The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Mar 7, 2011
Elegi Wawancara Imaginer Dengan Direktur Pabrik Manusia Inhuman
Oleh Marsigit
Wartawan Lepas:
Selamat siang Bapak. Perkenankanlah saya wartawan lepas, mohon perkenan Bapak apakah saya boleh melakukan wawancara. Apa sebetulnya pekerjaan pokok Bapak?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Hemm..inilah memang sudah ditakdirkan. Aku ditakdirkan untuk mengelola pabrikku untuk memproduksi manusia inhuman.
Wartawan Lepas:
Sejak kapan Bapak mengelola Pabrik Manusia Inhuman ?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Sejak jaman awal hingga akhir jaman.
Wartawan Lepas:
Seberapa besar pabrik itu dan dia berlokasi di mana saja?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Pabrik itu ada yang besar ada pula yang kecil. Adapun lokasinya ada di mana-mana?
Wartawan Lepas:
Saya kurang begitu paham? Bolehkan Bapak menjelaskan lebih lanjut?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Pabrik Manusia Inhuman itu ada yang kongkrit, ada yang abstrak, ada yang besar, ada yang kecil, ada yang di luar, ada yang di dalam, ada yang mandiri, dan ada yang sistemik, ada yang berada di dalam hati, dan ada pula yang berada di dalam pikiran.
Wartawan Lepas:
Supaya saya bisa mengenali pabrik itu labih lanjut, apakah kira-kira ciri-ciri umumnya?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Ciri-ciri umum Pabrik Manusia Inhuman adalah memproduksi manusia inhuman. Tetapi dia juga bisa berupa manusia inhuman itu sendiri.
Wartawan Lepas:
Apakah sebenarnya yang disebut manusia inhuman?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Manusia inhuman adalah manusia yang akan menuju, atau sedang dalam proses awal, atau sedang dalam proses tengah, atau sedang dalam proses akhir , atau sudah jelas pasti kehilangan nuraninya.
Wartawan Lepas:
Bagaimana anda mendefinisikan “kehilangan nuraninya” dan apa ciri-cirinya.
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Kehilangan nurani bisa terjadi pada seseorang, bisa terjadi pada keluarga, bisa terjadi di kantor, bisa terjadi pada kelompok orang, bisa terjadi pada bangsa-bangsa, bisa terjadi pada waktu lampau, bisa terjadi pada waktu sekarang, bisa terjadi pada waktu yang akan datang, atau bahkan bisa terjadi pada seluruh manusia pada jamannya. Kehilangan hati nurani bisa bersifat implisit bisa bersifat eksplisit, bisa bersifat langsung bisa bersifat tak langsung. Kehilangan hati nurani bisa disadari, bisa tidak disadari, bisa simtomatik, bisa hanya gejala, bisa tidak teratur, bisa teratur, bisa sementara, bisa permanen, bisa ketagihan, bisa tidak berdampak, bisa hanya berdampak pribadi, bisa berdampak kepada orang lain, bisa berdampak secara sistemik, bisa berdampak hanya urusan dunia, tetapi bisa berdampak sampai urusan akhirat.
Wartawan Lepas:
Kenapa anda musti harus membuat pabrik?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Manusia inhuman itu bisa diproduksi oleh diri sendiri atau dari faktor internal, tetapi yang lebih banyak lagi adalah mereka diproduksi oleh unsur-unsur dari luar. Maka semuanya itulah bangunan pabrikku.
Wartawan Lepas:
Bilamana manusia inhuman diprodusksi oleh diri sendiri dan bilamana diproduksi dari unsur luar?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Manusia inhuman diproduksi oleh diri sendiri jika subyek diri sekaligus menjadi obyek diri. Maksudnya adalah bahwa seseorang bisa menjadi inhuman disebabkan oleh karena potensinya, kesadarannya, pikirannya, hatinya, keinginnannya, tabiatnya, perkataannya, kemampuannya, pekerjaannya, pergaulannya, kedudukannya, jabatannya, tugas-tugasnya, atau ikhtiarnya. Manusia yang demikian aku sebut sebagai Manusia Inhuman Primer. Manusia inhuman diproduksi oleh unsur luar jika subyek atau obyek luar berpengaruh terhadap subyek atau obyek individu sehingga terciptalah Manusia Inhuman Primer. Maka manusia inhuman yang diproduksi oleh unsur luar saya sebut sebagai Manusia Inhuman Sekunder.
