Oct 7, 2013

Matematika untuk Orang Dewasa dan Anak-anak




Dear all,

Following is the discussion on the differences between Adults and Younger Math:

http://www.linkedin.com/groupAnswers?viewQuestionAndAnswers=&discussionID=276248584&gid=33207&commentID=167136771&trk=view_disc&fromEmail=&ut=2uA5P9sed83RY1

Thank's

Marsigit

31 comments:

  1. Rindang Maaris Aadzaar
    18709251024
    S2 Pendidikan Matematika 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Mohon maaf Pak Marsigit, saya ingin mengakses link yang tertera tetapi terjadi error. Sepertinya bisa diperbaharui linknya sehingga mahasiswa yang lain juga bisa mengaksesnya karena secara pribadi saya sangat ingin mengetahui tentang apa dan bagaimana Matematika untuk Orang Dewasa dan Anak-anak. Karena pastilah berbeda antara matematika untuk orang dewasa dan anak-anak. Terimakasih.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    ReplyDelete
  2. Rosi anista
    18709251040
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr wb
    Temanya sangat menarik sekali pak tentang Matematika untuk orang dewasa dan anak-anak, namun setelah saya mencoba membuka link nya belum bisa pak, mungkin bisa di cek kembali. terimakasih

    ReplyDelete
  3. Ibrohim Aji Kusuma
    18709251018
    S2 PMA 2018

    Matematika untuk orang dewasa tentu saja sangat berbeda dengan anak muda. Dewasa bisa diartikan formal dan abstrak. Sedangkan matematika anak muda adalah konkrit dan berdasarkan pengalaman. Bukan analitik tapi sintetik.

    ReplyDelete
  4. Elsa Apriska
    18709251005
    S2 PM A 2018

    Topik mengenai matematika untuk orang dewasa dan anak-anak memang sangat menarik. Karena sudah tentu berbeda bagaimana membelajarkan matematika kepada orang dewasa dan membelajarkan matematika sesuai dengan pemikiran anak-anak. Tapi mohon maaf Prof, link yang disediakan belum bisa saya buka. Terimakasih

    ReplyDelete
  5. Muhammad Fendrik
    18706261001
    S3 Dikdas 2018
    Assalamu'alaikum Wr Wb.
    Menurut hemat saya matematika untuk orang dewasa tentu akan berbeda dengan anak-anak. Karena cara berpikir orang dewasa pada umumnya akan berbeda dengan cara berpikir anak-anak. Hal ini mungkin juga berkaitan dengan cara berpikir Matematika. Analitik a Priori adalah cara berpikir matematika murni yang dilakukan sebelum melihat atau mengalami, sedangkan Sintetik a Posteriori adalah cara berpikir matematika sekolah yang dilakukan setelah melihat atau mengalami. Matematika orang dewasa sudah secara harus diberikan secara abstrak dan formal, sedangkan matematika untuk anak-anak seharusnya bersifat konkret dan meaningful agar menyukai pembelajaran matematika pada setiap tingkatannya.

    ReplyDelete
  6. Amalia Nur Rachman
    18709251042
    S2 Pendidikan Matematika B UNY 2018

    Mohon maaf Prof. Marsigit, untuk link tersebut masih belum dapat kami akses, namun menilik judul link tersebut saya menjadi tertarik dalam pembahasan terkait. Menurut saya, pembelajaran matematika memiliki jenjang tersendiri berdasarkan tingkat kognitif peserta didik. Pada tingkat dasar, pembelajaran matematika hanya mengenalkan konsep dan pengenalan matemtika secara sederhana. Secara kognitif, anak anak masih bergantung pada hal konkret sedangkan orang dewasa sudah dapat mengabstraksikan dan mensintesis secara lebih kompleks

    ReplyDelete
  7. Bayuk Nusantara Kr.J.T
    18701261006
    PEP S3


    Matematika untuk dewasa dan anak pasti akan berbeda. Matematika untuk dewasa adalah tentang teori seddangkan matematika untuk anak merupakan konsep matematika. Mengajar matematika untuk anak harus disertai dengan contoh konkrit sehingga siswa akan lebih mudah memahami.

