Sep 25, 2017

*PARALOGOS*


Oleh: Marsigit UNY
4 Agustus 2017


*Petruk*:
Paralogos itu apa rama?

*Semar*:
Uhe ... dunia itu ada 2, yaitu tidak paham atau paham. Maka tindakan manusia juga ada 2, yaitu tindakan berdasarkan pemahaman atau tindakan tidak berdasar pemahaman.

*Petruk*:
Tidak paham?

*Semar*:
Uhe... tidak paham itu ada 2, yaitu tidak paham dalam pikir atau tidak paham dalam hati.

*Petruk*:
Hati?

*Semar*:
Uhe... paham juga ada 2, yaitu paham dalam pikir atau paham dalam hati.

*Petruk*:
Paham dalam hati?

*Semar*:
Uhe... ilmu ada 2, yaitu ilmu dalam pikir atau ilmu dalam hati. Ilmu dalam hati itu doa atau ibadahmu. Ilmu dalam pikir itu ilmu duniamu. Jadi paham dalam hati adalah tidak ada keraguan di dalam keyakinan dan amalan ibadahmu. Sebaliknya dikatakan tidak paham di dalam hati. Sebenar benar tidak paham di dalam hati adalah godaan syaitan. N'au dzubilah mindzalik.

*Petruk*:
Paham dalam pikir?

*Semar*:
Dikatakan paham di dalam pikir jika kamu dapat menentukan sikap atau mengambil langkah. Jika tidak demikian maka disebut tidak paham dalam pikir. Jadi, sebenar benar tidak paham dalam pikir adalah bingung di dalam pikir dan tindakanmu. Yang demikian dikatakan tidak berilmu. Maka orang bingung adalah orang yang tidak berilmu.

*Petruk*:
Bingung dalam tindakan?

*Semar*:
Sudah saya katakan, tindakan ada 2 yaitu tindakan berdasar pemahaman atau tindakan tidak berdasar pemahaman. Berdoa adalah tindakan berdasar pemahaman dalam hati. Menghitung adalah tindakan berdasar pemahan pikir.

*Petruk*:
Bernafas, tidur, menangis, tindakan anak kecil atau balita, manula, terkejut, dst... itu tindakan yang seperti apa?

*Semar*:
Bernafas, tidur, bangun, terkejut itu bukan tindakan berdasar pemahaman tetapi tindakan berdasar potensi vital atau potensi hidup.

*Petruk*:
Balita?

*Semar*:
Tindakan balita itu tindakan berdasar potensi vital. Jika tindakan Balita belum berdasar pemahaman hati atau pemahaman pikir, maka dikatakan tindakannya berdasar pemahaman intuitif.

*Petruk*:
Pemahaman intuitif?

*Semar*:
Pemahaman intuitif adalah paham tanpa sebab. Sebetulnya ada sebab tetapi lupa kapan, dimana dan dari mana pahamnya.

*Petruk*:
Tindakan manula?

*Semar*:
Manusia usia lanjut yang sudah pikun, tindakannya juga berdasar pahaman intuitif. Sebenar benar pemahaman intuitif adalah pengalaman. Jadi, baik Balita maupun Manula, tindakannya berdasarkan pemahaman pengalaman.

*Petruk*:
Pengalaman?

*Semar*:
Ada 3 macam pengalaman, yaitu pengalaman spiritual, pengalaman logika, dan pengalaman kenyataan.

*Petruk*:
Pengalaman logika?

*Semar*:
Ada 2 logika, yaitu logika berawalan atau logika tidak berawalan. Logika berawalan adalah logika formal yaitu logika matematika nya orang dewasa. Logika tidak berawalan yaitu logikanya anak anak atau logikanya orang awam atau logika intuitif. Maka walaupun sudah manula atau linglung, kemungkinan masih bisa menghitung, karena menggunakan logika intuitif atau logika pengalaman.

*Petruk*:
Paralogos?

*Semar*:
Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paramiliter itu lebih dari sekedar militer. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos.

*Petruk*:
Dewa?

*Semar*:
Ayam dewanya cacing, maka cacing tak paham logikanya ayam. Manusia dewanya ayam, maka ayam tak paham logikanya manusia.

*Petruk*:
Jadi, paralogos?

*Semar*:
Logika ayam adalah paralogosnya cacing. Logika manusia adalah paralogosnya ayam. Logika dewa adalah paralogosnya manusia. Logika Menteri adalah paralogosnya dosen. Logika orang berilmu adalah paralogosnya orang belum berilmu.

