The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Sep 22, 2010
Elegi Perbincangan Bukan Benar dan Bukan Salah
Oleh Marsigit
Bukan benar dan bukan salah:
Kami-kami ini adalah bukan benar dan bukan salah. Kami bukan benar tetapi kami juga bukan salah. Selama ini memang kami merasa terpinggirkan oleh hak istimewa yang diperoleh benar dan salah. Tetapi tidak apalah, kami juga ingin selalu menjaga silaturahim diantara bukan benar dan bukan salah. Setelah saya identifikasi, ternyata cukup banyak juga anggotaku itu
Pertanyaan:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah pertanyaan. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat pertanyaan yang benar atau pertanyaan yang salah. Padahal aku sekedar bertanya. Menurutku pertanyaanku itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara anggotamu. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan pertanyaan-pertanyaanku, karena pertanyaanku itu sesungguhnya bukanlah benar dan bukanlah salah.
Keadaan:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah keadaan. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat keadaan yang benar atau keadaan yang salah. Padahal aku sekedar keadaan. Menurutku keadaanku itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara anggotamu. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan keadaan-keadaanku, karena keadaanku itu sesungguhnya bukanlah tentang keadaanbenar dan bukanlah tentang keadaan salah.
Waktu:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah waktu. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat waktu yang benar atau waktu yang salah. Padahal aku sekedar waktu. Menurutku waktuku itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan waktu-waktuku, karena waktuku itu sesungguhnya bukanlah tentang waktu benar dan bukanlah tentang waktu salah.
Ruang:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah ruang. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat ruang yang benar atau ruang yang salah. Padahal aku sekedar ruang. Menurutku ruangku itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan ruang-ruangku, karena ruangku itu sesungguhnya bukanlah tentang ruang benar dan bukanlah tentang ruang salah.
Persepsi:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah persepsi. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat persepsi yang benar atau persepsi yang salah. Padahal aku sekedar persepsi. Menurutku persepsiku itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan persepsi-persepsiku, karena persepsiku itu sesungguhnya bukanlah tentang persepsi benar dan bukanlah tentang persepsi salah.
Logika:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah logika. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat logika yang benar atau logika yang salah. Padahal aku sekedar logika. Menurutku logika itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan logika-logikaku, karena logika itu sesungguhnya bukanlah tentang logika benar dan bukanlah tentang logika salah.
Benar:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah benar. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat benar yang benar atau benar yang salah. Padahal aku sekedar benar. Menurutku benar itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan benar-benar, karena benar itu sesungguhnya bukanlah tentang benar benar dan bukanlah tentang benar salah.
Salah:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah salah. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat salah yang benar atau benar yang salah. Padahal aku sekedar salah. Menurutku salah itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan salah-salah, karena salah itu sesungguhnya bukanlah tentang salah benar dan bukanlah tentang salah salah.
Bukan benar:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah bukan benar. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat bukan benar yang benar atau bukan benar yang salah. Padahal aku sekedar bukan benar. Menurutku bukan benar itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan bukan benar-bukan benar, karena bukan benar itu sesungguhnya bukanlah tentang bukan benar benar dan bukanlah tentang bukan benar salah.
Bukan salah:
Wahai bukan benar dan bukan salah, aku adalah bukan salah. Aneh pula jika ada orang mengatakan aku telah membuat bukan salah yang benar atau bukan salah yang salah. Padahal aku sekedar bukan salah. Menurutku bukan salah itu tidaklah dapat dikatakan sebagai benar atau sebagai salah. Maka jelaslah kiranya bahwa aku termasuk satu diantara bukan benar dan bukan salah. Maka aku juga ingin berpesan kepada para benar atau salah, janganlah engkau selalu berusaha mengajakku untuk menjadi anggotamu. Jangan pula engkau merasa risau dengan bukan salah-bukan salah, karena bukan salah itu sesungguhnya bukanlah tentang bukan salah benar dan bukanlah tentang bukan salah salah.