    ReplyDelete
  8. Fabri Hidayatullah
    18709251028
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Matematika untuk orang dewasa berbeda dengan matematika untuk anak-anak. Matematika untuk orang dewasa adalah matematika murni. Matematika murni bersifat absolute, normal, dan aksiomatik. Sedangkan menurut teori belajar, perkembangan kognitif anak-anak masih berada pada tahap konkret. Mereka belum mampu memikirkan hal-hal yang abstrak. Maka Matematika murni tidak cocok untuk anak-anak. Jika matematika murni diberikan untuk anak, maka akan memusingkan anak dan mereka akan mendapati bahwa matematika itu sulit. Oleh karena itu, matematika yang cocok untuk anak-anak adalah matematika sekolah. Matematika sekolah menurut Ebbutt dan straker adalah 1) sebagai penelusuran pola, 2) sebagai kreatifitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan, 3) sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving), dan 4) sebagai alat komunikasi. Untuk mengembangkan kemampuan matematika pada anak dapat digunakan berbagai macam metode belajar, misalnya dengan metode yang membantu anak mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-harinya.

    ReplyDelete
  9. Deden Hidayat
    18709251032
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Bapak mohon maaf sebelumnya, untuk link yang diberikan tidak dapat diakses. Namun menanggapi mengenai judul artikelnya mengenai matematika untuk orang dewasa dan anak-anak, bahwa matematika untuk anak-anak tingkatannya masih dalam ranah konkret, hal tersebut berdasarkan pada kemampuan anak-anak untuk memahaminya. Sedangkan matematika pada orang dewasa bersifat abstrak, karena pemikiran orang dewasa telah mampu memahami pada ranah tersebut.

    ReplyDelete
  10. SUHERMI
    18709251007
    S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA A

    Maaf Pak linknya tidak bisa diakses. Pendidikan memang harus disesuaikan dengan tingkatannya, yaitu untuk anak-anak dan orang dewasa. Untuk anak-anak pendidikan berkaitan dengan penyampaian informasi yang berawal dari lingkungan disekitarnya sedangkan untuk orang dewasa hal tersebut sudah sampai tahap bernalar dan berkaitan dengan konsep abstrak.

    ReplyDelete
  11. Totok Victor Didik Saputro
    18709251002
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Selamat siang Prof.
    Matematika sudah dijumpai sejak masih usia dini. Dimulai dari orang tua yang berusaha membuat matematika yang rumit menjadi mudah dimata kita saat itu. Hal ini terus dilakukan sampai kita mampu menemukan sendiri apa itu matematika dalam kehidupan sehari-hari. Memahami matematika adalah hal yang diperlukan dan tentunya dipelajari sesuai dengan ruang dan waktunya. Tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa ketika masih anak-anak kita juga mampu menguasai apa yang seharusnya dipelajari ketika sudah dewasa. Artinya kita dilimpahi anugerah yang luar biasa oleh Tuhan sehingga mampu memahami apa yang seharusny belum kita peroleh. Hal ini dapat terjadi ketika latihan dan pengetahuan yang digali semakin dipertahankan sehingga menjadi pengalaman yang berkesinambungan. Terima kasih.

    ReplyDelete
  12. Aizza Zakkiyatul Fathin
    18709251014
    Pps Pendidikan Matematika A

    Matematika orang dewasa dan anak-anak itu berbeda. Matematikanya orang dewasa adalah matematika formal yang sifatnya abstrak, penuh dengan analisis, dan deduksi. Sedangkan matematika untuk anak-anak adalah matematika sekolah yang lebih ramah, dekat dengan pengalaman siswa, dan cara belajarnya secara induksi. Matematika sekolah menurut Ebbut dan Straker adalah kegiatan penulusuran pola atau hubungan, kegiatan problem solving, kegiatan investigasi, dan komunikasi.

    ReplyDelete
  13. Herlingga Putuwita Nanmumpuni
    18709251033
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang luas cakupannya. Sering kali kita mendengar istilah matematika murni dan matematika sekolah. Matematika sekolah adalah cabang matematika yang di ajarkan kepada anak-anak usia sekolah. Matematika sekolah dekat dengan hal-hal yang konkrit agar mudah untuk dipahami oleh siswa. Khusus untuk jenjang sekolah dasar matematika adalah aktivitas. Jadi kreasikanlah pembelajaran yang akan dilakukan ke dalam aktivitas-aktivitas yang menyenangkan namun tidak mengurangi makna dan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut.

