The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Mar 8, 2011
Elegi Menggapai Hakekat Matematika Kesatu
Oleh: Marsigit
Matematika bermonolog imaginer:
Awalnya aku hanyalah gelaja. Sebetulnya gejalaku ada di mana-mana. Tetapi jelas tidaknya gejalaku tergantung dari tempat tinggalku.Gejalaku sangat jelas ketika aku berada di pegunungan, di lautan dan di hutan rimba. Tetapi sayangnya pada tempat-tempat itu tiadalah orang menyaksikanku, sehingga gejalaku tidak dapat bicara. Pada saat itulah aku menyadari bahwa aku perlu bekerjasama dengan manusia agar gejalaku dapat bicara. Itulah mengapa pidato pertamaku aku sampaikan pada orang-orang di tepian sungai nil. Mula-mula pidatoku aku sampaikan dengan bahasa yang sangat sederhana. Aku hanya menggunakan dua kata saja pada waktu itu yaitu naik dan turun. Ketika aku naik, maka mereka berlarian menyelamatkan diri. Ketika aku turun maka mereka berdatangan berduyun-duyun. Mereka tidak menyadari bahwa aku telah mengangkat mereka menjadi murid-muridku. Sesungguh-sungguhnya itulah pekerjaan rumah (PR) pertama yang dikerjakan manusia atas gurunya aku. Ketika aku naik, maka aku sembunyikan batas-batas mereka. Ketika aku turun maka batas batas itu sebagian aku munculkan sebagian lagi aku masih sembunyikan. Di situlah aku melihat anarkisme pertama dari manusia-manusia. Mereka saling berebut. Mereka saling berdusta. Mereka saling bertengkar. Bahkan mereka saling membunuh dalam rangka memperebutkan batas-batas yang aku sembunyikan.
Mereka tak sengaja menemukan persembunyianku:
Itulah sebenar-benar manusia. Mereka ternyata mempunyai daya ingat. Ingatan mereka ternyata dapat menemukan batas-batas yang aku sembunyikan. Padahal sebetul-betulnya batas adalah diriku sendiri. Tetapi mereka belum menyadari tentang diriku. Namun beberapa dari mereka telah sepakat menggunakan ingatan bersama tentang batas-batas yang aku sembunyikan. Itulah pertama-tama mereka menamaiku sebagai garis. Aku disebutnya sebagai garis batas. Kemudian aku disebut pula sebagai garis batas wilayah. Ternyata itulah kehebatan manusia. Mereka tidak hanya menemukan aku yang satu, tetapi aku yang lain juga mulai mereka temukan. Mereka menemukan aku sebanyak empat, kemudian mereka sepakat untuk menamaiku sebagai segi empat. Aku sengaja berpenampilan rupa ragam, ternyata mereka juga menemukanku sebanyak empat dimana aku duduk bersejajar dua-dua, kemudian mereka menyebutku sebagai persegi panjang. Masih aku sembunyikan lagi sebagian diriku. Ternyata mereka juga menemukan diriku yang empat duduk sejajar-sejajar sama panjang, kemudian mereka menyebutku sebagai persegi. Hebat benar manusia-manusia itu. Sampai disini aku bertanya apakah aku mulai dipertemukan dengan manusia. Kemudian mereka sebenarnya siapa. Dan aku sebenarnya siapa juga?
Orang tua berambut putih datang:
Wahai matematika, saatnya sudah engkau turun dari singgasanamu. Tidaklah selalu engkau harus dalam posisi seperti itu. Walaupun engkau ratu sekalipun, tetapi ada kalanya engkau harus mengabdikan diri kepada manusia sebagai pelayan. Maka pergilah dan bantulah manusia-manusia itu untuk membangun peradabannya.