Benar dan salah protes:
Wahai semuanya, sungguh lihai engkau mengelabuiku. Bagiku tiadalah ada di dunia ini yang tidak termasuk ke dalam benar atau salah. Aku tidak mempercayaimu. Ketidakpercayaanku terhadap dirimu, itu adalah pertanda bahwa engkau itu tidak benar. Wahai bukan benar dan bukan salah, kendalikanlah anggota-anggotamu itu, supaya tidak melampaui batas. Tetapi aku juga sedikit ragu apakah protesku ini benar atau salah?
Orang tua berambut putih:
Nantikan elegi berikutnya, mungkin akan ada jawaban dari para logos.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Benar dan salah adalah relatif. Menyatakan sesuatu itu benar itu tergantung pada ruang dan waktu serta patokan yang menjadi dasar untuk menentukan benar dan salah. Jadi akan menjadi benar atau salah tergantung pada sisi mana seseorang memberi penilaian.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Benar atau salah menurut pandangan setiap orang itu berbeda. Benar menurut A, belum tentu benar menurut B. Salah menurut A, belum tentu salah menurut B. Benar atau salah itu bergantung pada ruang dan waktunya. Jadi, benar atau salah itu relatif. Namun demikian, manusia tidak dapat mencapai kebenaran mmutlak, tetapi manusia hanya dapat berusaha untuk mencapai kebenaran. Kebenaran hanya miliki Allah SWT.
Terima kasih
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Benar atau salah itu tergantung pada persepsi masing-masing individu dan bisa berbeda. Karena setiap individu mempunyai pola pikir dan pendapat yang berbeda beda, kita menggap hal itu benar namun orang lain Belum tentu menganggap itu benar pula begitu juga sebaliknya. Jadi jangan selalu menyalahkan orang lain hanya karena pendapatnya berbeda.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Tolak ukur benar dan salah merupakan sesuatu yang bergantung kepada apa yang menjadi targetnya. Untuk menentukan salah dan benar diawali dengan persepsi. Dan logika juga menjadi salah satu penentu dalam menentukan benar atau salah. Menurut saya, selama hidup tidak ada yang namanya sesuatu yang pasti atau mutlak. Karena sesuatu kebenaran yang bersifat mutlak dan tidak bisa ditawar lagi adalah kebenaran yang berasal dari Yang Maha Kuasa.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Benar dan salah adalah suatu yang relatif terhadap ruang dan waktu. Benar dan salah di dunia ini sangatlah subyektif. Benar bisa dikatakan salah dan sebaliknya. Benar dan salah dua hal yang tidak pernah ketemu karena arahnya memang berbeda. Benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain, demilkian juga sebaliknya tergantung pemahaman masing – masing orangnya. Bukan benar dan bukan salah adalah dua hal yang berlawanan akan tetapi dua hal yang tidak dapat dipisahkan pula. Bukan benar dan bukan salah merupakan hal yang ada dan mungkin ada. Akan tetapi, dalam kehidupan ini dapat dikategorikan atau dipisahkan yaitu bukan benar atau salah suatu kategori yang dilarang oleh Allah SWT. Adapun bukan salah atau benar merupakan kategori yang diperintahkan Allah.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Semua hal di dunia ini bisa saja digolongkan menurut benar dan salah. Lalu seberapa benar dan seberapa salah semua itu? Benar dan salah tergantung dari sudut pandangnya. Benar dan salah itu relatif, semua terikat pada ruang dan waktunya. Seorang manusia hanya mampu berupaya untuk mencapai kebenaran yang absolut, untuk itulah selalu berusahalah untuk memperoleh kebenaran yang sebenar-benarnya. Kebenaran yang absolut adalah kebenaran Allah S.W.T..
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
manusia mengerti akan sesuatu sebatas dari pengertiannya sendiri dan melihat sesuatu sebatas penglihatannya sendiri. jadi, kebenaran dan kesalahan dilihat dari sudut pandangnya sendiri (relatif) dan tidaak absolut (mutlak).
