The purpose of this blog is to communicate aspects of life such as philosophy, spiritual, education, psychology, mathematics and science. This blog does not mean political, business oriented, pornography, gender and racial issues. This blog is open and accessible for all peoples. Google Translator may useful to translate Indonesian into English or vise versa. (Marsigit, Yogyakarta Indonesia)
Feb 26, 2011
Elegi Menggapai Ontologi dan Epistemologi Jawa: Mengerti Hidup?
Oleh Marsigit
Ada paling tidak 3 (tiga) kekuatan/manfaat filsafat yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan dimensi hidup manusia Jawa/Indonesia/Timur.
Pertama, kesadaran akan RUANG dan WAKTU.
Banyak permasalahan hidup terjadi dikarenakan manusia kurang atau tidak memahami masalah dimensi ruang dan waktu. Banyak cara ditempuh agar kita memahami ruang dan waktu; tiap bangsa, tiap suku dan tiap Agama mempunyai caranya masing-masing. Orang yang tidak menyadari akan ruang dan waktu, dalam perwayangan digambarkan sebagai waktu Kala, yaitu sifat-sifat buruknya sang Batara Kala. Sedangkan orang yang telah mempunyai kesadaran tentang ruang dan waktu, dalam perwayangan digambarkan sebagai waktu Cakra, yaitu waktunya Sang Khrisna. Orang Jawa yang belum menyadari akan ruang dan waktu maka dia perlu diruwat, dengan cara menggelar pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk. Puncak acaranya adalah pertempuran antara Batara Kala dengan Sri Batara Khrisna, yang kemudian dimenangkan oleh Batara Khrisna dengan senjata Cakra nya, artinya Buruk Waktu dikalahkan oleh Baik Waktu. Itulah betapa orang Jawa/Indonesia/bangsa Timur menganggap pentingnya kesadaran tentang RUANG dan WAKTU. Sebetulnya, ruang dan waktu adalah hidup itu sendiri, dengan menyadarinya maka dia akan menyadari hidupnya. Jadi dapat dikatakan bahwa mempelajari filsafat adalah meruwat diri sendiri agar sadar ruang dan waktu.
Kedua, analisis yang bersifat INTENSIF dan EKSTENSIF.
Berpikir intensif yaitu berpikir secara dalam sedalam-dalamnya; dan berpikir ekstensif adalah berpikir luas seluas-luasnya. Kedua kegiatan berpikir itu akan mampu memberi jawaban ontologis persoalan hidup manusia. Berpikir intensif akan menyoroti hakekat sesuatu dengan sinar terang 1000 watt; sehingga tidak ada satupun yang mampu bersembunyi karenanya. Semua tanpa kecuali akan terungkap tidak ada yang tersisa. Dengan berpikir ekstensif, manusia akan terhindar dari berpikir parsial, sehingga akan memperoleh keseluruhan dalam kesatuan dan kesatuan dalam keseluruhan. Dalam perwayangan, berpikir intensif dan ekstensif ini digambarkan sebagai Senjata Kaca Paesan dari Sang Bathara Krisna. Maka Batara Khrisna dapat mengetahui rencana-rencana buruk dan jahat dari para Kurawa, mengetahui siluman dan mengetahui para bajulbarat, tek-tekan prajuritnya Batara Kala. Kaca Paesan itu pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh orang-orang ikhlas Pandawa Lima. Demikianlah, maka pemikiran yang mendalam dan luas dapat memberi rasa keikhlasan bagi para subyek pikirnya. Maka mempelajari filsafat dapat dikatakan usaha manusia untuk menuntut ilmu.
Ketiga, selalu berusaha menggapai LOGOS dan menggapai BUKAN MITOS.
Maka musuh sebenarnya bagi orang berfilsafat adalah berhentinya pikiran kritis atau keadaan mitos. Mitos tidak berada dimana-mana kecuali siap bercokol dalam diri kita sendiri. Jika kita sudang merasa mencapai jelas atau terang kemudian kita enggan untuk memeikirkannya kembali, maka mitos siap menerkam kita. Dalam perwayangan, ini digambarkan sebagai Senjata Kembang Cangkok Wijaya Kusuma dari Sri Khrisna, yaitu dapat menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Orang yang enggan berpikir digambarkan orang sakit yang perlu dinaungi Kembang Cangkok Wijaya Kusuma, demikian pula orang yang tidak mau berpikir digambarkan sebagai orang yang mati. Maka mempelajari filsafat dapat dikatakan usaha manusia agar tetap hidup dan lebih hidup.