*END*


53 comments:

  1. Restu Widhi Laksana
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251022
    Bismillahirrokhmanirrokhim
    Uraian dari artikel sederhana ini lebih mudah dicerna untuk menjelaskan konsep paralogos. Bahwa sebuah tindakan manusia didasarkan pada pemahaman pikiran(pengetahuan) dan pemahaman hati(keyakinan). Tindakan berdasarkan pemahaman pikir tanpa pemahaman hati cenderung menghasilkan orang atheis yang memuja ilmu pengetahuan yang sebenarnya kurang rasional karena keberadaan Allah dapat dirasakan dan ditelaah secara rasional.Pemahaman hati tanpa pemahaman pikir menyebabkan banyaknya ekstrimis dalam berbagai aliran keyakinan. Maka mendapat keseimbangan antara keduanya baik dengan cara sadar maupun intuitif adalah kunci untuk mendapat pengetahuan yang hakiki.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Samsul Arifin / 18701261007 / S3 PEP 2018

    Di dunia ini memang diciptakan berpasang-pasangan..ada siang ada malam, ada terang ada gelap, ada paham pasti ada tidak paham.dll.. di kepercayaan Cina ada "Ying dan Yang"..
    Tanpa salah satunya, maka tidak ada semua, karena tidak definisi untuk menggambarkannya..
    Begitu juga ada logika ada paralogos..di mana paralogos menggambarkan ketidak pamahaman terhadap suatu logika, namun bukan berarti paralogos itu pihak yg lemah, yang bodoh atau apapun istilahnya..
    Dalam mendidik, Logika orang tua tentunya paralogos bagi anak-anaknya karena anak-anaknya belum paham logika orangtuanya..

    ReplyDelete
  4. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    s2 Pendidikan Matematika 2018

    Terkait topik bahasan mengenai Paralogos, seperti yang termuat dalam artikel ini bahwa Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paramiliter itu lebih dari sekedar militer. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos. Sehingga yang didapat dari pernyataan tersebut adalah paralogos merupakan dewa atau penguasa untuk suatu semesta pembicaraan akan tetapi tidak akan melewati kuasa Tuhan.

    ReplyDelete
  5. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Saya tertarik dengan penjelasan paham dalam hati dan paham dalam pikir. Ketika kita tidak mengalami keraguan dalam melakukan ibadah, maka kita sudah paham dalam hati.

    ReplyDelete
  6. Darwis Cahyo Nugroho
    18709251038
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum wr.wb
    Saya tertarik dengan kata "tidak paham dalam pikir atau tidak paham dalam hati". Tidak paham dalam pikir itu ketika kita ragu atau bahkan tidak dapat mengambil keputusan dalam melakukan tindakan. Sedangkan tidak paham dalam hati itu adalah hati kita sudah tertutup oleh nafsu syaitan sehingga kita akan sangat mudah meninggalkan ibadah kita.

    ReplyDelete
  7. Darwis Cahyo Nugroho
    18709251038
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum wr.wb
    Point penting yang saya suka dari artikel ini adalah tentang "Pemahaman intuitif" pemahaman ini adalah ketika kita paham tanpa ada sebab (pengalaman) atau Sebenarnya ada sebab namun lupa darimana memahaminya. Jadi, semua tindakan itu pasti ada pengalamannya yang mendahuluinya.

    ReplyDelete
  8. Darwis Cahyo Nugroho
    18709251038
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum wr.wb
    Akan semakin banyak pengalamannya. Maka seseorang tersebut akan menjadi paralogos bagi orang sekitarnya yang belum memiliki pengalaman. Sehingga, pemikiran orang yang belum memiliki pengalaman akan menganggap PARALOGOS orang yang lebih dahulu memiliki pengalaman tersebut.

    ReplyDelete
  9. Nurul Huda
    18701264005
    S3 PEP 2018

    Manusia maqom paralogos dibutuhkan keluasan bacaan, pengalaman yang cukup, kematangan berfikir, dan kemenepan hati. Sehingga setiap keputusan yang dibuat selalu terukur dan terprediksi dengan baik. Margin of errornya kecil. Semakin tinggi maqom para logos semakin kecil errornya.

    ReplyDelete
  10. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Tindakan manusia bisa mempunyai dua kemungkinan yaitu tindakan berdasarkan pemahaman dan tindakan tidak berdasarkan pemahaman. Tindakan tidak berdasarkan pemahaman biasanya dialami anak kecil maupun orang awam. Biasanya seorang anak bertindak bukan karena dia paham tapi karena melihat apa yang dilakukan oleh orang dewasa, sehingga mereka menirukannya. Namun tidak hanya anak kecil, namun juga ada orang dewasa yang bertindaktidak berdasarkan pemahaman, orang tersebut biasa disebut dengan orang awam. Selain itu ada juga yang bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkan namun tidak sesuai dengan hatinya. Hal ini berarti dia sudah terkena godaan syeitan, karena sesungguhnya paham dalam hati adalah tidak ada keraguan di dalam keyakinan dan amalan ibadahnya. Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang bisa memiliki pemahaman yang selaras antara pemahaman dalam pikir maupun pemahaman dalam hati.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  11. Endah Kusrini
    18709251015
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Segala hal yang dilakukan manusia bersumber dari hati dan pikiran. Baik buruknya, benar salahnya bergantung pada pemahaman hati dan pikiran. Namun demikian, manusia bisa juga bertindak tanpa pemahaman. Itulah karunia Allah yang sangat luar biasa. Di mana manusia diberi kelebihan untuk tetap dapat bertindak dalam situasi dan kondisi bagaimanapun.

