Sep 25, 2017

FILSAFAT PENJUMLAHAN

Oleh: Marsigit UNY
23 September 2017


Penjumlahan dapat dimaknai merentang dari fisik, formal, normatif, ontologis, epistemologis, aksiologis bahkan spiritualitas.

Dari sisi bahasa, penjumlahan berasal dari kata dasar jumlah. Kata yang mirip arti misal tambah. Lawannya adalah kurang.

Secara ontologis, konsep jumlah atau tambah hanyalah merujuk pada dua hal saja, yaitu ruang dan waktu.

Secara ontologis, ruang dan waktu adalah  genus dari semua yang ada dan yang mungkin ada.

Maka konsep jumlah atau tambah bersifat ontologis pula karena dapat melekat pada genus ruang dan waktu.

Menggunakan prinsip infinite regres maju maupun mundur, maka kita menemukan sifat genus bergenus, artinya suatu genus pasti mempunyai genus yang lain, baik genus sebelum maupun sesudahnya.

Sebenar benar infinite regres itu adalah ciptaan Tuhan. Maka bagi Tuhan tiadalah sesuatu itu tidak berawalan dan sesuayu itu tidak berakhiran.

Karena manusia mempunyai sifat tidak sempurna mana manusia tidak akan pernah paham awalan dan akhiran yang dimaksud oleh Tuhan.

Sampai sampai Immanuel Kant, seorang filsuf besar dengan hanya menggunakan pikirannya saja mampu membuktikan bahwa segala sesuatu itu punya awalan sekaligus tidak punya awalan. Dan segala sesuatu itu punya akhiran sekaligus tidak punya akhiran. Keduanya dapat dibuktikan secara matematis benar. Secara filsafat I Kant hanya ingin menunjukkan bahwa manusia itu tidak sempurna.

Suatu genus dapat dibayangkan sebagai potensi, maka ada dua potensi yaitu potensi ketentuan dan potensi perubahan. Potensi perubahan memuat dua hal yaitu potensi ketentuan perubahan dan potensi perubahan perubahan, demikian seterusnya.

Jadi konsep jumlah atau tambah secara genusitas mempunyai dua potensi yaitu potensi ketentuan jumlah dan potensi perubahan jumlah. Potensi ketentuan jumlah semata milik Tuhan.

Hidup adalah terpilih atau memilih. Hidup terpilih oleh Tuhan, dan manusia diberi kesempatan memilih hidupnya. Maka jumlah atau tambah terpilih adalah jumlah atau tambah berketentuan yaitu milik Tuhan. Jumlah atau tambah perubahan diberikan kepada manusia disertai dengan jumlah atau tambah perubahan berketentuan.

Dapat dimengerti bahwa konsep jumlah atau tambah terpilih atau memilih itu semuanya pada genus ruang dan waktu.

Ketika manusia memilih konsep menambah perubahan tidak mungkin bisa dilakukan tanpa menggunakan konsep menambah berketentuan. Itulah secara psikologis dikatakan manusia mampu berpikir melalui pikiran sebelumnya.

Genusitas menjumlah atau menambah akhirnya menghasilkan keadaan perubahan sifat ruang dan waktu. Jika tidak ada perubahan ruang dan waktu maka tidak adalah kegiatan menambah atau mengurangi.

Perubahan ruang dan waktu sesuai dengan ketentuan Tuhan bersifat maju berkelanjutan yaitu kombinasi linear dan siklik. Siklik karena kita masih berharap minggu depan masih ada hari Sabtu. Linear karena tidak mungkin kita memutar jarum waktu mundur.

Perubahan ruang dan waktu betsifat absolut bagi Tuhan dan bersifat relatif bagi manusia dan ciptaan Tuhan lainnya. Maka bagi manusia sebenar benar perubahan  ruang dan waktu adalah menembus ruang dan waktu itu sendiri. Maka walaupun sebuah batupun, karena itu ciptaan Tuhan, sebetulnya dia dalam keadaan sedang menembus ruang dan waktu. Maka kita bisa bertanya batu yang mana dan kapan?

Jadi genus menambah beketentuan dan menambah berperubahan, tanpa intervensi tangan manusiapun sedang menembus ruang dan waktu. Maka kita selalu bertambah umur kita, dst.

Tiadalah ada suatu ruang  tanpa waktu. Tiadalah suatu waktu tanpa ruang. Kita mampu memahami ruang hanyalah menggunakan waktu, demikian sebaliknya. Inilah intuisi genusitas manusia, sebenar benar hidup manusia itu adalah dalam ruang dan waktu. Jika dihilangkan satu saja, ruang atau waktu, jangankan manusia, maka semesta alam akan menjadi kiamat. Jadi bagi Tuhan mudah saja untuk bikin kiamat, hilangkan satu atau dua ruang dan waktu.

Dikarenakan konsep jumlah dan tambah sesuai dengan time line maju berkelanjutan spiral kehidupan maka muncullah keadaan ruang dan waktu yang ditemukan manusia sebagai misal ruang dan waktu yang: tunggal, universal, kontekstual, maju berkelanjutan, terpisah, bergandeng, berurut, berkomplemen, bersuplemen, saling asing, abstrak, kongkrit, mudah, sukar, sederhana, rumit, berjenjang, berekstensi, reduksi, infinite regres,  berinteraksi, dst. Menjumlah atau menambah ontologis akan menghasilkan sifat sifat tersebut.

