Oleh Marsigit
Titik 1:
Jika aku direntang ke arah tertentu maka aku bisa menjadi garis. Itulah masa depanku. Yaitu bahwa sebuah garis itu ternyata bisa menjadi masa depanku.
Titik 2:
Jika aku direntang ke semua arah pada bidang datar maka aku bisa menjadi lingkaran. Itulah masa depanku. Yaitu ternyata bahwa lingkaran bisa menjadi masa depanku. Tetapi bidang datar juga bisa menjadi masa depanku yang lain.
Titik 3:
Jika aku direntang ke semua arah pada dimensi tiga maka aku bisa menjadi bola. Maka bola bisa menjadi masa depanku. Tetapi segenap ruang dimenasi tiga juga bisa menjadi masa depanku;atau dengan kata lain Alam Semesta bisa menjadi masa depanku.
Garis 1:
Jika aku direntang menuju suatu titik, maka aku bisa menjadi titik. Maka titik juga bisa menjadi masa depanku.
Garis 2:
Jika aku diputar atau digeser pada bidang datar maka aku bisa menjadi bidang datar. Maka bidang datar bisa menjadi masa depanku.
Garis 3:
Jika aku diputar atau digeser pada dimensi tiga maka aku bisa menjadi ruang dimensi tiga. Maka Ruang dimensi tiga bisa menjadi masa depanku; atau dengan kata lain Alam Semesta bisa menjadi masa depanku.
Lingkaran1:
Jika aku direntang menuju suatu titik maka aku bisa menjadi sebuah titik. Maka sebuah titik bisa menjadi masa depanku.
Lingkaran 2:
Jika aku direntang tak terhingga menjauh dari titik pusatku maka aku bisa menjadi bidang datar. Maka Bidang Datar juga bisa menjadi masa depanku.
Lingkaran 3:
Jika aku dirotasikan menurut diametermu maka sku bisa menjadi bola. Maka bola bisa menjadi masa depanku.
Lingkaran 4:
Jika aku ditransformasikan pada dimensi tiga maka aku bisa menjadi ruang semesta. Maka ruang semesta bisa menjadi masa depanku.
Bola 1:
Jika aku ditransformasikan ke bidang datar tertentu maka aku menjadi bidang datar. Maka bidang datar bisa menjadi masa depanku.
Bola 2:
Jika aku ditransformasikan ke garis tertentu maka aku bisa menjadi garis. Maka garis bisa menjadi masa depanku.
Bola 3:
Jika aku ditrnsformasikan ke titik tertentu maka aku menjadi titik. Maka titik bisa menjadi masa depanku.
Kubus 1:
Bidang ternyata bisa menjadi masa depanku.
Kubus 2:
Garis ternyata bisa menjadi masa depanku.
Kubus 3:
Titik ternyata bisa menjadi masa depanku.
Semua Benda 1:
Jika aku ditransformasikan menuju suatu titik maka aku bisa menjadi suatu titik. Maka sebuah titik bisa menjadi masa depanku.
Semua Benda 2:
Jika aku ditransformasikan di ruang dimensi tiga maka aku bisa menjadi ruang semesta. Maka ruang semesta bisa menjadi masa depanku.
Alam Semesta:
Jika aku ditrasformasikan ke titik tertentu maka aku bisa menjadi titik. Maka sebuah titik bisa menjadi masa depanku.
Manusia 1:
Jika aku beserta anak turunku sampai tak berhingga banyaknya selama bermilyar-milyar tahun berlatih terbang, mungkin anak turunku suatu ketika bisa terbang seperti burung. Maka bisa terbang seperti burung mungkin bisa menjadi masa depanku.
Manusia 2:
Jika aku beserta anak turunku sampai tak berhingga banyaknya selama bermilyar-milyar tahun mengurangi konsumsi makanan, mengurangi konsumsi udara, mengurangi asupan gizi...dst maka suatu ketika anak turunku mungkin akan menjadi kecil sebesar kelereng. Menjadi kecil sebesar kelereng mungkin bisa menjadi masa depanku.
Manusia 3:
Jika aku beserta anak turunku sampai tak berhingga banyaknya selama bermilyar-milyar tahun membiasakan diri memakan daging saja, maka suatu ketika anak turunku mungkin menjadi makhluk kanibal. Maka makhluk kanibal mungkin bisa menjadi masa depanku.
Manusia 4:
Jika aku beserta anak turunku sampai tak berhingga banyaknya selama bermilyar-milyar tahun membiasakan diri berjalan merangkak, maka suatu ketika anak turunku mungkin menjadi melata. Maka melata mungkin bisa menjadi masa depanku.
