pendidikan dan pendidikan guru di Indonesia, dalam rangka (bagian dari) memberikan masukan tentang reformasi LPTK, yang sedang digodog secara keseluruhan oleh tim kecil Majelis Guru Besar UNY. Selamat membaca dan memberi komentar atau berkontribusi pemikiran tambahan.
Keadaan Pendidikan dan Pendidikan Guru saat
ini
Oleh: Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Pendidikan di Indonesia
saat ini masih menghadapi persoalan dan tantangan yang kompleks dan mendasar,
sekaligus kita menyongsong harapan di tengan era global. Bangsa Indonesia
dengan pasti tidak dapat menghindar dari pergaulan Pasar Bebas seperti GATT,
WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang mempengaruhi segala aspek berkehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sebagai bangsa yang relatif muda (belum
sampai berumur satu abad), tentulah jika masa depan kita berorientasi kepada
kecenderungan modus (standar) internasional dewasa ini, akan banyak dijumpai
kekurangan-kekurangan yang bersifat ontologis baik yang menyangkut sumber daya
manusia maupun penguasaan teknologi.
Derasnya aliran
barang, jasa, pengetahuan, dan teknologi dari luar negeri tidak diimbangi
dengan kesadaran adanya aliran pemikiran/paham, karakter atau gaya hidup yang
tidak sesuai dengan karakter dan budaya bangsa. Sehingga bangsa dan masyarakat
Indonesia dewasa ini bersifat terbuka absolut dari pengaruh luar. Hal inilah
yang menyebabkan bangsa Indonesia dewasa ini seakan mengalami disorientasi baik
dari segi ekonomi, politik, sosial, budaya dan pendidikan. Dewasa ini Indonesia
sedang mengalami disorientasi epoleksosbud,
yang ditandai dengan bergesernya orientasi pendidikan dari nasionalisme dan
jati diri bangsa menuju berorientasi isme-isme
baru pengaruh dunia Barat seperti Pragmatisme,
Kapitalisme, Utilitarianisme, Materialisme, Liberalisme, bahkan Hedonisme. Revolusi
mental yang digulirkan oleh Presiden Joko Widodo kiranya patut direnungkan,
digali dan diimplementasikan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dalam
bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan pendidikan. Revolusi mental perlu
didukung dengan penguatan 4 (empat) pilar yaitu: Pancasila, Undang-undang Dasar
1945, NKRI dan BhinekaTunggal Ika.
Kegamangan
pendidikan salah satunya disebabkan oleh keraguan menetapkan komitmen terhadap
konsep pendidikan yang berkarakter Indonesia. Selama ini bangsa Indonesia telah
terbuai dengan janji dan implementasi berbagai konsep pendidikan dari luar yang
ternyata hanya menjauhkan atau mencerabut marwah ke Indonesiaan dari generasi
ke generasi berikutnya. Sudah saatnya kita menggali, mengembangkan dan
mengimplementasikan harta karun konsep pendidikan asli Indonesia yaitu yang
salah satunya telah digagas dan diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun
karsa, dan tut wuri handayani. Hanya di Indonesialah terdapat konsep ing ngarsa sung tuladha dan tut wuri handayani. Sementara di
negara-negara Barat, mereka hanya unggul ing
madya mangun karsa. Sehingga pendidikan di negara-negara Barat bersifat linear yaitu maju berkelanjutan tanpa
batas dan tanpa mengetahui akhir ujung bentuk masyarakat dan peradaban yang
diinginkan; sedangkan di
negara-negara Timur termasuk Indonesia, pendidikan mempunyai potensi besar
untuk bersifat siklik, yaitu
mengedepankan interaksi (Agama: silaturakhim) untuk melakukan ikhtiar dalam
kodratnya untuk semata-mata memperoleh ridhla Allah SWT. Dengan demikian, jelaslah
kiranya bahwa konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara cukup menjanjikan
solusi untuk mengatasi krisis multidimensi bangsa. Adalah tantangan dan tugas
kita semua, para pelaku dan stake holder pendidikan untuk mampu menggali dan
mengimplementasikannya; sementara pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan Nasional diharapkan mampu memfasilitasi dan membuat kebijakan
kependidikan yang selaras dengan semangat pengembangan jati diri bangsa.
Ditengah
kegamangan politik, ekonomi, sosial dan budaya maka dalam bidang pendidikan
terdapat pertanyaan guru seperti apakah dewasa ini yang dianggap ideal bagi
bangsa ini? Berbagai penelitian menunjukkan bahwa selama ini, walaupun telah
mengalami berbagai fase perubahan kurikulum yang dibarengi dengan berbagai
macam peraturan perundangan, masih saja kualitas pendidikan belum seperti yang
diharapkan, terutama jika dilihat dari prestasi yang dibandingkan dengan
prestasi pendidikan bangsa-bangsa lain. Walaupun hasil penelitian OECD tahun
2015 menunjukkan adanya inovasi pembelajaran, tetapi herannya mengapa prestasi
belajar masih belum memuaskan? Penjelasannya adalah bahwa inovasi pembelajaran
yang terjadi dan sudah mulai menampakan bentuknya merupakan kerja keras dan
hasil dari pelaksanaan kurikulum KTSP beserta segala usaha inovatif lainnya
seperti adanya projek-projek SEQIP, PEQIP, IMSTEP-JICA, Lesson Study, CTL, dst.
Disorientasi bidang epoleksosbud ditengarai
sebagai biangnya segala persoalan yang muncul dalam bidang pendidikan, sehingga
mengaburkan bahwa inovasi yang berhasil dilakukan adalah baru langkah awal,
sedangkan prestasi belajar adalah langkah berikutnya. Disorientasi epoleksosbud menyebabkan timbulnya
anomali paradigma kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, yang pada
gilirannya menghasilkan ketidakteraturan pola kehidupan masyarakat yang dapat
berujung pada perikehidupan yang anarkhis dan mendegradasi peradaban bangsa.
Pengembangan
pendidikan di Indonesia terkendala oleh adanya anomali paradigma pendidikan yaitu:
pendidikan jangka panjang versus pendidikan jangka pendek, pendidikan
terdesentralisasi versus pendidikan
terpusat, pendidikan terbuka versus
pendidikan tertutup, inovasi pendidikan versus
status quo pendidikan, pendidikan sebagai kebutuhan versus pendidikan sebagai investasi, pendidikan yang melestarikan versus pendidikan yang konstruktif,
pendidikan berorientasi proses versus pendidikan
berorientasi hasil, pendidikan untuk semua versus
pendidikan terkanalisasi, pendidikan berorientasi jati diri bangsa versus pendidikan berorientasi pasar dst.
Selama anomali paradigma tersebut belum memperoleh solusinya maka selama itu
pula persoalan pendidikan masih bersifat imanent
dan latent.
Akibat lanjut
dari adanya persoalan pendidikan yang belum tuntas maka berdampak pula pada
pengembangan kualitas pendidikan, profesional guru dan prestasi belajar. Anomali
paradigma pada gilirannya juga muncul dalam pengembangan pendidikan guru di
Indonesia, misalnya: guru sebagai pengembang pendidikan versus guru sebagai pelaksana pendidikan, guru kelas versus guru mata pelajaran, guru pusat versus guru daerah, pendidikan guru concurant versus pendidikan guru consecutive, tanggung jawab masyarakat versus tangung jawab pemerintah,
idealitas pendidikan versus
pragmatisme pendidikan, dst.