Itulah makna kiasan dari ajaran-ajaran Jawa/Indonesia/Timur yang penuh dengan metapora yaitu ajaran-ajaran tersembunyi, agar memang manusia itu perlu memikirkannya.
Demikian semoga bermanfaat. Amiiin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Dari elegi ini Saya memahami bahwa 3 manfaat belajar filsafat yaitu sadar akan ruang dan waktu, analisis yang bersifat intensif dan ekstensif artinya dari belajar filsafat kita harus bisa berpikir seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya dan selalu berusaha menggapai logos dan menggapai bukan mitos artinya hendaknya kita selalu berpikir kritis agar terhindar dari jebakan mitos yang menyesatkan. Dari tiga manfaat ini ternyata dapat dihubungkan dengan sastra jawa. Maka dari itu belajar filsafat itu bisa melalui apa saja termasuk kebudayaan.
Seftika Anggraini
ReplyDelete18709251016
S2 PM A 2018
Terima kasih untuk postingan ini Pak. Dari membaca elegi ini, saya menjadi sadar akan apa yang saya lakukan selama ini. Belajar filsafat sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia untuk menjadi manusia yang dapat mengenali diri dan bermanfaat untuk orang lain. Manfaat belajar filsafat juga telah ada sejak dulu, yaitu sejak diciptakan wayang. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa orang Jawa sejak dahulu memiliki jiwa filsafat yang tinggi yang benar-benar memahami perwayangan.
Terima kasih
Dini Arrum Putri
ReplyDelete18709251003
S2 P Math A 2018
Filsafat itu cakupannya luas. Setelah banyak membaca postingan Bapak di blog ini, saya jadi semakin mempelajari bahwa filsafat itu dapat melihat sudut pandang manapun, filsafat dapat dipelajari oleh siapapun dan mempelajari apapun. Dari filsafat saya dapat belajar bawah hidup itu harus sesuai ruang dan waktu artinya segala sesuatunya harus seimbang mulai dari hati, pikiran, agama, pengetahuan. Filsafat juga mengajarkan untuk tidak terjebak dengan mitos, dan yang mengenai topik di atas filsafat juga dapat mempelajari tentag budaya turatama budaya jawa dan perwayangan seperti gareng, pitruk dan bagong.
Agnes Teresa Panjaitan
ReplyDeleteS2 Pendidikan Matematika A 2018
18709251013
Tiga hal dalam filsafat yang telah dijelaskan diatas adalah hal yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Hal ini membuat saya mengingat ungkapan bahwa filsafat dapat menempati setiap ruang. Ruang yang ada dan yang mungkin ada. Dalam elegi ini memberikan gambaran bahwa filsafat juga dapat dikaitkan dengan kebudayaan yang telah ada diwariskan bila ditelusuri lebih dalam dan lebih rinci lagi.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pelajaran yang dapat saya ambil dari elegi ini adalah dengan membangun filsafat yang baik akan mampu menyadari ruang dan waktu yang Allah SWT berikan. Orang yang sadar akan ruang dan waktu akan mampu memikirkan dan memutuskan perkara – perkara yang prioritas dalam hidupnya, mana yang seharusnya disegerakan, mana yang bisa ditunda dahulu, dan mana yang tidak perlu dilaksanakan. Sehingga kesempatan – kesempatan yang baik tidak terlewatkan dengan sia – sia, hanya karena ketidakmampuan menganalisa mana yang priorotas. Orang yang sadar akan ruang waktu juga akan mampu manyeimbangkan antara persiapan kehidupan dunia dan akhiratnya.