Matematika:
Wahai orang tua berabut putih. Aku sanggup melaksanakan perintahmu tetapi dengan syarat. Sedangkan syarat-syaratku itu adalah: pertama aku harus bersama-sama bisa menjadi ratu sekaligus pelayan; kedua, aku harus selalu mengikutimu; ketiga, aku netral dan tidak memihak siapapun; keempat, aku harus tetap abstrak tetapi bisa berujud kongkrit jika aku mau; kelima, aku harus tetap bersifat abadi dan keabadianku mendahului manusia dan mengakhiri manusia; keenam, aku tidak memerlukan pujian dan sanjungan serta tidak memerlukan predikat apapun.
Kerumunan orang-orang:
Wahai makhluk aneh. Siapakah dirimu dan dimanakah engkau tinggal? Kenapa selama ini engkau sembunyikan batas-batasku? Bersediakah engkau membantuku untuk membangun peradabanku?
Matematika:
Ketahuilah, namaku adalah matematika. Sebagian dari engkau telah mengenalku tetapi sebagian banyak yang belum mengenalku. Sebagian dari diriku juga telah engkau kenal. Garis-garis batas itulah contohku. Tidak hanya itu contoh-contoh ku masih banyak lagi. Yang akan ku sebut berikut itu semua adalah diriku. Persegi adalah aku. Persegi panjang adalah aku. Garis lurus adalah aku. Keliling sawah-sawahmu adalah adalah aku. Luas sawah-sawahmu adalah aku. Namun dari sedikit yang aku sebut, belumlah seberapa dari banyaknya diriku yang lain. Semakin engkau benyak mengetahuiku, semakin banyak pula yang belum engkau ketahui. Itulah sebanar-benar PR ku buatmu. Maka sebenar-benar aku adalah PR buatmu.
Maka namaku pun bermacam-macam. Geometri adalah aku. Aritmetika adalah aku. Aljabar adalah aku. Kalkulus adalah aku. Bilangan adalah aku. Pengukuran aadalah aku. Rumus-rumus adalah aku. Pola-pola adalah aku. Pemecahan masalah adalah aku. Penyelidikan adalah aku. Rasa ingin tahu adalah aku. Bahkan komunikasimu adalah aku. Jikalau engkau telah menemukanku lebih banyak lagi maka aku bersedia membantumu untuk membangun peradabanmu. Lebih dari itu, jika engkau mampu menggunakan akal pikiranku untuk menemukanku, maka akupun rela menjadi pelayanmu. Itulah sebenar-benar diriku, adalah alat buat kehidupanmu. Maka perkenalan pertamamu terhadap diriku adalah mengenalku sebagai peralatan bagimu. Dan itu baik-baik saja. Sesuatu yang baik bolehlah engkau ejar-ajarkan kepada cucu-cucu maupun keturunanmu.
Kerumunan orang-orang:
Wahai matematika bagaimanakah caranya aku bisa menumpaiku.
Matematika:
Ada syarat-syarat engkau bisa menemuiku. Jika syarat-syarat itu terpenuhi, maka engkau tidak hanya bisa menemuiku, tetapi engkau bisa memilikiku. Tidak hanya itu jika engkau betul-betul telah memilikkiku maka engkau dapat menjelma menjadi engkau, dan engkau bisa menjelma menjadi aku. Maka sebenar-benar aku adalah engkau pula pada akhirnya.
Kerumunan orang-orang:
Lalu, apakah syaratnya agar aku bisa menemuimu?
Matematika:
Pertama-tama, engkau harus mempunyai niat dan usaha untuk menemuiku. Niatmu harus tulus disertai rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa sudah saatnya lah engkau akan bertemu denganku. Kedua, engkau harus menyesuaikan sikap, perkataan dan perbuatanmu. Sikap, perkataan dan perbuatanmu itu harus berakhir pada pikiran kritismu. Karena, hakekat diriku tidak lain-tidak bukan adalah pikiran kritismu itu. Ketiga, engkau harus selalu mencari diriku yang lain, kapanpun dan dimanapun. Keempat, engkau harus selalu menjalin silaturahim dengan semua diriku. Sebenar-benar silaturahimmu kepadaku adalah usahamu menggunakan diriku untuk keperluanmu. Semain banyak engkau menggunakanku, maka semakin pula engkau mengenal diriku. Dan yang kelima adalah selalu beritahukan tentang diriku kepada orang lain, serta gunakan pula diriku ketika engkau ingin membantu orang lain.
