The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Mar 8, 2011
Elegi Menggapai Belajar dan Mengajar
Oleh Marsigit
Guru:
Wahai murid1, sekiranya aku ditugaskan untuk menjadi gurumu, maka apakah permintaanmu itu?
Murid1:
Aku menginginkan pelajaranmu itu menyenangkan. Aku juga menginginkan agar pelajaranmu itu dapat memberi semangat kepadaku. Aku juga ingin teman-temanku semua menyenangi pelajaran mu itu. Aku juga ingin pelajaranmu itu bermanfaat bagiku. Aku juga ingin bahwa pelajaranmu itu ada yang mudah, ada yang sedang dan kalau bisa jangan terlalu sukar. Dalam mengikuti pelajaranmu, aku harap engkau juga menghargai pengetahuan lamaku. Aku ingin juga bahwa pelajaranmu juga mempunyai nilai-nilai etik, estetika dan nilai religius. Aku mohon agar aku diberi kesempatan untuk berdoa sebelum pelajaranmu dimulai. Aku ingin agar persoalanku sehari-hari dapat digunakan dalam belajar. Ketahuilah wahai guruku bahwa rasa senang itu juga milikku, walaupun engkau juga berhak mempunyai rasa senang. Tetapi menurutku, rasa senang itu tidaklah engkau berikan kepadaku, melainkan harus muncul dari dalam diriku sendiri. Oleh karena itu maka janganlah selalu engkau merasa dapat memberikan rasa senang atau motivasi kepadaku. Tetapi aku harap agar pelajaranmu itu engkau persiapakn sebaik-baiknya agar aku dapat melakukan berbagai aktivitas. Aku juga memohon agar engkau bersikap adil, tidak pilih kasih. Menurutku, belajar itu adalah hak dari setiap murid-muridmu ini. Maka janganlah engkau hanya berbicara kepada seseorang saja, tetapi juga berbicara dengan yang lainnya. Aku juga memohon agar engkau tidak bersikap otoriter. Tetapi aku mohon agar engkau dapat bersikap demokratis. Oleh karena itu, aku mohon agar engkau jangan terlalu banyak bicara apalagi terkesan mengguruiku atau teman-temanku ini. Karena jika engkau terlalu banyak bercerita dan mengguruiku maka sebenar-benar diriku merasa tersinggung. Aku juga mohon agar engkau tidak hanya bercerita, tetapi hendaknya memberikanku kesempatan untuk beraktivitas. Aku ingin agar engkau guruku, dapat membuat atau menyiapkan LKS agar aku bisa berlatih di situ, sekaligus aku akan mempunyai catatan dan informasi-informasi. Aku mohon juga agar engkau jangan menilai aku hanya dari test saja, tetapi tolonglah agar penilaianmu terhadap diriku itu bersifat komprehensif, lengkap meliputi proses kegiatanku dan juga hasil-hasilku. Aku juga menginginkan dapat menampilkan karya-karyaku. Wahai guruku, ketahuilah bahwa aku juga ingin menunjukkan kepada teman-temanku bahwa aku juga dapat menarik kesimpulan dari tugas-tugasmu. Ketahuilah wahai guruku bahwa kesimpulan-kesimpulan dari tugas-tugasmu itu sebenarnya adalah milikku. Aku juga mohon agar engkau menggunakan berbagai variasi metode mengajar, variasi penilaian, variasi pemanfaatan sumber belajar. Aku juga menginginkan agar engkau mampu menggunakan teknologi canggih seperti website dalam pembelajaranmu. Aku juga menginginkan agar engkau dapat menasehatiku bagaiman bersikap dan berperilaku sebagai siswamu agar aku dapat meraih cita-citaku. Aku ingin engkau menunjukkiku di mana sumber-sumber belajar yang baik. Aku juga akan merasa bangga jika engkau sebagai guruku mampu membuat modulmodul pembelajaran, apalagi jika engkau dapat pula membuat buku-buku teks pelajaran untukku. Aku juga menginginkan engkau dapat memberi kesempatan kepadaku untuk memperoleh keterampilanku. Aku ingin agar ilmuku bermanfaat tidak hanya untuk diriku tetapi juga untuk orang lain. Syukur-syukur jika engkau dapat membimbingku agar aku memperoleh prestasi secara nasional atau internasional. Aku juga menginginkan masih tetap bisa berkonsultasi dengan mu di luar jam pelajaran.
Guru:
Wahai murid2, sekiranya aku ditugaskan untuk menjadi gurumu, maka apakah permintaanmu itu?