Dengan kondisi
seperti tersebut di atas maka banyak persoalan pendidikan yang menghadang
didepan kita: kegamangan penerapan kurikulum, kontroversi (fungsi) ujian
nasional, persoalan sertifikasi guru dan dipenuhinya jam mengajar, penguatan
peran LPTK, sinergitas antar lembaga birokrasi pendidikan, persoalan penempatan
guru, pengembangan profesionalitas guru, peran lembaga penjaminan mutu yang overlaping dengan peran LPTK, reformasi
pendidikan, overlaping permendiknas,
sustainabilitas dan akuntabilitas pendidikan, pemerataan pendidikan,
partisipasi pendidikan, standar nasional pendidikan guru, pendidikan karakter
dan karakter bangsa, dst.
Terdapat harapan
dari apa yang disampaikan oleh Mendikbud Anies Baswedan bahwa pengembangan
pendidikan guru akan dilakukan dengan memperkuat kompetensi kepala sekolah, guru, dan pemangku
kepentingan lainnya; meningkatkan kualitas dan akses; dan meningkatkan
efektivitas birokrasi pendidikan dan pelibatan publik dalam penyelesaian persoalan
pendidikan.
Yogyakarta, 9
April 2015
Septia Ayu Pratiwi
ReplyDelete18709251029
S2 Pendidikan Matematika B
Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan yang sangat besar dimana keadaan pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala. Faktanya, indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Indonesia masih belum mampu menghadirkan pendidikan karakter yang ideal untuk bangsa. Pendidikan karakter ini yang belum lama digagas oleh pemerintah masih terasa tumpang tindih dengan adanya pengaruh pihak luar. Pendidikan western yang sering digaungkan oleh sekumpulan akademisi menjadi salah satu penyebab kurang terbentuknya pendidikan karakter bangsa. Adanya sekularisme, hedonism, utiliarisme, dan sebagainya membawa pengaruh kuat yang mengakibatkan adanya disorientasi ipoleksosbud (ideology, politik, ekonomi,social, budaya) dan pendidikan. Sebagian penduduk yang berkiblat pada pendidikan western menganggap bahwa penddidikan dari barat menghasilkan SDM yang kuat dan dapat memberikan karakter pada bangsanya. Namun, pendidikan karakter yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pendidikan eastern yang sesuai dengan budaya Indonnesia. Seperti ajaran pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Karakter pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara itulah merupakan pendidikan yang pas untuk bangsa Indonesia yang juga harus dibarengi dengan kepercayaan terhadap agama (adanya interaksi dengan Allah SWT).
Selain itu, pendidikan guru juga mengalami pergolakan dikarenakan adanya perubahan kebijakan pemerintah minimal 5 tahun sekali. Masalah yang sering kali muncul yaitu guru mengalami kegamangan dalam beradaptasi dengan perubahan kebijakan baru. Guru harus menyesuaikan dengan keadaan dan tuntutan baru sehingga banyak menyita waktu guru untuk menyiapkan beberapa hal selain hal-hal yang berkaitan siswa. Di samping itu, pemerintah juga sedang sibuk meningkatkan kompetensi guru dengan mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat menunjang kebutuhan guru. Oleh sebab itu, dikarenakan banyaknya persoalan yang dihadapi oleh pemerintah khususnya kemendikbud, hal itu menjadikan pemerintah tidak bisa fokus dalam menangani salah satu persoalan.
Dengan adanya persoalan-persoalan yang terjadi diatas, oleh sebab itu keadaan pendidikan dan pendidikan guru saat ini haruslah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah yang mana pemerintah dapat lebi berhati-hati lagi dalam menerbitkan kurikulum yang baru. Dan bagi masyarakt supaya dapat bekerjasama dengan pemerintah dengan memberikan masukan-masukan yang berarti yang dapat memperbaiki system pendidikan di Indonesia.
Rosi anista
ReplyDelete18709251040
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr wb
Saat ini tentunya dunia pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan sekali. Banyak persoalan-persoalan yang terjadi, akibat dari persoalan pendidikan tersebut tentunya berdampak pula pada pengembangan kualitas pendidikan, profesional guru dan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang semakin mengarah ke perkembangan tekhnologi yang semakin pesat. Banyak sekali kasus yang terjadi saat ini, nilai-nilai norma pada diri siswa menjadi sangat memprihatinkan tentunya kaitannya dengan dunia pendidikan.
Dini Arrum Putri
ReplyDelete1870925103
S2 P. Math A 2018
Rasanya jika membahas tentang pendidikan di indonesia tidak pernah ada ujungnya. Selalu saja banyak masalah yang terjadi tentang pendidikan, tentang siswa bahkan para pengajarnya, apalagi di generasi milineal sekarang ini (jaman now) sepertinya Indonesia sedang mengalami penurunan moralitas (RIP moralitas), sesuai dengan perkembangan teknologi yang begitu canggih membuat kebanyakan anak di era sekarang lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka di media sosial yang mengarah ke segi yang negatif, seharusnya perkembangan teknologi yang pesat ini baiknya dimanfaatkan mereka untuk menerapkan cara-cara belajar yang unik lewat internet, mengakses situs-situs yang positif atau bahkan dapat membuat media pembelajaran online atau biasa dikenal sebagai ruang guru, di samping itu pula masalah lain seperti kualitas pengajar yang menurun merupakan faktor yang perlu diperhatikkan pula, seperti jumlah tenaga pengajar dan metode yang digunakan. Harapannya pun juga tentu indonesia bisa lebih baik lagi dalam menetapkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anak bangsa.
Bayuk Nusantara Kr.J.T
ReplyDelete18701261006
PEP S3
Saya sepakat bahwa dengana danya permasalahan yang belum tuntas, maka, akan berakibat pada pengembangan program selanutnya. Dengan kata lain, permasalahan dalam pendidikan di Indonesia sudah harus diselesaikan sehingga akan dengan mudah menjalankan program yang bermanfaata bagi pendidikan di masa depan.
Ningrum Perwitasari
ReplyDelete18706261002
Pendidikan Dasar S3 2018
Paparan yang sangat menginspirasi Prof., mengingatkan kembali pemaknaan pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang mana saat ini semakin tergerus dengan konsep pendidikan dari luar negeri. Padahal pendidikan berkarakter Indonesia sudah ada sejak lama dengan prinsip Ki Hajar Dewantara, yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Yang mana ketiganya belum dipahami secara komprehensif.Padahal jika dimaknai secara menyeluruh, konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara sudah cukup baik, pemaknaan di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat dan di belakang memberikan daya kekuatan cukup menjadi dasar bagaimana mengembangkan pendidikan berkarakter Indonesia. Guru, stake holder, pemerintah harus bekerja sama mengembangkan pendidikan yang, pertama, di depan mampu memberikan contoh, bahwa para guru harus menjadi suri tauladan bagi siswa, dan ternyata hal ini juga ada dalam teori kognitif sosial oleh Bandura juga disebutkan bahwa perilaku anak akan meniru orang dewasa di sekitarnya. Ing madya mangun karsa atau bisa menjadi motivator untuk siswa. Dan tut wuri handayani bahwa pendidik harus menguatkan siswa dari belakang. Karena di Barat hanya unggul dalam ing madya mangun karsa, pendidikan kita harus dibenahi untuk unggul dalam ketiganya terlebih ketiga konsep ini lahir dari Indonesia. Dan bisa dimulai dari pengembangan guru agar lebih berkualitas, karena guru merupakan garda depan yang akan menjadi fasilitator siswa untuk belajar, yang akan membawa arah masa depan Indonesia. Pengembangan SDM guru saat ini masih belum berkelanjutan, padahal pengembangan SDM harus dilakukan secara periodik. Semakin maju dunia global, banyak perubahan yang terjadi dan mau tidak mau dihadapi, karena itu guru juga harus mau berbenah setiap saat, dibarengi dengan penguatan karakter pendidikan Indonesia.