Manusia 5:
Jika aku beserta anak turunku sampai tak berhingga banyaknya selama bermilyar-milyar tahun membiasakan diri melakukan latihan body building, maka suatu ketika anak turunku mungkin bisa menjadi sebesar raksasa. Maka manusia sebesar raksasa mungkin bisa menjadi masa depanku.
Manusia 6:
Jika aku biasakan berbuat amal baik, maka syurga bisa menjadi masa depanku. Kalau begitu jika manusia terbiasa berbuat dosa maka neraka bisa menjadi masa depannya.
Cantraka:
Wahai sang Bagawat apakah makna dari semua yang mereka katakan itu?
Bagawat:
Mereka berusaha merasionalkan takdir. Wallohua’lam bisawab.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Dalam elegi merasional takdir, kita disadarkan bahwa takdir yang telah kita terima hari ini bergantung pada apa yang telah dilakukan kemarin. Takdir yang akan terjadi di masa depan bergantung pula dengan apa yang kita perbuat sekarang. Jadi, takdir tidak terjadi hanya karena kuasa-Nya, namun juga terjadi karena usaha manusia. Untuk memperoleh takdir yang baik, perlu dilakukan usaha yang disertai dengan doa, tidak hanya usaha atau doa saja. Setiap usaha akan diberikan nilai dan balasan oleh Allah SWT.
Terima kasih
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
DeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Terkait komentar dari teman saya Tika, bahwa ternyata dibenaknya ternyata takdir yang telah kita terima hari ini bergantung pada apa yang telah dilakukan kemarin. Takdir yang akan terjadi di masa depan bergantung pula dengan apa yang kita perbuat sekarang. Jadi, takdir tidak terjadi hanya karena kuasa-Nya, namun juga terjadi karena usaha manusia. Untuk memperoleh takdir yang baik, perlu dilakukan usaha yang disertai dengan doa, tidak hanya usaha atau doa saja. Seperti itu katanya, maka jelas dikatakan bahwa wujud rasional dari takdir itu sendiri adalah hukum sebab akibat, atau hukum keseimbagan namun berlandaskan atas kuasa Tuhan.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Takdir adalah ketentuan. Takdir itu ada 2 takdir yang dapat diubah dan yang tidak diubah. Dari elegi ini merupakan ilustrasi mengenai takdir yang dapat diubah. Bagaimana sebuah takdir dijelaskan atau dirasionalkan dari sebuah kebiasaan. Artinya takdir itu bisa jadi kebiasaan yang mana kebiasaan itu bisa diubah. Maka dari itu benar adanya bahwa Alloh tidak akan mengubah seseorang kecuali dengan berusaha. Maka dari itu berusaha dan biasakan sesuatu yang baik untuk menggapai kebahagiaan yang hakiki.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Takdir adalah ketentuan Allah. Namun apa yang kita lakukan sekarang dapat pula menentukan takdir kita di masa yang akan datang. Jika kita menjadi sesuatu yang baik dan terus berikhitiar, kita akan mendapat balasan yang baik pula dikemudian hari namun jika kita justru berbuat buruk maka hal buruk pula yang akan mendatangi kita di masa depan. Allah yang menentukan takdir namun semua tergantung juga dengan sikap manusianya.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Takdir adalah ketentuan Allah yang telah ditetapkan kepada setiap hambanya. Ada 2 jenis takdir, yaitu: Takdir yang tidak ada apa-apa pengurangan, penambahan, atau pengubahan kepada takdir ini. Takdir ini adalah ketentuan Allah S.W.T. yang pasti berlaku dan tidak dapat dihilangkan oleh sesuatu apapun, contohnya adalah kehidupan dan kematian; dan Takdir yang tertulis yang boleh berubah dengan kehendak Allah, bergantung kepada sebab-sebab yang diusahakan oleh manusia.
Lantas bagaimana cara mengubah takdir yang bisa diusahakan oleh manusia? Tentu saja perlu adanya ikhtiar dan doa. Jika telah berikhtiar dan berdoa, kita harus tetap sabar dan menyukuri apapun hasil dari apa yang telah kita upayakan. Pasrahkanlah semua yang telah kamu upayakan dengan maksimal kepada Allah S.W.T.. Apapun yang ditetapkan oleh Allah kepada kita itu baik adanya. Allah tidak pernah memberi soal di luar kesanggupan diri kita untuk menyelesaikannya. Janganlah pernah berputus asa, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan yang menyertainya.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
DeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Mengenai penjelasan teman saya lingga bahwa takdir ternyata ada yang bisa diubah dan tidak bisa diubah, dalam hal ini, Taqdir Mubram, yakni takdir yang muktamad dan tertulis di Lauh Mahfuz. Tidak ada apa-apa pengurangan, penambahan atau pengubahan kepada takdir ini. Ia adalah ketentuan Allah Taala yang pasti berlaku dan tidak dapat dihalang oleh sesuatu apa pun.