Contoh fenomena interaksi abstrak dan konkret penjumlahan atau penambahan:
A + A = 1. Matematika ahsih tidak akan paham penambahan tersebut. Tetapi jika kita mampu menembus ruang dan waktu kita jadi sangat mahfum bahwa penjulahan itu hanya bermakna pada ruang dan waktu yang berjalan, yaitu dalam program komputer.

Konsep jumlah atau tambah perkerubahan berjalan pada umumnya intuisi manusia menangkapnya sebagai: dari bawah keatas, dari kiri ke kanan, dari lampau ke mendatang. Namun variasi potensi manusia mendapati keragaman: dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah, dst. Yang satu bisa menganggap yang lain menyimpang, misal tangan kidal.

Semua keadaan di atas disebabkan dan menyebabkan ditemukan prinsip intuisi manusia misal intuisi two ones atau intuisi dua satu.

Intuisi dua satu yaitu intuisi daya sadar dan daya tangkap manusia melalui kemampuan merasa dan berpikir instingtif dan bawah sadar dalam mengikuti fenomena menembus ruang dan waktu.

Dengan memiliki intuisi dua satu maka manusia mampu membaca. Membaca adalah fenomena menembus ruang waktu tulisan dari tadi, sekarang dan nanti. Dari kiri, disini dan di kanan. Dari di bawah, di sini dan di atas. Maka ketika kita membaca halaman ini, kita masih ingat bacaan halaman sebelumnya. Kegiatan membaca merupakan salah satu contoh konsep menjumlah atau menambah.

Jadi secara ontologis, menjumlah atau menambah adalah menjumlah atau menambah semua yang ada yang terkonteks ruang dan waktu.

Bilangan hanyalah salah satu dari sekian milyard fenomena yang ada. Maka sebenar benar ilmu menjumlah atau ilmu menambah atau Aritmetika tidak lain tidak bukan ternyata adalah ilmu tentang ruang dan waktu. Maka demikianpun halnya, sebenar benar Matematika juga adalah ilmu tentang ruang dan waktu.

END

47 comments:

  1. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
    Penjumlahan ternyata memiliki beragam makna seperti dalam bahasa, ontologis, dll. Sehingga yang saya dapatkan dari artikel ini bahwa penjumlahan memiliki makna sesuai dari sudut pandang mana kita meliatnya atau dengan kata lain makna penjumlahan itu sesuai ruang dan waktunya.

    ReplyDelete
  2. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Sebenar-benar ilmu adalah tentang ruang dan waktu. Bisa saja kita saat ini tidak memahammi suatu materi, tetapi, di lain ruang dan waktu kita akan memahami. Begitu yang saya tangkap dari artikel di atas.

    ReplyDelete
  3. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat pagi Prof.
    Penjumlahan bilangan adalah salah satu dari bagian filsafat penjumlahan. Artinya filsafat penjumlahan memiliki makna yang sangat luas, yaitu makna yang sesuai dengan ruang dan waktunya. Menjumlah atau menambahkan apa yang ada atau mungkin ada dalam pikiran adalah bentuk dari filsafat matematika. Artinya banyaklah yang dipengaruhi oleh penjumlahan dalam menjalani kehidupan. Terima kasih.

    ReplyDelete
  4. Restu WIdhi Laksana
    18709251022
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Bismillahirrokhmanirrokhim
    Secara metafisiknya sebuah penjumlahan juga bisa berarti pengurangan pada suatu tempat tertentu. Penjumlahan yang selalu bertambah hanya terdapat pada pikiran, pada kenyataan sebuah penjumlahan mengikuti aturan kontradiktif. Dimana jika kita menambahkan sesuatu maka pada bagian lain kita mengurangi. Sebagai contoh jika kita makan, maka kita menambah jumlah makanan yang ada dalam perut tetapi mengurangi jumlah yang ada di piring. Karena kita berada di dunia maka kita tidak lepas dari kontradiktif tersebut. Ketika jumlah umur kita bertambah maka sejatinya juga kita mengurangi masa hidup kita di dunia. Maka ketika kita menambahkan sesuatu maka kita harus ingat apa yang kita kurangi. Ketika kita ingin memperoleh sesuatu maka lihat dulu apa yang akan hilang dari kita. Memahami konsekuensi dar penambahan dan pengurangan merupakan kunci dari membuat pilihan terbaik dalam hidup

    ReplyDelete
  5. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Penjumlahan tidak hanya digunakan untuk bilangan saja, namun bisa juga diterapkan untuk fenomena-fenomena yang lainnya. Menjumlah atau menambah semua yang ada berkonsteks pada ruang dan waktu. Jika dalam pembelajaran matematika, penjumlahan bisa diterapkan pada bilangan-bilangan yang diinginkan. Dalam kehidupan, penjumlahan bisa berarti menambah dosa atau menambah pahala dan lain sebagainya. Jadi, filsafat penjumlahan tidak hanya berfokus pada satu hal, namun banyak hal yang dapat dikaitkan tergantung ruang dan waktunya.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  6. Eka Puspita Sari
    18709251035
    S2 PM B 2018