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Bukan benar berarti salah, bukan salah berarti benar tetapi keduanya menganggap diri mereka bukan salah dan bukan benar, jadinya yang bukan benar sebenar-benarnya adalah salah, begitupun juga dengan yang bukan salah sebeanr-benarnya adalah benar. Cuman perawakan mereka saja yang menipu khalayak agar berpikiran bahwa bukan benar itu memang ada unsurnya benar dan juga bukan salah memang berunsur salah. Sehingga menjadi sia-sia memperebutkan mereka berdua jika sama-sama tidak mau menjadi diri mereka sendiri.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Kebenaran memang bersifat relative, tergantung ruang dan waktunya. Karena bersifat relative inilah terkadang menimbulkan perdebatan antar beberapa pihak. Yang perlu diingat bahwa kebenaran di dunia memang tidak lah mutlak, karena sejatinya kebenaran mutlak hanya berasal dari Allah SWT.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Benar dan salah merupakan dua hal yang berbeda yang mana setiap manusia mampu membedakan diantara keduanya. Benar dan salah memiliki pro dan kontradiksi dalam kehidupan sesuai dengan ruang dan waktu tertentu. Manusia tidak selalu benar karena hanya Allah SWT yang Maha Pemilik Benar. Kebenaran yang haqiqi hanyalah kebenaran yang selalu mengingat Allah dimanapun kita berada.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Pada hakikatnya, ada beberapa hal didunia ini yang bukan benar dan juga bukan salah. Sering kali, seseorang berfikir bahwa jika buka benar pasti salah atau sebaliknya jika bukan salah pasti benar. Padahal, bukan benar dan bukan salah itu ada. Contohnya, ide, persepsi, ruang, waktu, keadaan, pertanyaan.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Benar dan salah bergantung pada ruang dan waktu. Benar dan salah setiap orang berbeda-beda karena pemikiran setiap orang juga berbeda-beda. Jadi benar dan salah menurut manusia adalah relatif yang terletak di dalam pikiran. Benar dan salah yang absolut hanya milik Allah SWT yang tidak ada lagi pertentangan di dalamnya. Manusia hanya mampu membawa kebaikan, keindahan, kemuliaan, dan upaya-upaya agar nyaman satu sama lain, kita dengan orang di sekitar kita. Jadi hanya kebijaksanaan dan kearifan yang manusia bawa, bukan benar dan salah yang bersifat mutlak.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Benar dan salah bersifat relatif. Bukan benar belum tentu salah, dan bukan salah juga belum tentu benar tergantung pada ruang dan waktunya, dan bagaimana kita memikirkannya, karena pemikiran setiap orang berbeda-beda. Pembenaran yang tidak dapat diganggu gugat adalah kebenaran dari Allah yang tercatat dalam kitab suci. Untuk kebenaran ini kita harus mempercayainya karena mengandung nilai moral dan jalan keselamatan yang menuntun kita pada jalan yang benar.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Hidup ini adalah himpunan dari pikiran manusia, yang terbatas oleh kapasitasnya masing-masing. Keterbatasan tersebutlah yang akan menghasilkan suatu subjektivitas, dimana seorang satu dengan yang lain rentan terhadap percekcokan penilaian. Nilai yang subjektif meyakinkan kita untuk mengetahuai bahwa penilaian manusia merupakan penilaian nalar terbatas, jauh dari absolute.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Bukan benar dan bukan salah meliputi ide, persepsi, ruang, waktu, keadaan, pernyataan. Suatu hal dikatakan sebagai benar dan salah dapat bergantung pada pengalaman subjek. Subjek yang memiliki tingkat kepercayaan pengetahuan yang tinggi maka ia dapat menentukan status benar atau salah terhadap suatu hal. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman sehingga dapat menciptakan ide atau persepsi terhadap perihal yang dibahas.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebenar-benarnya hidup sesungguhnya hanyalah kontradiksi. Kontradiksi meliputi adanya kebenaran dan kesalahan. Benar dan salah tidak bisa bersanding bersamaan karena merupakan kontradiksi dalam kehidupan. Segalanya bergantung pada ruang dan waktu. Benar bukan berarti benar, salah bukan berarti salah. Segalanya tergantung dari ruang dan waktu yang ada
