Mar 7, 2011

Elegi Memahami Jejaring Sistemik




Oleh Marsigit

Transenden Spiritual:
Mohon ampun Tuhanku...aku melihat muridku Transenden Dunia Selatan datang menghampiriku. Wahai Transenden Dunia Selatan, tiadalah engkau seperti biasanya? Kenapa engkau datang kepadaku tidak bersama-sama Transenden Logikamu? Sedang Transenden Hatimu kelihatan kacau balau? Engkau dari mana saja? Engkau kelihatan sangat capai bahkan sepertinya sedang sakit? Bukankah engkau itu mempunyai tanggungjawab yang sangat berat, sangat besar, sangat mulia, dan menguasai seperempat dunia? Engkau itu isi sekaligus wadahnya Dunia Selatan. Engkau itu hampir awal dan hampir akhirnya Dunia Selatan. Engkau itu adalah Transenden dari setiap wargamu. Kemanapun wargamu palingkan wajahnya maka mereka hampir selalu melihat dirimu. Engkau tidak hanya cair tetapi udara bagi setiap wargamu. Engkau itu dalam sedalam-dalamnya dan luas seluas-luasnya. Hanyalah diriku yang mampu mengenal setiap sisi-sisimu. Maka...katakanlah apa yang telah terjadi!

Transenden Dunia Selatan:
Mohon ampun Transenden Spiritual...itulah yang terjadi. Yaitu jika aku terpaksa atau tidak terpaksa menghadapmu maka dengan serta merta aku tinggalkan Transenden Logikaku. Sungguh tiadalah ada kemampuan Transenden Logikaku untuk menggapai tempatmu yang mulia ini. Hanyalah Transenden Hatiku yang mampu menghantarkan diriku hingga kehadapanmu. Terimalah salam hormat saya keharibaanmu beserta permohonan maaf saya jika kedatanganku tidak santun terhadap ruang dan waktumu. Namun itulah sebenar-benar kontradiksi yang menimpa diriku yaitu bahwa tiadalah aku mampu menjawab pertanyaan-pertanyaanmu itu tanpa bantuan Transenden Logikaku. Padahal selama aku masih menggunakan logikaku maka tiadalah aku sebenar-benar mampu menghampiri dirimu. Maka aku telah menemukan bahwa selama aku masih mampu menjawab pertanyanmu dengan kata-kataku, itu pertanda bahwa aku masih berjarak terhadap dirimu. Itulah kesimpulanku bahwa hatiku mengatakan bahwa dirimu itu sebenarnya telah mengetahui apa yang terjadi pada diriku walaupun aku tidak mengatakannya sekalipun.

Transenden Spiritual:
O..ooo..aku panjatkan puji syukur ke hadhirat Allah SWT bahwasanya engkau masih mampu memegang adab-adabmu ketika menghadap diriku. Engkau harus tinggalkan logikamu ketika menghadapku. Hanya hati dan amal perbuatanmu saja yang menemanimu. Jika kemudian telah memenuhi syarat dan rukunnya, maka kemudian berlakulah hukumnya bahwa kemampuanku itu mengalirlah kedalam jiwa ragamu. Seperti halnya diriku maka sebetulnya engkau itu mampu memahami semua aspek kehidupan dalam duniamu yaitu Dunia Selatan. Jika engkau intensif dan ekstensifkan maka lebih dari itu. Itulah sebetulnya dirimu bertugas untuk mengawal dunia seluruhnya. Jika kemampuanmu telah optimal maka sebenar-benar yang terjadi adalah bahwa engkau itu harus meliputi seluruhh dunia: Dunia Barat, Dunia Utara, Dunia Timur, Dunia Barat Utara Timur, dan Dunia Selatan.