    Penjumlahan mengajarkan kepada kita bahwa jika sebuah niat baik yang kita miliki kemudian kita wujudkan dengan jalan yang baik pula maka akan menghasilkan nilai yang semakin banyak. Namun, jia sebuah niat baik tanpa diiringi dengan sebuah tindakan untuk mewujudkannya maka nilai tersebut akan tetap bernilai niat, tidak akan bertambah karena aksi yang dilakukan adalah nol. Sedangan jika sebuah niat baik diiringin dengan aksi atau perwujudan yang tidak melalui jalan yang benar hanya akan mengurangi nilai kebaikan yang kita punya dari nilai baik sebelumnya. Karena aksi yang dilakukan tidak dengan cara yang benar akan menghasilkan bilangan negatif dan jika dijumlahkan dengan bilangan positif yang kita milii diawal (niat baik) hanya akan mengurangi nilai positif tersebut bahkan tidak menutup kemungkinan justru membabat habis bilangan positif dan yang tersisa hanyalah bilangan negatif. Jadi, sebuah niatbaik harus diiringi tindakan yang baik untuk menambah nilai kebaikannya, dan sebaliknya sebuah niat baik yang diiringi tindakan yang tidak baik hanya akan mengurangi nilai kebaikan hingga cenderung menghilangkan nilai kebaikan dan yang tersisa tetaplah keburukan.

    ReplyDelete
  7. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Konsep penjumlahan atau penambahan tidak hanya berlaku untuk ilmu matematika saja. Namun, dapat pula dikaitkan dengan berbagai konsep kehidupan. banyak hal-hal kehidupaan yang dapat kita kaitkan dengan konsep penjumlahan. Oleh karenanya, konsep penjumlahan atau penambahan merupakan ilmu yang bersifat ontologis.

    ReplyDelete
  8. Muh. Fachrullah Amal
    1870251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Sebenar-benar ilmu penjumlahan adalah ruang dan waktu. Seperti yang kita ketahui bahwa menjumlahkan atau menambahkan memiliki kaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti halnya ketika kita membaca, maka dengan membaca akan menambah wawasan kita. Inilah yang dimaksud dengan konsep penjumlahan berdasarkan konteks ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  9. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Pada pelajaran matematika, operasi hitung menjadi hal paling dasar dan paling penting karena hal utama yang diutamakan dalam belajar berhitung adalah menguasai operasinya. Disangkutkan dengan kehidupan manusia, maka penjumlahan ini persis seperti pola pikir dan gaya hidup manusia yang setiap detiknya akan ada saja hal yang otomatis tertambahkan dalam otak manusia. Bisa saja pengalaman 1 detik yang akan datang sudah melakukan apa atau sedang terjadi apa maka logikanya setiap detik atau sepersekian detik manusia sudah menambahkan berbagai hal seperti berpikir, berperilaku, beraktifitas, dll. Oleh karena itu perlu disadaari juga oleh manusia untuk memberikan batas pada diri agar bisa memilih yang pantas dan tidak untuk ditambahkan ke dalam kapasitas otak manusia.

    ReplyDelete
  10. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Anak sekolah diberi tambahan yang sekolah akan kegirangan dan berharap seperti itu setiap hari. Bila anak sekolah diberi tugas tambahan akan bersedih dan enggan untuk menerima tugas tamabhan setiap hari. Itu sisi positif dan negatif dari sosok penjumlahan yang kerap dialami anak-anak, juga pasti manusia dewasa juga akan mengalami penambahan jam kerja atau lembur sehingga membuat otak menjadi double kerjanya. Sama halnya dengan tugas yang ditumpuk akan menjadi semakin banyak bila tidak segera dikerjakan.

    ReplyDelete
  11. Lumaurridlo
    18701261010
    S3-PEP 2018


    penjumlahan adalah operasi hitung yang paling sederahana pada mulanya. dalam kehidupan menjumlah atau menambah sesuatu akan terus terjadi perubahan semakin banyak. secara intuitif manusi memiliki kecenderungan untuk menambah sesuatu untuk dirinya. tentu dalam menambah itu harus tertentu dan terbatas ruang dan waktu. sesuatu yang berlebihan tentu akan menimbulkan hal yang tidak baik.

    ReplyDelete
  12. Cinta Adi Kusumadewi
    18709251059
    PPs Pendidikan Matematika C 2018

    Dengan adanya konsep penjumlahan dalam matematika, apabila dikaitkan denga konsep hidup manusia, maka hidup itu adalah penjumlahan dari "memilih" dan "dipilih". "Memilih" merupakan komponen yang diiktiharkan oleh manusia, sedangkan "dipilih" adalah segala seatu yang telah menjadi ketentuan dari-Nya. Jika keduanya dioperasikan maka akan memperoleh hasil "hidup", dan jika tidak ada salah satu dari keduanya maka tidak akan bisa dilakukan operasi atau tidak sama dengan hidup. Demikian adalah filsafat matematika dalm kehhidupan.