Wartawan Lepas:
Apakah ciri-ciri manusia yang telah kehilangan nuraninya?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Manusia yang telah kehilangan hati nuraninya adalah manusia yang mengalami disorientasi atau disharmoni nurani. Istilah lain dari disorientasi nurani adalah kacaunya hati, kacaunya pikiran, kacaunya badan, kacaunya subyek, kacaunya obyek, kacaunya kegiatan, kacaunya konsep, kacaunya istilah, kacaunya jargon, kacaunya petunjuk, kacaunya perintah, kacaunya harapan, kacaunya cita-cita, kacaunya ibadah, kacaunya doa, kacaunya laporan, kacaunya jadwal, kacaunya hubungan, kacaunya komunikasi, kacaunya tanda, kacaunya etika, kacaunya estetika, kacaunya logika, kacaunya organisasi, kacaunya peraturan, kacaunya undang-undang, kacaunya struktur, kacaunya tata-tertib, kacaunya kata-kata, kacaunya bahasa, kacaunya tata-krama, kacaunya penglihatan, kacaunya identitas, kacaunya cerita, kacaunya pola, kacaunya landasan, kacaunya sifat-sifat, kacaunya subyak, kacaunya obyek, kacaunya predikat, kacaunya tujuan, kacaunya ketentuan, kacaunya kriteria, kacaunya keadilan, kacaunya sejahtera, kacaunya pendengaran, kacaunya lembaga, kacaunya institusi, kacaunya pemerintahan, kacaunya kabinet, kacaunya bangsa, kacaunya negara, kacaunya generasi, kacaunya jaman, kacaunya ruang dan kacaunya wakt, kacaunya diri, kacaunya material, kacaunya formal, kacaunya spiritual dan kacaunya nurani.
Wartawan Lepas:
Bolehkan saya mewancarai anggota-anggota Bapak?
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Boleh. Wahai para Pabrik Manusia Inhuman dan Para Manusia Inhuman, khususnya yang besar-besar kesinilah. Kepada wartawan ini, jelaskan identitasmu dan uraikan apa tugas dan fungsimu.
Syaetan:
Kenalkanlah aku adalah syaetan. Aku telah memohon kepada Allah SWT agar mengijinkanku mendirikan pabrik untuk menghasilkan manusia-manusia durhaka. Tujuanku adalah untuk membalas sakit hatiku kepada Adam dan keturunannya, karena gara-gara dia aku menjadi terkutuk selamanya. Maka fungsi dari pabrikku adalah menggoda anak cucu Adam agar ingkar kepada Tuhan. Ketahuilah bahwa diantara yang besar-besar maka pabrikku itulah yang paling besar.
Wartawan Lepas:
Wahai syaetan, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah inhuman sekaligus pemroduksi Pabrik Manusia Inhuman.
Qabil:
Aku sangatlah marah karena Allah SWT hanya menerima kurban dari saudaraku Habil. Aku telah memohon kepada Allah SWT agar mengijinkanku mendirikan pabrik untuk membunuh Habil. Tujuan dari pabrikku adalah untuk membalas demdam terhadap saudaraku dan membunuhnya. Maka fungsi dari pabrikku adalah untuk menampung orang-orang sesudahku yang menginginkan menirukan jejakku
Wartawan Lepas:
Wahai Qabil, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Umat Nabi Nuh A.S. Ingkar:
Kenalkan aku adalah para umatnya Nabi Nuh A.S. Aku telah mengajak umat Nabi Nuh A.S agar mengingkari perintah dan petunjuknya. Sloganku berbunyi “ Hai Nuh! Sesungguhnya engkau telah mengajak berdebat dengan kami. Banyak benar debatanmu itu. Cobalah engkau datangkan kepada kami siksaan yang engkau janjikan pada kami itu, jika sekiranya engkau orang yang benar”.
Wartawan Lepas:
Wahai umat Nabi Nuh A.S. yang ingkar, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah umat Nabi Nuh yang inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Umat Nabi Hud Ingkar:
Hai Hud! Tiada engkau mendatangkan kepada kami suatu keterangan, sebab itu kami tidak suka meninggalkan tuhan kami dengan semata-mata perkataan engkau itu saja, dan tiadalah kami percaya kepada engkau.
Wartawan Lepas:
Wahai umat Nabi Hud yang ingkar, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah umat Nabi Hud yang inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Umat Nabi Luth Ingkar:
Aku adalah kaum homo, maka tantanganku kepada Nabi Luth “Datangkanlah siksaan Allah itu hai Luth, jika sekiranya engkau orang yang benar”. Maka telah aku bangun pabrik untuk menampung pengikutku.
Wartawan Lepas:
Wahai umat Nabi Luth yang ingkar, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah umat Nabi Luth yang inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Abu Lahab:
Apakah ini gunanya engkau himpunkan kemi kesini? Celaka engkau Muhammad, jahat sungguh perbuatan dan perkataanmu itu.
Wartawan Lepas:
Wahai Abu Lahab, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Zpinoza-Syeikh Siti Jenar:
Jika rajamu ingin memanggil aku, minta ijin dulu kepada tuhan, karena aku adalah tuhanmu. Jika engkau ingin minta ijin kepada tuhan, permisilah dahulu kepadaku, kerena tuhanmu adalah aku.