Murid2:
Aku setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh murid1. Disamping itu aku akan menambah permintaanku kepadamu. Ketahuilah wahai guruku, bahwa diriku itu adalah diriku. Tiadalah seseorang di muka bumi ini selain diriku sama dengan diriku. Oleh karena itu dalam pelajaranmu nanti aku berharap agar engkau dapat mengenalku dan mengerti siapa diriku. Tetapi aku juga mengetahui bahwa diriku yang lain juga saling berbeda satu dengan yang lain. Maka sesungguh-sungguhnya dirimu sebagai guru akan menghadapi murid-muridmu sebanyak empat puluh ini, juga sebanyak empat puluh macam yang berbeda-beda. Oleh karena itu aku memohon agar engkau jangan menggunakan metode tunggal dalam mengajarmu. Menurutku, untuk melayani sebanyak empat puluh siswa-siswa yang berbeda-beda ini, maka tidaklah bisa kalau engkau hanya menggunakan metode mengajar tradisional. Ketahuilah wahai guruku, menurut bacaanku metode tradisional adalah metode ceramah. Di dalam metode tradisional, biasanya guru setelah menerangkan, guru kemudian membuat contoh, setelah itu kemudian guru memberi tugas, setelah itu kemudian guru memberi PR. Hal demikian diulang-ulang sepanjang mengajarnya. Menurut bacaanku, maka untuk dapat melayani diriku yuang beraneka ragam ini, engkau perlu mengembangkan RPP yang flesibel, perlu membuat LKS dan yang penting lagi adalah engkau sebagai guruku harus percaya bahwa aku mampu belajar. Mungkin engkau perlu membuat bermacam-macam LKS sesuai dengan banyaknya persoalan atau banyaknya kelompok belajar. Itulah yang aku ketahui bahwa engkau harus lebih berpihak kepada kami. Keberpihakan engkau kepada kami itulah yang disebut sebagai student center. Maka jikalau engkau mempunyai alat peraga, maka biarkan aku dapat menggunakannya dan jangan hanya engkau taruh di depan saja.
Guru:
Wahai murid3, sekiranya aku ditugaskan untuk menjadi gurumu, maka apakah permintaanmu itu?
Murid3:
Aku setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh murid1 dan murid2. Disamping itu aku akan menambah permintaanku kepadamu. Ketahuilah bahwa disamping sebagai makhluk individu saya juga sebagai makhluk sosial. Aku tidak dapat hidup menyendiri. Aku belajar dari teman-temanku. Aka sangat menikmati pergaulanku. Aku bahkan dapat belajar lebih efektif jika belajar bersama-sama dengan teman-temanku. Oleh karena itu wahai guruku, maka dalam pelajaranmu nanti berikan kami kesempatan untk belajar bersama-sama. Terserahlah engkau, apakah aku akan belajar berpasang-pasangan berdua-berdua, atau akan belajar dalam kelompok belajar. Terserang engkau pula bagaimana dan dengan siapa aku bekerja dan diskusi dalam kelompok. Oleh karena itu aku memohon agar metode mengajarmu dapat memberikan aku dapat belajar dalam kelompok. Aku juga mohon agar engkau membuat LKS. Menurut bacaanku ternyata belajar kelompok itu sangat banyak variasinya. Ada jigsaw, ada STAD. Maka aku selalau bersemangat jika guruku menggunakan metode kooperatif learning. Aku juga mohon agar engkau memberikan kesempatan kepada diriku untuk membangun konsepku dan pengertianku sendiri. Ketahuilah wahai guruku, bahwa temuanku itu sebenar-benarnya akan bersifat lebih awet dan langgeng dari pada hal demikian hanya sekedar pemberianmu. Oleh karena itu aku selalu bersemangat jika engkau menggunakan pendekatan konstructivis.
Guru:
Wahai murid4, sekiranya aku ditugaskan untuk menjadi gurumu, maka apakah permintaanmu itu?