    ReplyDelete
  13. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    PMAT C PPS 2018

    Pada tulisan yang berjudul “Filsafat Penjumlahan” ini, kita dapat mengetahui bahwa makna dari kata “penjumlahan” itu sendiri sangat beragam. Penjumlahan erat kaitannya dengan matematika, namun tidak hanya berhenti di matematika, penjumlahan memiliki makna yang lain ketika kita kaitkan dengan fenomena kehidupan. Makna dari penjumlahan sendiri tergantung ruang dan waktu. Kali ini, saya akan mengaiktan penjumlahan dengan kebaikan. Niat baik jika diusahakan (ditambah) dengan usaha yang baik atau memilih jalan yang baik, maka ia akan memberikan kebaikan pula. Namun, niat baik yang dijalankan dengan cara-cara yang salah, belum tentu ia akan menghasilkan kebaikan, bisa jadi ia justru memberikan keburukann bagi sekitar, begitulah makna penjumlahan dalam kehidupan.

    ReplyDelete
  14. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Mamtematika D 2019
    Terima kasih Bapak atas artikel yang Bapak share kepada kami. Ya saya sependapat dengan beberapa komentar yang ada. Setahu saya penjumlahan ya hanya berlaku pada suatu operasi penjumlahan. namun melalui artikel ini semakin terbuka wawasan saya tentang apa itu hakikat penjumlahan. penjulahan bisa berupa penambahan tabungan, penambahan amal kebaikan bahkan penjumlahan juga bisa berupa penambahan dosa.Dalam dunia yang terikat oleh ruang dan waktu, penjumlahan dapat diartikan sebagai suatu perubahan. Maka sebenarnya setiap manusia selalu menerapkan penjumlahan dalam hidupnya karena setiap manusia pasti berubah. Perubahan ini manusia sendiri yang menentukannya. Sorang manusia bisa berubah menjadi baik ataupun menjadi buruk karena setiap manusia diberi potensi untuk memilih. Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa sedikit demi sedikit akan menjadi bukit. Sedikit semi sediki kebaikan yang kita lakukan lam-lama akan menjadi bukit kebaikan, begitu pula sebaliknya. Maka sebaik-baik manusia adalah yang dapat menggunakan potensinya itu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    ReplyDelete
  15. Jewish Van Septriwanto
    19709251077
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih pak atas tulisan artikel ini. Artikel ini membuka wawasan saya yang hanya mengetahui penjumlahan dalam arti sempit hanya sebatas operasi matematika saja ternyata dari pendekatan filsafat jauh lebih luas. bagaimana konsep jumlah atau tambah merujuk pada waktu atau ruang yang dapat dibayangkan sebagai potensi ketentuan jumlah atau potensi perubahan jumlah. Dimana potensi ketentuan jumlah berkaitan pada pencipta yang menambah atau menjumlah terkonteks ruang dan waktu dan sebaliknya potensi perubahan jumlah berkaitan pada perubahan Tuhan yang bersifat absolut atau manusia yang bersifat relatif. Dengan demikian ilmu menjumlah atau menambah merupakan ilmu tentang waktu dan ruang yang tidak dapat dipisahkan diantara keduanya

    ReplyDelete
  16. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Ilmu menjumlah atau menambah adalah semua yang menempati ruang dan waktu. Harus terkonteks di dalam ruang dan waktu, tidak boleh hanya ruang saja atau waktu saja. Hakikat menambahkan atau menjumlah dapat bersifat siklik, yaitu dalam putaran ruang dan waktu yang berulang dan dapat pula bersifat linear, yaitu dalam berjalannya ruang dan waktu yang tak dapat diputar kembali. Dalam penjumlahan, wujud bilangan hanya salah satu bagian dari fenomena kehidupan dalam genus ruang dan waktu. Bagaimana cara kita mempelajari suatu ilmu, maka caranya adalah dengan menembus ruang dan waktu.
    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  17. ahmad Syajili
    19709251066
    S2 PMD 2019

    bahan bacaan di atas ini dari saya yang hanya mengetahui penjumlahan dalam arti sempit hanya sebatas operasi matematika saja ternyata dari filsafat jauh lebih luas. dalam pengertiaanya saja konsep jumlah itu merujuk pada ruang dan waktuyang mungkin ada atau yang ada. ada kaitannya antar konsep penjumlahan dengan konsep kehidupan manusia dimana kehidupan manusian itu antara memilih dan dipilih, memilih itu adalah usaha dari manusia sedangkan dipilih adalah suatu yang sudah menjadi ketetapan dari pencipta-Nya.

    ReplyDelete
  18. sintha fardu anggraeni
    19709251071
    S2 pendidikan matematika /D

    Terima kasih Banyak Pak Prof. Marsigit.
    yang saya pahami dari tulisan ini adalah penjumlahan pada dasarnya adalah perubahan, perubahan terjadi pada ruang dan waktu, karena ruang dan waktu itu berubah. Penjumlahan adalah perubahan yang searah, biasanya dari bawah ke atas, dari belakang ke depan, dari kiri ke kanan, dari masa lampau ke masa yang akan datang. Walaupun sekarang hari Rabu dan seminggu lagi juga hari Rabu, tentunya hari Rabu minggu depan tidak lah sama dengan hari Rabu ini, dan hari Rabu hari ini tidak sama dengan hari Rabu minggu yang lalu.