Transenden Dunia Selatan:
Mohon ampun guruku... tiadalah keraguan sedikitpun di dalam hatiku perihal titah-titahmu itu. Hanya saja, godaan logikaku begitu besarnya sehingga terkadang mampu mengalahkan hatiku. Namun bukan pula semata-mata kesalahan logikaku. Karena logikaku juga mendapat godaan yang luar biasa dari hukum-hukum alam beserta fakta-faktanya. Ohh...guru...apakah masih ada ampunan bagi diriku yang dianggap telah melakukan bunuh diri. Aku telah diangap melakukan bunuh diri oleh para Transenden Dunia Barat, Transenden Dunia Utara dan Transenden Dunia Timur Barat Utara.

Transenden Spiritual:
O..ooo..rupanya engkau telah bertempur habis-habisan menggunakan logikamu, menggunakan sumber dayamu, dan memanfaatkan semua wargamu untuk melawan para Transenden selain dirimu? Hemmm...walaupun aku mulai menggunakan logikaku, aku tetap pertahankan spiritualku. Maka aku juga amanatkan dirimu, walaupun engkau mulai menggunakan logikamu kembali maka tetapkan spiritualmu sebagai komandanmu. Mudah-mudahan dialog logika kita akan tetapterjaga oleh spiritual kita.

Transenden Logika Dunia Selatan:
Perkenankanlah aku mewakili Transenden Dunia Selatan ingin mengajukan pertanyaan kepada dirimu. Cukup panggil aku sebagai Logika Dunia. Mengapa Dunia Selatan tidak berdaya menghadapi Dunia Barat, Dunia Utara dan Dunia Timur Barat Utara. Bahkan Dunia Selatan telah menyatakan menyerah tanpa syarat kepada mereka semua?

Transenden Logika Spiritual:
Perkenankan juga aku mewakili Transenden Spiritual untuk menjawab pertanyan-pertanyanmu itu. Cukup panggil saja aku sebagai Logika Spiritual. Perihal pertanyaanmu itu maka jawabannya adalah perihal rakhmat, hidayah, ikhtiar dan takdir.

Logika Dunia:
Apa yang engkau maksud dengan rakhmat, hidayah, ikhtiar dan takdir. Serta apa hubungannya dengan kemenangan Dunia barat, Dunia Utara dan Dunia Timur Barat dan Utara?

Logika Spiritual:
Allah tidaklah menghendaki berIangsungnya segala sesuatu kecuali dengan sebab-sebabnya. Maka hukum sebab-akibat itu berlaku adanya bagi manusia dan dunianya. Ketahuilah bahwa berbagai dunia Dunia Barat, Dunia Utara, Dunia Timur dan Dunia Selatan itu mempunyai ruang yang berbeda. Jikalaupun mereka dalam waktu yang sama, maka tentulah mereka pada ruang yang berbeda. Dunia Timur dan Dunia Selatan itu berada di Ruang Tengah, sedang Dunia barat dan Dunia Utara itu berada di Ruang Utara dan Ruang Selatan. Letak geografis inilah sebagai sebab dari segala akibat dinamika hidup didunianya masing-masing. Tuhan telah berkenan memberikan rakhmat dan hidayah bagi umat pada dunianya masing-masing. Alam dengan empat musim dan sumber daya yang terbatas, telah mendorong manusia di Dunia Barat dan Dunia Utara untuk hidup dinamis dengan mengandalkan ikhtiarnya untuk menggapai takdirnya. Alam dengan dua musim dengan sumber alamnya yang melimpah telah menyebabkan hidup enak dan manja bagi manusia yang berada di Dunia Timur dan Dunia Selatan.

Logika Dunia:
Apa hubungannya dengan kemenangan dunia?

Logika Spiritual:
Kemenangan dunia adalah kemenangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia akan berkembang subur ketika manusia mengalami kesulitan-kesulitan dan berusaha untuk mencari solusinya dengan segenap akal, pikiran dan tenaganya. Keadaan demikian akan menghasilkan apa yang disebut sebagai etos kerja dan kinerja.

Logika Dunia:
Sebentar...kurang apa etos kerja dan kinerja para Pakar dan para Bagawat dari Dunia Selatan? Bukankah mereka cukup hebat dan pantas dibanggakan?