Kerumunan orang-orang:
Terimakasih atas penjelasannmu. Bolehkah aku bertanya? Aku mempunyai sawah berbentuk persegi panjang. Panjangnya 5 sedangkan lebarnya 4. Berapakah luas sawahku itu?
Matematika:
Gunakan luas satuan. Kemudian tutupilah sawahmu itu dengan bangun-bangun satuan, maka engkau temukan bahwa banyaknya luas satuan adalah 4 kali 5 sama dengan 20. Jadi luas sawahmu adalah 20.
Kerumunan orang-orang:
Terimakasih, sekarang aku sudah mempercayaiku. Maka bersiaplah wahai matematika engkau menjadi pelayanku. Maka selalu siaplah engkau aku panggil setiap saat dan akan aku gunakan untuk bermacam-macam keperluan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Matematika itu sifatnya luas. Semua membutuhkan matematika, tidak hanya ada ketika kita belajar matematika saja namun ketika kita belajar sesuatu yang lain, kita juga bertemu dengan matematika. Karena ilmunya sangat berkaitan satu sama lain, saling berhubungan maka dari itu salah satu yang membuat matematika itu menyenangkan, ilmunya yang pasti dan konkret membuat belajarnya dapat mengkonstruksi pengetahuannya dan mengkatikan materi matematika dengan ilmu lain.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Matematika itu berasal dari Alloh karena matematika itu ilmu Alloh. Belajar segala ilmu pastilah harus diniatkan karena Alloh dengan hati tulus dan ikhlas. Matematika adalah ilmu tentang berpikir. Matematika akan terus berkembang bergantung pada pikiran kritis subjek belajarnya. Semakin sering matematika digunakan dalam kehidupan maka akan semakin mengenal matematika itu sendiri. Matematika itu sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dari manusia lahir sudah menggunakan matematika. Maka belajar matematika itu bukan tentang angkar, berhitung, pembuktian dan lainnya tetapi belajar matematika itu hasilnya adalah cara berpikir yang logis untuk diterapkan dalam kehidupan. Karena sebenar-benar hidup adalah berpikir.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Matematika ada dalam segala sendi kehidupan. Manusia sangat memerlukan matematika agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih efektif dan efisien. Sayangnya, matematika seringkali dianggap hanya sebagai kumpulan rumus-rumus perhitungan. Pandangan tersebut menyebabkan orang-orang menganggap matematika sebagai sesuatu yang sulit. di sini lah peran guru sangat diperlukan dalam memperkenalkan matematika kepada siswa. Matematika itu berjenjang. Matematika anak-anak berbeda dengan matematika orang dewasa. Untuk itu penting bagi guru dalam memilihkan aktifitas-aktifitas yang sesuai untuk membelajarkan matematika kepada siswa sesuai dengan tingkatan berfikir siswa.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Matematika dapat dikatakan ratu dari segala ilmu karena banyak ilmu yang muncul dari matematika. Matematika adalah ilmu yang memiliki kaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun dari begitu banyak hal positif matematika adapun hal yang kurang nyaman sehingga tidak dipungkiri pula bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Hal menakutkan karena belajar matematika sifatnya bertingkat dan materinya saling berhubungan, tidak terlepas. Belajar matematika sebenarnya tidak hanya di dalam kelas, namun kapanpun dan dimanapun kita dapat belajar matematika, karena sesungguhnya matematika begitu erat dengan kita. Begitu banyak permasalahan yang terjadi disekitar kita yang kemudian dapat diselesaikan dalam kaitannya dengan matematika.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Matematika memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini. Ilmu ini dianggap sebagai ratu dan pelayan bagi ilmu lainnya. Namun, banyak sekali orang yang membenci matematika, sekalipun itu sangat bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia. Banyak orang tidak sadar dalam kesehariannya selalu menggunakan matematika. Tanpa kita sadari, kita menggunakan matematika untuk menghitung uang, untuk bermain congklak, bermain domino, kartu dan sebagainya. Belajar matematika tidak melulu harus di kelas, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dalam belajar matematika diperlukan niat dan keikhlasan hati agar ilmu yang diberikan dan diperoleh bermanfaat bagi semuanya.