The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Mar 7, 2011
Elegi Menggapai Pergaulan Dunia
Oleh Marsigit
Pengada Maya:
Wahai Panglima Mengada, silahkan..silahkan. Aku sama sekali tidak bermaksud mengusikmu. Aku hanya berusaha memenuhi kodratku, bahwa tetap bicara itu emang salah satu kodratku, demikian juga tentunya berlaku pada dirimu. Tetapi bahwa berdiam diri itu juga sifatku dan juga sifatmu. Aku memaklumi semua yang telah terjadi. Aku juga berusaha memahami keadaanmu. Maka terserah pula kepada dirimu. Tetapi jika engkau membutuhkan diriku, paling tidak untuk sekedar menjatuhkan atau menimpakan sedikit atau satu saja sifatku, maka sebagai Sang Pengada Maya, aku akan selalu iklhas untuk itu.
Panglima Mengada Formal:
Heer...her...her...
Pengada Maya:
O.ooo..ternyata engkau Panglima Mengada sedang tidur. Wah terlihat sangat pulas tidurmu. Semoga dengan istirahatmu itu nantinya engkau akan memperoleh tenagamu kembali dan mampu melanjutkan perjuanganmu. Amin.
Mengada Mandireng:
Wahai Pengada Maya. Aku lihat engkau komat-kamit sendirian. Sedang bicara apa dan berbicara dengan siapa engkau?
Pengada Maya:
Oh Mengada Mandireng, rupanya engkau sudah mempunyai waktu untuk bicara denganku. Alhamdulillah bahwa keadaanku baik-baik saja. Bagaimana keadaanmu?
Mengada Mandireng:
Keadaanku baik-baik saja. Satu hal yang agak kurang baik.
Pengada Maya:
Apa yang kurang baik, bolehkah aku mengetahuinya?
Mengada Mandireng:
Ah..bukankah engkau itu mempunyai kemampuan mengetahui hal-hal di sebalik hal-hal, hal-hal sebelum hal-hal, dan hal-hal sesudah hal-hal?
Pengada Maya:
Segala sesuatu, walaupun sekecil apapun selalu mengikuti hukum-hukumnya. Manusia memang diwajibkan selalu berikhtiar. Maka nilai diri manusia itu bukanlah semata-mata berada di mana, tetapi juga bagaimana mengadanya dan apa saja pengada-pengadanya. Padahal engkau tahu bahwa yang demikian itu tidaklah bersifat tetap berada pada suatu ruang dan waktu tertentu. Suatu kodrat yang sekaligus rakhmat bagimu bahwa ruang dan waktu itu selalu mengikuti dan menuntun dirimu, walaupun kesadaranmu tidak berhenti di ruang dan waktu. Maka tentulah bahwa dikarenakan sifat kesadaranku yang tidak terikat oleh ruang dan waktu itulah maka aku harus bertanya kepada dirimu.
Mengada Mandireng:
Baiklah Pengada Maya. Begini saja. Bolehkah aku mengajukan pertanyaanmu. Aku perlu bertanya kepada dirimu untuk menguji keadaanku. Menurutmu, apakah yang salah dari keadaanku sekarang ini?
Pengada Maya:
Oo..bagus..bagus.. Walaupun kelihatannya engkau sekedar membalik saja pertanyaanku itu, tetapi hal demikian telah memenuhi syaratku dan syaratmu untuk melakukan sintesis. Ketahuilah bahwa jika dirimu itu adalah tesis maka bukan dirimu bisa engkau pikirkan sebagai anti-tesis. Jika diriku itu tesis, maka bukan diriku juga dapat aku pikirkan sebagai anti-tesis. Jadi engkau atau diriku bisa saling menjadi tesis atau anti-tesis satu dengan yang lainnya. Adalah keadaan yang baik yang sedang menimpa dirimu karena dirimu sedang berkenan melakukan komunikasi dengan saya, dan dengan demikian itu berarti engkau sedang menginginkan berusaha melihat dirimu sendiri. Sebagai seorang Mengada Mandireng tentu engkau telah memahami itu semua. Tetapi ternyata engkau telah iklhas menunjukkan bahwa setinggi-tinggi derajat dan dimensimu engkau masih saja dihadapkan dengan berbagai masalah hidup. Aku juga sedang menyaksikan bahwa permasalahnmu itu bukanlah sekedar masalah pribadimu. Engkau sang Mengada Mandireng mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat mulia. Segala perasaan dan pikiranmu sekecil apapun dapat menentukan nasib dari berjuta-juta manusia. Itulah memang bahwa dirimu telah terpilih untuk mengemban tugas dan amanah yang maha berat itu. Di samping sebagai anugerah maka hal yang demikian juga sebagai ujian bagi dirimu. Maka selalu bertanya kepada diriku itu adalah salah satu sifatmu yang selalu mengikutimu.
Mengada Mandireng:
Aku terkadang lupa dengan keadaan diriku sendiri. Maka kehadiranmu itu ternyata telah mengingatkan sifat-sifatku dan tugas-tugasku. Terimakasih wahai Pengada Maya, bahwa engkau masih berkenan menghampiri diriku. Setidaknya kehadiranmu itu telah membantuku melakukan kegiatan menterjemahkan dan diterjemahkan.