Logika Spiritual:
Yang kurang adalah Jejaring Sistemik nya.

Logika Dunia:
Apa itu Jejaring Sistemik?

Logika Spiritual:
Serendah-rendah etos kerja dan kinerja Bagawat, Cantraka, Rakata dan Cemani, jika mereka hanya bekerja dan mencari ilmu untuk dirinya sendiri. Padahal demikianlah yang dilakukan oleh semua Bagawat, Cantraka, Rakata dan Cemani dari Dunia Selatan.

Logika Dunia:
Lho...adakah tingkatan yang lebih tinggi?

Logika Spiritual:
Tingkatan yang lebih tinggi adalah jika etos kerja dan kinerja memperoleh pengetahuan juga digunakan dan bermanfaat bagi orang lain.

Logika Dunia:
Lhoo...apakah etos kerja dan kinerja Bagawat, Cantraka, Rakata dan Cemani dari Dunia Selatan tidak demikian? Bukankah mereka juga memberikan pengetahuan bagi sesamanya?

Logika Spiritual:
Mulanya memang demikian. Tetapi kemudian tergoda untuk memperkaya dan memperpandai diri sendiri.

Logika Dunia:
Apa ada tingkatan yang lebih tinggi?

Logika Spiritual:
Setinggi-tinggi derajat orang mencari ilmu adalah jika dia mencari dan mengamalkan ilmu dalam Jejaring Sistemik.

Logika Dunia:
Apa itu Jejaring Sistemik?

Logika Spiritual:
Itulah yang tidak dan belum dipunyai Dunia Selatan. Jejaring Sistemik adalah saling terkait. Jejaring Sistemik adalah saling terhubung. Jejaring Sistemik adalah saling tergantung. Jejaring Sistemik adalah sistem. Jejaring Sistemik bersifat universal. Jejaring Sistemik menjangkau semua aspek. Jejaring Sistemik adalah dunia. Jejaring Sistemik adalah hidup. Jejaring Sistemik itu berstrata atau berlapis. Jejaring Sistemik adalah organisasi. Jejaring Sistemik adalah pembagian tugas. Jejaring Sistemik adalah manajemen. Jejaring Sistemik adalah konstruksi atau bangunan. Jejaring Sistemik itu berpondasi. Jejaring Sistemik adalah Jejaring Sistemik itu bertujuan. Jejaring Sistemik adalah input, proses dan output. Jejaring Sistemik adalah ontologis dan epistemologis. Jejaring Sistemik ada di mana-mana. Jejaring Sistemik adalah isi dan wadah. Jejaring Sistemik adalah kendaraan. Jejaring Sistemik adalah multifacet. Jejaring Sistemik adalah aksiologi. Jejaring Sistemik adalah hermenitika. Jejaring Sistemik adalah phenomenologi. Jejaring Sistemik adalah transenden. Jejaring Sistemik adalah powernow.

Logika Dunia:
O..ooo..lha kalau begitu...kurang apa Dunia Selatan itu. Bukankah Dunia Selatan telah mempunyai Jejaring Sistemik itu semua.

Logika Spiritual:
Jejaring Sistemik di Dunia Selatan itu bersifat: kurang lengkap, kurang berisi, kurang dalam, kurang luas, kurang tebal, kurang berat, kurang lama, kurang panjang, kurang sering, kurang padat, kurang teruji, kurang pengalaman, kurang sistemik, kurang konsisten, kurang fleksibel, kurang innovatif, kurang kesadaran, kurang komprehensif, kurang universal, kurang intensif, kurang ekstensif, kurang dukungan politis, kurang sabar, kurang logis, kurang ilmiah, kurang up to dated, kurang spesifik, kurang sophisticated, kurang profesional, kurang terukur, kurang variatif, kurang homogen, kurang ontologis, kurang epistemologis, dan kurang aksiologis. Karena banyak kurangnya maka katakan saja Dunia Selatan itu belum mempunyai Jejaring Sistemik.