    ReplyDelete
  12. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kata paralogos memiliki arti bukan sembarang logika, setiap orang punya pemikiran logikanya masing-masing. Karena tipe orang yang mengedepankan logika akan tidak mudah menerima masukan dari orang lain. Logikanya orang awam berbeda dengan orang dewasa, ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan logika seseorang berbeda-beda. Karena sebenar-benar paralogos adalah bukan sembarang logika.

    ReplyDelete
  13. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Pikiran manusia yang diciptakan untuk berpikir dan memegang isi dunia mempunyai sisi lain yang bisa jadi menguntungkan maupun merugikan bagi mereka. Karena bila pikiran manusia menjadi tidak paham maka koneksi antar saraf dalam pikiran ada yang terputus dan bila pikiran manusia bisa merangkap semua sehingga menjadi paham maka koneksi antar saraf pikiran terhubung dengan baik dan bisa menjadi pemahaman yang baik bagi manusia.

    ReplyDelete
  14. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Paralogos merupakan sesuatu yang terdapat diluar pemikiran kita, bisa pemikiran dalam hati atau sesuatu yang muncul sebelum kita berpikir atau bisa disebut intuisi. Berbicara tentang logika, tentu harus selaras dengan hati. Logika dan hati adalah dua hal yang saling berkaitan namun seringkali tidak sejalan.

    ReplyDelete
  15. Luthfannisa Afif Nabila
    18709251031
    S2 Pendidikan Matematika B 2018
    Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
    Dunia yang berjalan ini terdapat dua yaitu tidak paham dan paham. Tidak paham bisa terjadi apabila logos dan logika manusia tidak berjalan dengan semestinya. Sedangkan paham bisa terjadi apabila logos manusia bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan keselarasan dan keseimbangan pikiran manusia agar logos bisa berjalan dengan baik dan tercipta pemahaman yang paham. Terima kasih.
    Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

    ReplyDelete
  16. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  17. Lukman
    18701264003
    S3 PEP 2018

    Paranormal berarti orang yang di luar jangkauan normal, namun kalau semua para normal berkumpul, jadilah normal, dan yang normal menjadi paranormal. Sebuah uji validitas, dan juga reliabilitas ditentukan oleh uji coba...yang sepengetahun saya validitas dan reliabilitas ditentukan oleh banyaknya 'pilihan yang serupa' atau saling mendukung. Jadi satu saat, yang disebut para bisa menjadi tidak para. Contohnya...jaug sebelum HP ditemukan, maka orang2 yang mengaku telah berbicara dengan orang di benua seberang dianggap gila, namun sekarang tidak lagi. Dalam pembangunan pendidikan diperlukan orang2 'gila' atau para ini...untuk keluar dari mbulet.nya permasalahan...Maaf. Terima kasih.

    ReplyDelete
  18. Hanif cahyo Adi Kistoro
    18701264004 / S3 PEP 2018

    diatas langait masih ada langit, diatas pemikiran kita ada yang lebih tinggi lagi pemikirannya. orang yang sudah melewati pemikiran dewa adalah paralogos. berpikir lebih luas. paralogos melewati ruang dan waktu. kalau seseorang sudah mendapatkan hakikat maka pemikiran, ucapan dan tindakan lebih memancar dari orang yang dibawahnya.

    ReplyDelete
  19. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Logika dan paralogosnya. Dalam pemikiran setiap makhluk memiliki logikanya masing-masing. Tingkatan dibawah logika tersebut adalah paralogosnya. Logika dan paralogosnya menjadi sebuah indikasi setiap makhluk memiliki wilayah pikirnya masing-masing. Wilayah pikir tersebut dibatasi dengan logika. Sehingga apa tugas dan tanggungjawab masing-masing sudah diukur sesuai porsinya oleh Sang Maha Pemberi Logika.
    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  20. ahmad syajili
    19709251066
    S2 PMD 2019
    Kata paralogos memiliki arti bukan sembarang logika, setiap orang punya pemikiran logikanya masing-masing. Karena tipe orang yang mengedepankan logika akan tidak mudah menerima masukan dari orang lain. Logikanya orang awam berbeda dengan orang dewasa, ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan logika seseorang berbeda-beda. Karena sebenar-benar paralogos adalah bukan sembarang logika.
    Pikiran manusia yang diciptakan untuk berpikir dan memegang isi dunia mempunyai sisi lain yang bisa jadi menguntungkan maupun merugikan bagi mereka. Karena bila pikiran manusia menjadi tidak paham maka koneksi antar saraf dalam pikiran ada yang terputus dan bila pikiran manusia bisa merangkap semua sehingga menjadi paham maka koneksi antar saraf pikiran terhubung dengan baik dan bisa menjadi pemahaman yang baik bagi manusia.

