Oleh: Marsigit UNY
4 Agustus 2017
*Petruk*:
Paralogos itu apa rama?
*Semar*:
Uhe ... dunia itu ada 2, yaitu tidak paham atau paham. Maka tindakan manusia juga ada 2, yaitu tindakan berdasarkan pemahaman atau tindakan tidak berdasar pemahaman.
*Petruk*:
Tidak paham?
*Semar*:
Uhe... tidak paham itu ada 2, yaitu tidak paham dalam pikir atau tidak paham dalam hati.
*Petruk*:
Hati?
*Semar*:
Uhe... paham juga ada 2, yaitu paham dalam pikir atau paham dalam hati.
*Petruk*:
Paham dalam hati?
*Semar*:
Uhe... ilmu ada 2, yaitu ilmu dalam pikir atau ilmu dalam hati. Ilmu dalam hati itu doa atau ibadahmu. Ilmu dalam pikir itu ilmu duniamu. Jadi paham dalam hati adalah tidak ada keraguan di dalam keyakinan dan amalan ibadahmu. Sebaliknya dikatakan tidak paham di dalam hati. Sebenar benar tidak paham di dalam hati adalah godaan syaitan. N'au dzubilah mindzalik.
*Petruk*:
Paham dalam pikir?
*Semar*:
Dikatakan paham di dalam pikir jika kamu dapat menentukan sikap atau mengambil langkah. Jika tidak demikian maka disebut tidak paham dalam pikir. Jadi, sebenar benar tidak paham dalam pikir adalah bingung di dalam pikir dan tindakanmu. Yang demikian dikatakan tidak berilmu. Maka orang bingung adalah orang yang tidak berilmu.
*Petruk*:
Bingung dalam tindakan?
*Semar*:
Sudah saya katakan, tindakan ada 2 yaitu tindakan berdasar pemahaman atau tindakan tidak berdasar pemahaman. Berdoa adalah tindakan berdasar pemahaman dalam hati. Menghitung adalah tindakan berdasar pemahan pikir.
*Petruk*:
Bernafas, tidur, menangis, tindakan anak kecil atau balita, manula, terkejut, dst... itu tindakan yang seperti apa?
*Semar*:
Bernafas, tidur, bangun, terkejut itu bukan tindakan berdasar pemahaman tetapi tindakan berdasar potensi vital atau potensi hidup.
*Petruk*:
Balita?
*Semar*:
Tindakan balita itu tindakan berdasar potensi vital. Jika tindakan Balita belum berdasar pemahaman hati atau pemahaman pikir, maka dikatakan tindakannya berdasar pemahaman intuitif.
*Petruk*:
Pemahaman intuitif?
*Semar*:
Pemahaman intuitif adalah paham tanpa sebab. Sebetulnya ada sebab tetapi lupa kapan, dimana dan dari mana pahamnya.
*Petruk*:
Tindakan manula?
*Semar*:
Manusia usia lanjut yang sudah pikun, tindakannya juga berdasar pahaman intuitif. Sebenar benar pemahaman intuitif adalah pengalaman. Jadi, baik Balita maupun Manula, tindakannya berdasarkan pemahaman pengalaman.
*Petruk*:
Pengalaman?
*Semar*:
Ada 3 macam pengalaman, yaitu pengalaman spiritual, pengalaman logika, dan pengalaman kenyataan.
*Petruk*:
Pengalaman logika?
*Semar*:
Ada 2 logika, yaitu logika berawalan atau logika tidak berawalan. Logika berawalan adalah logika formal yaitu logika matematika nya orang dewasa. Logika tidak berawalan yaitu logikanya anak anak atau logikanya orang awam atau logika intuitif. Maka walaupun sudah manula atau linglung, kemungkinan masih bisa menghitung, karena menggunakan logika intuitif atau logika pengalaman.
*Petruk*:
Paralogos?
*Semar*:
Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paramiliter itu lebih dari sekedar militer. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos.
*Petruk*:
Dewa?
*Semar*:
Ayam dewanya cacing, maka cacing tak paham logikanya ayam. Manusia dewanya ayam, maka ayam tak paham logikanya manusia.
*Petruk*:
Jadi, paralogos?
*Semar*:
Logika ayam adalah paralogosnya cacing. Logika manusia adalah paralogosnya ayam. Logika dewa adalah paralogosnya manusia. Logika Menteri adalah paralogosnya dosen. Logika orang berilmu adalah paralogosnya orang belum berilmu.
