Mar 20, 2013

Mathematics and Language 10





@Marsigit: I perceive a contradiction.
(a) In your note to me, you mentioned that IT is a useful tool in helping the students to learn. [I am in wholehearted agreement with that, and regret that most education systems are forced by limited budgets to be anachronistic in this regard.]
(b) In your note to Marty, you state that "any kind of model of math/communication produce(d) by adults can only be a trap for the younger." The IT systems that you advocate are produced by adults.
(a) & (b): Contradiction.
Clarification? 

@ David: You ask for me to held communication at the level of post-contradiction. At this level, only few people who understand that the essence of communication is not about contradictions themselves, but why there should be a contradiction and how to solve them. I appreciate you have found them; however, again, the problem is not in that scene. It needs a holistic, comprehensive, clear picture, sincerity or without any prejudice and without any certain motif to understand the position and the nature of younger learner and the role of adult peoples. If you did so, you will not perceive above contradiction like as mathematically inconsistency. You start to be aware that we are talking about life phenomena in which we have a larger area than mathematics. Mathematics has their own limit. All my previous explanation has accumulated the ideas of the important of younger learner to develop their own initiative, free thinking, creativity, and autonomous. Again, via this forum I wish to suggest adults people not to force their life to shade the younger learner. The younger learner is not the adult invest; but, the adult, with his product/model, may useful for them to develop their life.

26 comments:

  1. Yuntaman Nahari
    18709251021
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Orang dewasa tidak dapat memaksakan hidup mereka untuk menaungi pelajar yang lebih muda. Pelajar muda berhak untuk mengembangkan inisiatif mereka sendri, berpikir bebas, dan memiliki kreativitas masing-masing. Sebagai seorang guru, hendaknya tidak perlu memaksakan siswa untuk mampu melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginan/harapan guru. Setiap siswa itu unik, memiliki karakter masing-masing dan kelebihannya masing-masing dalam hal tertentu. Guru harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswanya, bukan memaksakan potensi yang harus dimiliki oleh siswa. Karena pelajar yang lebih muda bukan investasi dari orang dewasa, tetapi orang dewasa dengan potensinya mampu memberi manfaat untuk mengembangkan kehidupan para pelajar muda.

    ReplyDelete
  2. Agnes Teresa Panjaitan
    S2 Pendidikan Matematika A 2018
    18709251013

    Membahasakan matematika kepada younger learner berarti mengerti tentang esensi dari pembelajaran matematika, yaitu mengapa harus ada kontradiksi dan cara menyelesaikan kontradiksi tersebut. Mengkomunikasikan matematika harus bersifat murni tanpa motif atau pemaksaan dari tenaga pendidik yang lebih dewasa, ketika para pendidik melakukan komunikasi tanpa motif tertentu, seperti tanpa adanya motif agar seluruh peserta didik, menjadi ahli dalam matematika, maka pembelajaran akan bersifat konsisten. Bagaimanapun juga matematika memiliki batasan, dimana peserta didik yang berstatus sebagai young learner harus memiliki inisiatif, kebebasan dalam berpikir, kreativitas, dan otonomi. Perlu disadari bahwa younger learner bukanlah barang investi tenaga pengajar, tetapi tenaga pengajar boleh menjadi bantuan untuk mereka dalam mengembangkan kemampuan mereka.

    ReplyDelete
  3. Dini Arrum Putri
    18709251003
    S2 P Math A 2018

    Belajar matematika itu sifatnya membebaskan. Membebaskan, artinya disini adalah siswa bebas mengembangkan segala kreativitas, kemampuan serta keterampilan mereka dalam belajar matematika. Sebagai Young learner, mereka tidak bisa dipaksakan untuk belajar sesuai keiinginan oramg lain sama halnya dengan guru yang tidak bisa memaksa siswanya belajar sesuai kemauannya, tugas guru adalah bagaimana mengembangkan kemampuan siswanya dalam memecahkan masalah matematika.