Pengada Maya:
Bagus..bagus..aku menyadari dan sangat memaklumi keadaanmu. Namun begini. Perihal pertanyaanmu tentang apa yang salah pada dirimu, aku akan memulainya dengan mengetengahkan sifat-sifat berpikir koherensi. Ketahuilah bahwa seperti halnya diriku, maka dirimu dan diriku mempunyai sifat merentang pada struktur dimensi yang lengkap. Adapun struktur dimensi itu tersusun oleh banyak aspek-aspeknya meliputi merentang antara phenomena dan noumena, merentang antara material, formal, normatif dan spiritual, merentang antara pengalaman dan pemahaman, merentang antara sensai dan logika, merentang antara ruang dan waktu, merentang antara intuisi dan pengertian, merentang antara sintetik dan analitik, merentang antara a posteriori dan a priori, merentang antara prinsip dan aksioma, merentang antara kesadaran dan keputusan, merentang antara kejamakan dan ketunggalan, merentang antara subyek dan obyek, merentang antara subyek dan predikat, merentang antara kontingensi dan transendensi, merentang antara kosong dan isi, merentang antara parsial dan holistik, merentang antara spesifik dan universal, merentang antara subyektif dan obyektif, merentang antara dunia dan akhirat, merentang antara negasi dan afirmasi, merentang dalam derajat persepsi, merentang dalam representasi, merentang dalam kuantitas, merentang dalam kualitas, merentang dalam kategori, merentang dalam relasi, merentang dalam pilihan, merentang dalam prinsip, merentang dalam imaginasi, merentang dalam makna, merentang dalam keputusan, merentang dalam kognisi, merentang dalam etik dan estetika, merentang dalam kebenaran, merentang dalam koherensi, merentang dalam korespondensi, merentang dalam metafisik, merentang dalam transendensi, tetapi anehnya aku dan engkau juga merentang dalam kesalahan, merentang dalam ambivalensi, merentang dalam paradoks, merentang dalam anekdot, merentang dalam antinomi, merentang dalam paralogicisma, dan anehnya lagi aku dan engkau itu ternyata juga merentang dalam pertentangan.
Mengada Mandireng:
Indah dan nikmat mendengar uraianmu. Seakan aku tidak mau engkau berhenti menguraikannya.
Pengada Maya:
Masih ada lagi..ternyata aku dan engkau juga merentang antara Mandireng dan Maya. Juga merentang antara Pengada Maya dan Mengada Mandireng. Itulah aku ingin menyadarkan kembali pemahamanmu bahwa terdapat jarak antara dirimu dan diriku. Dikarenakan antara diriku dan dirimu terdapat jarak maka itu membuktikan bahwa diriku itu bukanlah dirimu dan dirimu bukanlah diriku. Dalam filsafat itulah rentangan kontradiktif antara dirimu dan diriku. Bahwa dirimu bukan diriku itu adalah hukum kontradiktif adanya dalam filsafat. Dan diriku yang bukan juga dirimu itulah hukum kontradiktif juga. Maka sebenar-benar hidupmu dan hidupku adalah dikarenakan kita mempunyai sifat kontradiktif.
Mengada Mandireng:
Wah..yang ini aku masih agak bingung?
Pengada Maya:
Bukankah engkau semula telah mengajukan pertanyaan tentang apa yang salah pada dirimu? Engkau bisa bertanya itu karena diriku itu bukan dirimu. Mengingat sifat-sifatmu, kedudukanmu dan juga tugas-tugas serta dimensimu, maka jawaban dari pertanyaanmu itu ada dalam rentangan yang telah aku jelaskan di atas.
Mengada Mandireng:
Belehkah aku mengetahui esensi dari persoalan yang sedang aku hadapi?
Pengada Maya:
Esensi yang sedang engkau hadapi salah satunya terletak di antara rentangan parsial dan holistik. Adalah wajar jika engkau mempunyai persoalan demikian, karena aku masih bisa menunjuk dirimu. Artinya selama aku masih bisa menunjuk dirimu maka engkau terkena sifat-sifatnya dirimu yang individu, dirimu yang parsial dan dirimu yang sebagian. Dengan demikian maka holostik itu berada di luar dirimu. Karena holistik atau komprehensif berada di luar dirimu, maka sebagaimana lazimnya sifat manusia, engkau mempunyai keterbatasan untuk memahami semua holistik. Padahal engkat mengetahui bahwa holistik itu tidak berada di mana-mana. Semua yang ada dan yang mungkin ada, mereka itu mempunyai sifat-sifatnya yang holistik baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Itulah salah satu dari sekian pokok persoalan yang sedang engkau hadapi.
Mengada Mandireng:
Aku kok agak kurang jelas?
Pengada Maya:
Wahai Mengada Mandireng, aku memahami betul visi, misi dan tujuan dari program-programmu itu. Semuanya baik tanpa kecuali. Tetapi persoalanyang lebih mendasar adalah bahwa ternyata persoalan dirimu, institusimu, lembagamu, departemenmu bahkan negaramu itu ternyata merentang antara ruang dan waktu. Setelah saya teliti ternyata juga bahwa persoalan mendasar tersebut juga merentang dalam ruang dan merentang dalam waktu.
Mengada Mandireng:
Wahaha..ternyata hanya seperti itu pokok persoalannya. Bukankah itu hanya masalah sepele saja. Itu kan hanya masalah ruang dan waktu?
Pengada Maya:
Begitu engkau selesai bicara, maka aku menemukan bahwa persoalanmu sekarang ternyata telah bertambah.
Mengada Mandireng:
Lho bertambah bagaimana? Bukankah aku sejak tadi ingin berkonsultasi denganmu itu untuk mengurangi permasalahan diriku?
Pengada Maya:
Persoalanmu bertambah dikarenakan engkau juga ternyata telah menganggap remeh masalah ruang dan waktu. Jadi aku telah menemukan bahwa dirimu, anggotamu, lembagamu, institusimu, rakyatmu, bangsamu ternyata sedang di landa keadaan tidak atau kurang menyadari ruang dan waktu.
Mengada Mandireng:
Apa ruginya?
Pengada Maya:
Ruginya fatal. Baik dunia maupun akhiratnya fatal.
Mengada Mandireng:
Lho engkau malah menyumpah. Bukannya memberi solusi malah menyumpah. Apanya yang fatal kalau hanya tidak sadar ruang dan waktu?
Pengada Maya:
Wahai Mandireng. Ini adalah tanggung jawabmu. Bukankah engkau mengetahui bahwa Sang Normatif Agung telah melarang aktivitasmu menyelenggarakan Ujian Nasional Pendidikan? Camkan itu?
Mengada Mandireng:
Oh..ampunilah Pengada Maya. Teruskan uraianmu itu?