Wartawan Lepas:
Wahai Zpinoza-Syeikh Siti Jenar, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Neo Pragmatis dan Neo Kapitalis:
Aku tak peduli apa itu nurani. Yang aku peduli adalah yang nyata , yang tampak, yang bermanfaat, yang praktis, yang produktif, yang ekonomis, yang efektif , yang efisien, yang kontemporer , yang kekinian serta yang untuk keperluan mendatang.
Wartawan Lepas:
Wahai Neo Pragmatis dan Neo kapitalis, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Dajal:
Wahai ciptaan tuhan semuanya tanpa aku pilih-pilih. Engkau sadar atau tidak sadar tidaklah penting bagi diriku. Bagi diriku maka yang penting adalah kenyang perutku. Setiap saat aku harus mampu memangsa sebanyak-banyaknya dirimu. Diriku adalah seekor dajal. Definisiku adalah makhluk yang penting berbeda dengan dirimu. Aku harus beda dengan dirimu agar aku tetap menjadi dajal. Tetapi anehnya aku harus memaksamu supaya sama dengan diriku agar aku bisa memangsa dan menelanmu. Maka jika engkau telah sama dengan diriku maka hanya dirikulah yang berhak ada, sedangkan dirimu tidak aku perbolehkan untuk ada. Setelah itu maka hanya dirikulah yang ada di dunia ini. Tetapi anehnya aku harus memerlukan yang berbeda dengan diriku agar aku bisa tetap makan. Maka sebenar-benar diriku adalah jelmaan syaetan yang telah mampu menciptakan kemunafikan dalam hati dan menciptakan sistem yang harus memangsa sistem-sistem yang lain.
Wartawan Lepas:
Wahai Dajal, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Pabrik Manusia Inhuman Kecil dan Para Inhuman Kecil Protes:
Wahai Bapak Direktur janganlah engkau bertindak aniaya terhadap kami. Walaupun kami relatif kecil, tetapi kami juga bisa mempunyai dampak yang besar. Maka saya ingin agar engkau memberi waktu pula kepada kami untuk mengenalkan diri kami dan menyampaikan keadaan kami.
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Oh silahkan.
Pemerintah Kehilangan Jati Diri:
Aku memang agak sulit menemukan pola kehidupan masyarakat bangsaku dan masyarakat dunia. Fenomena begitu cepatnya datang dan pergi silih berganti. Kehidupan masyarakat menjadi semakin rumit saja, sementara berbagai macam tuntutan begitu banyak menggunung. Dari pada pusing-pusing memikirkan ideal lebih baik menangani dan mengembangkan program-program yang praktis. Kalau perlu buat saja program populis yang bisa menghibur rakyat sementara. Sementara diriku didera persoalan-persoalan politik dan isu-isu yang menggoyang. Maka apapun yang terjadi, prioritas diriku adalah menyelamatkan pemerintahanku. Aku mengakui bahwa memang ada korupsi, kolusi dan nepotisme. Tetapi itu semua sulit diberantas karena sifat dari jamannya. Tentang pergaulan dengan negara-negara lain aku memilih “tidak bebas dan tidak aktif” agar selamat.
Wartawan Lepas:
Wahai Pemerintah yang kehilangan jati diri, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah pemerintah yang inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Pemimpin Kehilangan Jati Diri:
Wahai aku adalah pemimpin. Terserahlah anda sebut aku sebagai pemimpin lembaga, institusi, sekolah, universitas, pabrik atau apalah. Tetapi kedudukanku sebagai pemimpin itulah yang menyebabkan aku sering disebut sebagai pabrik manusia. Aku menginginkan lembaga atau institusiku berjalan sempurna dan selalu memperoleh prestasi gemilang. Saking gemilangnya pencapaian sehingga kepemimpinanku seakan telah merasuk ke lubuk semua unsur yang aku pimpin. Dikarenakan tuntutan dan kompetisi yang semakain ketat maka aku menerapkan standard kinerja yang terbaik dan yang the best lah yang ada. Kalau perlu semua unsur-unsurku harus menyurahkan kepada lembagaku yang aku pimpin dengan segenap tenaga dan pikirannya setinggi-tingginya, sebesar-besarnya, semaksimumnya, sedalam-dalamnya, sehebat-hebatnya, tidak aku batasi. Aku tidaklah terlalu peduli dengan keluarga para pegawaiku. Kalau perlu semua mereka juga mengerahkan segenap daya dan tenaganya untuk kejayaan lembaga yang aku pimpin. Oh lembagaku..lembagaku..engkau telah menjadi miliku.