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Berbicara mengenai salah dan benar adalah bergantung pada perspektif masing-masing individu. Karena tidak ada sesuatu yang mutlak benar atau mutlak salah. Bagi si A mungkin suatu pernyataan bernilai benar namun ternyata bagi si B pernyataan tersebut salah. Jadi benar dan salah itu menurut saya adalah satu hal yang subjektif. Manusia dengan keterbatasannya tidak mampu menentukan secara mutlak perihal benar dan salah.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Bukan benar dan bukan salah adalah keadaan dimana sesuatu tersebut berada dalam keadaan tidak bisa dianggap benar dan tidak bisa dianggap salah. Contoh nya keadaan yang telah disebut dua kali pada kalimat sebelumnya, kita tidak bisa mengatakan bahwa sebuah keadaan adalah bernilai salah atau benar. Sungguh egois manusia selama ini, khususnya saya pribadi yang selalu menyalahkan keadaan jika segala sesuatunya tidak sesuai dengan keinginan hati. Bagitupun dengan waktu, keadaan kedua yang acap kali disalahkan pula. Namun, jika benar dan salah sendiri saja juga bukan anggota dari benar dan salah lalu siapakah benar dan salah itu? Jika saya katakan benar dan salah adalah bergantung pada persepsi masing-masing manusia tentu tidaklah tepat. Karena persepsi sendiri telah menyatakan bahwa ia bukanlah benar dan bukanlah salah. Lalu, apakah benar dan salah itu? Apakah ternyata didunia ini tidak ada benar dan salah? Waktu yang akan menjawabnya.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Benar dan salah sesuai dengan ruang dan waktu. Ada benar karena ada kesalahan. Ada salah karena juga ada kebenaran. Apalagi bukan salah dan bukan benar. Inilah mengapa semua itu bersifat relatif. Setiap orang memiliki persepsi berbeda dan sebaik baiknya kebenaran milik Allah SWT. Salah dan benar pun bersifat relatif itu bergantung pandangan setiap orang yang melihat. Namun diingat pula banhwa keadaan, pendapat itu tidak untuk disalahkan, karena persepsi antara kepala satu dengan yang lain itu berbeda. Mungkin satu orang merasa itu butuh sehingga dibenarkan namun untuk kepala lain itu bersifat tidak butuh sehingga disalahkan. Maka sebaik-baik kebenaran hanya milik Allah SWT dengan seagala sifat yang dimiliki-Nya.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Benar dan salah tidak bisa berdiri sendiri. Ada benar karena ada kesalahan. Ada salah karena juga ada kebenaran. Apalagi bukan salah dan bukan benar. Inilah mengapa semua itu bersifat relatif. Setiap orang memiliki persepsi berbeda, setiap manusia mempunyai pandangan yangberbeda dengan yang lain. rekatif itu sesuai dengan pandangan dan sebaik baiknya kebenaran milik Allah SWT. sehingga pemilihan benar dan salah diserahkan kepada Allah agar menjadikan pilihan yang tepat pada kita.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Jawaban yang diberikan siswa sebatas benar dan salah, jarang ditemukan jawaban berupa benar, ragu-ragu, salah. Siswa akan lebih cenderung ke arah jawaban ragu-ragu karena mereka belum familiar dengan pertanyaan atau pernyataan tersebut. Oleh karena itu dalam dunia masyarakat sekarang, menjadi yang benar dan menjadi yang salah banyak yang tidak menyadarinya. Menyadari bahwa memang benar apa yang diperdebatkan oleh mereka sesungguhnya mempunyai jawaban bukan benar dan bukan salah sehingga mereka dikacaukan dengan jawaban benar atau salah. Sehingga penerangan atas legowo dalam menerima segala keputusan atau jawaban memang perlu ditingkatkan pada kepribadian masing-masing orang agar bisa menyadari pada dirinya bahwa masih ada jawaban bukan benar dan bukan salah yang perlu dipertimbangkan.