Taqdir Mu’allaq, yakni takdir yang tertulis yang boleh tetap dan boleh berubah dengan kehendak Allah, bergantung kepada sebab-sebab yang diusahakan oleh manusia. Mu’allaq bererti tergantung. Ia adalah ketentuan yang tidak semestinya berlaku bahkan bergantung kepada sesuatu perkara.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Takdir adalah ketentuan dari Tuhan. Takdir itu adalah juga bagian dari keputusan yang kita lakukan sekarang. Kita tidak sedikit memprediksi apa yang akan terjadi dengan hidup kita dimasa yang akan datang berdasarkan tindakan kita sekarang namun tidak lebih dari apa yang Tuhan rencanakan untuk kita pribadi. Kita hanya bisa merencanakan apa yang akan kita lakukan di masa yang akan datang tetapi Tuhanlah yang menentukan jalan hidup kita. "Sesungguhnya manusia boleh merencanakannya tapi Tuhanlah yang menentukannya".
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Takdir merupakan ketetapan Allah SWT. Takdir ada yang sudah ditetapkan sebelum kita lahir dan sifatnya tidak dapat dirubah serta ada takdir yang dapat kita usahakan/ yang dapat berubah jika kita mau berusaha. Elegi ini menggambarkan bagaimana usaha manusia agar bisa mewujudkan sesuatu/ merubah takdir tertentu. Usaha-usaha yang disebutkan termasuk dalam bentuk pembiasaan. Sesuatu jika dibiasakan dalam kurun waktu yang lama tentu akan menunjukkan hasil tertentu. Rasionalnya begitu.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Setiap sesuatu yang bernyawa memiliki takdirnya masing-masing dan tidak ada yang mengetahui takdir itu kecuali Allah Swt. Dalam bahasa Arab takdir berasal dari kata taqdiran yang berarti ketentuan. Ketentuan yang sudah Allah atur sebagaimana mestinya dan tidak ada seorangpun yang dapat mengubah takdir tersebut kecuali Allah. Takdir sendiri bisa diubah oleh Allah melalui doa dan Usaha seseorang. Takdir tiap makhluk berbeda-beda dan sudah dituliskan dalam kitab lauhul mahfuzh yakni kitab yang menuliskan jalan kehidupan seseorang mulai dari lahir sampai kematiannya
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Hal selanjutnya yang sakral bila dibahas adalah tentang takdir. Jangan langsung berspekulasi takdir langsung mengarah ke arah jodoh, tetapi takdir kali ini mengenai alur kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Tetap berpikir positif apapun takdir yang telah diberikan kepada diri ini, caranya dengan mengumpamakan takdir makan di kantin bertemu teman lama menjadi rejeki yang mempertemukan dengan teman lama. Takdir memperoleh pekerjaan di sekolah A, maka terima saja karena bisa jadi sekolah B ada suatu hal yang akan membuat diri ini celaka, dll.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Sejalan dengan topik tentang Elegi Merasionalkan Takdir bahwa diperluas maknanya dalam tulisan ini seperti "Jika aku biasakan berbuat amal baik, maka syurga bisa menjadi masa depanku. Kalau begitu jika manusia terbiasa berbuat dosa maka neraka bisa menjadi masa depannya. Jadi diumpamakan bahwa segala sesuatunya yang sifatnya buruk dan menghasilkan dosa pada akhirnya akan berakhir di neraka. Dan segala sesuatunya yang sifatnya baik dan menghasilkan pahala, pada akhirnya akan berakhir di syurga. Akan tetapi, sampai sekarang kedudukan Alif Lam masih belum terpecahkan, maka tiada kebenaran di atas kebenaran melainkan kuasa Tuhan.
