Oleh Marsigit
Obyek pikir:
Wahai reduksi, siapakah diriku itu? Apakah keadaanku itu memenuhi kelengkapan? Mengapa banyak orang memikirkan diriku beraneka ragam?
Reduksi:
Aku saat ini memikirkanmu sebagai lengkap. Tetapi aku dapat tidak memeikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu.
Kubus:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku kubus belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai kubus, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai kubus yang indah, mahal, murah, buruk, besar, kecil, terbuat dari kayu, terbuat dari besi, ...dst. Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu sebagai matematika maka aku hanya memeikirkan dirimu itu sebagai bentuk dan ukurannya saja. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Bola:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku bola belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai bola, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai bola yang indah, mahal, murah, buruk, besar, kecil, terbuat dari kayu, terbuat dari besi, ...dst. Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu sebagai matematika maka aku hanya memikirkan dirimu itu sebagai bentuk dan ukurannya saja. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Guru matematika:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku guru matematika belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai guru matematika, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai guru matematika yang gemuk, kurus, cantik, tampan, kaya, miskin, ...dst. Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu sebagai guru matematika dan pembelajaran matematika maka aku hanya memikirkan dirimu itu dari sisi kompetensi mendidik dan hubunganmu dengan subyek didik dan pendidikan matematika. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Mahasiswa:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku mahasiswa belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai mahasiswa, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai mahasiswa yang gemuk, kurus, cantik, tampan, kaya, miskin, ...dst. Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu sebagai mahasiswa maka aku hanya memikirkan dirimu itu dari sisi kompetensi belajarmu dan hubunganmu dengan tugas-tugasmu sebagai mahasiswa dan dunia mahasiswamu. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Bilangan:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku bilangan belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai bilangan, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai bilangan yang indah, mahal, murah, buruk, besar, kecil, terbuat dari kayu, terbuat dari besi, ...dst. Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu sebagai matematika maka aku hanya memikirkan dirimu itu sebagai nilai saja. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Dosen:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku dosen belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai dosen, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai dosen yang gemuk, kurus, cantik, tampan, kaya, miskin, ...dst. Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu sebagai pendidik maka aku hanya memikirkan dirimu itu dari sisi kompetensi mengajarmu dan hubunganmu dengan tugas-tugasmu sebagai dosen dan dunia dosenmu. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Diskusi:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku diskusi belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai diskusi, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai diskusi yang mahal, murah, seru, heboh, ...dst.
Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu bagaimana berdiskusi yang baik maka aku hanya memikirkan dirimu itu dari sisi diskusi yang baik. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Berdoa:
Wahai reduksi, maaf, sebagai salah satu obyek pikir, aku berdoa belum tahu apa yang engkau maksud dengan pernyataanmu itu?
Reduksi:
Wahai berdoa, sekarang aku memikirkanmu dalam keadaan engkau itu lengkap. Artinya, aku sedang memikirkan semua sifat-sifatmu yang engkau miliki. Padahal engkau tahu bahwa sifat-sifatmu itu meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Maka seluruh sifat-sifatmu itu adalah semuanya sampai batas pikiranku. Sifat-sifatmu itu bisa aku sebutkan sebagai doa yang mahal, murah, seru, heboh, ...dst.
Tetapi aku dapat tidak memikirkanmu sebagian atau banyak dari bagianmu. Dan aku dapat memikirkan sebagian kecil atau satu saja dari dirimu. Itulah pengetahuanku akan dirimu. Karena aku sedang mempelajarimu bagaimana berdoa yang baik maka aku hanya memikirkan tentang Tuhan. Jadi terpaksa sifat-sifatmu yang lain aku kurangi, aku hilangkan atau aku reduksi.
Semua obyek pikir bertanya kepada reduksi:
Wahai reduksi, kenapa jawabanmu engkau ulang-ulang saja? Siapakah sebenarnya dirimu itu?
