Sep 25, 2017

*INTOLERANSI*



Oleh:
Marsigit UNY, 12 Juli 2017


*Togog*:
Intoleransi itu apa Lung, Reng, Truk, Gong, Mar?

*Mbilung*:
_Intolerasi_ itu tidak peduli.

*Gareng*:
_Intoleransi_ itu tidak toleran.

*Petruk*:
_Intoleransi_ itu mau menang sendiri.

*Bagong*:
Kalau kamu apa Mar?

*Semar*:
Ue ... nanti dulu. Semua bisa punya pendapat masing masing. Tetapi apapun pendapatmu semua itu sifatnya intuitif dan hipothetical. Walaupun begitu tetaplah engkau semua dapat dikatakan sedang mencari kebenaran. Bermacam macam cara orang mencari kebenaran itu. Untuk lebih jernihnya saya ingin bertanya dulu kepada Togog, kenapa kamu bertanya seperti itu?

*Togog*:
Iya, melihat gejala di masyarakat sepertinya ada fenomena intoleransi.

*Semar*:
E ... kamu tidak jelas, tetapi saya sudah dapat menangkap. Intoleransi dikaitkan dengan paham radikalisme begitu kan?

*Semar* :
Begini, secara psikilogis, intoleransi itu adalah kutub lawannya toleransi. E...dari jenisnya, Toleransi itu: kemerdekaan, bebas tetapi bertanggung jawab, keterbukaan, akses informasi dan teknologi, demokrasi, kesamaan hak gdan kewajiban, pengakuan hak dan kesadaran melaksanakan kewajiban, inovasi dan kreativitas, sama, kebersamaan, beda, perbedaan, kebinekaan, toleransi itu pilihan atau alternatif, toleransi itu hak asasi dan kewajiban asasi manusia, toleransi itu hidup, toleransi itu pikiran dan juga perasaan, toleransi itu menterjemahkan, toleransi itu bahasa, toleransi itu silaturahim, toleransi itu hermenitika.

*Semar*:
Dari ekstensinya, Toleransi itu: titik, garis, bidang, ruang, sempit, sendiri, bersama, semua, luas, bersama, sedikit, banyak, pluralitas_.

*Semar*:
Dari intensitasnya, Toleransi itu ethernity, langit, udara, angin, uap, api, bumi, tanah, batu, air, melayang, menrawang, transformasi, mengembang, ringan, sedang, berat, rendah, tinggi, relatif, hakiki.

*Semar*:
Maka aku katakan jika tidaklah demikian itu maka aku sebut sebagai intoleransi.

*Bagong*:
Aneh, apa ada toleransi batu?

*Semar*:
E hanya kamu tidak dapat melihat saja. Keadaan aman tenteram itu antara lain disebabkab oleh toleransinya para batu batu itu. Maka jika para batu, tanah, dan air tidak bertoleransi lagi atau jika mereka sudah intoleransi maka akan terjadi tanah longsor, banjir bandang, gunung meletus, tsunami, dsb. Jadi baru hanya intoleransi batu batu saja ternyata dapat menjadi bencana bagi kehidupan manusia. Apalagi intoleransi manusia.

*Togog*:
Kaitannya dengan intoleransi paham ?

*Semar*:
E .. kamu mesti harus tahu struktur hirarkhi dunia dari bawah ke atas yaitu: pertama, kenyataan-benda mati-benda hidup-tumbuhan-dan binatang; kedua, naik ke aturan-tata cara-tata krama-undang undang; ketiga, naik ke pikiran, pengetahuan atau ilmunya manusia, paham, filsafat, aliran ilmu, macam macam ilmu; keempat, naik lagi ke hati-perasaan-etik estetika, nilai baik buruk; kelima, naik lagi keyakinan manusia, macam macam keyakinan, Agama, akidah, dan; naik keenam, naik lagi, hakikat, syariat dan yang paling tinggi adalah makrifat menuju Kuasa Alloh SWT.

*Togog*:
Apa maksudnya hirarkhi?

*Semar*:
E ... struktur dunia itu ekstensif dan intensif. Hirarki itu artinya intensif, tingkatan atau kedalaman. Kamu bisa menyebabkan intoleransinya batu dengan cara melemparkannya hingga mengenai Mbilung. Sehingga intoleransinya batu itu menggambarkan intoleransimu ke Mbilung. Tetapi jika Alloh SWT berkehendak menciptakan intoleransinya batu secara besar besaran misal Gunung meletus, maka semua tanpa kecuali akan terkena dampaknya. Yang membedakan dampaknya hanyalah ekstensi atau cakupannya.

*Togog*:
Intoleransi paham belum dijawab?

*Semar*:
Paham, apapun pahamnya jika itu dalam ranah diri manusia maka belum sampai kepada Kuasa Alloh SWT kecuali hanya berikhtiar menuju ke sana. Sebab tiadalah manusia kecuali yang di Kehendaki, mampu masuk ke ranah Kuasa Alloh SWT. Setinggi tinggi paham, jika itu dipikirkan oleh manusia maka jatuhnya pada aliran filsafat. Filsafat itu debatable sebab aku beda dengan kamu. Sedangkan filsafat itu adalah diriku atau dirimu. Sehebat hebat pikiran manusia itu urusan dunia. Selebihnya intoleransi itu jatuhnya pada ideologi, politik, sosial dan budaya, yaitu urusan dunia. Sedangkan urusan dunia sesuai dengan kodrat sunatullohnya, bersifat beda atau plural. Maka toleransi itu urusan dunia, yaitu urusan mengikuti hakekat perbedaannya. Jadi toleransi hakiki itu kodrat sunat Alloh SWT yang menciptakan keanekaragaman dunia. Jika kita mampu bersifat toleran maka kita sudah mengamalkan sunatulloh Nya. Namun intoleransi hakiki juga kodrat sunatullohnya Alloh SWT yang merupakan Kuasa mutlak Nya. Tidak ada toleransi bagi dirimu untuk menjalankan Perintah dan meninggalkan Larangan Nya. Artinya sebenar benar toleransi atau intoleransi hakiki adalah hanya milik Alloh SWT semata. Sedangkan manusia itu adanya hanyalah toleransi atau intoleransi relatif.

END

92 comments:

  1. Restu Widhi Laksana
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251022
    Bismillahirrokhmanirrokhim
    Dari uraian secara ekstensif dan intensif tentang toleransi yang mencakup segala hal saya ingin memberikan kesimpulan berdasar pemahaman saya. Bahwa sesuatu yang berjalan baik sesuai Sunatullah dan tidak merugikan atau mendatangkan manfaat bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk toleransi. Contohnya seperti penggambaran toleransi batu. Selama batu tersebut diam dan tdak merugikan makhluk lain maka batu tersebut sedang menunjukkan bentuk toleransinya. Sedangkan semua hal yang berdampak buruk pada orang lain atau makhluk lain adalah sebuah bentuk intoleransi. Karena mendatangkan kebaikan maupun keburukan adalah kuasa dari Allah SWT maka segala bentuk toleransi dan intoleransi yang terjadi sejatinya adalah karena Sunatullah atau seizin Allah. Kira- kira begitulah yang dapat saya fahami dari artikel diatas.

    ReplyDelete
  2. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
    Yang dapat saya ambil dari artikel diatas adalah bahwa toleransi merupakan menerima perbedaan dan toleransi yang saling hakiki itu merupakan korat sunatAllah. Akan tetapi ada beberapa hal yang tidak ada toleransi yaitu untuk menjalankan Perintah dan meninggalkan Larangan Nya.

    ReplyDelete
  3. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3

    Saya sepakat bahwa toleransi dan intoleransi manusia itu relatif. Sebeenar-benar toeransi dan intoleransi adalah milik Allah. Mengapa demikian? Hal ini karena kita akan menganggap orang lain intoleransi sesuai dengan value yang kita miliki. Bisa jadi, mereka yang kita anggap melakukan intoleransi sudah melakukan toleransi sesuai dengan value yang mereka miliki. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk menyepakati value yang baik sehingga dapat menghargai value masing-masing tanpa menyakiti satu dengan yang lain.

    ReplyDelete
  4. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Besse Rahmi Alimin
    18709251039
    s2 Pendidikan Matematika 2018

    Terkait topik bahasan mengenai INTOLERANSI bahwa intoleransi erat kaitannya dengan sikap tegas, konsekuen, atau taat asas. Yang dibutuhkan dalam demokrasi adalah toleransi dalam arti positif. Hanya perlu diingat bahwa toleransi dalam arti positif itu hanya dapat dijamin oleh sebuah pemerintahan yang mempraktikkan intoleransi dalam arti positif.

    ReplyDelete
  5. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Inteloransi merupakan sikap yang bertolak belakang dengan sikap toleran. Sikap toleran sendiri mrupakan sikap dimana saling menghargai, menjaga dalam suatu keadaan dimasyarakat atau dlam suatu kelompok. Namun, untuk intoleran sendiri yang selalu bertolak belakang dengan toleran merpakan kondisi dimana dimasyarakat adanya suatu perbedaan. Akan tetapi pada artikel diatas saya menangkap bahwa sejatinya toleran dan intoleran sendiri tidak dapat di nyatakan dalam suatu definisi yang tetap. Karena setiap kepala manusia memndefinisikan intoleran akan berbeda-beda, namun dalam kondisi yang terjadi dimasyarakat akan lebih dapat dijeaskan dari kejadian yang ada di masyarakat. Namun untuk mencapai suatu keadaan yang ideal dalam masyaraat intoleran sendiri ada bermacam-macam seperti hanya toleransi yang juga banyak dalah hal tertentu, sehingga penggunaan sikap memahami dan menghargai baiknya disesuaikan dengan ruang dan waktu dimana kita berada.