Murid4:
Aku setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh murid1 dan murid2 dan murid3. Disamping itu aku akan menambah permintaanku kepadamu. Ketahuilah wahai guruku. Aku adalah muridmu yang hidup di masyarakat. Aku berasal dari keluargaku. Aku mempunyai pengalaman dengan lingkunganku. Aku mempunyai pengalaman pergi jauh. Sebenar-benar ilmu bagiku adalah jika hal tersebut sesuai dengan pengalamanku. Aku juga menyadari bahwa teman-temanku yang lain juga mempunyai latar belakang dan pengalamannya masing-masing. Kita bahkan menggunakan bahasa daerah kita masing-masing. Maka aku memohon kepadamu wahai guruku, janganlah aku engkau berikan ilmu yang sangat asing bagi kami. Aku mohon engkau menggunakan langkah-langkah secara bertahap sesuai dengan pengalaman hidup kita masing-masing. Syukur kalau aku dapat mempelajari ilmumu menggunakan pengalamanku. Oleh karena itu aku sangat gembira jikalau engkau dapat menggunakan pendekatan contekstual dalam mengajarnya. Aku akan menggunakan pengalaman belanja di Mall, bepergian dengan Kereta API, Naik Pesawat, naik Kapal laut dsb. Temanku yang berasal dari desa juga ingin menggunakan pengalamannya bercocok tanam untuk bisa mempelajari ilmu-ilmumu.
Guru:
Wahai murid-muridku. Aku merasa terharu mendengar semua permintaanmu itu. Setelah mendengar semua permintaanmu, aku menjadi merasa ingin bertanya kembali kepada dosenku.
Guru:
Wahai dosen1, bolehkah aku ingin menambah ilmuku. Aku ingin bertanya, apakah sebenar-benar ilmu yang perlu dipelajari oleh para siswaku itu?
Dosen1:
Sebenar-benar ilmu yang perlu dipelajari oleh murid-muridmu adalah obyek dan metodenya. Obyek ilmunya adalah pengertian, kesepakatan, lambang-lambang, aksioma, dalil, bukti, sifat-sifat, ruang lingkup, kasus-kasus, contoh-contoh dan penerapannya. Sedangkan metodenya adalah langsung, tidak langsung, pengamatan, berpikir kritis, pengumpulan data, analisis, deduksi, induksi, mengurutkan, membedakan, mengelompokkan, mengenal pola, mengenal hubungan, tesis, antitesis, hipotesis, dan sintesis.
Guru:
Wahai dosen2, bolehkah aku ingin menambah ilmuku. Aku ingin bertanya, apakah sebenar-benar ilmu yang perlu dipelajari oleh para siswaku itu
Dosen2:
Aku setuju dengan apa yang telah diuraikan oleh dosen1. Tetapi aku akan menambah.
Sebenar-benar ilmu bagi murid-muridmu adalah untuk memecahkan persoalan-persoalan. Maka kembangkanlah kemampuan memecahkan masalah sehari-hari bagi murid-muridmu itu. Agar memahami bagaimana dapat memecahkan masalah maka berilah kesempatan mereka mengenali dan mempelajari sifat-sifat ilmu-ilmu dan obyek-obyek. Kenalkanlah beberapa prosedur pemacahan masalah. Berikan contoh. Kembangkan contoh. Beri kesempatan menemukan masalah. Beri kesempatan membuat model pemecahan masalah.
Guru:
Wahai dosen3, bolehkah aku ingin menambah ilmuku. Aku ingin bertanya, apakah sebenar-benar ilmu yang perlu dipelajari oleh para siswaku itu.
Dosen3:
Aku setuju dengan apa yang telah diuraikan oleh dosen1dan dosen2. Tetapi aku akan menambah.
Sebenar-benar ilmu bagi murid-muridmu adalah menuju kegiatan penelitian. Maka tiadalah ada gunanya jika mereka tidak diberi kesempatan untuk mengadakan penelitian. Hendaknya engkau memahami bahwa penelitian yang dimaksud adalah dalam arti seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Esensi kegiatan penelitian adalah rasa ingin tahu atau curiosity. Maka dalam pelajaranmu itu berikan kesempatan pada murid-muridmu agar mereka selalu mempunyai rasa ingin tahu, kenalkan berbagai macam metode menyelidiki sesuatu, hingga ke kegiatan penelitian sederhana.
Guru:
Wahai dosen4, bolehkah aku ingin menambah ilmuku. Aku ingin bertanya, apakah sebenar-benar ilmu yang perlu dipelajari oleh para siswaku itu.
Dosen4:
Aku setuju dengan apa yang telah diuraikan oleh dosen1, dosen2 dan dosen3. Tetapi aku akan menambah.
Sebenar-benar ilmu bagi murid-muridmu adalah komunikasi. Tiadalah suatu ilmu yang tidak dapat dikomunikasikan. Ilmu adalah komunikasi. Oleh karena itu dalam pelajaranmu, berikenlah kesempatan siswa-siswamu untki berkomunikasi satu dengan yang lain. Komunikasi juga dapat dilakukan antar guru dan siswa, siswa dan siswa, dan siswa dan guru. Berikan pula agar mereka mampu mengkomunikasikan temuan-temuan belajarnya. Berilah pula pengalaman untuk membuat arsip-arsip agar lebih mampu melakukan komunikasi.