    ReplyDelete
  14. Nur Afni
    18709251027
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Mohon maaf pak prof link tersebut tidak dapat diakses, dilain waktu mungkin dapat diupdate kembali prof. tentunya pembelajaran matematika seyogyanya menyesuaikan dengan perkembangan berpikir anak sesuai dengan usianya dan karakteristiknya. Terimakasih

    ReplyDelete
  15. Surya Shofiyana Sukarman
    18709251017
    S2 Pendidikan Matematika A 2018

    Matematika untuk anak-anak dan orang dewasa itu berbeda, matematika untuk orang dewasa lebih dikenal dengan matematika formal yang sifatnya abstrak dan analitik, sedangkan matematika untuk anak dikenal juga dengan matematika sekolah yaitu disesuaikan dengan perkembangan intelektual anak, matematika untuk anak adalah matematika yang konkrit

    ReplyDelete
  16. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Belajar matematika adalah subyek yang disenangi dan mudah untuk dipahami. Jika diajarkan kepada anak dengan cara menyenangkan dan kreatif. Anak-anak mempelajari konsep sederhana dengan mudah. otak anak seperti spon, rakus menyerap apa yang dipelajari dan diajarkan. Langkah awal adalah mengenalkan anak kepada kegiatan sehari-hari yang nantinya akan membantu pekerjaan orang dewasa. Jangan menganggap hal sulit semua adalah cara positif dalam membelajarkan anak dalam matematika. Matematika untuk orang dewasa pastinya sudah lebih abstrak dibanding dengan matematika anak. Matematika orang dewasa dipelajari seperti di perguruan tinggi.

    ReplyDelete
  17. Hasmiwati
    18709251023
    S2 Pend.Matematika B 2018

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Matematika orang dewasa dan matematika anak itu berbeda. Matematika dewasa tak cocok jika diterapkan untuk anak, begitu pula sebaliknya. Sebagai pendidik, ini harus benar-benar kita perhatikan. Matematika anak bukanlah matematika para dewa, namun matematika yang berawal dari hal-hal konkret. Oleh karena itu, ketika melakukan pembelajaran seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkatan kemampuan anak.

    ReplyDelete
  18. Darwis Cahyo Nugroho
    18709251038
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum wr.wbDarwis Cahyo Nugroho
    18709251038
    S2 Pendidikan Matematika B 2018

    Assalamualaikum wr.wb
    Mohon maaf prof linknya tidak bisa dibuka. Mungkin saya akan sedikit berpendapat tentang matematika dewasa dan anak anak. Pembelajaran matematika pada orang dewasa dan anak-anak tidak dapat disamakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perkembangan pola pikir. Pola pikir anak-anak dan orang dewasa tentu sangatlah berbeda. Dalam usianya, tahap pemikiran anak-anak dalam belajar matematika ada pada tahap operasi konkrit yang merupakan tahap dimana anak-anak akan dapat memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Sementara orang dewasa sudah dapat belajar matematika dalam tahap problem soving. Dalam belajar matematika, kemampuan berpikir orang dewasa sudah dapat menganalisis hal-hal yang bersifat abstrak yang tidak dapat dilakukan oleh anak-anak. Selain itu kebutuhan belajar matematika antara orang dewasa dan anak-anak sangatlah berbeda. Hal ini menjadikan perlakuan pemenuhan akan kebutuhan tersebut tentu juga berbeda. Oleh sebab itu, matematika untuk orang dewasa dan anak-anak tidak dapat disamakan.

    ReplyDelete
  19. Cahya Mar'a Saliha Sumantri
    18709251034
    S2 Pendidikan Matematika B

    Assalamualaikum wr.wb.
    Sering dibicarakan bahwa ilmu pengetahuan bisa dipelajari oleh siapa saja dan kapan saja, di mana saja. Termasuk matematika yang boleh diajarkan kepada orang dewasa dan juga anak-anak, atau anak-anak yang memang ingin belajar matematika yang diberikan saat sekolah menengah atas dan tingkat lebih tinggi. Hal itu bergantung pada kemmpuan masing-masing bagaimana bisa menampung semua ilmu tersebut dan bisa diterapkan kembali suatu saat nanti. Sehingga tidak ada bedanya matematika untuk dewasa dan anak-anak karena memang tergantung pada kebutuhan masing-masing.