*END*
Restu Widhi Laksana
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251022
Bismillahirrokhmanirrokhim
Uraian dari artikel sederhana ini lebih mudah dicerna untuk menjelaskan konsep paralogos. Bahwa sebuah tindakan manusia didasarkan pada pemahaman pikiran(pengetahuan) dan pemahaman hati(keyakinan). Tindakan berdasarkan pemahaman pikir tanpa pemahaman hati cenderung menghasilkan orang atheis yang memuja ilmu pengetahuan yang sebenarnya kurang rasional karena keberadaan Allah dapat dirasakan dan ditelaah secara rasional.Pemahaman hati tanpa pemahaman pikir menyebabkan banyaknya ekstrimis dalam berbagai aliran keyakinan. Maka mendapat keseimbangan antara keduanya baik dengan cara sadar maupun intuitif adalah kunci untuk mendapat pengetahuan yang hakiki.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSamsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018
ReplyDeleteDi dunia ini memang diciptakan berpasang-pasangan..ada siang ada malam, ada terang ada gelap, ada paham pasti ada tidak paham.dll.. di kepercayaan Cina ada "Ying dan Yang"..
Tanpa salah satunya, maka tidak ada semua, karena tidak definisi untuk menggambarkannya..
Begitu juga ada logika ada paralogos..di mana paralogos menggambarkan ketidak pamahaman terhadap suatu logika, namun bukan berarti paralogos itu pihak yg lemah, yang bodoh atau apapun istilahnya..
Dalam mendidik, Logika orang tua tentunya paralogos bagi anak-anaknya karena anak-anaknya belum paham logika orangtuanya..
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait topik bahasan mengenai Paralogos, seperti yang termuat dalam artikel ini bahwa Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paramiliter itu lebih dari sekedar militer. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos. Sehingga yang didapat dari pernyataan tersebut adalah paralogos merupakan dewa atau penguasa untuk suatu semesta pembicaraan akan tetapi tidak akan melewati kuasa Tuhan.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Saya tertarik dengan penjelasan paham dalam hati dan paham dalam pikir. Ketika kita tidak mengalami keraguan dalam melakukan ibadah, maka kita sudah paham dalam hati.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Saya tertarik dengan kata "tidak paham dalam pikir atau tidak paham dalam hati". Tidak paham dalam pikir itu ketika kita ragu atau bahkan tidak dapat mengambil keputusan dalam melakukan tindakan. Sedangkan tidak paham dalam hati itu adalah hati kita sudah tertutup oleh nafsu syaitan sehingga kita akan sangat mudah meninggalkan ibadah kita.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Point penting yang saya suka dari artikel ini adalah tentang "Pemahaman intuitif" pemahaman ini adalah ketika kita paham tanpa ada sebab (pengalaman) atau Sebenarnya ada sebab namun lupa darimana memahaminya. Jadi, semua tindakan itu pasti ada pengalamannya yang mendahuluinya.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Akan semakin banyak pengalamannya. Maka seseorang tersebut akan menjadi paralogos bagi orang sekitarnya yang belum memiliki pengalaman. Sehingga, pemikiran orang yang belum memiliki pengalaman akan menganggap PARALOGOS orang yang lebih dahulu memiliki pengalaman tersebut.
Nurul Huda
ReplyDelete18701264005
S3 PEP 2018
Manusia maqom paralogos dibutuhkan keluasan bacaan, pengalaman yang cukup, kematangan berfikir, dan kemenepan hati. Sehingga setiap keputusan yang dibuat selalu terukur dan terprediksi dengan baik. Margin of errornya kecil. Semakin tinggi maqom para logos semakin kecil errornya.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Tindakan manusia bisa mempunyai dua kemungkinan yaitu tindakan berdasarkan pemahaman dan tindakan tidak berdasarkan pemahaman. Tindakan tidak berdasarkan pemahaman biasanya dialami anak kecil maupun orang awam. Biasanya seorang anak bertindak bukan karena dia paham tapi karena melihat apa yang dilakukan oleh orang dewasa, sehingga mereka menirukannya. Namun tidak hanya anak kecil, namun juga ada orang dewasa yang bertindaktidak berdasarkan pemahaman, orang tersebut biasa disebut dengan orang awam. Selain itu ada juga yang bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkan namun tidak sesuai dengan hatinya. Hal ini berarti dia sudah terkena godaan syeitan, karena sesungguhnya paham dalam hati adalah tidak ada keraguan di dalam keyakinan dan amalan ibadahnya. Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang bisa memiliki pemahaman yang selaras antara pemahaman dalam pikir maupun pemahaman dalam hati.