Orang tua berambut putih:
Wahai semua obyek pikir, sebenar-benar reduksi adalah metode berpikir. Ketahuilah bahwa reduksi itu sejalan dengan penyederhanaan, dia juga sejalan dengan abstraksi. Itulah reduksi yaitu metode berpikir dimana hanya mengambil bagian tertentu saja sesuai dengan peruntukan berpikirnya. Dia ibarat pisau tajam bersisi dua. Tiadalah orang dapat meninggalkannya, tetapi jika salah menggunakannya maka bisa berbahaya pula. Ketahuilah bahwa tiada mudah mengalaminya bagi sifat-sifat yang terpaksa dihilangkan.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Semua objek yang ada dan yang mungkin ada pasti lengkap dengan sifat-sifatnya. Tetapi kelengkapan tersebut tidak selalu digunakan dalam suatu kegiatan. Dari elegi ini dapat diketahui adanya reduksi yaitu metode berpikir dimana hanya mengambil bagian tertentu saja sesuai dengan peruntukannya berpikir. Maka dari itu ada sifat-sifat yang kadang ditinggalkan terlebih dahulu untuk suatu kegiatan tertentu. Dengan demikian apa yang akan kita lakukan menjadi lebih sederhana.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Reduksi berarti pengurangan. Elegi di atas menjelaskan bahwa reduksi adalah metode berpikir dimana hanya mengambil bagian-bagian terpentingnya saja atau penyederhaan. Artinya segala sesuatu harus difilter ambil bagain terpentingnya saja tidak hanya metode kita dalam berpikir namun dalam setiap segala hal kerjakan apa yang dibutuhkan saja dan yang dianggap penting.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Elegi diatas menjelaskan bahwa sebenar-benar reduksi adalah metode berpikir. Reduksi secara umu dikenal sebagai pengurangan. Pengurangan disini juga sejalan dengan penyederhanaan. Seperti yang terdapat pada elegi ini yaitu mengambil bagian tertentu saja yang sesuai pemikirannya karena reduksi adalah metode berpikir. Reduksi juga terjadi karena keterbatasan pikir manusia. Saat seseorang memikirkan sesuatu maka ia akan menghilangkan (reduksi) hal lainnya.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Sebenar-benar reduksi ialah metode berpikir. Reduksi itu sejalan dengan penyederhanaan maupun abstraksi. Itulah reduksi yaitu metode berpikir dimana hanya mengambil bagian tertentu saja sesuai dengan peruntukan berpikirnya. Tanpa adanya reduksi kita mungkin saja akan kesulitan karena kita harus mengamati sifat dari sesuatu yang jumlahnya lebih dari semilyar pangkat semilyar padahal kemampuan pikiran dan panca indera seseorang juga terbatas. Dengan adanya motede berpikir reduksi selagi digunakan sesuai dengan peruntukan berpikirnya maka itu akan sangat membantu kita dalam memikirkan sesuatu tersebut.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Reduksi merupakan metode berpikir yang hanya mengambil bagian tertentu saja yang sesuai dengan kebutuhan. Reduksi juga merupakan penyerderhanaan dalam berpikir.
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga menyederhanakan pikiran-pikiran kita. Kita memfokuskan suatu permasalahan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Reduksi dapat dilakukan dengan cara memikirkan sebagian kecil saja dari obyek yang dipikirkan, yaitu mengenai semua yang ada dan yang mungkin ada. Sebagai contoh, untuk keperluan pembelajaran matematika kita dapat menghilangkan beberapa sifat yang dimiliki bilangan, dan hanya memikirkan nilainya saja.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika
Selamat sore Prof.
Reduksi artinya pengurangan atau penyederhanaan. Hal ini berhubungan dengan apa yang ada dan mungkin ada dalam pikiran serta bagaimana cara melakukannya. Artinya reduksi adalah pola pikir dan bertindak. Reduksi diperlukan ketika terjadi ketidaksesuaian tindakan yang dilakukan dalam menjalani kehidupan. Kita tidak bisa menghindari reduksi tetapi kita mampu menentukan kapan dan dimana menggunakannya. Terima kasih.