    ReplyDelete
  20. Hendra b.
    1701261008
    PEP S3 2018

    mohon maaf prof. rasa penasaran saya mengenai materi terhenti ketika mengakses linknya ternyanta tidak dapat diakses

    ReplyDelete
  21. Ahmad Syajili
    19709251066
    S2 PM D 2019

    Assalamualaikum wr.wb

    Mohon maaf sebelumnya Pak, link yang terdapat pada artikel di atas sudah tidak dapat ditemukan sehingga saya tidak dapat mengakses artikel yang Bapak maksud.
    Namun sesuai dengan judulnya, saya akan mencoba menyampaikan pendapat saya mengenai perbedaan matematika untuk orang dewasa dan anak-anak.
    Matematika pada dasarnya merupakan ilmu yang bersifat abstrak, tetapi meskipun abstrak masih bisa dijelaskan dimulai dari hal sederhana yang bersifat nyata. Dalam mengenalkan matematika formal yang bersifat abstrak untuk orang dewasa mungkin tidak tertalu sulit karena orang dewasa sudah memasuki tahap berpikir yang kompleks. Namun bagi anak-anak, tentu akan sulit jika mengenalkan matematika formal. Karena tidak sesuai dengan keadaan dan pola pikirnya. Untuk itu, kenalkanlah matematika kepada anak-anak dimulai dari lingkungan sekitarnya, dimulai dari hal konkret atau nyata. Hal ini akan sangat baik untuk perkembangan anak-anak selanjutnya.

    ReplyDelete
  22. sintha fardu anggraeni
    19709251071
    S2 pend matematika /D/ 2019

    Terimkasih Bapak Prof Marsigit. Pembelajaran matematika anak terus menyangkut dengan sifat anak seperti : menyenangkan, berdasarkan konkrit/ kenyataan, dekat dengan kehidupan anak sehari- hari. Pendekatan matematika dewasa juga harus menyangkut atau bersesuaian dengan sifat orang dewasa yang wawasannya lebih luas daripada anak. Pembelajaran lebih bervariasi antara kenyataan dan abstrak. Sifat orang dewasa sukar diubah jadi kalau ingin mengubah harus dengan kenyataan dan diubah ke abstrak dengan pengembangan pengembangan yang logis termasuk dalam pembelajaran matematika.

    ReplyDelete
  23. Fitria Restu Astuti
    19709251069
    S-2 Pendidikan Matematika D 2019

    Mohon maaf prof, untuk link yang dibagikan sudah tidak dapat diakses lagi. Saya akan mencoba memberikan pendapat terkait matematika untuk orang dewasa dan anak-anak. Matematika untukorang dewasa dan anak-anak jelas berbeda. Dalam salah satu artikel Prof. Marsigit yang diambil dari teori pembelajaran Immanuel Kant disebutkan bahwa matematika untuk orang dewasa adalah matematika konseptual sedangkan matematika untuk anak-anak disebut matematika intuitif. Matematika orang dewasa dapat diperoleh dengan mempelajari hal-hal abstraks. Hal ini berbeda dengan proses belajar matematika bagi anak-anak. Anak-anak belajar matematika melalui pengalaman-pengalaman intuitif dengan model benda-benda yang konkret.

    ReplyDelete
  24. Vera Yuli Erviana
    NIM 19706261005
    S3 Pendidikan Dasar 2019

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Matematika orang dewasa dan matematika anak itu berbeda. Matematikanya orang dewasa adalah matematika formal yang sifatnya abstrak, penuh dengan analisis, dan deduksi. Sedangkan matematika untuk anak-anak adalah matematika sekolah yang lebih kongkrit ramah, dekat dengan pengalaman siswa, dan cara belajarnya secara induksi. Pembelajaran matematika tentu disesuaikan dengan perkembangan anak dan cara berpikir anak.

    ReplyDelete
  25. Mira Amalia Yudhanti
    19701251014
    S2 PEP A

    Menurut pendapat saya matematika untuk orang dewasa tentu berbeda dengan matematika yang diajarkan untuk anak-anak. Karena orang dewasa dapat mempelajari matematika dalam bentuk formal atau matematika murni. Sedangkan untuk anak-anak yang masih berpikir kongkrit matematika sekolahlah yang cocok diajarkan untuk mereka. Dengan adanya perbedaan tersebut, seorang guru harus mampu memahami dan mengerti bahwa matematika formal tidak cocok untuk diajarkan pada anak-anak, karena hal tersebut terlalu berat diikuti oleh mereka.