Aizza Zakkiyatul Fathin
ReplyDelete18709251014
Pps Pendidikan Matematika A
Pendidikan merupakan tolak ukur suatu negara dikatakan sudah maju atau belum. Karena dengan pendidikan mampu melihat kualitas sumber daya manusianya. Tidak dipungkiri bahwa perkembangan zaman yang semakin canggih sangat mempengaruhi pendidikan baik itu ke arah positif maupun negatif. Telah dijelaskan bahwa derasnya perkembangan teknologi, barang, jasa bahkan pendidikan itu sendiri tidak diimbangi dengan kesadaran aliran pemikiran/paham, karakter atau gaya hidup yang tidak sesuai dnegan karakter dan budaya bangsa Indonesia. Di sinilah sebenarnya peran pendidikan yang harus bisa mengontrol agar siswa-siswa Indonesia tidak terlena dengan canggihnya teknologi namun tetap memiliki karater dan budaya yang sesuai dengan Indonesia. Namun, dengan perkembangan ini harus bisa juga dimanfaatkan pendidikan. Dalam pembelajaran bisa memanfaatkan teknologi-teknologi yang canggih. Sehingga pendidikan akan mudah diterima oleh para generasi milenial saat ini.
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, Wb.
Pendidikan di indonesia memang masih memprihatinkan. Proses perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 masih berjalan hingga sekarang. Pembenahan kurikulum 2013 terus dilakukan. Dari penerapan yang yang sudah hmpir 5 tahun, berbagai revisi dari kurikulum ini terus dilakukan. Semoga dari perbaikan ini pendidikan diIndonesia semakin baik dan pemerataan pendidikan jg semakin baik
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, Wb.
Saat ini memang benar bahwa derasnya aliran barang, jasa, pengetahuan, dan teknologi dari luar negeri tidak diimbangi dengan kesadaran adanya aliran pemikiran/paham, karakter atau gaya hidup yang tidak sesuai dengan karakter dan budaya bangsa. Banyak sekali orang yang kecanduan teknologi seperti handphone dan lain sebagainya. Pengruh budaya luar yang sangat deras kerap memberikan akibat yang tidak baik bagi anak2. Untuk itu pendidikan karakter yang menanamkan nilai2 luruh dari bangsa Indonesia sangat diperlukan untuk ditanamkan kepada seluruh anak agar nantinya bisa menyaring segala kebudayaaan dan pergaulan asing dari luar yang kadang tidak baik.
Totok Victor Didik Saputro
ReplyDelete18709251002
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Selamat malam Prof.
Melihat pendidikan di Indonesia saat ini masih dalam tahap perkembangan. Hal ini ditunjukkan dari proses awal penerapan kurikulum yang belum lama ini mengalami perubahan. Alhasil, diperlukan penyesuaian oleh semua aspek yang terlibat dalam proses pendidikan. Kurikulum sebagai landasan utama pendidikan di Indonesia masih dalam tahap pengenalan. Artinya pendidik dan peserta didik belajar bersama demi menuntaskan indikator yang ada dalam kurikulum 2013 ini. Terima kasih.
Nur Afni
ReplyDelete18709251027
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
59. Indonesia berkali-kali mengubah kurikulum atau pedomoman pendidikan kesannya seperti terlalu memaksakan pendidikan Indonesia harus benar-benar sama dengan suatu negara yang pendidikannya maju. Memang perlu dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, tetapi terkadang menjadi seperti kaku karena budaya dilupakan. Karena menganggap bahwa semuanya bisa diterapkan sesuai perencanaan kurikulum. Padahal nyatanya dilapangan masih banyak guru yang kesulitan menerapkan pembelajaran sesuai kurikulum meskipun pemerintah memberikan program pelatihan. Tentunya diharapkan adanya suatu kurikulum atau pedoman pembelajaran yang inovatif tetapi cocok untuk diterapkan di berbagai daerah. terimakasih
Umi Arismawati
ReplyDelete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah pendidikan di Indonesia sangat banyak. Apalagi dampak globalisasi dari negara-negara luar masuk ke Indonesia. Untuk itu perlu ada ada perbaikan yang berkelanjutan dengan tujuan untuk pembentuk pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa (sesuai dalam pembukaan UUD 1945). Perlu diketahui bahwa kita sendiri Indonesia memiliki budaya luhur yang baik untuk diterapkan dalam pendidikan. Perlunya bahu membahu agar dapat menciptakan pendidikan yang baik untuk anak-anak para penerus bangsa.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
"Dewasa ini Indonesia sedang mengalami disorientasi epoleksosbud". Disorientasi ini adalah pergeseran pendidikan indonesia ke arah aliran aliran barat yang tidak sesuai dengan jati diri indonesia. Agar tercipta penerus bangsa yang madani, hendaknya para pengembang LPTK harus menguatkan kembali nilai nilai pancasila kedalam benak mahasiswa. Sehingga, terciptalah masyarakat indonesia yang madani sesuai dengan dasar negaranya.
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Saya setuju dengan pendapat saudara Darwis bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan khususnya dalam pendidikan. Dewasa ini, nilai-nilai luhur Indonesia mulai luntur. Banyak sekali budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia yang bisa dibilang memberi dampak yang negatif. Untuk itu, kita sebagai guru dan calon guru harus selalu mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa siswi.
Darwis Cahyo Nugroho
ReplyDelete18709251038
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamualaikum wr.wb
Kegamangan pendidikan dewasa ini telah sampai pada puncaknya. Hakikat pendidikan telah tercerabut dari akarnya akibat derasnya arus globalisasi dengan liberalisasi perdagangan sehingga berimbas pada komodifikasi pendidikan yang tidak pernah memilah dan memilih orientasi makna pendidikan. Adakalanya, output yang dihasilkan seakan berseberangan dengan harapan yang diinginkan oleh para pengguna pendidikan pada umumnya.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Bangsa Indonesia tidak dapat terhindar dari pergaulan pasar bebas dan pergauan dunia yang tentunya dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Banyaknya barang, jasa, pengetahuan, dan teknologi dari luar negeri tidak diimbangi dengan kesadaran akan pemikiran, karakter atau gaya hidup sehingga mudahnya budaya luar yang dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia sedikit demi sedikit menggeser kebudayaan sendiri. Untuk itu, sebagai generasi penerus kita harus dapat menyarig mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini dilakuakn agar kita tidak salah memilih dan asal dalam melakukan suatu hal. Bukan atas dasar kesennagan saja namun atas dasar kesesuaian juga. Sehingga apa yag kita lakukan bisa sesuai dengan kaidahnya dan tidak menyeleweng dari kebudayaan yang ada di Indonesia.
Wassalamualaikum wr.wb.
Aan Andriani
ReplyDelete18709251030
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Dalam bisang pendidikan terdapat pertanyaan guru seperti apa yang dianggap ideal oleh bangsa ini? Semua tentu memiliki keinginan untuk menjadi ideal dan memperoleh keidealan tersebut. akan tetapi tentu hal ini tidak mudah. Selama ini sering sekali adanya perubahan kurikulum yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, namun tetap saja apa yang diinginkan masih jauh dari harapan dan prestasinya masih kalah jauh jika dibadingkan dengan bangsa lain. Sebenarnya apa yang salah? Tentu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi sebagian orang mengenai hal ini. Untuk itu, apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya terjadi perlu diselidiki dan dievaluasi agar menemukan titik terang sehingga kekurangan-kekrangan yang ada bisa tertutupi.
Wassalmualaikum wr.wb.
Umi Arismawati
Delete18709251037
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum, wr, wb.