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Apa yang menjadi benar bagiku belum tentu menjadi benar untukmu. Apa yang menjadi bukan benar bagiku belum tentu menjadi bukan benar untukmu. Apa yang menjadi salah bagiku belum tentu menjadi salah untukmu. Apa yang menjadi bukan salah bagiku belum tentu menjadi bukan salah untukmu. Bagaimana benar? Bagaimana bukan benar? Bagaimana salah? Bagaimana bukan salah? Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Wallahu’alam. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Ketika kita tidak dapat menetapkan niat yang akan kita lakukan dan terdapat penyakit hati di dalamnya maka hal yang benar pun dapat menjadi salah. Sedangkan hal yang salah dapat menjadi benar ketika kita dapat merefleksikan kembali sejatinya hidup kita. Maka yang terpenting terkait bukan benar atau bukan salah kita harus dapat menyikapinya agar apapun yang kita lakukan dapat bermanfaat, produktif, dan sekaligus dapat menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
bukan menjadi benar dan bukan menjadi salah seseorang bila mereka berbicara tentang suatu permasalahan yang butuh analisa benar dan salah. Bila suatu permasalahan tersebut dijawab bukan benar maka salah, bila dijawab bukan salah maka benar. Sehingga, sama saja memperoleh jawaban yang terbalik-balik tidak sesuai yang diinginkan daripenanya untuk menyelesaikan soalnya. Jalan keluar yang ditempuh bisa jadi dengan analisa terlebih dahulu mengapa bukan benar dan mengapa bukan salah, karena bisa terbalik artinya bila tidak dianalisis terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan jalan pikiran diri sendiri dan jalan pikiran si penanya, maunya mau dijawab seperti apa dan diselesaikan dengan cara apa.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Semua hal dapat dikategorikan menjadi 2 sifat yaitu benar atau salah. Tetapi jika orang-orang yang menilai, yang benar dan yang salah hanya dari sebatas cara melihat, dilihat darimana kita melihatnya. Seseorang mengatakan itu bisa saja benar, tapi orang lain belum tentu mengatakan hal yang sama. Hal ini tergantung pada hal persepsi saja. Mengakatan suatu hal itu benar atau salah jika hanya subjektif saja tentu akan di rasa tidak adil tetapi terkadang tidak salah juga, tergantung ruang dan waktu.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Benar dan salah itu tergantung pada ruang dan waktunya. Seperti contohnya berdiskusi saja. Ketika dalam tugas kelompok, berdiskusi merupakan hal yang benar, malah sanga dianjurkan agar pembelajaran lebij hidup. Akan tetapi jika ketika ulangan yang dilakukan secara individu maka diskusi menjadi hal yang salah. Setiap orang pun memiliki berbagai persepsi tentang semua hal yang benar dan salah.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pandangan mengenai benar dan salah itu bersifat subjektif, sehingga ketika kita mengatakan benar, bisa saja orang tersebut mengatakan tidak benar, begitupun sebaliknya ketika kita mengatakan sesuatu itu salah, bisa saja orang mengatakan itu tidak salah. Karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, sehingga manusia hanya mampu berusaha untuk mencapai kebenaran, karena kebenaran yang mutlak hanya berasal dari Allah SWT.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Berdasarkan di atas dikatakan bahwa pertanyaa, keadaan, ruang, waktu, logika persepsi, dall itu tidaklah benar dan tidaklah salah. Namun menurut benar dan salah tiadalah segala sesuatu yang ad adan yang mungkin ada tidak termasuk kedalam benar ataupun salah. Di sinilah kemampuan kita sebagai manusia sangat terbatas antara menentukan mitos dan logos.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Benar dan salah adalah dua hal yang saling berlawanan yang melekat sebagai predikat bagi semua yang ada dan yang mungkin ada. Kebenaran bagi semua yang ada dan yang mungkin ada didunia ini bersifat relatif terhadap ruang dan waktu. Benar menurut kita belum tentu bukan benar bagi orang lain, sebaliknya salah menurut kita bisa jadi bukan salah bagi orang lain. Itulah mengapa benar, salah, bukan benar, dan bukan salah di dunia ini bersifat relatif dan sangatlah subyektif terhadap ruang dan waktunya.