Pengada Maya:
Ketahuilah Mengada Mandireng, sejak jaman dulu kala nenek moyangmu itu telah sangat peduli terhadap kesadaran akan ruang dan waktu. Berbagai cara ditempuh untuk menggapai kesadaran ruang dan waktu. Jikalau engkau belah bumi ini menjadi dua, maka engkau dapat menemukan bahwa yang separoh adalah sadar ruang dan waktu dan yang separoh lagi adalah tidak sadar ruang dan waktu. Contohnya, ruwatan adalah acara ritual tradisional jawa untuk menyembuhkan orang-orang agar menyadari ruang dan waktu. Jika engkau belum juga menyadari ruang dan waktu maka ditengarai engkau masih dalam kekuasaan ruang dan waktu jahat yaitu anak cucu dan pengikut Bathara Kala, demikianlah ceritanya dalam perwayangan.
Mengada Mandireng:
Apa relevansinya kesadaran ruang dan waktu dengan Ujian Nasional?
Pengada Maya:
Ruangnya Ujian Nasional adalah seluruh tumpah darah Indonesia. Tumpah darah yang satu itulah Indonesia. Satu dalam banyak dan banyak dalam satu. Jika engkau tidak menyadari itu maka engkau belum menyadari ruangnya Ujian Nasional. Banyak dalam ruang mempunyai arti Aceh, Bangka, Serang, Jateng, Sultra, Maluku, Irjabar, ...dst tak boleh terlewatkan satupun. Tetapi yang baru aku sebut adalah hanya sebagian dari ruangnya. Sedangkan ruang yang lainnya adalah Deli, Padang, Jambi, Jakarta, Yogyakarta, Kediri, Bali, Lombok, Kendari, Ambon, Manokwari...dst, tak boleh terlewatkan satupun. Tetapi yang baru aku sebut adalah hanya sebagian dari ruangnya. Sedangkan ruang yang lain adalah SMP 17 N Jakarta, SMP N5 Yogyakarta, SMP Muhammadiyah, SMP Kanisius, ...dst tak boleh terlewatkan satupun. Tetapi yang baru aku sebut adalah hanya sebagian dari ruangnya. Sedangkan ruang yang lainnya adalah Tono, Tini, Tanu, Tantri, Tintri, Tentrem, Taruna...dst tak boleh terlewatkan satupun di Indonesia sebagai siswa SD, SMP atau SMA.
Mengada Mandireng:
Tidak usah engkau uraikan au telah menyadarinya itu.
Pengada Maya:
Lalu apa masalahmu, sehingga engkau bertanya kepadaku perihal persoalanmu?
Mengada Mandireng:
Kenapa sampai bisa Normatif Agung melarangku menyelenggarakan Ujian Nasional Pendidikan? Itu saja pokok persoalannya.
Pengada Maya:
Sebetulnya engkau telah mengetahui jawabanmu sendiri. Silahkan baca Elegi Pemberontakan Para Normatif.
Mengada Mandireng:
Aku ingin mengajukan PK.
Pengada Maya:
Sah..sah saja. Tetapi terlepas dari engkau akan mengajukan PK atu tidak, bukankah engkau dapat mengambil ruang dan waktunya untuk melihat kembali apa yang sesungguhnya terjadi dan apa yang seharusnya terjadi?
Mengada Mandireng:
Begini Pengada Maya. Bukankah engkau mengetahui bahwa salah satu tujuan UN adalah agar Bangsa Indonesia itu mampu bergaul dengan masyarakat internasional. Ketahuilah bahwa pergaulan dunia itu sangat ketat, sangat kompetitif dan menggunakan teknologi tinggi. Barang siapa tidak menguasai teknologi maka mereka akan tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Kita tidak ingin hanya sebagai obyak dari bangsa lain. Kita harus juga menjadi subyek. Maka satu-satunya cara adalah kita harus memenuhi syarat-syarat pergaulan dunia. Ketahuilah bahwa salah satu syarat itu adalah adanya standar internasional. Maka jika kita belum bisa mencapai standar internasional, maka kita tidak akan bisa bergaul dengan mereka. Bahkan sekarang saya telah mendorong agar sekolah-sekolah dan juga perguruan tinggi berlomba-lomba mampu meraih standar internasional dan rangking dunia. Aku telah menyediakan dana cukup banyak untuk itu. Maka sungguh ironis apa yang telah dilakukan oleh Normatif Agung. Aku tidak habis mengerti mengapa Normatif Agung sampai bisa bertindak yang begitu bodhohnya. Bukahkan dia menyadari akibat-akibatnya. Ini program yang sudah dirancang berpuluh-puluh tahun. Semuanya mempunyai landasan hukumnya. Bahkan aspek implementasi peningkatan standar pendidikan juga sudah berdasar undang-undang dan sudah menjadi permendiknas. Maka larangan yang dibuat oleh Normatif Agung itu sungguh tidak dapat diterima. Maka saya tetap akan mengajukan PK.
Pengada Maya:
Wahai Mengada Mandireng. Apakah yang engkau pikirkan atau yang engkau maksud dengan Sekolah Internasional, SBI, RSBI, WCU ..dsb?
Mengada Mandireng:
Segala macam SBI, RSBI dan WCU adalah kegiatan internasionalisasi tanpa kehilangan jati diri bangsa.
Panglima Mengada Formal:
Wahai Pengada Maya dan Mengada Mandireng, bolehkah aku ikut berdiskusi denganmu?
Pengada Maya dan Mengada Mandireng:
Oh..rupanya engkau sudah terbangun dari tidurmu. Silahkan
Panglima Mengada Formal:
Sebetulnya aku tadi hanya setengah tidur saja. Aku mendengar semua pembicaraanmu. Tetapi aku tidak tahan untuk tidak bangun begitu Pengada Maya bertanya perihal SBI dan WCU. Menurutku WCU adalah ranking dunia. Sebuah universitas disebut sebagai bertaraf internasional jika telah memperoleh rangking dunia. Jika belum maka nonsense lah dia. Menurutku tiadalah WCU itu jikalau tidak ada rangking dunia. Ketahuilah bahwa di Indonesia ini hanya baru 4 (empat) universitas yang memperoleh rangking dunia, yaitu Agemo, Utibe, Apabe dan Uinge. Maka jika engkau semua ingin bicara tentang WCU maka bicaralah dengan mereka. Mereka itulah referensinya WCU di Indonesia. Jikalau engkau tidak mengacu kepada mereka maka sia-sialah usahamu itu. Maka aku mengajukan permohonan kepada Mengada Mandireng agar dalam mengembangkan seluruh sistem pendidikan yang ada dan WCU harus mengacu kepada ke 4 universitas tersebut.