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Pemikiran manusia, subyek maupun obyek, bahkan semua yang ada dan yang mungkin ada adalah suatu proses reduksi. Reduksi berarti pengurangan. Hal ini berarti pikiran manusia yang walaupun dilengkapi dengan kapasitas memori yang besar namun tidak dapat menyimpan semua informasi secara utuh, pasti ada bagian informasi yang tidak terlalu penting yang tidak akan digunakan kembali yang akan direduksi. Proses reduksi terjadi agar ada ruang penyimpanan untuk pengetahuan baru. Proses reduksi adalah bagian dari kebutuhan manusia untuk terus bertahan hidup
Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ReplyDeleteBesse Rahmi Alimin
18709251039
s2 Pendidikan Matematika 2018
terkait topik Elegi Menggapai Reduksi bahwa dikatakan reduksi jika membahas tentang suatu pendekatan untuk memahami sifat dasar hal-hal kompleks dengan menyederhanakannya ke dalam interaksi dari bagian-bagiannya, atau membuat suatu hal menjadi lebih sederhana atau lebih mendasar atau suatu posisi bahwa sistem yang kompleks tak lain hanyalah penggabungan komponen-komponennya, dan suatu pernyataan tersebut dapat direduksi menjadi pernyataan dari unsur-unsur perseorangan. Hal ini dapat dikatakan sebagai objek,fenomena, penjelasan,teori, dan pengertian. Namun jika di kaitkan dengan pendekatan kontekstual maka bilangan, mahasiswa, dosen, atau doa itu memiiliiki proporsi tersendiri akan tetapi terkadang tidak sesuai dengan konteksnya atau semesta pembicaraannya sehingga disinilah peran reduksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Segala hal di dunia ini bersifat kompleks. Sementara kemampuan manusia sangat terbatas. Manusia tidak mungkin dapat memikirkan apa yang ada dan yang mungkin ada dari suatu hal. Untuk itu manusia perlu menggunakan metode berpikir. Salah satu metode berpikir adalah reduksi atau penyederhanaan. Artinya untuk memikirkan sesuatu, yang kita tahu bahwa objek tersebut tentu sangat kompleks, kita perlu mereduksi atau menyederhanakannya terlebih dahulu. Kita pilih sifat yang dibutuhkan dari objek tersebut, sementara berbagai sifat lain yang melekat pada objek tersebut kita abaikan.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Reduksi bermanfaat karena bisa menyebabkan penyederhanaan terhadap sesuatu yang rumit menjadi sederhana. Namun reduksi tanpa analisis abstraksi dapat berbahaya karena dapat menghilangkan sifat-sifat yang esensial dari suatu objek.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Letak indahnya ketidaksempurnaan manusia ialah keterbatasan dalam memikirkan segala sifat obyek pikirnya yang tak terhingga banyaknya. Bisa dibayangkan bagamana jadinya jika semua sifat mampu dipikirkannya, betapa kacaulah hidupnya dan kacau pulalah pikirannya. Misal untuk sekedar penilaian kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, guru harus memikirkan bagaimana urutan kegiatan siswa dirumah, bagaimana warna kulitnya, bagaimana peredaran darahnya, bagaimana proses pernapasannya berapa panjang jari-jari tangannya, jari kakinya, berapa jumlah giginya, jumlah rambutnya, berapa ukuran lingkar lehernya, bagaimana susunan dan ukuran otaknya, dan hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kemampuan penyelesaian soal siswa. Bisa dibayangkan jika demikian, belum cukup menilai satu siswa guru sudah lebih dulu depresi dan bisa-bisa gila. Adanya reduksi ini sebagai metode untuk lebih fokus dalam berpikir dan merupakan metode alamiah manusia sekaligus menjadi salah satu sifat manusia dari banyaknya sifat yang ada dan mungkin ada.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Dibalik manfaat metode reduksi tersimpan banyak bahaya jika manusia tidak tepat dalam menggunakannya. Metode reduksi yang tidak tepat itulah metode yang hanya melihat sebagian sifat dan mengabaikan sifat-sifat esensialnya. Metode reduksi yang tidak tepat bisa menjadi penyebab munculnya stigma, mitos, negatif thinking, celaan, dst. Belajar secara sepotong-potong, tidak mendalam dan meluas, mencela orang lain tanpa melihat sisi lainnya, mengjudge orang lain tanpa mengetahui kebenaran yang sebenarnya, percaya dengan hoax, dst semua itu karena reduksi yang tidak tepat.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Semua yang ada di dunia ini mengalami proses reduksi. Begitu juga dengan berpikir. Segala sesuatu yang kita pikirkan awalnya memiliki banyak definisi menurut persepsi/sudut pandang kita sendiri. Namun dengan logos yang ada sebelumnya, kita mampu mereduksi definisi mana yang paling tepat untuk suatu hal. Reduksi merupakan proses menyaring, mengurangi, atau menghilangkan sesuatu. Kita mampu mereduksi sesuatu sesuai dengan keinginan kita. Namun semua yang kita reduksi harus sesuai dengan ruang dan waktunya. Karena reduksi diibaratkan sebagai sebuah pisau tajam yang apabila salah dalam menggunakannya maka akan sangat berbahaya. Jadi, sederhanakanlah sesuatu yang memang semestinya harus disederhanakan dan janganlah memaksakan sesuatu yang tidak dapat disederhanakan.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Reduksi dalam elegi diatas yaitu metode berpikir, yang dimiliki oleh setiap orang yang hidup dalam mengkontruksi semua pengetahuan dan pengalamannya lewat reduksi. Kemampuan reduksi mampu melihat sebagian atau sebanyak sifat yang dimiliki dengan nyata, karena mampu diamati dan dilihat dengan indera kita, Tidaklah orang dapat meninggalkannya kecuali orang tersebut terjebak oleh mitos.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Reduksi meupakan pengurangan dalam bentuk membagi menjadi sub-sub yang lebih spesifik berdasarkan hubungan khusus yang terkait satu sama lain. Reduksi dapat dilihat dari reduksi ontology contohnya reduksi object, properties, events, process sedangkan reduksi representasi contohnya concepts, theories, models, frameworks. Reduksi membantu kita untuk berpikir secara sederhana. Membagi masalah dalam bidang – sector – subsector sehingga diperoleh masalah yang tersegmentasi dan terdefinis dengan jelas.Penggunaan reduksi juga ada kelemahannya yaitu cenderung langsung mencari “artinya/kenyataan/dasar yang sebenarnya” yang dianggapnya ada dalam arti tersebut padahal belum tentu sesuai. Jadi, penggunaan reduksi ini harus sesuai dengan ruang dan waktunya serta kita harus punya bekal pengetahuan yang cukup.