    ReplyDelete
  4. Nani Maryani
    18709251008
    S2 Pendidikan Matematika (A) 2018
    Assalamu'alaikum Wr.Wb

    Cara yang tepat untuk mengajari young learner pada suatu pembelajaran adalah dengan mengarahkan dan membimbing, bukan memaksa. Dengan kata lain, mereka bebas untuk berpikir kreatif, mengembangkan inisiatif mereka sendiri, bebas berpikir, serta mandiri. Meski begitu bukan berarti para young learner dilepaskan begitu saja, kita sebagai guru harus selalu membimbing, mengarahkan, menasehati, dan selalu berusaha menjadi inspirasi bagi mereka semua.

    Wassalamu'alaikum Wr.Wb

    ReplyDelete
  5. Janu Arlinwibowo
    18701261012
    PEP 2018

    Pelajar muda penting untuk mengembangkan inisiatif mereka sendiri , kebebasan berpikir , kreativitas , dan otonom. Terkadang guru memberikan cekokan atau paksaan pada siswa untuk menuruti pola pikir guru tersebut. Kondisi seperti ini akan menghambat perkembangan potensi siswa. Seperti dalam kuliah Prof. Marsigit, ketika kita memaksakan pikiran kita untuk dianut oleh orang lain berarti kita telah meniadakanya.

    ReplyDelete
  6. Aan Andriani
    18709251030
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Hasil belajar bisa maksimal jika dilaksanakan dengan suka hati dan tidak dalam kondisi dipaksa. Jika seorang guru memaksakan siswanya untuk belajar maka bukannya mereka belajar malah yang ada pada malas karena sesungguhnya dalam belajar matematika khususnya perlu adanya kesadaran dari siswa sendiri untuk mau mempelajarinya. perlu adanya kebebasan dalam berpikir sehingga siswa bebas mengekspresikan apa yang diinginkan. Hal ini akan membuat siswa lebih kreatif dan inovatis. Untuk dapat membuat siswa mau belajar atas dasar keinginannya sendiri memang tidak mudah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu strategi yang sesuai dengan mereka, sehingga siswa bisa menerimanya dan dapat meningkatkan semangat belajarnya.
    Wassalamualaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  7. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Untuk bisa menggunakan teknologi sebagai sarana pembelajaran memang diperlukan dukungan fasilitas yang memadai. Teknologi bisa saja bukanlah membantu pembelajaran tapi justru mempersulit pembelajaran. Hal tersebut bisa saja terjadi apabila pemakainya juga tidak paham bagaimana memakainya. Bisa saja karena hal lain seperti kurang tersedianya fasilitas di sekolah sehingga pembelajaran dengan teknologi sulit untuk dilaksanakan mengingat pembangunan di Indonesia juga belum merata secara menyeluruh.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  8. Tiara Cendekiawaty
    18709251025
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Membahasakan matematika pada siswa berarti menyesuaikan dengan tingkatannya, artinya bahasa yang digunakan pelajar yang lebih muda dengan pelajar dewasa tidaklah sama. Dalam mengajar matematika, seharusnya tidak ada unsur pemaksaan dengan menyamakan semua siswa agar siswa dapat melakukan semua sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada hakekatnya setiap siswa mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga tidak bisa disamakan. Oleh karena itu, tugas guru adalah memfasilitasi siswa dan mengembangkan setiap potensi yang dimiliki siswanya bukan menghambat potensinya dengan melakukan pemaksaan.

    ReplyDelete
  9. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3

    As a teacher, we should develop students own initiative, free thinking, creativity, and autonomous. This means that we only facilitate them to build their own knowledge.