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
Sejalan apa yang disampaikan hasmi pada kolom komentar ini bahwa "sebagai manusia memiliki takdir kita sendiri dari Allah. Namun kenyataannya kita bisa mengarahkan takdir itu", tentu saja sebagai makhluk ciptaan Allah dan yang memiliki keyakinan, akan percaya adanya takdir unntuk tiap-tiap manusia, akan tetapi, hal tersebut bukanlah suatu alasan untuk menghentikan langkah kita unntuk terus berusa dan berdoa.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Terkadang kita tidak sadar bahwa kita telah melalui takdir yang Allah tetapkan untuk hambanya. Namun disisi lain kita juga berusaha untuk mengubah takdir yang kita inginkan sesuai dengan takaran kita. Sebagai manusia yang beriman kepada takdir kita harus meyakini ketetapan yang Allah berikan kepada kita. Karena Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Takdir yang telah ditetapkan tak akan pernah salah, kita sebagai hambanya yang harus selalu beriktiyar, bersyukur dan bersabar.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Takdir ada dua yaitu takdir berdasarkan ikhtiar kita dan takdir yang sudah pasti dan tidak bisa dirubah. Contoh takdir yang pasti adalah kapan kita mati, jodoh, rejeki. Contoh takdir yang bisa merubah adalah kamu mau jadi apa dimasa depan, makan apa, tidur dimana dan seterusnya. Maka takdir yang bisa dirasionalkan adalah pada hakekatnya takdir yang bisa dirubah.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Manusia diciptakan dengan akal bertujuan untuk berfikir, merasionalkan, memilih, mengambil keputusan dari segala sesuatu. Maka akal memang diciptakan sesuai dengan takdir yang bisa dirubah. Segala sesuatu yang tidak bisa dipikirkan oleh akal maka itu adalah takdir yang tidak bisa dirubah.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Takdir adalah hak prerogatif Allah terhadap hambaNya. Meskipun Allah telah menentukan takdir untuk hambaNya namun manusia diwajibkan untuk senantiasa berikhtiar dan berdoa atas takdir yang Allah berikan karena masih ada takdir yang dapat diubah dengan ikhtiar dan doa dari manusia. Dan Allah berfirman bahwa tidak akan mengubah nasib suatu kaun kecuali kaum tersebut mengubahnya sendiri. Jadi wadah yang telah Allah berikan harus kita isi dengan ikhtiar dan doa kita. Maka janganlah berputus asa dari nikmat Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan. Percayalah bahwa takdir Allah adalah yang terbaik, karea Allah adalah pemberi keputusan terbijak bagi hambanya. Bersyukurlah atas segala sesuatu yang telah Allah takdirkan untuk kita. Di sebalik takdir yang Allah berikan, senantiasa membawa keberkahan yang terkadang kita belum mampu menyadarinya.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Hidup adalah pilihan. Sesungguhnya masa depan itu merupakan suatu ketentuan dari Sang Khaliq namun sebenar-benarnya masa depan adalah imbas dari semua usaha. Setiap manusia dapat memilih masa depannya, setiap manusia dapat mengusahakan masa depannya, setiap manusia dapat berusaha meraih cita-citanya. Sedangkan hasinya adalah berbagai macam kemungkinan yang hanya Allohlah yang tahu dan menentukan.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kunci sukses dunia dan akhirat adalah kita harus selalu dalam keadaan berdoa. Bersyukur diawali dengan doa. Berserah diri adalah sadar bahwa segala sesuatu sudah ada walaupun dalam pikiran manusia adalah iktiar dan takdir. Iktiar adalah memilih. Jika sudah terpilih maka takdir. Setinggi-tinggi takdir adalah karunia Allah SWT. Hidup itu pilihan dan memilih. Jatuhnya langkah adalah pilihan
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb.
saya sangat setuju dengan komentar saudari Rindang bahwa Kunci sukses dunia dan akhirat adalah kita harus selalu dalam keadaan berdoa. Kita sebagai seorang hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa hanya bisa berusaha dan berdoa. Setelah berusaha dan berdoa yang bisa kita lakukan hanyalah bertawakal dan berserah diri kepada ALLAH.