat keikhlasan dalam pembelajaran tidaklah berlangsung lama karena hanya mengejar ontologis. Oleh karena itu, pendidikan yang baik seharusnya bukan karena siswa yang membutuhkannya tetapi karena kebutuhan bersama. Pendidikan bukalah sesuatu yang harus dipelajari tetapi yang perlu dielajari untuk menghadapi hidup yang nyata di lingkungan masyarakat
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  15. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Menurut UU No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Atas dasar hal tersebut, penyelenggaraan pendidikan bukanlah suatu laskar. Dimana laskar adalah barisan yang mengikuti arahan atau komandao dengan tujuan tertentu. Pendidikan selayaknya mampu melayani subjek didik bukan untuk menyukseskan suatu proyek dengan kepentingan tertentu.

    ReplyDelete
  16. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Dengan demikian dunia pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di samping memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik.

    ReplyDelete
  17. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat pagi dan Selamat Tahun Baru 2019 Prof.
    Pendidikan adalah pegangan hidup. Pendidikan dapat membantu keberlangsungan hidup kita. Pandangan mengenai pendidikan boleh berbeda-beda tetapi tujuan penerapan pendidikan haruslah mempunyai arti yang sama, yaitu untuk memajukan diri, orang lain, dan negara tercinta. Oleh sebab itu, bolehlah dirimu menjadi laskar bagi persiapan mengembangkan pendidikan, bukanlah pendidikan yang menjadi laskar. Terima kasih.

    ReplyDelete
  18. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kemajuan dunia. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan karena pada dasarnya kita butuh pendidikan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Namun kenyataannya makin banyak lulusan PT menganggur seakan kontras dengan apa yang dijelaskan oleh sebuah universitas. Dunia kerja tidak sesuai dengan dunia pendidikan. pendidikan yang diharpakn mengubah kehidupan manusia jika dapat menggunakan pada potensi yang tepat, sehingga pendidikan harus berjalan dengan praktik yang ada. dan akhirnya pada lulusan yang berpendidikan tinggi diharapkan dapat membuat lapangan pekerjaan.

    ReplyDelete
  19. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019
    Terima kasih Bapak atas artikel berjudul Menggapai Pendidikan Bukan Lakar yang telah Bapak share kepada kami. Pendidikan laskar bukanlah pendidikan yang sesuai untuk pendidikan dengan demokrasi, Pendidikan bagi negara demokrasi seharusnya merupakan pendidikan dengan asas kebutuhah, yaitu kebutuhan siswa. Pendidikan laskar merupakan pendidikan bagi negara kapitalis, yang semuanya di dasarkan pada perintah penguasa, demi kepentingan penguasa. Ketika penguasanya mengalami kegagalan maka pendidikan pun akan mengalami kegagalan. Pendidikan merupakan hak seluruh anak-anak indonesia bahkan dunia. Setiap negara pasti menjamin hal ini dalam undang-undang mereka. Pendidikan bukan merupakan kewajiban peserta didik. Siswa harus mendapatkan haknya terhadap pendidikan yang layak dimanapun mereka berada. Selruh warga negara harus menyadari hak para siswa untuk belajar dan mendapat pendidikan, dan fasilitas pendidikan yang layak. Hak-hak mereka untuk belajar, berpendapat, bersosialisasi juga perlu diperhatikan.

    ReplyDelete
  20. Zuari Anzar
    19701251006
    S2 PEP A 2019

    kita harus mengerti tentang konsep pendidikan, tujuan pendidikan tidak hanya untuk menjadi pintar tetapi kita lupa pengetahuannya, pendidikan tidak berbicara tentang seberapa banyak kita belajar sejauh ini tetapi artinya kurang. Pendidikan adalah syarat peserta didik. Mereka lebih menikmati bahwa pendidikan adalah kewajiban para peserta didik. Kewajiban memiliki makna tidak di bawah tekanan dari siapa pun, bersikap fleksibel, kooperatif, sopan santun, dll. Pendidikan adalah suatu keharusan dan dilaksanakan atas dasar kesadaran diri masing-masing individu.

    ReplyDelete
  21. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C
    Hal itu tentu tidaklah semudah yang dipikirkan. Tidaklah mungkin juragan dan godfather ontologi laskar pendidikan ikhlas menerima bahwa pendidikan adalah kebutuhan subyek didik. Mereka lebih enjoy bahwa pendidikan adalah kewajiban-kewajiban subyek didik. Jika tampaknya ikhlas maka itu hanyalah sementara dan tidaklah konsisten, demi menjaga situasi kondusif untuk lajunya ontologi laskar pendidikan.

    ReplyDelete
  22. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Namun, sayangnya pendidikan saat ini hanya memiliki tujuan untuk mencerdaskan, tetapi tidak menambah kepedulian terhadap sesama. Maka, lihat saja banyak manusia yang sombong dengan ilmu yang dimiliki. Menggunakan ilmu yang dimiliki untuk menipu dan menguasai orang lain.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  23. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Pendidikan harus mengedepankan aspek-aspek tujuan pendidikan sebagaimana memenuhi kebutuhan subyek didik. Kurikulum bukanlah pesanan juragan, melainkan kajian ilmiah kebutuhan manusia sebagai subyek pendidikan selama hidupnya.

    ReplyDelete
  24. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Sebagaimana penjelasan mengenai laskar pada tulisan tersebut yang dijelaskan sebagai sesuatu yang tidak ada skema untuk kembali, ukuran bersifat lebih kuantitatif, seleksi sangat ketat, bersifat eksklusif, paradigma mengontrol dan menguasai dunia, bersifat real dan kongkret, bersifat mekanistis, terstruktur kuat, didominasi komunikasi kekuasaan,selaras dengan filsafat diterminism, selaras dengan filsafat vitalism, merupakan paradigma salah benar, anti fallibism, makna di luar pikiran, selaras dengan paradigma behaviorism, selaras dengan psikologi stimulus response, bercirikan external evaluation, bersifat monoculture, bersifat rigid, bersifat absolut.

    Merupakan suatu paradigma yang perlu diubah, bahwa pendidikan bukan hanya sekedar laskar tetapi dimensi yang lebih luas dari pada itu, karena pendidikan dapat memuat sekaligus tesis dan antitesis makna laskar yang telah dijelaskan pada tulisan tersebut.

    ReplyDelete