Janu Arlinwibowo
ReplyDelete18701261012
PEP 2018
Reduksi itu sejalan dengan penyederhanaan, dimana penyederhanaan dilakukan sebagai imbal balik dari kondisi yang dihadapi. Dalam memikirkan suatu hal, kita harus menyesuaikan situasi dan kondisi. Kita tidak dapat memikirkan sesuatu secara menyeluruh, karena kita memiliki batasan. Batasan yang akan mempermudah kita dalam memasuki suatu kondisi lingkungan. Namun jika kita tidak hati-hati dalam menyederhanakan maka beberapa komponen vital yang seharusnya dipertahankan, malah dihilangkan, akan membawa dampak yang kurang baik.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Melalui elegi di atas, dapat kita simpulkan bahwa reduksi adalah pekerjaan dimana mengurangi segala sesuatu yang semulanya adalah suatu kelengkapan. Sebenar-benar reduksi adalah metode berpikir juga. Hal ini dikarenakan reduksi sejalan dengan menyederhanakan segala sesuatu sehingga sejalan dengan abstraksi. Reduksi juga termasuk metode berpikir untuk mengambil bagian tertentu yang dianggap sesuai dengan apa yang dipikirkan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Manusia dengan segala keterbatasannya, yang sempurna karena ketidaksempurnaannya. Hakikat dari manusia yaitu senantiasa berusaha, berusaha menggapai sempurna padahal tau bahwa kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta. Berusaha mencapai lengkap dengan segala keterbatasannya. Keterbatasan manusia yang tidak mampu mencapai lengkap, oleh karenanya diperlukan sebuah pengurangan untuk menutupi keterbatasan itu. Pengurangan yang telah melalui proses metode berpikir, kemudian disederhanakan, diabstraksi dan jadilah hanya bagian tertentu saja yang diambil sesuai dengan peruntukkan berpikirnya. Yang demikian itulah disebut dengan reduksi.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Yang dapat saya pahami dari tulisan ini adalah lengkap dan reduksi tidak dapat dipisahkan. Ketika berbicara mengenai kelengkapan, reduksi adalah hal yang ikut terbawa. Reduksi adalah bagian dari sesuatu yang di amati. Ketika membicarakan sesuatu tentu tidak hanya kelengkapannya saja yang dibahas tetapi juga bagian dari kelengkapan tersebut. Ketika membahas mahasiswa, aspek lengkap mahasiswa begitu banyak, tetapi dengan melihat akademik saja, maka telah terjadi proses reduksi pada hal tersebut.