Menanggapi saudari Aan, bila ditanya tentang sebenarnya apa yang salah dari pendidikan di Indonesia? Itu mungkin sangat kompleks sekali. Perlu ditinjau ulang dan dievaluasi dari berbagai pihak yangberhubungan dengan pendidikan. Bisa dilihat dari kkebijakan-kebijakan pemerintah, kurikulum, pendidik, sekolah, dan masih banyak lagi. Perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk dapat saling bahu membahu meningkatkan pendidikan dinegeri tercinta ini.
Hasmiwati
ReplyDelete18709251023
S2 Pend.Matematika B 2018
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Benar sekali, saya juga merasa esensi pendidikan Indonesia yang menggunakan jati dirinya sendiri sesuai Pancasila, UUD, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sedang mengalami degradasi moral. Pragmatisme dan hedonisme kiranya sangat mempengaruhi karakter siswa baik disadari langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, menyadarkan siswa untum membuka mata bahwa hal-hal tersebut ada di sekitar kita adalah tugas guru malalui pendidan karakter. Revolusi karakter dapat menjadi salah satu caranya.
Eka Puspita Sari
ReplyDelete18709251035
S2 PM B 2018
Dalam elegi tersebut Bapak mengatkan bahwa Revolusi Mental yang digulirkan oleh Presiden Joko Widodo kiranya patut direnungkan, digali dan diimplementasikan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan pendidikan. Presiden Jokowi mengatakan bahwa perubahan karakter bangsa merupakan akar dari munculnya kerupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi hingga ketidakdisiplinan. Adapun karakter bangsa Indonesia yang disebutkan Presiden Jokowi adalah bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. Dan karakter tersebut seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera. Namun yangterjadi saat ini bangsa indonesia mulai melupakan karakter awalnya, entah akibat dari apakah hal ini bisa terjadi, mungkin akibat dari pengaruh Powernow yang mulai bekerja pada bangsa Indonesia. Oleh sebab itu Presiden Jokowi mengusulkan adanya Revolusi Mental, dimana kita seharusnya menyadari dan mengenal karakter asli bangsa Indonesia dan sudah saatnya kita kembali, jika ini tetap diteruskan maka bangsa Indonesia akan kehilangan jatidiri nya sendiri. Satu-satunya jalan untuk revolusi sebagaimana yang dimaksud Presiden Jokowi adalah lewat pendidikan yang berkualitas dan merata, serta penegakan hukum yang tanpa pandang bulu. Sungguh niat yang mulia Pak Presiden, semoga dapat terwujud. Terwujud atau tidaknya, nampaknya juga bergantung pada bangsa ini sendiri, apakah mau atau tidak dan apakah bersedia atau tidak kembali merenungi karakter bangsa ini yang sejatinya sudah amat baik dan berpotensi menjadikan bangsa Indonesia sejahtera.
Deden Hidayat
ReplyDelete18709251032
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Keadaan pendidikan pada saat ini menurut saya belum mampu mempersiapkan siswa-siswa untuk mampu menghadapi tantangan zaman dimasa yang akan datang. Dimana hal tersebut terlihat dari sistem penilaian yang hanya berdasarkan hasil akhirnya saja, tidak memperhatikan proses perkembangan yang dilalui oleh siswa. Oleh karena itu, tugas pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional diharapkan mampu mengembangkan suatu sistem pendidikan dimana sistem tersebut bukan hanya berorientasi pada hasil akhir yang diperoleh oleh siswa melainkan juga dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Kondisi pendidikan kita di Indonesia tidaklah begitu buruk jika ditinjau dari segi prestasi akademik, namun ketika kita melihat pendidikan secara utuh maka dapat dikatakan bahwasanya pendidikan di Indonesia sedikit memprihatinkan, mengingat bahwa sebagaiaman yang tertera dalam kurikulum 2013 yaitu kita harus mempunyai bekal sedini mungkin untuk menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan abad ke-21 merupakan bagian daripada pendidikan yang berbasis IT dengan mengedepankan para pembelajarnya berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan kemampuan dalam berkomunikasi. Hal ini menjadi tantangan kita bersama secara umum tidak hanya dititikberatkan kepada siswa saja melainkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan di Indonesia mulai dari pejabat tertinggi menteri pendidikan sampai seluruh lapisan masyarakat.
Muh. Fachrullah Amal
ReplyDelete18709251036
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Tidak hanya itu, pendidikan karakter merupakan salah satu target utama dalam penerapan kurikulum 2013 yang mana besar harapan siswa memiliki jiwa yang berkarakter sopan santun dan baik secara umum. Karena masih sering kita mendapati siswa yang sudah hilang rasa hormat dan sopan santunnya kepada guru-guru di sekolah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pembekalan karakter dalam mendidik siswa ketika di sekolah.
Endah Kusrini
ReplyDelete18709251015
S2 Pendidikan Matematika A 2018
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. pendidikan patut menjadi perhatian semua pihak. Saya setuju bahwa pendidikan di Indonesia masih banyak menuai masalah. Menurut pendapat saya, pemerintah memang terkesan tidak mau ketinggalan, sehingga selalu berusaha mengadopsi konsep-konsep dari luar. Padahal Indonesia adalah negara yang memiliki jati diri dan nilai-nilai luhur yang sangat luar biasa. Menggali kembali nilai-nilai tersebut untuk membangun bangsa termasuk membangun dunia pendidikan menurut saya merupakan solusi yang tepat untuk menguatkan pendidikan di Indonesia.
Dita Aldila Krisma
ReplyDelete18709251012
PPs Pendidikan Matematika A 2018
Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia bukan berarti harus mengadopsi segala sistem pendidikan di luar negeri khususnya negara dengan pendidikan yang maju. Namun, memperbaiki fungsi dari lembaga-lembaga pendidikan, upaya mencapai target pendidikan sesuai dengan perkembangan ipoleksosbud, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Persoalan pendidikan tidak dapat diselesaikan dalam sekali waktu mengingat waktu berjalan terus telah mengatur masa jabatan di pemerintahan pusat, sirkulasi anggaran belanja negara, dan masih adanya persoalan di luar konteks pendidikan. Dengan penuh keyakinan, kita bis amengubah dari hal yang kecil dari diri kita sendiir yaitu mengubah mindset kita menjadi pemikir yang terbuka.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Menjadi guru banyak diimpikan oleh banyak anak kecil saat mereka ditanya mengenai cita-cita mereka, tetapi belum tentu benar-benar menjadi guru karena ada anak yang hanya sekedar menjawab. Bila sudah mencita-citakan menjadi guru sejak kecil, anak akan berupaya belajar dari guru mereka sendiri bagaimana mengajar, bagaimana mengatasi siswa yang mempunyai banyak kepribadian,dll. Tidak berhenti sampai situ, hingga jenjang perguruan tinggi jurusan keguruan mengharuskan calon guru untuk banyak berlatih dan tentu saja penguasaan materi dan pengelolaan kelas berserta sistem, metode pembelajaran yang bisa menjamin siswa untuk lebih berkembang lagi. Memang kebanyakan guru ada yang mengikuti pelatihan rutin dan ada juga hanya sebagai formalitas, padahal pelatihan guru juga menggunakan uang negara yang tidak sedikit sehigga harusnya guru memanfaatkan sebaik mungkin untuk kemajuan sistem pendidikan.
Cahya Mar'a Saliha Sumantri
ReplyDelete18709251034
S2 Pendidikan Matematika B
Assalamualaikum wr.wb.