Herlingga Putuwita Nanmumpuni
ReplyDelete18709251033
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Diperoleh dari elegi di atas bahwa hidup manusia berada dalam ruang dan waktu tertentu. Untuk itu manusia harus selalu sadar bahwa hidupnya di dunia sangat terbatas. Maka benar bahwa mempelajari filsafat adalah meruwat diri sendiri agar sadar ruang dan waktu. Dan sebenar-benarnya berfikir adalah perpaduan dari berpikir intensif dan ekstensif, karena pemikiran yang mendalam dan luas dapat memberi rasa keikhlasan bagi para subyek pikirnya. Maka mempelajari filsafat dapat dikatakan usaha manusia untuk menuntut ilmu. Dan sebenar-benar musuh bagi orang berfilsafat adalah berhentinya pikiran kritis atau keadaan mitos, sehingga kita harus selalu berusaha dalam proses mencari logos. Maka mempelajari filsafat dapat dikatakan usaha manusia agar tetap hidup dan lebih hidup.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Mempelajari filsafat secara tidak langsung juga mempelajari tentang hidup yang harus sesuai dengan ruang dan waktunya. Orang yang mengerti dan sadar akan ruang dan waktu nya maka dia akan memaknai apa itu Hidup. Dimana setiap manusia memiliki pikiran, pekerjaan, tugas, kewajiban, hak yang berbeda-beda. Sehingga benar bahwa apa yang dikatakan di atas yaitu meruwat diri sendiri agar sadar ruang dan waktu.
Yoga Prasetya
ReplyDelete18709251011
S2 Pendidikan Matematika UNY 2018 A
Berpikir kritis tidak terpedaya dengan mitos juga menjadi hal yang harus dilakukan manusia. Berhenti tidak melakukan apapun , terbelenggu dalam satu konsep dan tidak terbuka untuk siap diterjemah maupun menerjemah adalah juga dapat dikatakan dia terbelenggu Mitos. Menggunakan akal pikiran untuk terus berpikir juga merupakan wujud syukur kita atas apa yang telah diciptakan Allah SWT yaitu menciptakan makhluk yang sempurna yaitu Manusia.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
Filsafat betujuan untuk menyadarkan kita akan ruang dan waktu sehingga kita mau untuk berfikir intensif dan ekstensif supaya kita bisa mencapai sebenar-benarnya logos.
Tiara Cendekiawaty
ReplyDelete18709251025
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Pada intinya kesadaran ruang dan waktu membuat kita senantiasa merefleksikan diri dan berproses untuk menjadi yang lebih baik lagi. Analisis yang bersifat intensif dan ekstensif, berpikir sedalam-dalam dan seluas-luasnya membuat kita dalam hidup tidak hanya melihat satu sisi saja. Dan berusaha menggapai logos dan bukan mitos membuat kita selalu menggunakan pikiran sehingga mampu berpikir kritis dalam hidup. Begitulah sebenar-benarnya hidup apabila kita mampu mengambil manfaat dari belajar filsafat.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Dari elegi tersebut bahwa mempelajari filsafat bisa memberikan kita suatu manfaat, salah satunya yaitu kita akan memahami atau menyadari akan adanya ruang dan waktu. Pemahaman mengenai ruang dan waktu akan membuat kita sadar bahwa suatu hal yang tepat sekarang ini belum tentu akan tepat juga dimasa yang akan datang, atau suatu yang tepat dimasa lalu belum tentu tepat diterapkan pada masa sekarang. Hal tersebut diakibatkan oleh ruang dan waktu yang berubah. Dengan memiliki kesadaran akan ruang dan waktu harus membuat kita selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu.
Yuntaman Nahari
ReplyDelete18709251021
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Filsafat adalah olah pikir yang membuat kita sadar akan ruang dan waktu, mampu menganalisis segala yang ada dan yang mungkin ada secara intensif dan ekstensif, serta senantiasa berusaha menggapai logos dan menggapai bukan mitos. Filsafat mampu mengubah hidup seseorang menuju dimensi yang lebih baik karena filsafat bukan hanya sekedar ilmu yang harus dipelajari namun yang paling utama adalah mengimplementasikan makna disebalik yang ada dan yang mungkin ada untuk berusaha menjadi manusia yang lebih baik.
Ibrohim Aji Kusuma
ReplyDelete18709251018
S2 PMA 2018
Tiga kunci berkehidupan menurut Prof. Marsigit adalah kesadaran mengenai ruang dan waktu, berfikir intensif dan ekspensif dalam melakukan segala hal dan menjadi logos serta menjauhi mitos.