Wartawan Lepas:
Wahai Pemimpin yang kehilangan jati diri, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Pendidikan Kehilangan Orientasi:
Wahai aku adalah pendidikan kehilangan orientasi. Sebagai sistem pendidikan aku berusaha realistis terhadap keadaan dan berpikir praktis, langsung, cepat kalu perlu instant. Sloganku adalah laskar, maka dengan slogan laskar pendidikan tanpa batas aku berusaha mengerahkan segenap unsur-unsur semua tanpa kecuali harus berpikiran yang sama dengan diriku untuk menyambut kedatangan para neokapitalisme, neopragmatisme, neomaterialisme dan neohedenisme. Karena aku berpikir praktis maka aku menyadari tidaklah kita mampu membendung atau melawan neo-neo itu. Oleh karena itu dari pada kita mati terlindas lebih baik kita kompromi saja. Kalau perlu apa salahnya kita membuka cabang atau bahkan menjadi seperti mereka. Jika kita juga bisa menjadi neokapital, neopragmatis dan neohedonism di negara sendiri, maka keuntungan sudah di depan mata. Maka semua pendidikan harus memikirkan kompetisi global, harus link-and–match dengan pabrik tanpa kecuali. Maka semua sekolah, dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, akan saya transformasikan menjadi SMK. Semua nilai lokal harus berstandar internasional. Semua aspek seni budaya jangan sok nyeni dan mbudaya, kemaslah dirimu semua dalam wadah neokapitalisme. Tiadalah artinya seni dan budaya itu kalau tidak laku jual. Gunakan jargon-jargon yang menarik pasar global. Gunakan istilah "teknik" didepan apapun, teknik menyani, teknik menari, teknik memasak, teknik seni, teknik rupa, teknik lahir, teknik mati, tekni..apapun. Semua orang, semua warga, baik yang hidup, mati, bernyawa, atau bahkan para arwah harus waspada terhadap persaingan global. Yang belum lahir pun perlu diwarning. Kita akan siapkan Un bagi para bayi yang baru lahir, agar dapat mengetahui kriteria bayi bertaraf internasional. Kalau perlu anak yang masih dalam kandunganpun aku suruh untuk melatihnya dan di drill agar kelak kalau lahir mampu mengerjakan UN.
Wartawan Lepas:
Wahai pendidikan yang kehilangan orientasi, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah pendidikan yang inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Guru Kehilangan Orientasi:
Aku adalah guru kehilangan orientasi. Bagiku ngajar itu gampang sekali kok. Aku telah mengajar puluhan tahun, maka aku sudah apal, tak perlu catatan, tak perlu rpp, tak perlu alat bantu tak perlu yang macam-macam. Tetapi aku harus menyesuaikan dengan pemerintah yang kehilangan orientasi. Aku harus mempersiapkan siswa-siswaku menempuh UN. Maka sejak kelas satu, dua, dan tiga setiap hari aku hanya latihan UN saja, kalau perlu aku menyewa tentor bimbel. Ngapain muluk-muluk mengembangkan metode pbm dan inovasi pbm, ah itu hanya omong kosong, malah menghabis-habiskan energi, pemborosan dan bertele-tele. Malah aku sekarang sedang berpikir sengan segala cara bagaimana ya agar semua siswa-siswaku dapat lulus semua. Itulah setinggi-tinggi dharma bhaktiku kepada Sekolah, masyarakat dan negara yaitu menghantarkan semua siswaku lulus UN. Perkara caranya siap tahu?
Wartawan Lepas:
Wahai guru kehilangan orientasi, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Pekerja:
Aku adalah seorang pekerja. Gajiku tidaklah begitu besar. Maka agar ekonomi keluargaku dapat dipenuhi, saya selalu kerja lembur, kalau perlu kerja jauh sampai berhari-hari. Kadang-kadang aku sampai melupakan keluargaku. jangankan keluargaku, sedang diriku sendiri saja kadang-kadang sampai jatuh sakit. Tetapi aku tidak mempunyai pilihan. Maka semua itu aku lakukan demi penghasilan keluargaku.
Wartawan Lepas:
Wahai pekerja, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Pengangguran:
Aku adalah seorang pengangguran. Aku tidak mempunyai pekerjaan tetap. Tetapi bahwa setiap hari aku harus makan itu pasti. Maka kadang-kadang aku harus melakukan pekerjaan yang haram, bahkan kadang-kadang juga kriminal. Tetapi aku tidak mempunai alternatif lain. Aku harus melakukannya.
Wartawan Lepas:
Wahai pengangguran, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Semuanya:
Wahai wartawan, sekarang aku juga ingin bertanya siapa sebenarnya dirimu itu.
Wartawan Lepas:
Aku adalah wartawan lepas. Pekerjaanku memburu berita. Jika ada berita baik dan laku dijual, kemanapun aku kejar. Aku tidak menghitung waktu dan biaya. Yang penting aku mendapat berita besar. Kalau perlu aku juga harus melupakan keluargaku.
Semuanya:
Wahai wartawan, kalau begitu, maka sebenar-benar dirimu adalah manusia inhuman sekaligus Pabrik Manusia Inhuman.
Wartawan Lepas:
Oh..oh ba..Bapak Direktur..mengapa aku ternyata juga telah menjadi manusia inhuman.