Wassalamualaikum wr.wb.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Segala hal yang dilakukan manusia bersumber dari hati dan pikiran. Baik buruknya, benar salahnya bergantung pada pemahaman hati dan pikiran. Namun demikian, manusia bisa juga bertindak tanpa pemahaman. Itulah karunia Allah yang sangat luar biasa. Di mana manusia diberi kelebihan untuk tetap dapat bertindak dalam situasi dan kondisi bagaimanapun.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kata paralogos memiliki arti bukan sembarang logika, setiap orang punya pemikiran logikanya masing-masing. Karena tipe orang yang mengedepankan logika akan tidak mudah menerima masukan dari orang lain. Logikanya orang awam berbeda dengan orang dewasa, ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan logika seseorang berbeda-beda. Karena sebenar-benar paralogos adalah bukan sembarang logika.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Pikiran manusia yang diciptakan untuk berpikir dan memegang isi dunia mempunyai sisi lain yang bisa jadi menguntungkan maupun merugikan bagi mereka. Karena bila pikiran manusia menjadi tidak paham maka koneksi antar saraf dalam pikiran ada yang terputus dan bila pikiran manusia bisa merangkap semua sehingga menjadi paham maka koneksi antar saraf pikiran terhubung dengan baik dan bisa menjadi pemahaman yang baik bagi manusia.
Rosi Anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Paralogos merupakan sesuatu yang terdapat diluar pemikiran kita, bisa pemikiran dalam hati atau sesuatu yang muncul sebelum kita berpikir atau bisa disebut intuisi. Berbicara tentang logika, tentu harus selaras dengan hati. Logika dan hati adalah dua hal yang saling berkaitan namun seringkali tidak sejalan.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Dunia yang berjalan ini terdapat dua yaitu tidak paham dan paham. Tidak paham bisa terjadi apabila logos dan logika manusia tidak berjalan dengan semestinya. Sedangkan paham bisa terjadi apabila logos manusia bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan keselarasan dan keseimbangan pikiran manusia agar logos bisa berjalan dengan baik dan tercipta pemahaman yang paham. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteLukman
ReplyDelete18701264003
S3 PEP 2018
Paranormal berarti orang yang di luar jangkauan normal, namun kalau semua para normal berkumpul, jadilah normal, dan yang normal menjadi paranormal. Sebuah uji validitas, dan juga reliabilitas ditentukan oleh uji coba...yang sepengetahun saya validitas dan reliabilitas ditentukan oleh banyaknya 'pilihan yang serupa' atau saling mendukung. Jadi satu saat, yang disebut para bisa menjadi tidak para. Contohnya...jaug sebelum HP ditemukan, maka orang2 yang mengaku telah berbicara dengan orang di benua seberang dianggap gila, namun sekarang tidak lagi. Dalam pembangunan pendidikan diperlukan orang2 'gila' atau para ini...untuk keluar dari mbulet.nya permasalahan...Maaf. Terima kasih.
Hanif cahyo Adi Kistoro
ReplyDelete18701264004 / S3 PEP 2018
diatas langait masih ada langit, diatas pemikiran kita ada yang lebih tinggi lagi pemikirannya. orang yang sudah melewati pemikiran dewa adalah paralogos. berpikir lebih luas. paralogos melewati ruang dan waktu. kalau seseorang sudah mendapatkan hakikat maka pemikiran, ucapan dan tindakan lebih memancar dari orang yang dibawahnya.
Sekar Hidayatun Najakh
ReplyDelete19701251007
S2 PEP A 2019
Assalamualaykum wr wb...
Logika dan paralogosnya. Dalam pemikiran setiap makhluk memiliki logikanya masing-masing. Tingkatan dibawah logika tersebut adalah paralogosnya. Logika dan paralogosnya menjadi sebuah indikasi setiap makhluk memiliki wilayah pikirnya masing-masing. Wilayah pikir tersebut dibatasi dengan logika. Sehingga apa tugas dan tanggungjawab masing-masing sudah diukur sesuai porsinya oleh Sang Maha Pemberi Logika.
Terimakasih Prof.
ahmad syajili
ReplyDelete19709251066
S2 PMD 2019
Kata paralogos memiliki arti bukan sembarang logika, setiap orang punya pemikiran logikanya masing-masing. Karena tipe orang yang mengedepankan logika akan tidak mudah menerima masukan dari orang lain. Logikanya orang awam berbeda dengan orang dewasa, ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan logika seseorang berbeda-beda. Karena sebenar-benar paralogos adalah bukan sembarang logika.