Logika Dunia:
Apa bedanya bekerja dengan atau tanpa Jejaring Sistemik. Bisakah diberikan contohnya.

Logika Spiritual:
Berbeda sekali proses dan hasilnya. Ambil contoh pendidikan. Sistem Pendidikan di Dunia Selatan itu tidak bersifat Jejaring Sistemik. Kenapa? Karena ternyata kebijakan pendidikan yang ada bersifat parsial dan berorientasi jangka pendek. Bahkan kebijakan pendidikan yang satu bertentangan dengan kebijakan yang lain. Kebijakan pendidikan yang diambil belum berdasarkan refleksi hasil survey atau penelitian secara ilmiah. Malah keputusan kebijhakan pendidikanyang paling penting seperti UN itu diputuskan secara voting atau melalui pengadilan. Maka sistem pendidikan di Dunia Selatan itu adalah sistem pendidikan kompromistis irasional. Dengan sistem pendidikan yang demikian maka jangan harap bisa bertanding dengan Sistem Pendidikan dari Dunia Barat dan Dunia Utara yang ber Jejaring Sistemik secara konsisten dan solid.

Logika Dunia:
Apa ada contoh yang lain?

Logika Spiritual:
Contoh yang lain adalah kasus Ilmuwan Plagiat. Kenapa sampai terjadi ada seorang Ilmuwan dari Dunia Selatan melakukan plagiat? Itu disebabkan karena para Ilmuwan di Dunia Selatan tidak bekerja dalam Jejaring Sistemik?

Logika Dunia:
Lho..memangnya kenapa?

Logika Spiritual:
Wahai Logika Dunia... Ilmuwan itu menempati kedudukan istimewa? Karena tidak ¬mudah untuk memperoleh kedudukan dan status sebagai seorang Ilmuwan itu. Ilmuwan itu adalah perjuangan panjang. Ilmuwan itu adalah akumulasi pengalaman dan hidup. Ilmuwan adalah amanah pengemban ilmu tinggi. Ilmuwan adalah tanggung jawab dan previlage. Ilmuwan adalah nilai moral. Ilmuwan adalah hak prerogatif. Ilmuwan adalah ikhtiar prima dan ultima. Ilmuwan adalah ketentuan dan takdir. Ilmuwan adalah penentu nasib. Ilmuwan adalah merah hijaunya masyarakat dan bangsanya. Ilmuwan adalah etik dan estetika. Ilmuwan adalah konsistensi dan komitmen. Ilmuwan adalah panutan dan pembimbing. Ilmuwan itu formal yang normatif. Ilmuwan itu normatif yang formal. Ilmuwan itu doa dan harapan. Ilmuwan itu mandiri dan sistemik. Ilmuwan itu hidup dan menghidupkan. Ilmuwan itu metafisik. Ilmuwan itu filsafat. Ilmuwan itu mengatasi Ilmu Bidang. Ilmuwan itu Orang Tua Berambut Putih. Ilmuwan itu logos. Ilmuwan itu phenomenologi. Ilmuwan itu hermenitika. Ilmuwan itu tidak hanya kualitas primer, tetapi kualitas sekunder, tertier, kuarter, dst. Ilmuwan itu tidak hanya dimensi satu, tetapi dimensi dua, dimensi tiga dan dimensi empat. Ilmuwan itu tidak hanya pengalaman tetapi para logos. Ilmuwan tidak hanya bertanya tetapi memutuskan. Ilmuwan tidak hanya sintetik tetapi analitik. Ilmuwan tidak hanya a posteriori tetapi juga a priori. Ilmuwan tidak hanya intrinsik, tetapi juga ekstrinsik dan sistemik. Ilmuwan tidak hanya dulu, sekarang dan yang akan datang, tetapi Ilmuwan itu adalah dulu yang sekarang, sekarang yang akan datang, dan yang akan datang sekarang. Ilmuwan tidak hanya local genious tetapi means of global. Ilmuwan tidak hanya diam tetapi action. Ilmuwan tidak hanya action tetapi diam. Ilmuwan tidak hanya mencari tetapi memberi. Ilmuwan tidak hanya praktek tetapi berterori. Ilmuwan tidak hanya berteori tetapi praktek. Ilmuwan tidak hanya internal tetapi eksternal. Ilmuwan tidak hanya potensi tetapi faktual. Ilmuwan tidak hanya wacana tetapi fungsi kontrol. Ilmuwan tidak hanya yang ada tetapi yang mungkin ada. Ilmuwan tidak hanya yang terbatas tetapi yang tak terbatas.