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang luas cakupannya. Sering kali kita mendengar istilah matematika murni dan matematika sekolah. Matematika sekolah adalah cabang matematika yang di ajarkan kepada anak-anak usia sekolah. Matematika sekolah dekat dengan hal-hal yang konkrit agar mudah untuk dipahami oleh siswa. Guru yang mengajarkan matematika haruslah sangat berhati-hati. Karena sekali saja siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit maka bisa – bisa mereka trauma dan selamanya akan tidak tertarik dengan matematika, jika tidak memiliki minat mempelajarinya maka biasanya mereka akan terus mengalami kesulitan ketika mempelajari matematika.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Bahasan dan cakupan matematika itu sangat luas, mulai dari apa yang ada dalam tubuh kita seperti banyaknya jari, kesimetrisan antara mata kanan dan mata kiri, pertumbuhan manusia, dan lain-lain. Cakupan matematika yang ada di luar diri kita juga sangat luas, seperti luas sawah, bentuk botol, lamanya siang dan malam, arah kiblat, dan lain-lain. Tidak benar bahwa kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa matematika itu tidak penting dan tidak ada penerapannya dalam kehidupan, tidak seperti biologi, fisika, dan ilmu yang lainnya. Justru matematika adalah ratu dan ilmu-ilmu yang lain.
Terima kasih
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Dalam elegi ini disebutkan lima syarat untuk dapat menemui matematika. Saya menerjemahkan ini sebagai lima syarat untuk belajar matematika. Syarat yang pertama dan utama adalah niat yang tulus disertai rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Belajar yang diawali dan dijalankan dengan mengingat Allah, maka Allah akan memberikan ridha-Nya kepada kita. Sehingga, tujuan dan cita-cita belajar matematika tersebut akan dimudahkan oleh Allah dan dinilai sebagai ibadah kepada-Nya.
Terima kasih
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Matematika itu luas dan dalam. Matematika tidak hanya hadir dalam pendidikan formal/non formal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari karena pada hakekatnya matematika itu saling berhubungan dengan ilmu lainnya. Untuk dapat mempelajari matematika dengan benar maka harus ada usaha dari dua sisi yaitu si pemberi ilmu dan penerima ilmu matematika. Pemberi ilmu harus berusaha untuk membuat si penerima ilmu paham dan tidak membenci matematika dan penerima ilmu juga harus berusaha ikhlas dan mencoba memahami ilmu yang diterima.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Matematika sangatlah dekat dengan kehidupan kita, bahkan awal mula muncul matematika ialah karena kebutuhan hidup kita. Seperti yang diungkapkan dalam elegi ini bahwa pada zaman dahulu orang-orang memperebutkan wilayah di sekitar sungai nil. Air yang pasang dan surut menyebabkan batas wilayahnya menghilang. Namun, dari kebutuhan tersebut justru ditemukan ilmu matematika, mulai dari pengetahuan garis, bangun-bangun geometri hingga sampai pada aritmatika, aljabar dan lain-lain. Lebih dari itu, matematika juga membangun kemampuan kita dalam komunikasi, pemecahan masalah, dan kemampuan penting lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika kita mau terus menerus mengembangkannya, akan lebih banyak lagi ilmu matematika yang dapat kita gunakan
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Matematika adalah ilmu yang sangat penting untuk menunjang kemajuan peradaban suatu bangsa. Dengan matematika, majunya teknologi dapat kita rasakan seperti saat ini. Dengan matematika, segala sesuatu yang dulunya tidak bisa terjangkau sekarang sudah dapat terjangkau bahkan dapat diprediksi. Semoga dengan kemajuan ilmu matematika saat ini kita sebagai manusia semakin tunduk dan patuh kepada Tuhan karena tanpa izin-Nya kemajuan ini tidak dapat terjadi.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