Pikiran manusia yang diciptakan untuk berpikir dan memegang isi dunia mempunyai sisi lain yang bisa jadi menguntungkan maupun merugikan bagi mereka. Karena bila pikiran manusia menjadi tidak paham maka koneksi antar saraf dalam pikiran ada yang terputus dan bila pikiran manusia bisa merangkap semua sehingga menjadi paham maka koneksi antar saraf pikiran terhubung dengan baik dan bisa menjadi pemahaman yang baik bagi manusia.
Assalamualaikum wr. wb
ReplyDeleteNovi Indriyani Kones
19701251002
S2 PEP A 2019
Berdasarkan konsep paralogos, saya menangkap bahwa pada artikel ini pembahasan terlebih dahulu bahwa di dunia ini ada sisi positif negatif, hati dan pikiran, dan dua sisi yang lain. Kedua sisi tersebut mestinya berjalan secara seimbang agar tercipta kehidupan yang selaras. Artinya, pada hakekatnya kita manusia itu banyak salah sehingga kita sesekali melakukan kesalahan untuk tetap ingat dan kemudian melakykan kebaikan lagi. Di akhir pembahasan artikel ini, bahwa setiap makhluk hidup itu memiliki logikanya masing-masing dan hanya bisa dipahami oleh sejenisnya.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr. wb
Jewish Van Septriwanto
ReplyDelete19709251077
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih untuk tulisan ini Prof. Penjelasan mengenai Paralogos ini membuat saya tertarik bagaimana Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami atau pemahaman karena hati. Disatu sisi, pemikiran manusia menjadi makin mendalam dan makin bermakna, dengan pengetahuan manusia mengajarkan, dengan berpikir manusia mengembangkan, dan dengan mengamalkan serta mengaplikasikannya manusia mampu melakukan perubahan dan peningkatan ke arah kehidupan yang lebih baik, semua itu telah membawa kemajuan yang besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Dari artikel ini, saya mengetahui bahwa pemahaman dibagi menjadi dua, yaitu pemahaman dalam pikiran dan pemahaman dalam hati. Ilmu juga dibagi menjadi dua, yaitu ilmu dalam hati dan ilmu dalam pikiran. Baik hati maupun pikiran manusia harus berjalan beriringan.
Terimakasih.
Hanifah Nabila Hendral
ReplyDelete19701251003
S2 PEP a 2019
Assalamualaikum
dari membaca artikel ini saya mendapatkan pengetahuan bahwa tindakan manusia itu ada dua; tindakan manusia berdasar pemahaman dan tindakan manusia tidak berdasar pemahaman. Paham dibagi menjadi dua yaitu paham didalam pikir dan paham di dalam hati. kita sebagai manusia harus memiliki pemahaman di dalam pikir karena paham didalam pikir berarti kita sebagai manusia dapat menentukan sikap dan mengambil langkah. manusia pasti memiliki permasalahan, nah ini gunanya paham didalam pikir, jika manusia memilikinya tentu manusia akan dapat menentukan sikap dan mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
Wassalamualaiku
sintha fardu anggraeni
ReplyDelete19709251071
S2 pendidikan matematika /D
Terima kasih Banyak Pak Prof. Marsigit.
Hal yang saya pahami dari dialog adalah perbedaan level atau dimensi logika. Seseorang tidak akan mampu memahami logika orang lain yang memiliki dimensi atau level yang ada di atasnya dan logika yang dimensinya ada di atas pemahaman orang tersebut merupakan paralogos bagi orang tersebut.
Renungan saya setelah membaca artikel ini adalah
ReplyDeleteManusia bertindak dua Jenis yaitu melakukan sesuatu karena dia sadar dan tidak sadar. Dua hal yang seolah olah berlawanan tetapi sebenarnya tidak dan itulah yang disebut dengan paralogos.Tindakan paralogos bisa dilakukan oleh pikiran dan juga bisa dilakukan oleh pikiran dan perasaan. Disinilah terjadi apa yang disebut tumpang tindih dari perasaan dan pikiran atau dari apa yang kita tidak paham tetapi justru kita bisa atau kita paham.
Syalom.
ReplyDeleteAssalamuailaikum.
Meilan Lengkong
19701251011
S2 PEP A 2019
Manusia diciptakan memiliki 2 hal yang sangat Istimewa yaitu Akal untuk berpikir dan Perasaan. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi satu sama lain. Ketika timbul Perasaan misalnya menangis dan tertawa maka perasaan itu akan di transfer ke otak/pikiran untuk memberikan ekspresi atau gambaran seperti apa itu menangis dan tertawa. juga dalam hal Perilaku/tindakan, manusia diberikan akal untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan segala sesuatu, seperti ada slogan yang mengatakan "Berpikir dahulu sebelum bertindak" jika tidak demikian maka manusia dikatakan dalam Artikel ini adalah Orang bingung = Orang tidak Berilmu". Maka dari itu itu Gunakan Akal dan Perasaan dengan benar untuk mencerminkan sikap dan Tingkah laku orang yang berilmu..