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Takdir itu adalah ketetapanNya dan ketetapanNya itu bersifat rahasia. Nasib kita beberapa tahun kedepan, beberapa bulan kedepan, beberapa minggu kedepan, beberapa jam kedepan, bahkan beberapa detik kedepan itu masih berupa rentetan rahasia. Tugas kita sebagai manusia adalah berikhtiar membuka setiap rentetan dari rahasia itu. Kita tidak tahu beberapa minggu kedepan jodoh yang akan menjemput atau ajal yang lebih dulu datang. Tetapi kita bisa terus berikhtiar dengan menjaga kesehatan, menjaga keselamatan serta terus memperbaiki diri. Memperbaiki diri adalah ikhtiar kita dalam menanti jodoh sekaligus mempersiapkan diri jika harus menemui ajal. Tidaklah Allah merubah nasib kita sebelum kita berusaha untuk merubahnya seperti yang dijelaskan dalam Q.S Ar-ra'd :11. Maka dalam perintah ini kita tidak dianjurkan untuk diam dan hanya berpangku tangan menunuggu rezeky turun dari langit tanpa adanya usaha.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Bagaimanapun kita berusaha yang namanya takdir tetaplah tidak bisa dihindari, tetaplah tidak bisa dicegah. Kita mungkin bisa terus berusaha menjaga kesehatan dan keselamatan tapi jika Allah berkehendak kita mati beberapa menit kedepan itu tetap akan terjadi, tidak ada yang bisa mencegahnya. Buktinya banyak orang yang sehat justru menemui ajalnya saat tidur, saat sholat, dst. Banyak orang yang beberapa jam kedepan akan melangsungkan pernikahan justru lebih dulu menemui ajalnya karena kecelakaan. Masih banyak contoh lainnya yang menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu beriman kepada Qada' dan QadarNya.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Dari Elegi ini kita harus paham dan mampu membedakan mana yang mengikhtiarkan takdir dan mana yang memaksakan atau menghindari takdir. Merasionalkan takdir disini menurut saya adalah salah satu bentuk memaksakan takdir bukan mengikhtiarkan takdir karena mengusahakan sesuatu yang sudah berada diluar jangkauan nalar manusia. Seperti beberapa contoh diatas bahwa jika ingin menjadi kelereng cukup dengan tidak mengkonsumsi udara, makan, dan asupan gizi. Hal ini sudah menyalahi kodrat sebagai manusia yang butuh asupan gizi dan udara, juga menyalahi kodrat bahwa manusia sudah diciptakan lengkap dengan versi dan ukurannya sendiri.Contoh lainnya ialah tidak mau berkendara dan keluar rumah selama hidupnya karena mau mencegah ajalnya. Inilah contoh memaksakan dan menghindari takdir, padahal jika dia beriman dia justru akan sadar bahwa kemanapun dan apapun yang dilakukannya kematian adalah hal mutlak yang akan ditemui setiap manusia. Namun bagaimanapun Allahlah Yang Maha Tahu akan takdir, tidak ada yang mustahil terjadi jika Dia sudah berkendak termasuk merubah manusia menjadi kelereng, kanibal, raksasa, dst.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Berbicara mengenai takdir, adalah satu hal yang selalu dikaitkan pada jalan hidup manusia. Takdir menjadi penentu penting bagi manusia. Namun perlu diingat bahwa takdir juga memiliki ketentuan yang tidak bisa dibantahkan yaitu apa yang disebut sebagai tabur tuai. Dimana apa yang terjadi pada masalalu akan memberikan dampak pada masa sekarang dan apa yang terjadi pada masa sekarang akan memberi dampak pada masa yang akan datang. Meskipun ada beberapa suratan yang tidak bisa dihindari manusia karena sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Dalam elegi tersebut mengingatkan kita akan satu hal yaitu takdir. Dimana takdir yang selama ini sering dijadikan alibi atas segala bentuk kemalasan dalam mencapainya. Memang, tak dapat dipungkiri bahwa ada takdir yang tak bisa dirubah seperti terlahir seperti apa atau terlahir dengan jenis kelamin apa atu bahkan terlahir dikeluarga yang seperti apa. Namun, tak dapat dipungkiri pula bahwa semua itu dapat diperbaiki, misalnya saat kita dilahirkan dari keluarga yang mungkin kurang berkecukupan, maka kita bisa memilih untuk tetap seperti itu atau ingin merubahnya dengan usaha-usaha kita. Jika seorang ibu saja akan luluh pada permintaan anaknya yangterus menerus berusaha bagaimana mungkin Allah yang menciptakan seorang ibu akan menolak permintaan hambanya yang diiringi dengan usaha dan doa yang terus menerus. Namun, jika pada akhirnya takdir masih berkehendak lain artinya bukan usaha kita yang salah atau bukan Allah tidak menyayagi kita tapi mungkin saja ada takdir lain yang menurut Allah lebih baik dan lebih pantas untuk kita. Karena Allah sendiri telah berjanji bahwa tidak akan berubah takdir suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubah takdirnya
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb.