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ada 3 tips dari Pak Marsigit untuk meningkatkan dimensi manusia yaitu dengan cara kesadaran mengenai ruang dan waktu, berfikir intensif dan ekspensif dalam melakukan segala hal dan menjadi logos serta menjauhi mitos. Tips yang akan saya bahas lebih lanjut adalah tips yang pertama tentang cara kesadaran mengenai ruang dan waktu, yang dimaksud adalah dalam belajar berfilsafat, artinya adalah memposisikan diri dan mendudukan kembali kesadaran manusia yang sudah merasa mengerti sebetul-betulnya hanya sebagian. Persoalan yang utama secara filosofis dikarnakan adalah karena manusia tidak paham seluruhnya dan hanya paham sebagian. Parsialitas atau sebagian adalah tempat lubang godaan setan terhadap manusia melalui sifat manusia yang hanya berpikir, mendengar, dan berbicara secara parsial.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tips selanjutnya yang akan saya bahas lebih lanjut adalah tips yang kedua tentang berfikir intensif dan ekspensif dalam melakukan segala hal. Untuk dapat melakukan pemikiran yang menyeluruh dan seluas-luasnya, pemikiran yang dilakukan harus secara ontologis dimana harus dilakukan secara intensif dan ekstensif. Melalui pemikiran tersebut didapatkan pemikiran logikal dan formal yang menghasilkan dunia yang terbebas dari ruang dan waktu adalah separuh dari dunia yang ada. Sehingga masih ada separuh dunia yang masih terikat oleh ruang dan waktu juga
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Rindang Maaris Aadzaar
ReplyDelete18709251024
S2 Pendidikan Matematika 2018 (PM B 2018)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tips selanjutnya yang akan saya bahas lebih lanjut adalah tips yang ketiga tentang menjadi logos serta menjauhi mitos. Mitos adalah lawan dari logos. Logos adalah berpikir. Filsafat itu berpikir. Mitos tidak berpikir. Sebenar-benarnya hidup, hanya ada dua yaitu mitos dan logos. Naik ketingkat spiritual, mitos bukanlah mitos tetapi keyakinan yang harus diterima dalam yakin kita. Salah ruang dan salah waktu atau mempelajari filsafat sepenggal-sepenggal bisa berbahaya karena bisa berbeda makna. Filsafat tidak bisa dipadatkan dan dipercepat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Fany Isti Bigo
ReplyDelete18709251020
PPs UNY PM A 2018
Berdasarkan elegi ini dapat saya pahami bahwa ada tiga manfaat filsafat yang dapat digunakan oleh orang jawa untuk meningkatkan dimensi hidup, yaitu kesadaran akan ruang dan waktu, analisis yang bersifat intensif dan ekstensif, dan selalu berusaha menggapai logos dan menggapai bukan mitos. Hal ini berarti dengan mempelajari filsafat berarti manusia merawat diri sendiri sehingga sadar ruang dan waktu dan lebih memahami makna hidup yang sebenarnya.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Filsafat itu ada dalam segala hal, dekat dengan kehidupan kita. Pewayangan pun mampu berfilsafat. Filsafat yang dijelaskan dari contoh pewayangan berkaitan dengan harus adanya kesadaran kita terhadap ruang dan waktu, berpikir analistis yang intensif dan ekstensif serta terus berpikir untuk menggapai logos. Itu semua harsu didasari rasa ikhlas yang mana adanya hati yang bersih dan pikiran yang jernih.
Elsa Apriska
ReplyDelete18709251005
S2 PM A 2018
Filsafat adalah ilmu oleh pikiran, yang artinya setiap kali manusia sedang berpikir maka ia sedang berfilsafat. Dari elegi di atas kita bisa lihat filsafat dapat meningkatkan dimensi manusia melalui tiga hal yakni kesadaran akan ruang dan waktu. Hal ini patut menjadi yang pertama karena memang segala sesuatu itu harus berada pada ruang dan waktu yang sesuai. Yang kedua adalah Analisis yang bersifat intensif dan ekstensif. Seperti yang sudah sering kita baca dalam artikel di blog ini bahwa berfilsafat adalah bepikir seluas-luasnya hingga tak ada yang lebih luas dan berpikir sedalam-dalamnya sehingga tak ada yang lebih dalam. Dan yang terkahir adalah berupaya menggapai logos bukan mitos. Logos adalah pengetahuan yang kita miliki, selama hidupnya manusia harus terus berusaha menggapai ilmu pengetahuan. Ketika ia merasa sudah cukup dengan pengetahuan yang dimiliki, ketika itulah ia terjebak dalam mitos. Terjebak dalam mitos artinya terancam dengan kematian.