Terima Kasih
Syalom.
Wassalamuailkum.
Tiara Wahyu Anggraini
ReplyDelete19709251065
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih atas penjelasannya pak Prof. Dari bacaan di atas saya memahami bahwa Paralogos ialah bukan sembarang logika. Ini berarti setiap orang berbeda-beda logikanya. Contohnya seperti yang bapak jelaskan bahwa logika ayam adalah paralogosnya cacing. Mengapa, karena cacing tidak mengetahui cara brpikir ayam. Logika manusia adalah paralogosnya ayam, karena ayam tidak mengetahui cara berpikir manusia. Selain itu ketika mendidik, logika orang tua ialah paralogosnya anak-anaknya karena anak-anaknya belum paham logika orangtuanya. Nah, bisa disimpulkan bahwa paralogos ialah logikanya para dewa, namun tidak akan melewati kuasa Allah SWT.
Choirul Amri
ReplyDelete(19709251078 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
Bismillah, sesuai dengan apa yang saya pahami sesuai dengan tulisan Bapak diatas bahwa sesuatu itu mempunyai persamaan atau jenis yang saling bersesuaian atau sinonim dan antonim. Seperti ada paham maka ada pula tidak paham. Pahampun ada lagi kategorikannya dan tidak paham ada lagi jenisnya. Jadi kesesuaian, persamaan, hubungan dan perbedaan itu bersifat banyak sehingga selanjutnya disebut para dan kajian-kajian itu disebut ilmu atau logos. Jadi segala sesuatu itu berhubungan baik karena persamaan ataupun perbedaannya sehingga dalam bertingkah perlu berhati-hati karena kita dalam ruang hidup atau dimensi dalam paralogos yang berkaitan satu sama lain.
Terimakasih
Rifki Rinaldo
ReplyDelete19709251070
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Dari penjelasan prof, tindakan manusia mempunyai dua, yaitu tindakan berdasarkan pemahaman dan tindakan tidak berdasarkan pemahaman. Dan dalam pemahaman dibagi menjadi dua yaitu pemahaman dalam pikir dan pemahaman dalam hati. pemahaman ini merupakan bagian dari paralogos, dimana paralogos menggambarkan suatu tingkatan logika. Maksudnya setiap makhluk mempunyai logika yang berbeda sesuai dengan kadar pemahamannya atau ilmunya. Seperti logika Orang berilmu adalah paralogosnya orang belum berilmu.
Anna Isabela Sanam
ReplyDeletes2 PEP A 2019
19701251001
Yang menarik bagi saya dalam tulisan ini adalah pemahaman intuitif. Paham tanpa sebab. Dalam perkuliahan filsafat pendidikan saya masih mengingat jelas contoh nyata yang diberikan adalah bagaimana orangtua kita sering secara langsung mengajarkan mitos pada kita. Kita tidak paham akan alasannya namun kita menuruti untuk tidak melakukan hal tersebut. Tidak berhenti disitu karena bahkan mitos tersebut pun kita sebar luaskan kepada orang lain bahkan anak cucu kita.
Terima kasih Prof.
Aulia Nur Arivina
ReplyDelete18709251051
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.
Di dunia ada 2 paham dalam pikiran dan dalam hati. Kita menghitung termasuk paham dalam pikiran, sedangkan berdoa termasuk paham dalam hati. Jika kita paham dalam hati berarti tidak ada keraguan dalam keyakinan dan amalan, sedangkan paham dalampikiran jika kita dapat mengambil langkah atau bersikap. Untuk menjadi manusia yang berpaham, kita harus menyeimbangkan paham pikiran dan paham hati.
Sekar Hidayatun Najakh
ReplyDelete19701251007
S2 PEP A 2019
Assalamualaykum wr wb...
Tindakan ada dua macam, yakni tindakan berdasarkan pemahaman dan tindakan berdasarkan ketidakpahaman. Pemahaman itu ada dua macam, pemahaman hati dan pemahaman pikir. Pemahaman hati diwujudkan dalam beribadah, pemahaman pikir diwujudkan dalam tindakan pikiran seperti menghitung. Sedangkan bernafas, tidur itu adalah potensi. Pemahaman pikir adalah logika. Paralogos adalah bukan sekedar logika biasa. Paralogos adalah logika dibawah logika.