Takdir merupakan ketentuan Allah yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu takdir tetap dan takdir yang dapat diubah. Takdir tetap yang tidak dapat dirubah seperti umur dan jodoh. Dan untuk takdir yang dapat dirubah, kita bisa mengubahnya dengan usaha, kerja keras, dan doa.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Masa depan adalah harapan dimasa mendatang sebagai hasil kita rencanakan dari sekarang. Kita mempunyai banyak impian, rencana dan harapan harapan yang akan diraih. Tapi nyatanya, masa depan itu rahasia Allah. Kadang berbeda bahkan bertolak belakang dengan apa yang kita rencanakan. Karena manusia hanya bisa berencana sedang Allah yang menentukan. Takdir manusia sudah ditentukan. Tugas manusia belajar sebaik mungkin mengharap ridho Allah apapun yang terjadi, maju dan hadapi. Rencana yang sudah kita rancang itu hanyalah usaha manusia untuk mencapai apa yang diinginkan, namun yang menentukan adalah Allah SWT. Takdir itu ketika kenyataan yang ada dan sudah kita lalui tersebut adalah takdir, sesuatu yang sudah terjadi itu menjadi takdir Allah dan kekuasaan Allah.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
Manusia mempunyai banyak impian, rencana dan harapan harapan yang akan diraih. Tapi nyatanya, masa depan itu rahasia Allah. Kadang berbeda bahkan bertolak belakang dengan apa yang kita rencanakan. Karena manusia hanya bisa berencana sedang Allah yang menentukan. Takdir manusia sudah ditentukan. Tugas manusia belajar sebaik mungkin mengharap ridho Allah apapun yang terjadi, maju dan hadapi.pilihan yang kita ambil sekarnag merupakan bagian dimana kita sedang mengkonstruk sebuah impian, membangun apa yang kita cita-citakan dengan langkah-;angkah sesuai dengan tujuan. mengkonstruk bukan berarti saklek dengan apa yang kita tulis dan apa yang ingin kita capai dengan apapun caranya,itu bahaya. namun mengkonstruk atau merencanakan atau membangun masa depan dengan rencana yang kita buat dan dengan menerima keputusan dari Allah adalah kombinasi yang baik. Hidup perlu dengan rencana bukan hanya menerima takdir, dengan usaha dan menerima keputusan dari usaha kita adalah perjuangan manusia untuk meraih masa depan.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Bila wanita diajak untuk berbicara tentang jodoh pasti akan tertarik karena banyak mengatakan istilah tulang rusuk. Bila diajak untuk berpikir secara logika tentang takdir maka banyak kepala, banyak pemikiran, banyak penafsiran yang tentu saja berbeda-beda. Sebagian hanya menganggap bahwa takdir memang ada untuk diikuti, sebagian menganggap bahwa takdir bisa diubah dimulai dari perubahan perilaku, pemikiran saat ini. Sehingga, untuk merasionalkan takdir bisa mengajak banyak pikiran untuk diajak bernalar karena manusia biasanya memang menggunakan pikiran untuk bernalar dan hati juga untuk menyeimbangkannya.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Jangan banyak berandai-andai karena sama saja kamu tak mensyukuri apa yang Allah berikan kepadamu. Misal kamu sekarang sudah menjadi guru, lalu kamu berandai-andai seandainya kamu adalah dokter. Kamu membayangkan kamu sedang merawat orang yang sedang sakit. Lalu kamu membayangkan gaji yang sangat besar, lalu kamu bandingkan dengan kenyataan gaji yang kau dapatkan sekarang. Hmm.. kamu tidak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan saat ini kepadamu. Daripada waktumu kau habiskan untuk berandai-andai, gunakan waktumu untuk hal-hal yang bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatu
Syukuri apa yang telah Allah berikan kepadamu. Jangan mengharapkan sesuatu di luar ambang batas kemampuanmu. Berterima kasihlah kepada Allah atas apapun yang telah Allah takarkan untuk kehidupan kita. Lihatlah pemberianNya dengan penuh rasa syukur, entah itu berupa sesuatu yang kecil atau sesuatu yang besar. Jangan memandang pada yang lain, jangan melihat apa yang telah Allah takarkan pada orang lain agar hatimu tidak pernah timbul rasa iri dan dengki. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Takdir merupakan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk menggapai takdir yang baik. Usaha yang kita lakukan tentunya harus dibarengi dengan doa. Dengan usaha dan doa yang kita lakukan mudah-mudahan dapat memberikan kita pada sebaik-baiknya takdir.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Apapun yang kita lakukan sekarang itulah yang menentukan kita di masa depan. Seperti ibarat yang mengatakan apa yang kita tanam merupakan apa yang akan kita tuai. Jadi sebaik baiknya manusia adalah yang mampu memposisikan diri dengan benar dalam berbuat di waktu yang berjalan untuk menuai hasil di waktu yang akan datang.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Takdir yang dimiliki setiap manusia berbeda jalan dan jalurnya. Misal A dan B berjalan dimulai dari start yang sama dan berakhir pada finish yang sama, tetapi jalan yang diambil berbeda , baik banyak rintangannya, banyak godaannya, sehingga yang bisa mencapai finish duluan adalah manusia yang melalui takdirnya dengan mulus tanpa berpikir panjang untuk menyerah atau hanya melakukan yang seharusnya dilakukan agar bisa mencapai finiish. Bila lama menuju finish, bisa jadi karena terhadang sesuatu dan tidak mau jalan lagi karena sudah tergoda akan suatu hal sehingga memperlambatnya untuk mencapai garis finisih.