Amalia Nur Rachman
ReplyDelete18709251042
S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018
Reduksi merupakan penyederhanaan suatu obyek. Reduksi harus dilakukan dalam keadaan rileks dan dalam keadaan pikiran yang jernih. Karena reduksi merupakan abstraksi yang harus dilakukan dengan hati-hati, karena kita harus memilah mana yang memang layak untuk direduksi dan mana yang tidak. Jangan sampai kita mereduksi atas apa yang seharusnya tidak direduksi
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Hidup tak lepas dari yang namanya reduksi. Tiadalah orang dapat meninggalkannya, tetapi jika salah menggunakannya maka bisa berbahaya pula. Berhati-hatilah. Kita hanya memikirkan sebagian kecil saja dari keseluruhan. Kita hanya memikirkan yang bisa dipikirkan dari apa saja yang banyak untuk dipikirkan. Sadarilah bahwa kita memounyai keterbatasan, reduksi diperlukan untuk menyederhanakan namun jangan sampai kita salah dalam menggunakannya. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Dalam pembahasan tersebut dijelaskan bahwa reduksi berfungsi untuk menyederhanakan. Reduksi membantu kita memahami sifat-sifat secara umum. Seperti pria berambut putih berkata, bahwa reduksi adalah metode berpikir yang sejalan dengan penyederhanaan dan abstraksi.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Dalam memahami pengetahuan, kehati-hatian itu sangat diperlukan dalam merekduksi. Jangan sampai metode reduksi yang seharusnya dapat menjadi metode yang efektif dan efisien malah sebaliknya membuat celaka. Jangan menyalah-gunakan suatu metode karena metode ada untuk disesuaikan dengan objek pengetahuan. Reduksi memang dapat menjadi sangat menguntungkan, akan tetapi jila salah juga bisa berbahaya.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Berdasarkan elegi di atas dikatakan bahwa sebenar-benar reduksi adalah metode berpikir. Berpikir tentang yang adadan yang mungkin ada Reduksi dapat dikatakan juga sebagai penyederhanaan. Dalam berpikir reduksi kita haruslah berhati-hati. Kita memang tidak mungkin mengingat atau memikirkan keseluruhan sifat dari suatu obyek, shingga kita menyederhanakan sifatnya. Tetapi dalam menyederhanakan sifat jangan sampai kita menghilangkan sifat yang penting. Untuk itu diperlukan pikiran yang kritis dalam hal ini.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Berdasarkan elegi tersebut dapat diketahui bahwa reduksi merupakan penyederhanaan dalam berpikir. Metode digunakan untuk mereduksi pemikiran menjadi lebih sederhana. Apabila tidak berhati-hati dalam mereduksi, justru manusia akan kehilangan sifat yang penting dan menghilangkan makna.
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Reduksi adalah luhur yang memudahkan manusia dalam keterbatasan kemanusiaannya, sehingga dia memungkinkan untuk menggunakan reduksi sebagai pengurang beban pikirnya. Reduksi membantu detail dan batasan definitif atas suatu hal reduksi esensi suatu obyek pikir memudahkan seseorang untuk mengenali ciri yang bermanfaat dalam sebuah konteks yang tepat. Meniadakan sifat-sifat yang dihilangkan bukan berarti memungkiri keberadaannya, tetapi adalah perkara menemukan ruang dan waktu yang tepat untuk meletakannya pada suatu konteks. Esensi yang terpakai pun juga demikian akan dihilangkan pada suatu konteks penggunaan esensi yang tidak terpakai, oleh karenanya tepatlah ia sebuah metode.
Tiara Wahyu Anggraini
ReplyDelete19709251065
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Dari elegi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu pemikiran bisa kita reduksi untuk memfokuskan apa yang akan kita tuju/pikir. Kita bisa mereduksi pemikiran kita, sehingga apa yang kita pikirkan akan lebih terfokus. Sehingga segala sesuatu harus difilter, di ambil bagian terpentingnya saja, bukan hanya metode dalam berpikir namun juga dalam setiap segala hal, kerjakan apa yang dibutuhkan saja dan yang dianggap penting. Reduksi juga bisa dikatakan sebagai penyederhanaan sesuatu, karena belum tentu sesuatu yang lengkap akan digunakan seluruhnya pada kegiatan/pemikiran, yang dimana di sini membutuhkan penyederhanaan untuk memfokuskan apa yang di tuju.
Aulia Nur Arivina
ReplyDelete18709251051
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Assalamu’alaikum wr.wb.
Reduksi merupakan cara berpikir secara lengkap namun hanya sampai pada batas pikiran. Karena objek pikir terdiri dari yang ada dan yang mungkin ada. Jika kita dapat mendeskripsikan sesuatu maka dalam pikiran itu objek pikir ada, sedangkan objek pikir yang mungkin ada adalah objek yang belum dapat kita rasakan, belum dapat kita bicarakan, belum dapat kita tuliskan. Sehingga sifat-sifat yang tidak dapat disebutkan itu merupakan proses reduksi.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Reduksi adalah penyederhanaan dalam berpikir yang hanya mengambil bagian tertentu saja sesuai kebutuhan. Manusia dalam berpikir tidak akan bisa memikirkan kesemua sifat dari obyek pikirnya. Manusia hanya bisa berpikir sampai batas pikirannya saja. Tetapi dalam beberapa situasi tertentu, manusia hanya mendefinisikan beberapa saja sifat obyek pikir walaupun sebenarnya dia dapat mendefinisikan lebih dari itu. Itulah reduksi manusia akan obyek pikirnya. Oleh sebab itu metode berpikir reduksi merupakan pilihan sekaligus bukti bahwa manusia memiliki keterbatasan.