Terimakasih Prof.
Alfiana Dewi
ReplyDelete19701251005
S2 PEP A 2019
Berpikir ada dua macamm, yaitu berpikir atas apa yang sudah dipahami dan berpikir atas apa yang belum dipahami. saat berpikir atas apa yang sudah dipahami maka wujudnya adalah ide- ide terbaru dan berinovatif. saat berpikir atas apa yang belum dipahahami diwujudkan menjadi 2 macam juga, yakni diwujudkan dalam hal positif atau negati.
saat diwujudkan dalam hal positif maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang dapat membangun diri menjadi yang tebaik, sebaliknya jika negatif maka akan muncul HOAX atau fitnah.
terimakasih prof.atas ilmu,
Sarah desiana pahu
ReplyDelete19709251063
S2 PM D 2019
Apa yang bisa saya pahami adalah paham dan tidak paham itu terbagi jadi dua yaitu dalam bentuk hati dan pikiran. Semuanya akan terjadi tergantung dari manusia itu sendiri bagaimana mengelola tindakannya, pikirannya, dsb untuk menjadikannya paham atau tidak paham. Alangkah baiknya bila kita bisa mengelola kepahaman kita dengan baik dan membuat paham secara pikir diselaraskan dengan paham secara hati agar seimbang. Kemudian meminimalisir ketidakpahaman kita dengan tetap berikhtiar dan rajin berdoa. Terima kasih.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Paralogos merupakan refleksi dari tindakan adalah atas dasar pemahaman hati dan pikiran. Tindakan berdasarkan pikiran dan meninggalkan pemahaman hati maka akan berujung pada menuhankan pengetahuan dan cenderung tidak mempercayai kuasa Tuhan. Namun, tindakan yang mengutamakan hati tanpa pemikiran menyebabkan banyak perbuatan ekstrim.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak atas artikel Paralogos yang telah Bapak share kepada kami. Dari artikel ini saya dapat memperoleh ilmu bahwa diatas langit masih ada langit, jangan terlalu senang dan puas dulu dengan pencapaian yang kita peroleh saat ini, namun baiknya kita mempersiapkan diri untuk menggapai keinginan kita yang lain.Ilmu dalam kehidupan ini sangatlah penting, ilmu kita gunakan untuk membuat hidup kita lebih baik lagi dari sebelumny, dan Allah pun sudah menjaikan barang siapa yang menuntut ilmu untuk memperoleh ridho dari Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Semoga kita termasuk golongan orang yang berilmu.. Aamiin.
Sri Ningsih
ReplyDelete19709251064
S2 Pendidikan Matematika kelas D
Dunia itu ada 2, yaitu paham atau tidak paham. Tindakan manausia juga ada 2 yaitu tindakan berdasarkan pemahaman atau tindakan yang tidak berdesarkan pemahaman. Paham itu ada 2, yaitu tidak paham dalam pikir atau tidak paham dalam hati. Ilmu itu ada 2, yaitu ilmu dalam pikir atau ilmu dalam hati. Paham dalam hati adalah tidak ada keraguan di dalam keyakinan dan amalan ibadahmu. Sebaliknya dikatakan tidak paham di dalam hati. Sebenar benar tidak paham di dalam hati adalah godaan syaitan.
Annisa Nur Arifah
ReplyDelete18709251058
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Paham yang mengembangkan pengetahuan intuisi ini yaitu pada ajaran filsafat Henri Bergson (1859-1941), seorang filsul Perancis yang berupaya menolak filsafat positivisme Auguste Comte yang mengajarkan paham empiris tentang pengetahuan yang lebih ekstrim dengan mengatakan bahwa puncak pengetahuan manusia itu berada pada ilmu-ilmu positif, yakni suatu pengetahuan yang berangkat dari fakta-fakta yang terverifikasi dan terukur secara ketat.
Latifa Krisna Ayu
ReplyDelete19709251060
S2 Pendidikan Matematika D
Berdasarkan tulisan bapak Marsigit, saya memaknai bahwa paralogos adalah sesuatu yang di luar pikiran/logika. Paralogos merupakan sesuatu yang tidak pasti, ia tergantung ruang dan waktunya. Contohnya logika orang yang berilmu tentu akan berbeda dengan logika orang yang belum berilmu. Sehingga apa yang dilakukan seseorang yang berilmu mungkin akan berada di luar logika bagi orang-orang berilmu. Hal yang masuk dalam logika kita maka dapat diartikan juga bahwa kita memahami hal tersebut, maka wajar bila ilmu adalah sesuatu yang sangat penting. Ilmu dapat membuat seseorang menjadi paham. bila paham maka sudah masuk ke logika, maka orang yang berilmu melakukan segala hal sesuai dengan ilmunya/logikanya.