Pendidikan jaman dulu dan sekarang menjadi perbandingan yang nyata untuk dilakukan perbaikan menyesuaikan jamannya agar bisa berfungsi secara maksimal. Begitu juga dengan kualitas guru saat ini dan jaman dulu juga bisa dilihat perbedaannya. Dimulai dari cara mengajar, isi pembelajaran, mental dan psikis guru dan siswa yang diajar. Jaman sekarang setegas-tegasnya guru masih belum bisa membuat siswa menjadi tertib karena siswa merasa terlindungi dengan peraturan dan hukum yang membuat guru hanya tegas lewat lisan. Sehingga membuat siswa semena-mena, juga pastinya berasal dari jiwanya sendiri bagaimana ia menyadarinya sendiri dan didikan orangtua di rumah yang ikut mempengaruhi siswa di sekolah. Bukannya mengijinkan guru untuk melakukan kekerasan, hanya saja tidak sampai begitu hingga membuat siswa sadar diri.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Keadaan Pendidikan dan Pendidikan Guru saat ini yang telah dipaparkan Bapak Profesor Marsigit diatas seharusnya menjadi bahan renungan kita semua baik calon pendidik maupun pendidik dan berbagai komponennya untuk ke depannya menjadi yang lebih baik lagi. Guru saat ini hanyalah guru yang mengikuti aturan. Guru hanya mengejar aturan tanpa memikirkan nasib muridnya ke depan. Sangat disayangkan. Semoga bisa menjadi bahan renungan. Terima kasih
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Luthfannisa Afif Nabila
ReplyDelete18709251031
S2 Pendidikan Matematika B 2018
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Walaupun ada inovasi pembelajaran namun jika siswanya sendiri belum menikmati proses pembelajaran maka bagaimana mungkin bisa prestasi belajar siswa bisa ditingkatkan? Jangan jadikan siswa sebagai kelinci percobaan. Jadilah guru yang mengerti siswa sehingga engkau dapat menemukan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan siswa dan disukai siswa sehingga siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang kau ajarkan. Terima kasih
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Kartianom
ReplyDelete18701261001
S3 PEP 2018
Gagasan Ki Hajar Dewantara terkait konsep pendidikan sangat perlu diterapkan di Indonesia. Untuk membuat Indonesi menjadi Negara yang lebih baik lagi dalam bidang pendidikan. Berbagai kurikulum telah diterapkan di Indonesia, dari kurikulum setelah jaman kemerdekaan sampai sekarang kurikulum 2013. Namun kualitas pendidikan Indonesia saat ini masih tidak sesuai dengan harapan. Dan masih kalah saing dengan negara-negara lainnya.
Hendra B.
ReplyDelete18701261008
PEP S3 2018
kondisi pendidikan saat ini di Indonesia masuk pada tatanan yang perlu diperhatikan lebih. Adanya maslah pendidkan seharusnya menjadi lomptan untuk pendidikan di Indonesia agar lebih baik lagi, yang menjadi persoalan adalah masalah yang diahapai cenderung tidak menemukan solusi yang solutif. yang ebih memprihatikan adalah pendidikan di Inodonesia sering terkontaminasi dengan politik yang seharusnya pendidikan di Indnoesia harus steril dari perpolotikan. selama politik masih mengontaminasi pendidikan maka pendidian di Indonesia akan tetap sama tanpa ada peningkatan.
Hidayatul Wafiroh
ReplyDelete19701251010
S2 PEP 2019
Pendidikan indonesia sangat ini memiliki berbagai tantangan. Persoalan-persoalan yang belum tuntas akhirnya berakibat pada kualitas pendidikan. Moral dan mental yang semakin mengkhawatirkan, serta Budaya dan karakter bangsa yang menghilang. Diperlukan pendidikan karakter yang dapat menguatkan revolusi mental dengan berlandaskan 4 pilar yaitu pancasila, UUD 1945, NKRI, dan bhineka tunggal ika. Kegamangan penerapan kurikulum pada kenyataannya membuat guru tidak mampu dengan maksimal dalam mengimplementasikan kurikulum pembelajaran secara langsung. Sehingga diperlukan penguatan pada kurikulum sampai pada guru tingkat daerah. Menciptakan pendidikan yang berkualitas merupakan tugas semua elemen pendidikan.penguatan dan pengembangan pada guru sangat dibutuhkan karena Guru yang berkualitas akan menghasilkan siswa yang berkualitas.
M. Ikhsan Ghozali
ReplyDelete19701261003
PEP S3 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Terima kasih Prof atas pemikiran yang mengajak kita untuk merenungi kembali permasalahan dunia pendidikan di Indonesia. Saya sepakat bahwa kebijakan tidak boleh semata reaktif atas perubahan global, tapi harus didasarkan pula pada nilai-nilai luhur budaya bangsa, sebagaimana dicontohkan di atas tentang ajaran Ki Hajar Dewantara. "Pinter dan bener", demikian frase yang sering didengungkan. "Pinter" cenderung lebih mengarah pada aspek intelektualitas kognitif. Tujuannya adalah kemampuan bersaing dalam dunia (akademik) global. Sementara "bener" tidak jarang diabaikan.
Peran semua elemen bangsa (pemerintah, lembaga pendidikan, pendidik, orang tua, masyarakat) sangat dibutuhkan, sebagaima ungkapan bijak, "butuh satu kampung untuk mendidik anak". Sayangnya, sinergi antarelemen ini belum sepenuhnya terjalin. Bahkan dalam kenyataannya, tidak jarang malah saling menafikan. Ambil contoh, program pengembangan karakter yang dijalankan oleh sekolah, misalnya disiplin dan etiket, tidak jarang terhambat karena tidak diterapkan pula di rumah. Ketika pendidik melakukan tindakan pendisiplinan, tidak jarang berujung pada kasus "kriminalisasi". Pendidik pun berada dalam dilema.
Belum lagi akibat keterpukauan berlebih dengan dunia global yang pelan-pelan menggerus nilai-nilai luhur karakter diri bangsa. Hal ini, contoh sederhananya, bisa dilihat dari kondisi murid yang cenderung lebih mengenal artis K-Pop daripada pahlawan nasional/daerah, lebih hafal lagu-lagu mereka daripada lagu-lagu nasional/daerah, dst.
Untuk itu, guna mencapai tujuan pendidikan nasional, perlu adanya terobosan kebijakan, dengan kerangka yang memadukan unsur glokal, yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan NKRI. Berubah dan berkembang bukan berarti menafikan hal yang lama sehingga butuh filter untuk menyaring yang baik dan positif, baik dari luar atau yang sudah ada di dalam. Memang mudah diucapkan, tapi bukan berarti tidak mungkin. Maka dibutuhkan kesadaran dan kepedulian bersama, dalam kapasitas masing-masing.
Demikian yang bisa saya utarakan. Mohon maaf dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Puspitarani
ReplyDelete19709251062
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Terima kasih Bapak atas artikel tentang keadaan pendidikan dan pendidikan guru yang sudah Bapak share kepada kami. Saya banyak sekali menemui masalah di sekolah-sekolah, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. untuk SD, siswa-siswa susah sekali untuk diajak belajar, mereka lebih memilih menonton televisi atau bermain dengan gadget mereka. untuk anak SMP dan SMA mereka juga susah untuk belajar secara mandiri, mereka sangat mengandalkan informasi di internet untuk mengerjakan tugasnya, sopan santun mereka terhadap guru juga mulai terkikis, karena di benak mereka internet lebih memberikan segala informasi yang mereka butuhkan tanpa guru harus meneangkan panjang lebar suatu materi. ketika guru sedang mengajar, anak-anak juga lebih banyak asik berbicara sendiri atau bermain gadget mereka tanpa memperhatikan apa yang diasampaikan guru. Zaman saya dulu apabila guru menerangkan ya kami memperhatikan, apabila diberikan PR kita akan pergi ke guru atau ke perpus untuk dapat memperoleh jawaban yang pasti. sekarang budaya menulis dan membaca juga semakin berkurang Pak, ketika guru menulis di papan tulis mengenai suatu materi atau rumus yang penting siswa lebih suka memfotonya. tapi setelah itu mereka tidak mempelajarinya kembali, sehingga ketika ditanya pada pertemuan berikutnya mereka akan lupa. tidak hanya dari siswa saja, guru juga masih mempunyai banyak kekuranagn. Pemenrintah khususnya menteri pendidikan juga masih punya kekuranagn. sehingga perlu adanya kerjasama antara siswa, guru, pemerintah agar kerjasama yang baik, sehingga semuanya dapat mencapai tujuannya masing-masing.