Direktur Pabrik Manusia Inhuman:
Oh.hoh.hoh...wartawan..wartawan...maka janganlah sok suci engkau itu. Gayamu sok meneliti dan mewawancarai. Padahal dirimu juga ternyata terbukti adalah manusia inhuman. Maka sebanyak-banyak bahkan jika semua wargaku engkau wawancarai maka kesimpulannya mereka semua adalah manusia inhuman. Itulah manusia pada jaman sekarang dimana aku tengarai mereka semua telah pasti menuju menjadi manusia inhuman. Oleh karena itu maka tepatlah kiranya langkahku ini untuk mengantisipasi apa kiranya yang terjadi. Sebelum orang lain menyadarinya, maka aku telah mengangkat diriku sendiri sebagai Direktur Pabrik Manusia Inhuman. Itulah sebenar-benar diriku, tidak perlu engkau wawancara, aku sudah jelas-jelas direkturnya para Pabrik Manusia Inhuman dan para Manusia Inhuman. Dan tentulah maka aku dengan sendirinya haruslah Inhuman. Baru tahu elo...inilah perjuangan panjangku menipu dan memperdaya anak cucu Adam..ihih..hih...hampir berhasil aku...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Manusia inhuman adalah manusia yang sudah kehilangan nuraninya. Menjadi manusia inhuman bisa disebabkan karena faktor dari dalam dan dari luar. Manusia inhuman yang disebabkan faktor dari dalam itu karena dirinya sendiri. Maka untuk menghindarinya yaitu tetapkan hati dan pikiran untuk selalu digunakan dalam hal yang baik. Sedangkan manusia inhuman karena faktor dari luar itu disebabkan karena banyaknya godaan. Maka dari itu manusia harus pandai mengontrol godaan itu dengan selalu ingat Alloh dalam hatinya.
Implikasinya pada pembelajaran yaitu guru sudah seharusnya sadar untuk melakukan pembelajaran yang humanis, memanusiakan manusia. Karena objek dari guru adalah siswa yang dengan kodrat manusianya. Tidak bisa guru sering memaksa siswa untuk belajar disaat waktunya harus beristirahat. Intinya adalah guru harus sadar bahwa yang diajar ialah manusia.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Inhuman dalam artian kasar artinya bukan manusia. Manusia yang sudah kelihangan sifat manusia yang sesungguhnya. Di jaman power now ini sudah banyak sekali rasanya manusia inhuman, manusia yang sudah melakukan perbuatan tidak berlandaskan hukun atau bahkan agama. Seolah menghalalkan segala cara untuk melakukan tindak kejahatan yang tidak bersifat humanis. Karena itulah, manusia seharusnya bisa terus meevaluasi diri, berikhitar dan terus mengingat Allah.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Di era yang serba maju, serba cepat, serba instant ini, manusia cenderung memperkaya diri sendiri, memajukan diri sendiri, mengedepankan diri sendiri. Diri sendiri yang saya maksud adalah dirinya dan hanya keluarganya yang ingin dimajukan olehnya. Akibatnya, manusia melupakan orang lain yang seharusnya juga ditolong, bahkan manusia melupakan orang yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya karena sikapnya yang mengabaikan tugas dan kewajiban atas jabatannya. Begitulah kondisi orang-orang yang memangku jabatan tinggi namun bersifat inhuman. Semoga kita semua terhindar dari sifat inhuman dan selalu mengingat Allah SWT.
Terima kasih
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hakekat dari Pabrik Manusia Inhuman adalah ada yang kongkrit, ada yang abstrak, yang besar, ada yang kecil, ada yang di luar, ada yang di dalam, yang mandiri, dan ada yang sistemik, ada yang berda di hati, dan ada pula yang berada di pikiran. Manusia inhuman diproduksi oleh diri sendiri jika subyek diri, sekaligus menjadi obyek diri.maksudnya adalah bahwa seseorang dapat bisa menjadi inhuman disebabkanoleh karena potensinya, kesadarannya, pikirannnya, hatinya, keinginannya, tabiatnya, perkataannya, kemampuannya, pekerjaannya, pergaulannya, kedudukannya, jabatannya, tugas-tugasnya, atau ikhtiarnya. Manusia yang demikian disebutmanusiainhuman primer. Manusia menyadari bahwa sebenar-benar manusia adalah manusia inhuman.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dikatakan elegi di atas bahwa manusia inhuman adalah manusia yang kehilangan hati nuraninya atau manusia yang disharmonis hati nuraninya. Hati nurani dapat diartikan sebagai pusat perasaan yang terdapat dalam perasaan halus kita masing-masing. Ada pendapat yang mengatakan bahwa secara luas, hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia.