    ReplyDelete
  21. Assalamualaikum wr. wb
    Novi Indriyani Kones
    19701251002
    S2 PEP A 2019
    Berdasarkan konsep paralogos, saya menangkap bahwa pada artikel ini pembahasan terlebih dahulu bahwa di dunia ini ada sisi positif negatif, hati dan pikiran, dan dua sisi yang lain. Kedua sisi tersebut mestinya berjalan secara seimbang agar tercipta kehidupan yang selaras. Artinya, pada hakekatnya kita manusia itu banyak salah sehingga kita sesekali melakukan kesalahan untuk tetap ingat dan kemudian melakykan kebaikan lagi. Di akhir pembahasan artikel ini, bahwa setiap makhluk hidup itu memiliki logikanya masing-masing dan hanya bisa dipahami oleh sejenisnya.
    Terimakasih
    Wassalamu'alaikum wr. wb

    ReplyDelete
  22. Jewish Van Septriwanto
    19709251077
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih untuk tulisan ini Prof. Penjelasan mengenai Paralogos ini membuat saya tertarik bagaimana Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami atau pemahaman karena hati. Disatu sisi, pemikiran manusia menjadi makin mendalam dan makin bermakna, dengan pengetahuan manusia mengajarkan, dengan berpikir manusia mengembangkan, dan dengan mengamalkan serta mengaplikasikannya manusia mampu melakukan perubahan dan peningkatan ke arah kehidupan yang lebih baik, semua itu telah membawa kemajuan yang besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

    ReplyDelete
  23. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Dari artikel ini, saya mengetahui bahwa pemahaman dibagi menjadi dua, yaitu pemahaman dalam pikiran dan pemahaman dalam hati. Ilmu juga dibagi menjadi dua, yaitu ilmu dalam hati dan ilmu dalam pikiran. Baik hati maupun pikiran manusia harus berjalan beriringan.
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  24. Hanifah Nabila Hendral
    19701251003
    S2 PEP a 2019

    Assalamualaikum
    dari membaca artikel ini saya mendapatkan pengetahuan bahwa tindakan manusia itu ada dua; tindakan manusia berdasar pemahaman dan tindakan manusia tidak berdasar pemahaman. Paham dibagi menjadi dua yaitu paham didalam pikir dan paham di dalam hati. kita sebagai manusia harus memiliki pemahaman di dalam pikir karena paham didalam pikir berarti kita sebagai manusia dapat menentukan sikap dan mengambil langkah. manusia pasti memiliki permasalahan, nah ini gunanya paham didalam pikir, jika manusia memilikinya tentu manusia akan dapat menentukan sikap dan mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
    Wassalamualaiku

    ReplyDelete
  25. sintha fardu anggraeni
    19709251071
    S2 pendidikan matematika /D

    Terima kasih Banyak Pak Prof. Marsigit.
    Hal yang saya pahami dari dialog adalah perbedaan level atau dimensi logika. Seseorang tidak akan mampu memahami logika orang lain yang memiliki dimensi atau level yang ada di atasnya dan logika yang dimensinya ada di atas pemahaman orang tersebut merupakan paralogos bagi orang tersebut.

    ReplyDelete
  26. Renungan saya setelah membaca artikel ini adalah
    Manusia bertindak dua Jenis yaitu melakukan sesuatu karena dia sadar dan tidak sadar. Dua hal yang seolah olah berlawanan tetapi sebenarnya tidak dan itulah yang disebut dengan paralogos.Tindakan paralogos bisa dilakukan oleh pikiran dan juga bisa dilakukan oleh pikiran dan perasaan. Disinilah terjadi apa yang disebut tumpang tindih dari perasaan dan pikiran atau dari apa yang kita tidak paham tetapi justru kita bisa atau kita paham.

    ReplyDelete
  27. Syalom.
    Assalamuailaikum.