Hima Naili Hidayah
ReplyDelete19701251004
PEP A S2 2019
Pesatnya laju perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangat berdampak pada pendidikan di Indonesia. Dampak itu bagaikan dua mata pisau yang saling berlawanan. Maka di perlukan kontrol yang kuat dari semua pihak, sehingga proses yg terjadi tidak mengikis kepribadian bangsa ini. Jangan sampai kita pintar tapi tak berakhlak.
sintha fardu anggraeni
ReplyDelete19709251071
S2 pendidikan matematika /D
terimakasih banyak Bapak Prof Marsigit.
hasil dari artikel yang saya baca, ada persoalan dan tantangan pendidikan untuk menyongsong harapan ditengah era global. apapun yang kurang profesional dalam melaksanakan tugasnya. perlu kiranya pengembangan kualitas pendidikan profesional gutu dan pretasi belajar siswa.
Ahmad Syajili
ReplyDelete19709251066
S2 PMD 2019
Assalamualaikum wr.wb
Artikel yang menarik untuk disimak karena dengan membicarakan masalah pendidikan berarti telah menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia sampai saat ini seakan kehilangan jati diri yang sebenarnya. Masih terombang-ambing ditengah derasnya pengaruh dari luar. Dengan keadaan pendidikan Indonesia yang seperti ini, tentunya sedikit banyak akan berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia. Misalnya pada hasil riset TIMMS yang menunjukkan prestasi siswa Indonesia hanya mencapai peringkat 41 dari 45 negara peserta.
Walaupun telah berbagai macam usaha yang dilakukan, akan tetapi masih saja kondisi pendidikan Indonesia belum mampu bersaing di dunia global. Untuk itu, diperlukan usaha yang lebih, terutama bagi para pelaku pendidikan untuk bangkit dan menggali pendidikan Indonesia yang berlandaskan karakter bangsa.
Dhamar Widya Safitri
ReplyDelete19701251009
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum.
Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan yang besar. Dengan target yang cukup besar, pendidikan Indonesia seakan belum siap untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi dipendidikan sebelumnya. Padahal, dengan kesalahan yang sudah ada bisa menjadi pelajaran berharga untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Terimakasih.
Assalamu'alaikum wr. wb
ReplyDeleteNovi Indriyani Kones
PEP S2 A 2019
19701251002
Terimakasih sebelumnya Prof. Saya terlintas pikiran tentang percakapan saya dengan beberapa orang yang lahir pada tahun 70an-80an tentang keadaan pendidikan saat ini. Berdasarkan penuturan mereka, pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih baik ketika tujuan pendidikan itu adalah dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat seperti keadaan pendidikan saat dahulu orang-orang itu alami. Menurut mereka, pendidikan saat ini telah beralih menjadi orientasi pada uang sehingga segala sesuatunya dilakukan tidak secara profesional. Memang benar, hidup di dunia ini kita tidak dapat terlepas dari uang tetapi jika orientasi yang diutamakan adalah dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat maka akan tumbuh kembali rasa gotong royong untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Segala perkembangan di dunia memang harus kita ikuti tetapi tanpa melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr. wb
Hanifah Nabila Hendral
ReplyDelete19701251003
S2 PEP A 2019
Assalamualaikum
Pedidikan karakter perlu ditekankan dalam pembelajaran di sekolah. Dengan adanya penguatan karakter, diharapkan peserta didik akan lebih cinta dengan negeri/ nasionalisme dan terhindar/ menghindarkan diri dan pemahaman kapitalisme, utilitarianisme, materialisme, liberalisme, hedonisme dan isme-isme lainnya. Selain kita sebagi stake holder pendidikan harus mampu menggali dan mengimplementasikan konsep pendidikan yang diusulkan oleh Ki Hajar Dewantara dan seperti yang bapak katakan juga, Kementrian Pendidikan Nasional diharapkan mampu memfasilitasi dan membuat kebijakan kependidikan ang selaras dengan semangat pengembangan jati diri bangsa
Sri Ningsih
ReplyDelete19709251064
S2 Pendidikan Matematika kelas D
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses diri ke arah tercapai Dengan demikian, diharapkan pendidik dapat melakukan bimbingan serta pengajaran pada peserta didik hingga pada akhirnya peserta didik menjadi pribadi yang dewasa. Guru selain bertugas untuk mengajar yang secara umum didefinisikan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, guru juga dituntut untuk mampu mendidik siswa menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia. Berbakti kepada orang tua, guru, maupun mengabdikan diri untuk masyarakat. Pendidikan berasal dari kata dasar didik yang artinya memelihara dan member latihan, ajaran, bimbingan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Indra Kusuma Wijayanti
ReplyDelete18709251046
Pendidikan Matematika S2 C
Tolak ukur kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari bagaimana pendidikannya. Indonesia saat ini sedang berjuang untuk perbaikan pendidikan. Harapannya dengann kerjasama antara pemerintah, guru dan masyarakat mampu memajukan pendidikan di Indonesia. Perubahan kurikulum dari fase ke fase disambut baik, harapannya usaha pemerintah dengan adanya perubahan kurikulum 2013 dengan berbagai revisinya membawa perubahan baik pada pendidikan di Indonesia. Tiga kompetensi Inti yang diharapkan dengan adanya k13 dapat berjalan selaras dan dikembangkan secara bersama-sama.
Sri Ningsih
ReplyDelete19709251064
S2 Pendidikan Matematika kelas D
Kenyataan saat ini, masih banyak siswa yang belum memiliki pribadi yang baik, tidak memiliki tata krama ketika berbicara dengan gurunya, bahkan secara terang-terangan berani melawan atau pun membantah nasihat guru. Sungguh ironi yang perlu dituntaskan sampai ke akar-akarnya. Peran orang tua juga harus ikut mendukung, di rumah siswa harus diajari tata krama yang baik, sopan santun, maupun diajari tutur kata yang lemah lembut. Sampai saat ini, kesadaran siswa terhadap tata krama semakin berkurang. Bahkan sikap nyapu rancang dalam bahasa jawa pun sebagian besar mereka tidak tahu.
Dari tahun ke tahun, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan maju. Negara Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara yang lain. Perlu kita ketahui sebuah negara dikatakan maju bila pendidikan di negara tersebut juga maju. Nah saat ini, kesadaran siswa akan kewajibannya untuk belajar semakin hilang. Mereka hanya ingin sesuatu yang instan tanpa berusaha dengan gigih. Alhasil ketika menilik nilai semesteran yang baru selesai dilaksanakan. Sebagian besar dari mereka harus melakukan remidi untuk memperbaiki nilainya. Sungguh PR besar yang harus dilakukan baik oleh orang tua maupun guru di sekolah jika ingin negara Indonesia tidak tertinggal dengan negara lainnya
Choirul Amri
ReplyDelete(19709251078 S2 Pendidikan Matematika Kelas D 2019)
Bismillah,
Pendidikan adalah hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa ,untuk menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita setiap negara di dunia.pendidikan merupakan proses melahirkan generasi penerus yang berkualitas.Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih mempunyai masalah dalam dunia pendidikan.