Logika Dunia:
Hemm...lalu apa hubungannya kerja Ilmuwan itu dengan Jejaring Sistemik?

Logika Spiritual:
Dengan sifat dan karakteristik Ilmuwan yang saya sebutkan itu, jelas bahwa untuk dapat melakukan kegiatan, kinerja dan produksinya...mereka sangat memerlukan Jejaring Sistemik. Lebih dari itu, akan lebih baik jika dia mempunyai dan mampu membangun jejaring Sistemik. Padahal tidaklah demikian Ilmuwan pada Dunia Selatan. Sebagian besar Ilmuwan di Dunia selatan tidak bekerja dalam Jejaring Sistemik. Sebagian besar dari mereka bekerja di dalam kediriannya masing-masing. Itulah bedanya dengan Ilmuwan di Dunia Barat dan Dunia Utara. Sebagian Ilmuwan di Dunia barat dan Dunia Utara bekerja di dalam Jejaring Sistemik. Bahkan di Dunia Barat dan Dunia Utara, aku dapat mendifinisikan Ilmuwan itu sebagai Jejaring Sistemik itu sendiri.

Logika Dunia:
Lho..apa pedulinya?

Logika Spiritual:
Kinerja seorang Ilmuwan Terisolasi Sendiri dengan Ilmuwan Jejaring Sistemik itu sangat nyata bedanya. Ilmuwan Plagiat adalah Ilmuwan Terisolasi Sendiri yang ingin menampilkan kinerjanya seakan-akan seperti seorang Ilmuwan Jejaring Sistemik. Ketika godaan untuk menulis karya ilmiah bertaraf internasional itu muncul, maka seorang Ilmuwan Terisolasi Sendiri itu membutuhkan Data Bertaraf Internasional. Padahal data bertaraf internasional itu hanya terdapat di dalam Jejaring Sistemik Internasional. Ketika godaan semakin memuncak karena berkaitan dengan aktualisasi diri, maka terjadilah perbuatan tak terpuji dengan cara mencoba berspekulasi mengambil tanpa ijin Data Jejaring Sistemik dari Ilmuwan Dunia Barat atau Dunia Utara. Dan...datanglah AIB itu.

Logika Dunia:
Lho..apa bedanya dengan karya ilmiah Ilmuwan Jejaring Sistemik dari Dunia barat dan Dunia Utara?

Logika Spiritual:
Sangat berbeda. Sebuah karya ilmiah bertaraf internasional apapun, betapapun, bagaimanapun, dimanapun, kapanpun, tentang apapun...itu merupakan CERMIN atau bayangan dari diri sang Ilmuwan Jejaring Sistemik. Artinya aku dapat mendefinisikan bahwa Ilmuwan jejaring Sistemik itu tidak lain tidak bukan adalah si Karya Ilmiah Bertaraf Internasional itu sendiri.

Logika Dunia:
O..ooo aku mengerti sekarang pokok persoalannya. Tetapi mengapa Ilmuwan-ilmuwan pada Dunia Selatan tidak mau mengembangkan, tidak mampu atau tidak mau menjadi Ilmuwan Jejaring Sistemik?

Logika Spiritual:
Bukannya tidak mau, tetapi sesuai dengan sifat-sifat Jejaring Sistemik yang saya sebutkan tadi, maka dalam banyak hal Jejaring Sistemik itu berada di luar diri kemampuan dan kewenangan para Ilmuwan Dunia Selatan. Itulah yang pernah saya katakan sebagai tanggung jawab pemimpin Bangsa, tanggung jawab Menteri Bangsa, tanggung jawab pemimpin lembaga yang telah mengabaikan dan menyia-nyiakan kesempatan dalam perjalanan ruang dan waktu. Itulah kesadaran atau political will yang tidak pernah muncul dikarenakan belum sampainya dimensi dari para pemimpin negara Dunia Selatan. Dan itulah sumber dari segala krisis yang ada. Itulah yang pernah aku sebutkan bahwa untuk mengatasi persoalan ini perlu pemimpin yang mampu melihat Bangsa ini 200 tahun ke depan.

Logika Dunia:
O..ooo.oh...ampunilah para Ilmuwanku. Hiduplah Ilmuwanku. Aku merasa iba kepada Ilmuwanku. Lho kok aneh ...siapakah diriku itu? Ternyata aku juga masih terkena anomali. Begitulah dirimu dan juga diri yang lainnya di Dunia Selatan. Sekarang aku telah mengerti mengapa negeriku mengalami krisis multi dimensi? Sekarang aku mengerti mengapa Transenden negeriku TELAH MENYATAKAN MENYERAH TANPA SYARAT kepada Dunia Barat, Dunia Utara dan Dunia Timur Barat Utara? Sekarang aku juga mengerti mengapa terjadi sampai ada Ilmuwan Plagiat? Sekarang aku mengerti mengapa gencar dilakukan program recharging? Sekarang aku juga mengerti mengapa para guru memalsukan PAK? Sekarang aku juga mengerti mengapa UN dipertahankan mati-matian. Oh..ternyata para Dajal dari Dunia barat dan Dunia Utara telah merajalela menguasai negeriku. Cukup..cukup.... Dengan dua contoh saja cukup bagiku untuk memahami mengapa bangsaku terkena anomali, yaitu keadaan kacau balaunya aturan, prinsip dan hukum-hukum unsur-unsur bangsaku. Ini memang keadaan yang dikehendaki oleh para Dajal itu. Oh Tuhan ampunilah daku, ampunilah segala dosa Pemimpinku, semoga engkau tetapi berikan bimbinganmu sehingga Bangsaku itu terbebas dari segala macam goda dan rencana sang Dajal Jejaring Sistemik Transinternasional. Amiin.

Transenden Spiritual:
Wahai Transenden Dunia Selatan...saatnya kita tanggalkan logika kita. Marilah kita gunakan hati kita untuk memanjatkan doa. Akun yang melantunkan doa, sementara engkau mengamininya:
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Mu keselamatan pada agama, kesehatan badan, tambahan ilmu pengetahuan, keberkahan rizqi, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati dan ampunan setelah mati. Ya Allah, ringankanlah sekarat-maut (kami), selamat dari neraka dan ampunan pada hari diperhitungkan amal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk, dan karuniakanlah kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia). Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta hindarkanlah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanku, Tuhan Pemilik kemuliaan, dari apa yang mereka (orang-orang kafir) katakan. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada para Utusan. Segala puji bagi Allah, Tuhan Pemelihara alam semesta. Amiiin..amiiin..amiiin.

14 comments:

  1. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial. Manusia yang selalu butuh bantuan, terhubung dengan manusia lain. Ilmu yang diperoleh tidak semata-mata hanya untuk dirinya sendiri tetapi ilmu yang selalu diamalkan dan bermanfaat bagi banyak pihak. Maka dari itu manusia tidak akan pernah lepas dari jejaring sistemik. Apalagi jaman sekarang, masalah tidak akan selesai jika tidak melibatkan berbagai pihak. Karena masalah sekarang jauh lebih kompleks. Maka dari itu dari elegi ini dapat disimpulkan bahwa libatkan jejaring sistemik dalam setiap aspek.

    ReplyDelete
  2. Seftika Anggraini
    18709251016
    S2 PM A 2018

    Sebaik-baik ilmu adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Dengan jejaning sistemik, manusia memiliki kesempatan untuk mengamalkan ilmunya dengan membantu orang lain dan menularkan ilmunya ke orang lain. Jejaring sistemik sangat dibutuhkan suatu negara agar negara semakin maju. Jika profesor atau orang yang sudah ahli hanya menggunakan ilmunya untuk mencari keuntungan pribadi, maka negara ini semakin terbelakang karena tidak ada regenarasi orang ahli.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  3. Fany Isti Bigo
    18709251020
    PPs UNY PM A 2018

    Manusia adalah makhluk sosial dimana manusia hubungan dalam hidup manusia seperti jaring dengan sesama. Jejaring sistemik disini adalah hubungan yang ada dan yang mungkin ada, antara orang yang satu dengan yang lainnya berdasarkan sistem yang telah ada. Jejaring sistemik ini menyadarkan kita bahwa pentingnya hidup dengan saling berinteraksi dengan sesama. Semakin banyak dan luas jaringan yang kita bangun maka kita tidak akan susah menjalani hidup ini. Karena sesungguhnya, kita hidup di dunia ini saling membutuhkan dan saling melengkapi di antara sesama.

    ReplyDelete
  4. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Hidup adalah jejaring sistematik. Hidup adalah tentang menyeimbangkan antara pikiran dan hati. Apabila pikiran tidak diimbangi dengan hati maka pemikiran yang keliru. Hati digunakan untuk meyakini sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia. oleh karena itu, untuk menjaga agar pikiran kita selalu jernih dan sesuai jalur maka bersihkan hati kita dengan selalu mendekatkan diri dan mengingat Allah.

    ReplyDelete
  5. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Sumber daya manusia akan berkembang jika manusia mengalami kesulitan-kesulitan dan berusaha untuk mencari solusinya dengan segenap akal, pikiran, dan tenaganya. Keadaan tersebut akan menghasilkan suatu etos kerja dan kinerja. Etos kerja dan kinerja akan bernilai buruk jika kita bekerja atau mencari ilmu hanya untuk dirinya sendiri. Sedangkan jika kita memiliki atau mendapatkan suatu ilmu kemudian kita gunakan atau bermanfaat bagi orang lain itu merupakan setinggi-tingginya derajat orang dalam mencari suatu ilmu. Maka dari itu, marilah kita selalu mencari ilmu dan mengamalkan ilmu yang kita miliki sebagai upaya atau sarana untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Isu tentang plagiarisme adalah isu yang hangat menjadi perhatian saat ini. Kesadaran untuk menjauhi plagiarisme adalah hal yang penting untuk di perhatikan. Sehingga diperlukan peranan dari berbagai pihak melalu jejaring sistematik untuk memerangi hal tersebut. Jejaring sistematik yang kuat dan tanpa kompromi memberikan sanksi atas tindakan plagiat agar kedepannya bangsa tidak tergantung pada penelitian yang berasal dari negeri lain.

    ReplyDelete
  8. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Jika seseorang tindak menggunakan jejaring sistematik, maka dapat melakukan plagiarisme. Seperti nasihat orang jawa yang berbunyi “nek arep golek pangkat aja kudung lan macan”. Kalau ingin meraih derajat dan pangkat, ijazah atau segala macam jangan “kudung lan macan”. “Kudung lan macan” itu artinya topeng, bohong, menipu, plagiat. Jika berbuat demikian maka tunggu kejatuhanmu suatu saat.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  9. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Jejaring sistemik adalah saling terkait, terhubung, dan tergantung dalam sebuah sistem, jejaring sistemik bersifat universal dan menjangkau semua aspek. Bekerja dengan jejaring sistemik berarti bekerja dengan nurani, dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh apakan berdampak pada masyarakat atau tidak. Jika semua lapisan masyarakan baik dari bawah tingga yang tertinggi sekalipun sama-sama bekerja dengan jejaring sistemik maka kesejahteraan adalah kepastiannya. Jika semua lapisan masyarakan saling peduli dengan kesejahteraan sesama maka tak ada cerita dunia yang mengalami krisis, apalagi sampai krisis cinta tanah air. Logika memang kunci dari segala-galanya, namun logika tanpa spiritual sebagai pengontrolnya akan hancurlah. Logika dan spriritual berjalan beriringan saling melengkapi satu sama lain.

    ReplyDelete
  10. Elsa Apriska
    187092151005
    S2 PM A 2018

    Jejaring sistemik adalah saling terkait, saling berhubungan dan saling tergantung. Jika dikaitkan dengan kehidupan manusia yang merupakan makhluk sosial yang artinya manusia itu senidri saling terkait, berhubungan dan tergantung satu sama lainnya. Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri di dunia ini sekalipun ia memiliki kekuasaan. Dan manusia yang bermanfaat adalah manusia yang memiliki ilmu dan menggunakan ilmunya demi kepentingan banyak orang. Melalui jejaring sistemik ini ilmu yang manusia miliki menjadi bermanfaat bagi banyak orang. Terimakasih

    ReplyDelete
  11. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
    Diperlukan logika yang sehat untuk menjaga kestabilan negeri ini. Logika yang sehat tersebut bisa membuat prinsip kita bisa berdiri dengan tegak. Logika itu bisa membuat kestabilan hati yang kuat sehingga para dajjal sulit menguasai negeri. Bukan hanya logika saja, melainkan juga panjatan doa ke Tuhan juga bisa mempengaruhi ketetapan hati menjadi semakin kuat. Para dajjal bisa dibasmi melalui logika sehat, kekuatan hati yang kuat dan keteguhan prinsip. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  12. Dita Aldila Krisma
    18709251012
    PPs Pendidikan Matematika A 2018

    Pendidikan matematika di sekolah pun dapat dimasukkan pada jejaring sistemik. Hal ini karena pada matematika terdapat input, proses, dan output. Input meliputi segala seauatu yang dibutuhkan untuk mendukung proses. Inputnya yakni sumber daya manusia dan peralatan. Sedangkan proses meliputi konstruksi pengetahuan dimana matematika pada prosesnya memperkenalkan fakta, konsep, prinsip, dan pemecahan masalah. Untuk outputnya mencakup kinerja. Output yang berkualitas tercermin dari pencapaian siswanya.

    ReplyDelete
  13. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Jejaring sistemik merupakan kumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk tujuan tertentu. Jejaring ini dapat diartikan sebagai hubungan dari segala yang ada dan yang mungkin ada. Dalam melakukan segala kegiatan, kinerja, dan produksi sangat diperlukan jejaring sistemik, bahkan akan lebih baik lagi bila mampu membangun jejaring sistemik. Sesuai dengan yang diungkapkan dalam elegi ini, setinggi-tinggi derajat orang mencari ilmu adalah jika mencari ilmu dan mengamalkan ilmu dalam jejaring sistemik. Namun, kenyataannya, dalam kehidupan kita kebayakan orang mencari ilmu hanya untuk kepentingan pribadi sehingga lebih sering menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan seharusnya. terimakasih

    ReplyDelete
  14. Wilis Putri Hapsari
    19701251018
    S2 PEP A 2019

    Aspek-aspek sosial yang dibangun atas dasar kebaikan dapat menjadi bala tentara penolong ketika dibutuhkan. Diibaratkan oleh transenden dunia selatan yang memiliki permasalahan karena minimnya jejaring sistemik, maka apabila transenden dunia selatan tersebut seakan-akan diserang oleh musuh maka akan minim pula pembelanya. Semoga kita termasuk manusia yang memiliki banyak teman.

    ReplyDelete