Terima kasih
Yufida Afkarina Nizar Isyam
ReplyDelete19709251073
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Yang dapat saya pahami dari tulisan di atas adalah sesuatu yang ada diluar pikiran/logika kita adalah paralogos. Jadi ketika kita memiliki sebuah logika atau pemikiran yang tidak dapat dipahami oleh orang lain, maka logika kita merupakan paralogos dari orang tersebut. Begitu pula jika kita tidak tidak dapat memahami pemikiran/logika dari orang lain, maka logika orang tersebut merupakan paralogos kita. Setiap manusia pasti memiliki paralogosnya masing-masing, oleh karena itu lah kita diharuskan untuk belajar dan terus belajar untuk memahami apa yang sebelumnya tidak kita pahami.
Rona Happy Mumpuni
ReplyDelete19709251059
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Setelah saya membaca artikel dari Prof.Marsigit di atas saya bisa menarik kesimpulan:
Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Oleh sebab itu jika kita dianjurkan untuk terus belajar agar proses memahami apa yang di luar jangkauan kita tetap berjalan.
Ngaenun Nangim
ReplyDelete19709251058
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Paralogos berkaitan dengan pemahaman kita yang berasal dari hati dan pikiran. Ketika alur tersebut berjalan seimbang, maka akan mendapatkan hasil yang baik. Sehingga, ketika tindakan hanya berdasarkan pemahaman pikir tanpa pemahaman hati cenderung menghasilkan orang kurang rasional dan cenderung atheis. Pemahaman terhadap sesuatu berkaitan erat dengan persepsi, sehingga kita harus bijaksana dalam menyikapinya. Pemahaman diperoleh dari belajar, sedangkan ketidakpahaman akan menimbulkan niat seseorang untuk belajar memahaminya.
Fitria Restu Astuti
ReplyDelete19709251069
S-2 Pendidikan Matematika D 2019
Paralogos dikatakan sebagai logika yang berbeda. Pengalaman logika sendiri dibedakan menjadi dua yaitu logika berawal yang merupakan logika orang dewasa dan logika tidak berawalan yang merupakan logika anak-anak atau orang awam. Paralogos adalah logika yang tidak mudah bahkan sulit dipahami. Saya kagum dengan Bapak Marsigit yang menganalogikan paralogos dengan sangat sederhana tetapi dapat mengena. Disebutkan bahwa Logika ayam adalah paralogosnya cacing. Artinya, cacing tidak paham dengan logika si ayam tetapi ayam paham bagaimana logika cacing segingga antara cacing dengan ayam akan lebih unggul si ayam. Begitupun manusia. Seberilmu apapun manusia di dunia, sesunggunya logika yang dimiliki atau ilmu yang dimilikinya hanya sebagian kecil dari segala ilmu yang dimiliki oleh Allah Swt.
Achmad Rante Suparman
ReplyDelete19701261010
PEP S3 2019
Assalamualaikum Wr Wb.
Terima kasih tulisannya Prof.
Tindakan manusia pada dasarnya sebaiknya berdasar atas dasar pemahaman yang harus disesuaikan dengan ilmu dalam hati yaitu doa atau ibadah dan ilmu dalam pikir yaitu ilmu dunia.
Tindakan harus berdasarkan atas pemahaman atau logika yang harus diketahui konsekuensinya.
Dari tulisan prof: "Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru", karena itu ketika menjadi dewa, maka harus mengetahui lawan bicara agar dapat menyampaikan logika dengan tepat.
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Tulisan di atas mengulas bahwasanya hal yang berada di luar jangkauan pikiran dan hati seseorang adalah paralogosnya, dewanya. Diungkap juga bahwa pemahaman memengaruhi tindakan seseorang. Maka, untuk melakukan sesuatu dituntut adanya pemahaman terlebih dahulu. Akan tetapi, berbeda dengan pemahaman yang mendasarkan pada logika atau akal atau pikiran, hal keyakinan mendasarkan pada hati.
Akal pikiran dan hari merupakan dua hal yang penting diseimbangkan agar pemahaman dan tindakan bisa selaras dan bermanfaat. Maka, paralogos tertinggi dan sejatinya adalah Tuhan Sang Pencipta.