Masalah pendidikan masing sering kita jumpai diberbagai daerah.Baik secara langsung maupun melalui media elektronik,seperti televisi,HP,dan lain sebagainya,seharusnya seluruh anak indonesia mendapatkan hak pendidikan.seperti dalam UUD 1945,pada alinea ke 4.salah satunya yang berbunyi "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa",dengan demikian pendidikan merupakan faktor utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain, masalah yang diuraikan adalah masalah efektivitas,efisiensi,dan standarisasi pengajaran,selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa,kurikulum yang membuat pendidikan semakin mundur.kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.
Terimakasih.
Tiara Wahyu Anggraini
ReplyDelete19709251065
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses diri ke arah tercapai Dengan demikian, diharapkan pendidik dapat melakukan bimbingan serta pengajaran pada peserta didik hingga pada akhirnya peserta didik menjadi pribadi yang dewasa. Guru selain bertugas untuk mengajar, guru juga dituntut untuk mampu mendidik siswa menjadi pribadi yang memiliki akhlak mulia. Berbakti kepada orang tua, guru, maupun mengabdikan diri untuk masyarakat. Namun tak lepas pula bimbingan dari orang tua. Pendidikan berasal dari kata dasar didik yang artinya memelihara dan memberi latihan, ajaran, bimbingan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Tiara Wahyu Anggraini
ReplyDelete19709251065
S2 Pendidikan Matematika D 2019
Jangan sampai baik buruknya prestasi siswa hanya dibebankan kepada guru. Semua elemen harus mendukung dalam tercapainya prestasi belajar siswa. Terutama peran orang tua sangat vital dalam berhasil tidaknya siswa sekolah. Anak usia SD, SMP, maupun SMA harus dipantau dan diawasi oleh orang tua masing-masing ketika berada di rumah. Baik itu porsi belajar serta teman bermain. Hal ini untuk mengantisipasi bebasnya anak bergaul ataupun berteman dengan siapapun. Karena lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu faktor yang menunjang terbentuknya pribadi pelajar tersebut. Karena jaman sekarang, siswa-siswa rasa sopan santun siswa itu sudah mulai pudar. Tata karma mereka baik dengan orang tua maupun guru seperti sudah tidak ada lagi. Salah satu contohnya yaitu mereka berani melawan ataupun membantah nasihat gurunya.
Annisa Nur Arifah
ReplyDelete18709251058
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Pada tahun 2019 ini dunia pendidikan di Indonesia akan mengarah pada perkembangan teknologi seperti smartphone dkk. Siswa akan sangat dimanjakan dengan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Banyak penyedia jasa pendidikan yang tentunya akan memanjakan para siswa tersebut. Pola pendidikan saat ini bisa menjadilebih modern, yaitu bisa saja siswa tidak perlu lagi belajar di ruangan (mereka bisa belajar di mana saja mereka mau), serta siswa tidak perlu lagi membawa buku-buku yang memberatkan mereka (mereka cukup membawa smartphone mereka karna buku sudah dalam bentuk e-book) dan yang lebih menarik lagi siswa tidak perlu lagi membayar sekolah yang sangat mahal (otomatis uang pendidikan mereka bisa dialihkan pada pengeluaran lain yang lebih bermanfaat).
Annisa Nur Arifah
ReplyDelete18709251058
S2 Pendidikan Matematika C 2018
Keadaan pendidikan dan kontribusi guru yang seharusnya dilakukan saat ini tercermin dalam pidato menteri pendidikan Indonesia Nadiem pada peringatan hari guru 2019 yaitu guru sebaiknya mengajak kelas untuk berdiskusi, bukan hanya mendengar. Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Guru sebainya mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Guru sebaiknya menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Serta guru sebaiknya menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Fitria Restu Astuti
ReplyDelete19709251069
S-2 Pendidikan Matematika D 2019
Kondisi guru saat ini mungkin tengah dibingungkan dengan system yang diterapkan oleh pemerintah. Ibu saya seorang guru SD, jika saya pulang ke rumah beliau selalu bercerita tentang keadaan yang sedang di alami di sekolah tempat beliau mengajar. Suatu hari beliau bercerita kepada saya tentang kebijakan pemerintah tentang kurikulum 2013 yang selalu di revisi. Awalnya beliau bercerita tentang sulitnya menerapkan kurikum 2013 dalam pembelajran kemudian tentang system penilaian yang dirasa sangat rumit apalagi untuk mata pelajaran tematik. Namun terakhir ibu saya bercerita tentang alokasi dana BOS. 20% dari dana BOS harus dialokasikan untuk membeli buku kurikulum 2013 yang direvisi setiap tahunnya. Bahkan jika ada sisa harus dikembalikan ke bank. Hal ini dirasa sangat memberatkan pihak-pihak yang ada disekolah. Untuk sekolah yang memiliki siswa dengan jumlah cukup banyak mungkin tidak terlalu terasa bebannya. Namun untuk sekolah pinngiran dengan jumlah siswa setiap kelas hanya sedikit bahkan bisa dihitung jari tentu hal ini terasa sangat berat. Bahkan guru-guru rela mengeluarkan dana pribadi demi lancarkan kegiatan administrasi dan pembelajaran di sekolah. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat alokasi dana dari APBN untuk Pendidikan tidaklah sedikit.
Syaiful Syamsuddin
ReplyDelete19701261002
S3 PEP 2019
Assalamu'alaikum wr.wb.
Terima kasih prof. atas pemkirannya mengenai keadaan pendidikan dan guru saat ini. Berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia, mungkin sudah waktunya untuk kembali menerapkan konsep pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewanatara yaitu :ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan di negara kita adalah seringnya terjadi perubahan sistem dalam dunia pendidikan. Perubahan seperti ini sangat mempengaruhi kinerja guru di dalam pembelajaran.Kita ketahui bahwa perubahan itu perlu, namun perlu kita menyadari bahwa perubahan yang dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan yang ada saat ini, dan tetep memperhatikan kualitas pendidikan yang kita miliki, karena akan berdampak pada pelaku-pelaku pendidikan yang terkait. Untuk itu, sudah saat kita kembali ke sistem pendidikan yang telah digagas oleh Ki Hajar Dewantara.
Rona Happy Mumpuni
ReplyDelete19709251059
S2 Pendidikan Matematika D
Saya akan mencoba membahas salah satu dari persoalan pendidikan dari artikel di atas, yaitu kontroversi (fungsi) ujian nasional. Menurut pengalaman saya, mekanisme UN yang berjalan ini malah akan menjadi pengaruh buruk bagi masa depan pendidikan anak. Pertama, mendidik mental anak untuk malas belajar bagi mata pelajaran non UN. Untuk SMP misalnya, siswa akan berpatok pada empat mata pelajaran yang di-UN-kan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika dan IPA). Sekalipun dalam konsep, ujian sekolah juga membantu kelulusan siswa. Namun dalam pelaksanaanya, hasil ujian sekolah menyesuaikan dengan hasil UN.