    ReplyDelete
  19. Dea Armelia
    19709251072
    S2 Pend.Matematika D 2019
    Bilangan memiliki caranya tersendiri dalam menembus ruang dan waktu, misalnya filsafatnya bilangan, ontologisnya bilangan, abtraksinya bilangan, kepercayaannya bilangan, ragu-ragunya bilangan dan sebagainya.
    Seperti hal nya penjumlahan bilangan bisa di analogikan sebagai nilai kebaikan dan nilai keburukan.
    Kebaikan ditambah kebaikan yang dilakukan seseorang akan menghasilkan nilai kebaikan yang lebih besar dari kebaikan semula.
    Kebaikan yang diikuti dengan keburukan akan mengurangi nilai kebaikan yang pernah dilakukan seseorang.
    Keburukan yang diikuti dengan kebaikan akan mengurangi nilai keburukan yang pernah dilakukan seseorang.
    Keburukan demi keburukan yang dilakukan seseorang akan menghasilkan nilai keburukan yang lebih besar dari keburukan semula.

    ReplyDelete
  20. Assalamu'alaykum wr wb
    Dwi Kawuryani
    19709251061
    Pendidikan Matematika S2 D
    Terkadang kita sebagai pengajar kurang memahami makna penjumlahan. Berpikir bahwa yang bisa dijumlah adalah tentang kuantitas, atau tentang bilangan atau sekedar variabel. Namun penjumlahan memiliki makna yang lebih luas tergantung pada dimensi ruang dan waktu dimana penjumlahan tersebut dilakukan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa semua hal dapat dijumlah, kecuali sesuatu yang Esa yaitu Tuhan.
    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete
  21. Assalamualaikum wr. wb
    Novi Indriyani Kones
    19701251002
    S2 PEP A 2019

    Filosofis penjumlahan mengangkat fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari yang menembus ruang dan waktu. Pemahaman pada artikel ini berangkat dari fenomena sehari-hari kemudian pada definisi matematika. Penjumlahan adalah kegiatan menembus ruang dan waktu, terdapat ruang dan waktu yang dapat dijangkau oleh manusia da nada ruang dan waktu yang hanya dapat dijangkau oleh Tuhan.
    Terimakasih
    Wassalamu'alaikum wr. Wb

    ReplyDelete
  22. Selamat sore
    Penjumlahan atau jumlah ternyata kita bisa memiliki makna tergantung ruang dan waktu. Hasil penjumlahan tidak selamanya mengikuti hukum matematis, misalnya 4 + 4 = 8. Hal ini disebabkan karena 4 + 4 = bukan 8 tergantung apa yang dijumlahkan dan dimana 4 + 4 dibicarakan. Ketika 4 + 4 ditanyakan kepada siswa Sekolah Dasar dan pada saat jam pelajaran di kelas maka hasilnya = 8. Akan tetapi, ketika 4 + 4 dibicarakan di tokoh bangunan hasilnya bukan 8 tergantung apa yang mau dijumlahkan , misalnya, 4 kg paku dan 4 kg soket maka hasilnya penjumlahan dari 4 kg ( 50.000) dan 4 kg soket (50.000). Alhasil 4 + 4 = 100.000. Jadi, penjumlahan tidak selamanya mengikuti hukum matematis tetapi bisa juga tergantung tempat, waktu dan dengan siapa kita bicara. Itulah makna dari artikel yang prof tulis ini. Terima kasih banyak.

    ReplyDelete
  23. Dhamar Widya Safitri
    19701251009
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaikum.
    Penjumlahan merupakan pelajaran yang paling mendasar dalam matematika. Penjumlahan juga merupakan hal yang paling dasar dalam kehidupan manusia. Manusia bebas memilih untuk melakukan penjumlahan ilmu, dosa, pahala, dan lainnya untuk hidup mereka.
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  24. Dini Senjaningrum
    19709251067
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Selama ini konsep penjumlahan sering dikaitkan dengan bilangan dan mata pelajaran Matematika. Setelah membaca artikel di atas ternyata penjumlahan memiliki definisi yang luas, tidak hanya terbatas pada bilangan dan hasil penjumlahan bilangan itu sendiri. Sama halnya dengan Matematika, penjumlahan juga merupakan ilmu tentang ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  25. Yufida Afkarina Nizar Isyam
    19709251073
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Dalam matematika ada konsep membilang dan menghitung. Penjumlahan dalam matematika merupakan operasi hitung. Sebagai contoh angka 2, dan 3, apabila dijumlahkan 2 + 3 = 5. Hasil penjumlahan ini bersifat tetap apabila ada di dalam pikiran manusia tetapi berubah apabila berada di luar pikiran manusia. Penjumlahan tersebut dapat diinterpretasikan dengan angka 2 dan angka 3 adalah potensi, sementara itu 2+3 adalah fakta proses dan 2+3=5 adalah hasil. Artinya potensi yang diolah melalui proses tertentu akan menghasilkan sesuatu. Jadi pada dasarnya penjumlahan bukan hanya bernilai kuantitatif namun juga memiliki nilai yang lain bergantung pada ruang dan waktunya.