    ReplyDelete
  26. Sekar Hidayatun Najakh
    19701251007
    S2 PEP A 2019

    Assalamualaykum wr wb...
    Matematika merupakan salah mata pelajaran yang unik untuk jenjang dewasa dan jenjang anak-anak. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sebagai mata pelajaran yang cukup berat dikalangan peserta didik terutama di jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Hal ini disebabkan paradigma yang diberikan kepada peserta didik mengenai matematika adalah hasil dari paradigma dewasa, bahwa matematika adalah ilmu. Sedangkan dalam menyampaikan pelajaran matematika untuk usia anak-anak seyogyanya diberikan paradigma bahwa pelajaran yang ada di sekolah adalah sebuah kegiatan. Dimana dalam kegiatan tersebut, guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik untuk menemukan arti atau paradigma pada setiap mata pelajaran. Sehingga pelajaran adalah sesuatu yang harus dilalui dengan cara dan jalannya masing-masing, bukan suatu doktrin yang mengekang. Seringnya, anak-anak merasa berat disebabkan karena doktrin tersebut.

    Terimakasih Prof...

    ReplyDelete
  27. Tiara Wahyu Anggraini
    19709251065
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Cara berfikir anak-anak dan dewasa pastilah berbeda. Anak-anak cenderung lebih memiliki pemikiran yang kontekstual. Sedangkan orang dewasa sudah mampu untuk berfikir hal yang sifatnya abstrak. Perbedaan cara berfikir ini tentunya harus sejalan dengan cara pembelajaran yang berbeda pula. Inilah yang menjadi tugas seorang guru, bagaimana caranya memahami cara berfikir peserta didik yang masih tergolong anak-anak agar pembelajarannya tidak melampaui batas pemikiran mereka. Karena cara pengajaran yang salah dapat mengakibatkan anak menjadi korban, misalnya anak tidak menyukai matematika.

    ReplyDelete
  28. Yufida Afkarina Nizar Isyam
    19709251073
    S2 Pendidikan Matematika D 2019

    Pembelajaran matematika harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan siswa. Tentunya apabila kita mengajarkan matematika pada anak-anak pembelajaran harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, dihubungkan dengan kegiatan siswa sehari-hari, disisipi dengan permainan, dan harus dibimbing secara bertahap. Pengjaran matematika pada anak akan lebih mudah dipahami jika dikaitkan dengan hal-hal dilingkungan siswa. Untuk pembelajaran orang dewasa tentunya akan lebih kompleks, orang dewasa sudah dapat menganalisis sendiri persoalan matematika sehingga ia dapat menemukan sendiri suatu konsep matematika.

    ReplyDelete
  29. Latifa Krisna Ayu
    19709251060
    S2 Pendidikan Matematika D

    Sebelumnya terima kasih atas niat baik Prof. Marsigit berbagi ilmu dengan berbagi link tersebut. Namun maaf pak, link yang bapak rekomendasikan sudah tidak bisa diakses lagi. Mungkin link sudah diperbaharui atau dihapus.
    Matematika untuk orang dewasa dan anak-anak tentunya harus dibedakan karena orang dewasa dan anak-anak memiliki pola pikir yang berbeda. Ketika belajar matematika, kemampuan berpikir orang dewasa sudah dapat menganalisis hal-hal yang bersifat abstrak yang tidak dapat dilakukan oleh anak-anak. Sedangkan tahap pemikiran anak-anak dalam belajar matematika ada pada tahap operasi konkrit yang merupakan tahap dimana anak-anak akan dapat memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  30. Dea Armelia
    19709251072
    S2 Pendidikan Matematika D
    Matematika orang dewasa dan matematika anak sudah jelas berbeda. Matematika orang dewasa adalah matematika formal (matematika murni) yang sifatnya abstrak, penuh dengan analisis, dan deduksi. Sedangkan matematika untuk anak-anak adalah matematika sekolah yang lebih kongkrit , dekat dengan pengalaman siswa, dan cara belajarnya secara induksi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sejak sebelum memasuki bangku sekolah, anak-anak sudah sering berhadapan dengan kejadian-kejadian kuantitatif dan mereka secara spontan mencoba membangun matematika informal pada dirinya. Berpikir matematika informal analog dengan berbicara spontan anak. Jika berbicara merupakan fondasi untuk membaca, maka berpikir matematika informal berupakan fondasi untuk matematika tertulis di sekolah. Di dalam keluarga atau lingkungan alamiah di mana tidak ada pengajaran formal, anak-anak secara aktif mengembangkan pengertian matematika, seperti lebih besar, lebih kecil, penjumlahan, dan pengurangan. Meskipun tidak seperti orang dewasa yang berfikir matematika formal, matematika informal ini bagi anak relatif bermanfaat dan menjadi fondasi untuk belajar matematika di sekolah.

      Delete