Tiara Wahyu Anggraini
ReplyDelete19709251065
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Sesuatu yang benar ataupun salah tergantung bagaimana seseorang itu memandangnya. Belum tentu si A setuju dengan si B bahwa sesuatu itu benar, ataupun sebaliknya. Karena benar atau salah itu bergantung persepsi orang masing-masing. Oleh karena itu, kita tidak dapat langsung men-judge seseorang apabila ia mengatakan itu benar atau salah, yang harus mengikuti kita yang menyatakan benar atau salah, karena semua itu tergantung dari pandangannya. Hal ini berarti sesuatu benar ataupun salah itu relatif bergantung ruang dan waktu.
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Relatif adalah sosok yang dapat mengonferensikaan benar dan salah, serta bukan benar dan bukan salah pada suatu pertemuan. Relatif adalah kesemua dari mereka, maka dari itu baik benar dan salah atau bukan benar dan bukan salah adalah nyata adanya. Mereka dapat hadir dimana saja di waktu manapun, di ruang manapun, dan pada keadaan apapun karena mereka relatif dan bergantung kepada siapa saja yang membawanya. Maka kita sebagai manusia seharusnya senantiasa banyak-banyak berdoa dan beramal sholih agar Tuhan Yang Maha Esa menunjukkan mana yang benar dan mana yang kelihatannya benar.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak atas Elegi berjudul Elegi Perbincangan Bukan Benar dan Bukan Salah yang telah Bapak share kepadda kami. Elegi ini sangatlah menambah wawasan kami. Dalam Elegi ini semua yang berkaitan dengan keadaaan, pertanyaan, ruang, waktu dan persepsi setiap orang mempunyai dua kemungkinan, yaitu benar dan tidak benar. Apa yang menurut orang satu benar, maka belum tentu menurut orang yang lain itu benar juga, melainkan ada salahnya. Sama halnya juga waktu, menurut saya, saya yakin waktu saat ini benar untuk saya mudik ke rumah, namun rencana saya untuk mudik ke rumah menjadi tidak benar karena saya harus kuliah dan tidak boleh bolos. Dalam kehidupan juga sesuatu itu dapat dipandang dari benar atau tidaknya menurut persepsi kita masing masing.
Aulia Nur Arivina
ReplyDelete18709251051
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.
Benar dan salah adalah dua kata yang saling berlawanan atau kontradiksi. Bukan benar dan bukan salah merupakan tesis dan antitesis. Manusia dapat benar dan salah bergantung ruang dan waktunya, tetapi Allah SWT sebagai pencipta alam semesta mempunyai kebenaran yang absolut. Sehingga manusia hidup mempunyai aturan agar dapat hidup bertaqwa dan selalu menuju jalan yang benar.
Hajra Yansa
ReplyDelete19701251012
S2 PEP A 2019
Terima kasih prof atas ulasan elegi benar dan salah. kedua kata tersebut adalah relatif, bergantung pada ruang dan waktunya. sifatnya pun saling kontradiksi. dikatakan benar jika sesuai dengan fakta dikatakan salah jika sebaliknya. Dikatakan benar jika banyak yang menyepakati kebenarann hal tersebut, begitupun sebaliknya. sehingga kebenaran dan kesalahan sifatnya relatif. sedangkan kemutlakan kebenaran hanya ada pada Allah SWT
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Benar dan salah tergantung darimana seseorang melihatnya. Apa yang menurutnya benar belum tentu benar. Apa yang menurutnya salah belum tentu salah. Yang sesungguhnya benar hanyalah Allah. Manusia hanya berusaha untuk menjadi benar dan tidak berhak untuk menyalahkan orang lain.
Terimakasih