Surya Shofiyana Sukarman
ReplyDelete18709251017
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Takdir adalah sesuatu yang tidak dapat dipikirkan oleh manusia, dan hanya ada pada genggaman Tuhan. Dalam Q.S. Ar-Rad:11 dijelaskan “ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya”. Artinya apabila kita ingin mengharapkan sesuatu maka perlunya suatu usaha, karena sesuatu hal itu tidak akan terjadi begitu saja atau dengan sendirinya tanpa ada suatu usaha. Oleh karena itu, untuk mengharapakan sesuatu manusia harus selau berusaha dan berdoa, karena bisa saja apa yang telah tertulis di lauh mahfudz bisa berubah lewat doa-doa hamba yang murni dan tulus. Namun kembali lagi, apa yang telah ditetapkan Allah SWT merupakan yang terbaik bagi kita.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Berdasarkan elegi di atas, terdapat kata ‘mungkin’, jadi seseorang memperkirakan apa yang akan dia dapatkan jika ia melakukan sesuatu hal. Pada manusia 6 dikatakan jika biasakan berbuat baik maka akan mendapatkan surga dan sebaliknya. Hal ini merupakan sudah janji Tuhan. Namun apakah pantas kita berpikiran seperti itu, akankah lebih baik kita berbuat baik bukan untuk mengharapkan surganya semata tetapi ‘mengharapkan’ pemilik surga itu. Mengharpakna ridho-Nya, mengharapkan dekat dengan-Nya.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Takdir merupakan ketetapan Allah, percaya kepada takdir adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini bagi kaum muslimin sebgai wujud ketaqwaan. Sebagian ulama membagi takdir menjadi dua macam, yakni: Pertama, takdir mubram, yaitu takdir yang sudah paten tidak dapat diubah dengan cara apapun. Misalnya takdir harus lahir dari orang tua mana, yang sama sekali tidak ada opsi bagi manusia untuk memilih. Kedua, takdir mu’allaq, yaitu takdir yang masih bersifat kondisional sehingga bisa diubah dengan ikhtiar manusia. Misalnya takdir miskin dapat diubah dengan berdoa dan kerja keras, takdir sakit dapat diubah dengan doa dan berobat, dan sebagainya yang melibatkan ruang usaha bagi manusia. Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk beriman bahwa segala hal sudah diketahui Allah sejak dulu dan pasti terjadi sesuai pengetahuannya, tetapi kita tidak boleh menjadikan itu sebagai alasan untuk berdiam diri atau menjadikan takdir sebagai alasan. Yang wajib kita lakukan adalah berusaha dan berdoa menyambut takdir kita yang akan terjadi.
Tiara Wahyu Anggraini
ReplyDelete19709251065
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi karena pilihan makhluk itu sendiri, yang akan dipertanyakan dan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT di Mahsyar kelak. Takdir ada yang dapat diubah dan ada pula yang tidak. Takdir yang tidak dapat diubah ialah ketentuan Allah yang pasti akan terjadi, contohnya kematian, jenis kelamin, bencana alam dan lain-lain. Sedangkan takdir yang dapat diubah ialah seperti elegi di atas. Yang mana takdir itu tergantung kebiasaan seseorang atau suatu masyarakat. Artinya takdir itu bisa jadi kebiasaan yang mana kebiasaan itu bisa diubah. Seperti yang dijelaskan oleh Al-Qur’an bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11). Maka dari itu kita senantiasa berusaha dan membiasakan melakukan sesuatu yang baik sehingga nantinya mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Takdir adalah fatal yang merupakan produk atau keluaran serta capaian dari usaha atau vital. Sebagai umat islam, tentu sudah kita percayakan segala sesuatu tentang takdir yang sudah tertuliskan pada laufh mahfudz baik lahir, rizqi, dan kematian, namun kita juga diberikan potensi untuk berusaha dan mencari jalan terbaik dari keseharian aktivitas dan amalah-amalan baik buruk yang dilakukan dalam menjalani kehidupan. Maka itulah usaha atau ikhtiar dari vital untuk mencapai fatal, seperti titik yang direntangkan ke dua arah berlawanan yang kemudian akan menjadi garis, maka garis itulah fatalnya dan rentangan ke dua arah yang dilakukan adalah vitalnya. Semoga usaha-usaha kita untuk menggapai takdir selalu berada di jalan yang benar dan diridhoiNya.