    ReplyDelete
  10. Septia Ayu Pratiwi
    18709251029
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Membahas tentang kontradiksi dalam mathematics and language ini, bahwa esensi dala komunikasi bukan hanya tentang kontradiksi saja akan tetapi esensi dari kontradiksi tersebut dan bagaimana cara menyelesaikannya. Orang dewasa atau guru harus memahami bahwa anak bukanlah sebuah investasi, anak bukanlah alat bagi orang dewasa untuk memperoleh tujuan mereka, akan tetapi anak atau young learner merupakan objek pembelajaran. Dalam statement terakhir yang berbunyi The younger learner is not the adult invest; but, the adult, with his product/model, may useful for them to develop their life.” Saya sangat setuju dengan statement tersebut, bahwa anak bukanlah produk orang dewasa, akan tetapi orang dewasa yang karakter dan keilmuannya sudah terbentuk dari kecil merupakan sebuah investasi bagi hidup mereka kedepannya.

    ReplyDelete
  11. Sintha Sih Dewanti
    18701261013
    PPs S3 PEP UNY

    Saat ini, teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi informasi akan mempengaruhi kepribadian individu. Tentunya dengan teknologi informasi dapat mempercepat arus informasi dan mempermudah akses terhadap informasi terbaru. Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena penyalahgunaan dari teknologi informasi dan komunikasi, ataupun disebabkan karena kurangnya pemahaman user akan etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi informasi dan juga komunkasi dengan baik dan benar.

    ReplyDelete
  12. Rosi Anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Memaksa, memang cara termudah dan tercepat untuk mewujudkan perilaku yang dikehendaki pada orang yang kita inginkan berubah perilakunya, misalnya dari malas belajar menjadi rajin belajar, dari tidak mau mandi menjadi mau mandi, dari tidak mau makan, menjadi bersedia makan.Namun memaksa anak untuk belajar sesuatu atas yang tidak sesuai dengan keinginannya karena potensi anak tidak akan berkembang secara maksimal.

    ReplyDelete
  13. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Era sekarang ini tekonologi semakin berkembang. Teknologi menjadikan pembelajaran matematika lebih kreatif dan inovatif. Siswa ataupun guru bisa dengan mudah mengakses segala informasi terkait pembelajaran dimana hal tersebut sangat mendukung proses pembelajaran matematika. Diskusi, tugas, dan sebagainya juga tidak harus dilakukan secara langsung. Semua itu dapat dilakukan secara online. perbaikan pembelajaran matematika khususnya dan pendidikan di indonesia pada umumnya adalah sesuatu yang harus diperbaiki dengan dengan sebanar-benarnya perbaikan yang bersifat objektif,karena sekeras dan sebaik rencana perbaikan akan kalah dengan motif atau keinginan suatu golongan yag digunakan sebagai ajang perdagangan. pendidikan mruapkan kunci dimana meleknya orang-orang indonesia kedepannya untuk menciptakan generasi yang baik.

    ReplyDelete
  14. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
    Teknologi berperan penting dalam representasi, identifikasi, dan eksplorasi matematika siswa. Selain itu, teknologi juga berperan mempermudah pengerjaan matematika siswa. Melalui teknologi ini kita dapat mengembangkan media pembelajaran matematika sebagai sarana penggambaran obyek matematika yang sejatinya abstrak. Sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Kehadiran teknologi dapat membantu guru agar kegiatan pembelajaran matematika lebih bermakna

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umi Arismawati
      18709251037
      S2 Pendidikan Matematika B 2018

      Teknologi memang sangat bermanfaat dalam membantu proses pembelajaran.Dengan teknologi, pembelajaran menjadi lebih efisien dan dapat memberikan penjelasan seperti gambar menjadi lebih jelas. Untuk itu, seorang guru perlu menggunakan teknologi sebagai fasilitas pendukung dalam pembelajaran. Walaupun perlu diingat bahwa teknologi juga tidak selamanya mendukung. Penggunakan yang tidak tepat dapat menjadikan siswa menjadi kurang jelas. Dalam pembelejaran, penjelasan secara manual dengan ditulis atau digambar sediri masih diperlukan untuk pemahaman yang lebih mudah untuk siswa.