ketika menyebutkan matematika, banyak hal yang mendefinisikan dengan keragaman sudut pandangnya. Namun, matematika sendiri adalah ilmu yang dekat dengan kehidupan. Oleh karena itu, matematika yang dekat dengan kehidupan tersebut apabila dipelajari dengan sungguh-sungguh dan dibagikan dengan banyak orang akan terasa kebermanfaatannya karena matematika pada umumnya dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada di kehidupan manusia.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Berdasarkan elegi tersebut bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang sangat luas. Sadar atau tidak sadar dalam kehidupan, kita selalu membutuhkan matematika. Matematika dikatakan juga sebagai pelayan, hal tersebut terjadi ketika kita menggunakannya dalam menyelesaikan permasalahan. Namun masih banyak yang menganggap matematika itu adalah suatu hal yang rumit dan sulit. Kesulitan tersebut dapat kita hilangkan dengan terus meningkatkan pengetahuan kita mengenai matematika itu sendiri. Dengan mengenal matematika maka kita akan sadar bahwa ternyata hidup kita dekat sekali dengan matematika itu sendiri.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat sore Prof.
Matematika merupakan sebuah ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lainnya. Ia mampu menjelaskan segala hal dengan abstrak maupun konkrit. Dengan memiliki niat tulus untuk memahami matematika maka akan membuat ilmu-ilmu lainnya berkembang sehingga manusia dapat membangun sendiri peradabannya. Terima kasih.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Matematika sangat identik dengan angka-angka, yang mana kebanyakan orang mengatakan bahwa angka-angka sangat berkaitan dengan matematika. Nilai dari angka itu sendiri sangat luas atau dapat disebut dengan tidak terhingga. Identitas dalam matematika adalah salah satunya adalah angka satu, keyakinan itu hanya ada satu yaitu yakin hanya kepada Allah Ta'ala. Keberadaanya hanya ada satu dan itu yang kita yakini sedangkan sifat Allah bukan satu atau banyak.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Dalam elegi tersebut digambarkan betapa matematika ada dimanapun dan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Matematika tumbuh dan berkembang bersamaan dengan berkembangnya peradaban dunia. Tidak hanya berkembang bersama, matematika merupakan sebuah alternatif yang digunakan umat manusia dalam menyelesaikan masalah kehidupanya, kemudian dikembangkan oleh para pengembangnya dengan alasan yang sama yaitu membantu memecahkan masalah mereka. Namun, sebagian orang atau siswa justru malah menghindari dan terkesan tidak ingin berurusan dengan matematika, padahal tanpa mereka sadari mereka selalu berhadapan dengan matematika, bagaimana mereka dapat melakukan jual beli jika tidak menggunakan matematika, dan masih banyak kegunaan-kegunaan lain dalam kehidupan sehari-hari
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Melalui elegi diatas, dapat kita ketahui bahwa matematika sangat berguna dalam kehidupan. Matematika bukan untuk di pelajari tetapi perlu untuk dipelajari. Tanpa adanya matematika, tidak akan ada ilmu alam yang lainnya karena matematika merupakan akar dari segalanya. Setiap orang tidak bisa menghindari matematika sehingga harus menghadapi matematika. Tidak akan ada orang yang merugi dalam mempelajari matematika
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Matematika merupakan pengetahuan yang rasional. Matematika memiliki peranan penting dalam kajian keilmuan. Matematika sebagai pelayan ilmu, yakni matematika merupakan pengetahuan yang mendasari ilmu lain. Matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya. Salah satu contoh penggunaan matematika untuk pengembangan dan penemuan dalam bidang lain adalah teori ekonomi mengenai permintaan dan penawaran dikembangkan melalui konsep fungsi kalkulus tentang diferensial dan integral.