Sementara secara sempit, hati nurani berarti penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret. Hati nurani dapat dijadikan sebagai alarm diri, ketika kita melakukan hal-hal yang tidak baik, katakanlah tidak sesuai norma maka dengan adanya hati nurani yang berfungsi maka kita akan tersadar dan mengurungkan niat kita melakukan hal yang tidak baik itu.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Manusia inhuman dapat diartikan sebagai manusia yang tidak manusiawi. Mengapa? Karena sudah kehilangan nuraninya, hatinya dipenuhi penyakit hati. Dan hal ini disebabkan karena manusia tergoda dengan godaan setan. Dalam menggoda manusia, setan melakukan cara-cara halus sehingga manusia tanpa sadar sudah kehilangan nuraninya. Untuk itu, selalu mendekatkan diri dan mengingat Allah membuat hati kita selalu bersih dan terjaga dair godaan setan.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Inhuman adalah manusia-manusia yg telah kehilangan jati diri yang sebenarnya yang disebabkan karena hati nurani yang sudah terkontaminasi oleh hawa nafsu keinginan untuk memiliki segalanya. Kemajuan zaman seperti sekarang sangat rentan untuk mencetak manusia inhuman yang sebanyak-banyaknya maka dari itu diperlukan kekuatan iman yang kuat untuk menangkal problema seperti ini.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Hilangnya nurani dari seseorang disebabkan oleh faktor dari luar maupun dalam dirinya sendiri. Seseorang yang sudah kehilangan nuraninya akan lebih mementingan kepentingannya sendiri, tanpa memperhatikan kepentingan-kepentingan orang lain. Oleh karena itu, untuk menghindarkan diri kita dari hilangnya nurani yang kita miliki sudah seharusnya kita selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari bujuk rayu syaitan. Kemudian tidak lupa selalu meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT untuk menggapai ridho di dunia maupun akhirat.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dewasa ini, semakin banyak manusia yang hanya mengutamakan kepentingan pribadinya saja. Dalam elegi di atas, manusia inhuman menggambarkan manusia yang tidak memiliki jiwa kemanusiaan dan tidak memiliki hati nurani. Mereka selalu menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri dan senantiasa menyombongkan segala sesuatu yang ada dalam dirinya. Hal tersebut akan menjauhkan mereka dari spiritualitas karena kesombongannya.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Dizaman modern yang serba cepat dan serba instan, terbuka berbagai kemungkinan bagi manusia untuk menjadi manusia dengan label inhuman. Label inhuman adalah label yang diberikan kepada manusia yang telah sedang atau akan kehilangan nuraninya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kasus yang ada didunia nyata seperti peperangan, peneroran, hedonisme, dan lain sebagainya. Tentu ketika ini terjadi, manusia tidak bisa hanya menyalahkan pihak tertentu, tetapi juga mengevaluasi diri sendiri, apakah perkataan, pemikiran, dan perbuatan cenderung menunjukan keadaan yang disebut kehilangan nurani.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saat ini banyak manusia yang merupakan manusia inhuman. Menyandang status sebagai manusia tetapi hatinya tidak seperti manusia pada umumnya. Hal tersebut dapat terjadi apabila sudah gelaplah matanya akan gemilang gemerlapnya duniawi. AKhirat perlahan dia lupakan hingga yang dia lakukan hanya terus berambisi meraih kekuasaan agar menjadi pembeda tanpa adanya rasa syukur kepada Allah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Elegi wawancara ini menjelaskan tentang apa itu manusia inhuman. Manusia inhuman adalah manusia yang telah dikatakan kehilangan nuraninya. Dikatakan manusia inhuman jika ia memiliki kelainan pikiran, ibadah, doa, tubuh, kegiatan, konsep dan sebagainya. jalan untuk tidak menjadi manusia inhuman adalah memohon pengampunan dari Tuhan atas kesalahan yang telah kita lakukan dan mencari perlindungan dari godaan iblis yang akan melakukan berbagai cara agar kita mengikuti perintahnya.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Dalam elegi tersebut dijelaskan bahwa manusia inhuman adalah manusia yang menuju atau sedang dalam proses awal, atau sedang dalam proses tengah, atau sedang dalam proses akhir, atau sudah jelas pasti kehilangan nuraninya. Setiap manusia pasti berpotensi menjadi kandidat manusia inhuman tanpa terkecuali dan tanpa mampu terhindar dan saya pun mungkin salah satunya. Elegi tersebut mengingatkan kepada kita bahwa semakin hari moral manusia semakin samar, semakin tak terlihat, bahkah orang bermoral mungkin sudah menjadi barang yang langka. Tidak ada yang mampu menyelamatkan diri kita dari gejala dan serangan dari pabrik manusia inhuman kecuali diri kita sendiri. Bentengi diri dengan senantiasa memohon pertolongan kepada sang maha dari segala maha kuasa yaitu Allah SWT, sebutlah nama Nya selalu sebagi wujud lemahnya diri tanpa kasih sayang dan pertolongan Nya.