      Delete
  15. Yoga Prasetya
    18709251011
    S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
    Elegi diatas menyatakan bahwa teknologi merupakan alat yang berguna dalam membantu siswa untuk belajar. Namun juga ada dampak negative jika teknologi digunakan secara terus menerus mengakibatkan ketergantungan teknologi dalam belajar. Komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk anak-anak akan berbeda dengan komunikasi yang digunakan untuk orang dewasa. seorang guru harus mampu memilah bahasa dan komunikasi agar diserap dengan mudah oleh anak saat metode pembelajaran sedang berlangsung.

    ReplyDelete
  16. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Marsigit, MA kembali menekankan bahwa orang dewasa, baik guru maupun pembuat kebijakan pendidikan tidak memaksakan dirinya untuk membayangi siswa. Siswa harus diberikan kesempatan yang luas dalam mengkontruksi kemampuan matematikanya. Penting bagi siswa untuk dapat mengembangkan inisiatifnya, kebebasan berpikirnya, dan kreatifitasnya. Dalam memfasilitasi proses belajar siswa tersebut, komunikasi yang digunakan oleh guru adalah komunikasi yang kontekstual bagi siswa. Misalnya dengan menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar siswa atau dengan menggunakan teknologi dengan tepat.

    ReplyDelete
  17. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Pada penjelasan di atas dikatakan pentingnya younger learner untuk mengembangkan inisiatif mereka sendiri, berpikir bebas, kreativitas, dan mandiri. Dikatakan pula jika orang dewasa disarankan untuk tidak memaksa menerapkan cara mereka kepada younger learner, artinya memang ada perbedaan nyata antara pemahaman orang dewasa dan younger learner. Akan sangat riskan untuk mengajarkan matematika langsung melalui definisi atau melalui segala hal yang sudah berbentuk abstrak ke hadapan para siswa terlebih jika siswa-siswa itu masih ada pada fase sekolah dasar. Segala hal di dunia ini bahkan perlu melalui yang dinamakan proses, sama halnya pembentukan konsep matematika dalam benak anak. Pada pikiran mereka segalanya harus diawali melalui contoh yang konkrit yang lama kelamaan akan diarahkan menuju contoh yang abstrak.

    ReplyDelete
  18. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Hal yang harus dipahami dari elegi ini adalah esensi komunikasi bukanlah tentang kontradiksi itu sendiri, tetapi mengapa harus ada kontradiksi dan bagaimana menyelesaikannya. Dibutuhkan gambaran holistik, komprehensif, jelas, ketulusan atau tanpa prasangka dan tanpa motif tertentu untuk memahami posisi dan sifat pelajar yang lebih muda dan peran orang dewasa. Jika guru melakukannya maka tidak akan terlihat kontradiksi di atas seperti inkonsistensi matematis. terimakasih

    ReplyDelete
  19. Anggoro Yugo Pamungkas
    18709251026
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Berdasarkan artikel diatas, membahasakan matematika pada siswa berarti menyesuaikan dengan tingkatan siswa, maksudnya bahasa yang digunakan pelajar yang tingkatan rendah seperti SD dengan pelajar dengan tingkatan tinggi seperti SMA, tidaklah sama. Sehingga dalam mengajar matematika, guru jangan sampai melakukan pemaksaan pada semua siswa agar dapat melakukan semua sesuai dengan apa yang guru harapkan. Karena pada hakekatnya setiap individu siswa mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat dianggap sama. Oleh karena itu, guru harus bisa memfasilitasi siswa agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya tanpa melakukan pemaksaan.