    Meilan Lengkong
    19701251011
    S2 PEP A 2019

    Manusia diciptakan memiliki 2 hal yang sangat Istimewa yaitu Akal untuk berpikir dan Perasaan. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi satu sama lain. Ketika timbul Perasaan misalnya menangis dan tertawa maka perasaan itu akan di transfer ke otak/pikiran untuk memberikan ekspresi atau gambaran seperti apa itu menangis dan tertawa. juga dalam hal Perilaku/tindakan, manusia diberikan akal untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan segala sesuatu, seperti ada slogan yang mengatakan "Berpikir dahulu sebelum bertindak" jika tidak demikian maka manusia dikatakan dalam Artikel ini adalah Orang bingung = Orang tidak Berilmu". Maka dari itu itu Gunakan Akal dan Perasaan dengan benar untuk mencerminkan sikap dan Tingkah laku orang yang berilmu..

    Terima Kasih
    Syalom.
    Wassalamuailkum.

    ReplyDelete
  28. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih atas penjelasannya pak Prof. Dari bacaan di atas saya memahami bahwa Paralogos ialah bukan sembarang logika. Ini berarti setiap orang berbeda-beda logikanya. Contohnya seperti yang bapak jelaskan bahwa logika ayam adalah paralogosnya cacing. Mengapa, karena cacing tidak mengetahui cara brpikir ayam. Logika manusia adalah paralogosnya ayam, karena ayam tidak mengetahui cara berpikir manusia. Selain itu ketika mendidik, logika orang tua ialah paralogosnya anak-anaknya karena anak-anaknya belum paham logika orangtuanya. Nah, bisa disimpulkan bahwa paralogos ialah logikanya para dewa, namun tidak akan melewati kuasa Allah SWT.

    ReplyDelete
  29. Choirul Amri
    (19709251078 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
    Bismillah, sesuai dengan apa yang saya pahami sesuai dengan tulisan Bapak diatas bahwa sesuatu itu mempunyai persamaan atau jenis yang saling bersesuaian atau sinonim dan antonim. Seperti ada paham maka ada pula tidak paham. Pahampun ada lagi kategorikannya dan tidak paham ada lagi jenisnya. Jadi kesesuaian, persamaan, hubungan dan perbedaan itu bersifat banyak sehingga selanjutnya disebut para dan kajian-kajian itu disebut ilmu atau logos. Jadi segala sesuatu itu berhubungan baik karena persamaan ataupun perbedaannya sehingga dalam bertingkah perlu berhati-hati karena kita dalam ruang hidup atau dimensi dalam paralogos yang berkaitan satu sama lain.

    Terimakasih

    ReplyDelete
  30. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Dari penjelasan prof, tindakan manusia mempunyai dua, yaitu tindakan berdasarkan pemahaman dan tindakan tidak berdasarkan pemahaman. Dan dalam pemahaman dibagi menjadi dua yaitu pemahaman dalam pikir dan pemahaman dalam hati. pemahaman ini merupakan bagian dari paralogos, dimana paralogos menggambarkan suatu tingkatan logika. Maksudnya setiap makhluk mempunyai logika yang berbeda sesuai dengan kadar pemahamannya atau ilmunya. Seperti logika Orang berilmu adalah paralogosnya orang belum berilmu.

    ReplyDelete
  31. Anna Isabela Sanam
    s2 PEP A 2019
    19701251001

    Yang menarik bagi saya dalam tulisan ini adalah pemahaman intuitif. Paham tanpa sebab. Dalam perkuliahan filsafat pendidikan saya masih mengingat jelas contoh nyata yang diberikan adalah bagaimana orangtua kita sering secara langsung mengajarkan mitos pada kita. Kita tidak paham akan alasannya namun kita menuruti untuk tidak melakukan hal tersebut. Tidak berhenti disitu karena bahkan mitos tersebut pun kita sebar luaskan kepada orang lain bahkan anak cucu kita.

    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  32. Aulia Nur Arivina
    18709251051
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Di dunia ada 2 paham dalam pikiran dan dalam hati. Kita menghitung termasuk paham dalam pikiran, sedangkan berdoa termasuk paham dalam hati. Jika kita paham dalam hati berarti tidak ada keraguan dalam keyakinan dan amalan, sedangkan paham dalampikiran jika kita dapat mengambil langkah atau bersikap. Untuk menjadi manusia yang berpaham, kita harus menyeimbangkan paham pikiran dan paham hati.

    ReplyDelete
  33. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Tindakan ada dua macam, yakni tindakan berdasarkan pemahaman dan tindakan berdasarkan ketidakpahaman. Pemahaman itu ada dua macam, pemahaman hati dan pemahaman pikir. Pemahaman hati diwujudkan dalam beribadah, pemahaman pikir diwujudkan dalam tindakan pikiran seperti menghitung. Sedangkan bernafas, tidur itu adalah potensi. Pemahaman pikir adalah logika. Paralogos adalah bukan sekedar logika biasa. Paralogos adalah logika dibawah logika.

    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  34. Alfiana Dewi
    19701251005
    S2 PEP A 2019

    Berpikir ada dua macamm, yaitu berpikir atas apa yang sudah dipahami dan berpikir atas apa yang belum dipahami. saat berpikir atas apa yang sudah dipahami maka wujudnya adalah ide- ide terbaru dan berinovatif. saat berpikir atas apa yang belum dipahahami diwujudkan menjadi 2 macam juga, yakni diwujudkan dalam hal positif atau negati.
    saat diwujudkan dalam hal positif maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang dapat membangun diri menjadi yang tebaik, sebaliknya jika negatif maka akan muncul HOAX atau fitnah.

    terimakasih prof.atas ilmu,

    ReplyDelete
  35. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Apa yang bisa saya pahami adalah paham dan tidak paham itu terbagi jadi dua yaitu dalam bentuk hati dan pikiran. Semuanya akan terjadi tergantung dari manusia itu sendiri bagaimana mengelola tindakannya, pikirannya, dsb untuk menjadikannya paham atau tidak paham. Alangkah baiknya bila kita bisa mengelola kepahaman kita dengan baik dan membuat paham secara pikir diselaraskan dengan paham secara hati agar seimbang. Kemudian meminimalisir ketidakpahaman kita dengan tetap berikhtiar dan rajin berdoa. Terima kasih.

    ReplyDelete
  36. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    Pendidikan Matematika S2 C

    Paralogos merupakan refleksi dari tindakan adalah atas dasar pemahaman hati dan pikiran. Tindakan berdasarkan pikiran dan meninggalkan pemahaman hati maka akan berujung pada menuhankan pengetahuan dan cenderung tidak mempercayai kuasa Tuhan. Namun, tindakan yang mengutamakan hati tanpa pemikiran menyebabkan banyak perbuatan ekstrim.

    ReplyDelete
  37. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih Bapak atas artikel Paralogos yang telah Bapak share kepada kami. Dari artikel ini saya dapat memperoleh ilmu bahwa diatas langit masih ada langit, jangan terlalu senang dan puas dulu dengan pencapaian yang kita peroleh saat ini, namun baiknya kita mempersiapkan diri untuk menggapai keinginan kita yang lain.Ilmu dalam kehidupan ini sangatlah penting, ilmu kita gunakan untuk membuat hidup kita lebih baik lagi dari sebelumny, dan Allah pun sudah menjaikan barang siapa yang menuntut ilmu untuk memperoleh ridho dari Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Semoga kita termasuk golongan orang yang berilmu.. Aamiin.

    ReplyDelete
  38. Sri Ningsih
    19709251064
    S2 Pendidikan Matematika kelas D
    Dunia itu ada 2, yaitu paham atau tidak paham. Tindakan manausia juga ada 2 yaitu tindakan berdasarkan pemahaman atau tindakan yang tidak berdesarkan pemahaman. Paham itu ada 2, yaitu tidak paham dalam pikir atau tidak paham dalam hati. Ilmu itu ada 2, yaitu ilmu dalam pikir atau ilmu dalam hati. Paham dalam hati adalah tidak ada keraguan di dalam keyakinan dan amalan ibadahmu. Sebaliknya dikatakan tidak paham di dalam hati. Sebenar benar tidak paham di dalam hati adalah godaan syaitan.

    ReplyDelete
  39. Annisa Nur Arifah
    18709251058
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Paham yang mengembangkan pengetahuan intuisi ini yaitu pada ajaran filsafat Henri Bergson (1859-1941), seorang filsul Perancis yang berupaya menolak filsafat positivisme Auguste Comte yang mengajarkan paham empiris tentang pengetahuan yang lebih ekstrim dengan mengatakan bahwa puncak pengetahuan manusia itu berada pada ilmu-ilmu positif, yakni suatu pengetahuan yang berangkat dari fakta-fakta yang terverifikasi dan terukur secara ketat.

    ReplyDelete
  40. Latifa Krisna Ayu
    19709251060
    S2 Pendidikan Matematika D

    Berdasarkan tulisan bapak Marsigit, saya memaknai bahwa paralogos adalah sesuatu yang di luar pikiran/logika. Paralogos merupakan sesuatu yang tidak pasti, ia tergantung ruang dan waktunya. Contohnya logika orang yang berilmu tentu akan berbeda dengan logika orang yang belum berilmu. Sehingga apa yang dilakukan seseorang yang berilmu mungkin akan berada di luar logika bagi orang-orang berilmu. Hal yang masuk dalam logika kita maka dapat diartikan juga bahwa kita memahami hal tersebut, maka wajar bila ilmu adalah sesuatu yang sangat penting. Ilmu dapat membuat seseorang menjadi paham. bila paham maka sudah masuk ke logika, maka orang yang berilmu melakukan segala hal sesuai dengan ilmunya/logikanya.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  41. Yufida Afkarina Nizar Isyam
    19709251073
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Yang dapat saya pahami dari tulisan di atas adalah sesuatu yang ada diluar pikiran/logika kita adalah paralogos. Jadi ketika kita memiliki sebuah logika atau pemikiran yang tidak dapat dipahami oleh orang lain, maka logika kita merupakan paralogos dari orang tersebut. Begitu pula jika kita tidak tidak dapat memahami pemikiran/logika dari orang lain, maka logika orang tersebut merupakan paralogos kita. Setiap manusia pasti memiliki paralogosnya masing-masing, oleh karena itu lah kita diharuskan untuk belajar dan terus belajar untuk memahami apa yang sebelumnya tidak kita pahami.

    ReplyDelete
  42. Rona Happy Mumpuni
    19709251059
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Setelah saya membaca artikel dari Prof.Marsigit di atas saya bisa menarik kesimpulan:
    Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Oleh sebab itu jika kita dianjurkan untuk terus belajar agar proses memahami apa yang di luar jangkauan kita tetap berjalan.

    ReplyDelete
  43. Ngaenun Nangim
    19709251058
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Paralogos berkaitan dengan pemahaman kita yang berasal dari hati dan pikiran. Ketika alur tersebut berjalan seimbang, maka akan mendapatkan hasil yang baik. Sehingga, ketika tindakan hanya berdasarkan pemahaman pikir tanpa pemahaman hati cenderung menghasilkan orang kurang rasional dan cenderung atheis. Pemahaman terhadap sesuatu berkaitan erat dengan persepsi, sehingga kita harus bijaksana dalam menyikapinya. Pemahaman diperoleh dari belajar, sedangkan ketidakpahaman akan menimbulkan niat seseorang untuk belajar memahaminya.

    ReplyDelete
  44. Fitria Restu Astuti
    19709251069
    S-2 Pendidikan Matematika D 2019

    Paralogos dikatakan sebagai logika yang berbeda. Pengalaman logika sendiri dibedakan menjadi dua yaitu logika berawal yang merupakan logika orang dewasa dan logika tidak berawalan yang merupakan logika anak-anak atau orang awam. Paralogos adalah logika yang tidak mudah bahkan sulit dipahami. Saya kagum dengan Bapak Marsigit yang menganalogikan paralogos dengan sangat sederhana tetapi dapat mengena. Disebutkan bahwa Logika ayam adalah paralogosnya cacing. Artinya, cacing tidak paham dengan logika si ayam tetapi ayam paham bagaimana logika cacing segingga antara cacing dengan ayam akan lebih unggul si ayam. Begitupun manusia. Seberilmu apapun manusia di dunia, sesunggunya logika yang dimiliki atau ilmu yang dimilikinya hanya sebagian kecil dari segala ilmu yang dimiliki oleh Allah Swt.

    ReplyDelete
  45. Achmad Rante Suparman
    19701261010
    PEP S3 2019


    Assalamualaikum Wr Wb.
    Terima kasih tulisannya Prof.

    Tindakan manusia pada dasarnya sebaiknya berdasar atas dasar pemahaman yang harus disesuaikan dengan ilmu dalam hati yaitu doa atau ibadah dan ilmu dalam pikir yaitu ilmu dunia.

    Tindakan harus berdasarkan atas pemahaman atau logika yang harus diketahui konsekuensinya.
    Dari tulisan prof: "Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru", karena itu ketika menjadi dewa, maka harus mengetahui lawan bicara agar dapat menyampaikan logika dengan tepat.

    ReplyDelete
  46. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Tulisan di atas mengulas bahwasanya hal yang berada di luar jangkauan pikiran dan hati seseorang adalah paralogosnya, dewanya. Diungkap juga bahwa pemahaman memengaruhi tindakan seseorang. Maka, untuk melakukan sesuatu dituntut adanya pemahaman terlebih dahulu. Akan tetapi, berbeda dengan pemahaman yang mendasarkan pada logika atau akal atau pikiran, hal keyakinan mendasarkan pada hati.
    Akal pikiran dan hari merupakan dua hal yang penting diseimbangkan agar pemahaman dan tindakan bisa selaras dan bermanfaat. Maka, paralogos tertinggi dan sejatinya adalah Tuhan Sang Pencipta.
    Demikian dan terima kasih.
    Wassalamu'a;aikum wr.wb.

    ReplyDelete
  47. Dea Armelia
    19709251072
    S2 Pend. Matematika D 2019
    Berbicara tentang logika Logika, logika merupakan cabang dari filsafat yaitu tentang berpikir. Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.