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Manusia inhuman bisa diartikan sebagai bukan manusia, atau dalam elegi ini diartika sebagai manusia yang kehilangan nuraninya. Manusia inhuman terjadi karena faktor dari dalam maupun dari luar. Disebutkan bahwa syaitan sedari awal sudah meminta izin untuk membentuk manusia inhuman. Maksudnya disini adalah menggoda manusia untuk kehilangan nuraninya atau menjadi manusia durhaka yang akan menemaninya nanti di neraka. Tanpa disadari di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini, sudah banyak manusia inhuman yang diproduksi. Sudah banyak manusia yang kehilangan hati nuraninya dengan hanya mementingkan diri sendiri dan menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan kepentingan umat. Semoga kita terhindar dari hal tersebut dengan senantiasa berdoa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Terimakasih prof atas postingannya, postingan ini secara tidak langsung memberikan nasihat yang tersirat kepada saya untuk tidak menjadi seorang manusia inhuman. Allah membekali manusia dengan hati, nafsu dan akal. Nafsu yang tinggi akan menyesatkan setiap manusia dimanapun dia berada, apapun pekerjaanya dan dengan segala cara nafsu akan mengalahkan hati nurani kita. Sehingga kita sebagai manusia yang telah Allah berikan akal dan hati agar digunakan untuk berpikir dan berperikemanusiaan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteErma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Dari elegi ini saya memahami bahwa manusia inhuman adalah manusia yang telah kehilangan nurani dan pikiran jernihnya sehingga lebih mengedepankan hawa nafsu dan tujuannya dengan menghalalkan segala cara. Pabrik inhuman itulah penghasil produk produk manusia yang inhuman.Pabrik Inhuman sudah ada sejak awal dimulainya kehidupan manusia didunia hingga diakhir kehidupannya. Maka saat sekarang ini kita masih berada dalam lingkaran pabrik inhuman. Pabrik inhuman itu ada dua, yang pertama Pabrik inhuman yang menghasilkan inhuman berupa dirinya sendiri dan yang kedua ialah pabrik inhuman yang menghasilkan manusia inhuman selain dirinya. Namun sebenar-benar pabrik UTAMA inhuman itulah godaan dan jebakan syaitan. Sebenar-benar input pabrik inhuman itulah manusia, dan sebenar-benar output pabrik inhuman itulah manusia inhuman yang terperangkap dalam jebakan syaitan, yang menjadi pengikut syaitan, serta pengikut dari pengikutnya syaitan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteErma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Dari elegi ini saya memahami kembali bahwa pabrik inhuman dan sekaligus outputnya ada 2 yaitu golongn besar dan golongan kecil. Golongan besar itulah golongan yang dikomandoi oleh syaitan dan dajjal beserta kaum dan paham-paham pengikut syaitan dan dajjal. Mereka inilah yang menjadi penentang ajaran-ajaran Allah, penentang kebaikan, dan pencinta keburukan. Sedangkan golongan kecil itulah manusia yang menjadi pengikut golongan besar. Inilah yang tidak disadari manusia yang berada didalam dunia peradaban. Terkadang manusia dengan keras mengecam keburukan syaitan dan dajjal tapi diam-diam, secara sadar maupun tidak sadar telah mmengikutinya. Mengecam bahwa syaitan itu terkutuk, padahal meninggalkan sholat jauh lebih terkutuk. Mengecam bahwa syaitan itu pengkhianat, padahal korupsi kecil kecilan itu khianat, khianat pada Allah, pada diri sendiri, dan khianat pada rakyat, dst. Takut akan fitnah Dajjal, tapi diam-diam memfitnah sesamanya. Menggunjing, menyebar hoax, dan menimpakan stigma itulah bentuk fitnah kecil-kecilan. Keburukan kecil-kecilan itulah bagian dari tabiat manusia inhuman. Semoga kita semua khususnya saya pribadi bisa terhindar dari golongan manusia inhuman.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Pabrik dan output inhuman kaitannya dengan pendidikan juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Pendidikan yang berorientasi pada hasil, penentuan kebijakan pendidikan yang berorientasi pada percepatan industri itulah beberapa bentuk tabiat dari produk inhuman. Pendidikan yang berorientasi pada kepraktisan dan mengabaikan proses itulah pendidikan yang inhuman. Menuntut peserta didik sesuai dengan idealisme kebijakan-kebijakan seperti itu sama saja mengabaikan sisi humanist anak didik sebagai insan yang butuh berproses, sebagai insan yang memiliki kapasitas berbeda dengan orang dewasa. Maka tidaklah bisa disebut sebagai KEBIJAKAN jika pada akhirnya tidak BIJAK memperlakukan dan membelajarkan peserta didik.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Jangan meletakkan diri sendiri pada kesombongan. Kemurkaan dalam diri manusia memang seperti itu adanya. Namun, dibalik itu semua ada sesuatu pengendalian yang bisa menjadi penawarnya. Ibarat sakit, ada obatnya. Kalau bukan diri sendiri yang mengendalikan, siapa lagi? Terima kasih. Dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari dikatakan, "Orang yang kuat bukanlah orang yang menang dalam perdebatan, perkelahian, ataupun pertempuran. Tapi orang yang kuat adalah orang bisa, sanggup, dan mampu mengendalikan dirinya sendiri ketika dia sedang marah."