    ReplyDelete
  20. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
    Disebutkan bahwa ide-ide pentingnya pelajar muda untuk mengembangkan inisiatif mereka sendiri, berpikir bebas, kreativitas, dan mandiri. Berbagai hal tersebut memang sangat bermanfaat jika dimiliki oleh para pelajar. Untuk itu, yang dapat kita lakukan sebagai pendidik adalah memfasilitasi mereka. Melalui pembelajaran matematika yang kita rancang dapat diberikan beberapa kegiatan yang dapat mengasah mereka untuk berpikir, kreatif dan mandiri. Sehingga diharapkan para belajar menjadi lebih kreatif dan mandiri.

    ReplyDelete
  21. Umi Arismawati
    18709251037
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
    Melalui forum ini tersebut bapak Marsigit ingin menyarankan orang dewasa untuk tidak memaksa hidup mereka untuk menaungi pelajar yang lebih muda. Pelajar yang lebih muda bukanlah orang dewasa yang berinvestasi; tetapi, orang dewasa, dengan produk / modelnya, mungkin berguna bagi mereka untuk mengembangkan kehidupan mereka. Sebagai pendidik kita harus tahu matematika pendidikan itu apa. Kita harus membelajarkan matematika sesuai usia dan tingkat kognitif siswa. jangan sampai matematika untuk orang dewasa kita berikan kepada anak-anak. Untuk itu menjadi tugas pendidik untuk merancang pembelajaran agar dapat memfasilitasi siswa dalam membangun materi di dalam benaknya.

    ReplyDelete
  22. Samsul Arifin/18701261007/S3 PEP

    Anak bukanlah produk orang dewasa, akan tetapi orang dewasa yang karakter dan keilmuannya sudah terbentuk dari kecil merupakan sebuah investasi bagi hidup mereka kedepannya. Jadi dalam pembelajaran matematika, orang tua harus memposisikan sebagai pengarah dan pendamping bagi pelajar muda untuk berkreasi membentuk dirinya. Orang tua tidak seharusnya memberikan pemaksaan terhadap pelajar muda, melainkan memberikan kebebasan dalam memahami dan memaknai suatu pengetahuan.

    ReplyDelete
  23. Diana Prastiwi
    18709251004
    S2 P. Mat A 2018

    Kemajuan teknologi pembelajaran matematika dapat diterapkan dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif. Siswa ataupun guru bisa dengan mudah mengakses segala informasi terkait pembelajaran dimana hal tersebut sangat mendukung proses pembelajaran matematika. Diskusi, tugas, dan sebagainya juga tidak harus dilakukan secara langsung. Semua itu dapat dilakukan secara online. Perbaikan pembelajaran matematika khususnya dan pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah sesuatu yang harus diperbaiki dengan dengan sebanar-benarnya perbaikan yang bersifat objektif,karena sekeras dan sebaik rencana perbaikan akan kalah dengan motif atau keinginan suatu golongan yag digunakan sebagai ajang perdagangan. Pendidikan merupakan kunci dimana meleknya orang-orang Indonesia kedepannya untuk menciptakan generasi yang baik.

    ReplyDelete
  24. Ngaenun Nangim
    19709251058
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Pembelajaran memang hendaknya memberikan ruang bagi subjek belajar untuk mengembangkan kemampuannya. Memberikan kesempatan untuk menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas. Orang dewasa (guru) perlu memposisikan diri sebagai fasilitator. Gurupun hendaknya mengetahui batasan-batasannya dan menjaga diri untuk tidak melebihi batasan tersebut agar segala yang diniatkan baik tetap menjadi baik dan tidak berubah menjadi keburukan.

    ReplyDelete
  25. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Orang dewasa dan pelajar muda memiliki perbedaan ide dalam matematika. Pelajar muda atau peserta didik harus memiliki inisiatif, kebebasan dalam berpikir, kreativitas, dan otonomi. Pelajar muda tidak bisa dipaksakan untuk belajar sesuai dengan apa yang orang dewasa inginkan. Sehingga tugas guru adalah bagaimana membimbing, mengarahkan dan berusaha agar siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru. Untuk dapat memaksimalkan hasil belajarnya.

    ReplyDelete