Pengada Maya:
Wahai Panglima Mengada, aku akan menguji tesis-tesismu itu. Bagaimana dengan universitas yang kecil yang bahkan rangking 10.000 dunia saja tidak tercatat. Bagaimana dengan berbagai karakter universitas yang berbeda. Bagaimana dengan local genious yang ada. Bagaimana dengan potensi yang ada. Bagaimana dengan potensi lokal apakah bisa dipromosikan menjadi bertaraf internasional. Apakah internasional standar itu untuk keseluruhan aspek universitas atau untuk sebagian saja.
Panglima Mengada Formal:
Mereka semuanya harus mengadakan benchmarking kepada ke empat universitas yang telah memperoleh ranking dunia.
Mengada Mandireng:
Aku telah menggariskan bahwa kegiatan internasionalisasi itu harus tidak boleh meninggalkan budaya lokal.
Perwira Mengada Normatif:
Maaf tuan-tuan perkenankanlah aku bicara. Aku terlahir dari genus lokal. Aku tidak terlalu peduli dengan gelar dan julukanku. Jika engkau memanggilku sebagai Perwira Mengada Normatif, maka aku hanya mengamini saja. Tetapi banyak orang yang menyebut tugas dan fungsiku cukup bisa mewakili normatif lokal. Sebetulnya aku sangat risau dengan klaim sepihak tentang WCU. Jika WCU didefinisikan sebagai rangking dunia maka habislah sudah riwayat dan komunitas saya. Potensi dan lokal genius kami tidaklah mungkin dibandingkan dengan empat perguruan tinggi yang lain. Diberi tambahan waktu 50 tahun atau bahkan 100 tahun saja, belum tentu lokal genius bisa mencapai rangking dunia. Malah pikiranku berkata bahwa jika cara berpikirnya seperti yang telah diuraikan oleh Panglima Mengada maka sampai akhir jamanpun lokal geniousku tidak akan memperoleh rangking dunia. Tetapi dikarenakan kecenderungan atau arus deras yang telah engkau ciptakan dalam kebijakan-kebijakanmu maka tiadalah diantara lokal geniousmu itu tidak terpengaruh untuk ikut memimpikan mendapatkan rangking dunia. Semua diantara sekolah dan lembaga lokal genious ikut berlomba-loma untuk memperoleh rangking dunia. Ada yang secara mandiri, ada yang berkelompok ada juga yang dikoordinasikan oleh lembaga-lembaga di bawah kuasamu. Tetapi ketahuilah bahwa di sana-sini telah mulai banyak berjatuhan korban. Beberapa diantara mereka, karena sangat bernafsunya, make mereka tidak segan-segan menghabiskan dana dan dayanya. Maka yang terjadi adalah keadaan kotraproduktif di mana ibarat wadah dan isinya, ketika wadah mulai bergoyang maka isinya mulai jumpalitan. Padahal aku melihat semakain hari hal demikian semakin banyak terjadi. Lebih dari itu aku mulai melihat adanya aliran dana dan daya yang luar biasa menuju pusat gurita rangking internasional yang berpusat di London, Tokyo , Singapura dll. Maka dengan ini perkenankanlah aku memohon kepada Mengada Mandireng, atas kuasamu semoga engkau berlaku bijak dan mampu melihat ini semuanya.
Mengada Mandireng:
Lalu bagaimana sikapmu dan apa programmu.
Perwira Mengada Normatif:
Aku berusaha mengingat-ingat titahmu, bahwa setiap kegiatan internasionalisasi itu janganlah sampai kehilangan jati dirinya. Jika hal demikian dilanggar maka taruhannya adalah “leher”. Aku sangat setuju. Tetapi persetujuanku itu bukan setuju buta. Sebelum engkau menyampaikan hal yang demikian, aku sudah juga mempunyai sikap. Maka seperti juga pesan leluhurku bahwa aku dan anak buahku perlu bersikap realistis. Artinya, aku tidak menutup buta tentang apa yang menjadi kecenderungan umum. Tetapi aku masih harus tetap berpegang pada hati nurani kami. Artinya, akupun berusaha memikirkan dan mengembangkan program WCU tetapi dengan tetap mengedepankan nilai-nilai dan budaya serta potensi loka. Artinya, sebetulnya aku kurang sreg dengan istilah “internasionalisasi”. Bagi diriku istilah itu seakan segalanya tanpa ada yang tersisa menjadi internasional. Maka kami mengembangkan konsep dan program jangka panjang bahwa untuk meraih rangking internasional itu kita harus memulainya sebagai suatu rintisan. Maka kami lebih sreg dengan istilah menuju internasional standar. Contoh dari apa yang digagas oleh anggota kami adalah bahwa program kami itu bersifat “on the move toward wolrd class university”.
Mengada Mandireng:
Aku setuju sekali dengan apa yang engkau pikirkan dan kembangkan. Bahkan aku ingin menggarisbawahi bahwa dirimu semua hendaknya selalu meningkatkan diri agar dirimu dapat menuju taraf internasional tanpa kehilangan jati dirimu. Taraf atau standar internasional hendaknya diartikan jangan semata-mata rangking tetapi sebagai suatu usaha agar mampu berkomunikasi pada taraf internasional. Taraf internasional Tarian tradisional Jawa itu bukan terletak bagaimana mengubah gerakan tangan seperti standar internasional, tetapi kerangka atau wadahnya sehingga Tarian Tradisional Jawa itu mampu dinikmati oleh segenap bangsa di dunia. Itulah potensimu. Maka untuk menuju kelas internasional atau WCU, kembangkanlah skema atau kerangka sehingga komunitas internasional mampu juga menghargai budaya lokal, sebaliknya juga engkau mampu mengambil yang positif dari kehidupan global. Bahasa Inggris tentu penting, tetapi Bahasa Jawa adalah nilai lokal yang harus dilestarikan. Maka anda dapat menggunakan Bahasa Inggrismu untuk bergaul dengan pakar internasional dalam rangka melestarikan dan mempromosikan Bahasa Jawa. Sehingga aku memikirkan bahwa sebenar-benar kelas internasional itu adalah sikap dan kerangka berpikirmu. Jika engkau mulai mengembangkan sikap profesionalisme dan mengimplementasikannya dalam aktivitasmu sehari-hari sebagaimana juga dilakukan oleh komunitas internasional maka rangking internasional akan datang dengan sendirinya.