Demikian dan terima kasih.
Wassalamu'a;aikum wr.wb.
Dea Armelia
ReplyDelete19709251072
S2 Pend. Matematika D 2019
Berbicara tentang logika Logika, logika merupakan cabang dari filsafat yaitu tentang berpikir. Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.
Dea Armelia
ReplyDelete19709251072
S2 Pend. Matematika D 2019
Memaknai bahwa dalam berpikir (berlogika ) haruslah ada batasan. Batasan nya adalah iman dan takwa (keyakinan). Karena ada hal-hal yang seharusnya tidak kita pikirkan tapi kita rasakan dan kita yakini dalam hati.
Bila kita memaksakan berpikir diluar jangkauan maka hal yang dihati (iman) akan melemah karena kita membuat kontradiksi yang super (banyak ) dan tak terjawab. Dalam hidup ada sesuatu yang harus kita yakini dan ada sesuatu yang kita harus berpikir dahulu agar kita tidak tersesat dalam menjalani hidup ini.
Vera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamualaikum Wr. Wb.
Tulisan ini membantu saya memahami apa itu konsep paralogos. Semua diciptakan dengan kadar dan pasangannya masing-masing. Paham dan tidak paham, logika berawalan dan logika tidak berawalan. Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paramiliter itu lebih dari sekedar militer. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos.
Duden Saepuzaman
ReplyDeleteNIM. 19701261008
S3 PEP 2019
Persepsi awal saya terkait paralogos adalah pasti terkait logika. Tetapi itu terbantahkan setelah saya membaca tulisan ini. paralogos memang terkait erat dengan logika. tetapi bukan sembarang logika karena sesuatu yang benar (bersfat relatif) bisa dianggap keliru bagi logika awam. Paralogos sering disebut juga sebagai logikanya para dewa. Contoh yang sangat mudah dterima disajikan dalam artikel ini yaitu ayam dewanya cacing, maka cacing tak paham dengan logikanya ayam, dengan bahasa lain bisa dikatakan bahwa logika ayam adalah paralogsnya cacing.
Terima kasih prof atas pencerahannya....
Logika yang ada di luar logika yang dimiliki bisa menggambarkan kondisi paralogos. Dalam beberapa contoh dalam tulisan ini disebutkan bahwa paralogos yang dimaksud selalu logika yang berkedudukan lebih tinggi daripada logika lainnya. Secara eksplisit disebut paralogos adalah logikanya para dewa. Namun, jika merujuk pada pernyataan bahwa paralogos adalah logika di luar logika yang dimiliki, maka pertanyaan yang bisa diajukan adalah apakah logika cacing bisa dianggap sebagai paralogosnya ayam? Jika tidak, apakah logika cacing juga dimiliki oleh ayam? Mohon pencerahannya Prof., terima kasih.
ReplyDeleteIkhsanudin (PEP-S3/19701261001)
Alfiana Dewi
ReplyDelete19701251005
S2 PEP A 2019
Berpikir ada dua macam, yaitu berpikir atas apa yang sudah dipahami dan berpikir atas apa yang belum dipahami. saat berpikir atas apa yang sudah dipahami maka wujudnya adalah ide- ide terbaru dan berinovatif. saat berpikir atas apa yang belum dipahahami diwujudkan menjadi 2 macam juga, yakni diwujudkan dalam hal positif atau negatif. Kemudian paralogos juga memiliki arti bukan sembarang logika, setiap orang punya pemikiran logikanya masing-masing. Karena tipe orang yang mengedepankan logika akan tidak mudah menerima masukan dari orang lain. Logikanya orang awam berbeda dengan orang dewasa, ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan logika seseorang berbeda-beda.
Muh. Asriadi AM
ReplyDelete19701251008
S2 PEP A 2019
Pada tulisan ini saya memahami bahwa paralogos menggambarkan ketidak pamahaman terhadap suatu logika, namun bukan berarti paralogos itu pihak yg lemah, yang bodoh atau apapun istilahnya. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos. Sehingga yang didapat dari pernyataan tersebut adalah paralogos merupakan dewa atau penguasa untuk suatu semesta pembicaraan akan tetapi tidak akan melewati kuasa Tuhan. Paralogos merupakan sesuatu yang terdapat diluar pemikiran kita, bisa pemikiran dalam hati atau sesuatu yang muncul sebelum kita berpikir atau bisa disebut intuisi. paralogos melewati ruang dan waktu. kalau seseorang sudah mendapatkan hakikat maka pemikiran, ucapan dan tindakan lebih memancar dari orang yang dibawahnya.