Guru:
Wahai dosen5, bolehkah aku ingin menambah ilmuku. Aku ingin bertanya, apakah sebenar-benar ilmu yang perlu dipelajari oleh para siswaku itu.
Dosen4:
Aku setuju dengan apa yang telah diuraikan oleh dosen1, dosen2 , dosen3 dan dosen4. Tetapi aku akan menambah.
Sebenar-benar ilmu bagi murid-muridmu adalah doa, niat, semangat dan motivasi. Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga sikap, perilaku, perbuatan, etika dan estetikanya.
Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga pengetahuannya, bacaannya, dan referensinya.
Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga keterampilannya dan kemampuan menerapkannya.
Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga pengalaman-pengalamannya.
Guru:
Terimakasih murid-muridku. Terimakasih dosen-dosenku. Doakanlah sebentar lagi aku akan mempunyai tugas mengajar di kelas. Semoga sukses. Amien.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Sudah sewajarnya jika seorang murid meminta pelajaran yang menyenangkan oleh gurunya. Karena siswa membutuhkan pemahaman dan inovasi dalam pembelajaran agar siswa tertarik. Dan sudah sewajarnya pula seorang guru menyiapkan kegiatan belajar mengajar yang efektif dengam berbagai media dan inovasi belajar di kelas.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Dari elegi ini dapat menjelaskan mengenai peran guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru adalah fasilitator bagi siswa untuk membangun suatu ilmunya. Siswa adalah manusia yang wajib dihargai. Oleh karena itu dalam mengajar terapkan pembelajaran yang humanis, jadikan siswa sebagai subjek belajar. Sehingga apa yang terjadi dalam belajar mengajar akan memperoleh hakikat ilmu yang sebenarnya.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pendidikan merupakan aspek utama untuk membangun bangsa. Pendidikan salah satunya diwujudkan dalam bentuk kegiatan belajar dan mengajar di sekolah-sekolah. Guru merupakan ujung tombak terwujudnya kegiatan belajar dan mengajar yang baik. Dalam mengajar, guru harus menjadikan siswa sebagai fokusnya. Semua kegiatan harus berfokus pada siswa, bagaimana siswanya, apa saja yang dibutuhkan oleh siswa, bagaimana pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki siswa, bagaimana pengetahuan-pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa, apa saja potensi-potensi yang dimiliki siswa, pengalaman-pengalman belajar seperti apa yang harus dialami oleh siswa, dll. Ada banyak sekali aspek yang harus diperhatikan oleh guru. Pada intinya, guru bukan lagi bertugas untuk mentrasfer pengetahuan, tetapi guru berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan potensi-potensi siswa.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada cara belajar dan mengajar yang paling baik dan sempurna, karena manusia adalah orang yang memiliki keterbatasan. Tetapi manusia harus berusaha untuk mencari cara belajar dan mengajar yang paling tepat, dan sesuai dengan karakter siswa. Dalam elegi ini siswa menghendaki agar guru mengajar dengan menggunakan metode yang bervariasi, kontekstual dan kooperatif, serta pembelajaran harus memberi kebebasan pada siswa untuk mengkontruksi atau membangun pengetahuannya sendiri, di sini guru bukan satu-satunya sumber belajar, guru hanya sebagai fasilitator dan siswa dapat mencari referensi dimana saja. Jadi siswa juga harus berusaha untuk mendapatkan cara belajar yang paling tepat dan sesuai dengan dirinya sendiri. Sedangkan guru harus berusaha untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk belajar. Inilah yang dapat dilakukan oleh siswa maupun para educationis dalam mengapai belajar dan mengajar.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Ketika melihat berbagai kalimat diatas yang menjadi perwakilan dari buah pikiran siswa , maka sebagai seorang calon pendidik yang membaca tulisan ini membuat saya teringat kembali posisi saya sebagai seorang siswa, yang ingin dibimbing untuk belajar oleh guru-gurunya dengan perlakuan yang memanusiakan. Mungkin, sebagian guru banyak yang tidak menyadari dan memahami hal ini karena kelihatannya merupakan hal yang kecil dan sepele. Guru sebagai fasilitator sebaiknya mampu mengayomi aspek yang tidak hanya besar tetapi juga kecil, tidak hanya eksternal tetapi juga internal. Karena guru dan siswa pada proses pembelajaran sama-sama belajar.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kegiatan belajar mengajar adalah proses transfer ilmu antara guru dan siswa maupun siswa dan siswa. Untuk memfasilitasi proses transfer ilmu tersebut guru dapat memilih berbagai pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi. Pilihan pendekatan dan model pembelajaran tersebut tentulah disesuaikan dengan ketercapaian materi yang diinginkan maupun dengan karakteristik siswanya.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Secara umum, permintaan-permintaan yang disampaikan oleh murid-murid yaitu menginginkan pembelajaran yang student-centered, pembelajaran yang menggunakan metode beragam, pembelajaran yang berkonsep konstruktif, dan lain-lain. Pembelajaran yang kontruktif sangat cocok untuk diterapkan pada era yang serba maju seperti sekarang. Di era ini, persaingan semakin ketat. Untuk itu, perlu diciptakan anak bangsa yang memiliki kreativitas, inovasi, aktif, memiliki jiwa sosial yang tinggi, mampu berkolaborasi, dan lain-lain. Dengan konstruktif, siswa akan dilatih untuk memiliki karakter-karakter tersebut.
Terima kasih
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Beberapa murid menginginkan adanya LKS yang benar-benar LKS (Lembar Kerja Siswa). Bukan LKS yang hanya berisi kumpulan soal-soal yang disusun oleh tim MGMP atau oleh penerbit tertentu. LKS yang seperti itu masih beredar dan digunakan hingga saat ini. LKS seharusnya berfungsi untuk membantu pembelajaran siswa, bukan membebani siswa dengan diminta mengerjakan soal-soal di dalamnya.LKS yang baik adalah LKS yang disusun sendiri oleh gurunya dan kontennya disesuaikan dengan karakteristik murid-muridnya.
Terima kasih
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga pengetahuannya, bacaannya, dan referensinya. Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga keterampilannya dan kemampuan menerapkannya. Sebenar-benar ilmu bagi mereka adalah juga pengalaman-pengalamannya. Jadi, pada intinya adalah seoran guru harus dapat menjadi guru yang sebenar-benarnya? Bagaimana caranya? Dengan senantiasa ikhlas dalam mengajar, memfasilitasi siswa dengan memberi berbagai pengalaman belajar, membuat pembelajaran yang inovatif, senantiasa menyelami karakter dan cara berpikir siswa sehingga dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada siswa. Apabila guru dapat menjadi sebenar-benarnya guru maka siswa akan lebih mudah dalam mengikuti dan menyerap pengetahuan, mampu mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri sehingga mampu menyelesaikan berbagai soal matematika. begitulah cara menggapai belajar dan mengajar. Guru dapat belajar memperbaiki cara mengajarnya melalui siswanya dan siswa dapat belajar melalui ilmu yang diberikan oleh gurunya.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Hakikatnya belajar dan mengajar menjadi kesatuan yang dipecah bisa menjadi sendiri-diri dan malah ke mana-mana jalurnya. Lebih baik saling menyeimbangkan dan memberikan pengaruh yang seperti inang mutualisme. Seperrti halnya guru dan siswa yang sebenarnya guru tidak semerta-merta hanya memberikan Ilmu begitu saja, tetapi juga menerima Ilmu yang diperolehnya dari siswa, bisa jadi dan boleh jadi memang siswa menjadi objek utama guru untuk mendapatkan ilmu baru, seperti saat penelitian dan evaluasi semua membutuhkan kinerja siswa agar bisa diketahui sesuatu yang baru dari mereka. Begitupun juga dengan siswa yang menerima Ilmu dari guru dan menyampaikannya kepada adik-adiknya kelak dan mengembangkan sayap Ilmu kepada semua orang baik muda, sebaya, tua.