    ReplyDelete
  26. Aulia Nur Arivina
    18709251051
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Konsep penjumlahan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan kenikmatan yang diberikan dari Tuhan yang dapat menembus ruang dan waktu. Seorang filsuf Immanuel Kant hanya menggunakan pikirannya saja dengan tujuan dapat membuktikan segala sesuatu punya awalan sekaligus tidak punya awalan. Secara filsafat Kant ingin menunjukkan bahwa manusia itu tidak sempurna.

    ReplyDelete
  27. Anna Isabela Sanam
    s2 PEP A 2019
    19701251001

    Yang saya pahami dalam tulisan ini adalah bahwa bahkan filsuf besar seperti Imanuel Kant mampu menunjukan bahwa sebagai manusia kita tidak sempurna. I. Kant adalah seorang filsuf yang terkenal akan kedisiplinannya yang memampukannya menulis banyak karya fenomenal. Seperti yang dikatakan dalam tulisan ini bahwa hidup adalah terpilih dan memilih. Jika terpilih maka itu merupakan kehendak Tuhan. Bagaimana kita akan hidup maka kita yang akan memilih. Tulisan ini menjadi alarm agar kita selalu ingat akan ruang dan waktu dimana kita berada karena kita yang memilih setelah terpilih.

    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  28. Hanifah Nabila Hendral
    19701251003
    S2 PEP A 2019

    Asslamualaikum
    menjumlah atau menambah berkaitan dengan ruang dan waktu. kegiatan menjumlah atau menambah menyebebkan adanya perubahan. dari artikel ini dicontohkan adanya perubahan ruang dan waktu dengan ketentuan Tuhan bersifat maju berkelajutan yaitu kombinasi linier dan siklis. linier berarti terus berjalan kedepan, tidak mungkin ini dapat memutar waktu dan siklis karena kita masih berharap minggu depan masih ada hari sabtu. manusia bisa dikatakan menembus ruang dan waktu, contohnya bertambahnya umur. bertambahnya umur menandakan ruang dan waktu kita yang terus berjalan kedepan.

    ReplyDelete
  29. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih pak prof atas penjelasannya. Selama ini saya hanya mengetahui operasi penjumlahan sebagai suatu operasi bilangan saja dan diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari ketika ingin menjumlahkan suatu barang yang dijual/dibeli. Nyatanya filsafat penjumlahan memiliki makna yang lebih luas dari itu, yang mana sesuai dengan ruang dan waktunya. Konsep penjumlahan atau penambahan tidak hanya berlaku untuk ilmu matematika saja. Namun, dapat pula dikaitkan dengan berbagai konsep kehidupan. Jika dalam pembelajaran matematika, penjumlahan bisa diterapkan pada bilangan-bilangan, sedangkan dalam kehidupan salah satu contohnya yaitu penjumlahan bisa berarti menambah dosa atau menambah pahala dan lain sebagainya. Jadi, filsafat penjumlahan tidak hanya berfokus pada satu hal, namun banyak hal yang dapat dikaitkan tergantung ruang dan waktunya.

    ReplyDelete
  30. Sri Ningsih
    19709251064
    S2 Pendidikan Matematika kelas D
    Penjumlahan dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang.
    Dari sisi bahasa, penjumlahan berasal dari kata dasar jumlah yang mirip dengan tambah dan lawan kata kurang. Secara ontologisnya berarti ruang dan waktu. Menggunakan prinsip infinite regres maju maupun mundur, artinya suatu genus pasti mempunyai genus yang lain, baik genus sebelum maupun sesudahnya.

    ReplyDelete
  31. Choirul Amri
    (19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)

    Bismillah. Konsep penjumlahan atau penambahan selain berlaku dan bermula dalam ilmu matematika juga berkaitan dengan berbagai konsep kehidupan. kalau kita amati hal-hal dalam kehidupaan dapat kita kaitkan dengan konsep penjumlahan. Oleh karenanya, konsep penjumlahan atau penambahan merupakan ilmu yang bersifat ontologis. Sebenar-benar ilmu penjumlahan adalah ruang dan waktu. Seperti halnya ketika kita melihat sesuatu, mendengarkan informasi, membaca sumber informasi atau data, maka dengan kegiatan-kegiatan yang demikian akan menambah wawasan kita. Inilah yang dimaksud dengan konsep penjumlahan berdasarkan konteks ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  32. Alfiana Dewi
    19701251005
    S2 PEP A 2019

    Bismillah, Sebenar-benar ilmu penjumlahan adalah ruang dan waktu. Seperti yang kita ketahui bahwa menjumlahkan atau menambahkan memiliki kaitan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti halnya kita menulis, dengan menulis kita dapat mengkonstrksi pikiran kita untuk memunculkan ide-ide yang ada berdasarkan pengalaman kita,hal hal yang sudah baca,dll sehingga kita mampu menuangkan ide - ide tersebut dala bentuk tulisan bahkan menjadi karya tulisan yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan orang lain.
    maka dari konsep penjumlahan kita bisa menghubungkan untuk kehidupan sehari - hari dan aspek lainnya, maka benar adanya penjumlahan merupakan konteks ruang dan waktu

    ReplyDelete
  33. Annisa Nur Arifah
    18709251058
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 480) menyatakan bahwa “penjumlahan adalah proses, cara, perbuatan menjumlahkan”. Penjumlahan merupakan salah satu operasi dasar dalam matematika. Symbol dari penjumlahan berupa “+”. Operasi penjumlahan ditemukan pertama kali secara tercetak dalam : “ Mercantile Aritmathic or Behende und hupsche Rechenung auff Allen Kauffmanschaff karya Johannes Widmann yang diterbitkan oleh Leipzig tahun 1489. Awalnya simbol + tidak digunakan untuk menyebut penjumlahan ataupun positif namun untuk menyebut surplus dalam problem-problem keuangan.

    ReplyDelete
  34. Latifa Krisna Ayu
    19709251060
    S2 Pendidikan Matematika D

    Penjumlahan merupakan penambahan sekelompok bilangan atau lebih menjadi suatu bilangan yang merupakan jumlah. Jika ditelaah lebih jauh, menjumlah bukan hanya sekedar menambah kuantitasnya, namun secara filsafat menjumlah juga merubah berdasarkan ruang dan waktu. Segala halya dapat melewati ruang dan waktu, seperti yang dijelaskan diatas dimana batu dapat menembus ruang dan waktu.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  35. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Hidup adalah terpilih atau memilih. Ini adalah hal yang menarik bagi saya. Seperti apa yang dikatakan bapak Prof. Marsigit bahwa hidup manusia terpilih oleh Tuhan, sedangkan manusia memilih hidupnya. Kita harus bersyukur bahwa Tuhan memilih kita untuk hidup, oleh karena itu berusahalah untuk memilih hidup dijalan yang benar karena kita manusia terpilih. Apapun pilihanmu itulah tanggung jawabmu sendiri. Ini pemahaman saya bila diterapkan dalam kehidupan nyata manusia. Terima kasih.

    ReplyDelete
  36. Rona Happy Mumpuni
    19709251059
    S2 Pendidikan Matematika D

    "Karena manusia mempunyai sifat tidak sempurna mana manusia tidak akan pernah paham awalan dan akhiran yang dimaksud oleh Tuhan", saya sangat setuju dengan kalimat Prof.Marsigit dalam artikel di atas. Saya dapat mengambil kesimpulan dari artikel "Filsafat Penjumlahan" bahwasannya bilangan hanyalah salah satu dari sekian milyard fenomena yang ada. Maka sebenar benar ilmu menjumlah atau ilmu menambah atau Aritmetika tidak lain tidak bukan ternyata adalah ilmu tentang ruang dan waktu. Maka demikianpun halnya, sebenar benar Matematika juga adalah ilmu tentang ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  37. Dini Senjaningrum
    19709251067
    Pendidikan Matematika D 2019
    Makna penjumlahan bukan hanya berdasarkan kata dasarnya yaitu jumlah atau tambah. Dalam filsafat ternyata penjumlahan memiliki makna yang lebih luas sesuai ruang dan waktunya. Jumlah atau tambah dapat diartikan sebagai perubahan. Bila dikaitkan dalam kehidupan, manusia dapat memilih suatu perubahan, akan tetapi perubahan yang terjadi pada manusia adalah tambah atau jumlah perubahan berketentuan yang berasal dari Tuhan.

    ReplyDelete
  38. Fitria Restu Astuti
    19709251069
    S-2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terimakasih untuk artikel yang sangat bermanfaat, Prof. Setelah membaca artikel Prof. Marsigit tentnag filsafat penjumlahan saya menyadari bahwa pemahaman saya tentang penjumlahan masih sangat sedikit. Ternyata penjumlahan atau pengurangan hanya dapat kita lakukan jika kita memiliki intuisi dua arah. Kemudian saya baru memahami tentang bagaimana bisa aritmatika adalah ilmu yang berkaitan dengan ruang dan waktu.

    ReplyDelete
  39. Wiwin Mistiani
    PEP S3 2019
    Dari filsafat penjumlahan kita belajar
    1. bahwa sesunguhnya manusia Tidak sempurna dan Tuhan Maha Sempurna
    2. Ternyata penjumlahan memiliki makna yang lebih luas dari hanya sekedar menambah. Akan tetapi filsafat penjumlahan memilki makna sesuai ruang dan waktunya. Penjumlahan dapat diartikan sebagai perubahan. Bila dikaitkan dalam kehidupan, manusia dapat memilih suatu perubahan, akan tetapi perubahan yang terjadi pada manusia adalah tambah atau jumlah perubahan berketentuan yang berasal dari Tuhan.

    ReplyDelete
  40. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Secara filsafat, penjumlahan dapat dimaknai dari fisik, formal, normatif, ontologis, epistemologis, aksiologis, dan bahkan spiritualitas. Konsep penjumlahan merujuk pada ruang dan waktu, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perubahan ruang dan waktu sesuai dengan ketentuan Tuhan. Bahwa manusia hidup karena terpilih oleh Tuhan, dan manusia diberi kesempatan untuk memilih hidupnya. Akan seperti apakah manusia menjalani kehidupannya, tentunya sangat bergantung kepada pribadi manusia tersebut.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete
  41. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Assalamu'alaikum wr.wb.
    Bilangan adalah fenomena yang ada sepanjang sejarah hidup manusia. Bilangan, termasuk di dalamnya hal pertambahan, ada di segala ruang dan waktu, yang tunduk pada ketentuan dan perubahan. Ketentuan, semata-mata milik Sang Ilahi. Sedangkan perubahan adalah salah satu wujud dari ketentuan tersebut yang niscaya bagi manusia sebagai infinite regres yang sempurna dalam ketidaksempurnaannya dan tidak sempurna dalam kesempurnaannya.
    Berubahnya bilangan bisa berarti bertambah ataupun berkurang. Bertambah berarti menjadi lebih baik dan berkurangnya yang tidak baik.
    Sebaik-baik manusia adalah yang memahami ruang dan waktu serta ketentuan dan perubahan.
    Demikian dan terima kasih atas pencerahannya Prof. Semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya.
    Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  42. Tri Effiyanti
    19701261007
    S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 2019

    Assalamu’alaikum wr. wb.
    Sebenar-benar matematika juga ilmu tentang ruang dan waktu. Kapanpun kita berada, waktu akan terus bertambah/bergulir. Berpindah dari satu ruang ke ruang yang lain. Dari waktu yang tadi ke waktu yang sekarang. Begitu terus hingga tak terhingga. Hingga ditetapkan oleh Sang Kuasa kapan waktu dan ruang itu akan berhenti didunia kemudian dilanjutkan ke ruang dan waktu alam akhirat. Pertambahan usia juga dapat menandakan perpindahan kita dari ruang dan waktu usia sebelumnya ke usia yang sekarang. Yang mungkin menjadikan kita lebih dewasa atau malah menghilangkan ingatan akan ruang dan waktu tersebut akibat usia yang sudah terlalu banyak pertambahannya.

    ReplyDelete
  43. Alfiana Dewi
    19701251005
    S2 PEP A 2019

    Dalam filsafat penjumlahan saya mengambil perumpamaan dalam kehidupan, Ada sesuatu yang tidak bisa ditambah dan tidak bisa dikurangi, yaitu realita. Realita adalah kondisi yang mustahil untuk ditambah maupun dikurangi, karena jika dirubah menjadi ada yang ditambah atau dikurangi, situasinya menjadi berupa fitnah atau kebohongan. Mengetahui yang patut kita ketahui. Memahami yang patut kita pahami. Menyikapi yang patut kita sikapi. Berperilaku yang patut dilakukan. Menerima yang patut diterima. Realita patut dihadapi, diakui, dan diterima

    ReplyDelete
  44. Muh. Asriadi AM
    19701251008
    S2 PEP A 2019
    Pemahaman saya dari artikel ini yaitu Filosofis penjumlahan mengangkat fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari yang menembus ruang dan waktu. Menjumlah atau menambah berkaitan dengan ruang dan waktu. kegiatan menjumlah atau menambah menyebebkan adanya perubahan. dari artikel ini dicontohkan adanya perubahan ruang dan waktu dengan ketentuan Tuhan. Dari waktu yang tadi ke waktu yang sekarang. Begitu terus hingga tak terhingga. Hingga ditetapkan oleh Sang Kuasa kapan waktu dan ruang itu akan berhenti didunia kemudian dilanjutkan ke ruang dan waktu alam akhirat

    ReplyDelete
  45. Wilis Putri Hapsari
    19701251017
    S2 PEP A 2019

    Dengan memahami makna filosofis penjumlahan kita mampu menarik permaknaan bahwa penjumlahan memiliki berbagai dimensi arti baik dari sisi ontologis, epistiomologis, ataupun aksiologis. Menerapkan penjumlahan pun juga dapat dilakukan sesuai dengan konteks ruang dan waktu agar tidak terjadi falibisme atau kesalah pahaman konsep ataupun kesalahan proses sehingga dapat menghasilkan hasil yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.

    ReplyDelete
  46. Ilmu ruang dan waktu mencakup banyak bidang keilmuan. Matematika adalah salah satu bidang yang sangat dekat dengan keilmuan ruang dan waktu, termasuk di dalamnya ada penjumlahan. Judul tulisan ini sebenarnya telah mengarahkan pada proses kehidupan yang selalu berkembang dengan dua potensi yakni ketentuan dan perubahan. Disebutkan pula bahwa kehidupan berjalan siklik dan linear, siklik di mana kita bisa menjumpai hal yang sama di waktu kemudian dan linear karena waktu tidak bisa diputar berbalik arah ke masa lalu (hanya satu arah ke masa depan). Ruang dan waktu saling terikat dan keduanya tidak terpisahkan satu sama lain, kita bisa tahu ruang karena waktu dan kita bisa tahu waktu karena ruang. Waktu adalah besaran yang tidak bisa dikendalikan manusia. Waktu berjalan mengikuti kuasa Tuhan. Manusia dianugerahi kemampuan memilih menempatkan diri di ruang mana dalam waktu yang akan datang. Memilih ruang kegiatan ikhtiar, dan ruang terpilih adalah takdir. Manusia diharapkan bisa lebih bijak memenfaatkan ruang dan waktu yang tersedia dalam perkembangan kehidupannya yang siklik dan linear.

    Ikhsanudin (PEP-S3/19701261001)

    ReplyDelete