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Manusia inhuman adalah manusia yang kehilangan nuraninya. Elegi tersebut menggambarkan bahwa kehilangan nurani adalah orang-orang yang menempuh hasil instan. Instan yang tidak melihat dan memilih proses yang baik, lebih memilih melihat hasil yang memuaskan. Pernah saya baca dari suatu sumber bacaan bahwa “kebiasaan mencari jalan pintas sebagai satu-satunya cara bertahan hidup membuat manusia mundur secara kasta.”
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Sejak awal membaca elegi ini, saya sangat penasaran dengan manusia inhuman. Apakah yang dimaksdu dengan manusia inhuman itu? Saya skimming dan menemukan bahwa manusia inhuman adalah manusia yang akan menuju, atau sedang dalam proses awal, atau sedang dalam proses tengah, atau sedang dalam proses akhir, atau sudah jelas pasti kehilangan nuraninya. Intinya manusia inhuman adalah manusia yang akan dan sudah kehilangan hati nuraninya.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Maka yang perlu dipikirkan adalah kenapa manusia bisa kehilangan hati nuraninya, bagaimana cara mempertahankan hati nurani manusia, bagaimana cara meningkatkan hati nurasi manusia. Tentu saja pendidikan memiliki tugas yang penting dalam mengembangkan hati nurani.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat siang Prof.
Menjadi manusia inhuman tidaklah menjadi dambaan setiap orang. Artinya kita berusaha menghindari kondisi ini. Tidak dapat dipungkiri, kondisi ini dapat muncul dalam kehidupan kita. Mengapa demikian? Ya, hal ini bisa saja muncul ketika kita tidak bisa saling menghargai satu sama lain. Manusia adalah makhluk sosial. Artinya manusia memerlukan manusia lainnya untuk berinteraksi satu sama lain. Ketika kita tidak bisa menghargai satu sama lainnya artinya kita menghilangkan sifat kemanusiaan kita. Menjadi humanis sangatlah diperlukan untuk menghindari diri menjadi manusia inhuman. Humanis artinya memanusiakan manusia. Kita menyadari siapa dan dimana kita berada serta apa yang seharusnya kita lakukan satu sama lainnya. Terima kasih.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Manusia inhuman dalam elegi ini ialah manusia yang kehilangan hati nuraninya. Kehilangan hati nurani ini dalam arti seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Maka dapat dikatakan bahwa semua manusia, organisasi, instansi dan seluruh sistem kehidupan pada kehidupan kontemporer ini telah menuju atau menjadi manusia inhuman. Hilangnya hati nurani tersebut dapat disebabkan oleh diri sendiri maupun pengaruh dari luar. Kebanyakan hilang nurani disebabkan oleh diri kita yang tidak mampu mengendalikan pengaruh dari luar. Salah satu pengaruh terbesar ialah pengaruh dari setan. Setan tidak akan pernah berhenti untuk memproduksi produk-produk inhuman. Dalam elegi disebutkan bahwa kehilangan nurani dapat bersifat sementara, maka kita masih memiliki kesempatan untuk dapat mengembalikan nurani kita, yaitu hanya dengan pertolongan Allah SWT. terimakasih
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
elegi di atas menjelaskan tentang apa itu manusia yang tidak manusiawi. manusia yang tidak manusiawi adalah manusia yang akan pergi ke, menjadi, atau telah dikatakan kehilangan nuraninya. Manusia mengatakan manusia tidak manusiawi jika ia memiliki kelainan jantung, pikiran, ibadah, doa, tubuh, kegiatan, konsep dan sebagainya. Langkah konkret agar kita tidak menjadi manusia tidak manusiawi dengan banyak memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan dan mencari perlindungan dari godaan Setan yang terkutuk, karena setan akan melakukan berbagai cara agar kita mengikuti perintahnya. Karena Hidup adalah sebuah pilihan,jalan yang benar atau salah, kita sendirilan yang akan mempertanggungjawabkan semuanya.
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete1970121017
S2 PEP A 2019
Sebenarnya sudah sejak dulu Direktur Manusia Inhuman telah mendefinisikan dirinya dan mengelakarkan tujuannya, dia yang melatarbelakangi segala sesuatu yang jahat dan merugikan umat manusia. Namun, tiada manusia yang dapat menumbangkannya atau bahkan mengusiknya sama sekali, yang dapat manusia human lakukan adalah berdoa sebaik-baiknya berdoa, berjuang sekuat-kuatnya berjuang. Semoga kitar tergolong kepada manusia yang mempunyai hati nurani dan dapat menggunakannya dengan baik.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Hendaknya kita selalu mengintrospeksi diri. Jangan menjadi manusia yang inhuman, manusia yang kehilangan hati nuraninya. Setelah membaca artikel ini saya pun kembali diingatkan untuk memperbaiki niat dan memperkuat iman.
Terimakasih