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Matematika adalah ilmu yang begitu luas dan sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Disadar atau tidak penerapan matematika sangat banyak dalam kehidupan. Mungkin selama ini matematika menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang karena dianggap rumit. Namun di elegi ini dijelaskan bahwa jika kau ingin memahami matematika adalah dengan niat yang tulus dan usaha yang terus-menerus.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Dalam menggapai matematika ada lima cara yang bisa dilakukan. Cara tersebut antara lain niat dan usaha, sikap, perkataan dan perbuatan, belajar dengan sungguh-sungguh, berlatih dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkannya kepada orang lain.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak atas artikel berjudul Elegi Menggapai Hakekat Matematika yang telah Bapak share kepada kami. Artikel tersebut sangatlah nenambah ilmu saya, khususnya tentang hakekat Matematika. Hakekat matematika adalah sisi ontologi matematika, yakni apa matematika sebenarnya. Ketika mempelajari ilmu apapun itu, akan lebih baik jika diawali dari sisi ontologi, epistemologi, metafisik, dan aksiologi ilmu tersebut.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Satu ilmu memiliki tak terhingga unsur penyusun. Oleh sebab itu, jika kita memahami ilmu hanya dari ontologinya saja, itu sudah cukup membuat kita menyadari bahwa ada banyak hal yang belum diketahui dari ilmu tersebut. Hakekat Matematika sangatlah luas, sehingga saya akan lebih belajar mencari tahu lebih dalam lagi mengenai hakekat matematika.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Jika kita bertanya apa itu matematika? Jawabannya adalah matematika adalah kehidupan, persegi panjang adalah matematika, luas sawah adalah matematika, bidang keliling adalah matematika, dan sebagainya. Matematika akan bersedia untuk hadir kapan pun kita membutuhkannya. Misalnya kita akan menghitung luas kolam persegi panjang. Maka matematika akan hadir sebagai rumus persegi panjang besar. Matematika disebut juga sebagai The Queen of Science, Ratunya para Ilmu Pengetahuan. Matematika agung bukan karena tahtanya sebagai ratu, melainkan ratu sebagai pelayan bagi rakyatnya yaitu Ilmu Pengetahuan. Namun bukan pulalah ia sebagai pelayan yang hanya menghamba dan membantu Ilmu Pengetahuan lain dalam meneyelesaikan masalahnya. Dalam elegi ini ada juga kritik terhadap ahli matematika murni yang selalu menerapkan matematika di universitas untuk anak-anak. Padahal matematika itu dipelajari oleh siapa saja. Dan percayalah bahwa tidak semua orang suka atau mahir dalam matematika. Oleh karena itu gunakan pendekatan hubungan dan intuisi dalam matematika.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Matematika adalah ratu dari semua ilmu. Semua pekerjaan yang manusia lakukan setiap harinya pasti melibatkan matematika. Semua jenjang pendidikan pasti melibatkan matematika sebagai pelajaran yang wajib dipelajari. Ilmu matematika dapat diterapkan di semua permasalahan manusia. Namun, kenyataannya banyak siswa yang membenci pelajaran matematika. Yang salah bukan pelajaran matematikanya, tetapi bagaimana guru tersebut menyampaikan ilmunya.
Terimakasih
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Matematika, data, dan statistika bagaimana jika di dunia ini tidak ada matematika. Maka tidak terbayang sudah bagaimana orang-orang menggambarkan jumlah, membilang bentuk, dan menghitung jari mereka. Adakah selain matematika yang dapat menggantikan itu semua? Angka arab adalah mukjizat Allah bagi bumi semesta alam, kemudahan yang sifatnya duniawi, karena matematika angka tak dapat menghitung ukhrawi, pahala manusia, siapa yang bisa hitung? Selain Matematikanya kuasa Tuhan.
Rifki Rinaldo
ReplyDelete19709251070
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Matematika bisa diumpamakan sebagai pelayan kehidupan. Karena disemua aspek kehidupan kita membutuhkan matematika. Matematika dapat digunakan dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Matematika juga diperlukan dalam bidang keilmuan lain. Dalam kehidupan sehari-hari matematika juga bermanfaat bagi manusia, seperti berdagang, bertukang, dsb.