    ReplyDelete
  48. Dea Armelia
    19709251072
    S2 Pend. Matematika D 2019
    Memaknai bahwa dalam berpikir (berlogika ) haruslah ada batasan. Batasan nya adalah iman dan takwa (keyakinan). Karena ada hal-hal yang seharusnya tidak kita pikirkan tapi kita rasakan dan kita yakini dalam hati.
    Bila kita memaksakan berpikir diluar jangkauan maka hal yang dihati (iman) akan melemah karena kita membuat kontradiksi yang super (banyak ) dan tak terjawab. Dalam hidup ada sesuatu yang harus kita yakini dan ada sesuatu yang kita harus berpikir dahulu agar kita tidak tersesat dalam menjalani hidup ini.

    ReplyDelete
  49. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Tulisan ini membantu saya memahami apa itu konsep paralogos. Semua diciptakan dengan kadar dan pasangannya masing-masing. Paham dan tidak paham, logika berawalan dan logika tidak berawalan. Para itu di luar, atau di luar jangkauan, atau tidak sekedar, atau lebih dari itu. Paranormal itu lebih dari sekedar normal. Paramiliter itu lebih dari sekedar militer. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos.

    ReplyDelete
  50. Duden Saepuzaman
    NIM. 19701261008
    S3 PEP 2019

    Persepsi awal saya terkait paralogos adalah pasti terkait logika. Tetapi itu terbantahkan setelah saya membaca tulisan ini. paralogos memang terkait erat dengan logika. tetapi bukan sembarang logika karena sesuatu yang benar (bersfat relatif) bisa dianggap keliru bagi logika awam. Paralogos sering disebut juga sebagai logikanya para dewa. Contoh yang sangat mudah dterima disajikan dalam artikel ini yaitu ayam dewanya cacing, maka cacing tak paham dengan logikanya ayam, dengan bahasa lain bisa dikatakan bahwa logika ayam adalah paralogsnya cacing.
    Terima kasih prof atas pencerahannya....

    ReplyDelete
  51. Logika yang ada di luar logika yang dimiliki bisa menggambarkan kondisi paralogos. Dalam beberapa contoh dalam tulisan ini disebutkan bahwa paralogos yang dimaksud selalu logika yang berkedudukan lebih tinggi daripada logika lainnya. Secara eksplisit disebut paralogos adalah logikanya para dewa. Namun, jika merujuk pada pernyataan bahwa paralogos adalah logika di luar logika yang dimiliki, maka pertanyaan yang bisa diajukan adalah apakah logika cacing bisa dianggap sebagai paralogosnya ayam? Jika tidak, apakah logika cacing juga dimiliki oleh ayam? Mohon pencerahannya Prof., terima kasih.

    Ikhsanudin (PEP-S3/19701261001)

    ReplyDelete
  52. Alfiana Dewi
    19701251005
    S2 PEP A 2019

    Berpikir ada dua macam, yaitu berpikir atas apa yang sudah dipahami dan berpikir atas apa yang belum dipahami. saat berpikir atas apa yang sudah dipahami maka wujudnya adalah ide- ide terbaru dan berinovatif. saat berpikir atas apa yang belum dipahahami diwujudkan menjadi 2 macam juga, yakni diwujudkan dalam hal positif atau negatif. Kemudian paralogos juga memiliki arti bukan sembarang logika, setiap orang punya pemikiran logikanya masing-masing. Karena tipe orang yang mengedepankan logika akan tidak mudah menerima masukan dari orang lain. Logikanya orang awam berbeda dengan orang dewasa, ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan logika seseorang berbeda-beda.

    ReplyDelete
  53. Muh. Asriadi AM
    19701251008
    S2 PEP A 2019
    Pada tulisan ini saya memahami bahwa paralogos menggambarkan ketidak pamahaman terhadap suatu logika, namun bukan berarti paralogos itu pihak yg lemah, yang bodoh atau apapun istilahnya. Paralogos itu bukan sembarang logika. Karena bukan sembarang logika maka bagi logika awam bisa dianggap keliru. Logikanya para dewa itu adalah paralogos. Sehingga yang didapat dari pernyataan tersebut adalah paralogos merupakan dewa atau penguasa untuk suatu semesta pembicaraan akan tetapi tidak akan melewati kuasa Tuhan. Paralogos merupakan sesuatu yang terdapat diluar pemikiran kita, bisa pemikiran dalam hati atau sesuatu yang muncul sebelum kita berpikir atau bisa disebut intuisi. paralogos melewati ruang dan waktu. kalau seseorang sudah mendapatkan hakikat maka pemikiran, ucapan dan tindakan lebih memancar dari orang yang dibawahnya.

    ReplyDelete