Diana Prastiwi
ReplyDelete18709251004
S2 P. Mat A 2018
Filsafat ada karena kita berpikir. Kita berpikir di dalam ruang dan waktu yang terus berjalan. Dengan mempelajari filsafat, maka kita akan mendapatkan banyak manfaat. Dalam elegi ini disebutkan ada 3 manfaat untuk meningkatkan dimensi hidup ini apabila kita dapat menerapkannya, yaitu: 1) kesadaran akan ruang dan waktu; 2) analisis (berpikir) yang bersifat intensif dan ekstensif; 3) selalu berusaha menggapai logos dan bukan mitos.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Kebudayaan Jawa memang sangat menarik untuk dipelajari. Orang Jawa cenderung lebih sering menggunakan kata-kata atau hal-hal kiasan dari pada kata-kata atau hal-hal yang bermakna lugas. Para orang tua jawa sering mengajarkan anaknya tentang suatu hal menggunakan symbol-simbol tertentu, namun tanpa penjelasan yang gambling. Hal ini justru semakin menambah keunikan ajaran Jawa. Kebudayaan Jawa memang tidak hanya memiliki makna yang sederhana, namun mengandung pelajaran hidup yang tinggi nilainya. Tulisan Prof Marsigit ini menjadi salah satu pembahasan yang sangat menarik dan menambah wawasan kita akan kebudayaan Jawa. Dan jujur membuat saya semakin mencintainya.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Menyadari ruang dan waktu berarti menyadari hidup. Ruang dan waktu itu tidak bisa terlepas dari manusia karena manusia hidup dalam ruang dan waktu, yang menjadi masalah ialah ketika manusia tidak menyadari ruang dan waktunya. Manusia yang tidak menyadari ruang dan waktunya ialah mereka yang tidak menyadari dan menggunakan kesempatan hidup yang diberikan. Merekalah yang mengisi ruang dan waktunya dengan segala keburukan, terlalu terlena dalam ruang dan waktunya dengan sifat lupa akan kebaikan-kebaikan. Orang-orang seperti inilah yang harus diRUWAT atau disadarkan kembali. Maka Filsafat adalah alat untuk MERUWAT manusia yang terlena dalam keburukan ruang dan waktunya. Sehingga bisa saya simpulkan bahwa filsafat adalah alat perenungan bagi setiap manusia.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteErma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Cara mengerti hidup adalah menganalisis secara intensif dan ekstensif segala yang ada dan yang mungkin ada. Analisis secara intensif itulah berpikir secara vertikal atau mendalami sesuatu yang ada untuk mengetahui segala yang mungkin ada. Sedangkan Analisis secara ekstensif adalah berpikir secara horizontal atau memperluas pemikiran yang ada untuk mengetahui segala sesuatu yang mungkin ada dapat pula dikatakan memperluas pemikiran yang masih subjektif/parsial untuk mengetahui segala pemikiran objektif/universalnya. Segala yang ada itulah yang telah diketahui manusia sedangkan segala yang mungkin ada itulah hakikat yang harus dicari. Dari sini bisa saya simpulkan bahwa filsafat adalah alat untuk memikirkan hakikat hidup yang sebenarnya.