Pengada Maya:
Wahai Mengada Mandireng, Panglima Mengada Formal, dan Perwira Mengada Normatif betapapun berat tugas dantanggung jawabmu, jika engkau masih mampu berkomunikasi maka Tuhan YME tidak akan tertidur mencatat segala amal perbuatanmu. Itulah fakta dan pikiran-pikiranmu. Ketahuilah bahwa sebagian dari hal tersebut semua adalah ketetapan-ketetapan Tuhan sedangkan sebagaian yang lain adalah ikhtiarmu. Tiadalah Tuhan mengubah segala nasibmu jika engkau sendiri tidak berusaha mengubahnya. Maka aku menyaksikan sebenar-benar yang terjadi adalah bahwa Tuhan sedang mengujimu. Setiap orang akan diuji sesuai dengan dimensinya masing-masing. Amiin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Dalam elegi ini saya bisa belajar dan menyimpulkan bahwa dalam masalah dan ujian apapun, atau manusia sedang ada masalah atau tidak, kita sebagai makhluk ciptaanNYA harus selalu berikhitiar, meminta dan mendekatkan diri. Karena apa yang dilakukan manusia di dunia ini semuanya hanyalah semata-mata karena Allah dan kita ada di dunia ini juga karena Allah maka sedang itu kita diwajibkan untuk selalu berikhitiar.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Proses menuju internasional merupakan cita-cita bangsa. Karena apabila Indonesia sudah mencapai prestasi di dunia internasional maka Indonesia akan menjadi negara yang dipertimbangkan. Tetapi yang terjadi di Indonesia khususnya pendidikan ada yang salah. Orientasi pendidikan hanya pada hasil. UN memang benar menjadi standar pendidikan di Indonesia. Tetapi kebijakan itu malah mengabaikan proses pendidikan yang sebenarnya. Orientasi pada proses justru diabaikan. Padahal pendidikan itu sendiri adalah proses perubahan seseorang dari yang tahu menjadi tidak tahu. Kebijakan yang diambil pemerintah kadang tidak tepat karena tidak melihat hasil-hasil penelitian di lapangan itu seperti apa. Itu lah akibat dari orientasi hanya pada hasil saja.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Untuk mencapai kelas internasional tidak datang dengan sendirinya. Diperlukan usaha dan doa untuk kesana. Mencapai kelas internasional berarti budaya kita bawakan di ajang internasional dan disesuaikan dengan selera internasional sehingga dapat diterima oleh masyarakat internasional tanpa menghilangkan budaya asli. Memang bukan hal yang mudah, namun dapat dilakukan.
Terima kasih
Dita Aldila Krisma
Delete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Menjadi kelas yang berstandar internasional pun tak semudah membalikkan tangan. Siswa dan guru pun setidaknya harus memiliki international mindedness. Ada kurikulum yang memetakan learning goals berkaitan dengan international mindedness. Learning goals tersebut misalnya know about the similarities and the differences between the lives of people in different countries, be able to explain how the lives of people in one country or group are affected by the activities of other countries or groups, be able to identify ways in which people work together for mutual benefit, be able to show consideration for others when making choices and decisions both in and outside of the school community.
Elegi Menggapai Pergaulan Dunia
ReplyDeleteFany Isti Bigo
18709251020
PPs UNY PM A 2018
Menuju internasionalisasi salah satunya lewat pergaulan dunia. Ini sangat penting agar bangsa kita tidak tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lain. Akan tetapi kita harus tetap menjaga jati diri kita, menjaga ideologi bangsa kita. kita dapat mengambil hal-hal positif yang dapat meningkatkan kemajuan bangsa dan menyaring nilai-nilai yang negatif yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Untuk diterima "dipergaulan dunia" kita tidak harus mengikuti apapun kata kata mereka. kita masih punya ciri khas, yang harus dipertahankan sebagai jati diri bangsa.banyak yang berlomba-lomba ingin RSBI,RSI,tapi jangan lupakan dari mana kita, kita jangan sampai kehilangan ciri khas sebagai bangsa indonesia..yang terpenting adalah jaga dan dan lestarikan budaya kita agar dapat bersanding dengan budaya-budaya lain di dunia.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dalam persaingan internasional memang perlu banyak hal yang harus disiapkan. Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa-bangsa di dunia ini saling berlomba menjadi yang terbaik dari segala aspek. Dan untuk menjadi yang terbaik tentulah tidak mudah karena diperlukan perjuangan yang tangguh agar berhasil menakhlukan persaingan internasional. Semuanya harus dipersiapkan baik-baik bahkan harus dimulai dari rintisannya. Namun satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa meskipun sibuk mempersiapkan diri dalam persaingan internasional kita tidak boleh lupa apalagi sampai kehilangan jati diri.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
DeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Seperti halnya pernyataan yang saya kutip dari teman saya Herlingga bahwa "Dalam persaingan internasional memang perlu banyak hal yang harus disiapkan. Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa-bangsa di dunia ini saling berlomba menjadi yang terbaik dari segala aspek. Dan untuk menjadi yang terbaik tentulah tidak mudah karena diperlukan perjuangan yang tangguh agar berhasil menakhlukan persaingan internasional", tentu masihh berhubungan dengan konteks pergaulan, akan tetapi lebih luas lagi jika batasan definisinya dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu, mengingat bahwa sekarang sudah memasuki era 4.0 dan sebentar lagi beralih era maka sebagai warga nergara yang baik tentu harus memiliki semangat juang yang tinggi, juga jiwa kompentensi bukan hanya di lingkup daalam negeri tetapi juga di luar Indonesia namun tetap menjunjung tinggi objektivitias dan loyalitas, serta tanpa melupakan hakikat diri kita sebagai makhluk ciptaan Allah.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Memang kita selalu condong pada dunia luar, tolak ukurnya luar negeri. Kita sering tidak berani tampil percaya diri untuk membentuk sistem pembelajaran yang sesuai dengan ciri khas budaya bangsa. Takut bangsa ini tertinggal dan tidak maju serta kalah bersaing. Padahal banyak sekali orang dari bangsa ini yang cerdas yang bisa berguna untuk bangsa. Namun kenyataannya mereka tidak dihargai juga dinegerinya sendiri dan sulit mendapat tempat untuk berkontribusi di negeri ini. Berani tampil beda dan percaya diri dengan ciri khas budaya bangsa dan kearifan lokal akan menjadikan kita menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam dunia Internasional termasuk khususnya Universitasnya.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
DeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
untuk Menjawab dilegmatis negara kita, yakni Indonesia bahwa sekarang masih berstatus negara berkembang meskipun telah banyak menuai prestasi manca negara, akan tetapi masih saja seperti dulu, orang-orang yang berdomisili di dalamnya, bahkan parlemen tertinggi yang sekarang menjabat masih saja melakukan penyimpangan. Sehingga mengutip pernyataan teman saya yoga bahwa "Kita sering tidak berani tampil percaya diri untuk membentuk sistem pembelajaran yang sesuai dengan ciri khas budaya bangsa. Takut bangsa ini tertinggal dan tidak maju serta kalah bersaing. Padahal banyak sekali orang dari bangsa ini yang cerdas yang bisa berguna untuk bangsa. Namun kenyataannya mereka tidak dihargai juga dinegerinya sendiri dan sulit mendapat tempat untuk berkontribusi di negeri ini. Berani tampil beda dan percaya diri dengan ciri khas budaya bangsa dan kearifan lokal akan menjadikan kita menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam dunia Internasional termasuk khususnya Universitasnya". tentu sebagai calon pendidik akan sepaham dengan hal tersebut karena tolak ukur dari sebuah kesuksesan, salah satunya adalah percaya diri.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Elegi menggapai pergaulan dunia mengingatkan kita bahwa dalam mengikuti perkembangan jaman kita harus sesuai dengan ruang dan waktu. Segala sesuatu itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, sisi positif dan negatif, begitu pula dalam perkembangan jaman. Arti dari dalam mengikuti perkembangan jaman kita harus sesuai dengan ruang dan waktu adalah kita dapat selektif dalam mengikuti perkembangan jaman, kita dapat mengambil sisi positifnya dan membuang sisi negatifnya.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
DeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Memang benar jika dikatakan bahwa "Arti dari dalam mengikuti perkembangan jaman kita harus sesuai dengan ruang dan waktu adalah kita dapat selektif dalam mengikuti perkembangan jaman, kita dapat mengambil sisi positifnya dan membuang sisi negatifnya." Sebab dewasanya seorang intelektual adalah dengan berpikir sebelum bertindak terlebih dalam mengambil keputusan.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Menjadi negara yang bisa berkontribusi di kancah Internasional memang suatu keharusan namun bangsa ini harus tetap berorientasi dengan potensi kearifan lokal yang dimilki bangsa kita sendiri. Jadi untuk bisa berktribusi kedalam pergaulan dunia, hal utama yang harus dilakukan bangsa ini bukan ikut-ikutan menyamakan diri sesuai dengan apa yang dianut negara lain melainkan dengan cara meningkatkan/memajukan potensi sumber daya bangsa ini, mempertahankan jati diri sosial, budaya bangsa kita ini, karena inilah yang menjadi daya tarik negara lain mau datang ke Indonesia mempelajari segala keunikan dan keindahan bangsa kita ini.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait topik bahasan mengenai Elegi Menggapai Pergaulan Dunia bahwa sepenggal narasi dari artikel ini membahas tentang "Segala sesuatu, walaupun sekecil apapun selalu mengikuti hukum-hukumnya. Manusia memang diwajibkan selalu berikhtiar. Maka nilai diri manusia itu bukanlah semata-mata berada di mana, tetapi juga bagaimana mengadanya dan apa saja pengada-pengadanya. Padahal engkau tahu bahwa yang demikian itu tidaklah bersifat tetap berada pada suatu ruang dan waktu tertentu. Suatu kodrat yang sekaligus rakhmat bagimu bahwa ruang dan waktu itu selalu mengikuti dan menuntun dirimu, walaupun kesadaranmu tidak berhenti di ruang dan waktu. Maka tentulah bahwa dikarenakan sifat kesadaranku yang tidak terikat oleh ruang dan waktu itulah maka aku harus bertanya kepada dirimu", sehingga tak ayal bagi hal layak umum mengenai pergaulan yang termasuk proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok akan tetapi tidak bersifat abadi.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Manusia memang diwajibkan untuk selalu ikhtiar. Ikhtiar dalam menggapai sesuatu harus kita laksanakan untuk terus berubah kearah yang lebih baik dari ruang dan waktu yang berbeda. Begitupun untuk dapat mencapai suatu standar internasional yang mampu bersaing dengan negara-negara yang lainnya perlu dilakukan usaha yang lebih keras. Namun, usaha yang harus dilakukan untuk menggapai standar internasional bukan hal yang mudah dan begitu saja terwujud. Perlu dimulai dengan mengembangkan sikap profesionalisme dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Indonesia senantiasa berusaha menggapai pergaulan dunia melalui keikutsertaan dalam berbagai event internasional. Bahkan saat ini Indonesia sudah mampu bersaing di kancah internasional dalam berbagai bidang. Hal tersebut tentunya sejalan dengan visi dan misi Indonesia. Namun semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang meniupnya. Begitu juga dengan Indonesia. Semakin besar godaan-godaan yang datang kepada bangsa Indonesia. Budaya Barat yang menawarkan segala sesuatu secara menggiurkan terkadang membuat bangsa ini lupa akan jati dirinya. Tentunya hal tersebut akan berdampak pada pengikisan nasionalisme bangsa ini. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia hendaknya kita senantiasa mampu mengikuti perkembangan zaman yang ada tanpa meninggalkan karakter bangsa ini.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Memiliki prestasi dan dipandang ditingkat Internasional adalah salah satu tujuan yang coba untuk dirintis oleh bangsa Indonesia. tentu, ketika tujuannya adalah mulia, maka tidak menjadi masalah. Tetapi ketika tujuan mulia tersebut tidak mempertimbangkan proses dan beberapa latarbelakang lainnya seperti kesiapan siswa, guru dan bahkan pemerintah sendiri maka tujuan mulia tersebut dapat menyimpang dan menghasilkan hal negatif seperti lupa akan esensi yang sudah sejak awal dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Terdapat kalimat yang menarik pada elegi siatas tentang "Tiadalah Tuhan mengubah segala nasibmu jika engkau sendiri tidak berusaha mengubahnya". Melalui kalimat tersebut dapat kita petik hikmahnya jika setiap umat manusia harus senantiasa berusaha untuk mengubah takdirnya menjadi takdir yang lebih baik lagi. Untuk menggapai pergaulan yang baik, tentunya harus dilalui dengan proses yang baik. Cobaan pasti akan selalu datang untuk menguji manusia pada setiap dimensinya. Jika mampu melalui segala cobaan, maka dimensi spiritualnya akan lebih tinggi lagi dan bisa merasakan kedekatannya dengan Allah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Go Internasional dapat diartikan bergaul dengan dunia. Sebelum mengenal dunia tentunya masing-masing negara mempunyai nilai lokal tradisionalnya masing-masing. Lantas, apakah untuk bergaul dengan dunia artinya kita harus bertingkah seperti dunia lain selain dunia kita? Jawabannya tentunya tidak. Untuk bergaul dengan dunia internasional tentunya kita harus memiliki standar yang sama dan UN dianggap sebagai usaha untuk mencapai standar internasional tersebut. Padahal yang sebenarnya terjadi tidak sesuai dengan harapan. Masyarakat justru malah semakin kehilangan jatidiri bangsa nya. Padahal untuk bergaul dengan dunia internasional tidak perlu menjadi sama seperti mereka, berstandar sama memang perlu namun jangan sampai menghilangkan jatidiri bangsa sendiri.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Perlu adanya pemikiran yang sehat untuk menjawab semua ini. Ketetapan ini bisa menjadi suatu ikhtiar. Allah bisa mengubah segala nasib jika engkau sendiri tidak berusaha mengubah. Allah menguji hambaNya sesuai kemampuan. Di balik semua ini pasti ada jalan keluarnya. Karena setiap masalah akan selalu ada jalan keluarnya. Oleh sebab itu tetaplah berusaha mencari jalan keluarnya sambil bersabar. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteErma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Kita harus pahami bersama bahwa standar internasional memang sangatlah penting diera global saat ini. Beberapa buktinya dapat dilihat dari tes masuk diberbagai perguruan tinggi sudah mempersyaratkan adanya kemampuan penguasaan bahasa inggris. Bahasa inggris pun menjadi salah satu penentu kelulusan diberbagai jenjang pendidikan. Fakta lainnya ialah banyak terjadi perebutan kursi untuk menempati beberapa universitas yang bertaraf internasional. Kualitas lembaga kependidikan telah mulai diukur dari aspek kerjasama internasional dan kemajuan penerapan IPTEKnya. Namun demikian kita tetap tidak boleh menghapus jati diri bangsa Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya dan adat istiadatnya. Jika jati diri Indonesia terhapus maka disitulah sebenar benar dunia barat kembali berkuasa dinegara kita.Taraf internasional itu untuk kebutuhan global sedangkan jati diri adalah kekuatan lokal.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Syarat dapat bergaulnya negara kita dikancah internasional adalah bahwa negara kita harus mampu memenuhi standar-standar internasional. Standar internasional pendidikan di Indonesia mengikuti standar pendidikan yang di kembangkan oleh bandan standarisasi internasional yaitu ISO (International Organzation for Satnadardization). Anggota dari ISO ada 153 negara termasuk Indonesia dengan kantor pusat ISO di Geneva, Swiss. Lembaga pendidikan yang memperoleh akreditasi ISO berarti lembaga tersebut telah memenuhi persyaratan internasional dalam manajemen penjaminan mutu pendidikan.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Kampus tercinta kita pun turut serta dalam bergaul secara internasional yaitu mewujudkan World Class University. Berdasarkan web PPs UNY, kriteria universitas kelas dunia diantaranya adalah kualitas penelitian, kualitas pengajaran, kemampuan kerja, fasilitas, internasionalisasi, dan lain-lain. Selain meningkatkann mutu akademik, usaha memfasilitasi mahasiswa pun dilakukan yaitu meningkatkan pembangunan dan peningkatan sarana prasarana penunjang perkuliahan.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Jaman sekarang yang sudah berlomba-lomba untuk berkancah di dunia Internasional memang tidak bisa dibantah. Mulai dari segi ekonomi, budaya, Ilmu pengetahuan yang berlomba-lomba bersaing dan mengenalkan ke negara-negara dunia membuat manusia haus akan kekuasaan dan pujian. Bisa saja hanya melakukan hal sederhana seperti berteman dengan orang luar negeri di sosial media itu merupakan bentuk pergaulan dunia. Karena pergaulan biasanya tidak terlalu menuntut untuk bersaing dan berujung menjadi musuh, bergaul bertujuan menambah relasi. Bisa dimulai dari memikirkan hal-hal ke depan yang mendunia saja sudah termasuk upaya bergaul tingkat dunia.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat siang Prof.
Pergaulan dunia dapat diwujudkan dengan adanya usaha. Membangun kebiasaan baik akan membuat kita mampu bergaul secara luas. Bergaul dimulai dengan berkomunikasi dengan baik. Budaya yang dimiliki oleh negara lain berbeda-beda satu sama lainnya. Artinya kita harus sadar dan mampu memposisikan diri dimana kita berpijak. Hal ini diperlukan supaya kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana kita tinggal. Terima kasih.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salah satu penyebab krisis multidimensi yang melanda bangsa kita ialah kurangnya kesadaran bangsa terhadap ruang dan waktu. Dalam bergaul dengan dunia, tanpa kesadaran ruang dan waktu, kita justru akan kehilangan jati diri. Seharusnya kita selalu berpegang teguh pada hati nurani untuk meningkatkan kualitas kita agar dapat menuju standar internasional tanpa kehilangan jati diri tersebut. Seperti halnya yang diungkapkan dalam elegi ini, menuju standar internasional bukan semata perilah rangking, tetapi lebih dari itu, yaitu suatu usaha agar mampu berkomunikasi pada taraf internasional serta mengkomunikasikan potensi yang kita miliki. terimakasih
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Berteman tidak memandang suku, jabatan, latar belakang. Atau ada tiper pertemanan yang memang karena ingin menambah relasi bisnis, karena perjodohan , dll. Bisa jadi sebagai ajang pamer atas kelebihan yang dimiliki temannya. Sehingga, bila menemukan teman yang gaul atau teman dari luar negeri misalnya maka akan ditunjukkan kepada teman-temannya , hal itu mungkin akan bermaksud yang macam-macam, misalnya menyombongkan diri karena mempunyai teman yang lebih hebat dari yang lain, dll. Hal itu tidak berguna bila memang ternyata teman-temannya jauh dari perkiraan, bisa jadi akan mengajaknya ke arah yang buruk.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Dapat kita pahami bersama bahwa perkembangan itu bersifat mutlak adanya, dan setiap negara ingin bergerak maju. Dengan sistem pendidikan saat ini, maka tetaplah kita harus mengejar ketertinggalan kita dengan bergaul atau berusaha menyentuh negara-negara yang telah maju pendidikannya sembari tetap membangun sistem yang baik, yaitu jejaring sistem. Dengan bergaul dan berusaha menyentuh negara maju maka perlahan-lahan manusia-manusia di negara ini akan sedikit demi sedikit memahami arti penting tentang jejaring sistematik. Namun tetap kita harus mempertahankan ciri khas sebgai jati diri bangsa.
Rochyati
ReplyDelete19709251074
S2 P. Mat D 2019
Sebanyak apapun usaha yang kita lakukan namun tanpa disertai doa maka itu hanyalah sia-sia belaka. Dan sekhusyuk apapun doa kita kepada Allah SWT namun tanpa diiringi dengan usaha untuk meraih apa yang kita inginkan, maka itu hanyalah omong kosong. Jika kita berusaha menggapai mimpi kita dengan perjuangan yang sungguh-sungguh sembari meminta pertolongan-Nya, itu berarti kita telah mempunyai mengada. Karena kita telah mempunyai mengada maka wujud kita berubah menjadi pengada. Berusaha adalah langkah pertama yang harus dijadikan pijakan kita dalam menggapai mimpi, tanpa usaha jangan berharap kita mampu menggapai mimpi kita, mustahil kita dapat memperoleh sesuatu tanpa mengada dan pengada, karena sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Kita sama-sama mengetahui bahwa saat ini era globalisasi dan arus globalisasi semakin menguat. Dunia ini serasa semakin sempit, kita bisa berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun kita berada. Begitu pula di tataran universitas, kita sudah tidak berbicara mengenai nasional, maupun lokal. Tetapi kita sedang berbicara mengenai dunia internasional. nah bagaimana dengan universitas kita jika dilihat dari dunia internasional?
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C 2018
Masih menjadi cita-cita UNY ke tingkat internasional. Saya kira internasional itu bukan dengan kita hura-hura dan mengkonsep acara dies natalis di setiap tahun dengan MERIAH, tetapi bagaimana kita memperbaiki kualitas pendidikan di UNY. Dana yang besar ketika dialokasikan untuk memperbaiki fasilitas perkuliahan, dana penelitian, saya kira akan lebih bermanfaat daripada kita sibuk untuk mengurusi Cover dan melupakan isi. Sekian, mohon diluruskan apabila banyak salah.
Ngaenun Nangim
ReplyDelete19709251058
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Sering kali terdengar kalimat rumput tetangga terlihat jauh lebih hijau. Mungkin memang benar seperti itu adanya andaikan yang dijadikan objek pandangan hanya tampilannya saja. Akan tetapi, jika ditelaah lebih dalam mungkin akan ditemukan banyak hewan melata yang tidak kita sukai hidup di sana. Oleh sebab itu, saat ingin meniru suatu hal dengan dalih ingin meningkatkan kualitas, penting rasanya untuk bercermin pada kemampuan diri dan tidak serta merta meniru dengan mengesampingkan ketidakmampuan yang dimiliki. Selain itu, perlu juga adanya penyaringan. Sungguh disayangkan jika peningkatan kualitas (misal pendidikan) dapat dicapai, tetapi bangsa mengalami penurunan kualitas budaya karena banyaknya penyerapan budaya asing dan mengikis budaya asli Indonesia itu sendiri.
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Menjaga kedinamisan dengan inovasi dan program-program berkemajuan adalah usaha yang harus diupayakan bagi sebuah negara. Para pemegang kebijakan telah sedemikian mungkin menjaga kedinamisan itu dengan program-program tertentu yang berusaha untuk mengglobal, namun tidak hanya sampai disitu, evaluasi berkala dan menyeluruh harus dilakukan untuk menjaga stabilitas hasil dan output formatif dari dampak program yang dijalankan. Menyeimbangkan bottom up dan top down adalah langkah yang harus ditempuh para pemegang kebijakan untuk dapat menyelaraskan kebijakannya dengan apa yang sedang terjadi pada tataran praktek dan segala permasalahannya.