    ReplyDelete
  6. Nurul Huda
    18701264005
    S3 PEP 2018
    Setelah membaca tulisan bapak tentang Intoleransi ini, saya ingin berbagi pengalaman dalam bekerja dalam isu keragaman, terutama di Cirebon dengan basis pesantren. Ini tulisan lama dalam sub judul "Para Nyai dan Para Kiai Moderat: Pengalaman dan Pengamalan dari Cirebon" yang telah dimuat dalam buku "Membangun Kebersamaan dalam Keragaman: Petikan Pengalaman dari Cirebon (Fahmina: 2012). Karena keterbatasan ruang disini yang maksimal hanya 4.096 karakter, maka saya buat beberapa postingan (comment)

    ReplyDelete
  7. Nurul Huda
    18701264005
    S3 PEP 2018

    Bagian I:

    Sembilan belas ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi di Amerika mengunjungi Cirebon. Mereka ingin mengetahui kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan beberapa lembaga dan komunitas di Cirebon. Di mulai dari Fahmina, bertemu dengan para tokoh lintas agama dan komunitas marginal lainnya. Lalu silaturrahim dengan Nasruddin Aziz, Wakil Wali Kota Cirebon di Balai Kota Cirebon.
    Perjalanan berlanjut ke Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur Kuningan, berdialog bersama Rama Djatikusuma. Rama Djati bercerita tentang pluralitas di Cigugur, terutama pluralitas agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat. Bahkan tak sedikit dalam satu keluarga (rumah) yang memiliki kepercayaan dan agama yang berbeda-beda. Namun mereka tetap hidup dalam damai. Pesan perdamaian itu berulang-ulang disampaikan Rama Djati. Meski demikian, upaya-upaya untuk menggoyang kedamaian di Cigugur tetap ada, terutama oleh kelompok-kelompok yang sering melakukan kekerasan atas nama agama tertentu.

    ReplyDelete
  8. Nurul Huda
    18701264005
    S3 PEP 2018
    Bagian II:
    Menjelang ashar, rombongan meluncur kembali ke Cirebon, dengan tujuan Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin. Kediaman Nyai Masrifah Amva, pengasuh pesantren tersebut. Pondok Pesantren ini sepeninggal KH. Muhammad, diasuh langsung oleh Nyai Masrifah Amva. Sesampai di pesantren, rombongan diterima langsung oleh Nyai Masrifah Amva di ruang tamu yang memang sangat luas.
    Nyai Masrifah Amva menceritakan tentang keterbukaan pesantrennya terhadap dunia luar. Misalnya, Ken Zuraida istri WS. Rendra dari Bengkel Teater Rendra juga sedang membuat workshop al-Barzanji, bersama santri Kebon Jambu sekitar 6 bulan untuk dipentaskan di beberapa kota di Indonesia. Seni di Pesantren harus dinamis, terbuka, dan berdialog dengan kemajuan di luar. Ken Zuraida membantu untuk kemajuan seni dan budaya pesantren. Nyai Masrifah Amva juga memberi contoh nyata, dengan menerbitkan banyak buku sastra, puisi, cerpen, novel, otobiografi, dan tentu saja buku khas pesantren seperti kumpulan doa-doa. Nyai Masrifah Amva juga mengundang musisi papan atas Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur untuk mentas di Pesantrennya. Semuanya dilakukan untuk membuka cakrawala para santrinya bahwa dunia luar itu luas, dunia itu terbuka lebar, dan setiap santri harus tahu itu. Nyai Masrifah Amva juga menceritakan tamu-tamu yang datang bukan hanya dari umat Islam tetapi juga dari beragam agama. Di ruang tamu yang lumayan luas itu, sejenis pendopo, terpajang foto-foto para tamu dan juga cover buku, serta kliping berita media.
    Karena bertepatan dengan bulan puasa ramadhan, di kediaman Nyai Masrifah Amva dilakukan buka puasa bersama. Selepas Maghrib, ada suguhan pentas seni, ada tari saman dari Aceh, dan sajian khas Cirebon, Tari Topeng Kelana, yang dimainkan santri putri Pondok Pesantren Kebon Jambu. Ribuan santri bersuka cita dengan pentas ini. Rombongan tamu yang duduk berjajar pun luar biasa memberikan apresiasi.
    Tari Topeng dimainkan santri, merupakan kegiatan yang belum terbiasa dipentaskan dan dipelajari di pesantren. Namun Nyai Masrifah Amva mengajarkan kepada santri dan mementaskannya di hadapan tamu-tamu. Menurut Nyai Masrifah Amva, Tari Topeng memiliki filosofi yang sangat bagus tentang kehidupan. Karena itu, setiap santri penting untuk mempelajarinya. Ilmu bisa didapat dan dipelajari dari mana saja. Dari Tari Topeng kita memahami watak-watak manusia, dan bagaimana mestinya menjadi manusia yang baik. Jika pesantren abai terhadap seni, jangan salahkan bila para pekerja seni, seniman, dan budayawan juga akan abai terhadap pesantren. Pesantren harus merangkul dan mengayomi semua, tegas Nyai Masrifah Amva.

    ReplyDelete
  9. Nurul Huda
    18701264005
    S3 PEP 2018
    Bagian III:
    Selain ke kediaman Masriyah Amva, ada juga rombongan yang mengunjungi kediaman Nyai Afwah Mumtazah di Pondok Pesantren Aisyah Kempek Cirebon. Nyai Afwah Mumtazah yang menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah ISIF Cirebon ini, adalah contoh lain pengasuh pesantren yang memperjuangkan kesetaraan gender dan keragaman. Di Pondok Pesantren Aisyah, Nyai Afwah Mumtazah mengembangkan pendidikan kesehatan reproduksi, dan mengajarkan kitab yang memiliki visi keadilan dan kesederajatan.
    Nyai Afwah Mumtazah juga memberikan keluasan kepada santri-santrinya untuk berdialog langsung dengan tamu yang datang dan ingin berdiskusi bersama para santri. Di kediaman Nyai Afwah Mumtazah, juga sangat terbuka bagi siapa saja yang datang. Para tamu yang datang bukan hanya dari berbagai agama yang ada di Indonesia, tetapi juga dari manca negara seperti Singapura, Australia, Amerika, dan Inggris. Nyai Afwah Mumtazah adalah salah satu ulama perempuan yang memiliki pemikiran sangat progresif di Cirebon. Karena itu Nyai Afwah Mumtazah, sangat sering diminta menjadi pemateri atau fasilitator dalam berbagai forum tingkat nasional di berbagai kota di Indonesia, untuk isu pluralisme, demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan gender.
    “Santri semestinya belajar hal-hal yang ada di luar sana, Karena hidup tidak selamanya di pesantren. Kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan nyata dimana santri akan bermasyarakat. Masalah di masyarakat itu komplek, karena itu setiap santri harus memiliki bekal yang cukup selain ilmu agama. Saya juga juga belajar dari ilmu-ilmu di luar pesantren, supaya tahu dan bisa membekali santri secara lebih baik,” alasan Nyai Afwah Mumtazah atas keterbukaan pesantrennya.
    Nyai Afwah Mumtazah sejak tahun 2012 juga didapuk sebagai ketua Rabithah Ma’ahid As-Salafiy Cirebon (Ikatan Pesantren Salafi Cirebon), yang telah menerbitkan kitab-kitab kuning untuk pesantren, seperti kitab Mambaus’sa’adah, yang telah dijadikan rujukan dan bahan mengaji di berbagai pesantren di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

    ReplyDelete
  10. Intoleransi
    Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Intoleransi adalah lawan dari toleransi. Intoleransi mengarah pada hal-hal yang negatif seperti tidak peduli, tidak toleran, mau menang sendiri, dan lain sebagainya. Sedangkan toleransi megarah pada hal-hal yang positif seperti peduli terhadap sesama, pengakuan hak dan kesadaran melakukan kewajiban, kesamaan hak dan kewajiban, dan lain-lain. Sebenar-benar toleransi atau intoleransi hanyalah milik Allah SWT. Sedangkan apapun yang dilakukan manusia sesungguhnya hanya bersifat relatif. Manusia hanya bisa berusaha dan berbuat yang terbaik untuk mendapatkan yang terbaik.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. Muh. Fachrullah Amal
    18709251036
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Kata intoleransi merupakan antonim dari toleransi yang mengandung makna yang luas berdasarkan konteks ruang dan waktunya. Dalam kehidupan kita terdapat sesuatu yang dapat ditoleransikan dan intoleransi, sebagaimana kita hidup dibawah aturan, ada hukum yang berlaku sesuai kadar perbuatan seseorang karena kita merupakan warga Indonesia maka kita harus taat dengan aturan yang berlaku yaitu UUD 1945. Misal, ada yang mencuri sandal dimesjid maka kita masih bisa mentolerir kejahatan tersebut, namun ketika yang dicuri sesuatu yang sangat berharga maka tidak ada lagi toleransi. Jalur yang dapat ditempuh adalah jalur hukum sesuai aturan yang berlaku. Inilah kenapa toleransi dan intoleransi penggunaannya bergantung pada konteksnya. Sebaik-baik kehidupan adalah toleransi dan intoleransi.

    ReplyDelete
  13. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Intoleransi merupakan lawan dari toleransi. Dalam hidu papalagi sebagai manusia yang hidup dalam suatu masyarakat toleransi sangat dibutuhkan untuk menciptakan ketentraman bermasyarakat. toleransi yang kita lakukan itu merupakan toleransi relatif, karena pandangan satu dengan yang lain tentang toleransi berbeda. sebenar-benarnya toleransi murni adalah milik Allah semata. toralansi manusia hanya pada urusan dunia bukan urusan akhirat. Masyarakat itu bersifat plural, begitu banyak keanekaraman yang ada dalam dunia, banyk suku, agama, budaya, dll untuk ketia saling mengenal dan memahami satu dengan yang lain agar terciptanya keharmonisan, kedamaian, ketenangan dll dalah hidup ini.

    ReplyDelete
  14. Lukman
    18701264003
    S3 PEP 2018

    Semprul: "Prul, toleransi itu kan baik...caranya bagaimana ya...jujur aku kadang kesal kepada yang tidak sealiran denganku."

    Kemprul: "Bisa bertoleransi itu adalah anugerah...toleransi hakiki terwujud bila memahami...dan itu butuh ilmu dan pengalaman."

    Semprul: "Maksudnya?"

    Kemprul: "Contoh...NU, MD, Mazhab, Thoriqoh itu kapal... samudranya Islam, Mutiaranya Tauhid atau Makrifatulloh, keindahannya Akhlakul Karimah...pahamkah?"

    Semprul: "Jadi harus tahu apa itu NU, Muhammadiyah, Thoriqoh, Islam, tauhid, makrifatullah, aklhalkul karimah ya Prul."

    Kemprul: "Ya begitulah..."

    Semprul: "Memang butuh ngaji lebih banyak ini...he he."

    ReplyDelete
  15. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Menghargai perbedaan, persamaan, melerai perdebatan, pertikaian, merupakan salah satu bentuk perilaku yang menuntut untuk kesadaran diri dan membenarkan yang salah. Merangkul semua pihak yang hanya mau berbeda tidak mau disamakan, meskipun padahal yang berbeda-beda tetap berbeda tetapi bergabung dalam satu lingkup yang sama yang disebut toleransi. Bila kesannya hanya mau berkelompok dengan yang sepaham dengannya dan menolak kehadiran di luar kelompok tersebut disebut lawan dari toleransi. Sehngga harusnya perlu dilakukan musyawarah secara rasional agaar bisa tercapai maksud dan tujuan dengan adanya toleransi.

    ReplyDelete
  16. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    intoleransi adalah suatu keadaan atau kejadian maupun sikap dari satu orang atau kelompokter terhadap lainnya baik itu dalam dunia sosial maupun industri. intoleransi itu anti tesis toleransi. intoleransi itu adalah sebuah keadaan yang memaksakan sesuatu sesuai dengan apa yang menjadi standar dari pribadi masing-masing. terkadang intoleransi juga dibutuhkan atau diperlukan ketika seseorang mempertahankan prinsip atau nilai-nilai kebenaran. terimkasih

    ReplyDelete
  17. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Menjadi berbeda sering dijadikan sasaran untuk menjadi toleransi dan tidaknya. Maksudnya, berbeda suku saja sudah siap akan beberapa beda pandangan yang akan berujung pada tidak toleransi. Bila mengharap untuk toleransi akan melalui banyak hal dan bisa berujung perdebatan panjang. Sehingga toleransi tidaknya dimulai dari dalam hati dan dilanjutkan pada pikiran untuk menganggap bahwa semua yang berbeda jangan dibedakan, tetapi untuk dirangkul bersama dan menjauhi intoleransi.

    ReplyDelete
  18. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Intoleransi merupakan kebalikan dari toleransi. Jika toleransi adalah sikap saling menghargai berarti intoleransi merupakan sikap tidak menghargai bisa dalam segala aspek kehidupan. Misalnya intoleransi antar umat beragama, intoleransi dalam budaya dan masih banyak lagi. Intoleransi erat kaitannya dengan paksaan terhadap suatu keinginan atau pilihan orang lain. Orang yang memiliki sikap intoleransi cenderung tidak menerima pemikiran atau pilihan lain selain pemikiran atau pilihan dirinya sendiri.

    ReplyDelete
  19. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Intoleransi memiliki makna yang berlawanan dengan toleransi, mereka memiliki makna sesuai presepsi masing-masing orang. toleransi menciptakan perdamaian antara sesama manusia. Terkadang intoleransi dibutuhkan dalam hidup karena ruang dan waktunya. Intoleransi memiliki makna yang sepadan dengan hukum yang harus ditegakkan karena alasan yang tidak dapat diampuni (misalnya dalam bidang akidah menjalankan sholat lima waktu). Makanya benar bahwa dikatakan toleransi atau intoleransi yang hakiki hanya milik Allah SWT semata. Kita sebagai manusia hanya toleransi dan intoleransi relatif.

    ReplyDelete
  20. ibarat hakikat dalam kehidupan selalau ada yang di sebut kebalikan. ada siang aa malam, ada dunia ada akhirat, ada orang yang baik dan orang buruk, ada orang yang toleran dan intoleran dan seterusnya. intoleran muncul karena tidak adanya keseimbangan dalam hidup. karena munculnya sifat syetan yaitu egois. manusia sekarang banyak dipengaruhi sifat ini. ingin menang sendiri, ingin berkuasa sendiri, ingin mneikamati sendiri. sehingga muncullah intoleran. salah satau resepnya adalah dengan menyeimbangkan ego kita. ketisa sudah seimang akan muncl menghargai orang lain.karena keseimbangan itu baik buat kia

    ReplyDelete
  21. Erma Zelfiana Surni
    18709251009
    S2. P.Matematika A 2018

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Saya beranggapan bahwa intoleransi adalah paksaan yang didasari oleh ego, mereka yang menganut intoleransi adalah mereka yang sukar menerima pendapat dan pemahaman orang lain. Karena mereka percaya bahwa pendapat atau pemahamannya yang benar, serta cenderung kepada teori-teori yang dibuatnya lebih banyak mengandung radikalisme.

    ReplyDelete
  22. Membahas tentang fenomena intoleransi, saat ini yang paling melekat dan menonjol dalam kehidupan bermasyarakat adalah tentang paham radikalisme. Paham ini tidak hanya merubah tatanan dalam suatu negara atau ideology negara, akan tetapi juga mampu merubah keyakinan masyarakat dalam beragama. Di Indonesia, sudah banyak diketahui paham radikal yang sangat melenceng terhadap agama dan ideology negara.

    ReplyDelete
  23. Proses paham radikal yang terjadi mengakibatkan kalangan tertentu tidak dapat menerima perbedaan antar ummat beragama. Segala jenis intoleransi semua termuat sesuai dengan kualifikasi yang terbagi berdasarkan ekstensinya dan intensitasnya. Tulisan bapak ini sangat membuka pikiran untuk memahami lebih jauh tentang intoleransi bahwa sebenar benar toleransi dan intoleransi hakiki adalah hanya milik Allah SWT semata. Sedangkan manusia itu adanya hanyalah toleransi dan intoleransi relatif.

    ReplyDelete
  24. Darmanto Minggele
    PEP S3
    18701264006

    Intoleransi adalah sikap primitf
    Setuju dgn mas Semar Toleransi adalah kodrat Ilahiah.

    ReplyDelete
  25. Indra Kusuma Wijayanti
    18709251046
    PMAT C PPS 2018

    Berdasarkan tulisan ini, sesungguhnya kita diajak bertoleransi dalam mengenalkan intoleransi. Mengapa demikian, karena toleransi dan intoleransi merupakan dua sikap yang saling bertolak belakang. Namun tidak ada definisi yang paling tepat untuk menjelaskan apa itu toleransi dan intoleransi. Hal ini karena keheterogenan manusia dan keterbatasan akal manusia. Isi kepala manusia yang satu dengan manusia yang lain pastilah berbeda, perbedaan akan tetap menjadi perbedaan, dan hanya akan menimbulkan perdebatan tak berujung, namun perbedaan pendapat tentang intoleransi inilah yang sesungguhkan menumbuhkan sikap toleransi pada diri manusia. Toleransi dapat kita tunjukkan dalam hal apapun, kecuali pada kewajiban kita dalam menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan Tuhan, sikap yang harus kita tunjukkan pada hal ini adalah intoleransi.

    ReplyDelete
  26. M. Ikhsan Ghozali
    19701261003
    PEP S3 2019

    Toleransi dan intoleransi menjadi dua kata yang kerap dipertentangkan. Pertentangan ini berangkat dari adanya perbedaan kondisi. Yang satu positif dan satunya lagi negatif. Yang satu air (menenangkan) dan satunya lagi api (meresahkan). Toleransi adalah sikap penerimaan secara baik dan positif terhadap hal perbedaan (paham, keyakinan, budaya, dll.) karena dipandang sebagai rahmat yang sudah ditetapkan-Nya. Sehingga memunculkan sikap saling menghargai, saling menghormati, saling welas-asih, tepo seliro, dan sejenisnya. Sementara intoleransi kebalikannya, sikap menghadapi perbedaan tersebut cenderung reaksioner. Ada sikap penerimaan secara negatif, kurang baik, dan tidak jarang berujung pada pemaksaan kehendak atas klaim kebenaran. Meski begitu, dalam banyak kondisi, posisi keduanya bisa bertukar, toleransi menjadi negatif dan intoleransi menjadi positif. Misalnya, dalam aksi kejahatan, aksi kekerasan, atau ketika menghadapi hal tidak terpuji.Intoleransi terhadap hal ini menjadi positif karena dimaknai menolak tindakan tidak baik tersebut. Sementara toleransi terhadap hal tersebut menjadi negatif karena dapat dimaknai menyetujuinya. Dengan begitu, kedua kata ini bisa bersifat kondisional, tergantung pada hal perbedaan yang dihadapi. Apabila kedua sikap ini (toleransi dan intoleransi) dinampakkan, maka akan mudah dikenali. Akan menjadi sulit ketika sikap yang dipilih adalah diam karena akan memuncukan prasangka tertentu, meski kadang sikap diam adalah sikap yang bijak. Demikianlah yang bisa saya petik dari kalimat terakhir Prof. Marsigit di atas terkait kerelatifan toleransi dan intoleransi manusia.

    ReplyDelete
  27. Laily Amin Fajariyah
    19701261019
    PEP S3 tahun 2019

    Toleransi dan intoleransi adalah kata yang saling berlawanan. Bagi saya yang masih belajar menjalani kehidupan rumah tangga ini, kata toleransi merupakan kata yang menjadi salah satu kunci keutuhan rumah tangga (sebagai lingkup masyarakat terkecil) Bagaimana saya harus menghargai keinginan, kepentingan dan budaya pasangan saya dalam menjalankan bahtera rumah tangga secara bersama. Dan juga sebaliknya bagaimana dia bisa memahami saya mentoleransi kegiatan dan kebutuhan saya. Ketika kata toleransi selalu ada maka kami akan baik2 saja dan akan selalu dalam cinta. Namun apabila kebalikan katanya yang berbicara, intoleransi ada, maka akan terkikis lah secara perlahan pondasi cinta yang ada. Toleransi juga menurut saya tidak hanya hubungan dengan orang lain. Namun tentang toleransi terhadap diri sendiri. Bagaimana di suatu titik saya perlu memberikan toleransi pada cita-cita saya dan di titik tertentu saya perlu memberikan toleransi atas keadaan yang ada dan meyakinkan diri ini tidak kecewa.

    Tulisan Prof. menyadarkan saya betapa saya masih mengenal suatu kata dari "surface" saja. Dan belum bisa menuju kedalaman makna. Luar biasa menginspirasi Prof. Maturnuwun.

    ReplyDelete
  28. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Dari sudut pandang manapun, dalam kehidupan selalu ada yang kita sebut perbedaan. Semua hal memiliki kekhasan masing-masing, setiap jiwa memiliki sifat unik karena adanya perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Namun dengan adanya perbedaan, kita diajarkan untuk saling mempelajari, saling memahami dan melihatnya sebagai bentuk anugerah terindah. Allah Swt bisa saja menjadi segalanya "sama" tidak ada beda. Namun dengan adanya perbedaan, akan ada perbandingan, akan ada tingkatan mana yang baik, kurang baik, maupun tidak baik. Berada di Bumi yang sama, di bawah naungan langit yang sama, Allah tanamkan kedamaian. Kedamaian dengan menjalani kehidupan bersama-sama dengan cara masing-masing namun tetap berdampingan dengan apa? dengan rasa toleransi.
    Terimakasih Prof.

    ReplyDelete
  29. Rifki Rinaldo
    19709251070
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Intoleransi berasal dari toleransi itu sendiri. Sesuatu yang tidak termasuk dalam toleransi akan menghasilkan namanya intoleransi. Toleransi dapat meliputi segala bentuk yang diciptakan oleh Allah SWT. Toleransi dan intoleransi sejatinya hanya milik Allah SWT. Sebagaimana manusia yang diciptakan dengan berbagai macam perbedaan. Pada hakekatnya toleransi dalam kehidupan, kita harus menghormati perbedaan yang sudah ditetapkan. selain dari itu, Allah SWT juga menghendaki untuk mengintoleransi apapun yang diperintah-Nya dan dilarang-Nya. Sedangkan manusia hanya bisa melihat toleransi dan intoleransi pada sudut pandangnya masing-masing. Sehingga toleransi dan intoleransi hanya bersifat relatif.

    ReplyDelete
  30. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Sejatinya toleransi dan intoleransi adalah dua hal yang berkebalikan. Toleransi yaitu sesuatu hal yang berjalan dengan baik dan tidak mendatangkan kerugian bagi makhluk hidup sedangkan intoleransi ialah suatu hal yang menimbulkan kerugian bagi makhluk hidup. Kita bisa melihat contoh dari percakapan diatas, bahwa apabila batu tidak bertoleransi pasti akan menimbulkan bencana dan akan merugikan makhluk-makhluk hidup lainnya. Tetapi apabila ia bertoleransi, keadaan akan aman dan tentram. Namun semua itu terjadi karena atas izin dari Allah SWT. Oleh sebab itu, kita sebagai manusia wajib bertoleransi antar sesama manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga akan menciptakan lingkungan yang aman, damai dan tentram.

    ReplyDelete
  31. Assalamualaikum
    Ahmad syajili
    19709251066

    Zaman sekarang toleransi itu sangatlah jarang, orang sekarang lebih banyak sibuk mengurus kehidupan mereka sendiri tanpa menghiraukan sekitarnya. Sifat intoleransi ini sangatlah tidak baik untuk negri ini

    ReplyDelete
  32. Heriansyah
    19701261017
    S3 PEP

    Tuliasannya menarik Prof..
    Yang menjadi persoalan intoleransi kadang berkenaan dengan masalah keyakinan (agama). Kadang banyak diantara kita tidak bisa membedakan atau mencampuradukkan apa itu agama dan paham agama..Seringkali pemahaman kita ttg agama yang kita yakini kebenarannya bersifat mutlak sehingga sulit untuk menerima kebenaran dari pihak luar yg berbeda. Padahal yg mutlak kebenarannya adalah agama itu sendiri bukan pemahaman kita. Pemahaman kita ttg agama bersifat relatif sehingga bisa benar dan bisa salah.
    Bahkan Tuhan melalui Al Qur'an menyatakan "sengaja" menciptakan ragam agama untuk ''fastabiqul khairat" berlomba-lomba menjadi umat yg terbaik. Dalam ayat lain perbedaan adl untuk "Li ta'arafu" saling mengenal.
    Toleransi adalah saling mengenal dan menjadi yg terbaik, intoleransi adalah lawannya, saling acuh, dan menjadi kelompok yg terhina.

    ReplyDelete
  33. Hanifah Nabila Hendral
    S2 PEP A 19701251003

    Assalamualaikum, setelah membaca 2 kali saya baru memahami apa itu toleransi dan intoleransi. yang saya tangkap intoleransi adalah jika kita sudah keluar dari makna awal. seperti yang semar katakan jika tolerasi itu titik, garis,dll. jika kita tidak sesuai dengan itu maka itulah intoleran. kembali lagi, keluar dari makna awal. dan benar sehebat apapun itu, kalau berasal dari pikiran kita maka itu adalah urusann dunia.
    masyaallah..tabarakallah
    wassalamualaikum

    ReplyDelete
  34. Hanifah Nabila Hendral
    S2 PEP A 19701251003

    Assalamualaikum, setelah membaca 2 kali saya baru memahami apa itu toleransi dan intoleransi. yang saya tangkap intoleransi adalah jika kita sudah keluar dari makna awal. seperti yang semar katakan jika tolerasi itu titik, garis,dll. jika kita tidak sesuai dengan itu maka itulah intoleran. kembali lagi, keluar dari makna awal. dan benar sehebat apapun itu, kalau berasal dari pikiran kita maka itu adalah urusann dunia.
    masyaallah..tabarakallah
    wassalamualaikum

    ReplyDelete
  35. Jupriyanto
    19706261006
    S3 PENDIDIKAN DASAR

    Assalamualaikum...
    Setelah membaca berikut pendapat dari saya. Menganggap diri paling toleran itu intoleransi. Intoleransi itu menganggap dirinya paling dekat dengan sang pencipta. Berpikir diri paling benar beranggap diri paling sempurna dalam beribadah, itu intoleransi.Kesempurnaan mutlak milik Alloh Swt, Tuhan sang Maha Menciptakan apapun.
    Wassalamualaikum

    ReplyDelete
  36. Galih Istiningsih
    19706261009
    s3 pendidikan dasar

    assalamualaykum. setelah membaca postingan prof, dalam hal ketaqwaan untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan Nya tidak ada toleransi keringanan. Kita sebagai insan manusia tetap menjaga toleransi dan menyayangi seluruh makhluk hidup. ROHMAN ROHIM nama terbaik Alloh, segala kenikmatan dunia wajib kita syukuri. Sedangkan segala cobaan wajib kita sikapi dengan sabar. Sabar ,syukur, ikhlas menjadi pondasi kita untuk toleransi terhadap sesama

    ReplyDelete
  37. Meilan Lengkong
    19701251011
    S2 PEP 2019

    Shalom
    Assalamuaikum
    Om swastiastu
    Namo Buddhaya
    Salam kebajikan (Wei De Dong Tian)

    Itu Toleransi !
    ketika Semua Salam dapat diucapkan secara bergantian..

    menurut saya Toleransi tidak hanya sebatas teori belaka, namun lebih kepada Praktek hidup yang mau hidup berdampingan dengan sesama. Dari Penjelasan Bapak mengenai Toleransi dan Intoleransi diatas, ada beberapa Poin yang saya pelajari
    1. Ketika kita mau menerapkan Toleransi itu lebih luas, maka kita harus terlebih dahulu bertoleransi dengan diri kita sendiri. bagaimana kita mau bertoleransi dengan sesama kita jika kita belum mampu betoleransi dengan diri kita yang kadang kala masih belum dapat kita kendalikan baik dari segi Mental maupun Rohani kita. nah,, ketika kita mau berdamai dan bertoleransi dengan diri kita maka akan dengan mudah kita dapat menerapkan sikap Toleransi itu kepada Sesama kita yang mungkin memiliki Latar belakang, sikap, Keyakinan, Warna/ jenis Kulit yang berbeda dengan kita.
    2. "Toleransi Batu". saya sangat terpukau dengan membaca bagian ini. Mengapa ? karena memang benar jika Air, Batu dan Tanah tidak mampu berdamai satu sama lain, maka akan ada bencana yang menimpa mereka yang justru merugikan mereka masing-masing. dan jika dalam Kehidupan kita Manusia yang tentunya banyak memiliki perbedaan, baik dari Fisik, bahasa, budaya, Agama, suku,dan sifat yang kadang kala masih egois, masih ingin menang sendiri dan tidak mampu berdamai satu sama lain, maka entah apa yang akan terjadi dan Bagaimana kondisi bangsa dan Negara ini bila sampai terjadi yang demikian. Maka dari itu Sikap Toleransi WAJIB dan HARUS dimiliki oleh setiap kita.
    3. BHINNEKA TUNGGAL IKA
    PANCASILA
    saya Bangga bisa Menjadi Generasi Penerus Bangsa masa kini dan Masa yang akan datang. 74 Tahun Indonesia Merdeka bukanlah Hal yang mudah untuk dicapai, telah banyak masalah dan tantangan yang dihadapi Bangsa ini. tetapi, bisa ada sampai saat ini itu karena Toleransi kita kepada Bangsa dan sesama. " Toleransi = Merdeka "
    :D
    Terima Kasih

    Shalom
    Assalamualaikum
    Om Swastiastu
    Namo Buddhaya
    Salam Kebajikan

    ReplyDelete
  38. Achmad Rante Suparman
    19701261010
    S3 PEP


    Assalamualaikum. Wr Wb.

    yang terjadi di kalangan masyarakat kita sekarang menganggap bahwa toleransi adalah ikut keprcayaan, membantu kepercayaan yang berbeda dengan kita, memaksakan kepercayaan kepada orang lain dan tidak menghargai kepercayaan orang lain.
    Sehingga seolah-olah, toleransi adalah ikut membantu dalam keprcayaan orang lain, dan jika tidak ikut membantu di sebut sebagai intoleransi.
    Tolernasi yang saya pahami adalah pahami agama mu, maka di sana engkau akan menemukan toleransi yang sesungguhnya.

    "Paham agama sama dengan toleransi"
    Yaa jelas, dalam Islam disebutkan dalam Al Qur’an Surah Al Kafirun ayat 6 “ untukmu agamamu dan untukku agamaku”
    Sangat jelas, laksanakan apa yang engkau yakini dan begitupun dengan kami, akan melaksanakan apa yang kami yakini, maka itulah toleransi.

    Menganggap diri paling bersih, paling agamais, paling pancasilais adalah sikap intoleransi.

    ReplyDelete
  39. Zuari Anzar
    19701251006
    PEP S2 A 2019

    Assalamu alaikum Wr. Wb
    Dalam islam toleransi beragama itu disebutkan dalam Al- Qur’an Surah Al-kafirum ayat 6 “untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Namun pada aplikasinya di lapangan tidak seperti itu, banyak kita lihat ataupun dengar ketika umat non muslim ingin mendirikan rumah ibadahnya, banyak penolakan yang terjadi. Ketika seorang non muslim bersyahadat untuk memeluk agama islam kita memuji dan mendoakan, namun tidak terjadi ketika seorang muslim berpindah agama reaksi yang timbul berbeda 180 derajat banyak dari kita memaki, membuli bahkan mengancam membunuhnya.

    Padahal dalam agama islam telah disebutkan “untukmu agamamu dan untukku agamaku” begitupun dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa negara menjamin kebebasan beragama dan berkepercayaan. Sikap-sikap seperti itu sikap intoleransi, sikap mau menang sendiri seolah-olah orang yang tidak sejalan atau sepemikiran semuanya salah

    ReplyDelete
  40. Assalamu'alaikum wr wb
    Novi Indriyani Kones
    PEP S2 A 2019
    19701251002

    dari artikel ini saya bisa menangkap bahwa intoleransi adalah suatu keadaan yang tidak semestinya dilakukan baik itu hubungan dengan Allah, manusia maupun alam
    Jika intoleransi itu terjadi maka ada konsekuensi buruk yang terjadi
    Oleh karena itu, toleransilah dalam hidup, jangan utamakan ego sendiri
    Terimakasih
    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete
  41. Rezy Eka P
    19701251019
    S2 PEP A

    Assalamualaikum Wr Wb
    Perihal toleransi dan intoleransi, saya mengutip salah satu puisi karya KH Mustofa Bisri
    "Kau ini Bagaimana?"

    Kau ini bagaimana?
    Kau bilang aku merdeka, tapi kau memilihkan aku segalanya
    Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir

    ....

    Kau ini bagaimana?
    Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
    Kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin plan


    Dari artikel Bapak dan puisi tersebut, saya memahami tentang toleransi dan intoleransi sebagai prinsip "diriku dan kalian", diriku yang selalu benar dan kalian yang harusnya mendengarkanku yang benar.
    Intoleransi akan terus menjadi masalah di antara sesama manusia, jika manusia sendiri belum memahami makna dan tujuan dihidupkan oleh Sang Pemberi Hidup. Bagi saya, manusia yg bijak adalah yang mengintoleransi diri sendiri dan mentoleransi sesama.

    Terimakasih Bapak

    ReplyDelete
  42. Khintoko Intan Permatasari
    19701251020
    S2 PEP A 2019

    Assallamuallaikum wr.wb
    Toleransi, adanya sikap saling menghormati dan menghargai. Toleransi berarti hidup berdampingan dengan saling menyayangi dan mengasihi tanpa pandang bulu latar belakangnya (ras, suku, dll). Sedangkan lawannya adalah intoleransi. Sikap saling membenci. Tidak peduli dengan orang lain hingga keadaan sekitar. Adakalanya manusia juga bisa bersikap toleransi dan intoleransi secara bersamaan, tergantung dalam kondisi yang sedang di alami. Manusia memiliki batasan dalam mentolerir suatu perkara. Setiap batasan yang dimiliki juga berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Untuk itu, ada baiknya jika kita tegas dengan batasan itu (toleransi dan intoleransi) agar tidak menimbulkan malapetaka dikemudian hari. Karena sebenar- benarnya kesalahan adalah milik manusia, dan sebenar- benarnya kebenaran adalah milih Allah.

    ReplyDelete
  43. Anna Isabela Sanam
    19701251001
    S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (A)

    Kata TOLERANSI BATU mengingatkan saya akan lirik lagu penyanyi legendaris Ebiet G. Ade yang berjudul “kawan”. Di dalam lirik lagu ini sang penyanyi bertanya “MENGAPA DITANAHKU TERJADI BENCANA”. Sesungguhnya ketika dalam diri kita sebagai manusia dengan sadar memiliki sikap intoleransi bahkan hingga memupuknya hidup subur dalam diri kita, maka kita telah selangkah menciptakan bencana di bumi tempat kita berpinjak. Jadi, jawaban untuk lirik lagu sang penyanyi adalah “KARENA KITA”. Entah intoleransi dilihat dari segi psikologis, ekstensinya ataupun intensitasnya hanya ada satu obat penyembuh yaitu “ HIDUP DAMAI”. Jika benda mati mampu hidup damai satu sama lain maka sebagai manusia berakal budi kita harus lebih mampu hidup damai dengan bertoleransi baik antar suku, agama, budaya, bahasa, dll.

    ReplyDelete
  44. 6. Toleransi
    Ainun Mahfuzah
    19706261011
    S3 Pendidikan Dasar
    Assalamualaikum, wr.wb
    Apabila toleransi berlawanan dengan intoleransi, Apakah toleransi selalu bermakna positif dan intoleransi bermakna negatif? TIDAK
    Toleransi dapat bermakna negatif. Contoh: Ketika proses pembelajaran si A hanya diam ketika melihat si B mencontek jawaban si C. Diamnya si A adalah toleransi yang bermakna negatif karena ketidakpeduliannya. Selanjutnya, intoleransi dapat bermakna positif. Contoh: sikap tegas, konsekuen dan asas.
    Wassalam, wr.wb

    ReplyDelete
  45. sintha fardu anggraeni
    19709251071 /D
    S2 pendidikan matematika

    Dari artikel yang saya pahami bahwa dalam iman dan ketakwaan tidak ada tawaran lagi selain taat menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, akan tetapi dalam interaksi sesama manusia maka perlu toleransi, saling mengerti dan saling menghargai agar tidak merugikan satu dengan yang lainnya, sebisa mungkin kita menjauhi apa yang disebutkan oleh Thomas Hobbes bahwa manusia itu “homo homini lupus”. Homo homini lupus diterjemahkan sebagai manusia adalah serigalanya manusia yang diinterpretasi berarti manusia sering menikam sesama manusia lainnya.

    ReplyDelete
  46. Hima Naili Hidayah
    19701251004
    PEP A S2
    Dari urain d atas dapat d artikan bahwa toleransi merupakan suatu sikap saling menghargai satu individu dengan yang lainnya tanpa memandang perbedaan. Hal ini d karenakan tuhan tidak hanya menciptakan manusia, melainkan juga menciptakan alam semesta dan seisinnya baik yang tampak maupun yang tidak tampak dengan tugas dan tujuan masing2.
    Seyogyanya kita sebagai manusia selalu bersyukur baik dengan ucapan maupun tindakan.
    Terima kasih prof

    ReplyDelete
  47. Ratna Hidayah
    19706261007
    S3 Pendidikan Dasar

    3.INTOLERANSI
    Assalamualaikum, wr.wb
    Intoleransi kebalikan dari toleransi. Toleransi merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk agar tepeliharanya kehidupan yang merdeka, aman, tentram, damai dan bahagia. Toleransi dan intoleransi tidak hanya antar sesama manusia tetapi antar juga antar makhluk hidup dan melibatkan seluruh benda yang ada di alam ini sebagai sarana. Misal nya demi mendapatkan keindahan maka manusia membonsai tanaman. Apakah membonsai termasuk intoleransi terhadap tanaman? Tanaman tentunya ingin tumbuh bebas sesuai dengan kodratnya.
    Wassalamu’alaikum, wr.wb

    ReplyDelete
  48. Fitria Restu Astuti
    19709251069
    S-2 Pendidikan Matematika D 2019

    Bismillah,
    Pada akhirnya semua kembali pada ketetapan Allah SWt, Allah mencinptakan keanekaragaman agar manusia dapat melatih rasa toleransi. Saya setuju dengan yang disampaikan bapak bahwa toleransi yang ada pada manusia itu bersifat relatif. Seperti saat seseorang sudah merasa toleran pada apa yang ada di lingkungannya tetapi menurut orang yang lain, dia belum bertoleransi pada lingkungan sekitarnya. Yang jadi pertanyaan dalam benak saya, bagaimana jika seseorang itu sudah merasa memiliki toleransi yang tinggi pada prang lain? Apakah akhirnya dia benar-benar toleran atau hanya sekedar "maklum", wallahu a'lam bishowab

    ReplyDelete
  49. Assalamu'alaykum wr wb
    Dwi Kawuryani
    19709251061
    Pendidikan Matematika S2 D
    Dari bacaan tersebut saya dapat memahami bahwa toleransi adalah sikap kita sebagai manusia untuk dapat menerima perbedaan dengan manusia lain juga dengan lingkungan. Intoleransi dapat dikatakan sebagai lawan dari toleransi itu sendiri. Meskipun toleransi bersifat baik, bukan berarti intoleransi yang Merupakan kutub nya bersifat buruk. Perempatan toleransi dan intoleransi itulah yang akan menentukan apakah sikap toleransi dan intoleransi akan menjadi baik atau buruk.
    Sama seperti yang pernah disampaikan dalam perkuliahan Filsafat bahwa setinggi-tingginya ilmu adalah adab. Manusia cerdas adalah manusia yang tau kapan harus menggunakan ilmunya dan kapan tidak, bisa memahami waktu dan tempat dia berasa sehingga tidak salah dalam menempatkan diri.
    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete
  50. Assalamualaikum wr.wb.
    Hajra Yansa
    19701251012 2019 PEP A.

    Yang bisa saya simpulkan dari artikel diatas: Allah SWT telah mendesain sedemikian rupa bumi tempat kita beraktivitas. Memerintahkan benda-benda mati (tak bergerak menurut panca indera saya tapi sebenarnya hidup secara metafisik) untuk toleransi dan akan intoleransi seijin Allah. Begitupun dengan toleransi dan intoleran kita pada sesama manusia. Sikap-sikap itu akan muncul sesuai dengan kadar toleran atau tidak pula seseorang terhdap kita, berarti toleransi itu relatif.

    ReplyDelete
  51. Bismillah,
    Choirul Amri
    19709251078 Pendidikan Matematika S2 D

    Terimakasih Bapak atas uraian mengenai makna toleransi dan intoleransi. dari ilmu yang dijelaskan dengan sangat jelas diatas, saya menjadi paham. Bukan hanya toleransi berantonim dengan intoleransi. Tapi lebih dari itu. Bahwa toleransi itu bercirikan tidak memaksakan, bebas dan merdeka akan tetapi juga dalam aturan yang sesuai dengan ruang dan waktunya. Kebebasan berupa rasa menghargai itu bukan berarti manusia dapat melakukan seenaknya saja akan tetapi juga dalam ruang dan waktu yang mengikatnya seperti adanya norma agama. Toleransi juga dimaknai sebagai segala sesuatu baik itu benda atau yang lainnya yang ada dan berjalan sesuai dengan kodratnya seperti yang dicontohkan dengan toleransi batu jika batu intoleransi bisa saja terjadi tanah longsor atau bencana lainnya. Untuk mengartikan toleransi dan intoleransi tidak mempunyai batasan yang jelas, sebab toleransi dan intoleransi sesuai dengan perspektif pola pikir manusia yang berujung akan melakukan filsafat. Jadi toleransi yang sebenarnya itu kodrat sunat Allah Subhana Wa Taala yang menciptakan segala bentuk keanekaragaman sebagai bukti nyata toleransi dari Nya. Demikian pula dengan intoleransi juga merupakan kuasa mutlak Nya. Sehingga dapat disimpulkan kebenaran antara toleransi dan intoleransi hanyalah milik Allah semata. Sedangkan manusia itu adanya hanyalah yang bertoleransi atau berintoleransi yang sifatnya relatif.
    Terimakasih.

    ReplyDelete
  52. Sri Ningsih
    19709251064
    S2 Pendidikan Matematika kelas D
    Saya pribadi mengganggap intoleransi adalah penolakan, tidak menerima keadaaan atau tindakan dengan yang biasa dilakukan, penolakan pada suatu hal yang dianggap berbeda. Seperti yang bapak tulis bahwa setiap orang punya pendapatnya masing masing dan hal tersebut bersifat intuitif dan hipotetichal. Saya sangat setuju dengan kalimat sebenar benar toleransi dan intoleransi hakiki adalah hanya milik Allah SWT semata.

    ReplyDelete
  53. Jewish Van Septriwanto
    19709251077
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Terima kasih pak untuk tulisan ini, saya memahami secara tersirat penjelasan intoleransi. Ada setidaknya 3 komponen intoleransi; (1) ketidak-mampuan menahan diri tidak suka kepada orang lain, (2) sikap mencampuri dan atau menentang sikap atau keyakinan orang lain, dan (3) sengaja-mengganggu orang lain. sehingga ita perlu menghormati keberadaan orang lain dalam keberlainan mereka untuk mengelola keberagaman menjadi sesuatu yang membangun dan berdampak positif pada semua.

    ReplyDelete
  54. Latifa Krisna Ayu
    19709251060
    S2 Pendidikan Matematika D

    Terkait toleramsi, menurut saya toleransi dalam dunia ini bukan hanya antar manusia, tapi juga antar benda mati dan antar benda hidup dan benda mati. Setiap zat haruslah saling menghargai satu sama lain, sehingga segala hal di dunia ini akan berjalan dengan harmonis. Seperti yang disampaikan Prof. Marsigit dalam tulisan ini, ketika tanah, batu dan air tidak lagi saling bertoleransi maka dapat muncul tanah longsor, tsunami, gunung meletus dan bencana lainnya. Begitu pula jika manusia tidak saling toleransi, maka akan banyak terjadi perpecahan dan perang dimana-mana. Kemudian jika manusia tidak menghargai alam, maka akan timbul bencana yang juga akan merusak kedamaian dunia. Toleransi sangatlah penting, namun sangat sedikit orang yang dpata menerapkannya, kita dapat melihat di sekeliling kita begitu banyak hal buruk yang terjadi di masyarakat. saya rasa itu merupakan buah dari intoleransi. Namun Tuhan menciptakan isi dunia ini dengan beraneka ragam perbedaan, maka sebenarnya berbagai zat hanya dapat bertoleransi relatif karena toleransi yang hakiki hanyalah milik Tuhan

    ReplyDelete
  55. Yufida Afkarina Nizar Isyam
    19709251073
    S2 Pendidikan Matematika D

    Secara bahasa memang intoleransi merupakan kebalikan dari toleransi, atau dapat dikatakan bahwa jika tidak toleransi ya artinya intoleransi. Toleransi merupakan komponen penting untuk menjalani kehidupan, semua makhluk hidup harus bertoleransi untuk menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Seperti yang ada dalam postingan di atas, jika batu, air, tidak bertoleransi, maka akan terjadi bencana. Begitupun dengan toleransi antar manusia, dalam aspek apapun, dari hal yang sederhana hingga kompleks. Jika manusia saing bertoleransi maka akan tercipta kerukunan dan tidak akan terjadi perpecahan.

    ReplyDelete
  56. Indra Kusuma Wijayanti
    Pps c 2018

    Intoleransi adalah lawan dari toleransi. Makna intoleransi adalah sesuatu yang negatif berarti ketidakpedulian. Padahal toleransi merupakan aspek yang penting bagi manusia sebagai makhluk sosial. Toleransi sebaiknya dipupuk demi kebaikan manusia itu sendiri

    ReplyDelete
  57. Shaleh PEP 2016

    Baik ayat qouliyah (yg difirmankan) maupun ayat kauniyah (tanda alam) tidak pernah berseberangan dalam menjelaskan perbedaan. Perbedaan itu anugerah dari Allah sebagai modal sosial untuk membangun sebuah kehidupan yg harmoni, saling melengkapi satu dengan lainnya.

    Diantara yang berbeda-beda itu akan muncul sosok yg "dimulyakan" oleh-Nya, yaitu orang yang paling patuh rambu2-Nya yang sangat luas. Untuk siapapun yang ingin menyandang kemulyaan, dipersyaratkan menguasai ilmu rambu-rambu-Nya yang luas itu. Ingin mulya di dunia, maka harus menguasai rambu-rambu ilmu dunia, begitupun jika ingin mulya di akherat tentu wajib menguasai ilmunya.

    Sikap anti perbedaan akan menghasilkan disharmoni yang justeru keluar dari atau bahkan melawan sunnatullah, sekaligus menghanguskan modal sosial di atas.

    Tiada yang lebih mengetahui, selain sang Maha Tahu, Allah SWT. Dia-lah yang Maha Mengetahui atas hikmah segala sesuatu, termasuk perbedaan yg telah Dia anugerahkan untuk makhluq- Nya.

    ReplyDelete
  58. Aulia Nur Arivina
    18709251051
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Intoleransi menurut Mbilung, Gareng, Petruk adalah, ketidakpedulian, tidak toleran, dan mau menang sendiri. Sedangkan menurut saya intoleransi adalah sikap tidak saling menghargai dan menghormati keberagaman antar sesama, baik dalam segi agama, kebudayaan, adat, tradisi.

    ReplyDelete
  59. Aulia Nur Arivina
    18709251051
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Pada dasarnya di dalam setiap kehidupan, kita selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Pilihan untuk bertindak baik maupun buruk. Bahkan pilihan untuk menjadi bagian dari masyarakat penuh toleransi, atau sebaliknya.

    ReplyDelete
  60. Aulia Nur Arivina
    18709251051
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Tidak selamanya toleransi mempunyai arti positif, terkadang mempunyai arti negatif. Contoh toleransi dalam arti negatif adalah pembiaran ataupun ketidakpedulian terhadap kejahatan, ketidakadilan, dan penindasan terhadap mereka yang berbeda.

    ReplyDelete
  61. Anna Isabela Sanam
    s2 PEP A 2019
    19701251001

    Ketika mendengar kata intoleransi pasti yang ada dalam benak kita adalah negative karena intoleransi artinya tidak peduli, tidak toleran, dll. Apakah di Indonesia masih terdapat intoleransi? Jawaban saya pribadi adalah “Masih ada intoleransi”. Selanjutnya, apakah semua orang Indonesia intoleransi? Jawaban saya “Tidak”. Dalam tulisan ini Semar mengaikatkan intoleransi dengan radikalisme yang juga menjadi satu trend permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia. Tentunya Semar beranggapan bahwa mereka yang radikal sama dengan intoleransi atau melakukan praktik intoleransi tersebut.
    Namun sebelumnya saya mengatakan tidak semua orang Indonesia intoleransi karena seperti dikatakan pula semar bahwa semua kita sedang berusaha mencari kebenaran. Mencari kebenaran tentu karena tujuan tertentu. Yang menjadi masalah adalah apakah tujuan ini positif atau negative. Alasan lainnya adalah saya pribadi saat ini bertemu dan bersama dengan teman – teman dari berbagai suku, agama, ras, Bahasa. Sehingga saya berpendapat bahwa 1 intoleransi tidak boleh digeneralisasi untuk ribuan bahkan jutaan orang. Indonesia adalah negara yang menganut Bhineka Tunggal Ika “biar berbeda – beda kita tetap satu”. Oleh karena itu mari mengganti intoleransi dengan toleransi. Mari lebih menghayati dan mempraktekan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam hidup bermasyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan maju. Amin

    Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  62. Alfiana Dewi
    S2 PEP A 2019
    19701251005

    Mendengar kata toleransi dan intoleransi diIndonesia sangat sensitif pada saat ini. yang dimana selalu disangkutpautkan terhadap radikalisme,dll. Bahkan media sosialpun seakan akan sangat berani membalik balikkan fatkta dengan mengatasnamakan tolerasi dan intoleransi.Gejala baru itu terlihat dari ungkapan-ungkapan di media sosial agar tindakan radikalisme dan ekstremisme diberi ruang karena itu bagian dari sikap toleran terhadap ajaran dan keyakinan pihak lain. Sepanjang radikalisme dan ekstremisme itu bagian dari agama, maka pihak agama lain harus bisa menerimanya. Pemaknaan toleransi yang salah kaprah ini digunakan sebagai cara baru untuk menyerang orang-orang yang kritis terhadap fenomena radikalisme dan ekstremisme berbasis agama. Dalam perspektif ini, kritis atas tindakan radikalisme dan ekstremisme keagamaan dianggap sebagai tindakan intoleran. Menariknya, salah kaprah pemaknaan makna toleransi yang demikian ini tidak bisa dikatakan sebagai ketidaktahuan, tetapi merupakan kejahilan yang disengaja (ignorance). Artinya, pelabelan intoleran bagi kelompok yang kritis atas radikalisme dan ekstremisme diyakini sebagai cara politik untuk meraih tujuan tertentu. Buktinya, kaum terpelajar dan cerdik pandai yang melakukan pembalikan makna toleransi tersebut. ini yang banyak terjadi didunia nyata maupun maya
    terimakasih Prof. karena sudah memberikan ilmu tentang makna toleransi sesungguhnya

    ReplyDelete
  63. Hidayatul wafiroh
    19701251010
    S2 PEP A 2019

    Toleransi atau intoleransi ralatif adalah yang dilakukan manusia sesuai ruang dan waktu. Ketika manusia berada pada ruang dan waktu yang salah maka dapat menyebabkan intoleransi. Contohnya, dalam kehidupan sekarang banyak adanya hoak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Manusia yang awalnya hidup damai, tiba-tiba dapat berubah intoleransi karena adanya hoaks yang tidak dicari terlebih dahulu kebenarannya. Itulah sebabnya Allah memberikan kita akal pikiran dan hati, salah satunya untuk membantu kita memikirkan mana yang baik atau buruk, mana yang benar atau salah, dan untuk mencari tahu terlebih dahulu. Alam saja mampu bertoleransi dengan kita. Maka kita juga harus dapat bertoleransi dengan alam dan sesama manusai suapay terwujud sila ke-3 persatuan indonesia.

    ReplyDelete
  64. Hanifah nabila hendral
    S2 PEP A 2019
    19701251003

    Assalamualaikum,
    Toleransi adalah bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapt, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri, sedangkan intoleransi adalah kebalikan dari toleran. Kita sebagai umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk toleransi, sesuai dengan surat Al Kafirun ayat 1-6. Pada ayat ini memperlihatkan adanya toleransi beragama dimana dalam beragama tidak adanya paksaan. Jadi, setiap manusia bebas memilih keyakinan mana yang mau dia anut

    ReplyDelete
  65. Hanifah nabila hendral
    S2 PEP A 2019
    19701251003
    Assalamualaikum,
    Indonesia adalah negara yang cukup toleransi. Toleransi sendiri sudah di cantumkan dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, pasal 28I ayat (1) hak untuk beragama merupakan hak asasi manusia, Pasal 29 ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama. Jadi, toleransi adalah salah satu dasar negara Republik Indonesia. Jadi seharusnya sebagai seorang warga Indonesia haruslah memiliki rasa toleransi.

    ReplyDelete
  66. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Jika masih berada di dalam kehidupan dunia, dari sudut pandang manapun, akan selalu ada yang kita sebut sebagai perbedaan. Mengapa ada kehidupan? sebab ada unsur-unsur yang berbeda. Mengapa ada belajar? sebab untuk mencari ilmu yang berbeda dari sebelumnya. Mengapa ada penilaian? sebab tidak ada yang sama. Jadi memang perbedaan adalah kehidupan. Manusia diberi kemampuan untuk melihat perbedaan dari sudut pandang yang berbeda-beda pula. Namun, manusia juga diberi kemampuan untuk melihat jalan bagaimama dari perbedaan bisa menjadi suatu hal yang dipandang tidak selamanya buruk. Manusia sebagai makhluk Tuhan, sebagai seorang hamba. Pada capaian pemahaman ditingkat tertentu manusia dikatakan shalih. Shalih yang berarti berilmu dan profesional. Jika manusia sejatinya berpotensi untuk memiliki sifat shalih, maka menempatkan toleransi bukan hal yang lagi dipandang sulit, bukan lagi hal yang memicu gesekan-gesekan.

    Terimakasih Prof...

    ReplyDelete
  67. Sarah desiana pahu
    19709251063
    S2 PM D 2019
    Kita sebagai warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika. Sebagai negara yang memiliki banyak suku, budaya, bahasa, bahkan agama sudah selayaknya mengedepankan sikap toleransi. Namun terkadang masih ada oknum oknum yang melakukan sikap intoleransi demi kepentingan pribadi. Sangat disayangkan dengan hal yang seperti itu, padahal dengan bertoleransi dapat menciptakan yang namanya kedamaian antar umat manusia. Saya setuju dengan karya tulis bapak Marsigit dan saya berharap terkhususnya untuk Warga Negara Indonesia dapat menjunjung tinggi sikap bertoleransi dengan baik dan bijaksana. Terima kasih.

    ReplyDelete
  68. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  69. Annisa Nur Arifah
    18709251058
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Pada percakapan di atas, Semar menyimpulkan bahwa intoleransi bisa dikaitkan paham radikalisme. Berkaitan dengan paham radikalisme, kabarnya paham tersebut telah merambat pada guru-guru muslim di Indonesia berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Enam dari sepuluh guru muslim terindikasi intoleran atau terkena paham radikalisme. Hal tersebut menyebabkan tersebarnya radikalisme dan intoleransi di kalangan pelajar. Hal ini tentu membahayakan dikarenakan paham tersebut bertentangan dengan ideologi negara Republik Indonesia.

    ReplyDelete
  70. Annisa Nur Arifah
    18709251058
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Namun berita tersebut pun jangan dijadikan harga mutlak karena semua hal di dunia ini masih terdapat yang ada dan mungkin ada. Maka fenomena tersebut bisa menjadi suatu renungan atau bahan instrospeksi kita. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi atau mencegah intoleransi dan radikalisme dalam dunia pendidikan pada khususnya.

    ReplyDelete
  71. Annisa Nur Arifah
    18709251058
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Salah satu solusi menghadapi intoleransi dan radikalisme dalam dunia pendidikan yaitu memasukan pelajaran filsafat dalam pembelajaran di sekolah. Karena pada dasarnaya secara alamiah anak-anak adalah filsuf karena memiliki memiliki keinginan besar untuk mempertanyakan segala sesuatu. Mereka kerap mengajukan pertanyaan filosofis yang sejatinya membutuhkan jawaban yang bersifat metafisis. Filsafat menyajikan metode berpikir kritis dan reflektif yang menuntun kita untuk mempertanyakan segala hal secara radikal (sampai ke akar-akarnya).

    ReplyDelete
  72. Annisa Nur Arifah
    18709251058
    S2 Pendidikan Matematika C 2018

    Metode pembelajaran filsafat yang bisa diterapkan di sekolah yaitu merumuskan pertanyaan yang dibuat bersama-sama, berdiskusi guna menjawab pertanyaan yang telah dibuat, melihat beberapa kemungkinan jawaban yang bersifat terbuka, dan menggali pertanyaan lebih jauh dari jawaban yang telah ada. Pada metode ini, guru menjadi fasilitator dalam diskusi siswa. Guru bersama-sama siswa bekerja sama mencari jawaban atau sudut pandang sesuatu yang sedang dibahas.

    ReplyDelete
  73. Dea Armelia
    19709251072
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Berbicara tentang intoleransi,tak dipungkiri kata tersebut sangat sensitif pada saat ini, yang mana selalu disangkut pautkan terhadap radikalisme,dll. Oleh karena itu untuk menghadapi intoleransi di masyarakat tidak semudah yang dipikirkan selama ini yakni hanya dengan menambahkan unsur-unsur pemahaman antar agama di buku pelajaran sekolah. Namun lebih pada hal-hal yang bersifat ideologis yakni membentuk kesadaran tentang sifat humanisme sehingga alienasi religius tidak akan mengkungkung pola pikir ke arah egoisitas.
    Kita harus membentuk pola pikir dengan menempatkan kepatuhan kepada Tuhan dan Agama dan juga harus menjaga hubungan yang harmonis antar manusia.

    ReplyDelete
  74. Ngaenun Nangim
    19709251058
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Intoleransi bersifat relatif, karena setiap orang bisa saja berbeda pandangan dalam memaknainya. Misalnya berkaitan dengan agama, ras, gender, ekonomi, dan sebagainya. Alangkah baiknya, kita sebagai orang yang berpendidikan, memaknai hal tersebut dengan terbuka dan bijaksana. Hal penting yang harus diingat, bahwa intoleransi merupakan kodrat sunatullohnya Alloh SWT yang merupakan Kuasa mutlak-Nya. Spread love no hate!

    ReplyDelete
  75. Lovie Adikayanti
    19709251068
    S2 Pendidikan Matematika D

    Assalamualaikum wr.wb
    Toleransi yaitu sifat atau sikap membiarkan pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. menurut saya, poin utama toleransi adalah menjadikan identitas kita selaras walau berbeda. Seperti semboyan Bhineka Tunggal ika, meskipun kita berbeda-beda bukan berarti harus saling mencela dan saling menjatuhkan. Maraknya toleransi atas intoleransi adalah suatu bentuk intoleransi itu sendiri. Sebenar-benarnya Toleransi dan Intoleransi hanyalah milik Allah SWT.

    ReplyDelete
  76. Rona Happy Mumpuni
    19709251059
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Intoleransi bisa diartikan dalam beberapa aspek. Bisa dipandang sebagai hal yang negatif ataupun hal yang positif. Saat kita berbicara tentang aturan agama/syariat, maka kita sebagai orang yang beragama islam meyakini bahwa segala bentuk kewajiwan yang sudah ditetapkan Allah dalam Al Qur'an bersifat intoleransi artinya tidak peduli apapun harus dijalankan.

    Tetapi berbeda jika dalam kerukunan antar umat beragama, hal ini dapat diartikan negatif. Intoleransi beragama adalah suatu kondisi jika suatu kelompok (misalnya masyarakat, kelompok agama, atau kelompok non-agama) secara spesifik menolak untuk menoleransi praktik-praktik, para penganut, atau kepercayaan yang berlandaskan agama. Namun, pernyataan bahwa kepercayaan atau praktik agamanya adalah benar sementara agama atau kepercayaan lain adalah salah bukan termasuk intoleransi beragama, melainkan intoleransi ideologi.

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete
  77. Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Duden Saepuzaman
    NIM. 19701261008
    S3 PEP 2019

    setelah membaca tulisan prof terkait intoleran ini , saya menyimpulkan bisa juga bahwa secara umum toleransi dipandang sebagai " keadaan teratur", sedangkan intoleran dalam definisi umum sebagai " keadaan tidak teratur". Mohon masukannya prof....Terima kasih prof

    ReplyDelete
  78. wiwin Mistiani
    19701261011
    PEP S3 2019
    Menarik sekali membahas tentang Toleransi karna hari ini ramai di perbincangkan oleh publik. teloransi itu sangat dibutuhkan karna tak seorangmu diciptakan itu sama persis keinginan, harapan dan kehendaknya. bahkan orang yang dilahirkan kembar itu tentunya pasti ada perbedaan dalam pola pikir dan kehendaknya. Apalagi kita di indonesia yang berbagai macam suku agama ras dan golongan tentu penting sekali menjaga telorasi agar hidup menjadi harmoni.

    ReplyDelete
  79. Dini Senjaningrum
    19709251067
    Pendidikan Matematika D 2019
    Intoleransi dan toleransi merupakan suatu sikap yang saling berlawanan. Toleransi dapat dimaknai sebagai keadaan yang dapat menerima perbedaan, sedangkan toleransi merupakan keadaan dimana perbedaan yang ada tidak dapat di terima. Akan tetapi untuk toleransi hakiki dan intoleransi hakiki memiliki persamaan yaitu merupakan suatu kodrat sunatulloh yang berasal dari Alloh SWT.

    ReplyDelete
  80. Puspitarani
    19709251062
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Dari artikel ini, saya memahami bahwa toleransi itu begitu penting. Toleransi akan membuat hidup semakin selaras, aman, dan tenteram. Sedangkan intoleransi merupakan kebalikan dari toleransi. Intoleransi itu harus dihindari karena dapat menimbulkan bencana dan perpecahan dari berbagai aspek kehidupan.

    ReplyDelete
  81. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Secara psikologis toleransi itu adalah kutub dari toleransi. Dari eksistensinya toleransi adalah titik, garis bidang, ruang sempit, bersama. Dari intensitasnya toleransi itu ethernity, langit, udara, angin. Namun perlu di ingat bahwa toleransi itu juga ada alurnya dan ada aturannya. Jangan sampai toleransi keblabasan dan berujung ke hal yang kurang baik.

    ReplyDelete
  82. Sekiranya toleransi dan intoleransi itu adalah kehendak Tuhan, maka pertanyaan yang muncul adalah apakah manusia memiliki kuasa menolak kehendak Tuhan. Demikian toleransi dan intoleransi menjadi takdir. Namun dalam hal ini bukan kuasa manusia untuk menolak kehendak Tuhan yang menjadi takdir tersebut karena manusia memiliki keterbatasan tidak mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan (takdir) berikutnya. Dengan demikian yang diperlukan adalah manusia yang berikhtiar menjalani kehidupan yang harmonis dan menyadari bahwa ada keberagaman dalam keseragaman (diversity in unity). Lebih mendalam dalam semboyan bangsa, bhinneka tunggal ika.

    Ikhsanudin (PEP-S3/19701261001)

    ReplyDelete
  83. Alfiana Dewi
    19701251005
    S2 PEP A 2019

    kata intoleren adalah antonim dari toleren. dan intoleren menjadi isu yang selalu dikaitkan dalam kehidupan sosial hingga beragaa. Bahkan media sosialpun seakan akan sangat berani membalik balikkan fatkta dengan mengatasnamakan tolerasi dan intoleransi.Gejala baru itu terlihat dari ungkapan-ungkapan di media sosial agar tindakan radikalisme dan ekstremisme diberi ruang karena itu bagian dari sikap toleran terhadap ajaran dan keyakinan pihak lain. Sepanjang radikalisme dan ekstremisme itu bagian dari agama, maka pihak agama lain harus bisa menerimanya. Pemaknaan toleransi yang salah kaprah ini digunakan sebagai cara baru untuk menyerang orang-orang yang kritis terhadap fenomena radikalisme dan ekstremisme berbasis agama. Dalam perspektif ini, kritis atas tindakan radikalisme dan ekstremisme keagamaan dianggap sebagai tindakan intoleran. Menariknya, salah kaprah pemaknaan makna toleransi yang demikian ini tidak bisa dikatakan sebagai ketidaktahuan, tetapi merupakan kejahilan yang disengaja (ignorance). Artinya, pelabelan intoleran bagi kelompok yang kritis atas radikalisme dan ekstremisme diyakini sebagai cara politik untuk meraih tujuan tertentu. Buktinya, kaum terpelajar dan cerdik pandai yang melakukan pembalikan makna toleransi tersebut. ini yang banyak terjadi didunia nyata maupun maya

    ReplyDelete
  84. Muh. Asriadi AM
    19701251008
    PEP A 2019
    Sebelumnya terima kasih atas tulisanya prof, sangat mencerahkan. Dari tulisan tersebut saya jadi memahami bahwa Inteloransi merupakan sikap yang bertolak belakang dengan sikap toleran. Sikap toleran sendiri mrupakan sikap dimana saling menghargai, menjaga dalam suatu keadaan dimasyarakat atau dalam suatu kelompok. Semua makhluk yang diciptaka oleh tugan di permukaan bumi ini telah dibekali sifat toleransi sehingga bimi masih bisa berpotar melalui porosnya seperti saat ini. Namun dalam kondisi yang terjadi dimasyarakat untuk mencapai suatu keadaan yang ideal dalam masyarakat toleransi cukup susah diterapkan, sehingga penggunaan sikap memahami dan menghargai baiknya disesuaikan dengan ruang dan waktu dimana kita berada

    ReplyDelete
  85. Nani Aprilia
    19701261016
    S3 PEP

    Tolerasi adalah memahami perbedaan yang kita miliki sebagai manusia. manusia diciptakan dengan keadaan yang berbeda-beda sehingga dalam keberagaman tersebut kita membutuhkan toleransi agar terciptanya kedamaian dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. sikap menjaga, saling menghargai didalam masyarakat harus terus dituumbuhkan bahkan harus ditanamkan pada anak-anak agar dapat menjaga toleransi beragama, bernasyarakat dll. sehingga toleransi harus diimplementasikan sesuai dengan ruang dan waktu dimana kita berada.

    ReplyDelete
  86. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Toleransi merupakan suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu di dalam kelompok masyarakat. Sikap toleransi ini dapat menciptakan suasana damaiam dalam masyarakat. Lawan dati toleransi adalah intoleran yang artinya yaitu ketidakmampuan dan ketidaksiapan dalam menerima perbedaan padangan, kepercayaan dan perilaku orang lain. Intoleran dapat menjadi suatu persoalan jika selalu berpandangan kaku terhadap keyakinan-keyakinan, berpotensi melakuan kebencian, dan dapat menyebabkan tindakan kekerasan dan memaksa kehendak orang lain.

    ReplyDelete
  87. Yogi Ageng Sri Legowo
    19706261008
    S3 Pendidikan Dasar 2019
    Assalamualaikum.
    Toleransi merupakan bentuk kecerdasan tertinggi. Sebaliknya intoleransi merupakan kecerdasan paling rendah, dimana dia hanya memikirkan diri sendiri, sedangkan dimensi diri sendiri sangat terbatas untuk menggambarkan kebenaran system. Toleransi tidak hanya diperoleh dengan memahami diri sendiri, namun memahami orang lain. Memahami diri sendiri memang sulit, namun lebih sulit memahami objek di luar diri sendiri, sehingga dibutuhkan rasa ingin tahu dan tahu untuk berasa. Toleransi ilmu yang tidak aka nada batasnya, karena objek berubah seiring perubahan jaman. Toleransi berlapis-lapis. Pada Batasan tertentu toleransi dibutuhkan pada lapisan yang lain intoleransi dibutuhkan. Toleransi yang paling sederhana adalah memahami kedudukan diri sendiri terhadap Allah, bahwa manusia hanya hamba yang berketerbatasan. Namun sesederhana-sederhananya toleransi adalah sesulit-sulitnya intoleransi.

    ReplyDelete
  88. Evangelia Tuko
    20701251001 / S2 PEP
    Ketika saya membuka blog ini saya tertarik dengan judulnya, bagaimana konsep Intoleransi dipahami sebagai pengetahuan filsafat. Ternyata banyak sekali pengajaran yang dapat saya peroleh dari tulisan ini. Terima kasih Prof.

    ReplyDelete
  89. Bambang Heriyanto
    20709251028/ S2 Pendidika MTK B 2020
    toleransi adalah menerima keanekaragaman sebagai hakekat keberagaman, intoleransi adalah kutub lawannya toleransi hal ini berkaitan dengan urusan dunia seperti politik, agama, kebudayaan dll yang keduanya merupakan kodrat sunat Alloh SWT. Toleransi adalah kunci untuk kehidupan yang damai di dalam masyarakat multikultur dan demokratis, seperti Indonesia. Tanpa toleransi, kehidupan bersama akan selalu diwarnai dengan tegangan dan konflik terus menerus. namun kehidupan bersama ini dalam pandang filsafat bersifat idealita sedangan realitanya indonesia memiliki trauma sejarah dimana kehidupan sosial politik dan budayanya mayoritas berpandangan intoleransi. jika toleransi adalah kebebasan dalam memilih jalan hidup dan indonesia menjamin kebebasan tiap warga negaranya lantas mengapa kasus pernikahan sejenis di larang di Indonesia ? apakah itu bukan bagian dari intoleransi prof..?

    ReplyDelete
  90. Bambang Heriyanto
    20709251028/ S2 Pendidika MTK B 2020
    saya ingin mengutip kalimat ini prof ''Tidak ada toleransi bagi dirimu untuk menjalankan Perintah dan meninggalkan Larangan Nya. Artinya sebenar benar toleransi atau intoleransi hakiki adalah hanya milik Alloh SWT semata'' disini saya bertanya-tanya dalam pikiran saya yang penuh kekurangan ini prof. jika demikian hakikat kebenaran toleransi dan intoleransi untuk mengikuti Perintah dan meninggalkan Larangan Nya tiap masing-masing orang berbeda karena menganut agama/kepercayaan yang berbeda-beda lantas hal ini yang membuat orang banyak punya pandangan berbeda-beda sehingga muncul perbedaan dan merusak tatanan kebersamaan. apakah intoleransi tersebut bisa di katakan toleran akibat dari kepercayaan yang di anutnya? saya mengambil contoh Zainut menegaskan MUI Pusat belum pernah mengeluarkan fatwa soal hukum menyampaikan ucapan 'Selamat Natal' kepada umat kristiani. Wakil Menteri Agama itu menambahkan selama ini terdapat perbedaan pandangan para ulama soal hukum bagi muslim mengucapkan 'Selamat hari Natal'. Sebagian ulama membolehkan dan yang lainnya melarang. Oleh karena itu, Zainut menjelaskan, MUI mengembalikan persoalan tersebut kepada umat Islam untuk memilih mengikuti pendapat ulama yang sudah ada, sesuai dengan keyakinannya.
    Baca selengkapnya di artikel "Hukum Mengucapkan Selamat Hari Natal Menurut MUI dan Maruf Amin", https://tirto.id/eoHM
    sehingga hal ini menimbulkan pandangan toleran dan intoleran dalam tatanan sosial masyarakat bagaimana kita untuk menyikapinya prof..?

    ReplyDelete