Erma Zelfiana Surni
ReplyDelete18709251009
S2. P.Matematika A 2018
Assalamualaikum Wr. Wb
Cara mengerti hidup dapat pula dilakukan dengan menggapai logos dan memerangi mitos. Logos itu adalah kehidupan untuk hidup sedangkan mitos adalah kematian untuk hidup. Menghidupkan hidup adalah memperkuat esensi dan makna hidup sedangkan mematikan hidup adalah melemahkan esensi makna hidup. Berpikir kritis itu adalah logos dan berpikir diam itu adalah mitos. Dalam proses kehidupan akan ditemui kebingungan. Dari kebingungan itu kita harus berpikir kritis untuk memperoleh kejelasan menuju kebingungan-kebingunGan lainnya begitu seterusnya. Sementara Jika berhenti pada satu kebingungan itulah mitos namun berhenti pada satu kejelasan itu juga merupakan mitos. Sifat berhenti itulah yang melemahkan kehidupan, mematikan esensi dan makna kehidupan. Dari sini bisa saya simpulkan bahwa filsafat adalah alat untuk menghidupkan hidup atau kehidupan bagi hidup.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Berhati-hatilah ketika kita sudah merasa mencapai jelas atau terang kemudian kita enggan untuk memikirkannya kembali karena mitos akan menerkam kita. Ibarat sudah merasa menemukan alamat namun enggan untuk mencoba memikirkan apakah alamat yang dituju itu sudah tepat ataukah belum. Untuk itu, penting bagi kita untuk membiasakan berpikir kritis. Dengan belajar filsafat, kita membiasakan untuk berpikir kritis. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Melalui elegi ini, kita ditunjukkan bahwa dengan berolah pikir secara ekstensif dan intensif, kita akan menemukan berbagai hubungan ilmu pengetahuan, salah satunya tentang filsafat jawa yang ternyata berkaitan erat dengan pemikiran Immanuel kant. Tentu hal ini dapat kita lakukan bila kita mau belajar dan mencari ilmu pengetahuan. Selain itu, melalui elegi ini kita dapat melihat bahwa predikat selalu termaktub (melekat) di dalam subyek. Atau dapat dikatakan bahwa subyek berkuasa atas predikat.
Samsul Arifin/18701261007/S3 PEP
ReplyDeleteRuang dan waktu adalah dimensi penting bagi kehidupan manusia. Filsafat mengajarkan manusia agar sadar dalam kedua dimensi tersebut, sehingga manusia dapat hidup pada ruang dan waktu yang benar. Dengan sadar dan paham akan dimensi tersebut, maka manusia juga akan lebih memehami esensi dari hidup.
Zuari Anzar
ReplyDelete19701251006
S2 PEP A 2019
Pesan dari elegi diatas adalah (1) kita harus sadar akan ruang dan waktu. kita sering menghadapi permasalahan dan kesulitan dalam mencari solusi penyelesaiannya, olehnya itu kita hendaknya sadar akan ruang dan waktu agar kita dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. (2) Berpikir intensif dan ekstensif. Dalam menghadapi berbagai situasi, kita hendaknya dapat berpikir dengan intensif dan ekstensif agar tidak salah dalam menggambil sikap. (3) Menggapai logos dan bukan mitos. Dengan berpikir kritis kita berusaha dalam mencapai logos, musuh kita sesungguhnya adalah ketika kita berhenti berpikir kritis. Jadi, dengan berpikir kritis adalah upaya agar tetap hidup dan dianggap hidup.
Ngaenun Nangim
ReplyDelete19709251058
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Manusia memerlukan kesadaran ruang dan waktu, analisis yang bersifat intensif dan ekstensif, selalu berusaha menggapai logos dan bukan menggapai mitos. Hal ini penting untuk direfleksikan dalam kehidupan sehingga dimensi kehidupan manusia dapat meningkat. Intensif berarti sedalam-dalamnya. Ekstensif berarti seluas-luasnya. Maka sejalan dengan hal tersebut, analisis terhadap permasalahan kehidupan sehari-hari perlu dilakukan secara mendalam untuk mendapat makna yang mengakar dan perlu dimaknai seluas-luasnya sehingga pemikiran manusia lebih universal, tidak terkungkum pada satu kotak atau pemikiran tertentu saja.
Wilis Putri Hapsari
ReplyDelete19701251017
S2 PEP A 2019
Berdasarkan tulisan diatar terdapat 3 langkah yang dapat dijadikan cara untuk menggapai makna hidup. Pertama, kita harus tahu cara menempatkan diri pada ruang dan waktu yang saling berkaitan agar mampu melebur dan dapat diterima. Kedua kita harus dapat berpikir intensif dan ekstensif, dengan demikian kita akan dapat memahami sesuatu dengan mendalam dan luas. Ketiga kita harus mampu berpikir logis dan kritis agar mempunyai alasan jelas dalam bertindak, bukan mitos dan percaya pada hal-hal yang tidak terbukti keberadaannya.