Fabri Hidayatullah
ReplyDelete18709251028
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hal penting yang harus diketahui guru sebelum melaksanakan proses belajar dan mengajar adalah mengetahui hakekat belajar dan mengajar. Diantaranya ialah seperti yang telah diungkapkan di dalam elegi ini. Salah satu hakekat yang penting adalah dalam belajar dan mengajar, subyek yang belajar ialah siswa sehingga guru bukan mentransfer ilmu pengetahuan pada siswa, tetapi guru menjadi fasilitator bagi siswa dalam membangun pengetahuannya. Dengan demikian, guru harus kreatif dan mau mencari cara belajar dan mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa di kelas. Tidak ada satu cara belajar mengajar yang paling baik, yang paling baik ialah yang sesuai dengan ruang dan waktunya. Maka penting pula bagi guru untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan tantangan perubahan zaman dan kebutuhan siswa.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Elegi ini menjelaskan bahwa keterbukaan menyampaikan kebutuhan belajar antara siswa dan guru menjadi salah satu kunci suksesnya kegiatan belajar mengajar. Hal ini sangat jarang ditemui dalam dunia pendidikan dimana siswa mengemukakan pendapatnya dan guru dengan berlapang dada menerima pendapat siswa demi tercapainya KBM yang baik, lancar, dan menyenangkan. Contoh riil adalah dalam pembuatan RPP atau LKS, guru jarang meminta pendapat siswa mengenai cara menyampaikan materi dengan baik sesuai dengan kebutuhannya.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Siswa berpendapat bahwa seorang guru hendaknya dapat mengembangkan LKS dan tidak menggunakan metode pembelajaran yang monoton/pembelajaran tradisional. Selain itu siswa juga ingin suatu pembelajaran yang bisa mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, dan siswa ingin agar guru dapat memberikan mereka kesempatan untuk mengeskplor kemampuan mereka. Semoga dengan keterbukaan antara siswa dan guru dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Siswa memiliki hak untuk mendapatkan proses pembelajaran yang baik dan maksimal dari gurunya. Guru pun berkewajiban untuk menyediakan proses pembelajaran yang menyenangkan agar memotivasi siswanya untuk ikut berpartipasi aktif dalam proses pembelajaran. Apabila hal tersebut dipahami, maka akan tercipta proses pembelajaran yang baik sehingga menghasilkan siswa-siswi yang tidak hanya baik secara ilmu namun juga sikap dan karakternya.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sebagai guru kita harus memperhatikan karakteristik dari masing-masing siswa di kelas. Memahami karakteristik siswa akan membuat kita mendesain model pembelajaran yang cocok digunakan di kelas. Kebanyakan siswa cenderung ingin belajar dengan cara yang menyenangkan, mudah diterima dan tidak membingungkan. Maka dari itu tugas kita adalah mempersiapkan suatu perangkat pembelajaran yang akan digunakan ketika membelajarkannya dikelas. Fokus proses pembelajaran yang kita lakukan tidak lain yaitu untuk membekali siswa kita cara untuk menyelesaikan suatu persoalan, menggali rasa ingin tahu siswa dan melatih siswa untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, tugas kita yaitu mempersiapkan pembelajaran sebaik mungkin agar para siswa dapat berhasil dan dapat mencapai target yang ingin dicapai.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Memperhatikan keinginan siswa terhadap apa yang diperoleh dalam proses pembelajaran di kelas, terdapat banyak harapan yang diinginkan oleh siswa seperti menginginkan pembelajaran yang menyenangkan, memberikan semangant belajar, memperhatikan secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Besar harapan siswa terhadap guru yang mengajarkannya, begitupun yang dirasakan oleh guru yaitu berat dan besar pula tantangan yang dihadapi ketika mengajar di kelas.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Tantangan guru semakin besar maka semakin maju perkembangan teknologi di era globalisasi ini tentu harapan dan kebutuhan siswa akan semakin beragam dan kompleks. Banyak hal yang harus ditingkatkan dari segi kemampuan dan kualitas dalam mengajar. Karena terkadang ada guru yang memahami model, pendekatan, strategi dan metode yang digunakan dari segi teorinya namun pada saat pengaplikasiannya di kelas masih belum sepenuhnya dari apa yang diharapkan, banyak faktor yang menyebebkan seperti kurang efektifnya pendekatan yang digunakan dengan materi yang diajarkan.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Elegi ini memaparkan dengan detail mengenai harapan seorang siswa akan pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh gurunya. Murid dengan kecerdasan yang beragam berharap bahwa guru tidak hanyan mengajar dengan satu metode. Sebagai guru memang harus mampu mengenali masing-masing siswanya dan mampu memberdayakan setiap kecerdasan siswanya. Gaya belajar siswa yang berbeda-beda juga harus mampu guru pahami agar semua siswa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Pepatah tersebut benar adanya. Dan itu juga berlaku untuk siswa dan guru, perlakukanlah siswamu seperti engkau ingin diperlakukan. Jika seorang guru ingin ilmunya diterima dengan ikhlas maka sampaikanlah dengan cara yang ikhlas pula. Jika seorang guru ingin siswanya mendengarkan apa yang disampaikan guru maka dengarkanlah setiap pertanyaan yang diajukan siswa, dengarkanlah dan jangan pernah remehkan itu walau mungkin hanya sekedar keluh kesah. Jadikanlah mengajar sebagai jalan untuk mengumpulkan pundi-pundi amal untuk bekal akhirat, sertakan Allah didalamnya. Niscaya, Allah akan membukakan dan memudahkan jalan masuknya pengetahuan yang ingin kau sampaikan kepada siswamu.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Menjadi guru adalah tugas yang mulia di dunia ini. Guru dapat mengkomunikasikan ilmu kepada murid-muridnya bahkan hingga kepada masyarakat luas. Ilmu harus senantiasa dibagikan karena hanya ilmu yang jika dibagikan tidak akan pernah berkurang tetapi justru terus bertambah. Dengan ilmu yang diberikan kepada murid, ilmu tersebut bisa menjadi semangat, motivasi, pengetahuan, dan sebagainya sehingga dapat memberikan dampak positif bagi semuanya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Dengarkan permintaan muridmu untuk menjadi guru yang mengerti muridmu. Muridmu menginginkan inovasi dalam pembelajaran. Muridmu menginginkan pembelajaran yang menarik dan tidak monoton. Muridmu menginginkanmu menjadi guru yang tidak biasa-biasa saja. Jadilah guru yang mengerti muridmu. Mari bercermin, sudahkah kita menjadi guru yang diinginkan murid? Sudahkah kita menjadi guru yang mengerti murid? Renungkanlah. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Tidak mudah menjadi seorang guru, namun juga bukanlah hal yang harus dipikir sulit. Elegi tersebut memberikan sinyal pengingat kepada calon guru atau pun guru agar menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan mengajar. Karena para siswa mempunyai hak diajar oleh guru yang professional. Para murid menghendaki guru agar : menciptakan atmoser pembelajaran yang menyenangkan, memahami perbedaan individu, menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, dan mengajarakan hal yang kontekstual agar dapat diterpakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Tantangan yang dihadapi guru tidaklah sedikit. Sudah menjadi guru bukanlah akhir dari suatu pencapaian dalam menuntut ilmu, menjadi guru malah harusnya lebih giat untuk belajar. Apa yang dikatakan dosen pada elegi tersebut juga menyampaikan makna yang eksplisit bahwa guru sepantasnya memberikan ilmu pada siswa dalam bentuk objek ilmu dan metode penyampaian ilmu. Selain itu, guru perlu menyajikan berbagai masalah agar siswa mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya. Rasa ingin tahu pun perlu dibangun dalam pembelajaran. Kemampuan komunikasi juga tak boleh terlewat. Maka bagi guru maupun siswa harus sama-sama belajar sesuai dengan profesinya.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Guru dan murid merupakan dua faktor yang saling berpengaruh pada dunia pendidikan, sehingga bisa disebut juga dengan pendidik dan peserta didik, atau mengajar dan belajar. Bila dijabarkan guru awalnya juga belajar dari gurunya seaktu sekolah dan saatnya sekarang guru tersebut memberikan pelajaran kepada murid yang bisa mejadi calon guru juga. Berbicara tentang guru saja, guru meskipun dianggap sudah ahlinya dibidang mengajar sesungguhnya masih membutuhkan belajar yaitu bisa berasal dari murid-muridnya. Karena perkembangan mengajar guru bisa dilihat dari hasil belajar murid saat itu dan menjadikan guru untuk selalu melakukan evaluasi diri dan memperbaikinya.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Pembelajran yang diinginkan siswa pada dasarnya adalah mempertimbangkan aspek hati, pikiran dan perbuatan. Pembelajaran yang sesuai dengan hati mereka yaitu menyenangkan, menambah keikhlasan, berorientasi kepada spiritual dsb. Pikiran yaitu mempertimbangkan perkembangan kognitif, bagaimana siswa berfikir, bagaiamna siswa mengkonstruksi pengetahuannya dl. Perbuatan adlah sikap dan ketrampilan yang di butuhkan di masa depan.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Setiap orang dapat menjadi guru dalam ruang dan waktunya. Guru dapat menjadi siswa dan siswa juga dapat menjadi guru. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang tidak memikirkan satu pihak saja. Dalam artian, guru hanya menganggap kodratnya sebagai guru dan siswa menganggap diri mereka hanya sebagai siswa. Menggapai belajar dan mengajar artinya mewujudkan sinergitas antara materi ajar dan pendidik itu sendiri. Hal ini dapat terjadi ketika guru dan siswa mampu bekerja sama dalam pembelajaran. Terima kasih.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Mengajar dan diajar menjad dua hal yang saling berkaitan dan memang saling berhubungan bila salah satu tidak ada maka lainnya tidak terlaksana. Siswa yang sebagai penerima pelajaran mempunyai hak untuk menerima pealajaran dan mengajarkannya juga kepada teman-temannya maupun kepada lingkungan sekitarnya. Itu sudah termasuk belajar dan mengajar yang dilakukan oleh satu orang, layaknya guru juga masih belajar dari siswa dan mengajarkan mereka ilmu yang telah guru terima semasa kuliah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePuspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak atas artikel berjudul Elegi Menggapai Belajar dan Mengajar yang telah Bapak share kepada kami. Artikel ini sangatlah menambah pengetahuan saya tentang apa itu belajar dan apa itu mengajar, serta bagaimana kita dapat meraih keduanya. Dari yang saya baca, terdapat percakapan yang melibatkan guru, murid dan dosen. Guru dan dosen sebagai pengajar yang mengajarkan murid di kelas, sedangkan murid adalah sebagai penerima pengajaran oleh guru yang disebut dengan kegiatan belajar. Guru merupakan sebuah profesi yang dituntut untuk memiliki empat kemampuan, yaitu kemampuan pedagogi, kemampuan sosial, kemampuan profesional dan kemampuan kepribadian. Melalui keempat kemampuan ini yang saling terkait dan disinergikan, guru diharapkan dapat mengadakan proses mengajar yang baik, yakni memanajemen kelas, memanajemen siswa, memanajemen sumber belajar, memanajemen metode, pendekatan dan model pembelajaran. Selain itu, siswa dalam proses belajar berorientasi pada kemampuan yang harus dimiliki untuk membekali siswa saat berada di bidang profesi yang akan digeluti, saat berada di masyarakat, saat berada di sekolah, saat berinteraksi dengan teman, dan kemampuan spiritual sebagai bekal kehidupan akhirat.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Oleh sebab itu, siswa membutuhkan belajar yang tekun, rajin, aktif, kolaboratif dan lain-lain. Jika guru dan siswa telah mampu memiliki dan mengasah kemampuan masing-masing maka kegiatan belajar mengajar akan terlaksana dengan baik. Baik guru, doen maupun murid harus bisa menggapai belahar dan mengajar. belajar untuk lebih baik, belajar untuk memperoleh ilmu baru. Sedangkan baik guru, dosen maupun murid juga harus dapat mengajarkan baik ke sesama guru, sesama dosen, maupun sesama murid dari hasil belajarnya itu. Sehingga baik guru, dosen dan murid dapat menggapai belajar dan mengajar.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru tentu tidak boleh absolut. Guru harus dapat memahami apa yang diinginkan oleh siswa mereka terkait dengan belajar yang menyenangkan. Para siswa berharap guru mereka dapat mengajar mereka dengan metode yang baik. Mereka ingin guru mereka memahami karakter mereka yang berbeda, menerapkan pembelajaran dalam kelompok, menyiapkan lembar kerja, dan selalu bersedia membimbing mereka di luar jam sekolah. Guru harus dapat memahami apa yang diinginkan oleh siswa mereka terkait dengan belajar yang menyenangkan. Hal-hal yang akan diajarkan oleh guru kecuali materi pelajaran adalah pembentukan karakter siswa, pemecahan masalah, menggunakan pendekatan kontekstual dan mendorong siswa untuk melakukan penelitian.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Semakin berkembangnya jaman, guru pun dituntut untuk memiliki dan menguasai beberapa metode yang beragam dan kreatif. Dengan memanfaatkan teknologi guru dapat membuat metode baru yang lebih kreatif. Dengan menggunakan teknologi ini pun tidak membuat guru kehilangan banyak energi. Membiarkan siswa aktif dan guru hanya mengawasi dan memberi arahan.
Terimakasih
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Belajar dan mengajar adalah proses berkelanjutan dalam hidup manusia. Belajar dan mengajar diidentikan dengan lingkungan pendidikan yang ditinjau dari segi tujuannya adalah memanusiakan manusia. Maka, belajar dan mengajar adalah infinit regress yang berlangsung selama umur umat manusia.
Sari Yustiana
ReplyDelete20706261006
S3 Pendidikan Dasar 2020
Tulisan ini menjelaskan tentang keinginan siswa dalam belajar, serta bagaimana seharusnya mengajar dilakukan, Siwa seharusnye belajar dalam situasi yang menyenangkan, belajar dengan penuh aktivitas, menilai siswa secara otentik, dan dilakukan dalam hubungan yang baik anatara guru dengan siswa. Belajar dilakukan dengan mengembangkan potensi yang telah ada pada diri siswa, mengkonstruksi pengetahuan yang telah ada pada diri siswa, dan memperhatikan keberagaman (keunikan) pada masing-masing siswa. Belajar juga bertujuan agar siswa sebagai makhluk sosial dapat hidup di masyarakat.