Alfiana Dewi
ReplyDelete19701251005
S2 PEP A 2019
Bismillah, keadaan yang saat ini yang masih dibahas mengenai ruang lingkup pendidikan ialah tetang sistem pendidikan diIndonesia, sistem pendidikan atau kurikulum di Indonesia masih sering berubah, Munculnya kata ‘uji coba’merupakan bukti nyata. sebagai contoh Sekarang Sekolah Menengah Atas, secara langsung menjadi uji coba dari penerapan Kurikulum 2013. Berbeda dengan saya, angkatan sekarang hanya perlu memilih satu dari tiga mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) untuk dikerjakan dalam Ujian Nasional, memang menjadi lebih mudah. Namun yang di khawatirkan dari kondisi ini adalah pemerintah masih mencari formula yang tepat sebagai sistem pendidikan Indonesia. Atau jangan-jangan memang sistem pendidikan yang berubah-ubah merupakan sistem pendidikan Indonesia sendiri?
kemudian angka putus sekolah di Indonesia yang terbilang masih sangat tinggi. Berdasarkan data pendidikan tahun 2010 disebutkan, sebanyak 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Sebenarnya faktor yang mempengaruhi angka putus sekolah di Indonesia sangat beragam, namun masalah yang paling sering ditemui adalah soal biaya. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, menemukan fakta yang menarik dari hasil penelitian mengenai pemberian beasiswa di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Disebutkan bahwa sebanyak 47,3 persen responden menjawab tidak bersekolah lagi karena masalah biaya, kemudian 31 persen karena ingin membantu orang tua dengan bekerja, serta 9,4 persen karena ingin melanjutkan pendidikan nonformal seperti pesantren atau mengambil kursus keterampilan lainnya. Mereka yang tidak dapat melanjutkan sekolah ini sebagian besar berijazah terakhir sekolah dasar (42,1 persen) maupun tidak memiliki ijazah (30,7 persen).
jadi dalam pemaparan diatas salah satu keadaan pendidikan diIndonesia masih bermasalah salah satunya di sistem
Dea Armelia
ReplyDelete19709251072
S2 Pend.Matematika D 2019
Di era sekarang ini di dunia pendidikan, anak-anak pelajar sangat dimanjakan oleh teknologi sehingga suka atau tidak suka, pemerintah dan aparaturnya harus mendukung hal tersebut. Selain pemerintahan, sekolah-sekolah juga harus mendukung hal tersebut. Guru tidak boleh ketinggalan di dalam teknologi yang mendukung literasi, jika seorang guru tidak mengetahui teknologi ini pasti akan kalah oleh murid.
Tetapi Bagi saya yang paling penting Sekolah harus bisa mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang disiplin, punya rasa tanggung jawab, etos kerja, dan kreativitas. Untuk mencapai itu Cukup ubah pola pikir para guru, ubah pendekatan pendidikan. Peningkatan kualitas guru difokuskan untuk mengubah pola pikir, disiplin, etos kerja, dan integritas para guru.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteVera Yuli Erviana
ReplyDeleteNIM 19706261005
S3 Pendidikan Dasar 2019
Assalamualaikum Wr. Wb.
Seiring berjalannya waktu, zaman juga semakin maju, teknologi, informasi dan komunikasi kian berkembang pesat, maka tak heran jika keadaan pendidikan dan pendidikan guru harus diperhatikan sedemikian rupa agar guru juga mampu menemukali permasalahan yang ada seperti saat ini, saya sepakat dengan berbagai uraian di atas karena memang isi permasalahan hampir mencakup seluruh permasalahan pendidikan di Indonesia, terutama keadaan guru yang memang benar-benar harus diperhatikan sebab banyak guru yang sekarang dinilai kurang informasi, dan siswa lebih banyak menggali informasi daripada guru.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSarah desiana pahu
ReplyDelete19709251063
S2 PM D 2019
Di era globalisasi yang kian bergerak maju maka pendidikan juga harus semakin maju dan berkembang. Begitu pula dengan tenaga pendidiknya. Ini lah yang menjadi tantangan dalam dunia pendidikan. Pentingnya penguasaan teknologi dan mampu menggunakannya dalam memfasilitasi pembelajaran sangatlah penting. Mau tidak mau kita sebagai tenaga pendidik harus mengembangkan mindset kita dalam mengembangkan pembelajaran agar semakin berkualitas dan tentunya dibarengi dengan pemanfaatan teknologi demi anak didik kita. Terima kasih.
Sarah desiana pahu
ReplyDelete19709251063
S2 PM D 2019
Melihat tantangan pendidikan saat ini yang semakin banyak. Tidak sedikit tenaga pendidik dan orang yang terlibat dalam dunia pendidikan yang merasa kewalahan. Bahkan ada yang menyerah atau memilih pasrah dan tidak melakukan apa apa, karena tidak paham apa yang harus dilakukan dan merasa tidak mampu melakukannya. Memang tidak mudah dalam menghadapi tantangan tantangan yang ada. Tapi kalau tidak dilakukan sekarang, kapan pendidikan kita di Indonesia bisa maju dan bersaing dengan negara negara lainnya. Oleh karena itu agar pengetahuan kita semakin upgrade alangkah baiknya mulai mengikuti seminar seminar pendidikan yang banyak diadakan oleh lembaga lembaga pendidikan dan berusaha mencoba memanfaatkan teknologi yang ada untuk proses pembelajaran. Terima kasih.
Latifa Krisna Ayu
ReplyDelete19709251060
S2 Pendidikan Matematika D
Melihat pendidikan Indonesia saat ini saya berpendapat bahwa pendidikan Indonesia masih belum memiliki arah yang jelas. Pendidikan Indonesia sangat memperhatikan pendidikan negara-negara lain yang terkenal akan sistem pendidikan yang jauh lebih baik. Belajar dari negara lain memang bukanlah hal yang buruk, namun perlu diingat bahwa masyarakat suatu negara memiliki ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia seharusnya lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh bangsa ini dan apa yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara merupakan konsep pendidikan asli Indonesia. konsep ini seharusnya dipelajari lebih lantut dan dimaknai lebih dalam aplikasinya dalam sistem pendidikan Indonesia.
Terima kasih
Assalamu'alaykum wr wb
ReplyDeleteDwi Kawuryani
19709251061
Pendidikan Matematika S2 D
Keadaan pendidikan di Indonesia masih mengalami banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Adanya perkembangan teknologi harus diimbangi dengan mengingkatnya kualitas sumber daya manusia yang baik, dan sumber daya manusia dapat ditingkatkan salah satunya melalui pendidikan. Sayangnya, perkembangan yang pesat belum dibarengi dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Akibatnya Indonesia terkesan belum siap dengan arus globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin pesat. Hal ini mengakibatkan Indonesia berperan sebagai konsumen. Dalam dunia pendidikan sendiri Indonesia meniru sistem yang dianut oleh negara lain tanpa mengdepankan ideologi negara.
Wassalamu'alaikum wr wb
Muh. Asriadi AM
ReplyDelete19701251008
S2 PEP A 2019
Dari artikel di atas yang saya pahami yaitu Kegamangan pendidikan salah satunya disebabkan oleh keraguan menetapkan komitmen terhadap konsep pendidikan yang berkarakter Indonesia . Selama ini bangsa Indonesia telah terbuai dengan janji dan implementasi berbagai konsep pendidikan dari luar yang ternyata hanya menjauhkan atau mencerabut marwah ke Indonesiaan dari generasi ke generasi berikutnya. Ditengah kegamangan politik, ekonomi, sosial dan budaya maka dalam bidang pendidikan diperlukan seorang guru yang tidak hanya mengejar gaji tapi guru yang menjadi tauladan yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHanifah nabila hendral
ReplyDeleteS2 PEP A 2019
19701251003
Assalamualaikum
Tidak bisanya menyaring pengaruh dari luar menyebabkan Indonesia secara perlahan nmaun pasti mengalami persegeran orientasi. Masyarakat perlu kembali diingatkan akan revolusi mental yang didukung dengan penguatan 4 pilar yaitu pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Hanifah nabila hendral
ReplyDeleteS2 PEP A 2019
19701251003
Assalamualaikum
Saya setuju dengan artikel ini. Indonesia perlu mengembangkan konsep pendidikan Indonesia seperti yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Konsep tersebut akan lebih cocok untuk Indonesia mengingat pendidikan Indonesia berorientasi pada silaturahmi.