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak atas Elegi Merasionalkan Takdir yang telah Bapak share kepada kami. Dari elegi ini saya dapat menarik kesimpulan bahwa takdir tidak selalu berjalan semulus rencana kita. Apa yang kita inginkan tidak selalu sejalan dengan takdir yang kita peroleh. Saya berpengalaman sendiri dengan ini. Sejak kecil saya bercita-cita sebagai seorang dokter, bukan hanya berkeinginan menjadi dokter namun ada panggilan jiwa untuk menjadi seorang dokter. namun dengan berjalannya waktu, saya mulai menyukai matematika, hingga pada kenyataannya saya kuliah di jurusan Pendidikan Matematika. Takdir itu sesuatu yang kita alami saat ini. Dan hal itu berasal dari pilihan-pilihan kita selama hidup, maka kita menjalani takdir yang sekarang.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Dalam hal ini saya belajar juga untuk lebih dapat berhati-hati dengan pilihan, senantiasa kritis, berpikir jernih, dan iklas menjalaninya. Sehingga menurut saya, takdir apa yang sudah saya alami saat ini merupakan pilihan terbaik di dalam kehidupan saya. Semoga nantinya saya dapat menjadi seorang pendidik yang sepenuh hati mendidik peserta didik saya agar sukses di masa depannya. Dan semoga ilmu yang saya berikan dapat menjadi bekal untuk saya ketika saya telah meninggal nanti. Aamiin.
Hajra Yansa
ReplyDelete19701251012
S2 PEP A 2019
Elegi merasionalkan takdir yang saya pahami terkait dengan proses pembentukan konsep diri. Dalam interaksi sosialnya dengan sesama manusia, juga sangat dipengaruhi dengan lingkungan dimana manusia membentuk konsep dirinya dan juga kehidupan sosialnya. Hal tersebut diibaratka dengan pernyataan
Jika aku direntang ke arah tertentu maka aku bisa menjadi garis. Itulah masa depanku. Yaitu bahwa sebuah garis itu ternyata bisa menjadi masa depanku. Garis, lingkaran, bidang datar jika diibaratkan ligkungan jika manusia berada di lingkungan tersebut akan dapat membentuk konsep diri yang sama dengan garis, lingkaran dan bidang datar. Elegi ini juga terkait dengan apa yang ditanam hari ini akan berbuah esok. Apa yang menjadi masa depan manusia adalah rentetan peristiwa masa lalu yang sudah diupayakan sedemikian hingga.
Rochyati
ReplyDelete19709251074
S2 P. Mat D 2019
Manusia bisa berikhtiar karena punya potensi dan hidup manusia itu tidak lepas dari takdir. Hidup adalah pilihan Tuhan. Tuhan akan membuat jalan-Nya sendiri, meliputi lahir, jodoh, dan mati. Kita boleh pasrah, namun harus didahului dengan ikhtiar dan doa.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Dari elegi ini dapat dipahami bahwa yang dikatakan oleh titik, garis, bidang, dll itu tidaklah rasional. Takdir memang tidak dapat dipisahkan dari usaha yang dilakukan manusia, namun takdir dari Allah SWT tidak akan dapat diubah walaupun manusia telah berusaha semaksimal mungkin, karena Allah lebih mengetahui mana yang terbaik untuk manusia. Jika Allah SWT telah berkehendak menjadikan suatu hal takdir bagi kita, walaupun itu tidak mungkin bagi kita itu akan tetap terjadi.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Takdir semua yang sudah terjadi dan akan terjadi sudah Allah tuliskan di lauhul mahfudz. Tidak ada yang terjadi kecuali sudah dicatat. Namun, manusia hendaknya tetap berusaha dan tidak putus asa. Tetap memberikan usaha yang terbaik untuk setiap tindakan dan serahkan akhirnya pada Allah.
Terimakasih
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Takdir dalam pandangan Islam ada dua, yaitu takdir Muallaq dan takdir Mubram. takdir Mubram artinya ketetapan ketetapan Allah yang sudah mutlak dan manusia tidak akan bisa mengubahnya, contohnya : Mati. Kita tinggal berusaha melakukan yang terbaik untuk menyiapkan takdir itu.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Takdir yang kedua takdir Muallaq adalah takdir yang masih bisa diubah dengan usaha manusia, contoh : nasib, rezeki, ilmu, dsb. Artinya kita masih bisa berusaha untuk menggapai takdir-takdir Muallaq kita.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Mari senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi manusia yang terbaik dihadapan-Nya