Hajra Yansa
ReplyDelete19701251012
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum Wr.Wb.
Terkait elegi menggapai reduksi disimpulkan reduksi adalah metode menyederhanakan agar menjadi bagian kecil yang dapat dipahami. Mereduksi berarti memikirkan hingga batas pikiran dari segala yang ada dan mungkin ada, mereduksi berati memfokuskan atau mempertajamnya agar semakin mudah dicerna oleh pikiran. Awalnya manusia memahami suatu objek secara luas, kemudian dengan bertambahnya pengalaman dan ilmu pengetahuan, definisi objek tersebut berubah dan semakin jelas.
Mira Amalia Yudhanti
ReplyDelete19701251014
S2 PEP A 2019
Dari elegi di atas menjelaskan saat kita memikirkan suatu objek maka objek itu pasti lengkap karena kita bisa memikirkan dan menyebutkan sifat-sifatnya. Namun sebenar-benarnya kita memikirkan objek itu kita tidak mampu menyebutkan keseluruahan yang dimili si objek, sehingga disini kita melakukan reduksi. Reduksi merupakan metode berpikir. Reduksi sejalan dengan penyederhanaan dan abstraksi. Akan tetapi, jika kita salah dalam menggunakannya maka bisa membahayakan.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang identik dengan ketidak sempurnaan hanya bisa memikirkan segala sesuatu sebagian saja, tidak biss menyebutkan lengkap, itulah sebabnya manusia berpikir reduksi, yaitu berpikir dengan melihat peruntukkannya. Karena ketika manusia berpikir lengkap maka sesungguhnya tidak akan bisa selesai untuk menjelaskan salah satu dari objek pikir saja. Sehingga kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan tak tidak sombong dengan apa yang kita miliki sekarang.
Rochyati
ReplyDelete19709251074
S2 P. Mat D 2019
Sejak lahir hingga mati manusia sudah dibekali metode berpikir reduksi. Manusia menggunakan metode reduksi sehingga mampu memikirkan yang ada dan yang mungkin ada. Sesungguhnya sebenar-benarnya reduksi adalah metode untuk terbebas dari jebakan ruang dan waktu. Sebenar-benar reduksi adalah sesuai ruang, waktu dan peruntukkannya.
Ardhya Handayani
ReplyDelete19701251015
S2 PEP 2019 A
Hal yang dipahami dari elegi ini adalah reduksi sebagai metode berfikir. Reduksi terjadi karena pikiran/ pengetahuan yang dimiliki dan digunakan. Terjadinya reduksi/ pengurangan dapat terjadi akibat kurang luasnya ilmu atau tergantung pengetahuan orang tesebut dan kebutuhanya. misalkan mesin penggiling padi, jika ia merupakan teknisi maka ia akan melihat bagaimana mesin itu bekerja, kekuatan motor dsb, namun ia akan kesulitan untuk melihat sifat lain dari alat tersebut misalnya fungsi ekonomisnya. Sehingga secara sadar maupun tidak telah terjadi penguruangan/ reduksi.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Reduksi adalah pengurangan atau pemotongan. Pengurangan atau pemotongan disini berarti penyederhanaan metode berfikir seseorang. Jika seseorang berfikir tentang suatu objek tanpa mereduksinya maka yang terjadi adalah seseorang itu akan kesulitan dengan banyaknya sifat dari objek tersebut. Semua terjadi karena keterbatasan manusia.
Terimakasih
Rizki Nisa Setyowati
ReplyDelete19701251014
PEP S2 A
Keterbatasan pikiran manusia membuatnya tidak mampu memikirkan obyek pikir yang kompleks. Maka, reduksi menyederhanakan obyek pikir. Reduksi sebagai metode berpikir sejatinya adalah menyesuaikan obyek pikir dengan ruang dan waktu serta menempatkannya dalam satu konteks sehingga obyek pikir tidak dimaknai secara serampangan.
ReplyDeleteJOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip